Anda di halaman 1dari 19

SUMBER DAYA ALAM NGAWI

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas Matakuliah Konservasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan.

Oleh
Firdayuka Anindia (20030234001)
Marcella Nur Fitria (20030234010)
Tsani Amri Astuti (20030234012)
Astrid Alfira Noermawati (20030234024)
Istamanul Khoiriyah (20030234040)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
PRODI KIMIA
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan, dan keberkahan, baik waktu, pikiran, maupun
tenaga kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah
berjudul “Sumber Daya Alam Ngawi” ini dengan sebaik mungkin.
Dalam rangka memenuhi tugas Matakuliah Konservasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan, makalah ini disusun dengan menerangkan klasifikasi dan
pemanfaatan sumber daya alam yang ada di Ngawi. Dalam penyusunan makalah
ini kami tidak menemukan suatu hambatan yang berarti, sehingga dapat
menggangu kami dalam menyusun makalah ini.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Guntur Trimulyono,
S.Si., M.Sc. selaku dosen pengampu Matakuliah Konservasi Sumber Daya Alam
dan Lingkungan atas bimbingan dan pengarahan kepada kami dalam penyusunan
makalah ini, serta pihak-pihak lainnya yang berkonstribusi dalam penyusunan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Semoga dengan makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca di segala
bidang dan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan.

Surabaya, Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................1

1.4 Manfaat......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Pengklasifikasian Sumber Daya Alam di Daerah Ngawi..........................3

2.2 Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Ngawi..............................................5

2.3 Ide atau Gagasan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Kabupaten Ngawi...8

BAB III SIMPULAN.............................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1 Latar Belakang Masalah


Sumber daya alam adalah kekayaan berupa benda mati maupun benda hidup
yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, baik itu
sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati. Hal ini
disebabkan karena iklim yang tropis dan kondisi bentuk muka bumi yang beragam
memberikan keragaman sumber daya alam yang ada di Indonesia, ditambah
dengan suburnya tanah akibat letusan gunung api.
Setiap wilayah di Indonesia memiliki kekayaan alamnya sendiri yang belum
tentu dimiliki oleh negara lain. Salah satu wilayah di Indonesia yang kaya akan
sumber daya alam adalah Ngawi. Ngawi adalah kabupaten yang terletak di bagian
barat provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa
Tengah. Ngawi memiliki tanah yang subur sehingga dapat memberikan hasil bumi
yang melimpah. Produk unggulan di sektor perkebunan yang menonjol di Ngawi
adalah teh, tembakau, dan cengkeh. Tidak hanya sumber daya alam hayati, di
Ngawi juga terdapat sumber daya alam non-hayati seperti tanah lempung, pasir,
batu gamping dan sumber mata air.

2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana klasifikasi sumber daya alam di daerah Ngawi?
1.2.2 Bagaimana pemanfaatan sumber daya alam di daerah Ngawi?
1.2.3 Bagaimana upaya pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam yang
ada di daerah Ngawi?

3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Mengetahui klasifikasi sumber daya alam di daerah Ngawi.
1.3.2 Mengetahui pemanfaatan sumber daya alam di daerah Ngawi.
1.3.3 Mengetahui upaya pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam
yang ada di daerah Ngawi.

1
4 Manfaat
1.4.1 Memberikan edukasi tentang sumber daya alam yang ada di Ngawi.
1.4.2 Membantu mahasiswa dan masyarakat umum mengenai optimalisasi
pemanfaatan sumber daya alam di Ngawi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengklasifikasian Sumber Daya Alam di Daerah Ngawi


Sumber daya alam (SDA) adalah segala sesuatu yang berada di bawah
maupun di atas tanah/bumi termasuk tanah itu sendiri yang sifatnya masih
potensial dan belum dilibatkan dalam proses produksi untuk meningkatkan
tersedianya barang dan jasa dalam perekonomian
2.1.1 Berdasarkan Asalnya
 Sumber Daya Alam Hayati
Sumber daya alam hayati Sumber daya alam hayati adalah
sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. Sumber daya
alam hayati bisa berasal dari hewan maupun tumbuhan. Pada
daerah Ngawi, terdapat potensi sumber daya alam hayatinya,
contohnya sebagai berikut.
1. Hasil perkebunan
Seperti teh, tembakau, durian, kopi, cengkeh, kedelai, sayur-
saturan, buah-buahan.
2. Hasil sawah
Seperti padi, tebu, jagung
3. Bambu
 Sumber Daya Alam Non-Hayati
Sumber daya alam non-hayati adalah sumber daya alam yang
bukan berasal dari makhluk hidup. Pada Daerah Ngawi, juga
terdapat potensi sumber daya alam non hayatinya, contohnya
sebagai berikut.
1. Tanah lempung
2. Galian Golongan C
Seperti pasir, batu gamping
3. Sumber mata air
2.1.2 Berdasarkan Sifat Pembaharuannya
 Sumber Daya Alam dapat diperbaharui
SDA yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat
dilestarikan. Contohnya seperti hasil perkebunan yang terdiri dari

