Anda di halaman 1dari 44

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI ALAM DAN EKOSISTEM


BALAI TAMAN NASIONAL BUKIT DUABELAS

RENCANA KERJA
BALAI TAMAN NASIONAL BUKIT DUABELAS TAHUN 2023
RENCANA KERJA
BALAI TAMAN NASIONAL BUKIT DUABELAS
TAHUN 2023

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM
DIPA TAHUN ANGGARAN 2022

1
RENCANA KERJA
BALAI TAMAN NASIONAL BUKIT DUABELAS TAHUN 2023

Tim Penyusun
Penanggung Jawab : Kepala Balai Taman Nasional Bukit Duabelas
Yunaidi, S.Si, M.A.P

Ketua : Kepala Sub Bagian Tata Usaha BTNB 12


Ahmad Budiyana, S.Hut, M.Si

Penyunting : Koordinator Urusan Program dan Perencanaan


Wulandari Mulyani, S.Hut, MT

Penulis : Wulandari Mulyani, S.Hut, MT


Lina Fitriyanti AS, S.Si
Wahyu Pangestuning Margono, S.ST

Desain Grafis : Staf Urusan Program dan Perencanaan

Ilustrasi Cover : Lina Fitriyanti AS, S.Si

Kontributor Foto : Ilham Rachman


Slamet Riyadi
Randa F.

Diterbitkan oleh:
Balai Taman Nasional Bukit Duabelas
Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
DIPA Kantor Pusat Ditjen KSDAE Tahun Anggaran 2022

Alamat:
Jl. Lintas Sumatera, KM.4
Sarolangun-Bangko, Sarolangun, Jambi
Tlp : (0745)7392129, Fax (0745) 7392507
Email : plannertnbd@gmail.com, programtnbd@gmail.com

i
KATA PENGANTAR

Balai Taman Nasional Bukit Duabelas sebagai UPT di tingkat tapak merupakan
perpanjangan dari pelaksanaan program dan kegiatan dari Direktorat Jenderal KSDAE.
Seluruh rencana yang disusun, termasuk Dokumen Rencana Kerja (Renja) Balai Taman
Nasional Bukit Duabelas Tahun 2023 adalah penjabaran dari Renja Direktorat Jenderal
KSDAE Tahun 2023 yang mengacu pada prioritas pembangunan nasional dan pagu alokasi
serta memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan lingkungan hidup dan
kehutanan bidang konservasi sumber daya alam dan ekosistem.
Penetapan Dokumen ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kinerja
dan akuntabilitas penyelenggaraan pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan
bidang KSDAE. Dokumen perencanaan tahunan ini diharapkan dapat menjadi instrumen
dalam upaya-upaya pencapaian tujuan dan sasaran strategis Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan dan sasaran Program Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem,
beserta kegiatan dan indikator kinerja yang telah ditetapkan secara berjenjang. Dengan
demikian, Dokumen Renja ini juga merupakan bagian dari upaya untuk melaksanakan
reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik, dalam
kerangka tertib perencanaan, tertib pelaksanaan, tertib pemantauan dan tertib pelaporan.
Besar harapan kami bahwa Renja Balai Taman Nasional Bukit Duabelas Tahun 2023
ini dapat benar-benar dipedomani dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahun
Anggaran 2023, sehingga apa yang menjadi tujuan dan sasaran kita bersama dapat tercapai
dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran strategis Balai Taman Nasional Bukit
Duabelas tahun 2020-2024. Kepada para pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan
dokumen perencanaan tahunan ini kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
atas kesediaannya meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran. Kiranya Allah SWT senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya dalam rangka mewujudkan cita-cita luhur bangsa
Indonesia salah satunya melalui pengelolaan kawasan konservasi Taman Nasional Bukit
Duabelas.

Sarolangun, November 2022


Kepala Balai

Yunaidi, S.Si, M.A.P


NIP. 19681025 200003 1 003

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................ v
PENDAHULUAN...............................................................................................................................1
A. Latar Belakang .........................................................................................................................1
B. Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi .................................................................................4
C. Struktur Organisasi dan SDM ...............................................................................................5
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM TAHUN 2021 DAN PROGNOSIS TAHUN
2022 .......................................................................................................................................................8
A. Alokasi Anggaran dan Evaluasi Balai Taman Nasional Bukit Duabelas Tahun 2021 ....8
IKK 1. Nilai SAKIP Direktorat Jenderal KSDAE 79 poin ........................................................9
IKK 2. Luas Kawasan Hutan yang diinventarisasi dan diverifikasi dengan nilai
Keanekaragaman tinggi secara partisipatif (kumulatif) .......................................................10
IKK 3. Jumlah Desa di kawasan konservasi yang mendapatkan pendampingan dalam
rangka pemberdayaan masyarakat .........................................................................................11
IKK 4. Jumlah Desa di kawasan konservasi yang mendapatkan pendampingan dalam
rangka pemberdayaan masyarakat .........................................................................................12
IKK 5. Luas Pemberian akses pemanfaatan tradisional kepada masyarakat di Kawasan
konservasi melalui kemitraan konservasi ..............................................................................12
IKK 6. Luas Pemberian akses pemanfaatan tradisional kepada masyarakat di kawasan
konservasi melalui kemitraan konservasi ..............................................................................14
IKK 7. Jumlah Kawasan Konservasi yang ditingkatkan Efektivitas Pengelolaannya .......14
IKK 8. HLN BioCF ISFL Jambi Sustainable Landscape Management Project ....................15
IKK 9. Luas kawasan hutan yang diinventarisasi dan diverifikasi dengan nilai
keanekaragaman hayati tinggi secara partisipatif .................................................................16
KK 10. Jumlah destinasi wisata alam prioritas.......................................................................17
B. Alokasi Anggaran dan Prognosis Balai Taman Nasional Bukit Duabelas Tahun 2022 17
C. Capaian Serapan Anggaran Program Tahun 2021 dan Prognosis Tahun 2022
18
RENCANA KERJA TAHUN 2023 ..................................................................................................21
A. Strategi Dalam Mendukung Prioritas Nasional Tahun 2023 .............................................21
B. Program, Sasaran Program, Dan Indikator Kinerja Program Tahun 2023 ........................24
C. Pengarusutamaan ....................................................................................................................28
PENUTUP ..........................................................................................................................................31

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sebaran Pegawai ASN pada Balai TNBD Tahun 2022 ....................................................6
Tabel 2. Sebaran Pegawai Balai TNBD Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2022 ..............6
Tabel 3. Komposisi Pegawai Balai TNBD Berdasarkan Jabatan Tahun 2022 .............................7
Tabel 4. Capaian Kinerja Program Balai TNBD Tahun 2021 .........................................................9
Tabel 5. Alokasi Anggaran Program/Kegiatan Balai TNBD Tahun 2023..................................19
Tabel 6. Realisasi per Kegiatan Tahun Anggaran 2022 ................................................................20
Tabel 7. Proyek Prioritas Nasional, Kegiatan Prioritas dan Program Prioritas yang
mendukung Prioritas Nasional Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang
Berkualitas dan Berkeadilan (PN 1) Lingkup Balai TNBD Tahun 2023 .....................................22
Tabel 8. Proyek Prioritas Nasional, Kegiatan Prioritas dan Program Prioritas yang
mendukung Prioritas Nasional Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan
Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim (PN 6) Lingkup Balai TNBD Tahun 2023 .............23
Tabel 9. Sasaran Program Ditjen KSDAE Tahun 2023 ..................................................................24
Tabel 10. Indikator Kinerja Kegiatan Balai TNBD Tahun 2023 ...................................................25
Tabel 11. Alokasi Anggaran pada Balai TNBD dalam rencana kerja tahun 2023 .....................27
Tabel 12. Alokasi anggaran per Kegiatan tahun 2023 ..................................................................27

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tema RKP Tahun 2023 ....................................................................................................3


Gambar 2 Pendekatan THIS dalam RKP Tahun 2023 ...................................................................4
Gambar 3. Struktur Organisasi Balai TNBD ....................................................................................6
Gambar 4. Capaian Realisasi Balai Taman Nasional Bukit Dua Belas tahun 2021 ...................18

v
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

T
aman Nasional Bukit Duabelas
(TNBD) merupakan kawasan
konservasi seluas 54.780,41 ha yang
ditunjuk oleh Menteri Kehutanan pada tahun
2000 dan berada pada 3 kabupaten yaitu
Kuntul Perak (Ardea intermedia)
Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Tebo dan Resort I.C Maro Sebo Ulu II
Kabupaten Sarolangun. By ; Ilham Rachman

Sebagaimana Taman Nasional lainnya yang memiliki ciri khas dan keunikannya
sendiri, TNBD dikenal karena keberadaan Suku Anak Dalam/Orang Rimba (SAD/OR) yang
sejak lama telah mendiami kawasan ini. Oleh karenanya, salah satu pertimbangan khusus
dalam penunjukan TNBD adalah sebagai ruang hidup dan penghidupan SAD/OR.
Berdasarkan hasil sensus pada tahun 2018 yang dilaksanakan oleh Balai TNBD bekerjasama
dengan BPS Sarolangun, tercatat sebanyak 2960 jiwa dari 13 kelompok Temenggung SAD/OR
yang tersebar di dalam dan sekitar kawasan TNBD.
Selain Suku Anak Dalam, kawasan TNBD juga dikelilingi oleh 11 desa penyangga dari
4 kecamatan dengan jumlah penduduk ± 28.0000 jiwa (BPS, 2022). Seperti pada umumnya,
penduduk di desa-desa tersebut memiliki ketergantungan terhadap sumber daya alam
TNBD untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Hingga tahun 2022, berbagai permasalahan
yang dihadapi oleh TNBD antara lain tumpang tindih penguasaan lahan kawasan konservasi
dengan lahan yang dimanfaatkan dan diusahakan oleh masyarakat, penebang liar, perburuan
liar, dan penambangan liar. Selain permasalahan tumpang tindih penguasaan lahan,
keberadaan SAD/OR di dalam TNBD juga memiliki tantangannya sendiri karena adanya
pergeseran budaya akibat interaksi dengan masyarakat luar serta perubahan zaman.

