Admin, TAUHID 36 - 45
Admin, TAUHID 36 - 45
Tauhid1, Gufran2
Program Studi Ilmu Administrasi Negara1
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Mbojo Bima
Program Studi Ilmu Hukum2
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah Bima
Email : tauhid_mbojo1969@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mendskripsikan dan menggambarkan tentang Intervensi
Politik Dalam Mutasi Pejabat Birokrasi Pemerintah Kota Bima. Pendekatan dalam
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, Informan dalam penelitian ini terdiri dari
: pejabat eselon II, III, dan IV masing-masing 5 orang yang akan dijadikan
informan. Tehnik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam,
observasi dan dokumentasi dengan tehnik analisis data dengan menggunakan
deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi politik dalam
mutasi pejabat birokrasi Pemerintah Kota Bima masih didominasi dari faktor 1).
Tarik ulur kepentingan politik , 2) Politik Transaksional, 3) Politik Asal Bapak
Senang 4) Kewenangan Kekuasaan, (5) Faktor Dukungan stakeholder politik serta
6) Kepentingan Primodialisme bagi kalangan Pejabat tertinggi dalam birokrasi,
walaupun mekanisme pelaksanaan mutasi tetap dilaksanakan sesuai dengan
aturan normatif, sehingga kesannya tidak melanggar hukum atau aturan-aturan
normatif sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2014 dan
Peraturan Menteri PAN RB Nomor : 13 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pengisian
Jabatan Pimpinan Tinggi Secara Terbuka Di Lingkungan Instansi Pemerintah
serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2018 Tentang Pedoman Evaluasi
Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah.
Bima belakangan ini, menjadi heboh Sipil Negara maupun Para Pejabat
karena diadukan ke KASN. Sehingga Struktural (Pejabat Administrasi)
Walikota Bima Muhammad Lutfi, SE demi meraih jabatan ataupun
harus datang ke Komisi Aparatur Sipil memempertahankan jabatan, dalam
Negara untuk meminta klarifikasi hal ini sah-sah saja. Walaupun dalam
terkait adanya pengaduan terkait konteks kinerja seorang pemimpin
denganMutasi dan Rotasi Pejabat harus memiliki integritas dan
Lingkup Pemkot Bima, pada professional. serta memiliki keahlian
kesempatan itu Walikota Bima (softskill) tertentu sesuai dengan
mengaklui jika mendemosi dan kemampuan yang dimiliki,
menonjobkan Pejabat ASN Pemkot kemampuan dalam aspek manajerial,
Bima dengan tidak berpedoman pada administratif dan tehnik.
PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Namun dalam kepentingan
Pegawai. (dikutip dari Tauhid, politik kekuasaan sudah sewajarnya
SE.,M.AP dalam Prosiding Seminar kadang berbagai macam cara dan
Nasional Tanggal 23 Januari 2020). upaya dalam rangka meraih jabatan
Dengan demikian bahwa dalam yang lebih tinggi atau dan paling
mutasi dan rotasi serta demosi tidak mempertahankan jabatan yang
Pejabat Struktural Lingkup sudah ada, dengan menggunakan
Pemerintah Kota Bima, masih pendekatan Asal Bapak Senang yang
disinyalir adanya politik dilakukan oleh para Aparatur Sipil
transaksional walaupun belum bisa Negara.
dibuktikan tapi isu yang mencuat ke Hak Prerogatif Kekuasaan
masyarakat selalu mewarnai Pasal 130 ayat (1) Undang-
perbincangan masyarakat ketika Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang
momen mutasi, rotasi maupun telah dirubah dengan Undang-
demosi terhadap para Aparatur Sipil Undang Nomor 9 Tahun 2015
Negara untuk ditempatkan pada menyebutkan bahwa pengangkatan,
jabatan struktural tertentu ataupun pemindahan dan pemberhentian
penurunan jabatan. dari dan dalam jabatan eselon II
Politik Asal Bapak Senang. pada pemerintah daerah provinsi
Dalam konteks birokrasi masih ditetapkan oleh Gubernur. Adapun
menempatkan kepemimpinan Asal dalam ayat (2) menyebutkan bahwa
Bapak Senang dalam struktur pengangkatan, pemindahan, dan
tingkatan dalam organisasi. Pejabat pemberhentian dari dan dalam
birokrasi dihadapan para atasannya jabatan eselon II pada pemerintah
kadang memberikan rasa pujian, daerah kabupaten/kota ditetapkan
mengagung-agungkan kinerja, oleh Bupati/Walikota setelah
pemberian sesuatu yang membuat berkonsultasi kepada Gubernur.
bapak itu senang. Dan prilaku pejabat Jadi jelas Pejabat Publik dalam hal ini
yang seperti itu bukan dalam konteks Walikota Bima memiliki kewenangan
yang normatif melainkan dalam hal- kekuasaan atas mutasi, rotasi dan
hal diluar hal-hal yang normal. Ini demosi terhadap para Aparatur Sipil
berbicara mengenai kepentingan, Negara baik yang sedang menjabat
apalagi yang menyangkut mengenai maupun sebagai staf yang
jabatan tertetu. Dan biasanya apapun berkeinginan untuk meraih jabatan
yang dilakukan oleh para Aparatur karir.
41
Jurnal Administrasi Negara ISSN 2085-1804 Vol. 16 No. 1 Januari – Juni 2019
44
Jurnal Administrasi Negara ISSN 2085-1804 Vol. 16 No. 1 Januari – Juni 2019
45