Anda di halaman 1dari 20

Modul Ajar

Fase F

Pemeliharaan Kelistrikan
Sepeda Motor

Merawat Baterai

Muslih Somantri, ST
SMK PGRI CIAWIGEBANG
MODUL AJAR
SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR

A. INFORMASI UMUM

Nama Penyusun MUSLIH SOMANTRI, ST


Satuan Pendidikan SMK PGRI CIAWIGEBANG
Program Keahlian Teknik Otomotif
Konsentrasi Keahlian Teknik Bisnis dan Sepeda Motor
Kelas / Semester / Fase XI / 3 / F
Tahun Pelajaran 2022 / 2023
Jumlah Pertemuan / Alokasi Waktu 2 / 2 JP (@45 menit)
Elemen Perawatan dan Perbaikan Sistem Pengisian
Sepeda Motor
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase F, peserta didik mampu
menjelaskan komponen sistem pengisian,
merinci prinsip kerja sistem pengisian,
mendiagnosis gangguan sistem pengisian,
melakukan perawatan baterai, serta
melakukan tindakan tepat dalam mengatasi
gangguan atau kerusakan pada sistem pengisian
sepeda motor.

Kompetensi Awal Peserta didik telah memahami komponen dan


jenis baterai / accu
Profil Pelajar Pancasila Mandiri, Kreatif, Bernalar Kritis
Sarana dan Prasarana Bahan Ajar, Laptop, LCD Proyektor, Smartphone
Target Peserta Didik Peserta Didik Berkemampuan Tinggi
Peserta Didik Reguler / Tipikal
Peserta Didik dengan Kesulitan Belajar
Model Pembelajaran Blended Learning
Moda Pembelajaran Luring (Tatap Muka)
Metode Pembelajaran Problem Based Learning
Sumber Pembelajaran Buku Paket, Modul, Internet, Sumber lain yang
relevan
Media Pembelajaran Media Interaktif, LMS Microblog,
Google Workspace, Modul, Sepeda
Motor, Accu

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui literasi dan diskusi peserta didik mampu menjelaskan komponen baterai sesuai
dengan bahan ajar
2. Melalui literasi dan diskusi peserta didik mampu menganalisis jenis-jenis baterai sesuai

dengan bahan ajar


3. Melalui demonstrasi dan praktik peserta didik mampu merawat baterai sesuai SOP
C. PEMAHAMAN BERMAKNA
Peserta didik mampu memahami bahwa mayoritas sepeda motor sudah menggunakan baterai
sebagai sumber arus utama. Pemahaman tentang merawat baterai akan membantu peserta didik
untuk lebih memahami tentang pengecekan baterai, pemeriksaan baterai dan perawatan baterai
yang akan digunakan untuk menunjang aktivitas sehari-hari.

D. PERTANYAAN PEMATIK
1. Pernahkan teman-teman melihat atau menggunakan baterai / aki basah?

2. Pernahkah teman teman melihat atau menggunakan baterai / aki kering?


3. Apakah perbedaan dari baterai tersebut?
4. Manakah yang lebih cocok digunakan untuk sepeda motor, menurut teman-teman?

E. PERSIAPAN PEMBELAJARAN / PRA-PEMBELAJARAN


1. Guru memberikan bahan ajar yang harus dipelajari peserta didik sebelum pembelajaran
dimulai.

2. Guru melakukan asesmen diagnostik sederhana.


3. Guru meminta siswa untuk membawa smartphone
4. Guru menyiapkan baterai / aki basah dan aki kering
5. Guru mengupload pembelajaran di LMS Microblog
6. Guru membuat LKPD

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Aktivitas Pembelajaran Alokasi


