Anda di halaman 1dari 5

Vol 1 No 1, Maret 2023

Available Online at https://journal.tirtapustaka.com/index.php/ijolares

Peran Hakim Dalam Mewujudkan Negara Hukum Indonesia


Andi Arifin
Universitas Negeri Medan
andiarifin12@gmail.com
Abstrak
Berdasarkan ketentuan UUD 1945 hasil perubahan, disebutkan dengan tegas bahwa negara Indonesia adalah
negara hukum. Indonesia adalah negara hukum yang senantiasa mengutamakan hukum sebagai landasan
dalam seluruh aktivitas negara dan masyarakat. Untuk menjaga dan mengawasi hukum yang berjalan, maka
dibentuklah lembaga peradilan. Penelitian ini bersifat normatif, atau disebut juga penelitian normatif.
Penelitian hukum normatif atau penelitian perpustakaan ini merupakan penelitian yang mengkaji studi
dokumen dengan menggunakan berbagai data. Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa hakim memiliki
peran yang penting dalam penegakan hukum di Indonesia. Penegakan hukum sendiri merupakan syarat bagi
terwujudnya suatu perlindungan hukum di Indonesia. Dalam proses penegakan hukum, hakim berperan
untuk mengadili. Mengadili adalah serangkaian tindakan hakim untuk memeriksa, menerima, dan
memutuskan perkara hukum. proses mengadili ini dilakukan berdasarkan undang-undang yang berlaku.
Hakim sebagai penegak hukum dan keadilan, serta pejabat negara yang mempunyai tugas mulia dalam
mewujudkan negara hukum, memberikan kepastian hukum, dan kemanfaatan bagi masyarakat melalui
putusan hukumnya di pengadilan.

Kata Kunci: Peran, Hakim, Negara Hukum

Abstract
Based on the provisions of the amended 1945 Constitution, it is clearly stated that Indonesia is a state of law.
Indonesia is a state of law that always prioritizes law as the basis for all state and community activities. To
maintain and supervise the running law, a judicial institution was formed. This research is normative, or
also called normative research. Normative legal research or library research is research that examines
document studies using various data. The results of this study show that judges have an important role in
law enforcement in Indonesia. Law enforcement itself is a requirement for the realization of legal protection
in Indonesia. In the process of law enforcement, judges have a role to adjudicate. Adjudicating is a series of
actions by judges to examine, accept, and decide legal cases. this adjudicating process is carried out based
on applicable laws. Judges as enforcers of law and justice, as well as state officials who have noble duties in
realizing the rule of law, providing legal certainty, and benefits for the community through their legal
decisions in court.

Keywords: Role, Judges, Rule of Law

PENDAHULUAN

Indonesian Journal of Law Page | 1


Vol 1 No 1, Maret 2023
Available Online at https://journal.tirtapustaka.com/index.php/ijolares