3
teh, tembakau, durian, kopi, cengkeh, kedelai, sayur-saturan, buah-
buahan, juga hasil sawah yang meliputi padi, tebu, jagung, serta
bambu.
 Sumber Daya Alam Tidak Terbatas
SDA yang selalu ada dan keberadaannya relatif konstan
meskipun sumber daya tersebut tereksploitasi secara besar-besaran.
Contohnya yang terdapat di Ngawi, seperti tanah lempung, pasir,
batu gamping, dan sumber mata air.
2.1.3 Berdasarkan Kegunaan dan Penggunaannya
 Sumber Daya Alam Penghasil Bahan Baku
Sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menghasilkan
benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih
tinggi. Contohnya tekstur tanah di Kabupaten Ngawi yang di
dominasi oleh tekstur sedang (lempung), meliputi 79,32 % dari
luas daerahnya ini bisa dimanfaatkan Untuk membuat berbagai
macam kerajinan seperti tembikar, genteng, ataupun batu bata.
 Sumber Daya Alam Penghasil Energi
Sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau memproduksi
energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi. Misalnya
pada daerah ngawi yang memiliki banyak sumber mata air bisa
dimanfaatkan sebagai sebagai waduk atau PLTA di Ngawi
contohnya waduk Pondok, Air terjun Srambang.
2.1.4 Berdasarkan Bagian atau Bentuk yang dapat dimanfaatkan
Menurut bagian atau bentuk yang dapat dimanfaatkan pada sumber
daya alam yang ada di Ngawi, dapat dikelompokkan sebagai berikut.
 Sumber Daya Alam Materi
Contohnya seperti tanah lempung.
 Sumber Daya Alam Hayati
Contohnya seperti hasil perkebunan yang terdiri dari teh,
tembakau, durian, kopi, cengkeh, kedelai, sayur-saturan, buah-
buahan, juga Hasil sawah: padi, tebu, jagung, serta bambu.
 Sumber Daya Alam Energi

4
Contohnya seperti sumber mata air yang bisa dimanfaatkan sebagai
waduk atau PLTA di Ngawi.

2.2 Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Ngawi


2.2.1 Tebu
Pada tahun 2017, kabupaten Ngawi menghasilkan 30.820 ton tebu, hal ini
bisa di cek melalui jatim.bps.go.id. Pemanfaatan hasil tebu terbilang cukup
optimal. Para petani tebu dari Ngawi bersama dengan para petani dari magetan
dan madiun bermitra dengan PTPN XI, PT Jasa Marga (Persero) dan PT
Askrindo. Tetapi pabrik gula di Ngawi masih membutuhkan tebu dari daerah
lain.
2.2.2 Tembakau
Kabupaten Ngawi merupakan salah satu daerah penghasil tembakau di
Jawa Timur yang mempunyai potensi yang cukup besar. Potensi tembakau di
kabupaten Ngawi tersebar di 9 kecamatan, namun tembakau Ngawi lebih
dikenal dengan nama tembakau Karangjati karena sebagian besar potensi
tembakau berada di kecamatan Karangjati.
Pemanfaatan tembakau di Ngawi cukup optimal. Dinas pertanian melalui
kegiatan Pelatihan Penanganan Pasca Panen Tembakau, berusaha untuk
menambah wawasan dan pengalaman petani juga diadakan kunjungan lapang
petani tembakau, APTI dan petugas pertanian ke Kabupaten Sumenep.
Dengan kunjungan lapang tersebut diharapkan petani tembakau kabupaten
ngawi dapat mengambil manfaat terutama dalam proses pasca panen dan
keberhasilan dalam membangun kemitraan dengan perusahaan-perusahan
rokok di Indonesia.
2.2.3 Durian
Ngawi terkenal dengan buah durian nya yang berada di deretan gunung
Lawu tepatnya di kecamatan Kendal, desa karanggupito. Pemanfaatan buah
durian dikecamatan ini sudah optimal, para pendududk disana menjadikan
masa panen buah durian sebagai usaha musiman. Banyak pengunjung yang
berwisata di desa tersebut untuk mencicipi buah durian lokalnya.