Kegiatan Sintakis Waktu
Guru (menit)
Peserta Didik
Subjek Guru 10 menit
 Melakukan pembukaan dengan salam
pembuka, berdoa dan menanyakan kabar
peserta didik untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kerapian dan melakukan
Pendahuluan presensi peserta didik sebagai sikap disiplin
 Sebagai apersepsi, Guru menanyakan
beberapa pertanyaan pemantik yang
diselaraskan dengan keadaan sesungguhnya
 Menjelaskan tujuan materi yang
akan diajarkan untuk menumbuhkan rasa Ingin
tahu siswa, kemandirian dan kerja keras
untuk mencapainya.
 Guru menayangkan materi mengenai 70 menit
baterai dengan media interaktif yang
ditayangkan
Orientasi melalui LCD proyektor
Masalah  Peserta didik memperhatikan dengan
seksama materi yang menunjukkan
gangguan / kerusakan pada baterai
 Guru mengarahkan peserta didik untuk
membentuk kelompok yang terdiri dari 5
orang secara heterogen dan membagikan
Mengorganisasi
LKPD pada masing-masing kelompok
peserta didik
 Peserta didik membuka materi pada
LMS dan berdiskusi mengenai penyebab
kerusakan
 Guru membimbing dan memberi
Inti batuan ketika peserta didik ada kesulitan
Membimbing
mencari kajian terkait baterai / accu
penyelidikan
 Peserta didik menentukan penyebab
kerusakan beserta solusinya
 Guru memberi gambaran kepada
Mengembangk peserta
an dan didik untuk mengembangkan hasil pada
Menyajikan LKPD kedalam bentuk powerpoint / video
Hasil Peserta didik mengupload hasil pekerjaan

ke LMS
 Guru bersama peserta didik melakukan
Analisis dan evaluasi berkaitan dengan pembelajaran
Evaluasi yang sudah dilakukan
 Peserta didik mengerjakan soal untuk
mengukur sejauh mana pemahaman
mengenai baterai / accu 10 menit
Subjek Guru bersama perta didik
 Guru menginformasikan rencana materi
Penutup pembelajaran pada pertemuan berikutnya
 Peserta didik dibawah bimbingan guru
berdoa untuk mengakhiri pembelajaran dan
pesan untuk tetap selalu menjaga kesehatan
dan bersemangat belajar.
G. ASESMEN
1. Jenis

✓ Asesmen Diagnostik

✓ Asesmen Formatif

✓ Asesmen Sumatif

2. Teknik

✓ Observasi

✓ Penugasan

✓ Tes Tertulis
3. Instrumen

✓ Lembar Observasi / Catatan Anekdot

✓ Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

✓ Soal Uraian

Perangkat asesmen terlampir.

H. PEMBELAJARAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL


1. Memberikan bimbingan dan pembelajaran remedial bagi siswa yang belum mampu

menuntaskan tujuan pembelajaran (belum memahami materi ajar) dengan memberikan


latihan soal sejenis secara berjenjang dengan taraf kesulitan terendah sampai pada taraf
kesulitan sama dengan yang digunakan pada asesmen sumatif.
2. Memberikan pengayaan bagi peserta didik yang sudah mampu menuntaskan tujuan
pembelajaran (sudah memahami materi ajar) ditandai dengan mampu menyelesaikan soal
asesmen sumatif. Bentuk pengayaan yang diberikan dengan memberikan materi terkait

perbaikan baterai MF.

I. REFLEKSI
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?

5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?


6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?

7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?


J. SUMBER BELAJAR

1. Buku Paket PKSM Kemendikbud


2. Modul Kelistrikan Sepeda Motor P4TK BOE Malang

3. Modul Kelistrikan Sepeda Motor Dirjen GTK 2016

Sukoharjo, Juli 2023


Penyusun

Ari Setiyawan, ST
NIM.
BAHAN BACAAN

BATERAI / ACCU

Baterai merupakan sumber energi listrik yang digunakan oleh sistem starter dan sistem kelistrikan
yang lain. Baterai ada dua tipe yaitu baterai kering dan baterai basah. Baterai yang digunakan untuk
motor, mobil maupun truk adalah baterai jenis basah.

