Warganegara Program Tatap Fakultas Kode MK Disusun Oleh Studi Muka Psikologi Psikologi 06 UMB007 Hendra Hermawan, M.Pd. DAFTAR ISI
PEMBAHASAN..................................................................................... Error! Bookmark not defined.
LATIHAN ...........................................................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................12
2020 PPKn Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning
Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai
kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat, dan unsur-unsur dari Negara yang berupa rakyat, wilayah dan pemerintah. Salah satu unsur Negara adalah rakyat, rakyat yang tinggal di suatu Negara tersebut merupakan penduduk dari Negara yang bersangkutan. Warga Negara adalah bagian dari penduduk suatu Negaranya. Tetapi seperti kita ketahui tidak sedikit pula yang bukan merupakan warga Negara bisa tinggal di suatu Negara lain yang bukan merupakan Negaranya. suatu Negara pasti mempunyai suatu undang-undang atau peraturan yang mengatur tentang kewarganegaraan. Peraturan tersebut memuat tentang siapa saja kah yang bisa dianggap sebagai warga Negara. Dalam konteks Indonesia ini yang merupakan suatu Negara yang demokratis tentunya elemen masyarakat disini sangat berperan dalam pembangunan suatu Negara. Setiap warga Negara mempunyai hak dan kewajiban. Seperti apakah hak dan kewajiban tersebut yang seharusnya dipertanggungjawabkan oleh setiap warga negara. Negara pada hakikatnya merupakan lembaga keterorganisasi diri warga Negara. Oleh karena itu betapapun warga Negara terdiri dari golongan-golongan, kelompok-kelompok, suku-suku namun secara keseluruhan mengungkapkansuatu totalitas yang didalamnya terkandung roh persatuan, yaitu perbedaan antar golongan tidak dilarutkan namun dikorelasikan oleh interaksi saling memberi, serta oleh sintesis yang postif. (Kaelan, 2016) Wujud Hubungan antara warga negara dan pemerintah pada dasarnyan berupa peranan (role), baik peranan yang bersifat aktif, pasif, positif dan negative. Hubungan antara negara dan warga negara identik dengan adanya hak dan kewajiban, antara warga negara dengan negaranya
2020 PPKn Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning
Hendra Hermawan, M.Pd. http://mercubuana-yogya.ac.id/ 3 ataupun sebaliknya. Negara memiliki kewajiban untuk memberikan keamanan, kesejahteraan, perlindungan terhadap warga negaranya serta memiliki hak untuk dipatuhi dan dihormati. Sebaliknya warga negara wajib membela negara dan berhak mendapatkan perlindungan dari negara. B. Hak dan Kewajiban Warga Negara Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan . Hak pada umumnya didapat dengan cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban . Menurut Prof. Dr. Notonagoro : Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.
Pengertian yang luas tersebut pada dasarnya mengandung
prinsip bahwa hak adalah sesuatu yang oleh sebab itu seseorang (pemegang) pemilik keabsahan untuk menuntut sesuatu yang dianggap tidak dipenuhi atau diingkari. Seseorang yang memegang hak atas sesuatu, maka orang tersebut dapat melakukan sesuatu tersebut sebagaimana dikehendaki, atau sebagaimana keabsahan yang dimilikinya.
Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang
semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan (Prof. Dr. Notonagoro). Sedangkan Kewajiban adalah Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Hak Warga Negara
a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. (pasal 27
ayat (2) UUD 1945) b. Hak membela negara (pasal 27 ayat (3) UUD 1945) 2020 PPKn Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning 4 Hendra Hermawan, M.Pd. http://mercubuana-yogya.ac.id/ c. Hak bependapat (pasal 28 UUD 1945) d. Hak kemerdekaan memeluk agama (Pasal 29 ayat (1) dan (2) UUD 1945) e. Hak untuk mendapatkan pengajaran (pasal 31 ayat (1) dan (2) UUD 1945) f. Hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional (pasal 32 ayat (1) UUD 1945) Hak ekonomi (pasal 33 ayat (1),(2),(3),(4),(5) UUD 1945) g. Hak untuk mendapatkan jaminan keadilan sosial (pasal 34 ayat (1) UUD 1945) h. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. Tercantum dalam Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi “ tiap - tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” i. Hak membela Negara Tercantum dalam Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 yang berbunyi “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara” j. Hak bependapat Tercantum dalam Pasal 28 UUD 1945 yang berbunyi “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pendapat dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang – undang” k. Hak kemerdekaan memeluk agama Tercantum dalam Pasal 29 ayat (1) dan (2) UUD 1945 yang berbunyi ayat (1) “Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa” dan ayat (2) yang berbunyi “Negara menjamin kemerdekaan tiap – tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing – masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu” l. Hak untuk mendapatkan pengajaran
Panduan e-learning Bagi Pengelola
Page 5 Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tercantum dalam pasal 31 ayat (1) UUD 1945yang berbunyi ayat (1) “setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan” . m. Hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Tercantum dalam pasal 32 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai – nilai budayanya”. n. Hak untuk mendapatkan jaminan keadilan social Tercantum dalam pasal 34 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi “Fakir Miskin dan anak terlantar di pelihara oleh Negara.”
