Anda di halaman 1dari 11

2023

Tu g a s K e l o m p o k
D a s a r- D a s a r
Perlindungan
Ta n a m a n
NAMA KELOMPOK

1. Ferdi Ahmad Al Kafi


2. R. Kusuma Adji
3. Fauzi Eka Wardana
4. Muhammad Zacky
5. Rofi Ramadoni
6. Lukmanul Cholil
ORDO : Hymenoptera
Lebah Pemotong Daun (Megachile sp)

Golongan : Animalia
Phylum : Arthropoda
Klas : Insekta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Megachilidae
Genus : Megachile
Spesies : Megachile sp Gambar 1 Lebah Megachile sp

Ciri-ciri serangga ini adalah sebagai berikut :panjang tubuh 2 cm dan lebar 1 cm,
mata hampirmencapai pangkal mandibular, mempunyai sepasang antena dan antena
lebih pendek dari tubuhnya, antena terdiri atas 12 ruas (betina) atau 13ruas (jantan),
tipe alat mulut pemotong penghisap.
Serangan Megachile sp
Megachile sp menyerang daun Diospyroscelebica dengan cara
memotong daun menggunakan mulutnya. Serangga ini aktif pada
pagi, siangdan sore hari. Setiap kali serangan potongan daunyang di
bawah berukuran diameter + 1 cm.Megachile sp menyerang seluruh
bagian daun secara acak mulai dari tajuk bagian atas sampaibawah,
dan cabang bagian tengah sampai ujung.Serangga ini membawa
potongan daun tersebut kedalam tanah yang digunakan untuk
membangunsarang di dalam tanah.
Gambar Serangan Megachile sp

27% 34% 39
Gambar 2.Serangan Megachile sp pada Tajuk Atas Diospyros Gambar 3. Serangan Megachile sp pada Ujung Cabang Tajuk
celebica Bagian Tengah Diospyros celebica

Selain sebagai hama yang merusak daun,serangga dari ordo


Hymenoptera famili Megachilidae merupakan serangga penyerbuk
utama pada tanaman pertanian. Kehadirannya pada lahan pertanian
sangat dibutuhkan dan telah banyak dikembangkan untuk dimanfaatkan
sebagai serangga penyerbuk.
Ordo Dermaptera
Ordo Dermaptera
Ordo Dermaptera yang ditemukan sebanyak dua individu. Serangga pada ordo ini memiliki nama umum Cocopet,
berbentuk memanjang, ramping, dan agak gepeng menyerupai kumbang Carabid tetapi mempunyai sersi seperti capit.
Serangga ini bersifat subsosial primitif dan nokturnal.Famili labiduridae (cocopet bergaris-garis). Famili labiduridae
paling mudah dikenali karena ukurannya yang besar (panjang 20-30 mm) dan ada garis-garis hitam longitudinal pada
pronotum dan tegmina. Serangga ini aktif pada waktu malam hari dan sebagai pemangsa, mereka bersembunyi di
bawah kotoran pada waktu siang hari. Cocopet atau Lelawi membentuk ordo serangga Dermaptera dan ditemukan di
seluruh Amerika, Afrika, Eurasia, Australia dan Selandia Baru. Dengan sekitar 2.000 spesies[1] di 12 familia, mereka
adalah salah satu ordo serangga kecil. Cocopet memiliki cerci karakteristik, sepasang tang penjepit di perut mereka,
dan sayap membran dilipat di bawah sayap depan pendek, maka nama ordo ilmiah, "sayap kulit". Beberapa kelompok
adalah parasit kecil pada mamalia dan tidak memiliki penjepit khas. Cocopet jarang menggunakan kemampuan
terbang mereka.
Cocopet atau earwig dikenal sebagai hama kebun yang hidup di sela dedaunan kering. Serangga ini memiliki
ukuran tubuh kecil dengan bagian ekor berbentuk seperti capit.Jenis serangga ini dikenal pula sebagai serangga yang
cukup berguna bagi tanaman. Karena ia memiliki nafsu makan yang besar sehingga suka memakan hama pada
tanaman seperti kutu dan dan telur tungau.Namun kehadirannya juga perlu diwaspadai karena terkadang daun sayuran
dan buah juga tak luput dari gigitannya.
Klasifikasi famili forficulidae