FUNGSI BATERAI
Pada kendaraan secara umum baterai berfungsi sebagai sumber energi listrik pada kendaraan, namun
bila kita amati lebih detail maka fungsi baterai adalah:
1. Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan, dsb.
2. Saat starter untuk mengidupkan sistem starter
3. Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat hidup energi
listrik bersumber dari alternator.

KOMPONEN BATERAI

Baterai terdiri dari beberapa komponen antara lain : Kotak baterai, terminal baterai, elektrolit baterai,
lubang elektrolit baterai, tutup baterai dan sel baterai. Dalam satu baterai terdiri dari beberapa sel
baterai, tiap sel menghasilkan tegangan 2 - 2,2 V.
1. Sel Baterai

Baterai 6V
seri. Tiap selterdiri
bateraidari 3 sel, danlubang
mempunyai bateraiuntuk
12 Vmengisi
mempunyai 6 selbaterai,
elektrolit baterai lubang
yang dirangkai secara
tersebut ditutup
dengan tutup baterai, pada tutup terdapat lubang ventilasi yang digunakan untuk mengalirkan
uap dari elektrolit baterai. Tiap sel baterai terdapat plat positip, saparator dan plat negatip, plat
positip berwarna coklat gelap (dark brown) dan plat negatip berwarna abu-abu metalik (metallic
gray).
2. Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan asam sulfat (SO4),
komposisi campuran adalah 64 % H2O dan dan 36 % SO4. Dari campuran tersebut diperoleh
elektrolit baterai dengan berat jenis 1,270.

3. Kotak Baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak baterai. Ruangan
didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah selnya. Pada kotak baterai terdapat
garis tanda upper level dan lower level , sebagai indicator jumlah elektrolit.

4. Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat ini juga berfungsi untuk
memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian) dan uap asam sulfat di dalam baterai
dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang ventilasi, sedangkan uap asam sulfat
mengembun pada tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah

JENIS BATERAI

Secara umum di pasaran kita mengenal dua jenis aki , aki basah dan aki kering, dan lebih detail
lagi, jenis - jenis aki sebagai berikut :
1.
Aki Basah
Hingga saat ini aki yang populer digunakan adalah aki model basah yang berisi cairan asam
sulfat (H2SO4). Ciri utamanya memiliki lubang dengan penutup yang berfungsi untuk
menambah air aki, saat aki kekurangan air akibat penguapan airyang terjadisaatreaksi kimia
antara sel dengan air aki . Sel-selnya menggunakan bahan timbal (Pb).
a. Kelebihan Aki Basah
 Bisa langsung dipakai tanpa harus disetrum
 Harga lebih murah dibandingkan aki kering
 Lebih hemat karena bisa diisi ulang
b. Kekurangan Aki Basah
 Harus mengisi air aki
 Isi ulang air aki apabila sudah habis

 Tegangan kurang stabil


2.
Aki Hybrid
Pada dasarnya aki hybrid tak jauh berbeda dengan aki basah. Bedanya terdapat pada material
komponen sel aki, pada aki hybrid selnya menggunakan low-antimonial pada sel (+) dan kalsium
pada sel (-). Aki jenis ini memiliki performa dan sifat self-discharge yang lebih baik dari aki
basah konvensional.
a. Kelebihan Aki Hybrid
 Aki hybrid akai lebih daripada aki basah.
 Tingkat penguapan dari elektrolitnya yang persentasenya lebih kecil dari aki basah.
 Perawatan nya lebih mudah .
b. Kekurangan Aki Hybrid
 Aki hybrid menggunakan elektrolit yang berbahaya jika mengenai bagian tubuh .
 Karena tak sepopuler aki basah maka tipe ini jarang diketahui dan dikenal oleh
masyarakat awam sehingga menjadi salah satu kekurangan aki hybrid.
 Jarang ditemukan di bengkel-bengkel menjadi salah satu bentuk kekurangan aki hybrid
mengingat kondisi tersebut dianggap bahwa tipe ini tak banyak diminati oleh konsumen.

3.
Aki Calcium
Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. aki jenis ini memiliki
kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat penguapannya pun lebih kecil dibanding
aki basah konvensional. Kelebihan Aki Kalsium.
a. Kelebihan aki kalsium
 Terletak pada kemampuan maupun kualitasnya yang lebih baik dari aki basah,
khususnya dalam aspek penyimpanan arus listrik. Sebab, penggunaan bahan kalsium pada
kutub positif maupun negatifnya tersebut dinilai sangat efektif dalam menyalurkan arus
listrik.
 Harganya yang terbilang cukup terjangkau. Sehingga, bisa dijadikan sebagai salah satu

➢ alternatif bagi konsumen ketika tidak ada aki basah.


Arus yang tersimpan lebih stabil.
b. Kekurangan Aki Kalsium
 Kurang populer di masyarakat. Sehingga, bengkel-bengkel jarang yang menjual tipe aki
ini, meskipun harganya murah.
 Selain kurang populer, fungsinya yang tak beda jauh dengan aki basah juga menjadi salah
satu kekurangan aki kalsium yang membuat tipe aki kalsium ini dianggap sebagai tipe
“nanggung” mengingat perbedaannya hanya terletak pada kutub positif dan negatif yang
terbuat dari kalsium.
 Susah untuk diperbaiki.
4.
Aki Bebas Perawatan /Maintenance F ree (MF)/ aki kering
Aki jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat penguapan air aki.
Uap aki yang terbentuk akan mengalami kondensasi sehingga dan kembali menjadi air
murni yang menjaga level air aki selalu pada kondisi ideal sehingga tak lagi diperlukan
pengisian air aki. Aki jenis ini biasanya terbuat dari basis jenis aki hybrid maupun aki kalsium.
a. Kelebihan Aki Maintenance Free (MF)
 Bebas perawatan karena tak perlu mengecek ketinggian airnya.
 Praktis menjadikan kelebihan aki MF ini bernilai positif. Sehingga, banyak juga
konsumen yang menyukai tipe ini.
 Kelebihan aki maintenance free (MF) lainnya adalah dapat menjadi salah satu
pilihan bagi sobat yang menyukai aksesoris kendaraan yang menambah beban listrik.
b. Kekurangan Aki Maintenance Free (MF)
 Mahal.
 Lebih cepat rusak.
 Cairan elektrolit berbahaya

MERAWAT BATERAI

Perawatan baterai yang baik akan mempu memperpanjang usia baterai, karena dengan perawatan
yang baik:
1. Mencegah baterai dari kemungkinan kekurangan elektrolit baterai.
Kekurangan elektrolit terjadi akibat saat proses pengisian dan pengosongan terjadi penguapan,
sehingga elektroli berkurang, oleh karena itu elektrolit harus ditambah air suling. Bila baterai
kekurangan elektrolit dapat menyebabkan baterai panas, terjadi kristalisasi pada sel-sel baterai
dan bahan aktif pada sel lepas. Adanya bahan aktif yang lepas menyebabkan efektifitas baterai
menurun dan bahan aktif sel yang lepas akan jatuh di dasar kotak atau terselip diantara sel, bahan
aktif yang terjepit ini akan menyebabkan pengosongan tersendiri.
2. Terminal baterai menjadi awet
Terminal baterai sering rusak akibat korosi, penyebab korosi adalah uap dari elektrolit dan panas
akibat terminal kendor. Dengan perawatan yang baik kedua terminal baterai akan sering
dibersihkan, dilindungi dengan grease dan pengikatan terminal dikencangkan sehingga korosi
pada terminal mampu dicegah.
Kegiatan yang dilakukan dapat perawatan baterai meliputi:
1. Membersihkan terminal baterai dari karat atau kotoran yang lain
2. Memeriksa jumlah dan berat jenis elektrolit
3. Melakukan pengisian

Membersihkan terminal
Terminal baterai merupakan bagian yang mudah mengalami kerusakan akibat korosi, bila terminal
korosi maka tahanan pada terminal bertambah dan terjadi penurunan tegangan pada beban sehingga
beban tidak dapat berfungsi optimal. Untuk mencegah hal tersebut maka terminal harus dibersihkan.
Langkah membersihkan adalah:
1. Kendorkan baut pengikat baterai sesuai dengan kontruksi baterai.
2. Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan memukul atau mencungkil
terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapat merusak posnya atau terminal baterai. Gunakan
obeng untuk melebarkan terminal, kemudian tarik dengan traker khusus.

3. Bersihkan terminal baterai menggunakan amplas atau sikat khusus.

4. Oleskan grease atau vet pada terminal dan konektor, kemudian pasang terminal dan kencangkan

baut pengikatnya
5. Lakukan pemeriksaan tahanan pada terminal baterai dengan menggunakan volt meter. Caranya:
Colok ukur positip dihubungkan terminal pisitip baterai dan colok ukur negatip dihubungkan
konektor baterai Lakukan starter mesin, dan tegangan pada volt meter harus tetap Nol, bila volt
meter menunjukkan tegangan maka terdapat tahanan pada terminal baterai.
Pemeriksaan elektrolit
1. Pemeriksaan jumlah elektrolit
Selama proses pengisian maupun pengosongan listrik pada baterai terjadi efek panas sehingga
eletrolit baterai menguap dan elektrolit baterai berkurang, untuk itu secara periodik jumlah elektrolit
baterai perlu diperiksa dan bila jumlah elektrolit baterai kurang maka harus ditambah. Jumlah
elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik adalah diantara tanda batas Upper Level
dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang
jumlah elektrolit berlebihan menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian
atau pengosongan berlebihan. Akibat proses penguapan saat pengisian memungkinkan jumlah
elektrolit berkurang, untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang cukup dengan menambah H2O
atau terjual dengan nama Air Accu.
Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging, oleh karena bila elektrolit
dengan cepat maka periksa dan setel arus pengisian. Keretakan baterai dapat pula menyebabkan
elektrolit cepat berkurang, selain itu cairan elektrolit dapat mengenai bagian kendaraan, karena cairan
bersifat korotif maka bagian yang terkena elektrolit akan korosi. Elektrolit baterai yang dijual ada dua
macam yaitu air accu dan air zuur. Air accu merupakan air murni (H2O) dengan sedikit asam sulfat,
sedangkan air zuur kandungan asam sulfatnya cukup besar sehingga berat jenisnya lebih tinggi.
Air accu digunakan untu menambah elektrolit baterai yang berkurang, sedangkan air zuur digunakan
untuk mengisi baterai pada kondisi kosong. Penambahan elektrolit dengan air zuur menyebabkan
berat jenis elektrolit terlalu tinggi. Kesalahan ini dapat menyebabkan interprestasi hasil pengukuran
keliruh, sebab hasil pengukuran menunjukkan berat jenis elektrolit baterai tinggi tetapi kapasitas
listrik yang tersimpan kecil.

2. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai


Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hidrometer. Pemeriksaan berat
jenis elektrolit baterai merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai
penuh mempunyai Bj 1,27-1,28, baterai kosong Bj 1,100 -1,130. Hubungan berat jenis dan kapasitas
adalah sebagai berikut:

Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 ºC. Spesifikasi berat jenis normal
ditentukan pada 20 ºC, oleh karena itu saat pengukuran temperature elektrolit harus diamati. Rumus
untuk mengkoreksi hasil pengukuran adalah:
S 20 ºC= St + 0,0007 x (t - 20)
S 20 ºC : berat jenis pada temperature 20 ºC
St : Nilai pengukuran berat jenis
t : Temperatur elektrolit saat pengukuran
Dari hasil pengukuran akan diperoleh data kondisi elektrolit, bila berat jenis elektrolit lebih dari 1,280
maka tambahkan air suling agar berat jenis berkurang 1.280
penyebab terlalu tingginya berat jenis dapat disebabkan kesalahan waktu menambah elektrolit, saat
lektrolit kurang harus ditambahkan air suling bukan elektrolit atau air zuur.
Lakukan pengisian penuh, bila hasil pengukuran kurang dari1.210 atau ganti dengan baterai baterai
baru.
Perbedaan berat jenis antar sel tidak boleh melebihi 0.040, bila hal ini terjadi maka lakukan pengisian
penuh, kemudian ukur kembali berat jenisnya, bila berat jenis antar sel melebihi 0.030, setel berat
jenis dengan menambah air suling atau menambah air zuur sampai elektrolit hampir sama, namun
bila tidak bisa dilakukan, ganti dengan baterai baru.
Terdapat beberapa produsen baterai menggunakan indicator berat jenis baterai yang menjadi satu
kesatuan dengan sumbat baterai, atau dipasang satu indicator tersendiri. Adanya indicator berat jenis
baterai membuat perawatan lebih mudah, karena saat perawatan pemeriksaan berat jenis
membutuhkan waktu yang cukup lama, dan bila tidak dilakukan degan hati-hati elektrolit dapat
tumpah/menetes pada kendaraan.
Indikator pada baterai jenis ini mempunyai 3 warna, yaitu:
1. Warna hijau (green) , sebagai indikasi baterai masih baik
2. Warna hijau gelap (dark green) , sebagai indikasi baterai perlu diperiksa elektrolitnya dan diisi
3. Kuning (yellow), sebagai indikasi baterai perlu diganti.

3. Prosedur Pengisian Baterai


a. Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah khusus agar tidak tercecer. Pelepasan
sumbat ini dengan tujuan untuk sirkulasi uap yang dihasilkan elektrolit saat pengisian, dan
menghindarai tekanan pada sel baterai akibat gas yang dihasilkan
b. Hubungkan kabel positip baterai dengan klem positip battery charger dan terminal negatip
dengen klem negatip. Hati-hati jangan sampai terbalik, bila terbalik akan timbul percikan
api, bila dipaksa baterai akan rusak, pada battery charger model tertentu dilengkapi dengan
indicator, dimana bila pemasangan terbalik akan muncul bunyi peringatan.

c. Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V


d. Pilih selector tegangan sesuai dengan tegangan baterai, misal baterai 12 V maka selector
digerakan kearah 12 V.
e. Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas baterai, missal :
baterai 50 AH pengisian normal sebesar 5 A.
f. Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian (untuk battery charging yang dilengkapi timer),
bila tidak dilengkapi maka catat waktu mulai proses pengisian.

g. Bila pengisian sudah selasai, maka matikan battery charger,


h. Lepas klep battery charger pada terminal baterai, lakukan terminal negatip dahulu, klem
jangan dilepas saat battery charge masih hidup, sebab akan terjadi percikan api pada terminal
sat dilepas dan menimbulkan ledakan pada baterai akibat uap baterai terbakar. Uap baterai
adalah gas hydrogen yang mudah terbakar dan mudah meledak.

Perhatian:
Merokok dan kesalahan pemasangan kabel battery charging potensi menimbulkan ledakan pada
baterai

Pasang papan peringatan pada daerah yang digunakan untuk pengisian. Ventilasi pada ruang
pengisian harus cukup, untuk menghidarai meningkatnya kosentrasi hydrogen pada ruangan,

sehingga potensi menimbulkan ledakan atau kebakaran.


GLOSARIUM

Baterai : sumber energi listrik yang digunakan oleh sistem starter dan sistem kelistrikan
yang lain.

Elektrolit : cairan aki yang terbuat dari larutan asam sulfat atau H2SO4

Aki / Accu : sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik dalam
bentuk energi kimia).

Terminal Baterai : kontak listrik yang digunakan untuk menghubungkan muatan atau pengisi daya
ke baterai sel tunggal atau multipel
Jens Martensson 2

1
TUJUANPEMBELAJARAN

• Melalui literasi dan diskusi peserta didik mampu
menjelaskan komponen baterai sesuai dengan
bahan ajar
• Melalui literasi dan diskusi peserta didik
mampu menganalisis jenis-jenis baterai sesuai
dengan bahan ajar
• Melalui demonstrasi dan praktik peserta didik
mampu merawat baterai sesuai SOP

Jens Martensson 3

FUNGSIBATERAI
Pada kendaraan secara umum baterai berfungsi sebagai sumber energi listrik pada
kendaraan, namun bila kita amati lebih detail maka fungsi baterai adalah

• Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk


menghidupkan asessoris, penerangan, dsb.
• Saat starter untuk mengidupkan sistem starter
• Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik
pada kendaraan, dimana pada saat hidup
energi listrik bersumber dari alternator.

Jens Martensson 4

KOMPONENBATERAI 
Baterai terdiri dari beberapa komponen antara lain :
1. Sel Baterai 2. Elektrolit Baterai

• Baterai 6 V terdiri dari 3 sel, dan • Elektrolit baterai merupakan


baterai 12 V mempunyai 6 sel campuran antara air suling
baterai yang dirangkai secara (H2O) dengan asam sulfat
seri. (SO4), komposisi campuran
adalah 64 %

cHca2mOpduarann d taenrs
3e6b u%t dSipOe4r.o Dleahri
elektrolit baterai dengan berat
jenis 1,270

Jens Martensson 5

KOMPONENBATERAI 


3. Kotak Baterai
4. Sumbat Ventilasi
• Wadah yang menampung elektrolit dan elemen
baterai disebut kotak baterai. Ruangan • Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang
didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai pengisian elektrolit. Sumbat ini juga berfungsi
dengan jumlah selnya. Pada kotak baterai untuk memisahkan gas hidrogen (yang
terdapat garis tanda upper level dan lower level, terbentuk saat pengisian) dan uap asam sulfat
sebagai indicator jumlah elektrolit. di dalam baterai dengan cara membiarkan gas
hidrogen keluar lewat lubang ventilasi,
sedangkan uap asam sulfat mengembun pada
tepian ventilasi dan menetes kembali ke
bawah

Jens Martensson 6

JENISBATERAI
Secara umum di pasaran kita mengenal dua jenis aki , aki basah dan aki kering,
dan lebih detail lagi, jenis - jenis aki sebagai berikut :
aki kekurangan air akibat penguapan airyang Aki jenis ini memiliki performa dan sifat self-
terjadisaatreaksi kimia antara sel dengan air aki discharge yang lebih baik dari aki basah
konvensional.

Jens Martensson 7

JENISBATERAI


3. Aki Calcium 4. Aki Kering / MF
• Kedua selnya, baik (+) maupun (-) Aki jenis ini dikemas dalam desain khusus yang
mengunakan material kalsium. aki jenis ini

mampu menekan tingkat penguapan air aki.


memiliki kemampuan lebih baik dibanding aki Uap aki yang terbentuk akan mengalami
hybrid. Tingkat penguapannya pun lebih kecil kondensasi sehingga dan kembali menjadi air
dibanding aki basah konvensional. murni yang menjaga level air aki selalu
pada kondisi ideal sehingga tak lagi
diperlukan pengisian air aki

Jens Martensson 8

MERAWATBATERAI
Kegiatan yang dilakukan dapat perawatan baterai meliputi:

• Membersihkan terminal baterai dari karat atau


kotoran yang lain
• Mengukur tegangan baterai
• Memeriksa jumlah dan berat jenis elektrolit
• Melakukan pengisian
Jens Martensson 9

VIDEOPEMBELAJARAN 

KONSTRUKSI BATERAI PERAWATAN BATERAI

Jens Martensson 10

Anda mungkin juga menyukai