Kewajiban Warga Negara
a. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1)
UUD 1945 berbunyi : “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan” b. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan : “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. c. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan : “Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain” d. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
2020 PPKn Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning
6 Hendra Hermawan, M.Pd. http://mercubuana-yogya.ac.id/ C. Dinamika dan Tantangan Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Warga Negara 1. Aturan Dasar Ihwal Pendidikan dan Kebudayaan, Serta Ilmu Pengetahuandan Teknologi
Ketentuan mengenai hak warga negara di bidang pendidikan
semula diatur dalam Pasal 31 Ayat (1) UUD NRI 1945. Setelah perubahan UUD NRI 1945, ketentuannya tetap diatur dalam Pasal 31 Ayat (1) UUD NRI 1945, namun dengan perubahan. Perhatikanlah rumusan naskah asli dan rumusan perubahannya berikut ini. Rumusan naskah asli: Pasal 31, (1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Rumusan perubahan Pasal 31, (1) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Perubahan UUD NRI Tahun 1945 juga memasukkan ketentuan baru tentang upaya pemerintah dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Rumusannya terdapat dalam Pasal 31 Ayat (5) UUD NRI Tahun 1945: “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”. Kesenjangan budaya sudah diprediksi oleh William F. Ogburn (seorang ahli sosiologi ternama), bahwa perubahan kebudayaan material lebih cepat dibandingkan dengan perubahan kebudayaan non material (sikap, perilaku, dan kebiasaan). Akibatnya akan terjadi kesenjangan budaya seperti diungkapkan sebelumnya. Oleh karena itu, budaya bangsa dan setiap orang Indonesia harus disiapkan untuk menyongsong era atau zaman kemajuan dan kecanggihan IPTEK tersebut. Rumusan perubahan: Pasal 32, a. “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan
Panduan e-learning Bagi Pengelola
Page 7 Universitas Mercu Buana Yogyakarta masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”. b. “Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional”.
2. Aturan Dasar Ihwal Perekonomian Nasional dan
Kesejahteraan Sosial
Salah satu perubahan penting untuk Pasal 33 terutama
dimaksudkan untuk melengkapi aturan yang sudah diatur sebelum perubahan UUD NRI 1945,sebagaiberikut: Pasal 33 Ayat (1) UUD NRI 1945: menegaskan asas kekeluargaan; Pasal 33 Ayat (2) UUD NRI 1945: menegaskan bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai negara; Pasal 33 Ayat (3) UUD NRI 1945: menegaskan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya harus dikuasai negara. Adapun ketentuan baru yang tercantum dalam Pasal 33 Ayat (4) UUD NRI 1945 menegaskan tentang prinsip-prinsip perekonomian nasional yang perlu dicantumkan guna melengkapi ketentuan dalam Pasal 33 Ayat (1), (2), dan (3) UUD NRI 1945. Mari kita bicarakan terlebih dahulu mengenai ketentuan-ketentuan mengenai perekonomian nasional yang sudah ada sebelum perubahan UUD NRI 1945.
3. Aturan Dasar Ihwal Usaha Pertahanan dan Keamanan
Negara
Semula ketentuan tentang pertahanan negara menggunakan
konsep pembelaan terhadap negara [Pasal 30 Ayat (1) UUD NRI 1945]. Namun setelah perubahan UUD NRI 1945 konsep
2020 PPKn Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning
8 Hendra Hermawan, M.Pd. http://mercubuana-yogya.ac.id/ pembelaan negara dipindahkan menjadi Pasal 27 Ayat (3) dengan sedikit perubahan redaksional. Setelah perubahan UUD NRI Tahun 1945, ketentuan mengenai hak dan kewajiban dalam usaha pertahanan dan keamanan negara [Pasal 30 Ayat (1) UUD NRI 1945] merupakan penerapan dari ketentuan Pasal 27 Ayat (3) UUD NRI 1945.
4. Aturan Dasar Ihwal Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
Penghormatan terhadap hak asasi manusia pasca
Amandemen UUD NRI 1945 mengalami dinamika yang luar biasa. Jika sebelumnya perihal hakhak dasar warganegara yang diatur dalam UUD NRI 1945 hanya berkutat pada pasal 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, dan 34, setelah Amandemen keempat UUD NRI 1945 aturan dasar mengenai hal tersebut diatur tersendiri di bawah judul Hak Asasi Manusia (HAM). Di samping mengatur perihal hak asasi manusia, diatur juga ihwal kewajiban asasi manusia. Aturan dasar perihal hak asasi manusia telah diatur secara detail dalam UUD NRI Tahun 1945. Dinamika adalah suatu gerak keseluruhan antara komponen masyarakat yang akhirnya menimbulkan perubahan-perubahan dalam masyarakat baik secara progresif ataupun retrogresif. Tantangan adalah suatu perbuatan menabrak konstitusi yang ada baik internal maupun external. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih dalam kandungan. Kewajiban merupakan suatu keharusan dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut sebaimana diatur dalam peraturan perundang undangan yang berlaku. Hak dan kewajiban warga negara adalah sikap, tekad, tindakan warga negara yang teratur, terpadu, menyeluruh, dan berkelanjutan yang dilandasi oleh kecintaan seseorang pada Panduan e-learning Bagi Pengelola Page 9 Universitas Mercu Buana Yogyakarta tanah air dan memiliki kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. Dinamika dan tantangan hak dan kewajiban warga negara indonesia adalah perubahan yang terjadi akibat dari perbuatan masyarakat yang menabrak konstitus yang dapat menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.
2020 PPKn Pengembangan Materi Pembelajaran dan e-learning
10 Hendra Hermawan, M.Pd. http://mercubuana-yogya.ac.id/ DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan, 2016. Pendidikan
Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Kaelan, 2016. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: Paradigma. Sunarso, dkk, 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: UNY Press. Winarno, 2014. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 39 Tahun 1999, Tentang Hak Asasi Manusia.