Kingdom :Aanimalia
Filum :Athropoda
Kelas :Insecta
Ordo :Demaptera
Famili :Forficulidae
Gambar 4. Cocopet

cecopet merupakan predator yang efektif karena dapat


memangsa telur, larva dan pupa penggerek batang
jagung Ostrinia furnacalis.
Cara Memangsa Cocopet
Dari hasil pengamatan proses orientasi mangsa oleh predator cecopet diawali dengan perilaku predator dalam melakukan
pengenalan terhadap mangsanya. Predator mendekati secara diam dan menggerakkan antena lebih aktif. Melakukan
pemangsaan dengan melumpuhkan mangsa dengan capit yang terdapat di bagian tubuh cecopet. Kemudian memakan isi
cairan yang di dalam tubuh larva dari satu arah sehingga larva terlihat menghitam. Hal ini sesuai dengan literatur Fitriani
(2011) yang menyatakan perilaku predator dalam memangsa didahului dengan pengenalan berupa gerakan predator yang
untuk berjalan mendekati mangsa kemudian menjahuinya dengan beberapa kali. Cecopet kemudian diam beberapa saat
didekat mangsa, kemudian memutari mangsa beberapa kali sebelum melakukan pemangsaan dengan beberapa gerakan. Posisi
caput cecopet yang menunduk kemudian mengangkat abdomen hingga lebih tinggi dibandingkan tubuhnya sambil
menggerakkan antena secara aktif.
Dari hasil pengamatan cecopet menggunakan penjapitnya untuk menangkap mangsa dan bertahan diri. Hal ini sesuai dengan
literatur Alouw (2005) yang menyatakan cecopet akan menangkap mangsanya dengan penjepit dan membengkokkan
tubuhnya untuk memakan mangsanya. Jika mangsa sudah tidak bergerak maka akan dilepaskannya dari jepitan dan
melanjutkan memakan tubuh mangsanya. Sementara memakan tubuh mangsanya cecopet bisa juga menggunakan penjepitnya
untuk menangkap hama lain yang menyentuh tubuhnya.
Cara Memangsa Cocopet

Dari hasil pengamatan larva instar 2 pada umumnya habis


dimakan oleh cecopet karena tubuh yang masih lunak
sedangkan instar 4 masih tersisa yang akan menghitam di
bagian thoraks dan caput karena bagian tersebut lebih keras. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Flinn et al. (1985) menyatakan
bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menangkap dan
mengkonsumsi adalah proporsional terhadap ukuran tubuh hama
55% sebab predator membutuhkan waktu lebih lama untuk memakan
inang yang lebih besar. Setelah memakan mangsa yang
Gambar 5. cocopet Cara memangsa berukuran besar, predator membutuhkan waktu lebih lama untuk
Forficula auricularia
20% istrahat sebelum memangsa mangsa lain akibat kekenyangan.
Larva instar 4 dimangsa lebih sedikit. Hal ini disebabkan karena
integument dan kutikula yang lebih keras dan ukuran yang lebih
besar.
Daftar Pustaka

A.,Yasir., S,Oemry2 ,dan F,Zahara2.2013.DAYA PREDASI CECOPET (Forficula auricularia) (Dermaptera :


Nisolabididae) PADA BERBAGAI INSTAR LARVA ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.) (Lepidoptera :
Noctuidae) DI LABORATORIUM. Jurnal Online Agroekoteknologi 2 (1) 296-303

Susanto, M., H.N, Pollo, dan M,T.Lasut.2018.IDENTIFIKASI JENIS SERANGGA HAMA DAN TINGKAT
KERUSAKANPADA Diospyros Celebica Bakh.Jurnal Eugenia, 24 ((2): 64-75
20XX
Thanks for watching!
D O Y O U H AV E A N Y Q U E S T I O N S

Anda mungkin juga menyukai