Anda di halaman 1dari 11

PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN BERDASARKAN

TIPE MULUT
(Laporan Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman)

Oleh

Maria Oktavia Anggraini


2114161016

JURUSAN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organisme pengganggu tanaman atau disebut sebagai hama penyakit tumbuhan


dan gulma. Organisme pengganggu tanaman ini dapat merugikan produksi
tanaman atau merusak bahan simpanan. Dengan demikian serangannya dapat
terjadi sejak mulai penanaman hingga panen serta hasil panen disimpan di
gudang. Aktivitas hidup serangga hama dapat menimbulkan kerugian dan
kerusakan. Semua hewan yang merusak tanaman atau hasilnya disebabkan oleh
hama, hama ini biasanya dapat ditemukan dalam golongan serangga vertebrata
hama dan masih banyak lain. Makhluk hidup yang menjadi hama tidak terbatas
pada kelas atau filum tertentu salah satunya yaitu serangga yang merupakan kelas
binatang yang banyak menjadi hama bagi tanaman (Fatiah, 2019).

Peranan serangga sangat penting bagi ekosistem peranan tersebut dapat


menguntungkan atau merugikan. Peran menguntungkan diantaranya sebagai
polinator dekomposer berperan sebagai musuh alami serangga lain. Serangga
adalah hewan yang memiliki sebaran habitat yang luas. Peran serangga yang
merugikan dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman seperti daun batang dan
buah. Serangga yang menimbulkan kerusakan pada tanaman dan menyebabkan
kerugian dikategorikan sebagai hama (Pollo, 2019).

Kesadaran tentang pentingnya perlindungan dan pemantauan kesehatan tanaman


sampai saat ini dinilai masih kurang. Usaha perlindungan pada umumnya
dilakukan pada saat tanaman menunjukkan gejala serangan hama atau penyakit
usaha perlindungan diarahkan pada usaha menekan kerusakan tanaman yang
terjadi tetap berada di bawah ambang yang tidak merugikan. Biasanya kerusakan
tanaman disebabkan oleh faktor biotik atau organisme hidup yang meliputi semua
makhluk hidup di bumi baik tumbuhan dan hewan dan abiotik terdiri dari benda
mati seperti air tanah udara dan cahaya matahari dan sebagainya. Serangga hama
adalah serangga yang dapat menyebabkan kerusakan pada bagian tanaman.
Serangga dapat dikatakan sebagai hama apabila dapat merugikan tanaman secara
fisiologis dan secara ekonomis (Sulistiawati, 2022).

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui jenis tipe mulut serangga berdasarkan prinsipnya.
2. Untuk mengetahui ada berapa macam tipe mulut serangga dan apa saja.
3. Untuk mengetahui bagian-bagian tipe mulut serangga.
II. METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Oktober 2022 pukul 10.00 – 12.50
WIB, di Laboratorium Hama, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

2.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis, handphone. Sedangkan
bahan yang digunakan adalah daun kecapi, daun gowok, daun pakcoy, dan daun
cempoka.

2.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:


1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Dijelaskan materi oleh asisten dosen.
3. Diamati dan dianalisis daun yang terdapat gejala kerusakan yang diakibatkan
oleh serangga.
4. Dicatat hasil analisis pada tabel lembar kerja.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Hasil dari pengamatan ini adalah sebagai berikut:

No. Gambar Gejala Serangga dan tipe mulut


1.
Gejalanya benjolan Serangga tungau
pada daun dapat (Acariformes) tipe
bertekstur keras atau mulutnya menghisap atau
hanya benjolan haustelata.
berlubang disebabkan
Gambar 1. Daun
oleh penyakit atau
Kecapi (Sandorium
serangga yang bertelur
koetjapi)
dan bersembunyi pada
daun, benjolan
tersebut merupakan
respon Tumbuhan
yang iritasi
2.
Gejalanya daunnya Serangga ulat daun
bolong-bolong dan (plotella xylostella) dan
tidak beraturan. kumbang (Oryctes
rhinoceros) tipe mulutnya
Gambar 2. Daun
menggigit dan mengunyah
cempoka (Solanum
atau mandibulata
torvum)
3.
Gejalanya lubang atau Serangga ulat daun
bolong-bolong yang (plotella xylostella) dan
tampak disebabkan kumbang (Oryctes
oleh serangga seperti rhinoceros) tipe mulutnya
ulat dan kumbang menggigit mengunyah atau
Gambar 3. Daun
serangga ini memakan mandibulata
Gowok (Syzygium bagian daun sehingga
polycephalum)
menyebabkan
berlubang dalam
kebanyakan kasus
serangga memakan
tanaman selama
berapa minggu
kemudian berpindah
4.
Gejala yang Serangga ulat daun
ditunjukkan yaitu (plotella xylostella) tipe
tanaman menjadi mulutnya menggigit
kerdil daun keriting mengunyah atau
dan menggulung mandibulata dan kutu
Gambar 4. Daun
aphis (Aphis craccivora)
Pakcoy (Brassica
tipe mulutnya menghisap
rapa subsp.
dan meraut.
Chinensis)

3.2 Pembahasan

Ciri-ciri kerusakan yang terjadi pada tanaman yang disebabkan oleh serangga
berbeda-beda berdasarkan tipe mulutnya. Pada hama tungau atau gall memiliki
gejala benjolan pada daun, tangkai daun dan batang dengan bagian ujung puru
terdapat lubang kecil, apabila tungau disayat maka terdapat rambut-rambut halus
di dalam rongganya. Gejala serangan pada ulat daun pada tanaman, daun menjadi
berlubang atau bolong tidak beraturan. Gejala serangan pada kutu aphis daun
tanaman menjadi berwarna kuning dan layu, daun menggulung, daun keriting dan
menjadi kerdil. Serangga ini dapat mengganggu proses fotosintesis pada daun,
karena permukaan daun tertutupi oleh hama tersebut (Nuraeni, 2014).

Tipe mulut pada serangga berbeda-beda, ada tipe mulut menggigit dan
mengunyah (mandibulata). Pada serangga tipe ini mandibelnya berfungsi sebagai
alat untuk memotong makanan dan mengunyahnya. Maksila untuk memegang dan
juga ikut menghancurkan makanan. Gejala kerusakannya berupa sobekan pada
daun, lubang-lubang pada daun, gerekan pada buah atau batang, contoh serangga
yang memiliki tipe alat mulut ini adalah belalang, larva Lepidoptera dan
Coleoptera. Ada juga tipe mulut serangga yang Menusuk mengisap (haustelata).
Alat mulut tipe ini bentuknya memanjang. Mandibel dan maksila berfungsi seperti
jarum (stilet) untuk menusuk jaringan dan menghisap cairan tanaman. Gejala
kerusakannya berupa bintik-bintik pada daun, mengkerut, menguning, dan kering
Contoh tipe ini dimiliki wereng, tonggeret, kutu daun (Homoptera), dan kepik
Hemiptera (Ikbal, 2020).

Ada juga tipe mulut serangga yang Menjilat atau mengisap tidak menusuk. Tipe
alat mulut ini juga memanjang. Dalam keadaan tidak berfungsi alat mulut
digulung sehingga mirip belalai, belalai ini adalah maksila. Mandibel pada
umumnya tidak ada. Labium sudah tereduksi sehingga yang tampak hanya kedua
palpinya. Contoh serangga yang memiliki tipe alat mulut seperti ini adalah kupu-
kupu dan ngengat. Tipe mulut meraut dan menghisap menyerang jaringan dan
mengakibatkan berwarna putih atau belang kemudian daun mengerut. Contoh
ordo hemiptera, yaitu kutu daun (Herlinda, 2015)

Tipe mulut serangga terdiri dari bibir atas atau labrum, labrum berfungsi untuk
memasukan makan kedalam rongga mulut. Bibir bawah labium rahang bawah
berfungsi untuk memegang makan dan sebagai indra perasa. Mandibula
merupakan rahang yang terpasang tidak beruas terletak tepat di belakang labrum
dan fungsi mandibula adalah sebagai alat pengunyah penelanan pengucapan dan
pengkuapan. Maksila adalah struktur yang berpasangan yang letaknya di belakang
mandibula memiliki ruas dan masing-masing dari maksila terdiri mengandung
organ seperti perasa yaitu palpus maksila. fungsi maksila adalah untuk
menyokong gigi-gigi yang berada di bagian atas mulut (Awaliyah, 2019).
IV. KESIMPULAN

Kesimpulan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:


1. Berdasarkan prinsipnya tipe mulut serangga terbagi menjadi 2 yaitu penggigit
dan pengunyah.
2. Ada 4 macam tipe mulut serangga secara umumnya merupakan menggigit
mengunyah (mandibulata), Menusuk menghisap (haustelata), menjilat
menghisap, dan meraut menghisap.
3. Bagian-bagian tipe mulut serangga yaitu labium (bibir bawah), labrum (bibir
atas), mandibula (Rahang bawah) dan maksila (rahang atas).
DAFTAR PUSTAKA

Awaliyah. 2019. Dentifikasi Serangga Hama Penyerang Batang Pada Tanaman


Tembakau. Doctoral dissertation. FKIP Unpas. Bandung.

Fatiah. 2019. Identifikasi Serangga Hama Penyerang Daun Pada Tanaman


Tembakau (Nicotina Tabacum L). Kiara Payung Sumedang. Jawa Barat.

Herlinda. 2015. Penuntun Praktikum Dasar-dasar Perlindungan Tanaman.


Deepublish. Jakarta.

Ikbal. 2020. Studi keanekaragaman kantong semar (nepenthes sp.) dan


identifikasi serangga yang terperangkap di dalamnya di kawasan bumi
perkemahan Sabaru Palangka Raya Doctoral dissertation. IAIN Palangka
Raya. Palangka Raya.

Nuraeni. 2014. Keanekaragaman Serangga Yang BBerpotensi Hama Pada


Tanaman Kehutanan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan. Bogor.

Pollo. 2019. Identifikasi Jenis Serangga Hama Dan Tingkat Kerusakan Pada
Diospyros Celebica Bakh. Eugenia, 24(2).

Sulistiawati. 2022. Kerusakan Tanaman Obat Di Kawasan Kebun Raya Banua


Kalimantan Selatan. Jurnal Sylva Scienteae, 3(6), 1086-1095.
\

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai