ANR Manual Bookversion Fin
ANR Manual Bookversion Fin
net/publication/325181477
CITATIONS READS
0 1,696
3 authors, including:
All content following this page was uploaded by Ai Farida on 04 November 2018.
2014
II
III
Kata Pengantar
Aplikasi ANR di Sumatera Barat diterapkan pada lahan kritis yang berupa areal
perkebunan yang didominasi oleh alang – alang. Keunggulan dari teknik ANR
antara lain adalah mudah dipahami oleh petani, penggunakan jenis tanaman
bernilai ekonomis dan biaya pengerjaan yang relatif murah. Buku panduan ini
diharapkan dapat meningkatkan pemahaman akan konsep ANR dan contoh
penerapannya di Sumatera Barat. Hal ini diharapkan dapat menjadi sebuah
transfer teknologi alternatif yang efektif untuk rehabilitasi lahan dan hutan.
Untuk itu kami sangat berbahagia dapat menerbitkan dan menyebarluaskan hasil
kompilasi, kerjasama dan pengalaman dengan masyarakat petani di Sumatera
Barat. Publikasi ini merupakan salah satu bentuk usaha yang dilakukan dalam
memperkenalkan alternatif bentuk rehabilitasi dan restorasi hutan yang lebih
efektif, menguntungkan bagi masyarakat lokal serta dapat meningkatkan kerja
sama dengan berbagai lembaga di Sumatera Barat.
IV
V
KATA SAMBUTAN
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Esa, atas segala limpahan
rahmat, karunia dan petunjuk-NYA, Buku Manual Lapangan Regenerasi Alami
Dengan Bantuan Manusia (Assisted Natural Regeneration/ANR) yang disusun oleh
Organisasi Pangan dan Pertanian (Food & Agriculture Organisation/FAO) PBB ini
dapat dirampungkan dengan baik.
Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terbitnya buku ini. Buku ini
memuat berbagai informasi yang urgen tentang Pembelajaran dan Penerapan
Regenerasi Alami dengan Bantuan untuk Merestorasi Jasa Ekosistem Hutan di
Asia Tenggara.
Melalui sistem Assisted Natural Regeneration/ANR yang diterapkan oleh FAO ini
dan telah diuji coba di berapa negara (Filipina, Kamboja dan Indonesia), termasuk
di Provinsi Sumatera Barat maka saya melihat sistem ANR ini adalah salah satu
sistem yang baik untuk diterapkan di Sumatera Barat, karena sistem ini
melibatkan peran serta masyarakat khususnya pemilik lahan apabila terjadi di luar
kawasan hutan.
VI
VII
Atas terbitnya Buku Buku Manual Lapangan Regenerasi Alami Dengan Bantuan
ini, saya menyambut baik dan semoga kiranya sistem ini dapat menjadi salah satu
cara dalam upaya rehabilitasi hutan dan lahan di Provinsi Sumatera Barat.
VIII
IX
Kata Pengantar
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan limpahan rahmatnya, Buku Manual
Lapangan Regenerasi Alami dengan Bantuan Manusia ini dapat diselesaikan oleh tim kerjasama
dari CO2 Operate BV Belanda, STKIP PGRI Sumbar dan Dinas Kehutanan Propinsi Sumbar.
Hutan merupakan salah bentuk sumberdaya alam Indonesia yang memiliki fungsi ekonomis dan
ekologis dan harus dijaga kelestariannya. Kelestarian hutan akan menjaga dan menghindarkan
manusia dari berbagai dampak negatif kerusakan hutan, perubahan iklim dan bencana alam.
Rehabilitasi hutan dan restorasi lahan kritis menjadi salah satu prioritas penanganan masalah
lingkungan yang menjadi isu hangat saat ini. Semua pihak harus terlibat dalam berperan aktif
untuk menjaga kelestarian hutan dan mengurangi luasan lahan kritis.
STKIP PGRI Sumatera Barat sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi selalu berkeinginan
untuk melibatkan diri dalam berbagai bentuk kegiatan peningkatan kapasitas di bidang
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat khususnya di wilayah Sumatera
Barat. Kerjasama yang dibangun dengan CO2 operate BV Belanda, Bagong Pagasa Foundation
Filipina dan Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera Barat merupakan salah satu bentuk ikutsertaan
STKIP PGRI Sumbar dalam bidang penyelamatan lingkungan. Keikutsertaan civitas akademika
STKIP PGRI Sumbar diharapkan dapat meningkatkan proses penyebaran informasi dan
peningkatan bentuk kegiatan akademis terkait penelitian dan pengabdian pada masyarakat di
bidang rehabilitasi hutan dan lahan.
