Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIK KERJA PERPAJAKAN

DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MANADO

Oleh
Nungky Cahyaning Astuti
044172195
UPBJJ – UT Manado

FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL, DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

Kepala UPBJJ-UT Manado Pembimbing

Dr. Obed Bida, S.Sos., M.PA. Yance Bida, SE., M.M.


KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya, maka Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktik Kerja Perpajakan (PKP)
ini dengan tepat waktu.

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan
studi pada program studi Perpajakan (Diploma III), Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik,
Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) Manado.

Laporan ini merupakan hasil dari kegiatan Praktik Kerja Perpajakan (PKP) yang Penulis
lakukan selama satu bulan terhitung dari 14 April 2023 s.d. 4 Juni 2023 di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Manado yang beralamat di Jalan Gunung Klabat, Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan
Wanea, Kota Manado, Sulawesi Utara 95117. Pelaksanaan dan penyusunan laporan ini tidak terlepas
dari perhatian serta bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan rasa terima
kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang sudah memberikan Penulis kesehatan selama melaksanakan
Praktik Kerja Perpajakan, sehingga dapat terselesaikan tepat waktu.
2. Suami dan Orang Tua, yang sudah memberikan izin dan doa demi kelancaran pelaksanaan
Praktik Kerja Perpajakan saya.
3. Dr. Obed Bida, S.Sos., M.PA., selaku Direktur UPBJJ-UT Manado.
4. Muhammad Sukri Subki, S.H., M.H. , selaku Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Manado
(KPP) Manado yang telah memberikan izin untuk melaksanakan Praktik Kerja Perpajakan di
KPP Pratama Manado.
5. Yance Bida, SE., M.M. , selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dalam Penulisan
Laporan Praktik Kerja Perpajakan.
6. Kepada seluruh Pegawai KPP Pratama Manado yang telah membantu selama praktikan
melaksanakan tugas Praktik Kerja Perpajakan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, oleh karena itu, Penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun sehingga laporan ini menjadi lebih baik kedepannya. Semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat baik kepada Penulis sendiri dan para pembaca secara umumnya.

Manado, 7 Juni 2023

Nungky Cahyaning Astuti


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................3
DAFTAR ISI........................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................5
A. Latar Belakang Praktik Kerja Perpajakan................................................................5
B. Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Perpajakan........................................................5
C. Tempat Praktik Kerja Perpajakan............................................................................6
BAB II TINJAUAN UMUM PRAKTIK KERJA PERPAJAKAN....................................7
A. Tugas Pokok dan Fungsi KPP Pratama Manado.....................................................7
B. Struktur Organisasi KPP Pratama Manado..............................................................8
BAB III PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN PRAKTIK KERJA PERPAJAKAN11
A. Pelaksanaan Magang..............................................................................................11
B. Pembahasan............................................................................................................11
1) Pengolahan Data dan Informasi.........................................................................11
2) Pelayanan...........................................................................................................17
3) Penagihan...........................................................................................................19
4) Pemeriksaan.......................................................................................................26
5) Ekstensifikasi.....................................................................................................27
6) Pengawasan dan Konsultasi...............................................................................28
BAB IV KESIMPULAN...................................................................................................31
A. Kesimpulan............................................................................................................31
B. Saran.......................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................33
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktik kerja perpajakan adalah penerapan seorang mahasiswa/mahasiswi pada
dunia kerja nyata yang sesungguhnya bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan di
bidang perpajakan, wawasan, sikap disiplin, etika dan kemandirian guna menjadi tenaga
kerja yang siap bersaing di masa depan.

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar besarnya
kemakmuran rakyat (Pasal 1 Undang-Undang KUP sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009).

Sebagai mahasiswa Diploma III Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik, Unit
Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) Manado, salah satu
program yang harus dilaksanakan adalah Praktik Kerja Perpajakan (PKP), Kegiatan
Praktik Kerja Perpajakan (PKP) juga diharapkan mampu menghasilkan kerjasama antara
Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) Manado dengan perusahaan atau instansi pemerintah
yang ada. Sehingga Ketika etos kerja dari para praktikan baik, maka diharapkan
menimbulkan citra positif terhadap universitas.

B. Maksud dan Tujuan


Berdasarkan latar belakang pelaksanaan Praktik Kerja Perpajakan di atas, maka pelaksaan
Praktik Kerja Perpajakan dimaksudkan untuk :

1. Melakukan praktik kerja yang sesuai dengan bidang pendidikannya dan menerapkan
ilmu perpajakan dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
2. Membandingkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dibangku kuliah
dengan dunia kerja yang nyata.
Sedangkan tujuan dilaksanakannya kegiatan PKP ini adalah :

1. Memperoleh wawasan mengenai suatu bidang pekerjaan secara langsung pada kondisi
nyata dalam sebuah perusahaan/instansi pemerintah.
2. Meningkatkan wawasan serta memantapkan keterampilan bekerja praktikan dalam
bidang perpajakan.
3. Mengetahui cara berinteraksi yang baik antara mahasiswa dengan lingkungan kerja
sehingga mampu bekerja sama dengan para pegawai yang lain.
4. Menjalin kerjasama antara pihak universitas dengan perusahaan/instansi pemerintah
terkait tempat Praktik Kerja Perpajakan (PKP).
C. Tempat Praktik Kerja

Gambar 1.1 Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) KPP Pratama Manado

Praktik Kerja Perpajakan dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Manado yang
beralamat di Jalan Gunung Klabat, Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Wanea, Sulawesi
Utara.
BAB II

TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKTIK

A. Tugas Pokok dan Fungsi KPP Pratama Manado

Pajak mengalami sistem administrasi modern (Modernisasi) pada tahun 2007.


Modernisasi ini ditandai dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) tentang Perubahan Ketiga
atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan. Sebagai langkah pertama untuk memudahkan Wajib Pajak, kantor pajak
dibagi atas 3 jenis yaitu Kantor Pelayanan Pajak (KPP), Kantor Pelayanan Pajak Bumi
dan Bangunan (KPPBB), Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan (Karipka) dilebur
menjadi Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama ini merupakan unsur pelaksana atau
instansi vertikal yang berada di bawah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
Vertikal dan salah satu instansi yang berada di bawah Kementerian Keuangan. KPP
terdiri atas KPP Wajib Pajak Besar, KPP Madya, KPP Pratama.
Berdasarkan Pasal 58 Peraturan Menteri Keuangan nomor 210/PMK.01/2017
tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, KPP
Pratama mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, penyuluhan, pengawasan, dan
penegakan hukum Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai,
Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Tidak Langsung Lainnya, dan Pajak Bumi
dan Bangunan dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
Saat Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Perpajakan (PKP) KPP Pratama memiliki
tugas mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, edukasi, pengawasan, dan penegakan
hukum Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak
Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Tidak Langsung Lainnya, dan Pajak Bumi dan
Bangunan, dan melaksanakan penguasaan informasi subjek dan objek pajak dalam
wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan.
KPP Pratama Manado merupakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama dibawah
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo dan
Maluku Utara (Kanwil DJP Suluttenggo dan Malut). KPP Pratama Manado memiliki
wilayah kerja seluruh kota Manado dengan 11 Kecamatan yaitu Kecamatan
Malalayang, Kecamatan Sario, Kecamatan Wanea, Kecamatan Wenang, Kecamatan
Tikala, Kecamatan Paal Dua, Kecamatan Mapanget, Kecamatan Singkil, Kecamatan
Tuminting, Kecamatan Bunaken, dan Kecamatan Bunaken Kepulauan.
Adapun Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang mengacu pada visi
dan misi Direktorat Jenderal Pajak, sebagai berikut:

Visi
Menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan system administrasi
perpajakan modern yang efektif, efisien dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan
profesionalisme yang tinggi.

Misi
Menghimpun penerimaan pajak negara berdasarkan Undang-Undang Perpajakan
yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara melalui sistem adiministrasi perpajakan yang efektif dan efisien.
B. Struktur Organisasi KPP Pratama Manado

Pada dasarnya setiap instansi pemerintah pasti memiliki struktur organisasi yang
menjadi gambaran untuk masing-masing tugas dan kedudukan dalam suatu organisasi.
Sebagai langkah awal untuk memulai pelaksanaan kegiatan suatu organisasi diperlukan
adanya penyusunan struktur organisasi untuk melaksanakan fungsi dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Dengan adanya struktur organisasi
maka terlihat dengan jelas dan lebih tertata antara tugas dan wewenang dari setiap
bagiannya. Selain itu memudahkan pegawai untuk menjalankan tugas dan fungsinya
masing-masing.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2020 KPP
Pratama Manado dikategorikan sebagai KPP Pratama Kelompok I dengan rincian tugas
Seksi sebagai berikut:

1) Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal mempunyai tugas melakukan urusan


kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah tangga, pengelolaan kinerja, melakukan
pemantauan pengendalian intern, pengujian kepatuhan dan manajemen risiko,
internalisasi kepatuhan, penyusunan laporan, pengelolaan dokumen nonperpajakan,
serta dukungan teknis pelaksanaan tugas kantor.

2) Seksi Penjaminan Kualitas Data mempunyai tugas melakukan analisis, penjabaran, dan
pengelolaan dalam rangka penjaminan kualitas data melalui pencanan, pengumpulan,
pengolahan, penyajian data dan informasi perpajakan, perekaman dokumen
perpajakan, pengelolaan dan tindak lanjut kerja sama perpajakan, penjaminan kualitas
data yang berkaitan dengan kegiatan in tensifikasi dan ekstensifikasi, penerusan data
hasil penjaminan kualitas, tindak lanjut atas distribusi data, penatausahaan dokumen
berkaitan dengan pembangunan data, dan pelaksanaan dukungan teknis pengolahan
data, serta melakukan penyusunan monografi fiskal dan melakukan pengelolaan
administrasi produk hukum dan produk pengolahan data perpajakan.
3) Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan analisis, penjabaran, dan pengelolaan
dalam rangka pemberian layanan perpajakan yang berkualitas dan memastikan Wajib
Pajak memahami hak dan kewajiban perpajakannya melalui pelaksanaan edukasi dan
konsultasi perpajakan, pengelolaan registrasi perpajakan, penerimaan dan pengolahan
Surat Pemberitahuan, penerimaan, tindak lanjut, dan proses penyelesaian permohonan,
saran dan/ atau pengaduan, dan surat lainnya dari Wajib Pajak atau masyarakat,
pemenuhan hak Wajib Pajak, serta melakukan penatausahaan dan penyimpanan
dokumen perpajakan, dan melakukan pengelolaan administrasi penetapan dan
penerbitan produk hukum dan produk layanan perpajakan.

4) Seksi Pemeriksaan, Penilaian, dan Penagihan mempunyai tugas melakukan analisis,


penjabaran, dan pengelolaan dalam rangka pencapaian target penerimaan pajak melalui
pelaksanaan pemeriksaan, pelaksanaan penilaian properti, bisnis, dan aset takberwujud,
pelaksanaan tindakan penagihan, penundaan dan angsuran tunggakan pajak, serta
melakukan penatausahaan piutang pajak, dan melakukan pengelolaan administrasi
penetapan dan penerbitan produk hukum dan produk pemeriksaan, penilaian, dan
penagihan.

5) Seksi Pengawasan I, Seksi Pengawasan II, Seksi Pengawasan III, Seksi Pengawasan
IV, Seksi Pengawasan V, dan Seksi Pengawasan VI masing masing mempunyai tugas
melakukan analisis, penjabaran, dan pengelolaan dalam rangka memastikan Wajib
Pajak mematuhi peraturan perundang- undangan perpajakan melalui perencanaan,
pelaksanaan, dan tindak lanjut intensifikasi dan ekstensifikasi berbasis pendataan dan
pemetaan (mapping) subjek dan objek pajak, penguasaan wilayah, pengamatan potensi
pajak dan penguasaan informasi, pencarian, pengumpulan, pengolahan, penelitian,
analisis, pemutakhiran, dan tindak lanjut data perpajakan, pengawasan dan
pengendalian mutu kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak, imbauan dan
konseling kepada Wajib Pajak, pengawasan dan pemantauan tindak lanjut
pengampunan pajak, serta melakukan pengelolaan administrasi penetapan dan
penerbitan produk hukum dan produk pengawasan perpajakan.
BAB 3

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN PRAKTIK KERJA


PERPAJAKAN

A. PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA PERPAJAKAN


1. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Pelaksanaan Praktik Kerja Perpajakan di Seksi Pengolahan Data KPP Pratama
Manado di mulai pada Selasa, 2 Mei 2023 sampai dengan Jumat, 5 Mei 2023.
2. Seksi Pelayanan
Pelaksanaan Praktik Kerja Perpajakan di Seksi Pelayanan KPP Pratama Manado di
mulai pada Senin, 8 Mei 2023 sampai dengan Kamis, 11 Mei 2023.
3. Seksi Penagihan
Pelaksanaan Praktik Kerja Perpajakan di Seksi Penagihan KPP Pratama Manado di
mulai pada Senin, 15 Mei 2023 sampai dengan Rabu, 17 Mei 2023.
4. Seksi Pemeriksaan
Pelaksanaan Praktik Kerja Perpajakan di Seksi Pemeriksaan KPP Pratama Manado
di mulai pada Senin, 15 Mei 2023 sampai dengan Rabu, 17 Mei 2023.
5. Seksi Ekstensifikasi
Pelaksanaan Praktik Kerja Perpajakan di Seksi Ekstensifikasi KPP Pratama Manado
di mulai pada Senin, 22 Mei 2023 sampai dengan Jumat, 25 Mei 2023.
6. Seksi Pengawasan
Pelaksanaan Praktik Kerja Perpajakan di Seksi Ekstensifikasi KPP Pratama Manado
di mulai pada Senin, 22 Mei 2023 sampai dengan Jumat, 25 Mei 2023.

B. PEMBAHASAN PRAKTIK KERJA PERPAJAKAN


3.1. Pengolahan Data dan Informasi

Seksi Penjaminan Kualitas Data mempunyai tugas melakukan analisis, penjabaran,


dan pengelolaan dalam rangka penjaminan kualitas data melalui pencarian, pengumpulan,
pengolahan, penyajian data dan informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan,
pengelolaan dan tindaklanjut kerja sama perpajakan, penjaminan kualitas data yang berkaitan
dengan kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi, penerusan data hasil penjaminan kualitas,
tindak lanjut atas distribusi data, penatausahaan dokumen berkaitan dengan pembangunan
data, dan pelaksanaan dukungan teknis pengolahan data, serta melakukan penyusunan
monografi fiskal dan melakukan pengelolaan administrasi produk hukum dan produk
pengolahan data perpajakan.

Pelaksanaan Praktik Kerja Perpajakan di Seksi Pengolahan Data KPP Pratama


Manado di mulai pada Selasa, 2 Mei 2023 sampai dengan Jumat, 5 Mei 2023.
3.1.1. Pengumpulan, Pencarian, dan Pengolahan Data

Kegiatan pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data pada Seksi Penjaminan


Kualitas Data KPP Pratama Manado salah satunya adalah pengumpulan data terkait tindak
lanjut permintaan data temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang diolah menggunakan
Microsoft Excel untuk mempercepat penerusan konfirmasi data atas temuan Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK).

Gambar III.1. Tangkapan Layar Permintaan Data BPK.

Untuk melakukan pencarian data Account Representative (AR) dari Wajib Pajak tersebut
menggunakan data Masterfile Wajib Pajak yang dimiliki oleh Seksi Penjaminan Kualitas
Data.

Gambar III.2. Tangkapan Layar Data Masterfile Wajib Pajak.

Data Masterfile Wajib Pajak kemudian diolah menggunakan fungsi Vlookup pada
Microsoft Excel dengan data konfirmasi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk
mendapatkan informasi berupa nama Account Representative, wilayahnya, dan info penting
lainnya yang dibutuhkan seperti data pembayaran, pelaporan, dan lain lain. Jika sudah
didapatkan, selanjutnya data diolah dengan menggunakan menu Pivot Table agar
mempermudah pembagian pekerjaan dan juga mempermudah untuk memonitoring hasil
pengerjaan.

3.1.2. Penyajian informasi perpajakan

Untuk menyajikan data informasi perpajakan, data yang sudah dikumpulkan dan
diolah kemudian disajikan sesuai informasi yang hendak disampaikan. Penyajian tersebut
dapat berupa Laporan sajian data atau papran Power Point. Pada KPP Pratama Manado
penyajian datanya dilakukan dengan bentuk rekapitulasi yang telah ditindaklanjuti dan yang
belum ditindaklanjuti.
Gambar III.3. Tampilan Data BPK yang sudah diolah.

Atas data data tersebut kemudian dilanjutkan ke Account Representative pada masing
- masing wilayah kerjanya. Penyajian data tindak lanjut temuan BPK dalam bentuk ini
digunakan sebagai bahan untuk Account Representative, Kepala Seksi Pengawasan dan
Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Manado untuk melakukan monitoring terkait sejauh
mana tidak lanjut sudah dilakukan.

3.1.3 Perekaman dokumen perpajakan

Perekaman dokumen perpajakan sebagian besar telah dilakukan online oleh Wajib
Pajak melalui e-SPT dan e-Filing. Seksi Penjaminan Kualitas Data hanya melakukan
perekaman manual Alat Keterangan (Alket) menggunakan aplikasi SIDJPNINE ALKET.
Alket merupakan data dan informasi spesifik Wajib Pajak yang dimiliki dan didapat
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dari berbagai sumber melalui pelaksanaan tugas di
lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang digunakan Pemanfaatan Data terutama untuk
penggalian potensi.

Gambar III.4. Tampilan laman aplikasi SIDJPNINE ALKET.

Alket didapatkan berdasarkan hasil Kegiatan Pengumpulan Data Lapangan (KPDL)


yang direkam oleh Account Representative (AR). KPDL adalah kegiatan yang dilakukan DJP
dan/atau pihak eksternal berdasarkan perjanjian kerja sama dengan DJP untuk
mengumpulkan data dan/atau informasi pada lokasi tempat tinggal/kedudukan dan/atau
tempat kegiatan usaha/harta wajib pajak. KPDL dilaksanakan melalui teknik pengamatan
potensi pajak, tagging, pengambilan gambar, dan/atau wawancara. Tujuan dari KPDL di
antaranya untuk perluasan basis data, potensi pajak, penambahan wajib pajak baru,
pembangunan profil wajib pajak, serta peningkatan kemampuan penguasaan wilayah.
Gambar III.5. Tampilan Aplikasi Perekaman Alket.

Alket digunakan untuk ata tambahan yang berisi potensi perpajakan wajib pajak yang dapat
dimanfaatkan dimasa yang akan datang oleh Account Representative, Fungsional Pemeriksa
Pajak ataupun lainnya.

3.1.4 Tata usaha penerimaan perpajakan

Tata usaha penerimaan perpajakan sudah terintegrasi secara online. Jika Wajib Pajak
akan melakukan setoran pajak, Wajib Pajak membuat e-Billing sendiri dan dapat dibayar di
kanal pembayaran secara langsung. Jika sudah melakukan pembayaran maka akan muncul
Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) sebagai tanda bukti pembayaran berhasil
masuk ke rekening kas negara. Data penerimaan langsung masuk ke menu Modul
Penerimaan Negara (MPN) pada aplikasi PORTAL DJP.

Gambar III.6. Menu MPN (Modul Penerimaan Negara) PORTAL DJP.

3.1.5. e-SPT dan e-Filing

E-SPT adalah aplikasi yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk memudahkan
pembuatan SPT. Setelah diinput data profil Wajib Pajak, dan input data SPT, Wajib Pajak
akan mendapat output berupa file csv yang dilanjutkan dengan mengunggah file tersebut
melalui e-filling atau menyampaikannya ke tempat pelayanan terpadu (TPT) di Kantor Pajak
terdaftar. Installer e-SPT dapat diunduh melalui website resmi Direktorat Jenderal Pajak.
Gambar III.7. Tampilan Aplikasi e-SPT.

Namun, sejak 1 Mei 2022 e-SPT telah ditutup oleh DJP dan diimbau kepada Wajib Pajak
untuk beralih menggunakan e-Form.

e-Filing adalah suatu cara penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara elektronik
yang dilakukan secara online dan real time melalui internet pada website Direktorat Jenderal
Pajak (http://www.pajak.go.id) atau Penyedia Jasa Aplikasi Perpajakan (PJAP). Layanan e-
Filing melalui website Direktorat Jenderal Pajak telah terintegrasi dalam layanan DJP Online.
Bagi wajib pajak yang hendak menyampaikan laporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi
(1770, 1770S, 1770SS) maupun SPT Tahunan PPh Badan (1771) dapat mengisi dan
menyampaikan laporan SPT-nya pada aplikasi e-Filing di DJP Online.

Gambar III.8. Tampilan pelaporan e-Filing melalui DJPOnline.

Untuk jenis SPT 1770SS dan 1770S disediakan formulir pengisian langsung pada
aplikasi e-Filing. Sedangkan untuk penyampaian laporan SPT pajak lainnya terutama jenis
SPT 1770 maupun 1771, e-Filing di DJP Online menyediakan fasilitas penyampaian SPT
berupa ungggah SPT yang telah dibuat melalui aplikasi e-SPT maupun e-FORM, SPT yang
telah dibuat melalui aplikasi-aplikasi tersebut dapat disampaikan secara online tanpa harus
datang ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

3.1.6. i-SISMIOP dan SIG

Berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Pajak Nomor KEP-533/PJ/2000 Tentang


Petunjuk Pelaksanaan Pendaftaran, Pendataan dan Penilaian Objek dan Subjek Pajak Bumi
dan Bangunan Dalam Rangka Pembentukan dan atau Pemeliharaan Basis Data Sistem
Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP), Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak
adalah Sistem yang terintegrasi untuk mengolah informasi/data objek dan subjek Pajak Bumi
dan Bangunan dengan bantuan komputer sejak dari pengumpulan data (melalui pendaftaran,
pendataan dan penilaian) pemberian identitas objek pajak (Nomor Objek Pajak), perekaman
data, pemeliharaan basis data, pencetakan hasil keluaran (berupa SPPT, STTS, DHKP, dan
sebagainya), pemantauan penerimaan dan pelaksanaan penagihan pajak, sampai dengan
pelayanan kepada Wajib Pajak melalui Pelayanan Satu Tempat.

Gambar III.9. Tampilan Aplikasi i-SISMIOP.

Program Komputer SISMIOP, sebagai pedoman administrasi Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) yang mulai diberlakukandi lingkungan Direktorat Jenderal Pajak sejak tahun 1992,
merupakan sistem administrasi yang mengintegrasikan seluruh pelaksanaan kegiatan PBB.

Gambar III.10. Tampilan Aplikasi SIG.

SIG adalah informasi sistem komputerisasi yang memungkinkan penangkapan,


pencontohan, pemanipulasian, penemuan kembali, penganalisisan, dan presentasi data acuan
geografis, sebagai fasilitas untuk menyiapkan, merepresentasikan, dan menginterpretasi
fakta-fakta yang berkaitan dengan permukaan bumi.

Namun saat ini SISMIOP dan SIG sudah tidak digunakan oleh Direktorat Jenderal
Pajak karena sejak 1 Januari 2014 administrasi PBB Perkotaan dan Perdesaan sudah
seluruhnya sudah dialihkan ke Pemda. Pada Kantor Pelayanan Pajak saat ini hanya
administrasi PBB P3 (Perkebunan, Perhutanan, Pertambangan) yang sekarang ada di Seksi
Pemeriksaan, Penagihan, dan Penilaian.
3.2. Pelayanan

Pelayanan merupakan tugas pokok dan fungsi dari Seksi Pelayanan. Seksi Pelayanan
melaksanakan beberapa SOP diantaranya registrasi Wajib Pajak, penatausahaan berkas baik
berkas produk hukum yang diterbitkan KPP Pratama Manado maupun berkas permohonan
Wajib Pajak. Selain itu Seksi Pelayanan melaksanakan pengiriman berkas ke Unit Pelaksa
Teknik (UPT) Kantor Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan (KPDDP) serta Proses
Penyuluhan dan Konsultasi baik di area KPP Pratama Manado maupun penyuluhan yang
bersifat undangan dari pihak eksternal.

3.2.1. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan

Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan di Seksi Pelayanan pada KPP


Pratama Manado bisa didapatkan dari berbagai sumber, salahsatunya adalah dari berkas yang
diajukan Wajib Pajak melalui Tempat Pelayanan Terpadu (TPT). Dokumen dan berkas
perpajakan setelah diterima di TPT kemudian dipilah sesuai tujuan masing masing untuk
diteruskan ke Seksi terkait, untuk ditindaklanjuti, dan ada juga yang diarsipkan ke rumah
berkas Wajib Pajak. Khusus untuk berkas registrasi NPWP dan SPT, dilakukan pendataan
dengan aplikasi pendukung UPDDP untuk selanjutnya dikirim ke Pusat Pengolahan Data dan
Dokumen Perpajakan (PPDDP).

Gambar III.11. Aplikasi UPDDP.

Aplikasi UPDDP digunakan oleh Seksi Pelayanan untuk mengadministrasikan berkas


yang masuk pada KPP Pratama Manado untuk berkas dengan kategori harus dikirimkan ke
Pusat Pengolahan Data dan Dokuman Perpajakan (PPDDP). Berkas yang harus direkam dan
dikirimkan ke PPDDP antara lain : Berkas SPT masa, SPT Tahunan manual, permohonan
NPWP, permohonan PKP, penghapusan NPWP, pencabutan PKP, penetapan Non Efektif,
dan WP Pindah Masuk. Selain melakukan perekaman, pelaksana Seksi Pelayanan juga bisa
melakukan monitoring dan pengecekan terhadap berkas - berkas yang telah direkam,
sehingga dapat dilihat apakah berkas terjadi pengembalian fisik atau berhasil dikirimkan.
Gambar III.12. Ruangan Gudang Berkas KPP Pratama Manado

Untuk kategori berkas yang harus diarsipkan ke rumah berkas Wajib Pajak, pada KPP
Pratama Manado mempunyai gudang tersendiri untuk menyimpan berkas tersebut. Seksi lain
juga dapat menggunakan berkas Wajib Pajak untuk pengecekan, penggalian potensi, dan
kelengkapan pemeriksaan dengan mengirimkan Nota Dinas peminjaman dokumen Wajib
Pajak kepada Kepala Seksi Pelayanan.

3.2.2. Penerimaan dan Pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat


lainnya.

Menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER-02/PJ/2019 tentang Tata Cara
Penyampaian, Penerimaan dan Pengolahan Surat Pemberitahuan, dokumen SPT dibedakan
menjadi SPT Masa dan SPT Tahunan. Untuk SPT Masa terdiri dari SPT Masa PPh, SPT
Masa PPN dan SPT Masa PPN bagi Pemungut PPN. Untuk SPT Tahunan PPh terdiri dari
SPT Tahunan PPh untuk satu Tahun Pajak dan SPT Tahunan PPh untuk Bagian Tahun Pajak.

Terkait penyampaian SPT oleh Wajib Pajak, dapat dilakukan secara langsung, melalui
e-Filing, dan melalui pos dengan bukti pengiriman surat. Penerimaan SPT kemudian direkam
menggunakan aplikasi TPT-SIDJPNINE untuk SPT Masa dan Tahunan. Selain itu, aplikasi
TPT-SIDJPNINE juga digunakan untuk penerimaan surat lainnya (permohonan lain) seperti
Pemindahbukuan (PBK), permohonan penghapusan sanksi, permohonan perpanjangan SPT
Tahunan, Keberatan, validasi BPHTB, dan lain-lain. Untuk SPT yang disampaikan Wajib
Pajak melalui aplikasi e-Filing, dilakukan melalui web https://djponline.pajak.go.id dan
sudah langsung terintegrasi dengan SIDJP.
Gambar III. 13. Tampilan laman aplikasi TPT SIDJPNINE.

Gambar III. 14. Tampilan laman SIDJP yang sudah terintegrasi dari aplikasi e-Filing.

Selanjutnya untuk memproses permohonan terkait NPWP seperti perubahan data NPWP,
pemindahan, penerbitan sertifikat elektronik, permintaan kode aktivasi, permohonan efin,
cetak ulang kartu NPWP, Permohonan Non Efektif, dan penerimaan Permohonan PKP,
digunakan aplikasi e-Registration (EREG). Untuk permintaan database faktur digunakan
aplikasi e-NOFA. Aplikasi e-Nofa digunakan sebagai alat bantu dalam mencetak kode
aktivasi PKP, pengiriman password e-faktur, permintaan database e-faktur, dan
pengembalian nomor seri faktur pajak yang tidak digunakan.

Gambar III. 15. Tampilan laman aplikasi e-Nofa.

3.2.3. Penyuluhan Perpajakan

Penyuluhan perpajakan merupakan suatu upaya dan proses pemberian informasi


perpajakan kepada masyarakat, dunia usaha, dan kementerian/lembaga pemerintah maupun
non pemerintah. Sesuai dengan 58/PMK.03/2021, kegiatan penyuluhan perpajakan dilakukan
oleh Tim Asisten Penyuluh Pajak.

Penyuluhan di KPP Pratama Manado biasa dilakukan secara daring melalui aplikasi
Zoom Meeting, Live Instagram, talkshow di Instagram / Youtube dan juga secara langsung
dengan mendatangi Wajib Pajak. Salahsatu contoh kegiatan penyuluhan yang rutin dilakukan
secara daring adalah Talkshow “Bincang Pajak” yang disiarkan di media sosial Instagram
@pajakmanado.

Gambar III. 16. Kegiatan Talkshow “Bincang Pajak” di media sosial Instagram.

Gambar 17. Sosialisasi Kewajiban Pajak Wajib Pajak Badan bagi Customer dan Vendor PT.
Angkasa Pura I yang bertempat di Aula Balai Diklat Keuangan Manado

Nantinya setelah menyelesaikan kegiatan penyuluhan, Tim Asisten Penyuluh Pajak


KPP Pratama Manado akan merekam kegiatan penyuluhan pada aplikasi SISULUH. Aplikasi
SISULUH merupakan aplikasi yang disediakan oleh Direktorat Pelayanan, Penyuluhan, dan
Hubungan Masyarakat sebagai sarana bagi Asisten Penyuluh Pajak dalam melaporkan
kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan.

Gambar III. 18. Tampilan laman aplikasi SISULUH.

3.2.4. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak

Registrasi Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak terdiri dari beberapa
permohonan, yaitu pendaftaran NPWP, Perubahan Data, Pemindahan WP, Penghapusan
NPWP, Pengukuhan PKP, Penetapan WP Non Efektif, dll. Registrasi dilakukan oleh Wajib
Pajak secara online melalui tautan www.djponline.pajak.go.id. Selain dengan cara online,
Wajib Pajak dapat menyampaikan formulir pendaftaran secara langsung atau via pos dan
direkam oleh petugas TPT melalui aplikasi EREG.

Gambar III. 19. Tampilan laman aplikasi eReg.

Pada aplikasi eReg terdapat beberapa menu yang dapat digunakan oleh Petugas TPT.
Aplikasi tersebut memudahkan petugas dalam melakukan penerimaan permohonan atas
registrasi WP. Mulai dari menerima permohonan WP secara online maupun yang datang
langsung ke KPP. Selain dapat melakukan perekaman untuk WP yang mengajukan
permohonan, aplikasi eReg juga dapat digunakan untuk melakukan kegiatan registrasi WP
secara jabatan.
Gambar III. 20. Tangkapan layar Format NPWP baru.

Semenjak diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.03/2022


sebagai peraturan pelaksana UU HPP, Nomor Induk Kependudukan (NIK) saat ini resmi
berfungsi menjadi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Integrasi NIK dan NPWP ini akan
menjadi Single Identity Number (SIN) yang membantu sinkronisasi, verifikasi, dan validasi
dalam rangka pendaftaran dan perubahan data wajib pajak sekaligus untuk melengkapi
database master file Wajib Pajak. Bagi WP Orang Pribadi, aktivasi NIK sebagai NPWP dan
tetap diberikan NPWP dengan format 15 digit. Bagi Wajib Pajak selain Orang Pribadi,
diberikan NPWP dengan format 16 digit. Bagi Wajib Pajak Cabang diberikan Nomor
Identitas Tempat Kegiatan Usaha, dan tetap diberikan NPWP dengan format 15 digit.

3.3. Penagihan
Seksi Penagihan diubah menjadi Seksi Pemeriksaan, Penagihan, dan Penilaian.
Tindakan penagihan dilakukan dalam rangka memaksa Wajib Pajak untuk patuh terhadap
Undang - Undang Perpajakan yang berlaku. Dengan adanya tindak penagihan, diharapkan
agar Wajib Pajak atau Penanggung Pajak dapat melunasi utang pajaknya, sehingga
optimalisasi penerimaan pajak dapat tercapai.

3.3.1 Penatausahaan piutang pajak, penundaan, dan angsuran tunggakan pajak


Penatausahaan piutang pajak sudah terintegrasi di dalam aplikasi SIDJP. Untuk melihat
penatausahaan piutang per Wajib Pajak dapat langsung dilihat pada profil masing – masing
Wajib Pajak pada menu tunggakan.
Gambar III.21 Tangkapan layar Daftar Tunggakan Pajak.

Untuk piutang secara keseluruhan dapat dilihat pada menu Laporan Staging > Detail
Rekap Piutang Per Kualitas pada aplikasi intranet Revenue Accounting System (RAS). Dari
menu tersebut kita dapat mengetahui piutang berdasarkan kualitasnya (piutang lancar,
piutang, kurang lancar, diragukan, dan macet).

Untuk penundaan dan angsuran tunggakan pajak dapat diajukan oleh Wajib Pajak melalui
Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) selama belum diterbitkan Surat Paksa.

Gambar III.22 Tampilan laman aplikasi Revenue Accounting System (RAS).

3.3.2 Penagihan Aktif


Tindakan penagihan aktif yang pertama adalah penerbitan Surat Teguran. Surat
teguran ini diterbitkan apabila waktu 7 hari sejak tanggal jatuh tempo pembayaran Wajib
Pajak atau Penanggung Pajak tidak melunasi utang pajaknya. Tujuannya adalah untuk
memberikan peringatan kepada Penanggung Pajak untuk segera melunasi utang pajaknya.
Selanjutnya apabila dalam jangka waktu 21 hari sejak jatuh tempo Surat Teguran,
Penanggung Pajak belum juga melunasi utang pajaknya, Juru Sita akan melakukan
penyampaian Surat Paksa secara langsung kepada Penanggung Pajak. Setelah
disampaikannya Surat Paksa, Penanggung Pajak wajib melunasi utang pajaknya dalam
jangka waktu 2 x 24 jam. Jika dalam jangka waktu 2 x 24 jam tersebut Wajib Pajak belum
juga melakukan pelunasan utang pajak yang dimilikinya, selanjutnya dilakukan Tindakan
Blokir atau Penyitaan. Tujuan dari tindakan penyitaan ini tidak hanya untuk menjual barang
milik Penanggung Pajak tersebut, tetapi juga menggunakan barang tersebut sebagai jaminan
agar Penanggung Pajak bisa melunasi utang pajaknya. Jika Wajib Pajak tetap tidak melunasi
utang pajaknya, dalam waktu 14 hari setelahnya akan dilanjutkan dengan pengumuman
lelang. Lelang akan dilakukan jika dalam waktu 14 hari setelah diterbitkan pengumuman
lelang, penanggung pajak tidak melunasi utang pajaknya.

Gambar III.23. Alur Penagihan Pajak.

Pencegahan merupakan larangan yang bersifat sementara terhadap Penanggung Pajak


tertentu untuk keluar dari wilayah Negara Republik Indonesia berdasarkan alasan tertentu
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pencegahan dilaksanakan secara
sangat selektif dan hati-hati terhadap Penanggung Pajak yang telah memenuhi persyaratan
kuantitatif dan kualitatif, yakni mempunyai jumlah Utang Pajak paling sedikit
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan diragukan iktikad baiknya dalam melunasi Utang
Pajak.

3.3.3. Penghapusan Piutang Pajak


Penghapusan piutang pajak dilakukan terhadap utang pajak yang sudah daluarsa.
Penghapusan piutang pajak sendiri dilakukan setiap 1 (satu) semester. Untuk data piutang
pajak yang daluarsa bisa KPP dapatkan dari data kantor pusat yang diturunkan ke Kanwil
sebagai kompilator. Seksi Pemeriksaan, Penagihan, dan Penilaian KPP selanjutnya bertugas
untuk melakukan penelitian terhadap data piutang yang akan dihapuskan dan melengkapi
dokumen pendukung seperti dokumen perpajakannya (STP, Surat Teguran, Surat Paksa, dll).
Setelah selesai melakukan penelitian, KPP akan mengirimkan data tersebut ke Kanwil untuk
diteruskan ke Kantor Pusat. Ketetapan yang memenuhi persyaratan untuk dilakukan
penghapusan, nantinya akan disetujui oleh Menteri Keuangan dan diterbitkan Keputusan
Menteri Keuangan (KMK) untuk diinput di aplikasi SIDJP untuk dihapuskan utang pajaknya.
Berdasarkan ND-2/PJ/PJ.13/2022 tanggal 14 Februari 2022 tentang Penegasan Tata Cara
Pengajuan Usulan Penghapusan Piutang Pajak, mulai semester 1 tahun 2022, penelitian
penghapusan piutang pajak dilakukan dengan melakukan penelitian dan membuat Laporan
Hasil Penelitian Administrasi (LHPA) menggunakan aplikasi Penghapusan Piutang pada
tautan https://penghapusan.intranet.pajak.go.id.
Gambar III.24. Tangkapan Layar Aplikasi Penghapusan Piutang.

3.3.4. Penyimpanan dokumen – dokumen penagihan.


Penyimpanan dokumen penagihan dilakukan secara manual dan elektronik. Penyimpanan
elektronik dilakukan dengan memindai setiap berkas yang menjadi produk hukum dari
tindakan Penagihan, misalnya Surat Teguran, Surat Paksa, Laporan Pelaksanaan Surat Paksa
(LPSP) dan lain- lain. Berkas fisik dari produk hukum tersebut selanjutnya disimpan ke
gudang arsip berkas penagihan.
Gambar III.25. Gudang arsip berkas Penagihan KPP Pratama Manado.

3.4. Pemeriksaan
Pemeriksaan merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi dari seksi Pemeriksaan,
Penilai dan Penagihan. Salah satu topik yang dibahas pada pelaksanaan praktik kerja
perpajakan adalah pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan dan penyusunan rencana
kerja pemeriksaan.

3.4.1. Penyusunan rencana pemeriksaan.


Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak di Kantor Pelayanan Pajak dilakukan oleh
Fungsional Pemeriksa Pajak (FPP). Tujuan dari Pemeriksaan Pajak adalah untuk menguji
kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan tujuan lain menurut undang-undang.
Rencana Pemeriksaan dibuat hanya untuk pemeriksaan yang bertujuan menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban perpajakan.

Tahapan dari penyusunan Rencana Pemeriksaan adalah sebagai berikut :


1. Kepala KPP membuat nota dinas penunjukan Supervisor untuk menyusun Rencana
Pemeriksaan. Nota dinas tersebut biasanya disertai dengan berkas Wajib Pajak yang
diperlukan, misalnya SPT, Laporan Keuangan minimal 2 tahun terakhir atau sesuai
data yang tersedia, profil Wajib Pajak, dan lain sebagainya. Berkas tersebut sebagai
lampiran dan dipinjamkan dalam rangka pemeriksaan.
2. Supervisor melakukan penyusunan KKP Identifikasi Masalah untuk menentukan pos-
pos SPT atau turunannya yang akan diperiksa dan perlu dilakukan pengujian.
Penyusunan KKP ini didasarkan pada data dan informasi yang ada, misalnya
informasi dari profil Wajib Pajak yang telah disusun oleh Account Representative,
informasi dari LHP sebelumnya, atau data lain seperti alat keterangan, analisis risiko,
dan lain sebaga inya.
3. Selanjutnya, berdasarkan KKP Identifikasi Masalah, Supervisor menyusun usulan
Rencana Pemeriksaan. Usulan rencana pemeriksaan ini disampaikan kepada Kepala
Kantor paling lambat 7 hari kerja setelah nota dinas penunjukan supervisor diterima.
4. Kepala Kantor meneliti lalu menyetujui usulan Rencana Pemeriksaan yang
diterima. Persetujuan tersebut harus dilakukan paling lambat 5 hari kerja setelah
usulan rencana pemeriksaan diterima.
5. Setelah itu, Kepala Kantor harus menerbitkan Surat Perintah Pemeriksaan (SP2)
setelah usul Rencana Pemeriksaan tersebut disetujui. Surat Perintah Pemeriksaan
yang disingkat SP2 adalah surat perintah untuk melakukan Pemeriksaan dalam rangka
menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain
dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Gambar III.26. Surat Perintah Pemeriksaan (SP2).

3.4.2. Pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran


Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan
perpajakan lainnya.
Pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan dilakukan pada Aplikasi
Laporan Pemeriksaan Pajak (ALPP) atau Portal P2. Sejak Tahun 2021 Aplikasi ALPP sudah
tidak digunakan dan diganti menjadi Portal P2.
Pada aplikasi ini, petugas pemeriksa di KPP harus melakukan perekaman pada setiap
tahapan kegiatan pemeriksaan yang dilakukan serta melakukan upload dokumen Laporan
Hasil Pemeriksaan (LHP) yang sudah dibuat. Jatuh tempo pemeriksaan dapat diawasi melalui
menu monitoring tunggakan. Selain itu setiap bulan Seksi Pemeriksaan memberikan
rekapitulasi tunggakan kepada Supervisor.

Gambar III.27. Tangkapan Layar Aplikasi Portal P2 dan Aplikasi Laporan Pemeriksaan Pajak
(ALPP).

Selain itu, pengawasan terhadap pelaksanaan pemeriksaan juga dilakukan oleh


pelaksana Kepatuhan Internal (KI) di Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal. Pada
periode tertentu, pelaksana KI tersebut akan melakukan sampling terhadap Kertas Kerja
Pemeriksaan untuk mengecek apakah dokumen yang dihasilkan dari proses pemeriksaan
sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan (SP2) dilakukan oleh pelaksana Seksi P3. Pelaksana
Seksi P3 melakukan administrasi data permohonan pemeriksaan tujuan lain yang berasal dari
permohonan wajib pajak. Administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya seperti pengarsipan
dan digitalisasi LHP, dicatat dalam sebuah register menggunakan Excel. Administrasi surat
masuk dan keluar dicatat dalam register menggunakan Excel dan aplikasi Nadine. Untuk
berkas fisik disimpan pada gudang berkas arsip.

Gambar III.28. Gudang berkas Pemeriksaan di KPP Pratama Manado.

3.5. Ekstensifikasi
Ekstensifikasi merupakan tugas pokok dan fungsi yang terdapat pada Seksi
Ekstensifikasi dan Penyuluhan. Saat reorganisasi DJP berlangsung, tugas ekstensifikasi
berupa penggalian potensi dialihkan ke dalam Seksi Pengawasan sedangakan tugas penilaian
dialihkan ke Seksi Pemeriksaan, Penilai dan Penagihan.

3.5.1. Pendataan objek dan subjek pajak

Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) berkaitan dengan pendataan objek dan subjek
pajak dari Wajib Pajak Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Administrasi PBB yang dikelola
oleh Kantor Pelayanan Pajak adalah PBB sector P3 yaitu perkebunan, perhutanan, dan
pertambangan. KPP melakukan pendataan untukmemperoleh, mengumpulkan, melengkapi,
dan menatausahakan data objek pajak maupun subjek pajak PBB melalui pendaftaran,
pemutakhiran, dan/atau pemetaan. Dalam rangka melakukan pendataan, KPP
menyampaikan Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) kepada Wajib Pajak baik secara
langsung maupun melalui jasa pengiriman. WP wajib mengembelikan SPOP paling lama 30
hari sejak SPOP diterima dilampiri dengan Lampiran Surat Pemberitahuan Objek Pajak
(LSPOP) dan data pendukung lain. SPOP yang dikembalikan atau disampaikan sendiri oleh
Wajib Pajak digunakan sebagai bahan KPP untuk meneliti danmenentukan besarnya NJOP
sebagai dasar pengenaan PBB. Apabila dalam jangka waktu 30 hari tersebut WP tidak
mengembalikan SPOP, maka KPP akan menerbitkan Surat Teguran.
Subjek Pajak atau Wajib Pajak juga dapat mendaftarkan atau memutakhirkan sendiri
data Objek Pajak dan/atau Subjek Pajaknya, tanpa menunggu penyampaian SPOP oleh
KPP.

3.5.2. Pembetukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak


Pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak merupakan kegiatan
mengumpulkan dan menyesuaikan data didalam basis data dengan data yang sebenarnya ada
di lapangan. Kegiatan ini dilakukan oleh AR beserta tim lain yang ditunjuk berdasarkan
Surat Keputusan Kepala Kantor yang dinamakan dengan Kegiatan Pengumpulan Data
Lapangan (KPDL). Pada kegiatan KPDL, AR akan mendatangi kawasan yang dijadikan
tempat usaha oleh wajib pajak. Setelah dilakukan pengumpulan data lapangan, AR beserta
tim membuat laporan hasil pelaksanaan visit dan melakukan tindak lanjut atas data yang
didapat langsung dari lapangan.

3.6. Pengawasan
Topik pengawasan, praktikan melaksanakan praktik kerja perpajakan pada Seksi
Pengawasan. Sedangkan untuk konsultasi Praktikan melaksanakan praktik kerja perpajakan
pada Seksi Pelayanan. KPP Pratama Manado terdiri atas Seksi Pengawasan I sampai dengan
Seksi Pengawasan VI.

3.6.1. Bimbingan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan.


Di KPP Pratama Manado terdapat layanan Helpdesk pada Tempat Pelayanan
Terpadu. Wajib Pajak yang membutuhkan bimbingan dan konsultasi teknis perpajakan bisa
mengajukan pertanyaan kepada petugas Helpdesk yang dilayani oleh Asisten Penyuluh Pajak
KPP. Sedangkan masalah yang lebih khusus akan diarahkan ke masing-masing Account
Representative (AR). Bimbingan dan konsultasi ini dilakukan agar Wajib Pajak lebih
memahami ketentuan perpajakan dan bisa menjalankan kewajiban perpajakannya sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

3.6.2. Penyusunan Profil Wajib Pajak


Dalam kegiatan Penyusunan profil Wajib Pajak., AR memuktahirkan data profil WP
yang sudah ada sebelumnya pada SIDJP untuk diolah menjadi Profil Wajib Pajak secara
detail. Penyusunan profil WP ini bertujuan untuk mengetahui terkait identitas, proses bisnis,
aspek perpajakan, critical point / modus penghindaran pajak, dan metode / tektik gali potensi.

3.6.3. Analisis Kinerja Wajib Pajak


Kegiatan analisis kinerja Wajib Pajak dapat dilakukan untuk mengidentifikasi
indikasi ketidakpatuhan dan/atau potensi pajak yang masih harus dipenuhi oleh Wajib Pajak.
Contohnya adalah kegiatan Penelitian Kepatuhan Material Wajib Pajak. Penelitian
Kepatuhan Material di KPP dilaksanakan oleh AR terhadap Wajib Pajak dalam Daftar
Prioritas Pengawasan (DPP). Penelitian Kepatuhan Material dilakukan terhadap Wajib Pajak
dalam Daftar Prioritas Pengawasan (DPP) pada tahun berjalan, yang terdiri dari kegiatan
Validasi dan Analisis atas Data dan/atau Keterangan untuk kemudian menentukan simpulan
dan tindak lanjut.

3.6.4. Rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi.


Rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi. dilakukan
dengan melakukan Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang selanjutnya
disebut SP2DK kepada Wajib Pajak. SP2DK ini dapat disampaikan baik secara langsung
ketika visit atau melalui jasa ekspedisi pos dan lainnya.

3.6.5. Pembetulan ketetapan pajak, pengurangan PBB, & BPHTB, serta evaluasi hasil
banding.
Pembetulan ketetapan pajak, pengurangan PBB & BPHTB, dilakukan ketika
terdapat kesalahan dalam penerbitan produk hukum yang diterbitkan oleh AR. Sedangkan
evaluasi hasil banding dilakukan untuk mereviu terkait hasil putusan banding Wajib Pajak.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN

Praktik Kerja Perpajakan (PKP) merupakan salah satu program yang dapat memberikan
gambaran dunia kerja bagi mahasiswa, dimana mahasiswa diberikan tanggung jawab
menyelesaikan pekerjaan di instansi tempat mahasiswa melakukan PKP, selain itu
mahasiswa dapat menerapkan teori yang telah didapatkan di kelas ke dalam penyelesaian
pekerjaan.

Selama menjalani masa PKP tersebut, praktikan memperoleh banyak pengetahuan dan
wawasan yang berkaitan dengan perpajakan. Berikut adalah hasil yang diperoleh praktikan
dari kegiatan Praktik Kerja Perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Manado:

1. Praktikan dapat mengetahui cara menerapkan teori-teori yang di dapat selama masa
kuliah di dunia kerja. Contohnya Praktikan mendapatkan wawasan mengenai alur
pengolahan data dan dokumen perpajakan, diantaranya berkas permohonan Wajib
Pajak, berkas produk hukum terkait perpajakan, dan penatausahaan berkas Surat
Pemberitahuan (SPT) baik SPT Tahunan maupun SPT Masa.
2. Praktikan mendapatkan pengalaman dan pemahaman tentang lingkungan kerja,
bagaimana bekerjasama dengan tim dan besosialisasi dengan Pegawai yang ada
didalam lingkungan kerja.
3. Praktikan mengetahui bahwa disetiap tugas harus berlandaskan peraturan yang tertuang
dalam Standart Operating Prosedure (SOP) dan bertindak berdasarkan Kode Etik dan
Kode Perilaku.
4. Praktikan dapat mengamalkan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni
pengabdian masyarakat dengan mengamalkan ilmu yang telah dipelajari di bangku
kuliah kedalam dunia kerja.
B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, berikut ini adalah saran yang bisa praktikan berikan
dalam pelaksanaan kegiatan PKP, yaitu

1. Praktikan sebaiknya bertanya apabila ada pekerjaan yang kurang di mengerti.


2. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Manado dapat mempertahankan dan
meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada Wajib Pajak.
3. Bagi Universitas Terbuka UPBJJ Manado diharapkan senantiasa menjalin
hubungan baik dengan berbagai institusi, lembaga, maupun perusahaan yang
berpotensi mengembangkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa yang akan
melaksanakan Praktik Kerja Perpajakan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai