Anda di halaman 1dari 13

Modul

pembelajaran
matematika

BARISAN DAN
DERET

Tim Penyusun:

Sugondo, S.Pd
Aning Wulandari, M.Pd
Dra. Erni Qomaria Rida
Dra. Wulaida Zuhriyana
Dra. Etik Susilowati
Dra. Ifda Fadhliyah
Elly Susanti, S.Pd, M.Sc
Aris Niti Winarno, M.Pd
Sugeng Hariyono, M.Pd
Drs. Abdul Kholiq
Erlangga, S.Pd

Tim Penyusun Modul Pembelajaran Matematika Kelas Akselerasi


[Type text] Asosiasi Akselerasi se-JawaPage
Timur
0
Tahun 2012
MODUL 1

BARISAN DAN DERET

Menemukan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah

❖ Merumuskan suku ke-n barisan dan jumlah n suku deret


aritmetika dan geometri
❖ Menggunakan notasi sigma dalam deret dan induksi matematika
dalam pembuktian
❖ Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan deret
❖ Memecahkan masalah yang berkaitan dengan deret dengan
membuat penafsirannya
Materi Prasyarat:
Operasi hitung bentuk aljabar

Keterkaitan dengan materi lain:


Materi ini sangat terkait dengan materi Arittmetika Sosial.

Panduan mempelajari modul:

• Bacalah modul dengan seksama.


• Jika ada kesulitan dalam memahami materi, silahkan langsung bertanya
pada Bapak/Ibu Guru
• Kerjakan soal-soal pada lembar kerja untuk mengembangkan pemahaman
materi.
• Kerjakan soal-soal pada lembar tes untuk menguji ketuntasan materi.
• Jika skor pada lembar tes sudah memenuhi KKM, Anda bisa melanjutkan
ke modul berikutnya.

1
MIND MAP
PETA KONSEP

Manfaat
Barisan dan Deret Kehidupan
Sehari-hari

Meliputi

Barisan Deret
Terdiri atas

Terdiri atas Notasi Sigma


Aritmetika Geometri

Matematika
Induksi
Mempelajari
Aritmetika Geometri

Rumus Suku Sisipan


suku ke-n tengah suku Deret geometri
tak hingga

Mempelajari

Jumlah suku-n
pertama

2
MODUL 1
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat:
1. Merumuskan suku ke-n barisan dan jumlah n suku deret aritmetika dan
geometri
2. Menggunakan notasi sigma dalam deret dan induksi matematika dalam
pembuktian
3. Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan deret
4. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan deret dengan membuat
penafsirannya
LEMBAR KEGIATAN 1

Ilustrasi :
Seorang peneliti sedang melakukan penelitian tentang perkembangbiakan bakteri di
laboratorium. Bakteri tersebut setelah satu detik akan membelah diri menjadi dua. Jika
pada saat permulaan ada 5 bakteri setelah berapa detik banyak bakteri menjadi 320?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka peneliti mencatat perkembangan bakteri
dan menemukan pola perkembangannya sebagai berikut:
Waktu (detik) Banyaknya bakteri
1 5 x 2 = 10
2 10 x 2 = 20
3 20 x 2 = 40
4 40 x 2 = 80
5 80 x 2 = 160
. .
. .
. .

Selanjutnya banyaknya bakteri tersebut dinyatakan dalam suatu barisan atau deret, yaitu:
10, 20, 40, 80, 160, …
Barisan di atas mempunyai pola bahwa suku berikutnya selalu dikalikan 2 (disebut rasio)
dan selanjutnya disebut deret geometri. Selain deret geometri, ada juga deret aritmetika.

A. PENGERTIAN BARISAN DAN DERET

1. Pengertian Barisan

Perhatikan susunan bilangan berikut :


• 2, 5, 8, 11, 14, …
• 20, 16, 12, 8, …
• 3, 6, 12, 24, 48, …

3
Dari susunan bilangan di atas dapat kita lihat bahwa masing-masing susunan
bilangan tersebut mempunyai pola tertentu, sehingga kita dapat menentukan bilangan
berikutnya.
Secara formal dapat didefinisikan bahwa:

Barisan bilangan adalah susunan bilangan-bilangan yang memiliki


aturan dan pola tertentu dan dipisahkan oleh tanda koma
Di dalam susunan barisan yang pertama, angka 2 merupakan suku pertama,
angka 5 merupakan suku kedua, angka 8 merupakan suku ketiga dan seterusnya.

Secara matematika suku ke-n itu dilambangkan 𝑼𝒏, sehingga dapat ditulis
𝑈1 = 2, 𝑈2 = 5, 𝑈3 = 8 dan seterusnya.

2. Pengertian Deret

Berdasarkan pengertian barisan bahwa antara bilangan satu dengan yang lain dipisahkan
oleh tanda koma, jika kita ganti dengan tanda tambah maka susunan bilangan di atas akan
menjadi:
• 2 + 5 + 8 + 11 + 14 + …
• 20 + 16 + 12 + 8 + …
• 3 + 6 + 12 + 24 + 48 + …
Nah, susunan bilangan ini yang disebut deret.
Secara formal dapat didefinisikan bahwa:

Deret bilangan adalah susunan bilangan-bilangan yang memiliki


aturan dan pola tertentu dan dipisahkan oleh tanda tambah

B. BARISAN DAN DERET ARITMETIKA

Barisan Aritmetika

Pada pembahasan sebelumnya, sedikit kita tahu tentang barisan bilangan. Sekarang
perhatikan barisan bilangan berikut :
1, 5, 9, 13, 17, ….
Berdasarkan barisan bilangan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa selisih masing-
masing angka adalah 4, sehingga kita dapat mencari suku sesudahnya.
Dengan demikian secara formal didefinisikan :

Barisan Aritmetika adalah susunan bilangan-bilangan yang memiliki


selisih tiap dua suku yang berurutan selalu sama (konstan)
Secara matematika dapat dinotasikan dengan
suku pertama dilambangkan 𝑈1 = 𝑎

4
selisih antar bilangan disebut beda dan dilambangkan 𝑏

Pada barisan 1, 5, 9, 13, 17, …. dapat kita temukan bahwa 𝑎 = 1 dan 𝑏 = 5 − 1 = 4


Rumus suku ke-n
Jika suku pertama dari suatu barisan Aritmetika dinyatakan dengan 𝑎 dan bedanya 𝑏,
maka sesuai dengan pengertian barisan Aritmetika dapat dinyatakan dalam bentuk :
𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , 𝑈4 , 𝑈5 , …
𝑎 , 𝑎 + 𝑏, 𝑎 + 2𝑏, 𝑎 + 3𝑏, 𝑎 + 4𝑏, … , 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏

Jadi, suku ke-n dari barisan Aritmetika adalah


𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏

Contoh & Jawab

1. Carilah suku ke-n dari barisan Aritmetika 3, 7, 11, 15, …

Jawab :
Barisan Aritmetika : 3, 7, 11, 15, …
𝑎 = 3, 𝑏 = 7 − 3 = 4
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
= 3 + (𝑛 − 1)4
= 3 + 4𝑛 − 4
= 4𝑛 − 1
Jadi, rumus suku ke-n barisan diatas adalah 𝑈𝑛 = 4𝑛 − 1

2. Tentukan suku ke-100 dari barisan 20, 17, 14, 11, …

Jawab:
Barisan 20, 17, 14, 11, …
𝑎 = 20, 𝑏 = 17 − 20 = −3
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
𝑈100 = 20 + (100 − 1)(−3)
= 20 + (99)(−3)
= 20 + (−297)
= −277
Jadi, suku ke-100 barisan diatas adalah 𝑈100 = −277

3. Pada suatu barisan Aritmetika, diketahui bahwa suku keduapuluh adalah -33 dan
suku kesebelas adalah -15. Carilah suku ke-n barisan tersebut !

Jawab:

5
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
𝑈20 = −33 dan 𝑈11 = −15
𝑈20 = 𝑎 + (20 − 1)𝑏
−33 = 𝑎 + 19𝑏 … (1)
𝑈11 = 𝑎 + (11 − 1)𝑏
−15 = 𝑎 + 10𝑏 … (2)
Perhatikan persamaan (1) dan (2)
𝑎 + 19𝑏 = −33
{
𝑎 + 10𝑏 = −15
Menggunakan konsep menyelesaikan sistem persamaan linier didapat
𝑎 + 19𝑏 = −33
𝑎 + 10𝑏 = −15
-
9𝑏 = −18
𝑏 = −2
Untuk 𝑏 = −2 diperoleh
𝑎 + 19𝑏 = −33
𝑎 + 19. (−2) = −33
𝑎 + (−38) = −33
𝑎 = −33 + 38
𝑎=5
Untuk 𝑎 = 5 dan 𝑏 = −2 akan ditentukan rumus suku ke-n maka
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
= 5 + (𝑛 − 1)(−2)
= 5 + (−2𝑛) + 2
= 7 − 2𝑛
Jadi, rumus suku ke-n barisan tersebut adalah 𝑈𝑛 = 7 − 2𝑛

6
ASAH KEMAMPUAN
BARISAN ARITMETIKA

1. Tentukan rumus suku ke-n dari setiap barisan di bawah ini:


a. 3, 6, 9, 12, 15, …
b. 4, 13, 22, 30, 39, …
c. 16, 12, 8, 4, …

2. Carilah suku ke-200 dari barisan Aritmetika berikut :


a. 2, 7, 12, 17, 22, …
b. 20, 17, 14, 11, …
c. -12, -7, -2, 3, …

3. Carilah suku pertama, beda dan rumus suku ke-n dari barisan Aritmetika yang
diketahui:
a. Suku kesepuluh adalah 31 dan suku kelima adalah 16
b. Suku kelimabelas adalah -67 dan suku ketujuh adalah -27

4. Carilah banyak suku yang diminta dalam setiap barisan Aritmetika berikut:
a. 84, 80, 76, …, suku ke berapakah 0 ?
b. 10, 14, 18, …, suku ke berapakah 210 ?
c. 58, 55, 52, … , suku ke berapakah -290 ?

5. Diberikan barisan Aritmetika, jumlah suku ke-3 dan ke-10 adalah 378, jumlah suku
ke-13 dan ke-21 adalah 336. Carilah banyak suku, jika suku ke-n sama dengan nol ?

Deret Aritmetika

Pada pembahasan sebelumnya, kita sudah mengenal cara mencari rumus suku ke-
n dari barisan Aritmetika. Sekarang kita akan mencari jumlah n suku pertama deret
Aritmetika, Deret Aritmetika dilambangkan dengan 𝑆𝑛 . Perhatikan penjelasan berikut:
Jika 𝑆𝑛 menyatakan jumlah n suku pertama dari deret Aritmetika maka
𝑆𝑛 = 𝑎 + (𝑎 + 𝑏) + (𝑎 + 2𝑏) + ⋯ + {𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏}
{𝑎 (𝑛 {𝑎 (𝑛
𝑆𝑛 = + − 1)𝑏} + + − 2)𝑏} + + − 3)𝑏} + ⋯ + 𝑎 {𝑎 (𝑛
+
2𝑆𝑛 = {2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏} + {2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏} + {2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏} + ⋯ + {2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏}
2𝑆𝑛 = 𝑛{2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏}
𝑛
𝑆𝑛 = {2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏}
2
𝑛
= {𝑎 + 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏}
2
𝑛
= {𝑎 + 𝑈𝑛 }
2

7
Jadi, jumlah n suku pertama suatu deret Aritmetika adalah
𝑛
𝑆𝑛 = {2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏}
2
Atau
𝑛
𝑆𝑛 = {𝑎 + 𝑈𝑛 }
2

Contoh & Jawab


Contoh:
1. Tentukan jumlah 35 suku pertama dari deret Aritmetika 60 + 57 + 54 + 51 + …
Jawab:
Deret Aritmetika 60 + 57 + 54 + 51 + …
Diperoleh 𝑎 = 60, 𝑏 = 57 − 60 = −3 dan 𝑛 = 35
𝑛
𝑆𝑛 = {2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏}
2
35
𝑆35 = {2.60 + (35 − 1). (−3)}
2
35
= {120 + 34. (−3)}
2
35
= {120 + (−102)}
2
35
= {120 − 102}
2
35
= {18}
2
= 315
Jadi, jumlah 35 suku pertama deret di atas adalah 𝑆35 = 315

2. Hitunglah jumlah semua bilangan asli yang terdiri dari dua angka yang habis dibagi 3.
Jawab:
Bilangan yang dimaksud adalah 12 + 15 + 18 + 21 + … + 99
Dari deret tersebut diperoleh 𝑎 = 12, 𝑏 = 51 − 12 = 3 dan 𝑈𝑛 = 99
Untuk mencari jumlah semua bilangan di atas maka harus dicari dahulu 𝑛
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
99 = 12 + (𝑛 − 1)3
99 = 12 + 3𝑛 − 3
99 = 3𝑛 + 9
99 − 9 = 3𝑛
90 = 3𝑛
𝑛 = 30
Selanjutnya, menentukan jumlah semua bilangan di atas

8
𝑛
𝑆𝑛 = {𝑎 + 𝑈𝑛 }
2
30
𝑆30 = {12 + 99}
2
30
= {111}
2
= 15.111
= 1665
Jadi, jumlah semua bilangan asli yang terdiri dari dua angka yang habis bagi 3 adalah
1665.

Hubungan Un dengan Sn
Perhatikan uraian berikut !
Sn = U1 + U2 + U3 + …+ Un-1 + Un
Sn-1 = U1 + U2 + U3 + …+ Un-1

Sn - Sn-1 = Un

Dengan demikian hubungan antara Un dan Sn pada deret


aritmatika adalah
Sn – Sn-1 = Un

ASAH KEMAMPUAN
DERET ARITMETIKA
1. Carilah jumlah setiap deret Aritmetika di bawah ini:
a. 2 + 5 + 8 + 11 + 14 + … + sampai 25 suku
b. 80 + 76 + 72 + 68 + … + sampai 22 suku
c. 1 + 3 + 5 + 7 + … + 99
d. 3 + 6 + 9 + 12 + … + 600

2. Hitunglah jumlah semua bilangan asli yang terdiri dari dua angka yang habis dibagi
4!

3. Hitunglah jumlah semua bilangan asli antara 1 dan 100 yang habis dibagi 4 tetapi
tidak hasis dibagi 6 !

4. Jika 𝑈𝑛 adalah suku ke-n dari deret Aritmetika, 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 = −9 dan


𝑈3 + 𝑈4 + 𝑈5 = 15. Tentukan jumlah 20 suku pertama !

5. Sebuah deret Aritmetika, suku ketiganya 8, hasil kali suku pertama dan suku ke-11
adalah 64, serta jumlah deret tersebut 345. Carilah banyak suku tersebut ?

9
Suku tengah pada barisan dan deret Aritmetika

Jika barisan Aritmetika mempunyai banyak suku 𝑛 yang ganjil, maka


1
𝑈𝑡 = (𝑎 + 𝑈𝑛 )
2
1
dengan 𝑡 = 2 (𝑛 + 1)
𝑎 : suku pertama
𝑛 : banyak suku ganjil
𝑈𝑡 : suku tengah
𝑈𝑛 : suku akhir

Karena
1
𝑈𝑡 = 2 (𝑎 + 𝑈𝑛 ) , maka untuk n ganjil berlaku :

Sn= n .Ut atau Sn=n .𝑈1+𝑛


2

Contoh & Jawab


Contoh :
1. Diberikan barisan Aritmetika 2, 7, 12, …, 502. Tentukan banyak suku barisan
tersebut dan suku tengahnya !

Jawab:
𝑎 = 2, 𝑏 = 7 − 2 = 5, 𝑈𝑛 = 502
Banyak suku
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
502 = 2 + (𝑛 − 1)5
502 = 2 + 5𝑛 − 5
502 = 5𝑛 − 3
502 + 3 = 5𝑛
505 = 5𝑛
𝑛 = 101

Suku tengah
1
𝑈𝑡 = (𝑎 + 𝑈𝑛 )
2

10
1
= (2 + 502)
2
1
= . 504
2
= 252
Jadi, banyak suku dan suku tengah barisan di atas adalah 𝑛 = 101 𝑑𝑎𝑛 𝑈𝑡 = 252

Sisipan suku pada barisan dan deret Aritmetika


Antara setiap dua suku yang berurutan pada suatu barisan Aritmetika dapat
disisipkan beberapa suku baru sehingga suku-suku yang lama membentuk barisan
Aritmetika baru.

Jika antara setiap dua suku disisipkan 𝑘 buah suku baru, maka
Barisan Aritmetika lama : 𝑎, 𝑎 + 𝑏
Barisan Aritmetika baru : 𝑎, (𝑎 + 𝑏′ ), (𝑎 + 2𝑏′ ), (𝑎 + 3𝑏′ ), … , {𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏′ }
Sehingga 𝑎 + 𝑏 = {𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏′} dan beda baru dari barisan Aritmetika tersebut
𝑏
𝑏′ =
𝑘+1
Serta banyak suku yang baru
𝑛′ = 𝑛 + (𝑛 − 1)𝑘
dengan : 𝑏 : beda barisan Aritmetika yang lama
𝑏′ : beda barisan Aritmetika yang baru
𝑛 : banyak suku yang lama
𝑛′ : banyak suku yang baru
𝑘 : banyak suku yang disisipkan

Contoh & Jawab

Contoh :
Diketahui barisan Aritmetika 13, 25, 37 akan disisipkan 5 buah suku diantara dua
sukunya. Sehingga membentuk barisan Aritmetika baru, tentukan beda, banyak suku dan
suku ke-10 nya !

Jawab:
𝑘 = 5, 𝑏 = 25 − 13 = 12, 𝑎 = 13, 𝑛=3
Beda baru
𝑏
𝑏′ =
𝑘+1

11
12
=
5+1
= 2
Banyak suku baru
𝑛′ = 𝑛 + (𝑛 − 1)𝑘
= 3 + (3 − 1)5
= 13

Suku ke-10
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏′
𝑈10 = 13 + (10 − 1)2
= 13 + 18
= 31
Jadi, beda yang baru, banyak suku yang baru dan suku ke-10 adalah 𝑏′ = 2, 𝑛′ = 13,
𝑑𝑎𝑛 𝑈10 = 31

ASAH KEMAMPUAN
SUKU TENGAH DAN SISIPAN BARISAN ARITMETIKA
1. Sebuah barisan Aritmetika mempunyai suku pertama 48 dan suku terakhir adalah -8.
Jika suku kedelapannya adalah 20, maka tentukan suku tengah, suku ke-13 dan
banyak suku barisan tersebut !

2. Diketahui barisan Aritmetika 24, 32, 40, …, 280


a. Carilah banyak suku barisan tersebut
b. Tentukan suku tengahnya
c. Jika di antara dua suku yang berurutan disisipkan 3 buah suku, sehingga
membentuk barisan Aritmetika baru. Maka tentukan beda dan banyak suku yang
baru !

3. Tulislah barisan Aritmetika baru jika disisipkan


a. 5 suku di antara 37 dan 85
b. 6 suku di antara 17 dan 38
c. 8 suku di antara 25 dan 79

4. Suku ke-n suatu barisan Aritmetika adalah 𝑈𝑛 = 6𝑛 + 4. Di antara dua sukunya


disisipkan 2 suku yang baru sehingga terbentuk barisan Aritmetika yang baru.
Tentukan jumlah 20 suku pertama barisan yang baru !

5. Barisan Aritmetika terdiri dari 15 suku, suku pertamanya 2 dan suku terakhir 254.
Diantara dua suku yang berurutan disisipkan 5 buah suku, sehingga membentuk
barisan Aritmetika yang baru. Carilah banyak suku yang baru dan jumlah semua
suku yang baru !

12

Anda mungkin juga menyukai