Buku ini memuat informasi dan pengalaman lapangan dalam bidang rehabilitasi hutan dan
restorasi lahan kritis di Sumatera barat dengan penerapan aplikasi ANR (Assisted Natural
Regeneration). Semoga pengalaman yang dituliskan dalam buku ini dapat menjadi acuan di
lapangan dan diterapkan di lebih banyak tempat di Indonesia.
X
XI
Daftar Isi
Kata Pengantar IV
Kata sambutan VI
Restorasi Hutan 1
Persiapan Sosial 5
Chromolaena Odorata 22
Penyemaian Langsung 37
XII
Penanaman dengan Setek 39
Kesimpulan 41
Daftar Gambar
rerumputan 2
reforestasi 5
Gambar 4. Staf dari bagian kehutanan, CO2 Operate Bv dan Bagong Pagasa
penduduk desa 6
XIII
Gambar 12. Menandai anakan pohon 15
Gambar 17. Menggunakan papan penekan untuk meratakan rumput yang tinggi 22
Gambar 20. Walaupun ANR efisien diterapkan di area yang dipenuhi paku
Gambar 21. Setelah dilakukan penekanan, tanah diletakkan di atas paku galah
Gambar 22. Lokasi yang didominasi oleh semak belukar, sulur-suluran, dan
Gambar 23. Regenerasi merupakan cara yang tepat untuk mengalihkan fungsi
XIV
Gambar 26. Bambu rambat telah sepenuhnya menutupi pepohonan muda 31
Gambar 27. Anakan kayu manis ditemukan tumbuh di lokasi ANR setelah
rumput disingkirkan 32
Gambar 28. Anakan yang tumbuh secara alami bertambah tinggi setelah 2
yang tinggi 33
Gambar 29. Gliricidia yang tumbuh dan berakar dengan baik dalam waktu 4 bulan 34
Gambar 30. Alang-alang yang telah ditekan menghasilkan lapisan tebal yang
Gambar 31. Alang-alang yang telah ditekan menghasilkan lapisan tebal humus,
penyemaian langsung 37
Gambar 33. Melindungi pohon karet muda yang ditanam di lokasi ANR dari
XV
XVI
XVII
Restorasi Hutan
bisa dihindari. Populasi kian meningkat, begitu pula permintaan untuk membuka
kawasan hutan. Tetapi situasi ini dapat dan harus diperbaiki. Masalah-masalah
terutama di padang rumput gundul dan area-area hutan yang terdegradasi. ANR
dibutuhkan kurang lebih lima puluh persen (50%) lebih murah daripada metoda
terdegradasi dan gundul yang tidak dibakar atau mendapatkan gangguan dalam
bentuk apa pun. Setelah 10-20 tahun, lahan-lahan tersebut akan ditumbuhi oleh
pepohonan dan berbagai macam tumbuhan lainnya (seperti "hutan yang telah
tumbuh secara alami agar berkembang lebih pesat. ANR dapat membantu
dan tumbuhan muda dari kerusakan akibat api, binatang piaraan yang
pepohonan yang kita tanam diterapkan pada pepohonan yang tumbuh secara
Dengan curah hujan yang cukup dan perangkat yang tepat, penerapan ANR akan
ANR telah dipraktikkan selama lebih dari empat dekade dalam berbagai kondisi,
untuk berbagai tujuan, dan dikenal dengan beberapa nama. Cina, misalnya,
mengembalikan vegetasi alami ke hampir 2 juta hektare hutan. Metoda ini juga
Manual ini memaparkan prosedur yang diturunkan dari hampir dua puluh tahun
gundul milik negara. Melalui penerapan ANR, terjadilah perubahan penuh dari
rumput menjadi vegetasi hutan kayu yang beraneka ragam dalam kurun waktu
program reforestasi konvensional (CR) yang biasanya hanya terdiri dari satu
atau beberapa spesies. Percampuran spesies dan usia dalam restorasi hutan ANR
terhadap erosi tanah, dan memfasilitasi peresapan air hujan ke cadangan air
tanah.
Berikut ini adalah aktivitas dasar yang dilakukan untuk merestorasi hutan
1. Persiapan sosial;
2. Pencegahan kebakaran;
Persiapan Sosial
Masyarakat yang tinggal di dalam dan di dekat lahan kritis atau hutan yang
Gambar 4. Staf dari bagian kehutanan, CO2 Operate BV dan Bagong Pagasa Foundation
tengah berdiskusi tentang pro dan kontra ANR dengan penduduk desa.
Jika ANR diterapkan sebagai bagian dari sebuah program, penting untuk
keuntungan yang akan mereka dapatkan dari program tersebut secara umum
1
Kamboja, Indonesia, Laos, Filipina, Thailand, Vietnam
Manual Lapangan Regenerasi Alami dengan Bantuan Manusia /ANR
6
Dukungan dari tokoh setempat hingga tingkat kota atau kabupaten dan dinas
ANR.
Jika ANR diterapkan secara individu oleh petani atau melalui organisasi
masyarakat atau kelompok kerja informal, cara kerjanya harus dijelaskan pada
kelompok masyarakat lainnya. Kerja sama dari mereka penting untuk mencegah
Sekat bakar (kadang-kadang disebut "garis api") adalah sejumlah lahan yang
sudah dibebaskan dari semua material rentan api. Material terpenting untuk
Perhatikan bahwa (1) pepohonan tidak diusik, dan (2) potongan rumput
Menumpuk rumput dengan cara ini membantu menurunkan kecepatan api dan
memaksa air hujan mengalir ke lereng sehingga erosi tanah dapat diminimalisir.
hanya rumput, seseorang biasanya dapat membabat 100 meter persegi dalam 8
kecuraman sedang dan tanah yang tidak mengandung banyak batuan. Dalam
kasus semacam itu, seseorang dapat menggali rumput yang sudah tumbuh lagi
rumput tumbuh kembali. Pilihan lain yang bisa diambil adalah penyemprotan
Sekat bakar ini terletak di perbatasan salah satu lokasi ANR. Area yang
Seluruh perbatasan lokasi ANR sebaiknya dikelilingi oleh sekat bakar. Sekat
bakar sebaiknya juga dibuat di dalam lokasi. Disarankan untuk membagi lokasi
ANR menjadi sejumlah "blok" (atau "bagian") dan membuat sekat bakar di
sepanjang garis pembatas antar "blok". Ukuran blok bergantung pada keadaan
lahan, tipe vegetasi, dan akses untuk manajemen dan pengawasan. Empat
hektare (sekitar 200 x 200 meter) biasanya dianggap ukuran praktis untuk
sebuah blok. Tetapi tidak ada peraturan spesifik mengenai ukuran blok. Siapa
pun yang menerapkan aktivitas ANR harus memutuskan ukuran blok yang tepat
berdasarkan kondisi di lapangan. Sebagai contoh, ukuran blok bisa jadi hanya
satu (1) hektare di bagian yang curam, dan enam atau tujuh (6-7) hektare di area
yang relatif datar. Blok juga tidak perlu berbentuk sama. Batas blok dapat
Saat menentukan ukuran blok, penting diingat bahwa api biasanya dengan cepat
menyebar ke atas bukit di daerah lereng. Oleh karena itu ukuran blok di lereng
blok yang lebih kecil berarti lebih banyak sekat bakar. Jalan setapak yang
digunakan oleh pekerja untuk akses menuju bagian-bagian lain di sebuah area
program ANR juga dapat dijadikan sekat bakar sekaligus untuk mencegah
kedua sisi jalan setapak. Menurut pengamatan, praktik ini juga mempercepat
api. Untuk alasan ini, tindakan pembersihan dan pencangkulan harus diulang
secara teratur.
Dalam sebagian besar kasus, sekat bakar sebaiknya dibersihkan ulang tidak
dilakukan pada awal musim kemarau, ketika risiko kebakaran tinggi. Satu
untuk menanam tanaman pangan di jalur sekat bakar. Dengan cara ini,
memasuki area ANR. Hasil panenan dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka
Tergantung pada kondisi tanah dan curah hujan, banyak tanaman dapat
ditumbuhkan dengan sukses di jalur sekat bakar. Beberapa jenis yang populer di
jahe (Zingiber officinale), dan pisang (Musa sp.). Tetapi ada banyak tanaman
mengenai apa yang ingin mereka tanam di sekat bakar. Pilihan mereka, asalkan
praktis untuk diterapkan dan sesuai dengan kondisi setempat, harus dihormati
dan dituruti.
Setelah penghalang api selesai dibuat di perbatasan dan di antara blok, langkah
selanjutnya dalam ANR adalah mencari bibit pohon yang telah bertunas secara
alami dan tumbuh di lokasi. Rimbawan biasa menyebut bibit-bibit ini sebagai
anakan pohon. Secara umum, 800 anakan yang terdistribusi dengan baik per
hektare cukup untuk merestorasi hutan. Untuk melaksanakan langkah ini, kita
dapat berjalan menyisir area ANR dan mencari anakan yang tumbuh di antara
rerumputan atau semak-semak. Anakan yang besar akan mudah terlihat. Setiap
kali menemukan anakan, kita bisa mencari di bawah rumput atau semak-semak
di dekatnya untuk mencari anakan lainnya yang tumbuh di sekitar tempat itu.
Kemudian kita dapat membuat cincin pembatas (ring weed) di sekitarnya untuk
menyingkirkan saingan.
Cabut secara manual semua tumbuhan saingan, misalnya rumput dan sulur,
dalam radius sekurangnya satu setengah meter dari anakan. Secara manual, gali
di sekitar anakan sebaiknya digemburkan. Cara ini akan mengungkap bibit dan
akar spesies yang tidak dikehendaki dan memudahkan air hujan menembus
bermanfaat jika tumbuh dalam jarak satu atau beberapa meter dari anakan.
Misalnya, kacang polong (Cajanus cajan) dapat langsung ditanam untuk menjadi
Gambar 11. Cincin pembatas yang sudah tumbuh lebih tinggi daripada
dipasang dengan baik
rerumputan dan semak-semak di
pada kecepatan pertumbuhan anakan. Jika tonggak tersedia, anakan kecil dapat
Bakal-bakal pohon ini akan tumbuh menjadi bagian dari hutan yang terestorasi.
Pilihlah tonggak bambu jika ada. Kita juga bisa menggunakan batang kering
batang segar kerap bertunas dan menjadi pesaing bagi anakan. Tonggak bersifat
hanya sementara. Oleh karena itu bahannya tidak harus kayu atau material lain
yang kuat.
Jika lokasi yang dikehendaki belum dibakar atau diusik selama lebih dari
berapa bakal pohon yang dipilih untuk dipasangi cincin pembatas dan tonggak
meter) atau kurang, tergantung pada spesies yang digunakan. Tetapi jika
hanya ada sangat sedikit atau terlalu banyak anakan dari spesies final
diperlukan.
II. Anggaran dan waktu. Mencari dan menandai anakan pohon merupakan
tonggak penanda.
Pembersihan ulang sekat bakar dan cincin pembatas anakan sebagaimana yang
mencegah erosi tanah dan degradasi lingkungan lainnya, yang terjadi sebagai
2(1) Membuat dan merawat penghalang api; (2) Mencari anakan yang tumbuh secara alami di
area itu; (3) Memasang cincin pembatas pada anakan untuk mengurangi persaingan dalam
mendapatkan air dan nutrisi tanah; (4) Merawat dan melindungi anakan.
Manual Lapangan Regenerasi Alami dengan Bantuan Manusia /ANR
17
Menggunakan Papan Penekan
pemotong rumput.
rumput. Metoda yang jauh lebih ekonomis dan efektif adalah "penekanan". Ini
dalam menangkal kebakaran karena api tidak bisa merambat dengan cepat di
Penekanan dilakukan menggunakan papan kayu dengan tebal sekitar 3 cm, lebar
20 cm, dan panjang 1 m. Ikat tali di masing-masing ujung papan dan kalungkan
sisanya di bahu. Tali yang digunakan harus cukup panjang untuk memastikan
papan menempel rata ke tanah saat kita berdiri tegak. Panjang tali dapat diatur
tekan dengan menginjaknya. Langkah ini mirip menyetrika baju dan memiliki
Waktu yang tepat untuk melakukan penekanan adalah ketika bilah daun dan
batangnya lunak, biasanya sekitar sebulan setelah dan sebelum musim hujan.
hingga tiga atau empat bulan. Cara mudah untuk menguji apakah sebuah area
terdengar dan terasa, berarti batang rumput yang sejajar dengan permukaan
tanah dan berada di atasnya telah patah dan rumput akan tetap ambruk selama
lebih dari dua hari. Ini berarti area tersebut siap menjalani penekanan.
penekanan satu hektare lahan dalam enam hari atau 48 jam kerja. Sebagaimana
Penekanan, oleh karena itu, merupakan cara yang jauh lebih murah untuk
Lebih jauh lagi, seperti yang telah disebutkan, pemotongan biasanya merangsang
Terlebih lagi, cara ini memudahkan sulur untuk merambat dan menyelimuti
rumput yang telah diratakan. Rumput yang telah diratakan juga berfungsi
Dengan cara ini papan menjangkau rumput yang tinggi, bukan membelahnya.
