Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

DINAS KESEHATAN
Jalan Raya Tioq Tata Tunaq Nomor. Telpon (0370)
647758

LAPORAN HASIL KEGIATAN SPGDT PSC 119


SIMULASI KEGAWATDARURATAN DAN PENGGUNAAN SMART PSC 119
TINGKAT PUSKESMAS

I. Pendahuluan
A. Latar belakang
Pelayanan Gawat Darurat adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh
Korban/Pasien Gawat Darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan
nyawa dan pencegahan kecacatan. Peningkatan jumlah korban/pasien yang
meninggal dan mengalami kecacatan pada kejadian gawat darurat
merupakan dampak dari penanganan korban/pasien gawat darurat yang
kurang optimal.
Berdasarkan Peraturan Meteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). SPGDT
berkolaborasi dengan berbagai pihak diantaranya adalah, Kepolisian untuk
kecelakaan lalu lintas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan
Pemadam Kebakaran (DAMKAR). Ditegaskan dalam Pasal 2 huruf a dan b
Permenkes tentang SPDGT bahwa tujuan SPGDT adalah, “meningkatkan
akses dan mutu pelayanan kegawat daruratan dan mempercepat waktu
penanganan (Respon Time) korban atau pasien gawat darurat dan
menurunkan angka kematian serta kecacatan”.
Untuk mewujudkan peningkatan mutu pelayanan dalam penanganan
korban/pasien gawat darurat diperlukan suatu sistem penanganan
korban/pasien yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi dengan
melibatkan berbagai pihak. Berdasarkan Permenkes tentang SPDGT
kemudian dibentuklah Public Safety Center yang disebut PSC 119 yang wajib
didirikan di setiap Kabupaten.
Oleh karena itu untuk meningkatkan pelayanan SPGDT di wilayah
Kabupaten Lombok Utara, perlu dilakukan Simulasi Kegawatdaruratan dan
Penggunaan Smart PSC 119 Tingkat Puskesmas guna melancarkan kegiatan
Penanggulangan Gawat Darurat.
B. Landasan Hukum
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Sistem Penangulangan Gawat Darurat Terpadu (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 802).
C. Maksud dan Tujuan
Membentuk koordinasi antara PSC119 Lombok Utara dengan Tim TGC
Puskesmas dalam penanganan keadaan gawat darurat
D. Kegiatan Yang dilaksanakan
Simulasi kegawatdaruratan dan penggunaan Smart PSC 119 Tingkat
Puskesmas
II. Hasil yang Dicapai
Simulasi Kegawatdaruratan dan penggunaan Smart PSC 119 Tingkat
Puskesmas dilaksanakan pada tanggal 07 November 2023 sampai 16 November
2023 pukul 09.30 Wita sampai Selesai di Puskesmas se KLU dengan peserta
berjumlah 15 orang diantaranya Kepala Puskesmas, Tim TGC, tim UGD dan
anggota PSC 119.
III. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
1. Terjalin kesepakatan antara Tim TGC dan UGD Puskesmas dengan PSC
119 Dinas kesehatan dalam penanganan kegawat daruratan.
2. Tim TGC dan UGD Puskesmas bersedia untuk ditugaskan apabila ada
kejadian gawat darurat yang lokasinya berdekatan dengan Puskesmas
3. Tersedianya nomor kontak emergency yang bisa dihubungi 24 jam
B. Saran
1. Penyediaan rompi PSC untuk tim TGC puskesmas
2. Sosialisasi nomor Hotline PSC 119 kepada masyarakat di wilayah kerja
puskesmas
3. Mengadakan pelatihan BHD untuk seluruh sopir ambulance desa untuk
mendukung penanganan gawat darurat di wilayah kerja puskesmas
4. Memperluas jaringan pelaksanaan SPGDT tingkat pustu dan polindes
IV. Penutup
Demikian laporan ini dibuat untuk dapat dipertanggung jawabkan dan
digunakan sebagaimana mestinya.
Tanjung, 07 November 2023
Yang Melaporkan,