Berdasarkan ketentuan UUD 1945 hasil Pasal 19 UndangUndang Republik Indonesia


perubahan, disebutkan dengan tegas bahwa Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
negara Indonesia adalah negara hukum. Prinsip Kehakiman telah mengatur mengenai pejabat
negara hukum Indonesia tidak merujuk secara yang melaksanakan kekuasaan kehakiman sebagai
langsung pada dua paham atau aliran berbeda berikut:
tentang negara hukum, yaitu negara hukum “Hakim dan hakim konstitusi adalah
dalam arti rechtsstaat dan negara hukum dalam pejabat negara yang melakukan kekuasaan
arti the rule of law. Namun demikian, penerapan kehakiman yang diatur dalam
prinsip negara hukum Indonesia didasarkan undangundang”
pada unsur-unsur negara hukum secara umum, Ketentuan tersebut telah memberikan
yaitu adanya upaya perlindungan terhadap hak kewenangan kepada hakim sebagai pejabat yang
asasi manusia, adanya pelaksanaan kedaulatan melaksanakan kekuasaan kehakiman. Hakim
rakyat, adanya penyelenggaraan pemerintahan merupakan jabatan yang sangat sentral dalam
yang didasarkan pada peraturan perundang- mewujudkan keadilan dalam masyarakat,
undangan yang berlaku adanya peradilan sehingga hakim diharapkan dapat menegakkan
administrasi negara dan adanya pemisahan atau hukum dan keadilan secara merdeka, independen,
pembagian kekuasaan (Siallagan, 2016). tanpa adanya intervensi dari lingkungan cabang
Indonesia sebagai negara hukum telah kekuasaan lainnya dan pengaruh dari unsur lain
menganut konsep trias politica dalam konstitusi. diluar kepentingan hukum dan keadilan (Ardi,
Di Indonesia, kekuasaan yudikatif dikenal 2023).
dengan kekuasaan kehakiman, sebagaimana Sebagai pejabat negara, hakim memiliki
ketentuan Pasal 24 Ayat 1 Undang-Undang peran dan fungsi yang penting dalam
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mewujudkan prinsip negara hukum. Menghormati
sebagai berikut: hak-hak asasi orang lain merupakan salah satu
“Kekuasaan Kehakiman merupakan bentuk patuh pada hukum yang berlaku di negara
kekuasaan yang merdeka untuk Indonesia. Di Indonesia, perwujudan kekuasaan
menyelenggarakan peradilan guna kehakiman diatur secara jelas dalam Undang-
menegakkan hukum dan keadilan” Undang Republik Indonesia nomor 48 tahun 2009
Kekuasaan kehakiman dijalankan oleh tentang Kekuasaan Kehakiman.
lembaga peradilan. Di Indonesia, kekuasaan Hakim adalah pejabat peradilan negara
kehakiman dijalankan oleh Mahkamah Agung yang diberi kekuasaan oleh undang-undang untuk
dan badan peradilan di bawahnya serta mengadili. Sedangkan maksud mengadili adalah
Mahkamah Konstitusi. Sebagaimana ketentuan sebuah atau serangkaian tindakan hakim yang
Pasal 24 Ayat 2 Undang-Undang Dasar Negara digunakan untuk mengadili sesuai dengan
Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai ketentuan undang-undang yang berlaku. Untuk
berikut: menjalankan tugasnya, hakim juga diberikan
“Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh kewenangan untuk menyelenggarakan peradilam
sebuah Mahkamah Agung dan badan secara adil dan merata. Hakim tidak boleh
peradilan yang ada di bawahnya dalam dipengaruhi oleh pihak manapun dan siapapun.
lingkungan peradilan umum, lingkungan Dalam konteks inilah terlihat bagaimana hakim
peradilan agama, lingkungan peradilan memiliki peran yang penting dalam mewujudkan
militer, lingkungan peradilan tata usaha negara hukum Indonesia (Arief, 2020).
negara, dan oleh sebuah Mahkamah Melihat begitu pentingnya kedudukan
Konstitusi” hakim untuk mewujudkan negara hukum, maka
Selain telah diatur dalam konstitusi, judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah
kekuasaan kehakiman juga telah diatur dalam peran hakim dalam mewujudkan negara hukum
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Indonesia.
Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Indonesian Journal of Law Page | 2


Vol 1 No 1, Maret 2023
Available Online at https://journal.tirtapustaka.com/index.php/ijolares

METODE norma maupun nilai yang terkandung didalamnya.


Dalam penelitian ini bersifat normatif, Hal ini sulit dilakukan karena dalam menjalankan
atau disebut juga penelitian normatif. Penelitian hukum itu sendiri terdapat kerangka due process
hukum normatif atau penelitian perpustakaan ini of law sehingga terdapat pembatasan lain seperti
merupakan penelitian yang mengkaji studi penerapan Hukum Acara.
dokumen dengan menggunakan berbagai data Kedua, full enforcement concept yaitu
sekunder yang diperoleh dari peraturan terhadap sisi-sisi yang masih grey area hakim
perundang-undangan, teori hukum, dan dapat memberikan diskresinya atas berbagai
berupa pendapat para sarjana. keterbatasan substansi hukum, struktur hukum
maupun budaya hukum. Ketiga, adalah actual
HASIL DAN PEMBAHASAN enforcement concept. Oleh karena itulah
Indonesia adalah negara hukum yang kekuasaan kehakiman itu tidak hanya
senantiasa mengutamakan hukum sebagai mengandung pengertian otoritas hukum tetapi juga
landasan dalam seluruh aktivitas negara dan kewajiban hukum yang merupakan kekuasaan
masyarakat. Komitmen Indonesia sebagai yang melekat pada hakim dan pengadilan untuk
negara hukum pun selalu dan hanya dinyatakan melaksanakan fungsi pemerintahan berupa
secara tertulis dalam Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 mengadili dan memutus (adjudication).
hasil amandemen. Di manapun juga, sebuah Dalam mewujudkan negara hukum
Negara menginginkan Negaranya memiliki Indonesia, hakim haruslah mengadili dengan
penegak hukum dan hukum yang adil, tegas benar terhadap perkara yang diajukan kepadanya,
tidak pilih kasih. ia tidak boleh menolak suatu perkara dengan
Salah satu penegakan hukum adalah alasan hukum tidak ada atau belum jelas,
penegakan hukum di pengadilan untuk melainkan ia wajib mengadilinya. Sebagai
menyelesaikan suatu perkara yang diajukan. penegak hukum ia wajib menggali, mengikuti dan
Disinilah Pasal 4 ayat (1) UU Nomor 48 Tahun memahami nilai hukum yang hidup dalam
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman yang masyarakat. Hakim dalam mengadili suatu perkara
menyebutkan bahwa Pengadilan mengadili yang diajukan kepadanya harus mengetahui
menurut hukum dengan tidak membeda-bedakan dengan jelas tentang fakta dan peristiwa yang ada
orang. dalam perkara tersebut.
Indonesia merupakan negara hukum yang Hakim memegang peranan yang sangat
di mana segala kehidupan kenegaraan harus penting. Dalam proses penegakan hukum, hakim
didasari oleh hukum yang berlaku. Untuk berperan untuk mengadili. Mengadili adalah
menjaga dan mengawasi hukum yang berjalan, serangkaian tindakan hakim untuk memeriksa,
maka dibentuklah lembaga peradilan. Hal ini menerima, dan memutuskan perkara hukum.
dilakukan agar masyarakat bisa memiliki sarana proses mengadili ini dilakukan berdasarkan
untuk mendapatkan keadilan dan perlakuan yang undang-undang yang berlaku. Pada proses
sama di depan hukum. penyelenggaraan peradilan, biasanya hakim
Sebagai lembaga peradilan, hakim diberikan kekuasaan yang merdeka. Artinya,
memiliki peran yang penting dalam penegakan hakim tidak boleh dipengaruhi oleh berbagai
hukum di Indonesia. Penegakan hukum sendiri kekuasaan lain dalam memutuskan suatu perkara.
merupakan syarat bagi terwujudnya suatu Tindakan tersebut dilakukan dengan berdasarkan
perlindungan hukum di Indonesia (Nainggolan, asas bebas, jujur, dan tidak memilih.
Zahara & Saparuddin, 2010). Ia sebagai penegak hukum dan keadilan,
Setidaknya ada 3 (tiga) konsep kedudukan serta pejabat negara yang mempunyai tugas mulia
hakim dalam penegakan hukum (law dalam mewujudkan negara hukum, memberikan
enforcement). Pertama, dalam kerangka total kepastian hukum, dan kemanfaatan bagi
enforcement concept, dimana hakim diharapkan masyarakat melalui putusan hukumnya di
menegakkan hukum secara menyeluruh baik pengadilan. Pada dasarnya setiap putusan yang

Indonesian Journal of Law Page | 3


Vol 1 No 1, Maret 2023
Available Online at https://journal.tirtapustaka.com/index.php/ijolares

