Makalah SDA
Makalah SDA
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas Matakuliah Konservasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan.
Oleh
Firdayuka Anindia (20030234001)
Marcella Nur Fitria (20030234010)
Tsani Amri Astuti (20030234012)
Astrid Alfira Noermawati (20030234024)
Istamanul Khoiriyah (20030234040)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.4 Manfaat......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.3 Ide atau Gagasan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Kabupaten Ngawi...8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana klasifikasi sumber daya alam di daerah Ngawi?
1.2.2 Bagaimana pemanfaatan sumber daya alam di daerah Ngawi?
1.2.3 Bagaimana upaya pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam yang
ada di daerah Ngawi?
3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Mengetahui klasifikasi sumber daya alam di daerah Ngawi.
1.3.2 Mengetahui pemanfaatan sumber daya alam di daerah Ngawi.
1.3.3 Mengetahui upaya pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam
yang ada di daerah Ngawi.
1
4 Manfaat
1.4.1 Memberikan edukasi tentang sumber daya alam yang ada di Ngawi.
1.4.2 Membantu mahasiswa dan masyarakat umum mengenai optimalisasi
pemanfaatan sumber daya alam di Ngawi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
teh, tembakau, durian, kopi, cengkeh, kedelai, sayur-saturan, buah-
buahan, juga hasil sawah yang meliputi padi, tebu, jagung, serta
bambu.
Sumber Daya Alam Tidak Terbatas
SDA yang selalu ada dan keberadaannya relatif konstan
meskipun sumber daya tersebut tereksploitasi secara besar-besaran.
Contohnya yang terdapat di Ngawi, seperti tanah lempung, pasir,
batu gamping, dan sumber mata air.
2.1.3 Berdasarkan Kegunaan dan Penggunaannya
Sumber Daya Alam Penghasil Bahan Baku
Sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menghasilkan
benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih
tinggi. Contohnya tekstur tanah di Kabupaten Ngawi yang di
dominasi oleh tekstur sedang (lempung), meliputi 79,32 % dari
luas daerahnya ini bisa dimanfaatkan Untuk membuat berbagai
macam kerajinan seperti tembikar, genteng, ataupun batu bata.
Sumber Daya Alam Penghasil Energi
Sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau memproduksi
energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi. Misalnya
pada daerah ngawi yang memiliki banyak sumber mata air bisa
dimanfaatkan sebagai sebagai waduk atau PLTA di Ngawi
contohnya waduk Pondok, Air terjun Srambang.
2.1.4 Berdasarkan Bagian atau Bentuk yang dapat dimanfaatkan
Menurut bagian atau bentuk yang dapat dimanfaatkan pada sumber
daya alam yang ada di Ngawi, dapat dikelompokkan sebagai berikut.
Sumber Daya Alam Materi
Contohnya seperti tanah lempung.
Sumber Daya Alam Hayati
Contohnya seperti hasil perkebunan yang terdiri dari teh,
tembakau, durian, kopi, cengkeh, kedelai, sayur-saturan, buah-
buahan, juga Hasil sawah: padi, tebu, jagung, serta bambu.
Sumber Daya Alam Energi
4
Contohnya seperti sumber mata air yang bisa dimanfaatkan sebagai
waduk atau PLTA di Ngawi.
5
2.2.4 Kopi
Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono Kanang, ketika ditemui Wartawati
Majalah FAKTA mengatakan, di Ngawi terutama di daerah KENEBEJO
terdapat potensi produk kopi yang dapat dikembangkan, yaitu kopi jenis
Excelsa, Robusta dan Arabika. Disparpora Kabupaten Ngawi Bidang Ekonomi
Kreatif menggelar ‘Festival Kopi Ngawi 2019’ yang pelaksanaannya dibuka
oleh Bupati Ngawi, Ir H Budi Sulistyono. Hal ini dilakukan sebagai upaya
pengoptimalan hasil perkebunan kopi di Ngawi.
2.2.5 Cengkeh
Pemanfaatan cengkeh di Ngawi sudah optimal, mulai dari bunga dan
daunnya dimanfaatkan. Desa karanggupito adalah salah satu penghasil
cengkeh terbanyak di kecamatan Kendal kab ngawi, dan salah satu nya adalah
Cengkeh. Pemdes desa Karanggupito bersama KIM (Kelompok Informasi
Masyarakat) Warto Joyo memanfaatkan Limbah daun Cengkeh yang kering
untuk membuat Minyak Atsiri. Seluruh bagian tanaman cengkih mengandung
minyak, tetapi bunganya memiliki kandungan minyak yang paling banyak.
Karena daun dan ranting cengkih juga menghasilkan minyak, keduanya pun
menjadi penghasilan sampingan bagi petani cengkih yang memanen bunga
cengkih untuk Rokok. Mereka cukup mengumpulkan daun dan ranting yang
runtuh di sekitar pohon dan menjualnya. daun cengkeh kering yang di
kumpulkan warga desa karanggupito dapat di jadikan bahan minyak ATSIRI.
dimana proses pengolahan tersebut juga di lakukan oleh Kelompok Informasi
Masyarakat (KIM) di desa Karanggupito.
2.2.6 Kedelai
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Ngawi, mencatat,
produksi kedelai di wilayah setempat selama tahun 2010 mencapai 24.224 ton
dari lahan seluas 23.003 hektare. Dari hasil produksi tersebut daerah penghasil
tertinggi berada di Kecamatan Kedunggalar, Kasreman, dan Pitu. Sebagian
besar kedelai tersebut dibudidayakan di lahan nonsawah dan kawasan hutan
yang berada di Kabupaten Ngawi. Pemerintah masih berusaha untuk
mengoptimalkan produksi kedelai di daerah tersebut dengan menggandeng
Perum Perhutani.
6
2.2.7 Teh
Perkebunan teh Jamus yang terletak di lereng Gunung Lawu sebelahutara,
atau tepatnya di Desa Girikerto Kecamatan Sine 40 Km kearah Barat
dayakotaNgawi. Obyek wisata ini dikelola oleh PT. Candi Loka yang
memproduksi teh dan air mineral Jamus. Pemanfaatan teh sudah optimal,
selain teh nya yang dimanfaatkan, perkebunan dan lingkungan disekitar
perkebunan teh tersebut juga dimanfaatkan untuk tempat wisata yang tentunya
dapat menambah pemasukan warga disekitar daerah tersebut.
2.2.8 Padi
Pemerintah Ngawi benar benar megoptimalkan hasil padi di daerah
tersebut. Ngawi merupakan daerah penghasil padi terbesar dan dijadikan
sebagai lumbung padi nasional. Pemerintah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur,
berkomitmen menjadikan wilayahnya sebagai sentra produksi padi untuk
memasok kebutuhan beras nasional, dengan terus memperluas area sawah
produksi dari yang ada sekarang 136.000 hektar. Budi Sulistiyono, Bupati
Ngawi, mengatakan kesiapan memasok pasar besar nasional tersebut karena
sudah memenuhi seluruh kebutuhan warga Ngawi yang hanya sekitar 20%
dari total produksinya sekitar 150.000 ton per tahun. “Kebutuhan padi untuk
warga Kabupaten Ngawi hanya sekitar 20% dari total produksi sekitar
150.000 ton, sehingga kelebihanya mencapai 80% untuk mengisi pasar
nasional, termasuk Jakarta,” katanya.
2.2.9 Jagung
Kabupaten Ngawi sudah memasuki musim panen jagung. Produktivitas
jagung pipil basah tahun ini rata-rata mencapai 7 ton – 8 ton per hektar.
Kecamatan Pitu merupakan salah satu kecamatan produsen jagung yang
memiliki kontribusi cukup besar dalam produksi jagung di Kabupaten Ngawi
di tahun 2021. Pemanfaatan jagung sudah optimal dan menjadi penghasilan
bagi para petani.
2.2.10 Batu Gamping
Di wilayah Kec. Pitu dan Kec. Padas dengan volume +800.000 m3 terdapat
batu gamping atau batu kpus yang belum dimanfaatkan sama sekali. Padahal
batu gamping dari kabupaten Ngawi termasuk kategori baik. Oleh karena itu
7
merupakan peluang investasi bagi investor untuk memanfaatkan potensi yang
ada di Ngawi.
2.2.11 Tanah Lempung
Desa Kedungharjo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi memiliki
potensi SDA berupa tanah liat yang dapat dikembangkan menjadi bahan-
bahan semacam gerabah, genteng, batu bata atau produk lainnya yang dapat
memberikan nilai jual yang lebih tinggi. Secara keseluruhan industri kecil
yang memanfaatkan potensi SDA dan berkembang di Desa Kedungharjo
merupakan industri pengolahan yang berbahan baku tanah liat, hal ini
dikarenakan daerah tersebut berada di dataran alluvial.
2.2.12 Bambu
Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Sektretaris Daerah dan BKM
Ngawi di tahun 2018 mengundang para pengrajin untuk mengikuti pelatihan
di pendopo kabupaten Ngawi, sehingga Desa Dero terkenal dengan anyaman
bambunya dan menjadi Produk Unggulan Desa Dero. Pemerintah berusaha
pengoptimalkan bambu dan kemampuan warga sekitar untuk memanfaatkan
bambu yang akan menambah pemasukan warga dan pemerintah.
8
Penghematan
Seperti halnya selektif, dalam menggunakan sumber daya alam
membutuhkan perancangan yang matang sehingga tidak terjadinya
pemborosan yang akan menganggu kuantitas/kualitas dari sumber daya alam
Memperbarui
Adapun kegiatan yang dapat dilakukan untuk memperbaharui sumber daya
alam adalah reboisasi, penangkaran hewan/tumbuhan, penanaman ladang
secara bergilir, dan pengolahan tanah pertanian yang baik.
Pemanfaatan sumber daya alam yang baik adalah pemanfaatan berdasarkan
prinsip-prinsip yang dimilikinya. Oleh karena itu, segala potensi sumber daya
alam yang ada di Kabupaten Ngawi haruslah dimanfaatkan berdasarkan prinsip
pemanfaatan sumber daya alam. Berikut adalah beberapa ide yang mungkin bisa
menjadi ide yang baik untuk diterapkan pada potensi sumber daya alam di
Kabupaten Ngawi.
2.3.1 Tebu
Pemanfaatan tebu di Kabupaten Ngawi masih hanya diolah menjadi gula dan
di produksi oleh pabrik gula bernama PG Soedhono yang bertempat di desa
Tepas, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi. Padahal sebenarnya tebu juga
dapat digunakan menjadi:
Pembuat kertas.
Ampas tebu dapat diolah menjadi kertas.
Sebagai pembangkit listrik.
Gilingan terakhir ampas tebu mengandung unsur-unsur yang dapat
digunakan menjadi pembangkit energi. Energi tersebut dapat digunakan
untuk proses pembuatan gula
Bahan pembuatan alkohol.
Molase atau tetes tebu yang merupakan hasil samping dari produksi gula.
Tetes tebu dapat dimanfaatkan karena kandungan gulanya yang cukup
tinggi, yaitu sekitar 52%. Oleh karena itu dapat diolah menjadi alkohol.
Ampas tebu yang dicampur dengan jerami, batubara, serta perekat dari
tepung pati dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk
9
memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga. Bahar bakar ini disebut
biobriket.
Tebu dapat diolah sedemikian rupa hingga menjadi penyedap rasa
tambahan pada masakan.
Dibuat minuman ringan seperti jus tebu. Apalagi jika dalam cuaca panas
dapat menyegarkan tubuh.
Pakan ternak. Bagian tebu yang tidak diolah dapat digunakan sebagai
pakan ternak, khususnya ternak ruminansia. Apalagi tebu memang
termasuk jenis rumput-rumputan.
Pupuk kompos. Tebu merupakan bahan organik sehingga dapat digunakan
sebagai bahan pembuat pupuk kompos. Menurut penelitian, pupuk kompos
yang terbuat dari tebu dapat meningkatkan penyerapan nitrogen secara
signifikan setelah pemakaian selama 3 bulan
2.3.2 Tembakau
Pemanfaatan tembakau di Kabupaten Ngawi dirasa sudah optimal tetapi
mungkin masih sedikitnya mitra dengan perusahaan-perusahaan rokok di
Indonesia. Jika memiliki banyak mitra sehingga pemasaraan tembakau semakin
baik, maka dari sumber daya alam tembakau ini bisa meningkatkan perekonomian
masyarakat Kabupaten Ngawi.
Selain dijadikan bahan baku rokok, tembakau juga memiliki manfaat
diantaranya:
Berpotensi dijadikan bahan-bahan obat
Tembakau saat ini sedang gencar dikembangkan di laboratorium farmasi
rekayasa hayati (bioengineering). Suatu penelitian mengungkapkan bahwa
berbagai tanaman herbal, termasuk tembakau, dapat dimanfaatkan DNA-nya
untuk menjadi inkubator penghasil protein. Hasil DNA rekombinan tersebut
kemudian dapat dimanfaatkan secara luas oleh industri farmasi sebagai obat
dan agen terapeutik lainnya.
Mempercepat produksi vaksin
10
Proses pembuatan vaksin dengan antigen dari tembakau lebih cepat
dibandingkan dari virus influenza sebenarnya yang membutuhkan waktu satu
bulan untuk membuat vaksin.
Bahan bakar ramah lingkungan
11
kemampuannya dalam produksi biomassa yang tinggi, kapasitas akumulasi
logam berat yang tinggi di pucuk daunnya, serta pertumbuhannya yang cepat.
Membersihkan polusi senyawa peledak
12
2.3.6 Kedelai
Kabupaten Ngawi terkenal dengan keripik tempenya karena memang hasil
kedelai di Ngawi termasuk dalam kategori tinggi. Selain itu kedelai biasanya juga
diolah menjadi susu kedelai, tahu, tauco dan ampasnya diolah menjadi kerupuk
oleh masyarakat di desa Ngrambe, namun pemanfaatan kedelai belum optimal
bukan karena kurangnya olahan tetapi dikarenakan masih kurang luasnya
pemasaran. Oleh karena itu sebaiknya kabupaten Ngawi menjalin kerjasama yang
lebih luas untuk proses pemasaran kedelai dan olahannya.
2.3.7 Teh
Pemanfaatan teh di Kabupaten Ngawi sudah optimal, selain teh nya yang
dimanfaatkan, perkebunan dan lingkungan disekitar perkebunan teh tersebut juga
dimanfaatkan untuk tempat wisata. Mungkin agar lebih optimal, kebun teh di
Ngawi yaitu Kebun Teh Jamus tidak hanya dijadikan tempat wisata saja tetapi
bisa dijadikan tempat pembelajaran misalnya cara menanam, merawat dan
mengolah teh. Hal ini agar menambah nilai manfaat dari kebun teh Jamus.
2.3.8 Padi
Hasil padi di Kabupaten Ngawi biasanya hanya dijual dalam bentuk
mentahan. Artinya para petani menjualnya dalam bentuk padi padahal ketika padi
tersebut di ubah menjadi beras maka nilai jualnya akan meningkat sehingga para
petani hidupnya bisa lebih sejahtera.
2.3.9 Jagung
Sama dengan hasil padi, hasil jagung di kabupaten Ngawi biasanya juga dijual
langsung dalam bentuk jagung mentah. Hal ini dikarenakan para petani jagung
menganggap cara ini adalah cara paling simpel, padahal jika diolah menjadi aneka
olahan jagung misalnya puding jagung, jasuke, atau lepet jagung nilai jualnya
akan lebih tinggi disbanding dijual dalam bentuk jagung mentah.
2.3.10 Batu Gamping
Batu gamping di kabupaten Ngawi belum dimanfaatkan sama sekali padahal
batu gampang dapat dimanfaatkan sebagai bahan mentah semen, karbit, bahan
pemutih dalam pembuatan soda abu, penetral keasaman tanah, bahan pupuk,
industri keramik dan bahan bangunan. Oleh karena pemerintah kabupaten Ngawi
13
harus segera bertindak agar sumber daya alam berupa batu gamping ini tidak
dikuasai oleh investor asing.
2.3.11 Tanah Lempung
Tanah liat yang berada di kabupaten Ngawi biasanya dimanfaatkan untuk
membuat gerabah, padahal ada manfaat lain misalnya lulur atau masker tubuh
alami karena mengandung zat baik yang bermanfaat untuk kulit. Mungkin hal ini
yang perlu dipelajari dan dikembangkan oleh masyarakat kabupaten Ngawi agar
tanah liat tidak hanya digunakan untuk pembuatan gerabah.
2.3.12 Bambu
Hasil bambu di kabupaten Ngawi diolah menjadi anyaman namun karena
minimnya referensi dari masyarakat terkait anyaman-anyaman bambu sehingga
nilai anyaman yang dibuat masih memiliki harga jual yang rendah. Padahal jika
masyarakat mampu mebuat anyaman bambu yang unik seperti kaligrafi, lampu
tidur, partisi ruangan, lonceng, pot maka nilai jual bambu akan jauh lebih tinggi
dari umumnya.
14
BAB III
SIMPULAN
Sumber daya alam adalah sesuatu yang sangat penting dan bermanfaat bagi
manusia. Oleh sebab itu, manusia tidak boleh merusak alam dan harus
menggunakan sumber daya alam secara efesien, memikirkan kelanjutan sumber
daya alam agar bisa terus digunakan untuk generasi selanjutnya. Bila sumber daya
alam rusak maka kehidupan dapat terganggu. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk melestarikan sumber daya alam adalah reboisasi dan pengelolaan
air limbah.
15
DAFTAR PUSTAKA
16