1. Nasvana Putra P., Amd. Kep 1. ________

2. Anis Rachmawati, SKM 2. ________

3. Aditya Pranata, Amd. Kep 3. ________

4. Sayoqi Irsyadi H., S.Kep.Ners 4. ________

5. Lisa Pirmagani, Amd. Keb 5. ________

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan


Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara

(Hilwan Jauhari, ST)


NIP. 197907042006041005

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA


DINAS KESEHATAN
Jalan Raya Tioq Tata Tunaq Nomor. Telpon (0370)
647758

LAPORAN HASIL KEGIATAN SPGDT PSC 119


SIMULASI KEGAWATDARURATAN DAN PENGGUNAAN SMART PSC 119
TINGKAT PUSKESMAS

I. Pendahuluan
A. Latar belakang
Pelayanan Gawat Darurat adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh
Korban/Pasien Gawat Darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan
nyawa dan pencegahan kecacatan. Peningkatan jumlah korban/pasien yang
meninggal dan mengalami kecacatan pada kejadian gawat darurat
merupakan dampak dari penanganan korban/pasien gawat darurat yang
kurang optimal.
Berdasarkan Peraturan Meteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). SPGDT
berkolaborasi dengan berbagai pihak diantaranya adalah, Kepolisian untuk
kecelakaan lalu lintas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan
Pemadam Kebakaran (DAMKAR). Ditegaskan dalam Pasal 2 huruf a dan b
Permenkes tentang SPDGT bahwa tujuan SPGDT adalah, “meningkatkan
akses dan mutu pelayanan kegawat daruratan dan mempercepat waktu
penanganan (Respon Time) korban atau pasien gawat darurat dan
menurunkan angka kematian serta kecacatan”.
Untuk mewujudkan peningkatan mutu pelayanan dalam penanganan
korban/pasien gawat darurat diperlukan suatu sistem penanganan
korban/pasien yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi dengan
melibatkan berbagai pihak. Berdasarkan Permenkes tentang SPDGT
kemudian dibentuklah Public Safety Center yang disebut PSC 119 yang wajib
didirikan di setiap Kabupaten.
Oleh karena itu untuk meningkatkan pelayanan SPGDT di wilayah
Kabupaten Lombok Utara, perlu dilakukan Simulasi Kegawatdaruratan dan
Penggunaan Smart PSC 119 Tingkat Puskesmas guna melancarkan kegiatan
Penanggulangan Gawat Darurat.
B. Landasan Hukum
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Sistem Penangulangan Gawat Darurat Terpadu (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 802).
C. Maksud dan Tujuan
Membentuk koordinasi antara PSC119 Lombok Utara dengan Tim TGC
Puskesmas dalam penanganan keadaan gawat darurat

D. Kegiatan Yang dilaksanakan


Simulasi kegawatdaruratan dan penggunaan Smart PSC 119 Tingkat
Puskesmas

II. Hasil yang Dicapai


Simulasi Kegawatdaruratan dan penggunaan Smart PSC 119 Tingkat
Puskesmas dilaksanakan pada tanggal 08 November 2023 pukul 09.30 Wita
sampai Selesai di Puskesmas Tanjung dengan peserta berjumlah 15 orang
diantaranya Kepala Puskesmas, Tim TGC, tim UGD dan anggota PSC 119.
III. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
1. Terjalin kesepakatan antara Tim TGC dan UGD Puskesmas dengan PSC
119 Dinas kesehatan dalam penanganan kegawat daruratan.
2. Tim TGC dan UGD Puskesmas bersedia untuk ditugaskan apabila ada
kejadian gawat darurat yang lokasinya berdekatan dengan Puskesmas
Tanjung.
B. Saran
1. Meningkatkan koordinasi antara PSC 119 Dinas Kesehatan, Puskesmas,
dan Rumah Sakit Umum Daerah Lombok Utara.
2. Penanganan kegawatdaruratan dilakukan sesuai wilayah terdekat dari
lokasi kejadian meskipun di luar wilayah kerja puskesmas setempat.
3. Memperkuat koordinasi terkait rujukan pasien gawat darurat agar bisa
diterima oleh Rumah Sakit jika dibutuhkan penanganan lebih lanjut.
4. Perlu adanya nomor kontak emergency puskesmas
IV. Penutup
Demikian laporan ini dibuat untuk dapat dipertanggung jawabkan dan
digunakan sebagaimana mestinya.

Tanjung, November 2023


Yang Melaporkan,

1. 1. ________

2. 2. ________

3. 3. ________

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan


Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara
(Hilwan Jauhari, ST)
NIP. 197907042006041005
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
DINAS KESEHATAN
Jalan Raya Tioq Tata Tunaq Nomor. Telpon (0370)
647758

LAPORAN HASIL KEGIATAN SPGDT PSC 119


SIMULASI KEGAWATDARURATAN DAN PENGGUNAAN SMART PSC 119
TINGKAT PUSKESMAS

I. Pendahuluan
A. Latar belakang
Pelayanan Gawat Darurat adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh
Korban/Pasien Gawat Darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan
nyawa dan pencegahan kecacatan. Peningkatan jumlah korban/pasien yang
meninggal dan mengalami kecacatan pada kejadian gawat darurat
merupakan dampak dari penanganan korban/pasien gawat darurat yang
kurang optimal.
Berdasarkan Peraturan Meteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). SPGDT
berkolaborasi dengan berbagai pihak diantaranya adalah, Kepolisian untuk
kecelakaan lalu lintas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan
Pemadam Kebakaran (DAMKAR). Ditegaskan dalam Pasal 2 huruf a dan b
Permenkes tentang SPDGT bahwa tujuan SPGDT adalah, “meningkatkan
akses dan mutu pelayanan kegawat daruratan dan mempercepat waktu
penanganan (Respon Time) korban atau pasien gawat darurat dan
menurunkan angka kematian serta kecacatan”.
Untuk mewujudkan peningkatan mutu pelayanan dalam penanganan
korban/pasien gawat darurat diperlukan suatu sistem penanganan
korban/pasien yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi dengan
melibatkan berbagai pihak. Berdasarkan Permenkes tentang SPDGT
kemudian dibentuklah Public Safety Center yang disebut PSC 119 yang wajib
didirikan di setiap Kabupaten.
Oleh karena itu untuk meningkatkan pelayanan SPGDT di wilayah
Kabupaten Lombok Utara, perlu dilakukan Simulasi Kegawatdaruratan dan
Penggunaan Smart PSC 119 Tingkat Puskesmas guna melancarkan kegiatan
Penanggulangan Gawat Darurat.
B. Landasan Hukum
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Sistem Penangulangan Gawat Darurat Terpadu (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 802).
C. Maksud dan Tujuan
Membentuk koordinasi antara PSC119 Lombok Utara dengan Tim TGC
Puskesmas dalam penanganan keadaan gawat darurat
D. Kegiatan Yang dilaksanakan
Simulasi kegawatdaruratan dan penggunaan Smart PSC 119 Tingkat
Puskesmas

II. Hasil yang Dicapai


Simulasi Kegawatdaruratan dan penggunaan Smart PSC 119 Tingkat
Puskesmas dilaksanakan pada tanggal 09 November 2023 pukul 09.30 Wita
sampai Selesai di Puskesmas Senaru dengan peserta berjumlah 15 orang
diantaranya Kepala Puskesmas, Tim TGC, tim UGD dan anggota PSC 119.
III. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
1. Terjalin kesepakatan antara Tim TGC dan UGD Puskesmas dengan PSC
119 Dinas kesehatan dalam penanganan kegawat daruratan.
2. Tim TGC dan UGD Puskesmas bersedia untuk ditugaskan apabila ada
kejadian gawat darurat yang lokasinya berdekatan dengan Puskesmas
Senaru.
B. Saran
1. Sosialisasi nomor Hotline PSC 119 kepada masyarakat di wilayah kerja
puskesmas Senaru.
2. Memperluas jaringan pelaksanaan SPGDT antar OPD terkait
3. Memastikan jaringan internet tetap stabil saat melakukan panggilan

IV. Penutup
Demikian laporan ini dibuat untuk dapat dipertanggung jawabkan dan
digunakan sebagaimana mestinya.

Tanjung, November 2023


Yang Melaporkan,

1. 1. ________

2. 2. ________

3. 3. ________

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan


Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara

(Hilwan Jauhari, ST)


NIP. 197907042006041005

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA


DINAS KESEHATAN
Jalan Raya Tioq Tata Tunaq Nomor. Telpon (0370)
647758

LAPORAN HASIL KEGIATAN SPGDT PSC 119


SIMULASI KEGAWATDARURATAN DAN PENGGUNAAN SMART PSC 119
TINGKAT PUSKESMAS

I. Pendahuluan
A. Latar belakang
Pelayanan Gawat Darurat adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh
Korban/Pasien Gawat Darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan
nyawa dan pencegahan kecacatan. Peningkatan jumlah korban/pasien yang
meninggal dan mengalami kecacatan pada kejadian gawat darurat
merupakan dampak dari penanganan korban/pasien gawat darurat yang
kurang optimal.
Berdasarkan Peraturan Meteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). SPGDT
berkolaborasi dengan berbagai pihak diantaranya adalah, Kepolisian untuk
kecelakaan lalu lintas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan
Pemadam Kebakaran (DAMKAR). Ditegaskan dalam Pasal 2 huruf a dan b
Permenkes tentang SPDGT bahwa tujuan SPGDT adalah, “meningkatkan
akses dan mutu pelayanan kegawat daruratan dan mempercepat waktu
penanganan (Respon Time) korban atau pasien gawat darurat dan
menurunkan angka kematian serta kecacatan”.
Untuk mewujudkan peningkatan mutu pelayanan dalam penanganan
korban/pasien gawat darurat diperlukan suatu sistem penanganan
korban/pasien yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi dengan
melibatkan berbagai pihak. Berdasarkan Permenkes tentang SPDGT
kemudian dibentuklah Public Safety Center yang disebut PSC 119 yang wajib
didirikan di setiap Kabupaten.
Oleh karena itu untuk meningkatkan pelayanan SPGDT di wilayah
Kabupaten Lombok Utara, perlu dilakukan Simulasi Kegawatdaruratan dan
Penggunaan Smart PSC 119 Tingkat Puskesmas guna melancarkan kegiatan
Penanggulangan Gawat Darurat.
B. Landasan Hukum
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Sistem Penangulangan Gawat Darurat Terpadu (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 802).
C. Maksud dan Tujuan
Membentuk koordinasi antara PSC119 Lombok Utara dengan Tim TGC
Puskesmas dalam penanganan keadaan gawat darurat

D. Kegiatan Yang dilaksanakan


Simulasi kegawatdaruratan dan penggunaan Smart PSC 119 Tingkat
Puskesmas

II. Hasil yang Dicapai


Simulasi Kegawatdaruratan dan penggunaan Smart PSC 119 Tingkat
Puskesmas dilaksanakan pada tanggal 10 November 2023 pukul 08.30 Wita
sampai Selesai di Puskesmas Gangga dengan peserta berjumlah 15 orang
diantaranya Kepala Puskesmas, Tim TGC, tim UGD dan anggota PSC 119.
III. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
1. Terjalin kesepakatan antara Tim TGC dan UGD Puskesmas dengan PSC
119 Dinas kesehatan dalam penanganan kegawat daruratan.
2. Tim TGC dan UGD Puskesmas bersedia untuk ditugaskan apabila ada
kejadian gawat darurat yang lokasinya berdekatan dengan Puskesmas
Gangga.
B. Saran
1. Sosialisasi nomor Hotline PSC 119 kepada masyarakat di wilayah kerja
puskesmas Gangga.
2. Jika diperlukan PSC 119 mendukung pelayanan ambulance untuk rujukan
pasien puskesmas.
3. Memperluas jaringan pelaksanaan SPGDT tingkat pustu dan polindes

IV. Penutup
Demikian laporan ini dibuat untuk dapat dipertanggung jawabkan dan
digunakan sebagaimana mestinya.

Tanjung, November 2023


Yang Melaporkan,

1. 1. ________

2. 2. ________

3. 3. ________

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan


Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara
(Hilwan Jauhari, ST)
NIP. 197907042006041005

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA


DINAS KESEHATAN
Jalan Raya Tioq Tata Tunaq Nomor. Telpon (0370)
647758

LAPORAN HASIL KEGIATAN SPGDT PSC 119


SIMULASI KEGAWATDARURATAN DAN PENGGUNAAN SMART PSC 119
TINGKAT PUSKESMAS

I. Pendahuluan
A. Latar belakang
Pelayanan Gawat Darurat adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh
Korban/Pasien Gawat Darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan
nyawa dan pencegahan kecacatan. Peningkatan jumlah korban/pasien yang
meninggal dan mengalami kecacatan pada kejadian gawat darurat
merupakan dampak dari penanganan korban/pasien gawat darurat yang
kurang optimal.
Berdasarkan Peraturan Meteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). SPGDT
berkolaborasi dengan berbagai pihak diantaranya adalah, Kepolisian untuk
kecelakaan lalu lintas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan
Pemadam Kebakaran (DAMKAR). Ditegaskan dalam Pasal 2 huruf a dan b
Permenkes tentang SPDGT bahwa tujuan SPGDT adalah, “meningkatkan
akses dan mutu pelayanan kegawat daruratan dan mempercepat waktu
penanganan (Respon Time) korban atau pasien gawat darurat dan
menurunkan angka kematian serta kecacatan”.
Untuk mewujudkan peningkatan mutu pelayanan dalam penanganan
korban/pasien gawat darurat diperlukan suatu sistem penanganan
korban/pasien yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi dengan
melibatkan berbagai pihak. Berdasarkan Permenkes tentang SPDGT
kemudian dibentuklah Public Safety Center yang disebut PSC 119 yang wajib
didirikan di setiap Kabupaten.
Oleh karena itu untuk meningkatkan pelayanan SPGDT di wilayah
Kabupaten Lombok Utara, perlu dilakukan Simulasi Kegawatdaruratan dan
Penggunaan Smart PSC 119 Tingkat Puskesmas guna melancarkan kegiatan
Penanggulangan Gawat Darurat.
B. Landasan Hukum
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Sistem Penangulangan Gawat Darurat Terpadu (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 802).
C. Maksud dan Tujuan
Membentuk koordinasi antara PSC119 Lombok Utara dengan Tim TGC
Puskesmas dalam penanganan keadaan gawat darurat

D. Kegiatan Yang dilaksanakan


Simulasi kegawatdaruratan dan penggunaan Smart PSC 119 Tingkat
Puskesmas

II. Hasil yang Dicapai


Simulasi Kegawatdaruratan dan penggunaan Smart PSC 119 Tingkat
Puskesmas dilaksanakan pada tanggal 13 November 2023 pukul 09.30 Wita
sampai Selesai di Puskesmas Santong dengan peserta berjumlah 15 orang
diantaranya Kepala Puskesmas, Tim TGC, tim UGD dan anggota PSC 119.
III. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
1. Terjalin kesepakatan antara Tim TGC dan UGD Puskesmas dengan PSC
119 Dinas kesehatan dalam penanganan kegawat daruratan.
2. Tim TGC dan UGD Puskesmas bersedia untuk ditugaskan apabila ada
kejadian gawat darurat yang lokasinya berdekatan dengan Puskesmas
Santong.
B. Saran
1. Sosialisasi nomor Hotline PSC 119 kepada masyarakat di wilayah kerja
puskesmas Santong.
2. Vidio alur panggilan gawat darurat PSC 119 ditampilkan di media
informasi Puskesmas.
3. Memperluas jaringan pelaksanaan SPGDT tingkat desa

IV. Penutup
Demikian laporan ini dibuat untuk dapat dipertanggung jawabkan dan
digunakan sebagaimana mestinya.

Tanjung, November 2023


Yang Melaporkan,

1. 1. ________

2. 2. ________

3. 3. ________

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan


Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara
(Hilwan Jauhari, ST)
NIP. 197907042006041005

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA


DINAS KESEHATAN
Jalan Raya Tioq Tata Tunaq Nomor. Telpon (0370)
647758

LAPORAN HASIL KEGIATAN SPGDT PSC 119


SIMULASI KEGAWATDARURATAN DAN PENGGUNAAN SMART PSC 119
TINGKAT PUSKESMAS

I. Pendahuluan
A. Latar belakang
Pelayanan Gawat Darurat adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh
Korban/Pasien Gawat Darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan
nyawa dan pencegahan kecacatan. Peningkatan jumlah korban/pasien yang
meninggal dan mengalami kecacatan pada kejadian gawat darurat
merupakan dampak dari penanganan korban/pasien gawat darurat yang
kurang optimal.
Berdasarkan Peraturan Meteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). SPGDT
berkolaborasi dengan berbagai pihak diantaranya adalah, Kepolisian untuk
kecelakaan lalu lintas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan
Pemadam Kebakaran (DAMKAR). Ditegaskan dalam Pasal 2 huruf a dan b
Permenkes tentang SPDGT bahwa tujuan SPGDT adalah, “meningkatkan
akses dan mutu pelayanan kegawat daruratan dan mempercepat waktu
penanganan (Respon Time) korban atau pasien gawat darurat dan
menurunkan angka kematian serta kecacatan”.
Untuk mewujudkan peningkatan mutu pelayanan dalam penanganan
korban/pasien gawat darurat diperlukan suatu sistem penanganan
korban/pasien yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi dengan
melibatkan berbagai pihak. Berdasarkan Permenkes tentang SPDGT
kemudian dibentuklah Public Safety Center yang disebut PSC 119 yang wajib
didirikan di setiap Kabupaten.
Oleh karena itu untuk meningkatkan pelayanan SPGDT di wilayah
Kabupaten Lombok Utara, perlu dilakukan Simulasi Kegawatdaruratan dan
Penggunaan Smart PSC 119 Tingkat Puskesmas guna melancarkan kegiatan
Penanggulangan Gawat Darurat.
B. Landasan Hukum
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Sistem Penangulangan Gawat Darurat Terpadu (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 802).
C. Maksud dan Tujuan
Membentuk koordinasi antara PSC119 Lombok Utara dengan Tim TGC
Puskesmas dalam penanganan keadaan gawat darurat

D. Kegiatan Yang dilaksanakan


Simulasi kegawatdaruratan dan penggunaan Smart PSC 119 Tingkat
Puskesmas

II. Hasil yang Dicapai


Simulasi Kegawatdaruratan dan penggunaan Smart PSC 119 Tingkat
Puskesmas dilaksanakan pada tanggal 14 November 2023 pukul 09.30 Wita
sampai Selesai di Puskesmas Pemenang dengan peserta berjumlah 15 orang
diantaranya Kepala Puskesmas, Tim TGC, tim UGD dan anggota PSC 119.
III. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
1. Terjalin kesepakatan antara Tim TGC dan UGD Puskesmas dengan PSC
119 Dinas kesehatan dalam penanganan kegawat daruratan.
2. Tim TGC dan UGD Puskesmas bersedia untuk ditugaskan apabila ada
kejadian gawat darurat yang lokasinya berdekatan dengan Puskesmas
Pemenang.
B. Saran
1. Sosialisasi nomor Hotline PSC 119 kepada masyarakat di wilayah kerja
puskesmas Pemenang.
2. Media promosi (Stiker, Poster, Banner, Sepanduk dan Baliho) alur
panggilan gawat darurat PSC 119 ditampilkan di tempat-tempat strategis
Puskesmas Pemenang.
3. PSC 119 dinas kesehatan membuatkan desain media promosi alur
panggilan gawat darurat untuk puskesmas
IV. Penutup
Demikian laporan ini dibuat untuk dapat dipertanggung jawabkan dan
digunakan sebagaimana mestinya.

Tanjung, November 2023


Yang Melaporkan,

1. 1. ________

2. 2. ________

3. 3. ________

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan


Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara
(Hilwan Jauhari, ST)
NIP. 197907042006041005

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA


DINAS KESEHATAN
Jalan Raya Tioq Tata Tunaq Nomor. Telpon (0370)
647758

LAPORAN HASIL KEGIATAN SPGDT PSC 119


SIMULASI KEGAWATDARURATAN DAN PENGGUNAAN SMART PSC 119
TINGKAT PUSKESMAS

I. Pendahuluan
A. Latar belakang
Pelayanan Gawat Darurat adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh
Korban/Pasien Gawat Darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan
nyawa dan pencegahan kecacatan. Peningkatan jumlah korban/pasien yang
meninggal dan mengalami kecacatan pada kejadian gawat darurat
merupakan dampak dari penanganan korban/pasien gawat darurat yang
kurang optimal.
Berdasarkan Peraturan Meteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). SPGDT
berkolaborasi dengan berbagai pihak diantaranya adalah, Kepolisian untuk
kecelakaan lalu lintas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan
Pemadam Kebakaran (DAMKAR). Ditegaskan dalam Pasal 2 huruf a dan b
Permenkes tentang SPDGT bahwa tujuan SPGDT adalah, “meningkatkan
akses dan mutu pelayanan kegawat daruratan dan mempercepat waktu
penanganan (Respon Time) korban atau pasien gawat darurat dan
menurunkan angka kematian serta kecacatan”.
Untuk mewujudkan peningkatan mutu pelayanan dalam penanganan
korban/pasien gawat darurat diperlukan suatu sistem penanganan
korban/pasien yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi dengan
melibatkan berbagai pihak. Berdasarkan Permenkes tentang SPDGT
kemudian dibentuklah Public Safety Center yang disebut PSC 119 yang wajib
didirikan di setiap Kabupaten.
Oleh karena itu untuk meningkatkan pelayanan SPGDT di wilayah
Kabupaten Lombok Utara, perlu dilakukan Simulasi Kegawatdaruratan dan
Penggunaan Smart PSC 119 Tingkat Puskesmas guna melancarkan kegiatan
Penanggulangan Gawat Darurat.
B. Landasan Hukum
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Sistem Penangulangan Gawat Darurat Terpadu (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 802).
C. Maksud dan Tujuan
Membentuk koordinasi antara PSC119 Lombok Utara dengan Tim TGC
Puskesmas dalam penanganan keadaan gawat darurat

D. Kegiatan Yang dilaksanakan


Simulasi kegawatdaruratan dan penggunaan Smart PSC 119 Tingkat
Puskesmas

II. Hasil yang Dicapai


Simulasi Kegawatdaruratan dan penggunaan Smart PSC 119 Tingkat
Puskesmas dilaksanakan pada tanggal 15 November 2023 pukul 09.30 Wita
sampai Selesai di Puskesmas Bayan dengan peserta berjumlah 15 orang
diantaranya Kepala Puskesmas, Tim TGC, tim UGD dan anggota PSC 119.
III. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
1. Terjalin kesepakatan antara Tim TGC dan UGD Puskesmas dengan PSC
119 Dinas kesehatan dalam penanganan kegawat daruratan.
2. Tim TGC dan UGD Puskesmas bersedia untuk ditugaskan apabila ada
kejadian gawat darurat yang lokasinya berdekatan dengan Puskesmas
Bayan.
B. Saran
1. Sosialisasi nomor Hotline PSC 119 kepada masyarakat di wilayah kerja
puskesmas Bayan.
2. Jika diperlukan PSC 119 mendukung pelayanan ambulance untuk rujukan
pasien puskesmas.
3. Memperkuat koordinasi terkait rujukan pasien gawat darurat agar bisa
diterima oleh Rumah Sakit jika dibutuhkan penanganan lebih lanjut.

IV. Penutup
Demikian laporan ini dibuat untuk dapat dipertanggung jawabkan dan
digunakan sebagaimana mestinya.

Tanjung, November 2023


Yang Melaporkan,

1. 1. ________

2. 2. ________

3. 3. ________
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara

(Hilwan Jauhari, ST)


NIP. 197907042006041005

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA


DINAS KESEHATAN
Jalan Raya Tioq Tata Tunaq Nomor. Telpon (0370)
647758

LAPORAN HASIL KEGIATAN SPGDT PSC 119


SIMULASI KEGAWATDARURATAN DAN PENGGUNAAN SMART PSC 119
TINGKAT PUSKESMAS

I. Pendahuluan
A. Latar belakang
Pelayanan Gawat Darurat adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh
Korban/Pasien Gawat Darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan
nyawa dan pencegahan kecacatan. Peningkatan jumlah korban/pasien yang
meninggal dan mengalami kecacatan pada kejadian gawat darurat
merupakan dampak dari penanganan korban/pasien gawat darurat yang
kurang optimal.
Berdasarkan Peraturan Meteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). SPGDT
berkolaborasi dengan berbagai pihak diantaranya adalah, Kepolisian untuk
kecelakaan lalu lintas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan
Pemadam Kebakaran (DAMKAR). Ditegaskan dalam Pasal 2 huruf a dan b
Permenkes tentang SPDGT bahwa tujuan SPGDT adalah, “meningkatkan
akses dan mutu pelayanan kegawat daruratan dan mempercepat waktu
penanganan (Respon Time) korban atau pasien gawat darurat dan
menurunkan angka kematian serta kecacatan”.
Untuk mewujudkan peningkatan mutu pelayanan dalam penanganan
korban/pasien gawat darurat diperlukan suatu sistem penanganan
korban/pasien yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi dengan
melibatkan berbagai pihak. Berdasarkan Permenkes tentang SPDGT
kemudian dibentuklah Public Safety Center yang disebut PSC 119 yang wajib
didirikan di setiap Kabupaten.
Oleh karena itu untuk meningkatkan pelayanan SPGDT di wilayah
Kabupaten Lombok Utara, perlu dilakukan Simulasi Kegawatdaruratan dan
Penggunaan Smart PSC 119 Tingkat Puskesmas guna melancarkan kegiatan
Penanggulangan Gawat Darurat.
B. Landasan Hukum
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Sistem Penangulangan Gawat Darurat Terpadu (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 802).
C. Maksud dan Tujuan
Membentuk koordinasi antara PSC119 Lombok Utara dengan Tim TGC
Puskesmas dalam penanganan keadaan gawat darurat

D. Kegiatan Yang dilaksanakan


Simulasi kegawatdaruratan dan penggunaan Smart PSC 119 Tingkat
Puskesmas

II. Hasil yang Dicapai


Simulasi Kegawatdaruratan dan penggunaan Smart PSC 119 Tingkat
Puskesmas dilaksanakan pada tanggal 16 November 2023 pukul 09.30 Wita
sampai Selesai di Puskesmas Kayangan dengan peserta berjumlah 15 orang
diantaranya Kepala Puskesmas, Tim TGC, tim UGD dan anggota PSC 119.
III. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
1. Terjalin kesepakatan antara Tim TGC dan UGD Puskesmas dengan PSC
119 Dinas kesehatan dalam penanganan kegawat daruratan.
2. Tim TGC dan UGD Puskesmas bersedia untuk ditugaskan apabila ada
kejadian gawat darurat yang lokasinya berdekatan dengan Puskesmas
Kayangan.
B. Saran
1. Sosialisasi nomor Hotline PSC 119 kepada masyarakat di wilayah kerja
puskesmas Kayangan.
2. Media promosi (Stiker, Poster, Banner, Sepanduk dan Baliho) alur
panggilan gawat darurat PSC 119 ditampilkan di tempat-tempat strategis
Puskesmas Pemenang.
3. Untuk mendukung pelayanan SPGDT, penanggung jawab ambulance
desa perlu diadakannya pelatihan penggunaan ambulance desa
IV. Penutup
Demikian laporan ini dibuat untuk dapat dipertanggung jawabkan dan
digunakan sebagaimana mestinya.

Tanjung, November 2023


Yang Melaporkan,

1. 1. ________

2. 2. ________
3. 3. ________

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan


Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara

(Hilwan Jauhari, ST)


NIP. 197907042006041005

Anda mungkin juga menyukai