Fikih Terjemeah
Fikih Terjemeah
Fikih Terjemeah
Uang yang terhutang oleh pelaku atau keluarganya kepada korban atau ahli warisnya, karena apa itu
uang darah
Hilangnya diri sendiri atau anggota tubuh seseorang. Dilampirkan padanya oleh
Dasarnya adalah Al-Qur’an, As-Sunnah dan ijma’. Dari Kitab tersebut ada firman Yang Maha Kuasa: “Dan
barang siapa yang membunuh seorang mukmin, maka ia harus membebaskan seorang budak yang
mukmin sebagaimana uang darah yang diserahkan kepada keluarganya, kecuali
Sunnahnya adalah apa yang diriwayatkan oleh kedua syekh dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu
dan memberinya kedamaian, bahwa dia berkata: “Barangsiapa yang membunuhnya dan siapa:
Dia dibunuh dan mempunyai pilihan untuk dibunuh atau dibawa pergi
(Keparahannya terjadi pada pembunuhan yang disengaja jika kerabat sedarah memaafkan pembalasan
dan meminta uang darah, dan juga terjadi pada pembunuhan yang disengaja yang tidak termasuk dalam
pembalasan, seperti pada seorang ayah yang membunuh anaknya, seperti yang terjadi pada
pembunuhan yang disengaja).
Pembunuhan setengah disengaja, dan jumlah uang darah yang lumayan besar adalah seratus ekor unta,
rinciannya sebagai berikut:
1. (Tiga puluh) dari seratus (haqqa), dan satu haqqa – sebagaimana disebutkan sebelumnya dalam zakat
– adalah apa yang telah diselesaikan selama tiga tahun dan disebut demikian; Karena di usianya yang
sekarang, dia pantas untuk disentuh oleh kuda jantan
2. (Tiga puluh di antaranya adalah Ja`ja`ah, dan Ja`ja`ah adalah yang telah mencapai usia empat tahun;
disebut demikian
(Dan empat puluh khalifah) dan dialah yang mempunyai anak dalam kandungannya, artinya keempat
puluh itu sedang hamil. Dalilnya diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan lain-lain bahwa Rasulullah SAW
bersabda: “Barangsiapa membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka akan dibayarkan kepada
wali orang yang dibunuh tersebut. membunuh, dan jika mereka mau, mereka mengambil uang
darahnya, yang jumlahnya tiga puluh benar, tiga puluh jad'ah, dan empat puluh penerus.” Hal itu
diriwayatkan oleh Al-Albani (1), dan Abu Dawud dan yang lain meriwayatkan bahwa dia mengatakan
tentang uang darah untuk pembunuhan. Semi-sengaja: “Tetapi uang darah untuk kesalahan yang
setengah-sengaja adalah seratus unta
Empat puluh mempunyai anak di dalam perutnya.” Disahkan oleh Ibnu Hibban (2).
(F) Adapun uang darah yang dicairkan jumlahnya adalah: (seratus) ekor unta, rinciannya sebagai berikut:
1. (Dua puluh) di antaranya (benar).
Dua puluh orang diantaranya adalah Binti Labun, dan umurnya belum genap dua tahun, dinamakan
demikian. Karena ibunya
H . (Dua puluh di antaranya adalah putri Makhad, dan dia belum menyelesaikan tahunnya dan
memasuki tahun tersebut
Dalilnya adalah apa yang diriwayatkan Malik dan Al-Bayhaqi dari Sulaiman bin Yasar, yang berkata:
Merekalah orang-orang yang paling penting.
Kabarnya uang darah karena suatu kesalahan adalah dua puluh putri Makhad, dua puluh putri Labun,
dan dua puluh putra Labun laki-laki.
Dua puluh Haqqa dan dua puluh Jad`ah. Abu Dawud dan Al-Bayhaqi meriwayatkannya dari perkataan
Abdullah bin Masoud