Pada akhir fase D, peserta didik yang mulai berangkat remaja, dapat mengekspresikan diri melalui berbagai kegiatan untuk membangun karakter
tokoh dan perwatakannya melalui serangkaian latihan dasar olah tubuh serta suara yang dinamis, dan penguasaan hand props (alat bantu) agar
mampu menafsir dan menjiwai peran secara sempurna. Kegiatan awal ditujukan untuk kegiatan Team-Building melalui permainan yang melatih
kolaborasi antar teman sebaya dan mendayakan bagian-bagian tubuh sebagai dasar pembentukan tampilan fisik karakter pilihan peserta didik.
Kegiatan selanjutnya, peserta didik diperkenalkan dengan teknik teater realis dasar, di mana mereka akan mempelajari teknik monolog, yaitu
eksplorasi suara, emosi, tubuh, sukma untuk menghidupkan peran dan mengaktualisasikan diri secara spontan (idiom Teater tradisi),
menginventarisasi perlengkapan pendukung seperti kostum dan hand props untuk pemeranan, menyusun skema pertunjukan realis sederhana dan
blocking dalam pertunjukan, berdasarkan pengamatan kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar.
Elemen E:
BERDAMPAK
(IMPACTING)
1. Kebugaran tubuh
2. Pengendalian emosi
Elemen E:
BERDAMPAK
(IMPACTING)
1. Perkembangan
kemampuan verbal
2. Berpikir, bekerja
mandiri
Elemen D: BERPIKIR
DAN BEKERJA
ARTISTIK
1. Mencari inspirasi ide
cerita
2. Menggagas unsur
dramatik dalam
alur cerita
3. Menyusun unsur
dramaturgi
dalam penulisan
naskah teater
4. Merancang konsep
artistic pertunjukan
membaca naskah teater
Elemen E:
BERDAMPAK
(IMPACTING)
1. Menghormati
perjuangan dan
keteladanan hidup
pahlawan nasional.
Elemen E:
BERDAMPAK
(IMPACTING)
1. Reflekstif mengenali
motif tindakan pribadi