Putri Shinto Dewi berpikir sejenak. Pangeran kaya raya yang sedang
meminangnya ini pastilah seorang yang tampan dan berwibawa. Jika
tidak, pasti pangeran tersebut tidak akan melamarnya.
Karena tak ingin menikah dengan pangeran berkepala kijang itu, Putri
Shinto Dewi mengerahkan pengawalnya untuk menimbun tanah yang
sedang digali Pangeran Kidang Garungan. Pangeran itu panik ketika tiba-
tiba saja tanah mulai Iongsor dan menimbunnya. Dengan mengerahkan
kesaktiannya, timbullah ledakan dan Pangeran Kidang Garungan
berusaha keluar dari celah pada timbunan tanah tersebut.
Kawasan Dieng adalah situs sejarah, situs geologi, dan situs budaya.
Dataran Tinggi Dieng bertengger di 2.000 meter dari permukaan laut
(dpl). Di sisi Utara terlihat Gunung Prau (2.558 meter dpl) dengan
puncaknya yang memanjang seperti perahu terbalik. Di sisi Barat-Utara
ada Gunung Jimat (2.213 meter dpl.), dan Gunung Bismo (2.365 meter
dpl) bersedekap di ujung Tenggara. Secara administratif, kawasan Dieng
Kulon (Barat) masuk ke Kabupaten Banjarnegara. Sementara sisi wetan
(Timur) termasuk Kabupaten Wonosobo. Luas Dataran Dieng ini 10 x 15
km persegi, berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan di sisi Utara dan
Kabupaten Temanggung di Timur Laut. Baca juga: Kawah Sileri Erupsi,
Tempat Wisata di Dieng Banjarnegara Masih Buka Dataran tinggi ini subur
karena tanahnya kaya akan debu vulkanis sebagai warisan dari sejarah
geologisnya. Dataran tersebut juga telah dihuni sejak 1.00 taun lalu.
Dikutip dari Indonesia.go.id, di masa lalu Dieng merupakan kompleks
gunung berapi. Pada periode pertama muncul Gunung Prau, Gunung
Jimat, Bukit Rogo Jembangan dan Tlerep, yang kini menjadi dinding alam
yang membentengi lembah Dieng. Lembah Dieng sendiri adalah kaldera
(kawah) raksasa yang terbentuk ratusan ribu tahun silam. Tapi, potensi
vulkaniknya tidak pernah berhenti. Dari kaldera itu tumbuh Gunung
Bismo-Sidede, Seroja, Nagasari, Pangonan, dan Pager Kandang. Baca
juga: Erupsi Kawah Sileri Dieng Bersifat Freatik Lihat Foto Telaga Warna
dilihat dari Batu Ratapan Angin di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten
Wonosobo, Jawa Tengah, Senin Aktivitas vulknik meninggalkan jejak
geologis yang jelas.
Saat ini setidaknya ada 100 kawah di kawasan Dataran Tinggi Dieng.
Sebagian di antaranya menjadi danau yang elok seperti Telaga Menjer,
Telaga Merdada, Telaga Pengilon yang berdampingan dengan Telaga
Warna. Atau Sumur Kalatunda, danau eksotik seluas satu hektar dengan
tebing curam setinggi 70-80 meter. Sementara itu ada kawah lain yang
masih aktif berupa telaga keruh yang terus mengeluarkan gelembung
berasap dan berbau belerang. Baca juga: Update Letusan Kawah Sileri
Dieng dan Rekomendasi PVMBG Kawah yang aktif seperti Kawah
Timbang, Kawah Sileri, Kawah Candradimuka, Pakuwojo, Sikidang, Sinila,
atau Kawah Batur. Seperti di kawah di pegunungan vulkanis yang lain,
kawah-kawah Dieng ini ada kalanya menjadi berbahaya bila ada
peningkatan kegiatan vulkanis. Namun di Dataran Tinggi Dieng, kawah-
kawah itu menjadi destinasi wisata bersama telaga-telaga yang ada. Baca
juga: Kawah Sileri Dieng Meletus, Muntahkan Batu dan Lumpur Kawah
Sileri pernah erupsi tahun 1944 Lihat Foto Kondisi Kawah Sileri di
kompleks obyek wisata Dieng Plateau, Banjarnegara, Jawa Tengah pasca-
semburan lumpur,