Anda di halaman 1dari 2

PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK BATANG PADI

DI KELOMPOK TANI SIDO LUHUR DESA MARON KECAMATAN LOANO PURWOREJO

Padi merupakan tanaman utama di Indonesia. Penduduk Indonesia sebagian besar


mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok sehingga perlu adanya peningkatan produksi
padi. Hama tanaman padi merupakan faktor penting dalam mempengaruhi usaha
meningkatkan produksi padi. Penggerek batang padi (PBP) adalah salah satu serangga hama
yang dianggap sebagai hama penting padi karena serangannya mampu meluas keseluruh
wilayah dengan intensitas serangan berfluktuasi antara 0,5%-90%. Serangan penggerek Batang
Padi dapat menurunkan produksi padi.

Hama penggerek batang padi merupakan salah satu hama utama di tanaman padi.
Hama tersebut pertama kali muncul diawali dengan adanya kupu-kupu atau ngengat yang
bertelur di daun-daun tanaman padi. Seperti halnya yang terjadi pada pertanaman padi di
Lahan Kelompok Tani Sido Luhur Desa Maron Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo dan
berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh petani, PPL Wibi dan Petugas POPT Kecamatan
Loano ditemukan adanya serangan hama Penggerek Batang Padi. Hama ini menyerang tanaman
padi pada semua fase pertumbuhan tanaman mulai dari persemaian hingga menjelang panen.
Hama Penggerek Batang Padi menyerang pertanaman padi di lahan Kelompok Tani Sido Luhur
pada fase Vegetatif (fase pertumbuhan) karena menyerang pertanaman padi pada umur
tanaman 30-40 HST. Varietas tanaman padi yang terserang adalah varietas IR 64. Pada tanaman
padi fase vegetatif, larva memotong bagian tengah anakan menyebabkan pucuk layu, kering
mati dan gejalanya disebut sundep.

Ngengat dewasa penggerek batang aktif pada malam hari dan siklus hidup keseluruhan
sekitar 40-70 hari, tergantung jenisnya. Telur biasanya diletakkan di bawah permukaan daun
atau dekat ujung daun dengan ciri seperti gundukan kecil yang diselimuti bulu-bulu halus
mengkilap yang berasal dari bulu belakang ngengat induk betina. Telur akan menetas setelah 6-
7 hari. Larva kemudian bergerak ke bawah menuju pangkal dan mulai menggerek anakan
utama, hingga setelah mulai dewasa beralih ke anakan lainnya. Larva awalnya menyerang akar
hingga menyerang batang padi bagian dalam. Saat larva menyerang akar gejala yang
ditimbulkan berupa anakan kerdil atau mati. Sedangkan ketika larva sudah masuk ke dalam
batang, maka larva akan merusak pembuluh bagian dalam batang. Sehingga batang putus dan
saat dicabut mudah terlepas. Larva penggerek batang dapat dengan mudah dikenali ketika
berada di dalam batang. Lamanya fase larva berkisar 28-35 hari. Pupa berwarna kekuning-
kuningan atau agak putih, dengan kokon berupa selaput benang berwarna putih. Lamanya fase
pupa antara 6-23 hari. Pupa berada di dalam pangkal batang sampai menjadi ngengat dewasa.
Dengan melihat kebiasaan tersebut, pengendalian hama lebih efektif dengan menekan populasi
ngengat dewasa. Karena fase merusak pada larva lebih sulit dikendalikan daripada menangkap
dewasa.

Langkah-langkah pengendalian yang dapat di lakukan sebagai berikut:

 Tanam serempak meliputi satu hamparan.


 Musnahkan tanaman yang menunjukan gejala sundep.
 Penangkapan ngengat dengan lampu perangkap jika masih terlihat ada penerbangan
ngengat pegerek batang.
 Pemanfaatan musuh alami
 Aplikasi insektisida jika serangan sundep telah melampaui ambang
ekonomi/pengendalian (10%).
 Lakukan pengendalian korektif dengan menggunakan insektisida efektif yang di ijinkan
secara spot treatment/hanya ditempat serangan.

Oleh karena itu pada hari Kamis, 17 Februari 2022, Kelompok Tani Sido Luhur Desa
Maron Kecamatan Loano melaksanakan gerakan pengendalian hama Penggerek Batang Padi
pada lahan yang terserang seluas 3 ha, anggota kelompok yang melaksanakan gerakan
pengendalian hama berjumlah 10 orang, dihadiri oleh Petugas POPT dan PPL Wibi.
Pengendalian hama yang dilakukan adalah pengendalian secara kimia dengan aplikasi
insektisida karena serangan sundep sudah melampaui ambang ekonomi atau pengendalian.
Pestisida yang digunakan adalah pestisida yang memiliki cara kerja sistemik. Penggunaan
insektisida bisa menggunakan bahan aktif karbofuran, bensultap, bisultap, karbosulfan,
dimehipo, amitraz atau fipronil.

Anda mungkin juga menyukai