dikeluarkan oleh pengadilan harus mewakili rasa keadilan. Tentu saja ini sesuai dengan
suara hati masyarakat pencari keadilan. Putusan gagasan penegakan hukum progresif. Dari
hakim diperlukan guna memeriksa, penjelasan tersebut bisa dipahami bahwa peran
menyelesaikan, memutus perkara yang diajukan hakim dalam penegakan hukum sangat krusial.
ke pengadilan. Putusan tersebut jangan sampai
memperkeruh masalah atau bahkan SIMPULAN
menimbulkan kontroversi bagi masyarakat Indonesia adalah negara hukum yang
ataupun praktisi hukum lainnya. Hal yang senantiasa mengutamakan hukum sebagai
mungkin dapat menyebabkan kontroversi pada landasan dalam seluruh aktivitas negara dan
putusan hakim tersebut karena hakim kurang masyarakat. Untuk menjaga dan mengawasi
menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan hukum yang berjalan, maka dibentuklah lembaga
yang saat ini berkembang pesat seiring peradilan. Sebagai lembaga peradilan, hakim
perubahan zaman serta kurang telitinya hakim memiliki peran yang penting dalam penegakan
dalam memproses suatu perkara. hukum di Indonesia. Penegakan hukum sendiri
Salah satu wujud peningkatan kualitas merupakan syarat bagi terwujudnya suatu
putusan hakim serta profesionalisme lembaga perlindungan hukum di Indonesia. Dalam proses
peradilan yakni ketika hakim mampu penegakan hukum, hakim berperan untuk
menjatuhkan putusan dengan memperhatikan mengadili. Mengadili adalah serangkaian tindakan
tiga hal yang sangat esensial, yaitu keadilan hakim untuk memeriksa, menerima, dan
(gerechtigheit), kepastian (rechsecherheit) dan memutuskan perkara hukum. proses mengadili ini
kemanfaatan (zwachmatigheit) (Arianto, 2012). dilakukan berdasarkan undang-undang yang
Dalam konsep negara hukum, hakim berlaku. Hakim sebagai penegak hukum dan
dalam mengimplementasikan tugas Negara keadilan, serta pejabat negara yang mempunyai
sebagai pemegang kewajiban (Duties Bearer) tugas mulia dalam mewujudkan negara hukum,
dalam Hak Asasi Manusia. Dalam melaksanakan memberikan kepastian hukum, dan kemanfaatan
tugas ini, para hakim harus mencamkan bahwa bagi masyarakat melalui putusan hukumnya di
Hak-hak Asasi Manusia yang termuat dalam pengadilan.
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 berasal dari nilai-nilai
ideal atau fundamental dalam pembukaan UUD REFERENSI
1945 sebagai falsafah negara yaitu Pancasila. Annisa, N. F. (2017). Peranan Hakim sebagai
Hakim yang merupakan pihak pemutus Penegak Hukum Berdasarkan Undang-
perkara memiliki peran sebagai penentu dari Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
masa depan hukum. Pasalnya, setiap putusan Kekuasaan Kehakiman. Lex et Societatis,
dari hakim akan jadi pusat perhatian masyarakat. 5(3).
Selain berperan menjadi corong undang-undang, https://doi.org/10.35796/les.v5i3.15588
hakim juga memiliki peran sebagai Arianto, H. (2012). Peranan Hakim dalam Upaya
rechtsvinding atau penemu hukum yang sesuai Penegakkan Hukum di Indonesia. Lex
dengan nilai budaya di masyarakat, termasuk Jurnalica, 9(3), 18014.
Pancasila. Sebagai pemutus suatu perkara, Ardi, F. (2023). Mewujudkan Keadilan Restoratif
hakim memiliki kebebasan . Dari Perspektif Peranan Hakim Dalam
Ini sesuai dengan unsur negara yang Memeriksa, Mengadili, Dan Memutus
menyatakan bahwa terdapat peradilan yang tidak Perkara Pidana (Doctoral dissertation,
memihak dan bebas. Tidak hanya Fakultas Hukum, Universitas Islam
memperhatikan ketentuan tertulis di undang- Sumatera Utara).
undang, hakim juga memperhatikan hukum yang Arief, I. S. (2020). Optimalisasi Peran Hakim
ada di masyarakat. Hakim juga memakai hati Dalam Upaya Perdamaian Di Persidangan.
nurani sesuai keyakinan yang dimilikinya serta Badilag Mahkamah Agung.

Indonesian Journal of Law Page | 4


Vol 1 No 1, Maret 2023
Available Online at https://journal.tirtapustaka.com/index.php/ijolares

Indrayati, R. (2016). Revitalisasi Peran Hakim


Sebagai Pelaku Kekuasaan Kehakiman
Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia.
Kertha Patrika, 38(2), 117-130.
Kholiq, A. (2018). Peranan Hakim dalam
Penegakan Hukum di Indonesia. Jurnal
Ilmiah Hukum Dan Dinamika
Masyarakat, 15(2).
Nainggolan, M., Zahara, E., & Saparuddin, S.
(2010). Peranan Hakim dalam
Memberikan Perlindungan Hukum
terhadap Anak Korban Penyalahgunaan
Narkotika (Studi Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam). Jurnal Mercatoria, 3(2),
116-132.
Siallagan, H. (2016). Penerapan prinsip negara
hukum di Indonesia. Sosiohumaniora,
18(2), 122-128.

Indonesian Journal of Law Page | 5

Anda mungkin juga menyukai