5
2.2.4 Kopi
Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono Kanang, ketika ditemui Wartawati
Majalah FAKTA mengatakan, di Ngawi terutama di daerah KENEBEJO
terdapat potensi produk kopi yang dapat dikembangkan, yaitu kopi jenis
Excelsa, Robusta dan Arabika. Disparpora Kabupaten Ngawi Bidang Ekonomi
Kreatif menggelar ‘Festival Kopi Ngawi 2019’ yang pelaksanaannya dibuka
oleh Bupati Ngawi, Ir H Budi Sulistyono. Hal ini dilakukan sebagai upaya
pengoptimalan hasil perkebunan kopi di Ngawi.
2.2.5 Cengkeh
Pemanfaatan cengkeh di Ngawi sudah optimal, mulai dari bunga dan
daunnya dimanfaatkan. Desa karanggupito adalah salah satu penghasil
cengkeh terbanyak di kecamatan Kendal kab ngawi, dan salah satu nya adalah
Cengkeh. Pemdes desa Karanggupito bersama KIM (Kelompok Informasi
Masyarakat) Warto Joyo memanfaatkan Limbah daun Cengkeh yang kering
untuk membuat Minyak Atsiri. Seluruh bagian tanaman cengkih mengandung
minyak, tetapi bunganya memiliki kandungan minyak yang paling banyak.
Karena daun dan ranting cengkih juga menghasilkan minyak, keduanya pun
menjadi penghasilan sampingan bagi petani cengkih yang memanen bunga
cengkih untuk Rokok. Mereka cukup mengumpulkan daun dan ranting yang
runtuh di sekitar pohon dan menjualnya. daun cengkeh kering yang di
kumpulkan warga desa karanggupito dapat di jadikan bahan minyak ATSIRI.
dimana proses pengolahan tersebut juga di lakukan oleh Kelompok Informasi
Masyarakat (KIM) di desa Karanggupito.
2.2.6 Kedelai
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Ngawi, mencatat,
produksi kedelai di wilayah setempat selama tahun 2010 mencapai 24.224 ton
dari lahan seluas 23.003 hektare. Dari hasil produksi tersebut daerah penghasil
tertinggi berada di Kecamatan Kedunggalar, Kasreman, dan Pitu. Sebagian
besar kedelai tersebut dibudidayakan di lahan nonsawah dan kawasan hutan
yang berada di Kabupaten Ngawi. Pemerintah masih berusaha untuk
mengoptimalkan produksi kedelai di daerah tersebut dengan menggandeng
Perum Perhutani.

6
2.2.7 Teh
Perkebunan teh Jamus yang terletak di lereng Gunung Lawu sebelahutara,
atau tepatnya di Desa Girikerto Kecamatan Sine 40 Km kearah Barat
dayakotaNgawi. Obyek wisata ini dikelola oleh PT. Candi Loka yang
memproduksi teh dan air mineral Jamus. Pemanfaatan teh sudah optimal,
selain teh nya yang dimanfaatkan, perkebunan dan lingkungan disekitar
perkebunan teh tersebut juga dimanfaatkan untuk tempat wisata yang tentunya
dapat menambah pemasukan warga disekitar daerah tersebut.
2.2.8 Padi
Pemerintah Ngawi benar benar megoptimalkan hasil padi di daerah
tersebut. Ngawi merupakan daerah penghasil padi terbesar dan dijadikan
sebagai lumbung padi nasional. Pemerintah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur,
berkomitmen menjadikan wilayahnya sebagai sentra produksi padi untuk
memasok kebutuhan beras nasional, dengan terus memperluas area sawah
produksi dari yang ada sekarang 136.000 hektar. Budi Sulistiyono, Bupati
Ngawi, mengatakan kesiapan memasok pasar besar nasional tersebut karena
sudah memenuhi seluruh kebutuhan warga Ngawi yang hanya sekitar 20%
dari total produksinya sekitar 150.000 ton per tahun. “Kebutuhan padi untuk
warga Kabupaten Ngawi hanya sekitar 20% dari total produksi sekitar
150.000 ton, sehingga kelebihanya mencapai 80% untuk mengisi pasar
nasional, termasuk Jakarta,” katanya.
2.2.9 Jagung
Kabupaten Ngawi sudah memasuki musim panen jagung. Produktivitas
jagung pipil basah tahun ini rata-rata mencapai 7 ton – 8 ton per hektar.
Kecamatan Pitu merupakan salah satu kecamatan produsen jagung yang
memiliki kontribusi cukup besar dalam produksi jagung di Kabupaten Ngawi
di tahun 2021. Pemanfaatan jagung sudah optimal dan menjadi penghasilan
bagi para petani.
2.2.10 Batu Gamping
Di wilayah Kec. Pitu dan Kec. Padas dengan volume +800.000 m3 terdapat
batu gamping atau batu kpus yang belum dimanfaatkan sama sekali. Padahal
batu gamping dari kabupaten Ngawi termasuk kategori baik. Oleh karena itu

7
merupakan peluang investasi bagi investor untuk memanfaatkan potensi yang
ada di Ngawi.
2.2.11 Tanah Lempung
Desa Kedungharjo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi memiliki
potensi SDA berupa tanah liat yang dapat dikembangkan menjadi bahan-
bahan semacam gerabah, genteng, batu bata atau produk lainnya yang dapat
memberikan nilai jual yang lebih tinggi. Secara keseluruhan industri kecil
yang memanfaatkan potensi SDA dan berkembang di Desa Kedungharjo
merupakan industri pengolahan yang berbahan baku tanah liat, hal ini
dikarenakan daerah tersebut berada di dataran alluvial.
2.2.12 Bambu
Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Sektretaris Daerah dan BKM
Ngawi di tahun 2018 mengundang para pengrajin untuk mengikuti pelatihan
di pendopo kabupaten Ngawi, sehingga Desa Dero terkenal dengan anyaman
bambunya dan menjadi Produk Unggulan Desa Dero. Pemerintah berusaha
pengoptimalkan bambu dan kemampuan warga sekitar untuk memanfaatkan
bambu yang akan menambah pemasukan warga dan pemerintah.

2.3 Ide atau Gagasan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Kabupaten


Ngawi
Menurut prinsip pemanfaatan sumber daya alam, pemanfaatan sumber daya
alam harus selaras, serasi, dan seimbang dengan fungsi lingkungan hidup. Dalam
hal ini diperlukan adanya ekoefisiensi (ekonomi efisiensi) dengan memperhatikan
hubungan ekologis untuk mengurangi kerugian bagi keberlangsungan
pembangunan maupun ekosistem.
Adapun prinsip pemanfaatan sumber daya alam adalah sebagai berikut.
 Selektif
Selektif dilakukan dengan membuat perancangan yang matang dalam
menggunakan sumber daya alam karena harus sesuai kebutuhan.
 Kelestarian
Sumber daya alam memang digunakan dalam jangka waktu yang panjang
sehingga perlu terpelihara kelestariannya.

8
 Penghematan
Seperti halnya selektif, dalam menggunakan sumber daya alam
membutuhkan perancangan yang matang sehingga tidak terjadinya
pemborosan yang akan menganggu kuantitas/kualitas dari sumber daya alam
 Memperbarui
Adapun kegiatan yang dapat dilakukan untuk memperbaharui sumber daya
alam adalah reboisasi, penangkaran hewan/tumbuhan, penanaman ladang
secara bergilir, dan pengolahan tanah pertanian yang baik.
Pemanfaatan sumber daya alam yang baik adalah pemanfaatan berdasarkan
prinsip-prinsip yang dimilikinya. Oleh karena itu, segala potensi sumber daya
alam yang ada di Kabupaten Ngawi haruslah dimanfaatkan berdasarkan prinsip
pemanfaatan sumber daya alam. Berikut adalah beberapa ide yang mungkin bisa
menjadi ide yang baik untuk diterapkan pada potensi sumber daya alam di
Kabupaten Ngawi.
2.3.1 Tebu
Pemanfaatan tebu di Kabupaten Ngawi masih hanya diolah menjadi gula dan
di produksi oleh pabrik gula bernama PG Soedhono yang bertempat di desa
Tepas, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi. Padahal sebenarnya tebu juga
dapat digunakan menjadi:
 Pembuat kertas.
 Ampas tebu dapat diolah menjadi kertas.
 Sebagai pembangkit listrik.
 Gilingan terakhir ampas tebu mengandung unsur-unsur yang dapat
digunakan menjadi pembangkit energi. Energi tersebut dapat digunakan
untuk proses pembuatan gula
 Bahan pembuatan alkohol.
 Molase atau tetes tebu yang merupakan hasil samping dari produksi gula.
Tetes tebu dapat dimanfaatkan karena kandungan gulanya yang cukup
tinggi, yaitu sekitar 52%. Oleh karena itu dapat diolah menjadi alkohol.
 Ampas tebu yang dicampur dengan jerami, batubara, serta perekat dari
tepung pati dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk

9
memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga. Bahar bakar ini disebut
biobriket.
 Tebu dapat diolah sedemikian rupa hingga menjadi penyedap rasa
tambahan pada masakan.
 Dibuat minuman ringan seperti jus tebu. Apalagi jika dalam cuaca panas
dapat menyegarkan tubuh.
 Pakan ternak. Bagian tebu yang tidak diolah dapat digunakan sebagai
pakan ternak, khususnya ternak ruminansia. Apalagi tebu memang
termasuk jenis rumput-rumputan.
 Pupuk kompos. Tebu merupakan bahan organik sehingga dapat digunakan
sebagai bahan pembuat pupuk kompos. Menurut penelitian, pupuk kompos
yang terbuat dari tebu dapat meningkatkan penyerapan nitrogen secara
signifikan setelah pemakaian selama 3 bulan
2.3.2 Tembakau
Pemanfaatan tembakau di Kabupaten Ngawi dirasa sudah optimal tetapi
mungkin masih sedikitnya mitra dengan perusahaan-perusahaan rokok di
Indonesia. Jika memiliki banyak mitra sehingga pemasaraan tembakau semakin
baik, maka dari sumber daya alam tembakau ini bisa meningkatkan perekonomian
masyarakat Kabupaten Ngawi.
Selain dijadikan bahan baku rokok, tembakau juga memiliki manfaat
diantaranya:
 Berpotensi dijadikan bahan-bahan obat 
Tembakau saat ini sedang gencar dikembangkan di laboratorium farmasi
rekayasa hayati (bioengineering). Suatu penelitian mengungkapkan bahwa
berbagai tanaman herbal, termasuk tembakau, dapat dimanfaatkan DNA-nya
untuk menjadi inkubator penghasil protein. Hasil DNA rekombinan tersebut
kemudian dapat dimanfaatkan secara luas oleh industri farmasi sebagai obat
dan agen terapeutik lainnya. 
 Mempercepat produksi vaksin

Pengembangan yang lebih luas terhadap penggunaan tembakau terjadi


dalam produksi vaksin. Suatu studi menyatakan bahwa tembakau memiliki
antigen yang mirip dengan virus influenza sehingga dapat dijadikan vaksin.

10
Proses pembuatan vaksin dengan antigen dari tembakau lebih cepat
dibandingkan dari virus influenza sebenarnya yang membutuhkan waktu satu
bulan untuk membuat vaksin. 
 Bahan bakar ramah lingkungan

Selain di bidang farmasi, tembakau juga diteliti di sektor lingkungan yang


berfokus pada energi hijau atau energi ramah lingkungan. Banyak penelitian
telah menelaah tembakau yang dapat diolah menjadi energi dan bahan bakar
nabati atau biofuel. Pada salah satu penelitian tersebut, dilakukan pengamatan
terhadap varietas tembakau yang dipilih untuk dimodifikasi secara genetik
agar volume minyak dalam biji tembakau meningkat. Pasalnya minyak yang
dihasilkan biji tembakau dapat diolah menjadi biofuel. Kemungkinan adanya
alternatif biofuel dari tembakau tersebut akan menjadi kemajuan besar untuk
mengurangi dampak terhadap lingkungan. Biofuel berbasis tembakau dapat
mengurangi emisi CO2 sekitar 75% lebih besar dibandingkan bahan bakar
fosil. 
 Sumber protein nabati

Tembakau jenis Nicotiana tabacum diakui oleh ahli agronomi dan ahli


kimia sebagai sumber protein nabati yang unik. Tembakau dapat dengan
mudah diproses untuk menghasilkan protein yang dapat dimanfaatkan sebagai
makanan ternak, pestisida, pembuatan kosmetik bahkan sebagai makanan
manusia. Sebuah lembaga ilmu pengetahuan dan kesehatan di
Amerika menyebutkan bahwa tembakau dapat ditanam dan
dikembangbiakkan empat kali lebih banyak daripada kedelai atau jagung,
sehingga protein yang dihasilkan pun menjadi lebih banyak dan dapat menjadi
sumber daya protein yang menjanjikan.
 Dapat dimanfaatkan dalam proses fitoremediasi

Fitoremediasi adalah upaya penggunaan tanaman dan bagian-bagiannya


untuk dekontaminasi limbah dan masalah pencemaran lingkungan lainnya.
Melalui proses ini, tanaman yang digunakan dapat dimanfaatkan untuk
membersihkan tanah, udara, dan air yang terkontaminasi bahan kimia
berbahaya dan memperbaiki ekosistem yang tercemar.  Tembakau diyakini
sebagai salah satu tanaman yang ideal untuk fitoremediasi karena

11
kemampuannya dalam produksi biomassa yang tinggi, kapasitas akumulasi
logam berat yang tinggi di pucuk daunnya, serta pertumbuhannya yang cepat.
 Membersihkan polusi senyawa peledak

Peneliti bioteknologi dari Universitas Cambridge menyatakan bahwa


tembakau mampu membersihkan tanah dari senyawa peledak, yang dikenal
sebagai polutan refraktori, yang sesungguhnya sulit untuk dihilangkan.
2.3.3 Durian
Durian di Kabupaten Ngawi biasanya hanya dijual dalam bentuk buahnya saja
padahal jika diolah menjadi makanan lain mungkin buah durian ini bisa bernilai
lebih mahal. Contoh olahan buah durian diantaranya:
 Durian muffin
 Klapertart durian
 Durian ketan lumer
 Pancake durian
 Es krim durian
 Bluder durian
 Puding roti durian
 Brownies durian
2.3.4 Kopi
Pemanfaatan kopi di Kabupaten Ngawi sudah optimal hal ini terbukti dari
diadakannya ‘Festival Kopi Ngawi 2019’ Festival ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas kopi di Kabupaten Ngawi itu sendiri. Kegiatan ini selain
memamerkan berbagai jenis kopi juga sebagai ajang studi banding, pasalnya
pesertanya juga berasal dari luar kota. Bupati Ngawi Budi Sulistyono mengatakan
“Karena ngopi sudah menjadi life style, dan bagus digeluti sebagai usaha,”
sehingga dari sini dapat terlihat bahwa pemerintah sudah memerhatikan
pemanfaatan kopi seoptimal mungkin.
2.3.5 Cengkeh
Cengkeh di Kabupaten Ngawi sudah dimanfaatkan dengan optimal sesuai
dengan kegunaan cengkeh yaitu bunganya dijadikan bahan rokok, daun dan
rantingnya digunakan untuk membuat minyak atsiri dan cengkeh juga
dimanfaatkan sebagai bumbu rempah-rempah.

12
2.3.6 Kedelai
Kabupaten Ngawi terkenal dengan keripik tempenya karena memang hasil
kedelai di Ngawi termasuk dalam kategori tinggi. Selain itu kedelai biasanya juga
diolah menjadi susu kedelai, tahu, tauco dan ampasnya diolah menjadi kerupuk
oleh masyarakat di desa Ngrambe, namun pemanfaatan kedelai belum optimal
bukan karena kurangnya olahan tetapi dikarenakan masih kurang luasnya
pemasaran. Oleh karena itu sebaiknya kabupaten Ngawi menjalin kerjasama yang
lebih luas untuk proses pemasaran kedelai dan olahannya.
2.3.7 Teh
Pemanfaatan teh di Kabupaten Ngawi sudah optimal, selain teh nya yang
dimanfaatkan, perkebunan dan lingkungan disekitar perkebunan teh tersebut juga
dimanfaatkan untuk tempat wisata. Mungkin agar lebih optimal, kebun teh di
Ngawi yaitu Kebun Teh Jamus tidak hanya dijadikan tempat wisata saja tetapi
bisa dijadikan tempat pembelajaran misalnya cara menanam, merawat dan
mengolah teh. Hal ini agar menambah nilai manfaat dari kebun teh Jamus.
2.3.8 Padi
Hasil padi di Kabupaten Ngawi biasanya hanya dijual dalam bentuk
mentahan. Artinya para petani menjualnya dalam bentuk padi padahal ketika padi
tersebut di ubah menjadi beras maka nilai jualnya akan meningkat sehingga para
petani hidupnya bisa lebih sejahtera.
2.3.9 Jagung
Sama dengan hasil padi, hasil jagung di kabupaten Ngawi biasanya juga dijual
langsung dalam bentuk jagung mentah. Hal ini dikarenakan para petani jagung
menganggap cara ini adalah cara paling simpel, padahal jika diolah menjadi aneka
olahan jagung misalnya puding jagung, jasuke, atau lepet jagung nilai jualnya
akan lebih tinggi disbanding dijual dalam bentuk jagung mentah.
2.3.10 Batu Gamping
Batu gamping di kabupaten Ngawi belum dimanfaatkan sama sekali padahal
batu gampang dapat dimanfaatkan sebagai bahan mentah semen, karbit, bahan
pemutih dalam pembuatan soda abu, penetral keasaman tanah, bahan pupuk,
industri keramik dan bahan bangunan. Oleh karena pemerintah kabupaten Ngawi

13
harus segera bertindak agar sumber daya alam berupa batu gamping ini tidak
dikuasai oleh investor asing.
2.3.11 Tanah Lempung
Tanah liat yang berada di kabupaten Ngawi biasanya dimanfaatkan untuk
membuat gerabah, padahal ada manfaat lain misalnya lulur atau masker tubuh
alami karena mengandung zat baik yang bermanfaat untuk kulit. Mungkin hal ini
yang perlu dipelajari dan dikembangkan oleh masyarakat kabupaten Ngawi agar
tanah liat tidak hanya digunakan untuk pembuatan gerabah.
2.3.12 Bambu
Hasil bambu di kabupaten Ngawi diolah menjadi anyaman namun karena
minimnya referensi dari masyarakat terkait anyaman-anyaman bambu sehingga
nilai anyaman yang dibuat masih memiliki harga jual yang rendah. Padahal jika
masyarakat mampu mebuat anyaman bambu yang unik seperti kaligrafi, lampu
tidur, partisi ruangan, lonceng, pot maka nilai jual bambu akan jauh lebih tinggi
dari umumnya.

14
BAB III
SIMPULAN

Sumber daya alam adalah sesuatu yang sangat penting dan bermanfaat bagi
manusia. Oleh sebab itu, manusia tidak boleh merusak alam dan harus
menggunakan sumber daya alam secara efesien, memikirkan kelanjutan sumber
daya alam agar bisa terus digunakan untuk generasi selanjutnya. Bila sumber daya
alam rusak maka kehidupan dapat terganggu. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk melestarikan sumber daya alam adalah reboisasi dan pengelolaan
air limbah.

15
DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2018, January 16). ngawikab. Retrieved from https://ngawikab.go.id:


https://ngawikab.go.id/2018/01/16/kebun-teh-jamus/
Admin. (2020, January 22). JawaPos. Retrieved from https://www.jawapos.com:
https://www.jawapos.com/wisata-dan-kuliner/
Harnowo. (2019, July 13). Ngawikab.id. Retrieved from
https://karanggupito.ngawikab.id:
https://karanggupito.ngawikab.id/category/uncategorized/page/4/
Ngawikab. (n.d.). Retrieved from dpmptsp.ngawikab.go.id:
https://dpmptsp.ngawikab.go.id/portal/pertambangan.html
Ranta, P. (2021, February 01). karanggeneng.ngawikab.id. Retrieved from
https://karanggeneng.ngawikab.id:
https://karanggeneng.ngawikab.id/2021/02/panen-jagung-di-pinggir-hutan/
WEBMAJALAHFAKTA. (2019, November 13). FAKTA. Retrieved from
http://majalahfakta.com: http://majalahfakta.com/pemkab-ngawi-melalui-
disparpora-gelar-festival-kopi-ngawi-2019-dalam-rangka-mengenalkan-
kopi-khas-ngawi/

16

Anda mungkin juga menyukai