Anda di halaman 1dari 36

Kata Pengantar

Kami panjatkan puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan modul ini. Modul ini dirancang untuk mendukung
tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan lingkungan dan konservasi untuk anak-
anak pesisir setara dengan kelas IV-V sekolah dasar.
Selamat datang dalam “Modul Konservasi Pesisir". Modul ini dirancang sesuai
dengan capaian kompetensi yang telah ditetapkan kurikulum merdeka belajar. Mulai
dari sumber daya, ekosistem, mengenal sampah, dan bencana serta pemanasan global
di wilayah pesisir.
Konservasi bukanlah sekadar kata, tetapi suatu tindakan nyata yang membutuhkan
perhatian, kesadaran, dan kolaborasi dari kita semua. Modul ini dirancang untuk
memberikan wawasan mendalam tentang tantangan dan peluang dalam menjaga
keberlanjutan lingkungan.
Saya berharap, melalui pembacaan modul ini, pembaca tidak hanya mendapatkan
pengetahuan baru, tetapi juga mendapat inspirasi untuk terlibat aktif dalam upaya
konservasi. Suksesnya fase ini bergantung pada setiap individu yang bersedia
berkontribusi dan berkomitmen untuk melindungi bumi tempat kita tinggal.
Terima kasih kepada semua yang telah berkontribusi dalam pembuatan modul ini.
Semoga "Modul Konservasi Pesisir" ini dapat menjadi sumber inspirasi dan panduan
yang bermanfaat bagi setiap orang yang peduli terhadap masa depan lingkungan kita.
Selamat membaca dan mari kita bersama-sama menjadi pelindung alam dan
lingkungan hidup.

Mataram, November 2024

Astrid Dwi Mulyati


Daftar Isi

Kata Penghantar

Materi 1. Sumber Daya Alam Hayati

Materi 2. Sumber Daya Alam Non Hayati


Materi 3. Mengenal Sampah

Materi 4. Bencana Alam Wilayah Pesisir

Materi 5. Pemanasan Global


1. Tujuan Pembelajaran
Mengidentifikasi sumber daya alam yang ada di pesisir
Memahami peran sumber daya hayati pesisir
Mengidentifikasi cara menjaga kelestarian sumber daya hayati

2. Capaian Pembelajaran
Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang dapat berkaitan dengan
pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitanya dengan upaya
pelestarian makhluk hidup.

3. Profil Pelajar Pancasila


a. Beriman, Bertaqwa dan Berakhlak Mulia
b. Gotong Royong

i 2
a t er
M Sumber Daya Alam
Non Hayati
peta konsep
Sumber Daya
Non Hayati

SDA Dapat Tidak


Diperbarui

Batubara
Emas
Minyak Bumi

Cara menjaga
sumber daya alam
non hayati
Sumber Daya Alam Tidak Dapat Diperbaharui

Pengertian Sumber Daya Alam Non-Hayati adalah benda-benda di alam yang tidak hidup. Ini
termasuk bahan-bahan yang bisa kita gunakan, tapi tidak berasal dari makhluk hidup.

Contoh sumber daya alam yang tidak dapat


diperbaharui adalah batubara. Batubara adalah
jenis batuan sedimen yang dapat terbentuk dari
endapan organik, terutama fosil tumbuhan dan
hewan yang telah mati jutaan tahun yang lalu.
Batubara merupakan salah satu jenis bahan
tambang yang digunakan sebagai sumber energi
dan bahan bakar.
Batubara tidak dapat diperbaharui karena
membutuhkan waktu yang sangat lama untuk
terbentuk dan jumlahnya semakin berkurang
akibat pengambilan yang terus menerus. Oleh
karena itu, batubara tidak dapat dimanfaatkan
secara berkelanjutan dan dikategorikan
sebagai sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui.

Emas yang merupakan sumber daya


alam yang tidak dapat diperbaharui. Emas
tidak dapat diperbaharui karena membutuhkan
waktu yang sangat lama untuk terbentuk
kembali dan jumlahnya semakin berkurang
akibat pengambilan yang terus menerus.
Oleh karena itu, emas tidak dapat
dimanfaatkan secara berkelanjutan dan
dikategorikan sebagai sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui

Minyak bumi yang merupakan salah satu


contoh sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui. Minyak bumi terbentuk dari sisa-
sisa organik seperti tumbuhan dan hewan
yang telah mati dan terkubur di dalam tanah.
Karena proses pembentukannya yang sangat
lama, maka minyak bumi tidak dapat
diperbaharui dalam waktu yang singkat.
Selain itu, pengambilan minyak bumi
yang terus menerus juga menyebabkan
jumlahnya semakin berkurang. Oleh karena
itu, minyak bumi dikategorikan sebagai sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Bagaimana Cara Menjaga Kelestarian Sumber Daya Alam
Non Hayati?

Tidak membuang sampah


sembarangan. Melakukan kegiatan
pembersihan bersama di sekitar
sekolah atau tempat tinggal.

Menanam tanaman obat dan


herbal.Tanam tanaman obat di halaman
sekolah atau rumah.

Merawat dan menggunakan


barang dengan baik.
Memperbaiki barang yang rusak
daripada langsung membuangnya.
Games!
Waktu : 20 Menit
Usia Peserta : 7 Tahun keatas
Jumlah Peserta :-
Tujuan : Pembagian kelompok, kerjasama antar anggota
Peralatan : Potongan gambar

Cara :
1.Peserta diminta untuk membagi diri ke dalam kelompok, dengan jumlah anggota
yang ditentukan instruktur
2.Peserta memilih nomer amplop (yang telah berisi potongan gambar)
3.Peserta diberikan potongan-potongan kertas dari sebuah gambar
4.Peserta bertugas menyatukan potongan kertas tersebut menjadi sebuah
gambar

Tips 1: Membuat puzzle murah meriah


a)Carilah gambar satwa atau tumbuhan yang bisa diperoleh dari poster,
majalah, kalender, poster, dsb Main-main di alam
b)Tempelkan gambar tersebut pada sebuah karton tebal (bisa dari kardus yang
sudah tidak terpakai, sampul map, dsb)
c) Di bagian belakang (yang tidak ditempeli gambar) gambarkan pola puzzle
yang diinginkan. Semakin kecil ukuran dan semakin banyak jumlah kepingannya,
tingkat kesulitannya semakin tinggi. Untuk anak-anak sd sebaiknya dibuat
potongan yang bersar serta jumlah kepingan 25-50 buah
d) Guntinglah karton tersebut mengikuti pola untuk mendaptkan kepingan-
kepingan puzzle.
e) Simpan kepingan puzzle tersebut dalam wadah tertentu (misalnya kotak
sepatu yang sudah tidak terpakai) dan beri nama, keterangan mengenai gambar
(misalnya tumbuhan/satwa yang hidup di air, satwa bertanduk dan berkaki 4,
dsb) dan jumlah kepingan yang menjelaskan gambar puzzle tersebut di luar
wadahnya.

(kegiatan ini akan menyenangkan jika dapat dilakukan oleh anak-anak itu
sendiri, dengan pengawasan dari orang yang lebih tua, terutama pada saat
pengguntingan).
Assesment

Apa yang kamu lakukan setelah melihat gambar ini?

Apa kamu telah memahami materi Sumber Daya Alam Non Hayati
ini? Berikan penilaianmu dengan mewarnai bintang di bawah ini

Ayo, warnai aku!


1. Tujuan Pembelajaran
Anak – anak mampu memahami ekosistem pesisir.
Anak – anak mengidentifikasi beberapa jenis ekosistem pesisir
Anak – anak dapat menjelaskan fungsi ekosistem pesisir
2. Capaian Pembelajaran
Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang dapat berkaitan dengan
pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitanya dengan
upaya pelestarian makhluk hidup

3. Profil Pelajar Pancasila


a. Beriman, Bertaqwa dan Berakhlak Mulia
b. Mandiri

i 1
a t er
M
Sumber Daya Alam
Hayati
peta konsep
Sumber Daya Alam Hayati

Sumber Daya Alam dapat


Diperbarui

Ekosistem Terumbu
Ekosistem Mangrove Ekosistem Lamun
Karang

Jenis :
Jenis :
Terumbu Karang
Lamun Daun
Keras
Lebar
Jenis : Terumbu Karang
Lamun Daun
Akar Tunjang Lunak
Halus
Akar Pasak Terumbu Karang
Lamun Daun
Akar Lutut Batu
Jarum
Terumbu Karang api
Lamun Daun
Terumbu Karang
Sabit
Gergaji

