Anda di halaman 1dari 9

KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI SUSUN OLEH:
KIRANA (2021010)
ANDI FATIMAH AZZAHRA (202101045)

PRODI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
ITKES MUHAMMADIYAH SIDRAP
2023/2024
A. DEFINISI
Komunitas adalah sebagai suatu kesatuan hidup manusia, yang menepati suatu
walayah nyata dan beriteraksi menurut suatu sistem adat istiadat serta terikat oleh
suatu rasa identitas suatu komunitas (Deden Dermawan, 2012, hal. 2)
Keperawatan komunitas adalah kesatuan yang unik dari praktek keperawatan dan
kesehatan masyarakat yang ditunjukan kepada pengembangan dan peningkatan
kemampuan kesehatan baik diri sendiri sebagai perorangan maupun secara
kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus atau masyarakat dan pelayanan
tersebut mencakup spektrum pelayanan kesehatan untuk masyarakat (Deden
Dermawan, 2012, hal. 9).

B.SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


Sejarah keperawatan komunitas dimulai pada akhir abad ke-19 dan awal
abad ke-20. Pada saat itu, terdapat perubahan paradigma dalam perawatan
kesehatan, di mana perhatian mulai beralih dari perawatan individu di rumah sakit
menuju pemeliharaan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Inilah yang
melatar belakangi perkembangan keperawatan komunitas sebagai bidang yang
mandiri dan penting dalam praktek keperawatan.
Salah satu tokoh yang berperan penting dalam sejarah keperawatan
komunitas adalah Florence Nightingale. Ia dikenal sebagai bapak keperawatan
modern dan juga memiliki kontribusi dalam pengembangan keperawatan
komunitas. Nightingale memahami bahwa kesehatan masyarakat tidak hanya
ditentukan oleh perawatan individu, tetapi juga oleh faktor-faktor lingkungan
seperti sanitasi, kebersihan, dan pola hidup sehat. Pemahaman ini menginspirasi
pengembangan keperawatan komunitas sebagai upaya untuk memperbaiki
kesehatan masyarakat secara luas.
Pada awal abad ke-20, gerakan keperawatan komunitas semakin
berkembang dengan pendirian pusat-pusat kesehatan masyarakat dan perawat
yang ditugaskan untuk bekerja di komunitas. Perawat komunitas berperan dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, dan masyarakat
dalam lingkungan mereka sendiri. Mereka berfokus pada promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, dan rehabilitasi.
Pada tahun 1952, American Public Health Association (APHA)
mendefinisikan perawat komunitas sebagai perawat yang bekerja dalam
lingkungan komunitas untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan
masyarakat secara keseluruhan. Definisi ini membantu memperkuat peran perawat
komunitas dan mengakui pentingnya kehadiran mereka dalam memenuhi
kebutuhan kesehatan masyarakat.
Seiring berjalannya waktu, keperawatan komunitas semakin berkembang
dan mendapatkan pengakuan yang lebih luas. Keperawatan komunitas telah
menjadi bidang yang sangat penting dalam sistem perawatan kesehatan, terutama
dalam menghadapi masalah kesehatan masyarakat yang kompleks seperti
penyebaran penyakit menular, kekurangan gizi, masalah kejiwaan, dan tantangan
kesehatan lainnya.
Keperawatan komunitas juga melibatkan kolaborasi dengan berbagai
pemangku kepentingan, seperti pemerintah, lembaga kesehatan, organisasi
masyarakat, dan kelompok-kelompok lain dalam komunitas. Tujuannya adalah
untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan, meningkatkan akses
terhadap perawatan kesehatan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat
secara keseluruhan.
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan globalisasi, keperawatan
komunitas juga mengadopsi pendekatan baru dalam pengembangan intervensi
kesehatan, seperti penggunaan teknologi informasi dan telemedicine untuk
memberikan asuhan keperawatan jarak jauh dan meningkatkan aksesibilitas
layanan kesehatan.
Dengan demikian, sejarah keperawatan komunitas mencerminkan evolusi
perawatan kesehatan dari fokus pada perawatan individu menjadi perhatian yang
lebih luas terhadap kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Keperawatan
komunitas terus berkembang sebagai bidang yang penting dalam upaya
meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat.
sejarah keperawatan komunitas mencakup perkembangan peran perawat
dalam memberikan asuhan kesehatan kepada masyarakat di luar lingkungan
rumah sakit atau pusat kesehatan. Berikut adalah gambaran umum tentang sejarah
keperawatan komunitas:
1. Awal Mula: Keperawatan Rumah Sakit Perawatan kesehatan pada awalnya
terpusat di rumah sakit. Perawat bertanggung jawab memberikan perawatan
kepada pasien yang dirawat di rumah sakit, dan perannya terbatas pada
lingkungan tersebut.
2. Perubahan Paradigma: Perawatan Komunitas Pada awal abad ke-20, terjadi
perubahan paradigma dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Terdapat
kesadaran bahwa kesehatan tidak hanya terkait dengan individu, tetapi juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan. Hal ini
mendorong perawat untuk melibatkan diri dalam merawat masyarakat secara
keseluruhan.
3. Keperawatan Kesehatan Masyarakat Pada tahun 1920-an, perawat mulai aktif
terlibat dalam upaya kesehatan masyarakat. Mereka bekerja sama dengan dokter,
pekerja sosial, dan pejabat kesehatan untuk melakukan kampanye penyuluhan
kesehatan, pemeriksaan kesehatan, dan intervensi kesehatan lainnya di komunitas.
4. Konsep Keperawatan Komunitas Pada tahun 1950-an, konsep keperawatan
komunitas semakin berkembang. Konsep ini mencakup promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, pemulihan, dan perawatan jangka panjang dalam
kontekskomunitas. Perawat komunitas tidak hanya fokus pada individu yang
sakit, tetapi juga pada faktor-faktor sosial dan lingkungan yang memengaruhi
kesehatan.
5. Perkembangan Peran Perawat Komunitas Dalam beberapa dekade terakhir,
peran perawat komunitas semakin berkembang. Mereka terlibat dalam pendidikan
kesehatan, pengelolaan kasus, advokasi kesehatan, pemantauan dan evaluasi
program kesehatan, serta kolaborasi dengan berbagai pihak terkait dalam
menciptakan lingkungan yang sehat.
Perkembangan teknologi dan globalisasi juga mempengaruhi
perkembangan keperawatan komunitas. Perawat komunitas saat ini dapat
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan asuhan
kesehatan jarak jauh, memantau kesehatan masyarakat, serta mengumpulkan dan
menganalisis data kesehatan untuk mendukung pengambilan keputusan. Melalui
sejarah yang panjang ini, perawat komunitas telah berperan penting dalam
meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan dan memberikan
perawatan yang holistik dan berkelanjutan di luar lingkungan rumah sakit.

C.PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS


A. Prinsip-prinsip keperawatan komunitas adalah panduan atau pedoman yang
mengarahkan praktik keperawatan dalam konteks komunitas. Prinsip-prinsip ini
bertujuan untuk mempromosikan kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa prinsip keperawatan
komunitas yang umumnya diterapkan:
1. Pemberdayaan masyarakat (Empowerment): Prinsip ini menekankan
pentingnya melibatkan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
program kesehatan. Keperawatan komunitas berfokus pada pemberdayaan
individu dan kelompok untuk mengambil peran aktif dalam perawatan dan
pengambilan keputusan terkait kesehatan mereka sendiri.
2. Kolaborasi dan kemitraan (Collaboration and Partnership): Keperawatan
komunitas mendorong kerja sama antara berbagai pihak, seperti tenaga kesehatan,
organisasi masyarakat, pemerintah, dan lembaga lainnya. Kolaborasi ini penting
dalam merancang dan melaksanakan program-program kesehatan yang efektif dan
berkelanjutan.
3. Pendekatan holistik (Holistic Approach): Prinsip ini menekankan perlunya
memahami individu dan komunitas secara holistik, melibatkan berbagai aspek
kesehatan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Keperawatan komunitas tidak
hanya berfokus pada penyakit atau kondisi medis, tetapi juga mempertimbangkan
faktor-faktor sosial, lingkungan, dan budaya yang mempengaruhi kesehatan.
4. Promosi kesehatan (Health Promotion): Keperawatan komunitas berupaya
untuk mencegah penyakit dan mempromosikan kesehatan dengan melakukan
pendidikan kesehatan, advokasi, dan mengembangkan kebijakan yang mendukung
kesehatan masyarakat. Upaya ini mencakup pengenalan perilaku sehat, gaya hidup
sehat, dan lingkungan yang mendukung kesehatan.
5. Intervensi yang sesuai (Appropriate Intervention): Prinsip ini menekankan
pentingnya menyesuaikan intervensi keperawatan dengan kebutuhan dan
karakteristik unik setiap komunitas. Keperawatan komunitas mengidentifikasi
masalah kesehatan yang spesifik dalam komunitas tersebut dan mengembangkan
rencana intervensi yang sesuai dengan sumber daya yang tersedia.
6. Evaluasi dan penelitian (Evaluation and Research): Keperawatan komunitas
melibatkan evaluasi terus-menerus untuk mengukur efektivitas program kesehatan
dan intervensi yang dilakukan. Selain itu, penelitian juga diperlukan untuk
mengembangkan pengetahuan dan bukti ilmiah yang dapat memperbaiki praktik
keperawatan komunitas di masa depan. Prinsip-prinsip ini memberikan dasar
untuk perencanaan dan pelaksanaan keperawatan komunitas yang efektif dan
berkelanjutan. Keperawatan komunitas berfokus pada masyarakat secara
keseluruhan, dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup
masyarakat serta mencegah penyakit dan masalah kesehatan yang lebih luas.
B. Prinsip-prinsip keperawatan komunitas adalah panduan atau landasan bagi
perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan di tingkat komunitas. Prinsip-
prinsip ini membantu perawat dalam memahami dan menghadapi tantangan yang
unik dalam memberikan pelayanan kesehatan di komunitas. Berikut ini adalah
beberapa prinsip keperawatan komunitas yang penting:
1. Pendekatan holistik: Perawatan komunitas harus mengadopsi pendekatan
holistik yang memandang individu sebagai bagian dari komunitas yang lebih luas.
Perawat harus mempertimbangkan aspek fisik, psikologis, sosial, dan spiritual
dalam memberikan asuhan keperawatan.
2. Kolaborasi: Perawat dalam keperawatan komunitas harus bekerja secara
kolaboratif dengan anggota tim kesehatan lainnya, seperti dokter, ahli gizi, pekerja
sosial, dan lainnya. Kolaborasi ini diperlukan untuk memberikan pelayanan yang
terintegrasi dan komprehensif kepada individu dan komunitas.
3. Promosi kesehatan: Perawat komunitas harus mendorong dan mendukung
komunitas dalam upaya meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit. Hal ini
dapat dilakukan melalui edukasi, kampanye kesehatan, pengembangan program-
program kesehatan, dan upaya lainnya untuk meningkatkan pemahaman dan
perilaku kesehatan di komunitas.
4. Partisipasi aktif: Perawat komunitas harus mendorong partisipasi aktif individu
dan komunitas dalam pengambilan keputusan terkait kesehatan mereka.
Partisipasi ini melibatkan mereka dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi
program-program kesehatan. Dengan melibatkan komunitas secara aktif, perawat
dapat memahami kebutuhan dan preferensi mereka secara lebih baik.
5. Penekanan pada pencegahan: Keperawatan komunitas berfokus pada upaya
pencegahan penyakit dan promosi kesehatan. Perawat harus mengidentifikasi
faktor risiko kesehatan di komunitas dan mengambil langkah-langkah yang tepat
untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan dan mempromosikan gaya hidup
sehat.
6. Pendekatan berbasis bukti: Perawat komunitas harus mengadopsi pendekatan
berbasis bukti dalam memberikan asuhan keperawatan. Mereka harus
menggunakan pengetahuan terbaru dan bukti ilmiah yang relevan untuk memandu
praktik mereka.
7. Keterlibatan komunitas: Perawat komunitas harus terlibat secara aktif dengan
komunitas yang mereka layani. Mereka harus memahami kebutuhan,
kekhawatiran, budaya, dan konteks sosial komunitas untuk memberikan
pelayanan yang efektif dan relevan.
8. Pemberdayaan: Perawat komunitas harus mendorong pemberdayaan individu
dan komunitas untuk mengambil peran aktif dalam pemeliharaan kesehatan
mereka sendiri. Hal ini dilakukan dengan memberikan informasi, keterampilan,
dan dukungan yang diperlukan agar individu dan komunitas dapat mengambil
keputusan yang tepat terkait kesehatan mereka.
C. Prinsip-prinsip keperawatan komunitas ini bertujuan untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang holistik, terintegrasi, dan berkelanjutan kepada individu
dan komunitas di tingkat komunitas. Prinsip-prinsip keperawatan komunitas
adalah pedoman yang digunakan oleh perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada individu, keluarga, dan masyarakat dalam konteks
komunitas. Prinsip-prinsip ini membantu perawat dalam mengidentifikasi,
menganalisis, dan menangani masalah kesehatan dalam komunitas dengan cara
yang efektif dan holistik. Berikut adalah beberapa prinsip utama keperawatan
komunitas:
1. Pendekatan holistik: Keperawatan komunitas melibatkan pemahaman yang
holistik tentang kesehatan individu dan komunitas. Ini berarti mempertimbangkan
aspek fisik, mental, emosional, sosial, budaya, dan lingkungan dalam menilai dan
merawat individu atau kelompok dalam komunitas.
2. Promosi kesehatan: Prinsip ini menekankan pentingnya mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Perawat komunitas berperan dalam
mengedukasi dan memberdayakan individu, keluarga, dan masyarakat untuk
mengadopsi perilaku sehat dan gaya hidup yang sehat.
3. Partisipasi aktif: Prinsip ini mendorong partisipasi aktif individu, keluarga, dan
komunitas dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kesehatan
mereka. Perawat komunitas bekerja sama dengan mereka sebagai mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi intervensi kesehatan.
4. Pemahaman konteks komunitas: Perawat komunitas harus memahami konteks
sosial, budaya, dan ekonomi dari komunitas yang mereka layani. Ini membantu
mereka mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan masyarakat
dan merancang intervensi yang sesuai dengann kebutuhan komunitas.
5. Kolaborasi antarprofesional: Keperawatan komunitas melibatkan kerjasama
dengan berbagai profesional kesehatan dan sektor terkait lainnya, seperti pekerja
sosial, dokter, ahli gizi, dan lain-lain. Kolaborasi ini penting untuk memberikan
perawatan yang komprehensif dan terkoordinasi kepada individu dan komunitas.
6. Pemantauan dan evaluasi: Perawat komunitas bertanggung jawab dalam
memantau dan mengevaluasi efektivitas intervensi kesehatan yang dilakukan di
komunitas. Ini memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi keberhasilan dan
kekurangan program-program yang ada, serta membuat perubahan yang
diperlukan.
7. Keberlanjutan: Prinsip ini menekankan pentingnya keberlanjutan upaya
kesehatan di komunitas. Perawat komunitas harus bekerja sama dengan komunitas
dalam mengembangkan strategi jangka panjang untuk mempertahankan
perubahan positif dalam kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup.
Prinsip-prinsip ini menjadi panduan bagi perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan yang holistik, berfokus pada promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit, serta bekerja sama dengan individu, keluarga, dan komunitas untuk
mencapai hasil yang optimal dalam konteks komunitas.

D.TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL DALAM KEPERAWATAN


KOMUNITAS
1) Keperawatan adalah suatu fungsi yang unik dari perawat untuk menolong klien
yang sakit atau sehat dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan
meningkatkan kemampuan, kekuatan, pengetahuan dan kemandirian pasien secara
rasional, sehingga pasien dapat sembuh atau meninggal dengan tenang.
(VIRGINIA HENDERSON,1978)
2) Keperawatan adalah sebuah pertolongan atas pelayanan yang diberikan untuk
menolong orang secara keseluruhan ketika mereka atau orang yang bertanggung
jawab atas perawatan mereka tidak mampu memberikan perawatan kepada
mereka. Keperawatan merupakan salah satu daya atau usaha manusia untuk
membantu manusia lain dengan melakukan atau memberikan pelayanan yang
professional dan tindakan untuk membawa manusia pada situasi yang saling
menyayangi antara manusia dengan bentuk pelayanan yang berfokus kepada
manusia seutuhnya yang tidak terlepas dari lingkungannya. (DOROTHEA
OREM, 1978)
3) Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada individu dan
kelompok untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan derajat kesehatan
dengan memperhatikan, memikirkan, menghubungkan, menentukan dan
melakukan tindakan perawatan sehingga individu atau kelompok berprilaku yang
sesuai dengan kondisi keperawatan (IMOGENE KING, 1971)
4) Keperawatan adalah suatu profesi yang unik dengan memperhatikan seluruh
factor-faktor yang mempengaruhi respon individu terhadap penyebab stress,
tekanan intra, inter dan ekstra personal (BETTY NEWMAN, 1989)
5) Keperawatan adalah sebagai ilmu pengetahuan melalui proses analisa dan
tindakan yang berhubungan untuk merawat klien yang sakit atau yang kurang
sehat. (CALISTA ROY, 1976)
6) Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan
terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan , pencegahan penyakit,
perawatan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat. (MARTHA
ROGERS, 1970)
7) Keperawatan adalah seni ilmu dalam memberikan pelayanan kepada individu,
keluarga dan masyarakat. (ABDELLAH FAYE)
8) Keperawatan adalah suatu hasil proses kerja sama manusia dengan manusia
lainnya supaya menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar
manusia)Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan
gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun,
menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat. (PEPLAU)
9) Keperawatan adalah suatu proses menempatkan pasien dalam kondisi paling
baik untuk beraktivitas yaitu lingkungan yang sehat dan udara yang bersih.
(FLORENCE NIGHTINGALE, 1895)
10) Keperawatan adalah bagian budaya yang direfleksikan dengan ide-ide dan
nilai-nilai , dimana perawat memandang manusia itu sama, merupakan suatu
rangkaian disiplin dalam menguasai organisasi atau kumpulan yang dimiliki
individu dalam menjalin hubungan manusia sekitarnya. (LEVINE)
11) Keperawatan berlandaskan teori hubungan interpersonal yang menitikberatkan
pada sifat unik individu atau klien dalam ekspresi verbal yang mengisyaratkan
adanya kebutuhan dan cara-cara memenuhi kebutuhan. (JEAN ORLANDO, 1961)

DAFTAR PUSTAKA
Deden Dermawan. (2012). Definisi Keperawatan Komunitas. Jakarta
Akbar, M. A. (2019). Buku ajar konsep-konsep dasar dalam keperawatan
komunitas. Deepublish.
Fabanyo, R. A. (2022). Ilmu Keperawatan Komunitas. Penerbit NEM.
Tribakti, I., Yulianita, M. E., Suwandewi, A., Lestari, P. H., Geneo, M., Manurung,
S., ... & Rachman, N. (2023). KONSEP DAN APLIKASI KEPERAWATAN
KOMUNITAS. Get Press Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai