TIPE MULUT
(Laporan Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman)
Oleh
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Oktober 2022 pukul 10.00 – 12.50
WIB, di Laboratorium Hama, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis, handphone. Sedangkan
bahan yang digunakan adalah daun kecapi, daun gowok, daun pakcoy, dan daun
cempoka.
3.1 Hasil
3.2 Pembahasan
Ciri-ciri kerusakan yang terjadi pada tanaman yang disebabkan oleh serangga
berbeda-beda berdasarkan tipe mulutnya. Pada hama tungau atau gall memiliki
gejala benjolan pada daun, tangkai daun dan batang dengan bagian ujung puru
terdapat lubang kecil, apabila tungau disayat maka terdapat rambut-rambut halus
di dalam rongganya. Gejala serangan pada ulat daun pada tanaman, daun menjadi
berlubang atau bolong tidak beraturan. Gejala serangan pada kutu aphis daun
tanaman menjadi berwarna kuning dan layu, daun menggulung, daun keriting dan
menjadi kerdil. Serangga ini dapat mengganggu proses fotosintesis pada daun,
karena permukaan daun tertutupi oleh hama tersebut (Nuraeni, 2014).
Tipe mulut pada serangga berbeda-beda, ada tipe mulut menggigit dan
mengunyah (mandibulata). Pada serangga tipe ini mandibelnya berfungsi sebagai
alat untuk memotong makanan dan mengunyahnya. Maksila untuk memegang dan
juga ikut menghancurkan makanan. Gejala kerusakannya berupa sobekan pada
daun, lubang-lubang pada daun, gerekan pada buah atau batang, contoh serangga
yang memiliki tipe alat mulut ini adalah belalang, larva Lepidoptera dan
Coleoptera. Ada juga tipe mulut serangga yang Menusuk mengisap (haustelata).
Alat mulut tipe ini bentuknya memanjang. Mandibel dan maksila berfungsi seperti
jarum (stilet) untuk menusuk jaringan dan menghisap cairan tanaman. Gejala
kerusakannya berupa bintik-bintik pada daun, mengkerut, menguning, dan kering
Contoh tipe ini dimiliki wereng, tonggeret, kutu daun (Homoptera), dan kepik
Hemiptera (Ikbal, 2020).
Ada juga tipe mulut serangga yang Menjilat atau mengisap tidak menusuk. Tipe
alat mulut ini juga memanjang. Dalam keadaan tidak berfungsi alat mulut
digulung sehingga mirip belalai, belalai ini adalah maksila. Mandibel pada
umumnya tidak ada. Labium sudah tereduksi sehingga yang tampak hanya kedua
palpinya. Contoh serangga yang memiliki tipe alat mulut seperti ini adalah kupu-
kupu dan ngengat. Tipe mulut meraut dan menghisap menyerang jaringan dan
mengakibatkan berwarna putih atau belang kemudian daun mengerut. Contoh
ordo hemiptera, yaitu kutu daun (Herlinda, 2015)
Tipe mulut serangga terdiri dari bibir atas atau labrum, labrum berfungsi untuk
memasukan makan kedalam rongga mulut. Bibir bawah labium rahang bawah
berfungsi untuk memegang makan dan sebagai indra perasa. Mandibula
merupakan rahang yang terpasang tidak beruas terletak tepat di belakang labrum
dan fungsi mandibula adalah sebagai alat pengunyah penelanan pengucapan dan
pengkuapan. Maksila adalah struktur yang berpasangan yang letaknya di belakang
mandibula memiliki ruas dan masing-masing dari maksila terdiri mengandung
organ seperti perasa yaitu palpus maksila. fungsi maksila adalah untuk
menyokong gigi-gigi yang berada di bagian atas mulut (Awaliyah, 2019).
IV. KESIMPULAN
Pollo. 2019. Identifikasi Jenis Serangga Hama Dan Tingkat Kerusakan Pada
Diospyros Celebica Bakh. Eugenia, 24(2).
LAMPIRAN