Fungsi Mangrove Fungsi Terumbu Karang Fungsi Lamun

Ancaman
Ancaman Terumbu Ancaman Lamun
Mangrove
Karang

Cara menjaga sumber daya alam


hayati
Ekosistem pesisir adalah suatu sistem ekologi yang terdapat di wilayah perbatasan
antara daratan dan laut. Ekosistem pesisir terbagi menjadi tiga yakni :

Ekosistem Mangrove

Ekosistem Mangrove adalah tumbuhan pantai tropis yang mampu menyesuaikan


diri dan tumbuh di daerah berlumpur atau daerah tergenang pasang-surut. Secara
umum mangrove adalah jenis tanaman perdu. Pohon mangrove hidup di dalam satu
kumpulan di suatu kawasan yang dikenal orang sebagai hutan mangrove, hutan bakau
atau hutan pasang surut. Jenis tanaman tersebut banyak ditemukan di tepi pantai,
daerah pantai yang terlindung dan pantai berpasir. Tumbuhan mangrove memiliki akar
yang khas untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang memiliki kadar garam
cukup tinggi. Sehingga akar tanaman bakau berbeda dengan akar tumbuhan yang di
darat.

Fungsi Hutan Mangrove :


Sebagai penahan angin, mencegah erosi bagi daerah pesisir
Merupakan rumah (habitat) bagi banyak jenis hewan seperti ikan, udang, kepiting,
primata, kelelawar, ular, buaya, dan burung-burung
Menghasilkan kayu untuk bahan bakar, arang, dan bahan bangunan
Tempat wisata, penelitian, dan pendidikan
Hewan yang tinggal di ekosistem mangrove
Hewan yang tinggal di hutan mangrove ialah : monyet ekor panjang, burung – burung
berukuran kecil seperti burung camar.
Hewan yang tinggal di bawah hutan mangrove ialah : biawak, buaya dan berbagai jenis ular.
Selain itu juga dijumpai hewan merayap seperti keong yang merayap dari lumpur ke pohon
mangrove.

Burung
Camar

Monyet ekor panjang

keong
Buaya

Ancaman terhadap ekosistem mangrove :


Erosi
Mengubah hutan bangkau menjadi penangkaran ikan dan udang (tambak)
Pencemaran air dan tanah
Semakin banyaknya masyarkat yang tinggal di pesisir pantai

Erosi Pencemaran air dan tanah

Penangkaran ikan Masyarakat pesisir


Ekosistem Lamun

Ekosistem lamun adalah ekosistem laut dangkal yang didominasi oleh vegetasi lamun. Lamun
adalah tumbuhan yang tumbuh di perairan laut dangkal dan dapat tumbuh pada substrat berupa
lumpur, pasir, dan kerikil karang di antara karang hidup, cekungan batu karang, maupun pada
dasar pasir dan lumpur di bawah naungan mangrove. Adapun beberapa jenis lamun yakni :

1 Lamun daun lebar Lamun daun halus


3

2 Lamun daun jarum Lamun daun sabit


4

Fungsi Ekosistem Lamun :


a) Dapat meredamkan gerakan ombak
b) Menyerap karbon dan melawan krisis iklim
c) Menjadi tempat makanan bagi berbagai jenis biota laut
d) Menjadi habitat bagi berbagai jenis biota laut, seperti penyu hijau, dugong, dan ikan
Ancaman terhadap ekosistem lamun :
Pemanasan global dan perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan suhu air laut dan
peningkatan tinggi permukaan air laut, sehingga dapat menyebabkan erosi pantai dan
hilangnya habitat lamun
Pencemaran air laut yang disebabkan oleh limbah industri, limbah pertanian, dan limbah
rumah tangga yang dapat merusak kualitas air laut dan mengganggu pertumbuhan lamun.
Kerusakan fisik pada habitat lamun akibat aktivitas manusia, seperti penangkapan ikan
yang tidak ramah lingkungan, pembangunan pantai, reklamasi, dan penambangan pasir
dan karang.

