JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018
i
HALAMAN PENGESAHAN
KULIAH KERJA LAPANGAN
Hari : Selasa
Objek Kunjungan :
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) yang berjudul “Peningkatan Kesadaran Perpajakan Generasi
Muda Melalui Kegiatan “Inklusi Kesadaran Pajak dalam Pendidikan” dan
Mengetahui Proses Produksi Mie PT Surya Pratista Hutama”.Penyusunan laporan
ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan lulus Kuliah Kerja
Lapangan.
Keberhasilan penyusunan laporan ini tidak lepas dengan adanya dukungan,
bimbingan, bantuan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs. Fachrurrozie, M.Si. selaku Ketua Jurusan Akuntansi yang
telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menyusun laporan ini.
2. Bapak Kiswanto, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi yang
telah membantu tersusunnya laporan ini.
3. Bapak Drs. Asrori, M.S. selaku Kepala Laboratorium Jurusan Akuntansi
yang juga merupakan dosen pendamping Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
penulis.
4. Bapak Hasan Mukhibad, S.E., M.Si selaku Dosen Akuntansi dan dosen
pendamping Kuliah Kerja Lapangan (KKL) penulis.
5. Semua pihak yang telah membantu, mendukung dan memberi semangat
kepada penulis dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.
Semoga laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang berjudul “Peningkatan
Kesadaran Perpajakan Generasi Muda Melalui Kegiatan “Inklusi Kesadaran Pajak
dalam Pendidikan” dan Mengetahui Proses Prosuksi Mie PT Surya Pratista
Hutama” ini dapat bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya dan bagi
pembaca pada khususnya.
Semarang, 31 Agustus 2018
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1. Latar Belakang .............................................................................................1
1.2. Tujuan Penulisan .........................................................................................2
1.3. Manfaat Penulisan ........................................................................................2
1.4. Rumusan Penulisan ......................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................4
2.1 Gambaran Umum Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ...................................4
2.2 Landasan Teori .............................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................7
3.1 Gambaran Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ..............................7
3.2 Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah 1 Jawa Timur ................................12
3.2.1 Sejarah Direktorat Jendral Pajak Kanwil 1 Jawa Timur .........................12
3.2.2 Inklusi Kesadaran Pajak dan Pendidikan .................................................15
3.2.3 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Pajak .........................................19
3.3 PT Surya Pratista Hutama (Suprama) Tbk ......................................................21
3.3.1 Gambaran Umum PT Surya Pratista Hutama (Suprama) Tbk ................21
3.3.2 Proses Produksi Pada PT Surya Pratista Hutama (Suprama) Tbk ...........26
BAB IV PENUTUP ...............................................................................................20
4.1. Kesimpulan .................................................................................................20
4.2. Saran ...........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................v
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................... vi
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kuliah Kerja Lapangan di Universitas Negeri Semarang bertujuan untuk
mengembangkan materi dan kamampuan serta menambah wawasan dan
pengetahuan yang didapatkan sebagai pelengkap materi kegiatan perkuliahan.
Dalam kegiatan KKL ini, Kami berkesempatan mengunjungi Direktorat
Jenderal Pajak Kantor Wilayah I Jawa Timur dan Kantor Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Timur. Oleh karena
itu dengan diadakannya Kuliah Kerja Lapangan (KKL) banyak memberi
manfaat kepada mahasiwa dalam proses mempersiapkan diri memasuki dunia
kerja supaya dapat bersaing dan menyesuaikan diri dengan baik.
2
2. Memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai pekerjaan dalam
entitas atau institusi dalam hal ini yaitu pekerjaan yang berhubungan
dengan pajak pada Direktorat Jenderal Pajak Kanwil I Jawa Timur dan
mengetahui tentang inklusi kesadaran pajak yang diterapkan oleh
Direktorat Jenderal Pajak.
3. Mengetahui tentang peroses produksi mie pada PT Pratista Hutama
(Suprama) Tbk.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2. Mengembangkan wawasan dan pengetahuan mengenai dunia kerja,
khususnya dalam bidang perpajakan dan mengenalkan industri
pengolahan miPT SUPRAMA.
3. Membandingkan teori, ilmu pengetahuan yang didapatkan dalam
dunia kerja dengan praktik pekerjaan yang sebenarnya
4. Memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai kompetensi yang
dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini
5. Memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai masalah-masalah
yang dihadapi entitas
6. Memberikan pengalaman baru kepada mahasiswa tentang dunia kerja
melalui diskusi dan dialog dengan profesional selama kunjungan
2. Manfaat Kegiatan
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
antara lain:
1. Mahasiswa lebih termotivasi dalam belajar untuk dapat mencapai
kompetensi minimal yang ditetapkan entitas atau institusi
2. Mahasiswa mengetahui mengenai deskripsi pekerjaan yang akan
mereka lakukan serta mampu menyesuaikan diri lebih cepat
3. Menjalin hubungan yang baik antara Universitas Negeri Semarang
khususnya Fakultas Ekonomi dengan instansi yang dikunjungi
4. Mahasiswa bisa mengetahui program kerja dan struktur organisasi dari
Direktorat Jendral Pajak Kantor Wilayah Jawa Timur 1
5. Mahasiswa bisa mengetahui proses produksi pengolahan mie pada PT
SUPRAMA.
3. Rumusan Kegiatan
1. Objek Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
Objek Kuliah Kerja Lapangan (KKL) bus 2 tahun 2018, yaitu:
c. Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah 1 Provinsi Jawa Timur
d. PT Surya Pratista Hutama (SUPRAMA)
2. Waktu Pelaksanaan
5
Waktu pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dilaksanakan pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 31 Juli 2018
Waktu : 08.30 s.d. 15.00 WIB
3. Peserta Kegiatan
a. Rombel Akuntansi S1 A
b. Rombel Akuntansi S1 B
c. Rombel Akuntansi S1 C
d. Rombel Akuntansi S1 D
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju perusahaan PT Surya
Pratista Hutama. Berbeda dengan kunjungan yang pertama, pada
kunjungan ini mahasiswa diberi kesempatan untuk mengunjungi
perusahaan manufaktur dalam sektor industri pengolahan pangan. Kami
sampai di perusahaan sekitar pukul 13.00, sebelum melakukan kunjungan
kami menjalankan ibadah sholat dhuhur terlebih dahulu di mushola sekitar
perusahaan. Kemudian pada pukul 13.30, kunjungan KKL baru dimulai,
tepatnya berada di Aula PT SUPRAMA. Pemateri dalam kunjungan kami
di PT SUPRAMA adalah Bapak Jefry selaku Kepala Bidang Sumber Daya
Manusia. Pada kunjungan ini kegiatannya yaitu penjelasan mengenai
profil, produk, dan proses produksi mie kering dan mie instant pada PT
SUPRAMA. Kemudian mahasiswa diajak untuk melihat secara langsung
pemuatan mie mie kering, yang lebih dikenal dengan jargonya Mie
Burung Dara. Sekitar 30 menit kemudian mahasiswa kembali keaula untuk
mengikuti demo masak mie kering kuah dan goreng. Untuk lebih menarik
perhatian, demo masak ini pun diikuti oleh dua mahasiswi sebagai
partisispannya, yaitu Arum dan Nensi. Setelah itu dilakukan acara diskusi
tanya jawab. Pada kesempatan ini dibuka satu termin dengan 5 orang
pennya. Tak tanggung-tanggu kami disuguhi mie goreng oleh PT
SUPRAMA untuk dimakan bersama. Kunjungan ini berakhir pada puku
16.00 yang ditandai dengan pembagian 2 mie burung dara kering kepada
setiap mahasiswa. Setelah kunjungan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
selesai, kami kembali melakukan perjalanan menuju Pelabuhan Ketapang
di Banyuwangi. Perjalanan menuju Pelabuhan cukup jauh sehingga cukup
memakan waktu, dan rombongan pun melakukan transit makan malam di
Rumah Makan Bromo Asri Probolinggo pada pukul 19.00 s.d 20.00 WIB.
Setelah semua peserta selesai makan dan juga shalat, perjalanan kami
dimulai kembali menuju Pelabuhan Ketapang untuk menyeberang ke
Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Tepat pukul 23.30 WIB rombongan kami
sampai di Pelabuhan Ketapang untuk menyeberang dan kurang lebih satu
setengah jam kemudian kami telah tiba di Pelabuhan Gilimanuk Bali pada
pukul 01.30 WITA.
8
3. Hari Ketiga (1 Agustus 2018)
Kami tiba di Pelabuhan Gilimanuk tengah malam, kurang lebih pukul
01.30 WITA dan langsung melanjutkan perjalanan menuju Tabanan
tepatnya di Rumah Makan Kintamani Village. Selain untuk sarapan, di
tempat ini kami juga transit untuk mandi pagi. Kami sampai Rumah
Makan Soka Indah pukul 04.00 WITA kemudian langsung bergegas mandi
dan shalat subuh mengingat jumlah rombongan kami yang cukup banyak.
Kami berada di Rumah Makan Kintamani Village sampai dengan pukul
08.00 WITA. Setelah selesai sarapan, kami melanjutkan perjalanan
menuju tempat pertama yakni Pura Luhur Tanah Lot yang tempatnya tidak
jauh dari lokasi transit kami. Kami menikmati indahnya Pura Luhur Tanah
Lot selama satu jam saja mulai pukul 09.00 s.d. 10.00 WITA, waktu satu
jam terasa kurang karena cuaca saat itu kurang mendukung kami untuk
menikmati keindahan yang ada, ombak yang biasanya tenang hari itu
tampak seperti gelombang yang hendak menelan apapun yang ada
dihadapannya. Setelah cukup puas mengabil foto pemanddangan Pura
Luhur Tanah Lot, kami melanjutkan perjalanan menuju Bali Selatan
tepatnya ke Pantai Pandawa yang saat ini menjadi pantai primadona dan
ikon pariwisata baru di Pulau Dewata. Rombongan bus kami melewati Tol
Bali Mandara, dimana tol ini salah satunya tol yang berada diatas laut
menghubungkan Bali Barat dengan Bali Selatan. Dipenghujung perjalanan
menuju Pantai Pnadawa bus kami terjebak macet karena ada upacara adat
ngaben masal. Sesampainya di Pantai Pandawa kami langsung makan
siang dan ibadah sholat dhuhur. Kami menikmati keindahan Pantai
Pandawa hanya sebentar sekitar satu setengah jam. Kami tentu tidak
menyia-nyiakan keindahan Pantai Pandawa dengan pasir putihnya. Air
pantai tampak biru dengan ombak yang tenang membuat kami tidak segan
untuk bermain mendekat bibir pantai. Selain itu, keindahan pantai juga
menjadi objek dan latar belakang dokumentasi kami. Waktu terasa begitu
cepat di Pantai Pandawa hingga akhirnya, kami harus melanjutkan
perjalanan kami kembali menuju destinasi selanjutnya yakni Pura Ulu
Watu. Rombongan kami sampai di Pura Ulu Watu pada pukul 15.00
9
WITA. Untuk masuk di objek wisata ini terdapat beberapa peraturan yang
pertama, bagi pengunjung wajib menggunakan selendang warna orange
yang diikatkan di pinggang, selain itu bagi pengunjung yang lututnya
terlihat wajib memakai selendang warna ungu. Kedua, Bagi pengunjung
yang sedang haid dilarang untu memasuki pura. Ketiga, diharapkan untuk
pengunjung berhati-hati dengan kera yang ada disekitar objek, dilarang
untuk mengganggu kera-kera tersebut. Kami beserta rombongan berada di
Pura Ulu Watu sekitar satu setengah jam. Kemudian pada pukul 16.30
kami melanjutkan perjalanan menuju tempat oleh-oleh Krisna. Di tempat
transit ini kami disediakan waktu yang cukup lama, waktu itu disediakan
untuk makan malam dan berbelanja oleh-oleh. Tempat transit dan makan
malam kami berada di sunset road bernama Grafika Resto dan Toko Oleh-
Oleh Krisna. Setelah selesai, kami melanjutkan perjalanan kami menuju
hotel untuk check-in dan beristirahat. Kami tiba di hotel sekitar pukul
21.00 WITA. Sesampainya di hotel, kami tidak menyia-nyiakan fasilitas
yang ada, kami sangat memanfaatkannya dengan baik.
4. Hari Keempat (2 Agustus 2018)
Hari keempat atau hari kedua kami di Bali, di hari Kamis ini kami
tidak mengunjungi banyak objek wisata karena kami ada agenda lain di
hotel pada malam harinya. Kami sarapan mulai pukul 07.00 WITA dan
memulai perjalanan kami pukul 08.00 WITA menuju Joger. Namun,
rombongan bis kami sempat mengalami kendala karena adanya
keterlambatan dari beberapa rekan kami yang ternyata belum bangun dari
tidurnya. Sehingga, kami mulai perjalanan hampir pukul 09.00 WITA dari
hotel. Sesampainya di Joger, kami diberi waktu kurang lebih satu setengah
jam untuk berbelanja. Sesudah puas berbelanja, kami bergegas menuju
destinasi selanjutnya yakni Pura Ulu Danu Bedugul. Tempatnya tidak jauh
dari tempat kunjungan sebelumnya. Untuk mencapai Pura Ulu Danu
Bedugul, kami melewati jalan berkelok yang cukup panjang dengan
tikungan-tikungan yang tajam. Sebelum sampai di danau, kami transit dulu
untuk makan siang di rumah makan terdekat yang ada disana. Waktu yang
diberikan untuk kami makan cukup singkat selain itu juga rumah makan
10
ini sangat ramai oleh pengunjung, hingga kami harus bergantian dengan
pengunjung dari rombongan lain. Selesai makan, kami melanjutkan
perjalanan kami menuju Pura Ulu Danu yang kata Tour Leader saya masih
kurang dua belokan lagi. Memang benar, tidak lama dalam perjalanan,
kami sudah sampai di Pura indah ditepi danau yang berada di uang
limapuluh ribuan. Kami menikmati keindahan danau dan pura kurang
lebih satu setengah jam. Udara di objek wisata ini sangatlah dingin, ketika
melihat dihandphone ternyata suhunya 19 derajat celcius. Pura ini
merupakan pura yang mengambang di air, karena pura ini berada tepat
ditepi Danau Bratan. Satu setengah jam berlalu, kami pun kembali menaiki
bis untuk melanjutkan perjalanan kembali ke hotel untuk acara prom night.
Kami sampai di hotel pukul 16.00 WITA dan beristirahat sejenak untuk
kemudian makan malam dan bersiap untuk acara prom night. Prom night
menjadi acara yang ditunggu-tunggu mengingat acara ini menjadi acara
puncak saat ada agenda semacam Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini. Open
gate prom night dimulai pukul 19.00 WITA dan close gate sekitar pukul
20.00 WITA. Acara prom night dimulai pukul 20.30 WITA yang dibuka
oleh MC. Acara dimulai dari sambutan ketua panitia yang dilanjutkan oleh
birokrat yang diwakilkan oleh Bapak Asrori selaku Kepala Laboratorium
Jurusan Akuntansi. Prom night ini berisi berbagai acara seperti fashion
show, awarding, pentas seni per rombel, pembagian doorprize dan
penampilan spesial dari lokal band setempat. Dan yang paling berkesan
adalah persembahan dari dosen yang sangat menarik. Acara prom night ini
berakhir pukul 23.30 WITA dan kemudian beristirahat untuk kemudian
melanjutkan perjalanan keesokan harinya.
5. Hari Kelima (3 Agustus 2018)
Hari kelima berawal dari kegiatan pagi kami di hotel yakni sarapan
bersama. Setelah selesai sarapan, sekitar pukul 07.00 WITA kami check-
out sekaligus memulai perjalanan kami ke destinasi selanjutnya untuk
kemudian pulang. Sebelum pulang, kami terlebih dahulu berwisata belanja
di Pasar Seni Sukawati yang dikenal dengan pedagang-pedagangnya yang
cukup agresif. Berbelanja di Pasar Seni Sukawati ini memberikan kesan
11
dan sensasi tersendiri, dimana kami dirayu, ditarik dan bahkan dimarahi
oleh beberapa pedagang karena keterampilan kami dalam menawar.
Setelah berbelanja, sempat ada kejadian kurang mengenakan yang
membuat kami terlambat untuk memulai perjalanan kami dan akhirnya
peserta laki-laki menjadi tidak sempat menunaikan ibadah shalat jumat.
Untuk itu, kami tetap melanjutkan perjalanan dan transit di masjid terdekat
untuk menunaikan ibadah shalat kemudian dilanjutkan dengan makan
siang dalam perjalanan. Sore sekitar pukul 15.00 WITA kami sampai di
Pelabuhan Gilimanuk untuk kemudian menyeberang kembali ke
Pelabuhan Ketapang. Sesampainya di Pelabuhan Ketapang, kami langsung
melanjutkan perjalanan kami untuk pulang menuju Semarang. Perjalanan
kami terhenti sejenak untuk transit dan makan malam di rest area yang
ada di dekat Pelabuhan Ketapang. Satu jam waktu yang kami habiskan
disana, cukup lama untuk sekedar makan dan shalat. Pukul 20.00 WIB
kami kembali melanjutkan perjalanan untuk pulang menuju Semarang.
6. Hari Keenam (29 Juli 2017)
Hari terakhir perjalanan panjang kami. Kami sampai di kampus
Universitas Negeri Semarang sekitar pukul 06.00 WIB setelah sebelumnya
pada pukul 04.30 kami sempat transit untuk melakukan shalat shubuh di
daerah Boyolali.
12
berpindah lokasi dan menuai produksi beragam mie instan merek Surya Mie
dan produk snack. Dengan 6 hektar area produksi yang mempekerjakan lebih
dari 1000 pegawai dan 30 armada, PT Sampindo adalah salah satu perusahaan
dengan kapasitas produksi yang terbesar di Jawa Timur. Produk didistribusikan
ke seluruh Jawa dan berbagai cabang di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan
lain-lain. Dalam era globalisasi, PT Sampindo melakukan kerjasama
interasional dengan HJ. Heinz ditahun 1997, menjadi PT. Heinz Suprama dan
menuai ekspedisi prpduk di pasar internasional. Manajemen dan integrasi
organisasi, produk kualitas dan efisiensi teknologi semakin ditingkatkan untuk
memperluas cakupan produk di pasar lokal dan internasional dalam masa
kerjasama ini. Tahun 2006 PT. Heinz Suprama kembali sebagai bisnis
keluarga, sedangkan HJ Heinz kembali berfokus pada bisnis industri utamanya.
Sampai saat ini PT Suprama terus memposiskan diri sebagai produsen produk
mie dan snack terpercaya yang berkualitas dan berkomitmen tinggi. Sejak
tahun 1972, Suprama berperan sebagai produsen produk mie dan snack
terpercaya seperti terbukti dari kepercayaan konsumen.
PT Suprama memiliki motto- Tommorow Will Be Better atau Hari Esok akan
menjadi Lebih Baik- mencerminkan kebulatan tekad kami untuk terus belajar
memberikan yang terbaik kepada konsumen melalui professionalism dan sikap
tanggiung jawan dari jajaran manajemen dan karyawan kami. PT Suprama
telah bergerak dalam usaha pembuatan mie dan snack selama lebih dari empat
puluh tahun. Merek Burung Dara telah dikenal sebagai salah satu produsen
dalam industri mie kering dengan mutu yang di akui. Selain merek sendiri,
industri ini juga bergerak dalam bidangn co-packing. Mi instan dan snack
dipasarkan untuk domestic dan internasonal telah diterima dengan baik.
Dengan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dengan
menyediakan pelatihan di segala bidang untuk para karywana dan
menanamkan budaya kerja positif dalam perusahaan. Kesejahteraan dan
pengembangan pribadi karyawan perusahaan sangat penting bagi PT Suprama
dan berkomitmen untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman. Bahan
baku yang digunakan dalam prduk ini sudah distandarisasi dan melalui uji
klinik. PT Suprama telah mengembangkan sumber daya manusi dan teknik
13
proses produksi untuk mendukung inovasi dan diversifikasi produk. PT
Suprama berusaha keras untuk membangun perusahaan yang inovatif dan
menguntungkan dengan beroperasi sebagai produsen dan distributor penting
dalam segmen snack dan mie. Nilai inti dari PT, Suprama adalah kualitas
produk yang tinggi, suplai barang yang terpercaya, waktu pengembangan yang
singkat dan integritas perusahaan. Mesin-mesin modern yang didukung oleh
karyawan yang terampil dapat memastikasn kualitas produk PT Suprama telah
disertifikasi HALAL oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI.). Karyawan Serta
pekerja sudah dilatih sesuai dengan standar ISO dan HACCP.
Secara struktural perkembangan sejarah PT. Suprama yaitu :
Tabel 1.1 Sejarah Perkembagan PT Suprama
Tahun Deskripsi
1989 Industri pindah ke Desa Suko,
Sidoarjo
1997 Kerjasama dengan HJ. Heinz
Company dan berganti nama
menjadi PT Surya Pratistas
Hutama
2000 Berganti nama menjadi PT
HEIZN Suprama
2006 Berubah ke penanaman Modal
Dalam Negeri dan berdiri sendiri
sebagai PT. sUPRAMA
Visi Perusahaan
Menjadi Perusahaan mie dan makanan alternatife di Indonesia dan diakui oleh
pasar dunia.
Misi Perusahaan
Menghasilkan produk makanan berkualitas dengan terjangkau dan mudah
diperoleh konsumen sehingga menghasilkan manfaat yang berkelanjutan bagi
stakeholder.
14
3.2.2 Inklusi Kesadaran Pajak dalam Pendidikan
Pajak merupakan salah satu komponen terpenting dalam perekonomian
negara. Sektor pajak merupakan pemasukan utama negara dalam melakukan
pembangunan nasional dan menjadi penerimaan terbesar bagi negara. Dengan
pajak maka negara dapat mensejahterakan masyarakatnya. Pajak merupakan
iuran wajib yang harus dibayarkan oleh masyarakat yang sifatnya memaksa
dan diatur dalam undang-undang. Namun, fenomenanya banyak masyarakat
yang mengabaikan kewajibannya dalam membayar pajak. Rendahnya
kesadaran masyarakat dalam membayar pajak jika tidak ditangani akan
mengkhawatirkan kondisi perekonomian negara. Maka dari itu pemerintah
melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melakukan langkah untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pajak. Program yang
sedang digalakan oleh Dirjen Pajak yaitu mengenai program inklusi
kesadaran pajak khususnya dalam bidang pendidikan. Munculnya program
inklusi pajak ini tentunya dilatar belakangi oleh beberapa faktor yaitu
pertama, tingkat kepatuhan wajib pajak yang masih rendah menjadi salah satu
latar belakang mengapa inklusi pajak ini dilakukan oleh pemerintah. Menurut
data dari Direktorat Jenderal Perpajakan, melalui perumpamaan bahwa dari
10 Orang Indonesia yang bekerja hanya satu yang terdaftar sebagai wajib
pajak. Dari 10 orang wajib pajak hanya lima orang yang menyampaikan SPT.
Kemudian dari 20 orang wajib pajak hanya 1 orang yang membayar pajak.
Kedua, melimpahnya potensi pajak yang belum tergali yang mana terdapat
1.400 triliun rupiah potensi pajak di Indonesia, namun kenyataanya
penerimaan oajak hanya sebesar 1.060 triliun rupiah, artinya bahwa sebanyak
340 triliun rupiah potensi pajak hilang (NK & APBNP, 2015). Ketiga, untuk
memperbaiki citra DJP karena adanya anggapan masyarakat bahwa Ditjen
Pajak merupakan lembaga yang korup dan pegawainya suka mengorupsi
uang pajak (Survey Bank Dunia, 2015). Keempat, pemanfaatan bonus
demografi, dimana dengan adanya angka dependency ratio atau usi tidak
produktif dibandingkan dengan usia produktif yang mencapai angka minimal
dibawah 50%, berakibat kepada masyarakat Indonesia yang hidup sejahtera
15
semakin banyak, maka dari itu dengan adanya bonus demografi ini dapat
menambah target penerimaan pajak.
Inklusi kesadaran pajak merupakan upaya pemerintah melalui Direktorat
Jenderal Pajak yang berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan serta Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi selaku
pihak yang membidangi pendidikan untuk menanamkan kesadaran pajak
kepada peserta didik dan tenaga pendidik melalui integrasi materi kesadaran
pajak dalam proses pendidikan (kurikulum, pembelajaran, perbukuan dan
kesiswaan/kemahasiswaan). Tujuan adanya inklusi pajak ini yaitu untuk
membangun generasi yang berkualitas dan berkarakter, yaitu generasi yang
berwawasan kebangsaan, cinta tanah air, bela negara, termasuk kesadaran
membayar pajak. Selain itu inklusi pajak ini dimaksudkan untuk
mengintegrasikan nilai-nilai kesadaran pajak. Sasaran inklusi pajak ini yang
utama ditujukan untuk peserta didik. Hal ini dikarenakan adanya potensi
peserta didik yang mencapai 49,4 juta pelajar, dimana angka tersebut
dijadikan acuan dalam merencanakan kepatuhan perpajakan di masa
mendatang. Jumlah potensi tersebit terdiri dari :
Tabel 1.2 Jumlah Potensi Peserta Didik
Kategori Jumlah
16
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
b. Pembelajaran
Integrasi materi kesadaran pajak melalui proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar.
c. Perbukuan
Strategi dalam hal ini menggunakan pendekatan integrasi nilai-
nilai kesadaran pajak dalam buku ajar, buku referenai dan buku
panduan guru.
d. Kesiswaan/Kemahasiswaan
Strategi yang dilakukan yaitu dengan menanamkan nilai-nilai
kesadaran pajak melalui berbagai kegiatan diluar sekolah.
Kemudian untuk program inklusi pajak itu sendiri meliputi literasi,
kerjasama dan regulasi, edukasi, penelitian dan pengembangan , edutax
award, kemahasiswaan/kesiswaan, publikasi, pengembangan microsite,
penyediaan konten media, integrasi materi dalam bahan ajar, dan integrasi
materi dalam SPADA atau biasa disebut dengan kuliah online, dan terakhir
adalah literasi berupa buku. Adapun capaian pembelajaran yang akan
ditargetkan oleh Ditjen Pajak diantaranya
SD Kelas I-III
Mengenal manfaat pajak dilingkungan sekitar
Mengenal fasilitas umum dilingkungan sekitar yang dibiayai dari
pajak
Memelihara fasilitas umum dilingkungan sekitar
SD Kelas IV-VI
Memahami manfaat pajak di masyarakat
Memahami fasilitas umum di masyarakat yang dibiayai dari pajak
Memelihara fasilitas umum di masyarakat
Menyadari manfaat bergotong royong melalui pembayaran pajak
SMP Kelas VII-IX
17
Menjelaskan pengertian sederhana dan manfaat pajak untuk
kelangsungan kehidupan bernegara
Menjelaskan hasil-hasil pembangunan yang dinikmati masyarakat
secara langsung yang dibiayai dari pajak
Memelihara hasil-hasil pembangunan yang dinikmati masyarakat
secara langsung
Menjelaskan alasan membayar pajak
SMA Kelas X-XII
Menjelaskan konsep dan jenis pajak serta jneis pungutan
pemerintah lainnya
Menganalisis pemanfaatan pajak di lingkungan sekitar
Menganalisis kesadaran masyarakat dalam memelihara fasilitas
umum
Menganalisis kesadaran masyarakat dalam memelihara membayar
pajak
Menganalisis sumber anggaran pembanguan
Menjelaskan mekanisme pengumpulan penerimaan negara
Menjelaskan pajak dalam fungsi regulerend/ mengatur perilaku
masyarakat dan perlindungan ekonomi nasional
Menerapkan pengetahuan tentang pajak tariff dan perhitungan
pajak
Perguruan Tinggi
Memahami pajak dalam kehidupan sehari-hari
Menganalisis perlu pajak
Mendeskrpsikan pajak dalam pembangunan
Mengahayati nilai pajak dalam konteks sejarah Indonesia
Menghayati pajak sebagai perwujudan sila-sila Pancasila
Mendeskripsikan kewajiban perpajakan warga negara
Memahami pengelolaan pajak oleh negara
Menerapkan prosedur pemenuhan kewajiban perpajakan
Memahami aspek penegkan hukum dlam peradilan pajak
18
Memahami pajak sebagai salah satu wujud bela negara
19
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Keuangan
Organisasi DJP terbagi atas unit kantor pusat dan unit kantor
operasional. Kantor pusat terdiri atas Sekretariat Direktorat Jenderal,
direktorat, dan jabatan tenaga pengkaji. Unit kantor operasional terdiri
atas Kantor Wilayah DJP (Kanwil DJP), Kantor Pelayanan Pajak
(KPP), Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan
(KP2KP), Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan (PPDDP),
dan Kantor Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan (KPDDP).
Organisasi DJP, dengan jumlah kantor operasional lebih dari 500
unit dan jumlah pegawai lebih dari 32.000 orang yang tersebar di
seluruh penjuru nusantara, merupakan salah satu organisasi besar yang
ada dalam lingkungan Kementerian Keuangan. Segenap sumber daya
yang ada tersebut diberdayakan untuk melaksanakan pengamanan
penerimaan pajak yang beban setiap tahunnya semakin berat.
Tugas unit Kanwil DJP adalah melaksanakan koordinasi,
bimbingan, pengendalian, analisis, dan evaluasi atas pelaksanaan tugas
KPP, serta penjabaran kebijakan dari kantor pusat. Unit ini dapat
dibedakan atas:
a. Kanwil DJP Wajib Pajak Besar dan Kanwil DJP Jakarta Khusus
yang berlokasi di Jakarta; dan
b. Kanwil DJP selain Kanwil DJP Wajib Pajak Besar dan Kanwil DJP
Jakarta Khusus yang lokasinya tersebar di seluruh wilayah
Indonesia. Jumlah Kanwil DJP sebanyak 33 unit.
Unit KPP mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan,
dan pengawasan kepada wajib pajak. Unit ini dapat dibedakan
berdasarkan segmentasi wajib pajak yang diadministrasikannya, yaitu:
a. KPP Wajib Pajak Besar, khusus mengadministrasikan wajib pajak
besar nasional;
b. KPP Madya, khusus mengadministrasikan wajib pajak besar
regional dan wajib pajak besar khusus yang meliputi badan dan
orang asing, penanaman modal asing, serta perusahaan masuk
bursa; dan
20
c. KPP Pratama, menangani wajib pajak lokasi.
Jumlah KPP Wajib Pajak Besar sebanyak 4 unit, KPP Madya 19 unit,
dan KPP Pratama sebanyak 309 unit. Setiap unit KPP mempunyai 7
seksi diantaranya:
a. Seksi Pelayanan
b. Seksi Penagihan
c. Seksi Umum dan Kepatuhan Internal
d. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
e. Seksi Pemeriksaan
f. Seksi Pengawasan dan Konsultasi
g. Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
Untuk menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah-daerah
terpencil yang tidak terjangkau oleh KPP maka pelaksanaan pelayanan,
penyuluhan, dan konsultasi perpajakan dilaksanakan oleh unit KP2KP.
Jumlah KP2KP sebanyak 207 unit.
21
interasional dengan HJ. Heinz ditahun 1997, menjadi PT. Heinz Suprama dan
menuai ekspedisi prpduk di pasar internasional. Manajemen dan integrasi
organisasi, produk kualitas dan efisiensi teknologi semakin ditingkatkan untuk
memperluas cakupan produk di pasar lokal dan internasional dalam masa
kerjasama ini. Tahun 2006 PT. Heinz Suprama kembali sebagai bisnis
keluarga, sedangkan HJ Heinz kembali berfokus pada bisnis industri utamanya.
Sampai saat ini PT Suprama terus memposiskan diri sebagai produsen produk
mie dan snack terpercaya yang berkualitas dan berkomitmen tinggi. Sejak
tahun 1972, Suprama berperan sebagai produsen produk mie dan snack
terpercaya seperti terbukti dari kepercayaan konsumen.
PT Suprama memiliki motto- Tommorow Will Be Better atau Hari Esok akan
menjadi Lebih Baik- mencerminkan kebulatan tekad kami untuk terus belajar
memberikan yang terbaik kepada konsumen melalui professionalism dan sikap
tanggiung jawan dari jajaran manajemen dan karyawan kami. PT Suprama
telah bergerak dalam usaha pembuatan mie dan snack selama lebih dari empat
puluh tahun. Merek Burung Dara telah dikenal sebagai salah satu produsen
dalam industri mie kering dengan mutu yang di akui. Selain merek sendiri,
industri ini juga bergerak dalam bidangn co-packing. Mi instan dan snack
dipasarkan untuk domestic dan internasonal telah diterima dengan baik.
Dengan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dengan
menyediakan pelatihan di segala bidang untuk para karywana dan
menanamkan budaya kerja positif dalam perusahaan. Kesejahteraan dan
pengembangan pribadi karyawan perusahaan sangat penting bagi PT Suprama
dan berkomitmen untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman. Bahan
baku yang digunakan dalam prduk ini sudah distandarisasi dan melalui uji
klinik. PT Suprama telah mengembangkan sumber daya manusi dan teknik
proses produksi untuk mendukung inovasi dan diversifikasi produk. PT
Suprama berusaha keras untuk membangun perusahaan yang inovatif dan
menguntungkan dengan beroperasi sebagai produsen dan distributor penting
dalam segmen snack dan mie. Nilai inti dari PT, Suprama adalah kualitas
produk yang tinggi, suplai barang yang terpercaya, waktu pengembangan yang
singkat dan integritas perusahaan. Mesin-mesin modern yang didukung oleh
22
karyawan yang terampil dapat memastikasn kualitas produk PT Suprama telah
disertifikasi HALAL oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI.). Karyawan Serta
pekerja sudah dilatih sesuai dengan standar ISO dan HACCP.
Secara struktural perkembangan sejarah PT. Suprama yaitu :
Tahun Deskripsi
1989 Industri pindah ke Desa Suko,
Sidoarjo
1997 Kerjasama dengan HJ. Heinz
Company dan berganti nama
menjadi PT Surya Pratistas
Hutama
2000 Berganti nama menjadi PT
HEIZN Suprama
2006 Berubah ke penanaman Modal
Dalam Negeri dan berdiri sendiri
sebagai PT. sUPRAMA
Visi Perusahaan
Menjadi Perusahaan mie dan makanan alternatife di Indonesia dan diakui oleh
pasar dunia.
Misi Perusahaan
Menghasilkan produk makanan berkualitas dengan terjangkau dan mudah
diperoleh konsumen sehingga menghasilkan manfaat yang berkelanjutan bagi
stakeholder.
Adapun 2 produk unggulan yang dihasilkan oleh PT Suprama yaitu
23
macam santapan untuk aneka acara. Sebagai merk andalan, Burung Dara telah
dikenal akan keunggulannya di pasar mi kering dan senantiasa menjadi
pemimpin pasar di segmen ini.
1. Lokasi Industri
a. Lokasi Pusat
24
Jalan Raya Sidoarjo KM 3, Suko, Kec. Sidoarjo, Kab. Sidoarjo, Jawa
Timur, 61251.
b. Cabang
1) PT Suprama Demak
Alamat :Geneng, Mijen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah 59583
2) Cabang PT. Suprama Kediri
Alamat : Jl. Masjid Al Huda No. 118, Ngadirejo, Kec. Kota
Kediri, Kediri, Jawa Timur 64129
3) Cabang PT. Suprama Yogyakarta
Alamat : Jl. Pandanaran No.900m, Sardonoharjo, Ngaglik,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581
4) Cabang PT. Suprama Malang
Alamat : Jl. Kolonel Sugiono, Gadang, Sukun, Kota Malang,
Jawa Timur 65149
2 Sarana dan Prasarana Industri
a. Sarana
1) SILO (Alat Penyedot Tepung), berupa selang panjang yang
digunakan untuk menyedot tepung dari truk Bogasari ke gudang
penyimpanan tepung.
2) Shifting (Pengayakan), sebelum tepung digunakan akan diayak
terlebih dahulu supaya tidak ada tepung yang menggumpal.
3) Mixer, pencampuran telur dan bahan lainnya kedalam mixer.
4) Feeder, tempat penyatuan semua bahan yang telah dicampur dan
dipadatkan.
5) Metal Detector, adonan yang telah dipadatkan discan untuk
menghindari adanya unsure logam dalam adonan ini.
6) Roll Press, adonan dipipihkan dari 10 mm menjadi 1 mm.
7) Slitter, proses pengkritingan mi
8) Steamer, memanaskan adonan mie supaya matang
9) Cutting and Folding, proses merapikan bentuk mi agar bisa
dimasukkan kebungkus
10) BAKI, tempat untuk menaruh mie yang akan dikeringkan
25
11) Dryer, dengan panas 100 derajat mi akan dikeringkan
12) Cooling table tp, alat yang membawa hasil mi yang sudah dingin
kebagian packing.
13) Conveyor table top, alat yang membawa hasil mi yang sudah
dingin kebagian packing.
14) Packing, mengemas mie kedalam kemasan
15) Metal detector, mengecek lagi jika tidak ada unsure logam di
dalam kemasan ini
16) Best Pack, mengemas kemasan-kemasan mie dalam karton/kardus
17) Struffing, karton-kartonyang telah selesai akan dilem dengan
mesin isolasi.
b. Prasarana
1) Bangunan industri, kantor, kantin, toilet
2) Ruang pertemuan
3) Tenpat parkir
4) Tempat ibadah
5) Gudang
6) Mobil bak pengantar
26
dogunakan diperiksa terlebih dahulu sehingga dapat menghasilkan produk
bermutu baik dengan spesifikasi sesuai standar yang telah ditentukan PT.
Suprama. Pemeriksaan bahan baku meliputi jumlah bahan, berat bahan,
jenis bahan, warna, aroma, rasa dan tekstur. Apabila dalam pemeriksaan
terdapat ketidak sesuaian, maka bahan baku akan dikembalikan kepada
supplier. Adapun kebutuhan bahan baku perhari mencapai 220 ton. Bahan-
bahan yang diperlukan yaitu :
a. Tepung terigu
Tepung terigu merupakan komponen utama dari mie dan hampir 80%
mie terdiri dari terigu. Tepung terigu diperoleh dari biji gandum yang
digiling.Tepung terigu berfungsi membentuk struktur mie, sumber protein
dan karbohidrat.Kandungan protein utama tepung terigu yang berperan
dalam pembuatan mie adalah gluten.Gluten dapat dibentuk dari gliadin
(Iprolamin dalam gandum) dan glutenin. Protein dalam tepung terigu untuk
pembuatan mie harus dalam jumlah yang cukup tinggi supaya mie menjadi
elastis dan tahan terhadap penarikan sewaktu proses produksinya. Kualitas
mie sebagian besar di tentukan oleh mutu tepung yang digunakan karena
setiap tepung memiliki kandungan protein yang berbeda.Secara umum ada
tiga jenis tepung berdasarkan kandungan proteinnya, yaitu:
1) Tepung Protein Tinggi (Hard flour), dimana kandungan
proteinnya di atas 13%. Sifat dari protein ini adalah mudah dicampur dan
difermentasikan, memiliki daya serap air tinggi, elastis dan sangat cocok
untuk bahan baku mie, roti dan pasta.
2) Tepung Protein Sedang (Medium flour), dimana kandungan
proteinnya di atas 8-10%. Sifat dari protein ini adalah tepung serbaguna
karena dibuat dari campuran hard flour dan soft flour memiliki sifat
keduannya, dapat digunakan untuk pengembangan adonan sedang, dan
sangat cocok untuk bahan baku donat, bakpau, muffin dan aneka cake.
3) Tepung Protein Rendah (Soft flour), dimana kandungan
proteinnya di bawah 8 %. Sifat dari protein ini adalah memiliki daya serap
air rendah, ketika menjadi adonan, tepung jenis ini sukar diuleni, tidak
27
elastis dan lengket, serta daya kembangnya rendah, dan sangat cocok untuk
bahan baku kue kering, biskuit, pastel.
b. Air
Air berfungsi untuk membasahi fase tepung kering, membentuk
gluten, dan membentuk adonan yang fleksibel untuk proses sheeting. Airdi
perlukan untuk memudahkan penyebaran bahan-bahan alkali dan garam. Air
juga sangat penting dalam proses mixingkarena proses pengembangan dari
gluten sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas air. Jenis air yang
cocok untuk pembuatan mie adalah air dengan kandungan mineral yang
rendah, kandungan bahan organik yang sedikit dan pH netral (pH 7).
c. Garam
Garam merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam
pembuatan mie kering karena berfungsi untuk memberikan rasa,
memperkuat tekstur mie, meningkatkan fleksibilitas dan elastisitas mie serta
mengikat air.Garam dapat menghambat aktivitas enzim protease dan
amylase sehingga pasta tidak bersifat lengket dan tidak mengembang secara
berlebihan.
d. Bahan-bahan tambahan makanan (Food Aditive)
Menurut FAO bahan tambanhan pangan adalah senyawa yang sengaja
ditambahkan kedalam makanan dengan jumlah dan ukuran tertentu dan
terlibat dalam proses pengolahan, pengemasan adan atau penyimpanan.
Bahan ini berfungsi untuk memperbaiki warna, bentuk, cita rasa dan tekstur
serta memperpanjang msa simpan dan bukan merupakan bahan utama.
Contoh FA: bahan-bahan alkali, sodium karbonat, potassium karbonat, egg
powder, protein sintetis, phospat, dll.
e. Bahan penunjang
Bahan penunjang yang dimaksud adalah pada saat kemasan produk
akhir mie antara lain roll/kantong plastik, pita lem, isolasi, kartos/dos,
etiket/label, hanger, layer.
28
Sifting merupan proses awal pembuatan mie yangberupa pengayakan
bahan baku untuk menyaring benda-benda asing seperti kayu, logam dll.
Pada proses ini untuk memastikan tidak ada kontaminasi fisik pada bahan
baku, maka mesin ini di tetapkan sebagai Critical Control Point(CCP
1) yangberperan penting dalam pencapaian keamanan pangan sesuai ISO
22000:2005.
29
4) Compounding (pemadatan)
Adonan setelah dari feederakan masuk pada tahap selanjutnya
yaitucompounding atau pemadatan, tahapan ini berfungsi untuk menyatukan
butiran-butiran atau gumpalan-gumpalan adonan menjadi lembaran-
lembaran adonan.
5) Sheeting(pembentukan lembaran)
Proses sheeting dilakukan dengan melewatkan adonan mie melaluidua
rol (mesin roll press) untuk mendapatkan ketebalan adonan yang dilakukan
secara bertahap. Semakin ke ujung putaran mesin roll pressakan semakin
cepat. Tiap tahapan memiliki ketebalan yangberbeda hingga pada mesin roll
press terakhir diperoleh ketebalan tertentu yang dibutuhkan
produk.Ketebalan adonan berpengaruh pada berat produk.Fungsi
proses sheeting adalah mendistribusi air yang seragam di sepanjang
permukaan adonan dan pembentukan gluten yang sempurna.
6) Slitting(penyisiran/ pembentukan pola garis mie)
Slitting yaitu proses melewatkan adonan yang berbentuk lembaran tipis
kesepasang roll yang dilengkapi pisau menyerupai sisir yang telah diatur
sedemikian rupa sehingga masing-masing roll membentuk adonan menjadi
untaian mie sesuai lebar yang dikehendaki.
30
Gambar Mesin Slitting
7) Steaming
Steaming adalah proses pengukusan untaian mie melalui steamer
boxyang uapnya diperoleh dari boiler. Suhu didalamnya adalah 100oC
dengan tekanan steam tertentu sesuai produk yang dibuat.Pada proses ini zat
pati yang terdapat dalam ptepung terigu mengalami pemasakan yang disebut
gletinisasi, sehingga menghasilkan tekstur yang kenyal dan lengket.
9) Drying
31
Drying yaitu tahapan yang dilakukan guna mengurangi kadar air pada
mie kering sesuai dengan spesifikasi produk (kurang lebih hingga 11%)
secepat mungkin secara merata. Suhu mesin dryer mencapai 98-115oC.pada
proses ini kadar air mie harus di kontrol, jika kadar air mie terlalu tinggi
maka akan berpengaruh pada masa simpan mie, sedangkan jika terlalu
kering akan berpengaruh pada kualitas mie. Mie yang terlalu kering
biasanya akan mudah rusak, selain itu untuk uji masak cenderung keras dan
mie belah.
10) Cooling
Cooling adalah proses pendinginan mie yang keluar dari dryer dengan
menggunakan fan/blower yang diarahkan langsung ke conveyor mie
masing-masing mesin. Proses ini sangat penting karena untuk pencegahan
pengembunan uap air dalam kemasan yang dapat mengakibatkan timbulnya
jamur.
11) Packing
Packing adalah proses akhir dari produksi mie, yaitu pengemasan mie
yang sudah jadi sesuai spesifikasi prosuk sehingga siap untuk
dipasarkan. Tujuan utama packaging adalah melindungi mie dari pengaruh
udara luar sekaligus dari kerusakan fisik dan mikrobiologis.Pada proses ini
juga dilakukan pengkodean kemasan mie baik yangsingle pack maupun
yang ball. Mie akan disusun pada palet yang kemudian di simpan ke gudang
jadi.
32
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa:
Kegiatan atau program “Inklusi Kesadaran Pajak dan Pendidikan” adalah
suatu program dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya
untuk kalangan siswa dan mahasiswa mengenai pentingnya pajak dalam rangka
pembangunan nasional. Karena, program ini juga menepis keraguan masyarakat
yang selama ini berpersepsi negatif mengenai pajak dan aparatur yang
mengelolanya. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan
generasi yang peduli pajak di masa yang akan datang.
PT Surya Pratista Hutama Tbk atau biasa disingkat PT SUPRAMA
merupakan salah satu industri pangan ternama di Indonesia dengan produk
unggulan mie kering dan mi instan dengan merk Mie Burung Dara.
4.2 Saran
Serangkaian kegiatan dalam rangka program “Inklusi Kesadaran Pajak dan
Pendidikan” dilaksanakan dengan lebih giat, kreatif dan variatif agar lebih
menarik minat siswa dan mahasiswa untuk mengikutinya, selain itu juga
penyampaian maksud dan tujuan kegiatan tersampaikan. Kegiatan ini juga
diharapkan dilaksanakan pada tempat atau lingkup yang lebih luas sampai
dengan sekolah-sekolah yang terletak di dalam pedesaan, supaya lebih banyak
lagi generasi muda yang mengerti akan pentingnya pajak.
33
Sebagai industri pangan di Indonesia PT SUPRAMA dituntut untuk
melakukan inovasi terhadap produknya untuk dapat bersaing dengan
kompetitornya. Dengan begitu eksistensi PT SUPRAMA akan bertahan.
34
DAFTAR PUSTAKA
v
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 :
Foto Kegiatan 1: Kunjungan ke Kantor Wilayah 1 Dirjen Pajak Jawa Timur
vi
Foto Kegiatan 3 : Kegiatan Promnight Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
vii
viii