Lakukan ini beberapa kali, kemudian kembalikan papan ke posisi horizontal dan
perlu dimodifikasi jika rumput atau semak-semak yang harus ditekan memiliki
ketinggian lebih dari 1,5 meter. Sulit untuk meletakkan papan secara horizontal
di atas rumput tinggi seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 15 dan 16. Oleh
rumput di bawahnya.
masing-masing ujungnya.
Alasan utama penggunaan papan tekan pendek di lereng curam adalah untuk
papan, pegangan juga berfungsi kurang lebih sebagai "tongkat" untuk mencegah
insiden terpeleset atau jatuh. Persiapan ini penting, terutama selama musim
Chromolaena odorata
Pada salah satu lokasi pelatihan ANR ditemukan pertumbuhan yang cepat dari
chromolaena odorata. Petani merasa sangat gembira dan terkejut karena mereka
tidak pernah melihat jenis tanaman ini tumbuh pada saat alang – alang masih
mulai tumbuh dimana – mana. Jenis tanaman ini tumbuh lebih cepat dari alang –
alang dan paku dan dapat bersaing dengan kedua jenis tanaman tersebut.
pada lahannya.
Gambar 18. (kiri): Chromolaenea odorata tumbuh sesudah pemijakan alang - alang
dilakukan.
(kanan) Dalam waktu 4 - 6 bulan, Chromolaenea odorata dapat bersaing dengan
pertumbuhan paku dan alang - alang yang telah dipijak sebanyak satu kali.
1 bulan setelah pemijakan alang – alang, hanya beberapa alang – alang yang tumbuh
kembali.
Setelah 2 -4 bulan setelah pemijakan, sekitar 50% alang – alang tumbuh kembali.
Maka pemijakan perlu dilakukan
Setelah 7 – 11 bulan setelah pemijakan, terjadi perubahan jenis vegetasi dari alang-
alang kepada jenis tanaman yang lebih mudah untuk dikendalikan
Paku-pakuan berjenis kecil ini dapat ditekan dengan cukup mudah, dan mati
Penggunaan papan penekan di lokasi dengan banyak paku galah ternyata sangat
sulit. Paku galah biasanya akan berdiri lagi satu minggu setelah ditekan, atau
tunas barunya tumbuh dengan cepat. Para petani telah mencoba menimbunnya
dengan tanah Gambar 19). Walaupun langkah ini sepertinya berhasil, kombinasi
antara penekanan dan penimbunan bukanlah kegiatan yang hemat biaya, tenaga,
dan waktu.
Gambar 20. Walaupun ANR efisien diterapkan di area yang dipenuhi paku ransam (a),
paku galah (b) yang tinggi sulit disingkirkan dengan moteda ANR.
Mereka menganggap hal ini tidak bisa dijadikan solusi dalam skala yang lebih
dan pohon kecil (bukan rumput) sudah menjadi vegetasi dominan. Jika tujuan
yang dicanangkan di jenis area ini adalah membuat hutan lindung (mis., untuk
penghalang api dan bentuk perlindungan lainnya terhadap api, hewan liar, dll.
Pemasangan cincin pembatas dan penekanan dapat dilakukan secara selektif jika
Kendati begitu patut diingat bahwa beberapa area yang sudah didominasi oleh
pohon muda dan semak-semak mungkin cocok untuk diubah menjadi hutan
produksi dengan spesies yang tumbuh secara alami. Ini khususnya dapat
diterapkan jika terdapat banyak anakan dan tunas pohon yang secara komersial
berharga mahal.
Oleh karena itu, jika tujuan restorasi hutan dalam kondisi ini adalah
melindungi area dari kerusakan akibat api, binatang liar, dll., dan d) di area yang
lihat Gambar 21) perlahan-lahan kurangi anakan hingga mencapai jumlah pohon
per hektare yang dikehendaki. Kendati begitu, dalam beberapa kasus, tidak ada
cukup anakan pohon untuk menciptakan hutan produksi. Maka pengayaan perlu
mempercepat pertumbuhan.
Karena suplai air yang bagus dan relatif aman dari api, hutan sekunder muda
kerap didapati tumbuh subur di sepanjang sungai atau ngarai, bahkan di lahan
gundul yang luas. Hutan seperti ini biasanya disebut "hutan ngarai".
hutan ngarai. Pepohonan ini menghasilkan benih yang disebarkan oleh angin dan
berumput di dekatnya. Ini adalah area transisi yang secara teknis berfungsi
sebagai "ekoton". Jika tidak diusik oleh api, vegetasi di ekoton ini bisa dipastikan
sepanjang larik yang berujung di tepi ekoton. Ini mirip dengan membuat
penghalang api, namun kita harus memastikan bahwa semua pohon tetap utuh.
ngarai juga perlu dipotong. Jika tidak, sulur-suluran akhirnya akan membunuh
pohon-pohon itu.
Terlebih lagi, beberapa jenis tumbuhan seperti bambu rambat baik dari jenis
berbeda dalam genus Dinochloa. Sebagian besarnya mati secara periodik ketika
disingkirkan dari area dan dibakar. Bahkan potongan sangat kecil dari spesies
ANR saat ini diterapkan sebagai bagian dari pengembangan wanatani di Pulau
Sumatra, Indonesia. Dalam pelatihan lapangan ANR untuk petani, para petani
beranggapan bahwa ANR untuk restorasi hutan di lahan pertanian desa yang
telah bergerak ke tipe agrikultur yang lebih komersial, menurut para petani
teknik ANR dapat menjadi alternatif selain praktik umum mencabuti rumput
Gambar 27. Anakan kayu manis ditemukan tumbuh di lokasi ANR setelah
rumput disingkirkan.
anakan kayu manis dan bibit lainnya yang bernilai ekonomi di sela-sela rumput
ANR kini dianggap sebagai langkah pertama yang penting dan cukup mudah
Gambar 28. Anakan yang tumbuh secara alami bertambah tinggi setelah
2 tahun ANR, menghasilkan kondisi yang baik
(dalam kasus ini)untuk perkembangan pohon cengkih
di antara pepohonan yang tinggi.
Untuk anakan yang ditemukan dari hutan di sekitar area, para petani
memberikan naungan yang baik, dapat menghasilkan kayu atau mencegah erosi
tanah.
Jika padang rumput alang-alang rawan kebakaran, jumlah anakan yang masih
Gambar 29. Gliricidia yang tumbuh dan berakar persaingan dengan alang –
dengan baik dalam waktu 4 bulan. alang, namun pohon
naungan juga penting bagi naungan pada penanaman pohon bernilai ekonomis seperti
cengkeh dan jenis pohon buah – buahan. Sewaktu pelatihan ANR, hal ini didiskusi
dengan petani peserta pelatihan dan mereka mengungkapkan bahwa pohon gliricidia
(kayu hujan) dapat digunakan sebagai pohon naungan. Secara lokal kayu gliricidia ini
disebut kayu hujan karenakalau ada hujan maka pohon ini bisa segera tumbuh. Jenis
pohon ini banyak ditemukan di lapangan dan juga mudah untuk
perkembangbiakannya dengan memotong bagian batang dari pohon induk. Petani
kemudian melakukan penanaman kayu hujan ini di lahan yang beralang – alang. Tidak
diperlukan waktu yang panjang untuk pertumbuhan akar pohon ini. Kayu hujan
mampu menjadi naungan selama 1 – 2 tahun untuk pohon – pohon yang ditanam di
sekitarnya.
pohon wanatani siap ditanam setelah berusia 2 tahun, setelah tinggi pepohonan
Merestorasi hutan dengan ANR membantu melindungi tanah dari bahaya erosi,
pertama dalam proses restorasi yang selaras dengan faktor ekonomi dan sosial,
pohon-pohon wanatani.
Gambar 30. Alang-alang yang telah ditekan menghasilkan lapisan tebal yang
ANR menjaga kelembapan dan kesejukan tanah.
Selain kondisi iklim mikro yang baik, ANR juga terbukti dapat memperbaiki
pohon, bersama lapisan tebal rumput alang-alang yang ditekan mencegah erosi
tanah.
Lapisan yang sama juga menjaga suhu tanah agar tetap rendah, karena radiasi
sinar matahari tidak menjangkau permukaan tanah. Pada waktu yang lain,
lapisan ini juga berfungsi sebagai pelindung dari penguapan. Kombinasi ini
menjadikan tanah tetap lembap hingga lama, bahkan lebih dari 4 minggu.
Gambar 31. Alang-alang yang telah ditekan menghasilkan lapisan tebal humus,
meningkatkan kadar karbon tanah.
wanatani yang sengaja ditanam menunjukkan bahwa ANR juga bisa menjadi
langkah awal penting dalam proses restorasi yang memiliki tujuan ekonomi,
sosial, begitu pula lingkungan. Jika ANR diterapkan sebagai langkah pertama
mungkin tidak memiliki cukup banyak anakan pohon untuk mendirikan kembali
hutan dengan vegetasi yang didominasi pepohonan dalam beberapa tahun. Jika
situasi semacam ini ditemui, langkah logis yang dapat diambil adalah
mempraktikkan pengayaan.
Penyemaian Langsung
kondisi sulit, misalnya gamal (Gliricidia sepum) dan telugu (Melia dubia). Sebagai
(Cajanus cajan) yang dapat menghasilkan bahan pangan selain fungsi menaungi
dan melindungi tanah juga patut dipertimbangkan. Kendati begitu, ada banyak
digemburkan terlebih dahulu. Titik yang dimaksud relatif kecil, kurang lebih
setidaknya 200% lebih banyak daripada jumlah titik yang diperlukan untuk
cadangan semai untuk mengganti yang mati. Ketiga, manfaatkan sebaik mungkin
ada sangat banyak biji spesies tersebut saat musim berbuah tiba. Para guru
dalam penanaman pohon. Inisiatif semacam ini dapat menjadi bantuan yang
berharga.
menanam lebih dari jumlah pohon yang dikehendaki (seperti yang disebutkan di
adalah dalam pemilihan benih untuk ditanam. Spesies yang dipilih tergantung
pada hasil yang ingin diperoleh; mis., kayu, karet, damar, kulit kayu, dll.
Gambar 33. Melindungi bulan pertama musim hujan ketika hari-hari panas
pohon karet muda yang
ditanam di lokasi ANR dari masih ada. Sebaliknya, tanaman murbei (Morus
gangguan babi hutan,
menggunakan bambu. alba), spesies lainnya yang kerap ditanam dengan
metoda setek, lebih kuat jika ditanam saat musim hujan. Spesies lainnya yang
Apa pun spesies yang ditanam dengan setek, penting untuk membalur bagian
setek dengan hormon akar (mis., ANAA) sebelum menanam. Tindakan ini dapat
secara signifikan meningkatkan peluang keberhasilan. Hal lain yang patut diingat
gagal karena batang yang disetek ditanam begitu saja ke tanah. Prosedur yang
Bibit di dalam pot yang tersedia secara cuma-cuma atau dengan harga sangat
murah juga dapat digunakan secara selektif dalam program ANR. Tetapi biaya
akan memberi mereka pemahaman yang jelas mengenai proses regenerasi alami
ANR merupakan strategi praktis untuk diterapkan dalam restorasi hutan karena
tiga alasan utama. Pertama, ANR secara signifikan mengurangi biaya. Reforestasi
dan perlindungan. Secara umum, ANR tidak memerlukan biaya untuk produksi
bibit, persiapan lokasi, dan penanaman. Oleh karena itu biayanya jauh lebih
kondisi yang memungkinkan penanaman dengan bibit atau setek dalam ANR,
sebagaimana yang dibahas di Manual ini. Alasan lain penerapan ANR adalah
bibit liar yang sudah tumbuh di lokasi. Sistem perakaran bibit-bibit ini sudah
regenerasi alami hampir selalu terdiri dari campuran berbagai macam spesies.
Dengan kata lain ANR menghasilkan vegetasi yang lebih beraneka ragam dan
digunakan untuk melindungi daerah aliran sungai dan habitat satwa liar.
setempat.
• Jenis vegetasi yang sudah ada (mis., jika didominasi oleh alang-alang,
• Tujuan program (mis., Hutan lindung atau hutan produksi? Jika hutan
ANR dapat diterapkan dalam berbagai macam kondisi dan untuk beragam
prinsip berikut: