Anda di halaman 1dari 14

HALAMAN JUDUL

ANALISIS YURIDIS TENTANG FUNGSI DAN KEDUDUKAN DPRD DALAM UNDANG-


UNDANG NO. 23 TAHUN 2014

Usulan Penelitian Untuk Skripsi S-1

Program Studi Ilmu Hukum

Diajukan oleh:

Sandy Kurniawan

C100210001

Kepada

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2023

1
A. Judul

Analisis Yuridis tentang Fungsi dan Kedudukan DPRD dalam Undang-Undang No.23 Tahun 2014

B. Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan Negara Kesatuan yang berbentuk Republik. Susunan dan bentuk negara ini dituangkan dalam Pasal

1 ayat (1) UUD 1945 Jika dilihat dari segi susunannya. Negara kesatuan atau disebut juga dengan Negara Unitaris yang bersifat tunggal.

Artinya, Negara Kesatuan bukanlah negara yang didirikan dari gabungan sejumlah negara, sehingga tidak ada wilayah lain yang berstatus

negara berdaulat di dalam Negara Kesatuan tersebut.Oleh karena itu satu-satunya pemerintah dalam Negara Kesatuan yang memegang penuh

kekuasaan dan wewenang dalam menetapkan kebijakan pemerintah dan menjalankan pemerintahan negara baik di pusat maupun di daerah

adalah Pemerintah Pusat.Pada umumnya kekuasaan penuh tersebut bersifat absolut. (Limar, 2018)

Seiring berjalannya waktu, dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan di daerah. Indonesia menerapkan asas dekonsentrasi,

yang berarti pemberian atau pelimpahan sebagian wewenang oleh pemerintah pusat untuk melaksanakan urusan-urusan pemerintahan pusat

yang ada didaerah-daerah kepada pejabat-pejabat daerah tersebut. Pelaksanaan asas tersebut mengakibatkan terbentuknya wilayah-wilayah

administratif beserta pemerintahan didalamnya. (Limar , 2018)

Untuk mengatur wilayah-wilayah administratif agar lebih mudah dan efisien maka wilayah-wilayah administratif tersebut diberi

kewenangan untuk menurus rumah tangganya sendiri berdasarkan asas desentralisasi. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, hal ini terlihat

dari pemberian kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah yang dilaksanakan oleh pemerintah

daerah atau dengan kata lain daerah diberi kekuasaan untuk mengurus sendiri urusan pemerintahannya.Ciri khas dari daerah otonom yaitu

memiliki badan atau Lembaga untuk mewakili aspirasi rakyat, yang disebut parlemen Sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 18 ayat 2

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yang berbunyi : “ Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota

mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan”. (Widjaja , 2011)

Dalam bentuk nyata Indonesia memiliki badan perwakilan, yang disebut dewan perwakilan rakyat atau yang disingkat DPR.DPR

merupakan lembaga tinggi negara karena wewenang diberi langsung oleh UUD 1945 dan disebut sebagai lembaga legislatif. DPR sebagai

wakil rakyat dari daerah untuk pusat menjalankan tiga fungsi yaitu legislasi, anggaran dan pengawasan.Dewan perwakilan rakyat daerah

(DPR) sebagai wakil rakyat di daerah merupakan sarana untuk melaksanakan demokrasi berdasarkan pancasila (Pasal 16 UU No. 22 Tahun

1999).Selain DPR, Indonsesia juga memiliki sebuah badan perwakilan lainnya yakni Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau disingkat DPRD.

(Sambas , 2016)

Berbeda halnya dengan DPR yang berkedudukan di pusat ,DPRD berkedudukan di tiap-tiap provinsi dan Kabupaten/ Kota

Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) merupakan lembaga perwakilan rakyat di daerah dan berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan

pemerintahan daerah (pasal 40 UU No. 32 tahun 2004) Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat

1
sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah berkedudukan setara dan bersifat kemitraan dengan pemerintah daerah (penjelasan

umum PP No 79 tahun 2005). (Gaffar, 1999)

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka menetapkan beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini. Adapun

rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kedudukan dan fungsi DPRD dalam sistem ketatanegaraan negara kesatuan

republic indonsesia menurut UU No. 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah?

2. Bagaimana perbandingan kedudukan dan fungsi DPRD menurut UU No. 23 tahun 2014

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi DPRD dalam sistem ketatanegaraan negara

republik Indonesia menurut UU No. 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah.

2. Untuk mengetahui perbandingan kedudukan dan fungsi DPRD menurut UU No. 23 tahun

2014 dan UU No. 32 tahun 2004.

E. Kegunaan Penelitian

Sesuai dengan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai ilmu pengetahuan untuk memahami lebih jauh persoalan yang merupakan

penelitian diatas. Selain itu juga merupakanperpanjangan dari proses pembelajaran penulis

untuk lebih mengeksplorasi meteri kuliah secara umum serta pengetahuan tentang Hukum

Tata Negara pada khususnya.

2. Sebagai referensi bagi peneliti lainnya jika karakteristik dan penelitiannya tidak jauh

berbeda, dan juga sebagai bentuk sumbangsih penulis kepada pihak Universitas untuk

menambah inventaris hasil-hasil penelitian dalam bidang Hukum Tata Negara

2
1. Telaah Pustaka

Negara kesatuan atau unitaris adalah negara yang berdaulat dan merdeka dimana hanya pemerintah pusatlah yang berkuasa

terhadap seluruh wilayah negara dan kemudian mengatur seluruh wilayah tersebut. Negara kesatuan mewujudkan kesatuan mewujudkan

kedaulatan tunggal dan monosentris. (Widayati , 2015)

Maka negara kesatuan ini sifatnya tunggal, maksudnya adalah negara yang terdiri hanya dari satu negara, bukan negara yang

berdiri dari sekumpulan negara yang bergabung menjadi satu. Oleh karena itu dalam negara kesatuan, pemerintah pusatlah satu-satunya yang

memiliki wewenang sekaligus kekuasaan tertinggi dalam bidang pemerintahan negara untuk menetapkan kebijakan pemerintahan dan

menjalankan pemerintahan negara baik dipusat dan juga daerah-daerah. (fahmi , 2009)

Sifat tunggal dari negara kesatuan yang berarti bahwa negara ini tidak tersusun dari beberapa negara dan hanya terdiri dari satu

negara saja mengakibatkan hanya aka nada satu konstitusi atau undang-undang dasar yang berlaku di negara tersebut. (Tutik, 2006)

Salah satu asas dalam negara kesatuan menyatakan bahwa tidak ada pembagian urusan-urusan negara antara pemerintah pusat

dengan pemerintah daerah Sehingga dalam negara kesatuan urusan-urusan negara tetap menjadi suatu kebulatan dan pemerintah pusatlah

yang memegang kekuasaan tertinggi suatu negara (Syafrinaldi, 2017)

2. Penelitian Sebelumnya

Tabel 1. Ringkasan Penelitian Sebelumnya

Nama Peneliti Judul Tujuan Metode Hasil

Muhammad Pandu Putra Kedudukan dan Agar mengetahui Penelitian hukum Membahas tentang kedudukan

H fungsi DPRD dalam kedudukan DPRD normatif sedangkan dan fungsi DPRD yang

sistem sebagai lembaga dari sifatnya merupakan salah satu unsur

Ketatanegaraan legislatif, yang digolongkan ke penyelenggara pemerintahan di

negara kesatuan berhak mengawasi dalam penelitian daerah hanya diatur dalam satu

republic Indonesia pemerintahan daerah deskritif undang-undang UU No. 23

menurut Undang- Tahun 2014

Undang No. 23 tahun

2014 tentang

pemerintah daerah

Arga Eka Syahputra Kedudukan, tugas Agar mengetahui Jenis penelitian ini Mengetahui kedudukan DPRD

3
dan wewenang fungsi pemerintahan yaitu normatif pada Undang-undang No. 22

dewan perwakilan seperti lembaga dilakukan melalui tahun 1999 tentang

rakyat daerah eksekutif, legislatif, pendekatan- pemerintahan daerah sebagai

menurut UU No. 22 dan yudikatif ketiga pendekatan kaidah- lembaga legislatif daerah yang

tahun 1999, UU No. lembaga yang kaidah hukum positif berkedudukan sejajar dan

32 tahun 2004, dan menjalankan fungsi beserta dengan asas- menjadi mitra dari pemerintah

UU No. 23 tahun pemerintahan asasnya. daerah

2014 tentang memiliki kedudukan,

pemerintahan daerah tugas, dan wewenang

masing-masing

3. Kerangka Penelitian

Didalam materi diatas bahwa menurut KBBI merupakan jabatan yang dilakukan DPRD menurut Pasal 1 angka 4 UU No.23

tahun 2014 tentang pemerintahan daerah adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan daerah. Ketatanegaraan adalah segala sesuatu mengenai tata negara menurut hukumnya, tata negara adalah sesuatu kekuasaan

sentral yang mengatur kehudipan bernegara yang menyangkut sifat, bentuk, tugas negara dan pemerintahannya serta hak dan kewajiban para

warga terhadap pemerintah atau sebaliknya.Pemerintah daerah dalam penelitian ini adalah pemerintah daerah secara umum yang diatur dalam

UU No. 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah. Pemerintahan daerah menurut pasal 1 angka 2 UU No. 23 tahun 2014 tentang

pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh pemerintah daerah dan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi

dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip negara kesatuan republic Indonesia sebagaimana,

dimaksud dalam Undang-undang dasar negara republic Indonesia tahun 1945. (Soebechi, 2016)

F. Metode Penelitian

Adapun metode penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Jenis dan Sifat Penelitian.

Ditinjau dari jenisnya penelitian ini tergolong penelitian hukum normatif yaitu penelitian yang dilakukan data

sekunder, sedangkan dari sifatnya penelitian ini digolongkan ke dalam penelitian deskiptif yang artinya

menggambarkan atau melukiskan secara rinci tentang pokok masalah yang mejadi objek penelitian.

4
b. Data sekunder

Data yang digunakan didalam penelitian ini adalah data sekunder data ini terdiri dari:

1.Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer merupakan bahan utama yang dijadikan dalam penelitian ini yaitu peraturan perundang-

undangan antara lain UUD 1945 UU No. 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah

2.Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang berfungsi untuk memberi dan menguatkan penjelasan dari bahan

hukum primer.Adapun bahan hukum sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku literatur jurnal dan makalah

3.Bahan Tersier

Bahan tersier terdiri dari bahan-bahan non hukum yang merupakan bahan yang dengan pertimbangan tertentu

mungkin sangat perlu dalam penelitian ini contohnya kamus, ensiklopedia.

c. Analisis Data

Dalam penelitian hukum normatif data dapat dianalisis secara kualitatif.Analisis data kualitatif adalah analisis yang

menggunakan deskripsi/uraian lalu data tersebut dibandingkan dengan peraturan perundang-undangan ataupun

doktrin-doktrin hukum.

d. Penarikan Kesimpulan

Setelah penulis melakukan analisis data dalam penelitian ini, selanjutnya penulis mengambil kesimpulan secara

deduktif penarikan kesimpulan secara deduktif yaitu cara berfikir di mana dari pernyataan yang umum ditarik

kesimpulan yang bersifat khusus

5
2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data didapat dari data sekunder berupa undang-undang no. 23 tahun 2014 Meliputi

b.Data sekunder

Data yang digunakan didalam penelitian ini adalah data sekunder data ini terdiri dari:

1.Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer merupakan bahan utama yang dijadikan dalam penelitian ini yaitu peraturan perundang-undangan antara lain UUD 1945

UU No. 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah

2.Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang berfungsi untuk memberi dan menguatkan penjelasan dari bahan hukum primer.Adapun

bahan hukum sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku literatur jurnal dan makalah

3.Bahan Tersier

Bahan tersier terdiri dari bahan-bahan non hukum yang merupakan bahan yang dengan pertimbangan tertentu mungkin sangat perlu dalam

penelitian ini contohnya kamus, ensiklopedia.

3. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan study pustaka, yakni dengan mengkaji dan

mempelajari buku-buku dan Undang-undang. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mempertajam analisis.

4. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan study pustaka yakni dengan mengkaji dan

mempelajari buku-buku dan Undang-undang.Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mempertajam analisis

6
1
DAFTAR PUSTAKA

Budiardjo, M., 2005. Dasar-dasar Ilmu Politik. In: Jakarta: s.n.

fahmi , S., 2009. Hukum Otonomi Daerah. In: Yogyakarta: s.n.

Gaffar, A., 1999. Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi,. In: Jakarta: s.n.

H, M. P. P., 2020. Kedudukan dan fungsi DPRD dalam sistem ketatanegaraan negara kesatuan republik indonesia menurut undang-undang n0

23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah. Hukum Tata Negara.

H, M. P. P., 2020. Kedudukan dan fungsi DPRD dalam sistem Ketatanegaraan negara kesatuan republik indonesia menurut undang-undang

No. 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah. Hukum Tata Negara, pp. 20-30.

Limar , A., 2018. Hukum Tata Pemerintahan. In: Jakarta: Prenadamedia Group : s.n.

Limar, A., 2018. Hukum Tata Pemerintahan. In: Jakarta: Prenadamedia Group: s.n.

S., 2017. Buku Panduan Penulisan Skripsi Fakultas Hukum Universitas Islam Riau. In: Pekanbaru: s.n.

Sambas , A. L., 2016. Teori-Teori Hukum Klasik dan Kontemporer. In: Bogor : s.n.

Soebechi, I., 2016. Hak Uji Materiil. In: Jakarta: s.n.

Sri, S., 2014. Otonomi Daerah. In: Bandung: s.n.

Tutik, T. T., 2006. Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia. In: Jakarta: s.n.

Widayati , 2015. Rekontruksi kedudukan TAP MPR dalam sistem ketatanegaraan. In: Yogyakarta: s.n.

Widjaja , H., 2011. Otonomi Daerah dan Daerah Otonom. In: Jakarta: PT RajaGrafindo Persada: s.n.

Yuhana, A., 2009. Sistem Ketatanegaraan Indonesia pasca Perubahan UUD 1945. In: Bandung: Fokusmedia: s.n.

2
3
DAFTAR SINGKATAN

4
Lampiran A

Peta Lokasi Penelitian

5
Lampiran B

Peta Lokasi Sampel

6
Lampiran C

Rencana Daftar Isi Skripsi

Anda mungkin juga menyukai