1
Tahun 2023 merupakan tahun ketiga pelaksanaan Rencana Strategis Balai Taman
Nasional Bukit Duabelas Tahun 2020-2024, yang merupakan turunan dari Rencana Strategis
Direktorat Jenderal KSDAE. Susbtansi dalam dokumen rencana tersebut yaitu melanjutkan
pelaksanaan arah pembangunan bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem,
serta disusun sebagai penjabaran tahun ketiga pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020–2024.
Pelaksanaan pembangunan nasional mengalami tekanan sejak meluasnya penyebaran
COVID-19 di Indonesia pada bulan Maret tahun 2020. Krisis kesehatan tidak dapat
dihindari sehingga menjadi pemicu kontraksi perekonomian nasional. Kondisi tersebut
terjadi secara global yang bersifat unprecedented shock. Pemerintah sejak tahun 2020 telah
melakukan berbagai upaya pengendalian Covid-19 melalui kebijakan pembatasan sosial,
penguatan sistem testing-tracing-treatment, dan pemberian stimulus bagi masyarakat
terdampak, sedangkan pada tahun 2021 telah dimulai pemberian vaksin secara bertahap
untuk mencapai herd immunity. Vaksinasi telah dimulai sejak tahun 2021 terbukti
mampu mengendalikan penyebaran pandemi COVID-19 menuju pencapaian herd
immunity. Pelaksanaan vaksinasi, pemulihan daya beli masyarakat, perbaikan investasi,
serta pertumbuhan ekspor yang tinggi memberikan kontribusi pada pemulihan
perekonomian yang relatif cepat. Penguatan ekonomi diperkirakan akan berlanjut selama
tahun 2022 dan 2023. Proses penyusunan RKP dilaksanakan dengan pendekatan teknokratik,
politik, partisipatif, atas-bawah (top-down), dan bawah-atas (bottom-up). Sementara itu
secara substantif RKP disusun dengan pendekatan Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial
(THIS). Merujuk pada Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2023 telah ditetapkan Visi
Pembangunan Tahun 2023, yaitu “Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi
yang Inklusif dan Berkelanjutan”.
Pembangunan Tahun 2023 pada Rancangan Awal RKP sesuai Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 2022 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2023
difokuskan pada strategi pelaksanaan pembangunan melalui 7 (tujuh) Agenda
Pembangunan (Prioritas Nasional-PN) yaitu (1) memperkuat ketahanan ekonomi untuk
pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan; (2) mengembangkan wilayah untuk
mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan; (3) meningkatkan sumber daya
manusia berkualitas dan berdaya saing; (4) revolusi mental dan pembangunan kebudayaan;
(5) memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan
dasar; (6) membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan
perubahan iklim; serta (7) memperkuat stabilitas polhukhankam dan transformasi
2
pelayanan publik. Mengacu pada RPJMN 2020-2024, strategi pelaksanaan melalui pendekatan
Proyek Prioritas Strategis (Major Project-MP) dengan daya ungkit tinggi sebanyak 45
Proyek. Keberlanjutan dan penambahan Major Project tersebut diperlukan untuk mendukung
tema RKP Tahun 2023 dan menjamin efektivitas pencapaian sasaran PN dalam RPJMN Tahun
2020–2024. Penajaman MP dilakukan melalui mekanisme Clearing House dalam memastikan
kesiapan pelaksanaan proyek, serta sinkronisasi perencanaan dan penganggaran.
Mekanisme ini juga dilakukan untuk menjamin pelaksanaan proyek bermanfaat
bagi masyarakat, atau dengan kata lain proyek tidak hanya sent, namun delivered.

Gambar 1. Tema RKP Tahun 2023

Pada tahun 2023, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mendukung Prioritas Nasional 1,
Prioritas Nasional 2 dan Prioritas Nasional 6, serta Major Project Pembangunan Ibu Kota
Negara (IKN) dan Destinasi Pariwisata Prioritas. Dari ketiga PN tersebut Balai Taman
Nasional Bukit Duabelas sesuai RENJA KSDAE Tahun 2023, akan mendukung pencapaian 2
PN, yaitu PN 1 dan PN 6.
Selaras dengan arahan Ditjen KSDAE, penyusunan RENJA Balai TNBD Tahun 2023
dilakukan dengan pendekatan penganggaran berbasis program (money follows program)
dan pendekatan perencanaan berbasis Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial (THIS).
Pendekatan tersebut diimplementasikan dengan (1) menjaga kesinambungan melalui
penyesuaian Prioritas Nasional dengan Agenda Pembangunan RPJMN 2020-2024; (2)
memastikan konsistensi perencanaan dan penganggaran Prioritas Nasional (PN), Program
Prioritas (PP), Kegiatan Prioritas (KP), dan Major Project (MP); (3) menjadikan konsep
pelaksanaan kegiatan dilakukan secara spasial dan didukung oleh multipihak; dan (4)

3
mengintegrasikan sumber-sumber pendanaan pembangunan serta sinergi dan keterpaduan
pelaksanaan antara Satuan Kerja Pusat dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah.

Gambar 2 Pendekatan THIS dalam RKP Tahun 2023

Adanya mandat khusus pengelolaan Kawasan TNBD yaitu sebagai kawasan pelestarian
ruang hidup dan penghidupan Orang Rimba/Suku Anak Dalam, memerlukan harmonisasi
antara kepentingan konservasi dengan keberadaan komunitas tersebut. Sehingga
penyusunan dokumen RENJA Balai TNBD Tahun 2023 ini diharapkan dapat menjadi bagian
dari upaya mencapai mandat khusus pengelolaan kawasan.
Selain itu dokumen ini juga merupakan acuan dalam pelaksanaan penganggaran, dan
bagian dari upaya untuk melaksanakan reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan tata
kelola kepemerintahan yang baik, dalam kerangka tertib administrasi perencanaan, tertib
pelaksanaan, tertib pemantauan, dan tertib administrasi pelaporan juga diharapkan dapat
menjadi salah satu instrumen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dari Program Konservasi Sumber Daya
Alam dan Ekosistem, beserta kegiatan dan indikator kinerja yang telah ditetapkan secara
berjenjang.

B. Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi


Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
P.7/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Organisasi Dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional, Balai Taman Nasional Bukit Duabelas termasuk
Balai Taman Nasional Tipe B, yang memiliki kedudukan, tugas pokok dan fungsi sebagai
berikut;

1. Kedudukan
Balai Taman Nasional Bukit Duabelas adalah unit pengelola penyelenggaraan
konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya yang berada di bawah dan bertanggung

4
jawab kepada Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem dan dipimpin
oleh seorang Kepala Balai.
2. Tugas Pokok dan Fungsi
Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional mempunyai tugas penyelenggaraan
konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Balai Taman Nasional Bukit Duabelas
menyelenggarakan fungsi di wilayah kerjanya:
1) Inventarisasi potensi, penataan kawasan dan penyusunan rencana pengelolaan;
2) Perlindungan dan pengamanan kawasan;
3) Pengendalian dampak kerusakan sumber daya alam hayati;
4) Pengendalian kebakaran hutan;
5) Pengembangan dan pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar untuk kepentingan
non komersial;
6) Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa liar beserta habitatnya serta sumberdaya
genetik dan pengetahuan tradisional di dalam kawasan;
7) Pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan;
8) Evaluasi kesesuaian fungsi, pemulihan ekosistem dan penutupan kawasan;
9) Penyediaan data dan informasi, promosi dan pemasaran konservasi sumber daya
alam dan ekosistemnya;
10) Pengembangan kerjasama dan kemitraan bidang konservasi sumberdaya alam dan
ekosistemnya;
11) Pengembangan bina cinta alam serta penyuluhan konservasi sumberdaya alam dan
ekosistemnya;
12) Pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan; dan
13) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga serta kehumasan.
C. Struktur Organisasi dan SDM
1. Struktur Organisasi
Balai Taman Nasional Bukit Duabelas adalah unit pengelola penyelenggaraan
konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Direktur Jenderal KSDAE. Balai TNBD dipimpin oleh Kepala Balai.
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
P.7/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Organisasi Dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional, Balai Taman Nasional Bukit Duabelas
merupakan Unit Taman Nasional Tipe B dengan susunan organisasi sebagai berikut :

5
Kepala Balai TNBD

Sub Bagian Tata Usaha

SPTN Wilayah I Kelompok Jabatan SPTN Wilayah II Tebo


Batanghari Fungsional

Gambar 3. Struktur Organisasi Balai TNBD

2. Sumber Daya Manusia


Dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2022 Balai
TNBD didukung pegawai ASN sebanyak 51 orang. Penyebaran pegawai ASN pada Balai
TNBD adalah sebagaimana Tabel 1.

Tabel 1. Sebaran Pegawai ASN pada Balai TNBD Tahun 2022

Satker Jumlah Pegawai %


Balai 15 29,42
SPTN I 18 35,30
SPTN II 18 35,30
Total 51 100
Sumber : Urusan Kepegawaian, Balai TNBD, data per 30 November 2022
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah pegawai lingkup Balai TNBD
selama lima tahun terakhir mengalami fluktuasi, pada tahun 2015 samapai 2016 terlihat
stabil, ditahun 2016 sampai 2017 mengalami penurunan dari 39 orang menjadi 35 orang,
mengalami kenaikan menjadi 44 orang di tahun 2018, berikutnya trus meningkat menjadi 51
orang ditahun 2022 dikarenakan penerimaan anggota ASN baru di Balai TNBD.
Tabel 2. Sebaran Pegawai Balai TNBD Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2022

S2 S1/D4 D3 SLTA/D1/D2 JUMLAH


BALAI 5 7 2 1 15
SPTN I 14 1 3 18
SPTN II 1 9 3 5 18
JUMLAH 6 30 6 9 51
% 11,76 56,88 11,76 17,64 100,00
Sumber : Urusan Kepegawaian, Balai TNBD, data per 30 November 2022
Berdasarkan tabel di atas, pegawai lingkup Balai TNBD masih didominasi dari lulusan
S1/D4 sebanyak 30 orang (56,88 %), terbanyak kedua adalah lulusan S2 sebanyak 9 orang

6
(17,64 %), sedangkan yang paling sedikit adalah pendidikan S2 dan D3 masing-masing
sebanyak 6 orang (11,76 %).
Apabila dilihat dari segi jabatannya, komposisi terbesar adalah untuk jabatan Polisi
Hutan sebanyak 21 orang (41,17 %), disusul dengan jabatan Pengendali Ekosistem Hutan
sebanyak 15 orang (29,41%), dan paling sedikit pada jabatan Fungsional PK APBN sebanyak
1 orang (1,96 %). Gambaran komposisi pegawai lingkup Balai TNBD berdasarkan jabatannya
terdapat pada Tabel 3.
Tabel 3. Komposisi Pegawai Balai TNBD Berdasarkan Jabatan Tahun 2022

No Jabatan Jumlah (Orang) %


1 Struktural 4 7,84
2 Fungsional Umum 7 13,72
3 Pengendali Ekosistem Hutan 15 29,41
4 Penyuluh Kehutanan 3 5,88
5 PK APBN 1 1,96
6 Polisi Kehutanan 21 41,17
Jumlah 51 100
Sumber : Urusan Kepegawaian, Balai TNBD, data per 30 November 2022

7
Rapat Evaluasi TA 2022
Balai TN Bukit Duabelas
By ; Ilham Rachman
CAPAIAN
INDIKATOR
KINERJA
PROGRAM
TAHUN 2021
DAN PROGNOSIS
TAHUN 2022

A. Alokasi Anggaran dan


Evaluasi Balai Taman
Nasional Bukit Duabelas
Tahun 2021
Talun Telentam
Pelaksanaan rencana kerja Resort II.E Air Hitam I
kedepan harus memperhatikan By ; Ilham Rachman

hasil evaluasi pelaksanaan kinerja


tahun sebelumnya, dengan tujuan perbaikan dan peningkatan kinerja yang belum optimal,
sehingga dapat dijadikan tolak ukur perencanaan tahun depan, serta melanjutkan
keberhasilan yang telah dicapai oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
khususnya Direktorat Jenderal KSDAE.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Taman Nasional Bukit Duabelas
diperlukan dukungan dana yang bersumber dari DIPA BA 029. Pada tahun 2021 pagu Balai
Taman Nasional Bukit Duabelas sebesar Rp. 11.714.870.000,- (Sebelas milyar Tujuh ratus
Empat belas juta Delapan ratus Tujuh puluh ribu rupiah). Sampai dengan akhir Desember
2021 capaian realisasi anggaran sebesar Rp 11.565.501.104,- (Sebelas milyar Lima ratus Enam
puluh Lima juta Lima ratus Seribu Seratus ratus Empat rupiah) atau mencapai 98.72 %
(Sembilan puluh Delapan koma Tujuh puluh Dua) dari pagu anggaran yang tersedia.
Realisasi anggaran Balai Taman Nasional Bukit Duabelas Tahun Anggaran 2021
dikategorikan Sangat Baik/Sangat Berhasil dimana serapan tersebut mendorong pencapaian

8
kinerja kegiatan dan sasaran yang dapat dikategorikan Sangat baik/Sangat berhasilBerikut
hasil laporan kinerja Balai Taman Nasional pada Tahun 2021 ;
Tabel 4. Capaian Kinerja Program Balai TNBD Tahun 2021
Target dan Capaian IKP
No Program / Indikator Kinerja Program (IKP) 2021
Target Capaian
Program Pengelolaan Hutan Berkelanjutan
1 Luas Kawasan Hutan yang diinventarisasi 54.000 Hektar 54.000 Hektar
dan diverifikasi dengan nilai
keanekaragaman tinggi secara partisipatif
(kumulatif)
2 Jumlah desa di kawasan konservasi yang 5 Desa 5 Desa
mendapatkan pendampingan dalam rangka
pemberdayaan masyarakat

3 Luas pemberian akses pemanfaatan 3.000 Hektar 3.000 Hektar


tradisional kepada masyarakat di kawasan
konservasi melalui kemitraan konservasi
4 Luas opened area di kawasan konservasi 439 Hektar 439 Hektar
yang ditangani
5 Jumlah Kawasan Konservasi yang 1 Unit KK 1 Unit KK
ditingkatkan Efektivitas Pengelolaannya
6 Luas kawasan hutan yang diinventarisasi 500 Hektar 500 Hektar
dan diverifikasi dengan nilai
keanekaragaman hayati tinggi secara
partisipatif
7 Jumlah destinasi wisata alam prioritas 1 Unit 1 Unit

Program Dukungan Manajemen


8 Nilai SAKIP Pada Direktorat Jenderal 79 Poin 79 Poin
KSDAE - Poin
Sumber : LKJ Balai TNBD 2021

IKK 1. Nilai SAKIP Direktorat Jenderal KSDAE 79 poin


Sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014, SAKIP merupakan rangkaian
sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan
dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan
kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan
kinerja instansi pemerintah. Pencapaian nilai Direktorat Jenderal KSDAE juga lebih cepat
dari target pencapaian nilai SAKIP jangka menengah (Renstra) yaitu sebesar 80,00 poin pada
tahun 2024. Pencapaian nilai SAKIP tahun 2020 sebesar 80,37 poin dengan persentase capaian
sebesar 100%.

9
BTNBD pada tahun 2021 telah melaksanakan beberapa kegiatan untuk mendukung
IKK tersebut diatas dengan hasil keluaran (ouput) berupa beberapa dokumen kinerja dan
pendukungnya yang terdiri atas :
 Sasaran Capaian Komponen Kegitan Layanan Perkantoran didalam komponen ini Gaji
dan Tunjangan Pegawai dan Operasional dan Pemeliharaan Kantor.
 Sasaran Capaian Komponen Layanan Umum
 Penyusunan Rencana Program dan Anggaran
 Pelaksanaan Evaluasi dan Kehumasan
 Pengelolaan Keuangan, Umum, dan Perlengkapan
 Pengelolaan Kepegawaian
 Sasaran Capaian Komponen Kegitan Layanan Sarana Internal didalam komponen ini
Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Pembelian AC dan Sound System
 Sasaran Capaian Komponen Kegitan Layanan Prasarana Internal didalam komponen
ini Pembangunan dan Renovasi Gedung dan Bangunan Pagar Rumah Jabatan TU
Sepanjang 40 M2

IKK 2. Luas Kawasan Hutan yang diinventarisasi dan diverifikasi dengan nilai
Keanekaragaman tinggi secara partisipatif (kumulatif)
BTNBD pada tahun 2021 telah melaksanakan beberapa kegiatan Untuk mendukung
IKK tersebut diatas dengan hasil keluaran (ouput) berupa beberapa dokumen kinerja dan
pendukungnya yang terdiri atas :
 Sasaran Capaian Komponen Kegitan Inventarisasi, Verifikasi Potensi dan Permasalahan
KK didalam komponen ini
 Inventarisasi Kebun/Ladang/Potensi HHBK di Wilayah Adat SAD (Pemetaan
Parrtisipatif)
 Survey Data dan Informasi Kawasan
 Inventarisasi Kucing Besar (Felidae)
 Inventarisasi Keragaman Jenis Burung
 Sasaran Capaian Komponen Penyusunan Data Spasial Potensi dan Permasalahan.
 Penafsiran Citra Satelit untuk Update Data Penutupan Lahan (Open Area)(54.000 Ha)
 Pembuatan Peta Tematik
 Sarpras Penunjung Penyusunan Data Base

10
IKK 3. Jumlah Desa di kawasan konservasi yang mendapatkan pendampingan dalam
rangka pemberdayaan masyarakat

BTNBD pada tahun 2021 telah melaksanakan beberapa kegiatan Untuk mendukung
IKK tersebut diatas dengan hasil keluaran (ouput) berupa beberapa dokumen kinerja dan
pendukungnya yang terdiri atas :
Sasaran Capaian Komponen Kegiatan Fasilitasi Usaha Ekonomi Produktif di Kawasan
Konservasi didalam komponen ini
 Pengembangan Kelembagaan/Kelompok Masyarakat di sekitar KK
- Monitoring Pendampingan Sekolah Rimba
Kegiatan pendampingan sekolah rimba dan visit mobile school dilakukan kepada
anak-anak SAD untuk membantu mereka dalam mengenyam pendidikan.
Pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung masa depan
seseorang di kemudian hari. Diharapkan dengan dilakukannya pendampingan
sekolah rimba dan visit mobile school ini, dapat meningkatkan keterapilan peserta
didik dan pembiasaan berkarakter baik dan berbudi luhur bagi anak-anak SAD di
kemudian hari. Saat ini telah terdapat 4 sekolah rimba di SPTN Wilayah II Tebo
yaitu sekolah rimba sako selensing dan rimbo pintar di Resort II E Air Hitam I, dan
Sekolah Rimba Talang Kayu Bulan dan Sako Ninik Tuo di Resort II D Muara Tabir.
Sampai dengan sekarang jumlah siswa Sekolah Rimba Sako Selensing 28 (duapuluh
delapan) orang. Yang terbagi menjadi : Kelas TK/PAUD 11 (sebelas) orang, kelas
awal 5 (lima) orang, kelas dasar 2 (dua) orang dan Sekolah formal SDN 191
Pematang Kabau II 10 (sepuluh) orang. Jumlah siswa Sekolah Rimba Rimbo Pintar
Sungai Kuning 15 orang. Yang terbagi menjadi : Kelas TK 5 orang, kelas kelompok
belajar 10 orang, dan Sekolah formal SDN 191 Pematang Kabau II 18 orang.
 Pendampingan dalam rangka pemberdayaan masyarakat (kumulatif)
- Pendampingan Kelompok Binaan (Bukit Suban, Lubuk Jering, Pematang kabau,
Tanah Garo, Desa Baru, Jernih, Sungai Ruan Ulu, Padang Kelapo)
 Pengelolaan Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat Desa di sekitar KK
BTNBD Memberikan Bantuan untuk peningkatan Ekonomi Masyarakat, Orang
Rimba/Suku Anak Dalam dan masyarakat desa yang tinggal atau berbatasan dengan
Kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas yang Terkena Dampak Pandemi Covid 19.
Monitoring bantuan ekonomi masyarakat sekitar kawasan merupakan kegiatan rutin
dan dapat dilakukan secara berjenjang, terstruktur dan terjadwal yang dilakukan oleh Tim
yang ditunjuk dengan kriteria tertentu. Monitoring bantuan ekonomi masyarakat sekitar
11
kawasan dilaksanakan melalui pendekatan partisipatif berbasis program dan kegiatan untuk
menilai prestasi dan perkembangan pelaksanaan kegiatan. Kegiatan Monitoring tahun 2021
dilaksanakan kepada kelompok yang telah menerima bantuan pada tahun sebelumnya.
IKK 4. Jumlah Desa di kawasan konservasi yang mendapatkan pendampingan dalam
rangka pemberdayaan masyarakat
Peningkatan usaha ekonomi diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian dari
berbagai pihak, baik itu pemerintah (pusat, propinsi, kabupaten, kecamatan hingga tingkat
desa), pihak swasta, tokoh masyarakat maupun tokoh agama setempat mengenai pentingnya
pengembangan potensi-potensi di Desa penyangga dalam rangka meningkatkan
perekonomian masyarakat.
Output
 Masyarakat Orang Rimba (Kelompok Temenggung Ngangkui) Daftar penggunaan
bantuan/biaya fasilitasi Kelompok Temenggung Ngangkui sebesar Rp15.000.000
dengan rincian Benih/kecambah Pinang Rp7.500.000, Bibit Duku Rp3.000.000, Bibit
Durian Rp3.000.000, Upah tanam Rp1.500.000.
 Masyarakat Orang Rimba (kelompok Temenggung epayung) Kelompok temenggung
Bepayung sebesar Rp. 15.000.000,- untuk pembelian bibit buah unggul dari Jenis
durian Montong dan duku Matesih untuk dibagikan dan di tanam oleh masing-
masing KK di kebun mereka.
 Pokdarwis Aik Muap desa Jernih Bantuan ekonomi yang telah diberikan diberikan
berupa pemberian bantuan perahu ketek, baju apung, printer
 Masyarakat Orang Rimba (Kelompok Temenggung Ngadap) Bibit Pinang
 Masyarakat Orang Rimba (Kelompok Temenggung Pembebar) dengan memberikan
bantuan Bibit Jernang
Outcome :
• Peningkatan kesejahteraan masyarakat
• Masyarakat berpartisipasi dalam pelestarian kawasan (MMP, MPA dan Mitra)
• Mengalihkan mata pencaharian dari ketergantungan terhadap hutan
IKK 5. Luas Pemberian akses pemanfaatan tradisional kepada masyarakat di Kawasan
konservasi melalui kemitraan konservasi
BTNBD pada tahun 2021 telah melaksanakan beberapa kegiatan Untuk mendukung
IKK tersebut diatas dengan hasil keluaran (ouput) berupa beberapa dokumen kinerja dan
pendukungnya yang terdiri atas :

12
 Sasaran Capaian Komponen Kegitan Akses Pemanfaatan Kemitraan Konservasi di
Kawasan Konservasi didalam komponen ini
 Sosialisasi Kemitraan Konservasi (Pertemuan dengan SAD)
 Penguatan Kelembagaan Kelompok
 Inventarisasi dan Verifikasi Kemitraan Konservasi (3000 Ha)
 Sasaran Capaian Komponen Pemberian akses kelola kepada masyarakat didalam
komponen ini
 Penandatanganan Kerjasama Kemitraan Konservasi
Kemitraan konservasi dalam Peraturan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya
Alam dan Ekosistem Nomor P.6/KSDAE/SET/Kum.1/6/2018 tentang Petunjuk
Teknis Kemitraan Konservasi Pada Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian
Alam, dimaknai sebagai kerja sama antara kepala unit pengelola kawasan atau
pemegang izin pada kawasan konservasi dengan masyarakat setempat berdasarkan
prinsip saling menghargai, saling percaya, dan saling menguntungkan. Mitra
konservasi untuk kemitraan konsevasi dalam rangka pemberdayaan masyarakat
dapat berupa perseorangan masyarakat, kelompok masyarakat dan/atau pemerintah
desa. Di Resort II.E Air Hitam terdapat kemitraan konservasi dengan 3 kelompok
temenggung (Temenggung Grip, Temenggung Ngangkui dan Temenggung
Bepayung), sedangkan di Resort II.D Muara Tabir terdapat 1 Kelompok Temenggung
( T Ngadadap). Sumber dana hanya dari TNBD belum dari kedua belah pihak, Adapun
kegiatan ini beum maksimal karena beberapa HHBK yang belum termanfaatkan oleh
orang rimba/SAD seperti jenis-jenis roran dan jenis umbi-umbian. Upaya yang telah
dilakukanPendampingan, peningkatan kapasitas orang rimba/SAD melalui
pendidikan, pemberian bantuan peningkatan ekonomi dan pengamanan kawasan
TNBD bersama.
Kemitraan Konservasi dengan masyarakat Desa juga telah di tandangan pada akhir
tahun 2021 ini yaitu di wilayah Barat TNBD yang melibatkan 2 Kelompok Tani Hutan (KTH
Cabe Godong dan KTH Bukit Sayak)
 Pembuatan Peta Tematik
 Sarpras Penunjung Penyusunan Data Base

13
IKK 6. Luas Pemberian akses pemanfaatan tradisional kepada masyarakat di kawasan
konservasi melalui kemitraan konservasi
Sasaran Capaian Komponen Kegitan Area terbuka (Opened Area) di kawasan
konservasi yang ditangani didalam komponen ini yaitu Penyelesaian Konflik Tenurial di
Kawasan Konservasi
IKK 7. Jumlah Kawasan Konservasi yang ditingkatkan Efektivitas Pengelolaannya
BTNBD pada tahun 2021 telah melaksanakan beberapa kegiatan Untuk mendukung
IKK tersebut diatas dengan hasil keluaran (ouput) berupa beberapa dokumen kinerja dan
pendukungnya yang terdiri atas :
 Sasaran Capaian Komponen Kegitan Kawasan Konservasi yang ditingkatkan efektivitas
pengelolaannya didalam komponen ini
 Penilaian efektivitas pengelolaan kawasan konservasi
 Perencanaan kelola Kawasan Konservasi Jangka Panjang
 Perlindungan dan Pengamanan Kawasan Konservasi
Kegiatan Patroli Pengamanan Hutan Teresterial Bersama Masyarakat Mitra Polhut
(MMP) merupakan salah satu kegiatan preventif yang ditujukan guna mencegah,
menghilangkan, mengurangi, menutup kesempatan seseorang atau kelompok untuk
melakukan tindak pidana kehutanan yang dapat merusak kelestarian kawasan TNBD.
Kegiatan Patroli Pengamanan Hutan Teristerial Bersama Masyarakat Mitra Polhut
(MMP) juga dapat dilakukan bersama dengan aparat Desa, Polsek dan Koramil
serta berupa Patroli Gabungan antar Resort lingkup Seksi PTN Wilayah.
Dalam melaksanakan kegiatan Patroli Pengamanan Hutan Teristerial Bersama
Masyarakat Mitra Polhut (MMP), ada beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain:
• Melakukan penyusuran dan merintis batas.
• Melakukan pemasangan seng tanda batas dan plang himbauan/larangan di
batas kawasan dan pemeliharaan patok batas.
• Melakukan identifikasi, pengumpulan data dan informasi bila ditemukan
adanya tindak pidana kehutanan melakukan tindakan kepolisian jika
diperlukan.
 Pengendalian Kebakaran Hutan
Kegiatan Pengendalian Kebakaran Hutan di kawasan TNBD dilaksanakan berupa
kegiatan Patroli pencegahan kebakaran hutan. Pelaksanaan kegiatan Pengendalian
Kebakaran Hutan oleh Petugas BTNBD bersama Masyarakat Peduli Api (MPA) serta
Masyarakat desa di sekitar kawasan TNBD. Kegiatan Patroli ini dilaksanakan di
14
resort-resort tertentu yang memiliki kerawanan kebakaran hutan cukup tinggi yaitu
di Resort II.E Air Hitam I dan Resort II.D Muara Tabir. Di resort tersebut rawan terjadi
kebakaranan hutan karena banyak aktifitas Orang Rimba dan banyak jalan akses dan
intensitas masyarakat ke dalam kawasan cukup tinggi.
IKK 8. HLN BioCF ISFL Jambi Sustainable Landscape Management Project
BTNBD pada tahun 2021 telah melaksanakan beberapa kegiatan Untuk mendukung
IKK tersebut diatas dengan hasil keluaran (ouput) berupa beberapa dokumen kinerja dan
pendukungnya yang terdiri atas :
 Sasaran Capaian Komponen Kegitan Perlindungan dan Pengamanan Kawasan
Konservasi termasuk Pengendalian Kebakaran didalam komponen ini
 Patroli Reguler
Kegiatan Patroli Pengamanan Hutan Teristerial Bersama Masyarakat Mitra Polhut
(MMP) sama seperti kigiatan patrol rutin yang biasa dilaksanakan namun anggaran
kegiatan patroli ini berasal dari dana Hibah Luar Negeri
 Sasaran Capaian Komponen Kegitan Pemantauan Sumber Daya Alam dan Penurunan
Resolusi Konflik didalam komponen ini
 Pemetaan Partisipatif Kemitraan Konservasi
 FGD (Sosialisasi Program dan Pembahasan)
 Sasaran Capaian Komponen Kegitan Kemitraan Konservasi untuk Pelestarian
Kawasan Konservasi didalam komponen ini
 Peningkatan Perekonomian Produktif Masyarakat Sekitar Kawasan
 Sekolah Lapang Pengelolaan Wisata Budaya
 Sekolah Lapang Pengelolaan Budidaya Madu
 Pengelolaan Tapak Komunal/Tapak Keluarga
Tapak komunal adalah bagian dari zona tradisional/ tanoh behuma yang belum
digarap oleh anggota kelompok dan itu menjadi cadangan/stok bagi kelompok
temenggung yang bersangkutan untuk generasi selanjutnya. Pengembangan
tapak komunal selain sebagai sumber penghasilan dan makanan bagi SAD,
diperuntukkan pula Sebagai kebun percontohan, sumber bibit, sumber
peningkatan ekonomi dan wisata buah. Terbangunnya tapak komunal di kelompok
Temenggung Bebayang dan Grip dilakukan dengan luasan ±1 Ha.
 Pertemuan dengan SAD (Peningkatan Kapasitas)

15
IKK 9. Luas kawasan hutan yang diinventarisasi dan diverifikasi dengan nilai
keanekaragaman hayati tinggi secara partisipatif
BTNBD pada tahun 2021 telah melaksanakan beberapa kegiatan Untuk mendukung
IKK tersebut diatas dengan hasil keluaran (ouput) berupa beberapa dokumen kinerja dan
pendukungnya yang terdiri atas :
 Sasaran Capaian Komponen Kegitan Intervensi Manajemen TSL di dalam Kawasan
Konsevasi didalam komponen ini
 Pembuatan Plot Tanaman Lokal dan Dilindungi
- Pembuatan Demplot Umbi-Umbian
Saat ini telah terbangunnya demplot umbi-umbian di kelompok Temenggung
Grip Tubo/Sub kelompok Selambai. Telah ditanam jenis keladi, singkong,
uwi,ubi jalar, gadung, soam, gentung tubo landak, benor licin, dan benor
godong.
- Pembuatan Demplot Bulian Sungai Terap
 Pembinaan Habitat Plot Pengembangan Kehati
- Pembinaan Habitat Demplot Tanaman Obat
Telah dibangunnya dua demplot tumbuhan obat di SPTN Wilayah II Tebo,
yaitu di Resort II E Air Hitam I dan Resort II D Muara tabir. 33 Jenis 181
Spesimen dan Pembuatan Demplot Bulian Sungai Terap
- Pembinaan Habitat Areal Reintroduksi Anggrek
Melakukan kegiatan Reintroduksi Anggrek sebanyak 10 jenis dan 38
spesimen
 Identifikasi dan Inventarisasi
- Inventarisasi Sialang dan Lebah Madu
1. Ditemukan 26 pohon sialang hasil identifikasi yang tersebar terutama
disepanjang Sungai Kejasung Besar baik dari hulu hingga ke hilir (batas
TNBD).
2. Jenis pohon sialang hasil identifikasi yaitu Keruing, Kedondong, Pulai,
Rupis dan Kayu Aro.
3. Sebagian besar pohon yang dijumpai belum aktif (calon sialang)
 Analisis vegetasi Zona Inti
 Sarpras dan Perlengkapan Penunjang Kehati
 Monitoring dan Evaluasi Plot Pengembangan Kehati

16
Monitoring Perjumpaan Satwa Liar Inventarisasi populasi satwa liar merupakan
langkah penting pertama dalam penyediaan data dasar (baseline) untuk memahami struktur,
kekayaan, kelimpahan, dan sebaran satwa di habitat alami. Dari info yang diperoleh dari SAD
dan Masyarakat desa, ada yang pernah berjumpa langsung atau melihat jejak Harimau. Telah
dilakukannya pemasangan kamera trap di Grid N 12, M13, dan M14 Resort II E Air Hitam I.
KK 10. Jumlah destinasi wisata alam prioritas
BTNBD pada tahun 2021 telah melaksanakan beberapa kegiatan Untuk mendukung IKK
tersebut diatas dengan hasil keluaran (ouput) berupa beberapa dokumen kinerja dan
pendukungnya yang terdiri atas :
 Sasaran Capaian Komponen Kegitan Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Konservasi
didalam komponen ini
 Penataan Tapak Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi
 Informasi dan Promosi Pengelolaan Wisata di Kawasan Konservasi

B. Alokasi Anggaran dan Prognosis Balai Taman Nasional Bukit Duabelas Tahun 2022

Berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2022 antara Direktur Jenderal KSDAE dengan
Kepala Balai Taman Nasional Bukit Duabelas, telah ditetapkan 9 sasaran kegiatan dan
indikator kinerjanya, dengan rincian sebagai berikut :
1. Terwujudnya reformasi tata kelola kepemerintahan yang baik di lingkungan
Direktorat Jenderal KSDAE
2. Meningkatnya kawasan konservasi yang dilakukan inventarisasi dan verifikasi
nilai keanekaragaman hayati tinggi
3. Meningkatnya penanganan konflik tenurial di kawasan konservasi
4. Meningkatnya Ruang Usaha bagi Masyarakat di sekitar Kawasan Konservasi
5. Meningkatnya efektivitas pengelolaan kawasan konservasi
6. Meningkatnya kawasan yang dilakukan inventarisasi dan verifikasi sebagai
ruang perlindungan keanekaragaman hayati spesies dan genetik tinggi di dalam
dan di luar kawasan konservasi
7. Terjaminnya efektivitas pemanfaatan jasa lingkungan hutan konservasi serta
kolaborasi pengelolaan kawasan
8. Meningkatnya Pemulihan Ekosistem di Kawasan Konservasi
Berdasarkan pemantauan kinerja Balai TNBD Tahun 2022 sesuai Indikator Kinerja
Program diatas, capaian kinerja Balai TNBD sampai dengan tanggal 30 November 2022
diperoleh rerata sebesar 80,09 %. Secara umum, angka capaian kinerja program tersebut
17
cukup baik melihat beberapa arahan Kementerian Keuangan dan PPN/Bappenas terkait
refocusing anggaran dan Automatic Adjustment. Kedua hal ini mengakibatkan perlunya
dilakukan penyesuaian target capaian dan alokasi anggaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan capaian indikator tersebut, maka perlu dilakukan percepatan capaian
indikator selama bulan November dan Desember 2022, dikarenakan apabila tidak tercapai
maka menjadi backlog di tahun 2023.
C. Capaian Serapan Anggaran Program Tahun 2021 dan Prognosis Tahun 2022
Untuk membiayai pelaksanaan tugas pengelolaan kawasan, pagu Balai Taman
Nasional Bukit Duuabelas pada tahun 2021 sebesar Rp. 11.714.870.000,- (Sebelas milyar Tujuh
ratus Empat belas juta Delapan ratus Tujuh puluh ribu rupiah). Sampai dengan akhir
Desember 2021 capaian realisasi anggaran sebesar Rp 11.565.501.104,- (Sebelas milyar Lima
ratus Enam puluh Lima juta Lima ratus Seribu Seratus ratus Empat rupiah) atau mencapai
98.72 % (Sembilan puluh Delapan koma Tujuh puluh Dua) dari pagu anggaran yang tersedia.
Realisasi anggaran Balai Taman Nasional Bukit Duabelas Tahun Anggaran 2021
dikategorikan Sangat Baik/Sangat Berhasil dimana serapan tersebut mendorong pencapaian
kinerja kegiatan dan sasaran yang dapat dikategorikan Sangat baik/Sangat berhasil.

Gambar 4. Capaian Realisasi Balai Taman Nasional Bukit Dua Belas tahun 2021

Pada tahun 2022 Balai TNBD mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp.
13.586.806.000,- ( Tiga Belas Milyar Lima Ratus Delapan Puluh Enam Ribu Delapan Ratus Enam
Rupiah). Perubahan alokasi karena pengurangan pagu untuk HKAN 2022 sebesar Rp.
27.000.000,- (Dua Puluh Tujuh Juta Rupiah) dan Automatic Adjustment sebesar Rp.

18
582.462.000,- (Lima Ratus Delapan Puluh Dua Juta Empat Ratus Enam Puluh Dua Ribu Rupiah)
sehingga total anggaran menjadi Rp. 12.977.344.000,- ( Dua Belas Milyar Sembilan Ratus Tujuh
Puluh Tujuh Juta Tiga Ratus Empat Puluh Empat Rupiah) digunakan untuk membiayai 9 sasaran
program yang diembankan kepada Balai TNBD.
Tabel 5. Alokasi Anggaran Program/Kegiatan Balai TNBD Tahun 2023

Program/Kegiatan : Anggaran :

Program Dukungan Manajemen


1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Rp. 8.150.938.000,-
Ditjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem
Program Pengelolaan Hutan Berkelanjutan
1. Perencanaan Kawasan Konservasi Rp. 278.703.000,-
2. Pengelolaan Kawasan Konservasi Rp. 3.940.070.000,-
3. Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik Rp. 347.118.000,-
4. Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi Rp. 47.100.000,-
5. Pemulihan Ekosistem Rp. 213.415.000,-

TOTAL Rp. 12.977.344.000,-

Nilai IKPA Balai Taman Nasional Bukit Duabelas per November 2022 sebesar 92,89 %
yang diperoleh dari 13 indikator yaitu revisi DIPA (nilai 5 dari maksimal 5), deviasi halaman
III DIPA (nilai 0,11 dari maksimal 5), pagu minus (nilai 5 dari maksimal 5), data kontrak (nilai
9,1 dari maksimal 10), pengelolaan UP dan TUP (nilai 7,6 dari maksimal 8, laporan
Pertanggungjawaban (LPJ) bendahara. (nilai 4,99 dari maksimal 5), Dispensasi SPM (nilai
4,25 dari maksimal 5), penyerapan anggaran (nilai 14,01 dari maksimal 15), penyelesaian
tagihan (nilai 9,61 dari maksimal 10), capaian output (nilai 15,03dari maksimal 17), retur
SP2D (nilai 4,98 dari maksimal 5), Rencana penarikan kas (Renkas) (nilai 5 dari maksimal 5),
serta kesalahan SPM (nilai 4,5 dari maksimal 5). Sedangkan capaian realisasi anggaran per
30 November 2022 sebesar
Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai 3 program yang diemban Direktorat
Jenderal KSDAE, yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas lainnya,
Program Pengelolaan Hutan Berkelanjutan, dan Program Kualitas Lingkungan Hidup. Selain
untuk pencapaian kinerja sasaran program, anggaran tersebut juga digunakan untuk
membiayai program pemulihan ekonomi nasional dan program prioritas nasional. Sampai
dengan Bulan Desember tahun 2022, anggaran telah direalisasikan sebesar Rp.
12,757,821,963,- atau 98,31% (OMSPAN tanggal 30 Desember 2022).

19
Tabel 6. Realisasi per Kegiatan Tahun Anggaran 2022

Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan 8.150.938.000,- 7,956,237,203,- 97,30


Tugas Teknis Lainnya Ditjen KSDAE

Perencanaan Kawasan Konservasi 278.703.000,- 278.376.200,- 99,88

Pengelolaan Kawasan Konservasi 3.940.070.000,- 3,922,848,631,- 99,56

Konservasi Spesies dan Genetik 347.118.000,- 343.924.187,- 99,08

Pemanfaatan Jasa Lingkungan 47.100.000,- 45.830.000,- 97,30


Kawasan Konservasi

Pemulihan Ekosistem 213.415.000,- 210.605.742,- 98,68

TOTAL 12.977.344.000,- 12,757,821,963,- 98,31

20
Sekolah Rimba Sako Selensing 2
Resort II.E Air Hitam I
By ; Slamet Riyadi

RENCANA KERJA TAHUN 2023


A. Strategi Dalam Mendukung Prioritas Nasional Tahun 2023
Dalam Rencana Kerja Pemeritah Tahun 2023 telah ditetapkan 7 (tujuh) Prioritas
Nasional (PN) yang menjadi fokus secara nasional dalam rangka percepatan pemulihan
ekonomi dan reformasi struktural. Direktorat Jenderal KSDAE mendukung 3 (tiga) dari 7
(tujuh) prioritas nasional, yaitu Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan
Berkualitas dan Berkeadilan (PN 1), Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi
Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan (PN 2), dan Membangun Lingkungan Hidup,
Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim (PN 6). Dari ketiga Prioritas
Nasional tersebut, Balai TNBD diamanahkan untuk mendukung pencapaian target 2 prioritas
nasional yaitu PN 1 dan PN 6.
Prioritas Nasional 1, Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang
Berkualitas dan Berkeadilan, mempunyai sasaran pembangunan yang terkait dengan
Direktorat Jenderal KSDAE, sebagai berikut:
1. Meningkatnya daya dukung dan kualitas sumber daya ekonomi sebagai
modalitas bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, yang diupayakan
melalui peningkatan kuantitas/ketahanan air untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi, dengan indikator luas minimal kawasan berfungsi lindung.

21
2. Meningkatnya nilai tambah, lapangan kerja, investasi, ekspor dan daya saing
perekonomian yang diupayakan melalui peningkatan nilai tambah, lapangan
kerja dan investasi di sektor riil dan industrialisasi, dengan indikator
meningkatnya destinasi wisata alam berkelanjutan berbasis kawasan hutan
prioritas.
Tabel 7. Proyek Prioritas Nasional, Kegiatan Prioritas dan Program Prioritas yang
mendukung Prioritas Nasional Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan
yang Berkualitas dan Berkeadilan (PN 1) Lingkup Balai TNBD Tahun 2023

Program Kegiatan Proyek Prioritas


Rincian Output
Prioritas Prioritas Nasional

02-Peningkatan 01- 01-Inventarisasi Kawasan Konservasi dengan nilai


Kuantitas/ Pemantapan Jasa Lingkungan keanekaragaman hayati
Ketahanan Air Kawasan Tinggi tinggi
untuk Berfungsi 02- Perlindungan Rekomendasi Kebijakan
mendukung Lindung dan Pengamanan Pemolaan, Penataan, Perencanaan,
Pertumbuhan (Kumulatif) Kawasan Lindung Kerja sama Kawasan Konservasi
Ekonomi Nasional secara Fasilitasi Usaha Ekonomi
Partisipatif Produktif di Kawasan Konservasi
Unit Kemitraan Konservasi yang
ditingkatkan Kualitas Usahanya

Akses Pemanfaatan Kemitraan


Konservasi di Kawasan
Konservasi
Kader Bina Cinta Alam yang
dilibatkan dalam Pengelolaan
Kawasan Konservasi
Luas Konflik Tenurial di Kawasan
Konservasi yang ditangani
Peningkatan Perlindungan,
Penanganan dan Pengendalian
Kebakaran di Kawasan
Konservasi
Kawasan Konservasi yang
ditingkatkan efektivitas
pengelolaannya

22
Program Kegiatan Proyek Prioritas
Rincian Output
Prioritas Prioritas Nasional

06- 03- 01- Pengembangan Pengembangan Kapasitas


Peningkatan Peningkatan 25 kawasan Hutan Kelompok Masyarakat dalam
Nilai Tambah, Daya Saing untuk Mendukung Rangka Ekowisata (Wisata Alam,
Lapangan Destinasi dan Destinasi SAVE, dan Bahari)
Kerja, Dan Industri Pariwisata
Investasi Di Pengolahan Prioritas Destinasi Wisata Alam Science,
Sektor Riil, Dan Pariwisata, Academic, Voluntary, Education
Industrialisasi Termasuk yang Dikembangkan
Wisata Alam,
yang
Didukung
Penguatan
Rantai Pasok

Prioritas Nasional 6, Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana,


dan Perubahan Iklim, mempunyai sasaran pembangunan yang terkait dengan Ditjen
KSDAE, yaitu Peningkatan kualitas lingkungan hidup, yang diupayakan dengan upaya
peningkatan kualitas lingkungan, sebagai berikut :
1. Pencegahan pencemaran dan kerusakan sumber daya alam dan lingkungan
hidup dengan indikator yaitu: (1) terbentuknya suatu mekanisme Balai Kliring
Kehati.
2. Pemulihan pencemaran dan kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup
dengan indikator yaitu: (1) jumlah spesies TSL terancam punah yang ditingkatkan
populasinya; (2) terjaminnya inventarisasi dan verifikasi ruang perlindungan kehati
di dalam dan di luar KK; (3) terbentuk entitas perlindungan dan pemanfaatan
kehati dan genetik TSL secara berkelanjutan.
Tabel 8. Proyek Prioritas Nasional, Kegiatan Prioritas dan Program Prioritas yang
mendukung Prioritas Nasional Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan
Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim (PN 6) Lingkup Balai TNBD Tahun 2023

Kegiatan Proyek Prioritas


Program Prioritas Rincian Output
Prioritas Nasional
01-Peningkatan 03- 04-Pemulihan Pemulihan Ekosistem di kawasan
Kualitas Pemulihan Habitat Spesies konservasi, Ekosistem Esensial,
Lingkungan Pencemaran Terancam Koridor Hidupan Liar, Taman Kehati,
Hidup dan Punah dan ABKT

23
Kegiatan Proyek Prioritas
Program Prioritas Rincian Output
Prioritas Nasional
Kerusakan 05- Kawasan Perlindungan
Sumber Peningkatan Keanekaragaman Spesies dan
Daya Alam Populasi Genetik TSL
dan Spesies
Lingkungan Tumbuhan
Entitas perlindungan, dan
Hidup dan Satwa Liar
pengawetan keanekaragaman hayati
Terancam
yang di kembangkan
Punah

Penyelamatan Satwa Liar

Grand Total

B. Program, Sasaran Program, Dan Indikator Kinerja Program Tahun 2023


Sasaran Pembangunan bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, terbagi
dalam 3 (tiga) program dengan 6 (enam) sasaran program seperti tercantum pada tabel
sebagai berikut :
Tabel 9. Sasaran Program Ditjen KSDAE Tahun 2023

No Program Sasaran Program

1. Dukungan Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal


Manajemen KSDAE
2. Pengelolaan Hutan 1. Meningkatnya Pengelolaan Kawasan Konservasi
Berkelanjutan 2. Meningkatnya Nilai Ekspor Pemanfaatan TSL yang
3. Lestari dan Berkelanjutan
4. Meningkatnya PNBP dari Pengelolaan Jasa
Lingkungan Kawasan Konservasi dan Pemanfaatan
TSL Secara Lestari
5. Meningkatnya Kemitraan Konservasi dalam
6. Pengelolaan Kawasan Konservasi

3. Kualitas Lingkungan Meningkatnya Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial


Hidup

Sasaran Program Ditjen KSDAE dimaksud didukung dengan Indikator Kinerja


Kegiatan (IKK) dengan target pada Tahun 2023 untuk Balai TNBD sebagaimana tabel sebagai
berikut :

24
Tabel 10. Indikator Kinerja Kegiatan Balai TNBD Tahun 2023

Indikator Kinerja
No Kegiatan Sasaran Kegiatan Target IKK
Kegiatan
1 Dukungan Meningkatnya Nilai SAKIP Ditjen 80 Poin
Manajemen dan kondisi birokrasi KSDAE
Pelaksanaan dan layanan publik Level Maturitas SPIP 3 Level
Tugas Teknis yang agile, efektif, Ditjen KSDAE
Lainnya Ditjen dan efisien lingkup Laporan Keuangan 8 Dokumen
KSDAE Direktorat Jenderal Ditjen KSDAE yang
KSDAE tertib dan akuntabel
2 Perencanaan Meningkatnya Luas Kawasan Hutan 10.000 Hektar
Kawasan pemantapan yang diinventarisasi
Konservasi (prakondisi) status dan diverifikasi
dan fungsi kawasan dengan nilai
konservasi untuk keanekaragaman
peningkatan nilai tinggi secara
efektivitas partisipatif
Jumlah unit kawasan 1 Unit KK
konservasi yang
dilakukan
pemantapan
(prakondisi) status
dan fungsi
Jumlah kerjasama 1 Dokumen
penguatan fungsi dan
pembangunan
strategis pada
kawasan konservasi
3 Pengelolaan Terjaminnya Jumlah desa di 3 Desa
Kawasan kegiatan kawasan konservasi
Konservasi pemberdayaan yang mendapatkan
masyarakat di pendampingan dalam
kawasan konservasi rangka pemberdayaan
masyarakat
Luas pemberian akses 1.000 Hektar
pemanfaatan
tradisional kepada
masyarakat di
kawasan konservasi
melalui kemitraan
konservasi
Jumlah Kader 4 Orang
Konservasi yang
dibina melalui upaya
Bina Cinta Alam
Unit kemitraan 8 Kelompok
konservasi yang
ditingkatkan kualitas
usahanya

25
Indikator Kinerja
No Kegiatan Sasaran Kegiatan Target IKK
Kegiatan
Terjaminnya Jumlah kawasan 1 Unit KK
peningkatan konservasi yang
efektivitas dinilai efektivitas
pengelolaan pengelolaannya
kawasan konservasi Luas penanganan 21 Hektar
konflik tenurial di
kawasan konservasi
Jumlah kawasan 1 Unit
konservasi yang
ditingkatkan
perlindungan
penanganan dan
pengendalian
kebakaran
4 Konservasi Terjaminnya Luas kawasan yang 20.492 Hektar
Keanekaragaman inventarisasi dan diinventarisasi dan
Hayati Spesies verifikasi ruang diverifikasi dengan
dan Genetik perlindungan nilai keanekaragaman
keanekaragaman hayati tinggi secara
hayati didalam dan partisipatif
diluar kawasan
konservasi
Terjaminnya Jumlah entitas 1 Entitas
perlindungan dan perlindungan dan
pemanfaatan pengawetan
keanekaragaman keanekaragaman
spesies dan genetik spesies dan genetik
tumbuhan dan TSL
satwa liar secara Jumlah penyelamatan 2 Kejadian
lestari satwa liar
5 Pemanfaatan Jasa Terjaminnya Jumlah Destinasi 1 Destinasi
Lingkungan efektivitas Wisata Alam Science,
Kawasan pemanfaatan jasa Academic, Voluntary,
Konservasi lingkungan hutan Education
konservasi serta
kolaborasi
pengelolaan
Kawasan
6 Pemulihan Meningkatnya Luas ekosistem yang 125,57 Hektar
Ekosistem pemulihan dipulihkan
ekosistem

Sesuai surat Direktur Jenderal KSDAE Nomor :


S.1185/KSDAE/SET.3/REN.2/10/2022 tanggal 7 Oktober 2022 perihal Penyusunan RKAKL
Alokasi Anggaran Lingkup DItjen KSDAE Tahun 2023, Balai TNBD mendapatkan alokasi

26
anggaran sebesar Rp. 13.918.363.000,-, dengan rincian per program sebagaimana Tabel 3.8
serta rincian per jenis belanja dan sumber dana sebagaimana Gambar 3.2.
Tabel 11. Alokasi Anggaran pada Balai TNBD dalam rencana kerja tahun 2023

Alokasi
Kode Program
(x 1000 Rp)
029.WA Program Dukungan Manajemen 8.159.000
029.FF Program Pengelolaan Hutan Berkelanjutan 5.759.000
TOTAL 13.918.363

Tabel 12. Alokasi anggaran per Kegiatan tahun 2023

Belanja Belanja Non


No Program Kegiatan Operasional Operasional
Total (Rp)
(Rp) (Rp)
Dukungan Dukungan 7.659.363.000 500.000.000 8.159.363.000
1 Manajemen Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya DJ
KSDAE
2 Pengelolaan Perencanaan 0 340.000.000 340.000.000
Hutan Kawasan Konservasi
Berkelanjutan
Pengelolaan Kawasan 0 3.799.000.000 3.799.000.000
Konservasi
Konservasi Kehati, 0 530.000.000 530.000.000
Spesies dan Genetik
Pemanfaatan Jasa 0 850.000.000 850.000.000
Lingkungan Kawasan
Konservasi
Pemulihan 0 240.000.000 240.000.000
Ekosistem
TOTAL 7.659.363.000 6.259.000.000 13.918.363.000

Dari alokasi anggaran tersebut terdapat alokasi pagu untuk Sumber dana HLN dari
program BIOCF ISFL yang dimasukkan dalam kegiatan Pengelolaan kawasan Konservasi
sebesar Rp. 1.633.000.000,-. Program ini dilaksanakan di provinsi Jambi selama 5 tahun dari
2021 s.d 2025, dan saat ini telah memasuki tahun ketiga dalam pelaksanaannya.

27
C. Pengarusutamaan
Sesuai RPJMN 2020-2024 yang telah ditetapkan, pengarusutamaan (mainstreaming)
merupakan bentuk pendekatan inovatif yang akan menjadi pendorong dalam pembangunan
untuk menuju masyarakat sejahtera dan berkeadilan. Di dalam Rencana Strategis (Renstra)
KLHK 2020-2024 ini terdapat 4 (empat) pengarusutamaan (mainstreaming) yang memiliki
peran vital dalam pembangunan nasional dengan tetap memperhatikan kelestarian
lingkungan serta partisipasi dari masyarakat, yang rinciannya sebagai berikut :
1. Pengarusutamaan Kesetaraan Gender,
Pengarusutamaan Gender (PUG) merupakan strategi untuk mengintegrasikan
perspektif gender ke dalam pembangunan, mulai dari penyusunan kebijakan, perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi. Tujuan dari PUG adalah
menjamin terciptanya akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat pembangunan bidang KSDAE
untuk masyarakat secara seimbang antara perempuan dan laki-laki.

Pembibitan Pemulihan Ekosistem


Resort I.C Maro Sebo Ulu II
By ; Ilham Rachman

Arah kebijakan PUG adalah perwujudan kesetaraan gender, yang diupayakan dengan
strategi, yaitu: (1) mengurangi kesenjangan antara laki- laki dan perempuan dalam
mengakses dan mengontrol sumber daya, (2) penyediaan dan pemanfaatan data terpilah serta
sarana dan prasarana yang responsif gender, (3) penguatan pemahaman dan komitmen
pemangku kepentingan, koordinasi dalam pelaksanaan PUG, baik pelaksanaan
perencanaan dan penganggaran yang responsif gender (PRG) maupun penguatan kebijakan
dan regulasi yang responsif gender, (4) berpartisipasi di seluruh proses pembangunan dan
28
pengambilan keputusan serta dalam memperoleh manfaat pembangunan. Penjabaran dari
arah kebijakan ini di BTNBD yaitu pelibatan yang setara antara petugas laki-laki dan
perempuan dalam kegiatan teknis di lapangan (patroli, identifikasi dan inventarisasi, dst),
adanya Dharma Wanita Persatuan (DWP) BTNBD yang menjadi wadah aktualisasi pegawai
perempuan dan para istri pegawai, pelibatan perempuan dalam KTH binaan BTNBD
(pemulihan ekosistem, pelaksanaan bantuan ekonomi), dan penguatan kelembagaan SAD
melalui pengarusutamaan gender oleh pegawai BTNBD.
2. Pengarusutamaan Pembangunan Berkelanjutan,
Pengarusutamaan Pembangunan Berkelanjutan merupakan strategi pembangunan
yang dapat memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan generasi masa depan,
dengan mengedepankan kesejahteraan sosial, ekonomi dan lingkungan. Pembangunan
berkelanjutan mencakup 17 tujuan yang saling terkait termasuk kerentanan bencana dan
perubahan iklim, serta tata kelola pemerintahan yang baik. RPJMN Tahun 2020-2024 telah
mengarusutamakan 118 target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs).
Kontribusi Balai TNBD dalam pengarusutaamaan ini terutama pada pengawetan
keanekaragaman hayati tinggi yang selama ini telah dikelola baik secara insitu maupun eksitu
diantaranya yaitu demplot tumbuhan obat, areal reintroduksi anggrek alam, stasiun
pengembangan anggrek, tanaman hias, tanaman paku, dan pembibitan bulian, demplot
jernang, demplot tumbuhan buah-buahan hutan TNBD, dan Plot Sampel Permanen bulian.
3. Pengarusutamaan Modal Sosial dan Budaya,
Pengarusutamaan modal sosial budaya merupakan internalisasi nilai dan
pendayagunaan kekayaan budaya untuk mendukung seluruh proses pembangunan.
Pengetahuan tradisional (local knowledge), kearifan lokal (local wisdom), pranata sosial di
masyarakat sebagai penjelmaan nilai-nilai sosial budaya komunitas harus menjadi
pertimbangan dalam proses perencanaan serta penyusunan kebijakan dan program
pembangunan nasional. Pengarusutamaan sosial budaya ini bertujuan dan berorientasi pada
penghargaan atas khazanah budaya masyarakat, sekaligus upaya pelestarian dan pemajuan
kebudayaan bangsa. Pada tahun 2019, Balai TNBD telah melakukan harmonisasi antara
aturan negara dengan aturan adat SAD/OR yang tertuang dalam zonasi/tata ruang adat
pengelolaan TNBD. Di dalam SK tersebut ruang-ruang adat TNBD diakui dan setara dengan
zona-zona pengelolaan kawasan konservasi. Zonasi ini kemudian menjadi acuan dalam
penyusunan program dan kegiatan pengelolaan di TNBD. Hingga tahun 2022, tercatat 8
Kelompok Temenggung SAD yang telah melakukan kemitraan konservasi dengan Balai
TNBD, 3 diantaranya telah memperoleh SK Kulin KK dari Ditjen PSKL.
29
4. Pengarusutamaan Transformasi Digital.
Pengarusutamaan transformasi digital merupakan upaya untuk mengoptimalkan
peranan teknologi digital dalam meningkatkan daya saing bangsa dan sebagai salah satu
sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Strategi pengarusutamaan transformasi
digital terdiri dari aspek kemantapan ekosistem (supply), pemanfaatan (demand), dan
pengelolaan Big Data. Balai Taman Nasional Bukit Duabelas mendorong penggunaan
aplikasi open source (gdrive, google sheet, dst) untuk input data base di lingkup BTNBD, serta
turut mendukung data situation room (sitroom) yang dikelola di tingkat pusat melalui
SIDAK KSDAE.

30
PENUTUP

Rencana Kerja Balai TNBD tahun 2023


merupakan acuan dalam pelaksanaan
program dan kegiatan dalam rangka
mendukung Percepatan Pemulihan Ekonomi
dan Reformasi Struktural dengan
memperhatikan protokol kesehatan.
Kontribusi BTNBD dalam menghidupkan
kembali kegiatan ekonomi khususnya
pada sektor UMKM, dan pariwisata
diharapkan dapat berdampak pada
menurunnya angka-angka pengangguran dan
kemiskinan. Selain itu juga diharapkan
seluruh kegiatan yang dilakukan dapat selaras
dengan kelestarian lingkungan hidup dan
kehutanan dengan masyarakat sebagai subjek
pembangunan, khususnya di TNBD yaitu
komunitas SAD/OR.
Rencana Kerja BTNBD Tahun 2023
merupakan turunan dari Renja Ditjen KSDAE
2023 yang telah memasukkan Indikator
Kinerja yang ditetapkan dan disusun
berdasarkan evaluasi, arahan, dan masukan
untuk pembangunan satu tahun mendatang.
Harapannya kegiatan yang
direncanakan dalam Rencana Kerja Balai Meranti (Shorea sp)
Resort I.C Maro Sebo Ulu II
TNBD Tahun 2023 dapat membawa By ; Randa F.
perubahan secara nyata di tingkat tapak dan
sebagai sarana dalam mensejahterakan
masyarakat baik komunitas SAD/OR maupun masyarakat desa sekitar kawasan, turut
mendukung dalam memberikan perlindungan optimal terhadap kehidupan manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidup akan lahan, sumber daya air, kebutuhan udara bersih serta
menjaga sumber daya hutan dan lingkungan dalam mendukung pembangunan nasional
secara berkelanjutan.
Kepala Balai

Yunaidi, S.Si, M.A.P


NIP. 19681025 200003 1 003

31
Durian di Tapak Komunal T. Grip
Resort II.E Air Hitam I
By ; Ilham Rachman

LAMPIRAN
RENCANA KERJA BALAI TAMAN NASIONAL BUKIT
DUABELAS TAHUN 2023

32
Tabel 1. Matriks IKK per RO Balai Taman Nasional Bukit Duabelas Tahun 2023
IKK RO SATKER TARGET SATUAN ANGGARAN
Kegiatan Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya lingkup Ditjen KSDAE
1. Nilai SAKIP pada Direktorat Layanan Perkantoran BALAI TAMAN 1 Layanan 7,859,363,000
Jenderal Konservasi Sumber Daya NASIONAL BUKIT 12
Alam dan EkosistEM
2. Laporan Keuangan Direktorat
Jenderal Konservasi Sumber Daya Layanan Umum BALAI TAMAN 450,000,000
Alam dan Ekosistem yang tertib dan NASIONAL BUKIT 12
akuntabel Level Maturitas SPIP Layanan Sarana Internal BALAI TAMAN 1
50 Layanan
Unit 50,000,000
Direktorat Jenderal Konservasi NASIONAL BUKIT 12
Sumber Daya Alam dan Ekosistem

Kegiatan Pengelolaan Kawasan Konservasi


Jumlah desa di kawasan konservasi Fasilitasi Usaha Ekonomi BALAI TAMAN 3 Desa 236,000,000
yang mendapatkan pendampingan Produktif di Kawasan NASIONAL BUKIT 12
dalam rangka pemberdayaan Konservasi
masyarakat
Luas pemberian akses pemanfaatan Akses Pemanfaatan BALAI TAMAN 1,000 Hektar 360,000,000
tradisional kepada masyarakat di Kemitraan Konservasi di NASIONAL BUKIT 12
kawasan konservasi melalui kemitraan Kawasan Konservasi
konservasi
Jumlah Kader Konservasi yang dibina Kader Bina Cinta Alam BALAI TAMAN 4 Orang 60,000,000
melalui upaya Bina Cinta Alam yang dilibatkan dalam NASIONAL BUKIT 12
Pengelolaan Kawasan
Konservasi
IKK RO SATKER TARGET SATUAN ANGGARAN
Unit kemitraan konservasi yang Unit Kemitraan Konservasi BALAI TAMAN 8 Kelompok 240,000,000
ditingkatkan kualitas usahanya yang Ditingkatkan NASIONAL BUKIT 12
Kualitas Usahanya

Luas penanganan konflik tenurial di Luas konflik tenurial di BALAI TAMAN 21 Hektar 75,000,000
kawasan konservasi kawasan konservasi yang NASIONAL BUKIT 12
ditangani

Jumlah kawasan konservasi yang Peningkatan Perlindungan BALAI TAMAN 1 Unit KK 1,750,000,000
ditingkatkan perlindungan dan Pengamanan di NASIONAL BUKIT 12
penanganan dan pengendalian Kawasan Konservasi
kebakaran
Jumlah kawasan konservasi yang Kawasan Konservasi yang BALAI TAMAN 1 Unit KK 45,000,000
dinilai efektivitas pengelolaannya ditingkatkan efektivitas NASIONAL BUKIT 12
pengelolaannya
Bio Carbon Fund ISFL BALAI TAMAN 1 Lembaga 1,633,000,000
(BioCF ISFL): Jambi NASIONAL BUKIT 12
Sustainable Landscape
Management Project
Kegiatan Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik
Luas kawasan yang diinventarisasi Kawasan Perlindungan BALAI TAMAN 20,492 Hektar 300,000,000
dan diverifikasi dengan nilai Keanekaragaman Spesies NASIONAL BUKIT 12
keanekaragaman hayati tinggi secara dan Genetik TSL
partisipatif
IKK RO SATKER TARGET SATUAN ANGGARAN
Jumlah entitas perlindungan dan Entitas perlindungan, dan BALAI TAMAN 1 Entitas 80,000,000
pengawetan keanekaragaman spesies pengawetan NASIONAL BUKIT 12
dan genetik TSL keanekaragaman hayati
yang di kembangkan
Jumlah penyelamatan satwa liar Penyelamatan Satwa Liar BALAI TAMAN 2 Kejadian 150,000,000
NASIONAL BUKIT 12
Kegiatan Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi
Jumlah Destinasi Wisata Alam Science, Pengembangan Kapasitas BALAI TAMAN 1 Kelompok 100,000,000
Academic, Voluntary, Education Kelompok Masyarakat NASIONAL BUKIT 12 Masyarakat
dalam Rangka Ekowisata
(Wisata Alam, SAVE, dan
Bahari)
Destinasi Wisata Alam BALAI TAMAN 1 Destinasi 750,000,000
Science, Academic, NASIONAL BUKIT 12
Voluntary, Education yang
Dikembangkan
Kegiatan Pemulihan Ekosistem
Luas ekosistem yang dipulihkan Pemulihan Ekosistem di BALAI TAMAN 126 Hektar 240,000,000
kawasan konservasi, NASIONAL BUKIT 12
Ekosistem Esensial,
Koridor Hidupan Liar,
Taman Kehati, dan ABKT

Anda mungkin juga menyukai