Pemanasan Global Pencemaran air laut Kerusakan habitat lamun

Ekosistem Terumbu Karang

Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis
tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae. Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem
khas pada perairan pesisir di wilayah tropis. Karang-karang ini sebagian besar dibentuk oleh
zat kapur. Zat kapur pembentuk karang di terumbu karang, dihasilkan oleh hewan tak
bertulang belakang (avertebrata) yang memiliki tentakel. Adapun beberapa jenis terumbu
karang yakni :

Terumbu karang keras Terumbu karang gergaji Terumbu karang api

Terumbu karang lunak Terumbu karang batu


Berapa lama karang tumbuh?
Pertumbuhan karang sangat lama. Karang batu hanya dapat tumbuh 1 cm pertahun, sedangkan
karang bercabang tumbuh 5 - 10 cm pertahun. Jika terdapat karang yang berukuran 1 meter
rusak maka diperlukan 1000 tahun untuk tumbuh seperti semula. Terumbu karang termasuk
ekosistem tertua di muka bumi. Waktu untuk membentuk terumbu karang yakni antara 5.000
sampai dengan 10.000 tahun.

Fungsi Terumbu Karang :


Sebagai pelindung pesisir dan pantai dari abrasi dan gelombang besar.
Sebagai habitat bagi berbagai jenis biota laut, seperti ikan, udang, kepiting, dan biota laut
lainnya.
Sebagai tempat mencari makanan (feeding ground) bagi berbagai jenis biota laut.
Sebagai sumber keanekaragaman hayati dan sumber perikanan yang tinggi.
Sebagai objek wisata bahari dan tempat penelitian.

Ancaman terhadap Ekosistem Terumbu Karang :


·Perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan suhu air laut dan peningkatan tinggi
permukaan air laut, sehingga dapat menyebabkan pemutihan karang dan hilangnya habitat
terumbu karang.
·Pencemaran air laut yang disebabkan oleh limbah industri, limbah pertanian, dan limbah
rumah tangga yang dapat merusak kualitas air laut dan mengganggu pertumbuhan terumbu
karang.
·Kerusakan fisik pada habitat terumbu karang akibat aktivitas manusia, seperti
penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan, pembangunan pantai, reklamasi, dan
penambangan pasir dan karang.

Perubahan iklim Limbah industri

Penambangan Pasir
Bagaimana Cara Menjaga Kelestarian
Sumber Daya Alam Hayati?

Menghemat Energi
Salah satu cara menjaga kelestarian
sumber daya alam adalah menghemat energi.
Langkah ini dapat diterapkan ketika
menggunakan berbagai macam energi seperti
air, listrik, dan sebagainya. Penggunaan
listrik dan air harus didasarkan pada
kebutuhan bukan keinginan.Hal ini
dikarenakan, menggunakan energi secara
berlebihan dapat merusak upaya kesetarian
sumber daya alam.

Mengurangi Penggunaan Sampah Plastic


Plastik yang berakhir sebagai sampah laut dapat
berkontribusi pada kerusakan habitat dan
membunuh puluhan ribu hewan laut setiap
tahunnya. Untuk mencegah dampak tersebut,
penggunaan plastik harus dikurangi. Contohnya,
membawa botol air yang digunakan kembali atau
menggunakan tas kain sebagai ganti tas plastik

Menjaga Kebersihan Laut


Menjaga kebersihan laut adalah salah satu
upaya penting dalam menjaga kelestarian
sumber daya alam wilayah pesisir.
Kebersihan laut berperan sangat penting
dalam pelestarian sumber daya alam hayati
dan non-hayati di wilayah pesisir.
Games!
Waktu : 15 Menit
Usia Peserta : >12 Tahun
Jumlah Peserta : 5 – 10 Org
Tujuan : Mencairkan suasana yang kaku
Peralatan : --

Cara :
1. Peserta diminta membentuk 2 kelompok, masing-masing kelompok berjajar menjadi
sebuah barisan.
2. Salah satu ujung dari barisan tersebut dibisiki sebuah pesan yang terdiri dari
beberapa suku kata. Pesan tersebut mesti disampaikan kembali kepada kawan lain
secara berantai hingga ujung yang lainnya.
3. Setelah pesan tersebut sampai segera diuji apakah sesuai dengan pesan awal.
Bila tidak sesuai maka diurut dibagian mana pesan itu berubah.
Assesment

Apa yang kamu lakukan setelah melihat gambar ini?

Apa kamu telah memahami materi Sumber Daya Alam Hayati ini?
Berikan penilaianmu dengan mewarnai bintang di bawah ini

Ayo, warnai aku!


1. Tujuan Pembelajaran
Mengidentifikasi jenis sampah
Menjelaskan cara mengelola dan memanfaatkan sampah secara langsung
Menjelaskan pengertian dan cara mendaur ulang sampah.
Mempraktekkan proses pembuatan celengan dari bahan sampah
2. Capaian Pembelajaran
Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang dapat
berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan
sekitarnya dan kaitanya dengan upaya pelestarian makhluk
hidup.
3. Profil Pelajar Pancasila
a. Beriman, Bertaqwa dan Berakhlak Mulia
b. Gotong Royong
c. Mandiri

i 3
a t er
M
Mengenal Sampah
peta konsep

Mengenal sampah

Definisi Sampah

Jenis sampah

Organik Anorganik

Pengelolaan
sampah

Praktek
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat. Sumber penghasil sampah antara lain rumah tangga, pertanian,
perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dan lain-lain. Sampah yang
dihasilkan yakni limbah padat, cair, atau emisi gas.

Sampah organik, yaitu sampah yang berasal


dari sisa-sisa makanan, sayuran, kulit
buah, daun, dan lain sebagainya yang
dapat terurai secara alami.

Sampah anorganik, yaitu sampah yang


tidak dapat terurai secara alami, seperti
plastik, kaca, logam, dan lain
sebagainya

Sampah berbahaya dan beracun (B3), yaitu


sampah yang mengandung bahan kimia
berbahaya dan beracun, seperti baterai, lampu
neon, obat-obatan, dan lain sebagainya
Pengelolaan sampah

Pengelolaan sampah adalah suatu upaya untuk mengelola sampah dengan baik
sehingga tidak mencemari lingkungan dan dapat digunakan kembali sebanyak mungkin.
Berikut merupakantahapan pengelolaan sampah :

1. Pemilahan Sampah: Pertama-tama, kita perlu memisahkan sampah. Ini berarti


memisahkan sampah yang bisa didaur ulang, seperti kertas, plastik, dan kardus, dari
sampah yang tidak bisa didaur ulang, seperti sisa makanan. Ini membantu kita
mengurangi jumlah sampah yang akhirnya berakhir di tempat pembuangan sampah.

2. Mengurangi Sampah: Langkah kedua adalah mencoba mengurangi sampah yang


kita hasilkan. Kita bisa melakukannya dengan mengurangi penggunaan plastik sekali
pakai, memakai botol minum ulang, dan menggunakan kantong belanja yang dapat
digunakan berulang kali.

3. Mendaur Ulang: Barang-barang yang dapat didaur ulang, seperti kertas dan
botol plastik, bisa kita kumpulkan dan dikirim ke tempat pengolahan daur ulang. Di
sana, barang-barang ini bisa diubah menjadi barang-barang baru.

4. Tempat Sampah: Sampah yang tidak bisa didaur ulang atau dikompos digunakan
untuk menghasilkan energi atau dimasukkan ke tempat pembuangan sampah yang
aman. Ini adalah tempat khusus yang dirancang untuk menyimpan sampah agar tidak
mencemari lingkungan.
Games!
Membuat celengan plastik dari bahan sampah adalah proyek yang baik untuk
mengajarkan anak-anak tentang daur ulang dan kreativitas.

Alat dan bahan yang dibutuhkan


1.Botol plastik bekas 1,5 liter
2.Gunting
3.Kater atau silet
4.Solasi besar atau lakban
5.Kertas karton atau kain aneka warna
6.Lem uhu

Cara Membuat
1. Potong bagian atas botol (leher botol sampai lubang botol) sehingga
botol kini berbentuk tabung

2.Lapisi kain karton ke tabung botol dengan lem, lalu selanjutnya sesuai
selera anda. Kalian boleh menghiasnya dengan aneka motif yang kalian buat
di karton, seperti bunga, bintang, awan, dll. Jangan lupa tutupi bagian atas
botol yang terbuka dengan karton dan jangan lupa buat lubang yang pas
untuk memasukkan uang celengan.

3. Sudah jadi celengan botol bekas!


Assesment

Organik Anorganik

Plastik
Pisang

Dimanakah aku akan membuang


sampah ini?

Apa kamu telah memahami materi Mengenal Sampah ini?


Berikan penilaianmu dengan mewarnai bintang di bawah ini

Ayo, warnai aku!


1. Tujuan Pembelajaran
Memahami konsep bencana alam
Mengidentifikasi jenis – jenis bencana alam di wilayah pesisir
Merencanakan dan melaksanakan tindakan pencegahan untuk mengurangi resiko
bencana alam wilayah pesisir
2. Capaian Pembelajaran
Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang dapat berkaitan dengan
pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitanya dengan upaya
pelestarian makhluk hidup.
3. Profil Pelajar Pancasila
a. Beriman, Bertaqwa dan Berakhlak Mulia
b. Mandiri
c. Gotong royong

i 4
a t er
M
Bencana Alam Wilayah
Pesisir
Pengertian Bencana Alam
Bencana alam adalah peristiwa alam yang tidak diinginkan
dan merusak yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat
menimbulkan kerugian baik dari segi manusia, hewan, maupun
lingkungan.
Jenis Bencana Alam

Banjir rob adalah peristiwa ketika air laut naik dan


mencapai daratan. Ini terjadi karena adanya gaya tarik
bulan dan matahari yang membuat air laut naik ke
pantai. Ketika air laut mencapai daratan, bisa
menyebabkan genangan air di sekitarnya.

Banjir Rob

Abrasi pantai adalah proses di mana air laut, terutama ombak,


menggeser atau mengikis bagian daratan pantai. Bayangkan
pantai seperti pasir di tepi kolam renang. Sekarang, ketika
ombak datang dan pergi, mereka membawa sedikit pasir
bersama mereka. Proses ini terus berlanjut, dan seiring waktu,
bagian pantai bisa berubah atau menipis.

Abrasi Pantai

Tsunami

Tsunami adalah gelombang air laut yang sangat besar dan berbahaya yang terjadi
karena gempa bumi, letusan gunung api, atau pergeseran lempeng tektonik di dasar
laut. Tsunami dapat bergerak dengan kecepatan sangat tinggi dan dapat mencapai
daratan dengan ketinggian gelombang hingga 30 meter. Tsunami sangat berpotensi
bahaya meskipun tsunami ini tidak terlalu merusak garis pantai. Beberapa tanda-tanda
sebelum terjadinya tsunami adalah getaran kuat dan sering diikuti oleh pasang surut
air laut. Tsunami dapat menimbulkan kerusakan yang sangat besar pada wilayah
pesisir, seperti merusak bangunan, menghanyutkan kendaraan, dan menimbulkan
korban jiwa.
Tindakan pencegahan bencana alam
Pencegahan untuk mengurangi risiko bencana alam wilayah pesisir sangat penting
karena wilayah pesisir rentan terhadap berbagai bencana alam, seperti tsunami, erosi
pantai dan gempa bumi. Berikut merupakan beberapa cara untuk mengurangi resiko
bencana alam wilayah pesisir :

a) Menjaga kelestarian lingkungan pesisir


pantai, seperti melakukan penanaman
mangrove dan menghindari pembangunan di
rawan bencana

b) Membangun infrastruktur yang tahan


bencana, seperti tanggul pantai, jalan raya
yang kokoh, dan bangunan yang tahan
gempa.

c) Membuat rencana kesiapsiagaan dan evakuasi


untuk menghadapi bencana alam, serta
melakukan latihan evakuasi secara berkala.
Games!
Waktu : 20 Menit
Usia Peserta : 7 Tahun keatas
Jumlah Peserta : -
Tujuan : Perkenalan
Peralatan : Potongan gambar

Cara :
1. Siapkan gambar apa saja sebanyak peserta yang mengikuti, sedapat
mungkin satwa yang ada di dalam lokasi kegiatan, sehingga peserta dapat
mengenal satwa yang ada di dalam kawasan.

2. Potong menjadi dua bagian atau tiga bagian, pisahkan.

3. Peserta mengambil potongan tersebut secara acak.

4. Peserta mencari pasangan potongan gambar.

5. Setelah mendapatkan pasangan dari potongan gambar, peserta


bertanya tentang nama, alamat, tanggal lahir, tempat lahir, pekerjaan, hobi
dsb, dengan pasangannya.

6. Pasangan menceriterakan tentang data-data yang didapat, dan


menceriterakan tentang data pasangnya.
Assesment

Apa yang kamu lakukan setelah melihat gambar ini?

Apa kamu telah memahami materi Bencana Alam Wilayah Pesisir


ini? Berikan penilaianmu dengan mewarnai bintang di bawah ini

Ayo, warnai aku!


1. Tujuan Pembelajaran
Memahami definisi pemanasan global
Mengenal sumber –sumber rumah kaca
Mengidentifikasi dampak perubahan iklim

2. Capaian Pembelajaran
Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang dapat berkaitan dengan
pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitanya
dengan upaya pelestarian makhluk hidup.

3. Profil Pelajar Pancasila


a. Beriman, Bertaqwa dan Berakhlak Mulia
b. Mandiri
c. Gotong royong

i 45
t e r r i
a t e
MMa
Pemanasan Global
Adanya gas rumah kaca mempunyai peranan yang sangat besar bagi bumi
ini. Tanpa gas rumah kaca yang bersuhu hangat, bumi akan menjadi beku.
Namun, meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer
menyebabkan pantulan sinar matahari dari bumi yang seharusnya ke
angkasa, terpantul lagi oleh banyaknya gas rumah kaca di atmosfer dan
kembali lagi ke permukaan bumi. Maka terjadilah peningkatan suhu pada
permukaan bumi. Pemanasan global akan diikuti oleh perubahan iklim

Dampak Pemanasan Global

Mencairnya es di kutub dan di Meluasnya penyebaran penyakit


gunung es. tropis seperti malaria

Punahnya beberapa jenis flora fauna karena tidak


dapat beradaptasi dengan suhu yang lebih tinggi.
Penyebab Pemanasan Global

Pemanasan global disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia dalam kehidupan


sehari-hari. Aktivitas manusia di Bumi berkontribusi terhadap emisi gas rumah
kaca dari penggunaan bahan bakar fosil. Sumber ini berasal dari kegiatan
industri danpenggunaan kendaraan bermotor atau mobil.

Ada pula kegiatan dari sektor pertanian dan peternakan. Limbah makanan hasil
pertanian dan peternakan jika tidak dikelola dengan baik dapat menghasilkan
gas metana (CH). Metana merupakan salah satu gas yang menghasilkan gas rumah
kaca yang menyebabkan pemanasan global.

Selain itu, terjadi kebakaran hutan dan penggundulan hutan secara besar-
besaran. Hutan melindungi terhadap pemanasan global. Hutan merupakan
penyerap 4.444 karbon dioksida (CO) terbesar di Bumi. Jika hutan hilang atau
terbakar, maka tidak akan ada lagi kawasan yang mampu menyerap gas
berbahaya dari atmosfer. Dengan berkurangnya luas hutan maka kemampuan
penyerapan gas CO2 juga menurun sehingga gas ini terakumulasi di atmosfer dan
menyebabkan pemanasan global.
Games!
Waktu : 20 Menit
Usia Peserta : > 9 Tahun
Jumlah Peserta: Tidak terbatas
Tujuan : Evaluasi program (bahan kenang-kenangan)
Peralatan : Potongan kertas ukuran kartu pos & pinsil/pen

Uraian
Kegiatan ini dilakukan pada akhir program. Setiap peserta diharuskan
membuat surat kepada dirinya sendiri tentang pengalaman-pengalaman
selama mengikuti program. Yang pada suatu waktu surat kenangan ini akan
dikirim kembali kepada orang-orang yang membuatnya.
Assesment

TOLONG AKU!

Bagaimana cara menjaga bumi kita ?

Apa kamu telah memahami materi Pemanasan Global ini? Berikan


penilaianmu dengan mewarnai bintang di bawah ini

Ayo, warnai aku!


DAFTAR PUSTAKA
Modul Pendidikan Lingkungan dan Konservasi Kapal Gurano Bintang Kelompok Usia
setingkat Kelas V Sekolah Dasar, WWF Indonesia,2014.

Modul Pendidikan Lingkungan Hidup Sekolah Dasar (SD) Kelas 4 – 6, WWF Indonesia,2011.

Rahma R. (2021). Pengertian Sumber Daya Alam Serta Cara Melestarikanya. Diakses
pada 16 Oktober 2023, dari https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-sumber-daya-
alam/

Wahyono, Edy Hendras. Sonni Rozali., dan Ni Putu Sarilani. (2003). Main – Main Di
Hutan Sebuah Pendekatan Untuk Pendidikan Konservasi Alam. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai