logam pada suhu ± 1700 ºC atau lebih. Sampel yang berbentuk cairan akan dilakukan atomisasi dengan cara memasukan cairan tersebut ke dalam nyala campuran gas bakar (oxidant fuel) Syarat-syarat gas dalam atomisasi dengan nyala: • Campuran gas mpy suhu nyala sesuai dg unsur yang akan dianalisa Spektrofotometri serapan atom (AAS) adalah suatu • tidak mudah menimbulkan ledakan. tidak metode analisis yang didasarkan pada proses beracun dan mudah dikendalikan penyerapan energi radiasi oleh atom-atom yang • Gas cukup murni dan bersih (UHP) berada pada tingkat energi dasar (ground state). Hal yang harus diperhatikan : Penyerapan tersebut menyebabkan tereksitasinya - Standar dan sampel dalam bentuk larutan dan elektron dalam kulit atom ke tingkat energi yang cukup stabil dengan keasaman yang rendah lebih tinggi. Keadaan ini bersifat labil, elektron akan untuk mencegah korosi. kembali ke tingkat energi dasar sambil - Atomisasi dilakukan dengan nyala dari mengeluarkan energi yang berntuk radiasi. Adanya campuran gas yang sesuai dengan unsur yang absorpsi atau emisi radiasi disebabkan adanya dianalisa. transisi elektronik yaitu perpindahan elektron dalam Atomisasi tanpa nyala atom, dari tingkat energi yang satu ke tingkat energi dengan mengalirkan energi listrik pada batang lain. karbon (CRA – Carbon Rod Atomizer) atau 1. EMISI tabung karbon (GTA – Graphite Tube Atomizer) karena atom menerima energi pengeksitasi dalam yang mempunyai 2 elektroda. bentuk energi panas dinyala, sebagaian dari Sampel dimasukan ke dalam CRA atau GTA. energi tersebut digunakan untuk mengeksitasi Arus listrik dialirkan sehingga batang atau tabung atom. Dalam eksitasi, atom mengalami menjadi panas (suhu naik menjadi tinggi) dan perpindahan ke tingkat yang lebih tinggi lalu pada unsur yang dianalisa akan teratomisasi. Suhu saat atom tersebut kembali ke keadaan dasar dapat diatur hingga 3000 ºC. terjadi pelepasan energi yang berbentuk Tahap : gelombang elektromagnetik berupa sinar emisi - Tahap pengeringan (drying) untuk yang akan dipancarkan ke segala arah sehingga menguapkan pelarut intensitas sinar yang sampai ke detektor hanya - Pengabuan (ashing), suhu furnace dinaikkan sebagian kecil saja. bertahap sampai terjadi dekomposisi dan penguapan senyawa organik yang ada dalam 2. ABSORPSI sampel sehingga diperoleh garam atau oksida Proses absorpsi terjadi karena seberkas sinar logam dengan panjang gelombang tertentu melewati - Pengatoman (atomization) media pengabsorpsi yang terdiri dari atom. Atom yang mengabsorpsi energi cahaya tersebut akan Atomisasi dengan pembentukan senyawa hidrida mengubah atom menjadi atom yang tereksitasi, Atomisasi dengan pembentukan senyawa hidrida sedangkan energi yang tidak diserap akan dilakukan untuk unsur As, Se, Sb yang mudah terurai ditransmisikan. apabila dipanaskan pada suhu lebih dari 800 ºC sehingga atomisasi dilakukan dengan membentuk 3. ATOMISASI senyawa hibrida berbentuk gas atau yang lebih -Atomisasi dengan nyala terurai menjadi atom-atomnya melalui reaksi reduksi oleh SnCl2 atau NaBH4, contohnya merkuri (Hg). Keuntungan aas: - Spesifik - Batas (limit) deteksi rendah berasal dari sumber radiasi, dan radiasi yang - Dari satu larutan yang sama, beberapa unsur berasal dari nyala api berlainan dapat diukur 5. Monokromator - Pengukuran dapat langsung dilakukan terhadap untuk memisahkan radiasi resonansi yang telah larutan contoh (preparasi contoh sebelum mengalami absorpsi tersebut dari radiasi-radiasi pengukuran lebih sederhana, kecuali bila ada zat lainnya. pengganggu) 6. Defektor - Dapat diaplikasikan kepada banyak jenis unsur mengukur radiasi yang ditransmisikan oleh dalam banyak jenis contoh. sampel dan mengukur intensitas radiasi tersebut - Batas kadar-kadar yang dapat ditentukan adalah dalam bentuk energi listrik. amat luas (mg/L hingga persen) 7. Recorder Komponen aas: Sinyal listrik yang keluar dari detektor diterima 1. Sumber radiasi resonansi (Hollow Cathode oleh piranti yang dapat menggambarkan secara Lamp) otomatis kurva absorpsi. Pemancaran radiasi resonansi terjadi bila kedua elektroda diberi tegangan, arus listrik yang terjadi Spektrofotometri UV-Vis menimbulkan ionisasi gas-gas pengisi. Ion-ion gas yang bermuatan positif ini menembaki atom- atom yang terdapat pada katoda yang menyebabkan tereksitasinya atom-atom tersebut. Atom-atom yang tereksitasi ini bersifat tidak stabil dan akan kembali ke tingkat dasar dengan melepaskan energi eksitasinya dalam bentuk radiasi. Radiasi ini yang dilewatkan melalui atom yang berada dalam nyala. 2. Tabung Gas Prinsip : interaksi yang terjadi antara energy yang tabung gas yang berisi gas asetilen. berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan 3. Ducting materi yang berupa molekul. Besar energy yang cerobong asap untuk menyedot asap atau sisa diserap tertentu dan menyebabkan electron pembakaran pada AAS, yang langsung tereksitasi dari ground state ke keadaan tereksitasi dihubungkan pada cerobong asap bagian luar yang memiliki energy lebih tinggi. Kemudian sinyal pada atap bangunan, agar asap yang dihasilkan ditangkap oleh defector diubah menjadi sinyal listrik oleh AAS, tidak berbahaya bagi lingkungan dan dibaca oleh recorder dalam bentuk absoransi. sekitar. Hukum lambert-beer menyatakan hubungan linear 4. Atomizer antara absorban dengan konsentrasi larutan analit • Nebulizer (sistem pengabut) dan berbanding terbalik dengan transmitan. Dalam untuk mengubah larutan menjadi aerosol hokum Lambert-Beer tersebut ada beberapa (butir-butir kabut dengan ukuran partikel 15 – pembatasan, yaitu : 20 µm) dengan cara menarik larutan melalui • Sinar yang digunakan dianggap monokromatis kapiler (akibat efek dari aliran udara) dengan • Penyerapan terjadi dalam suatu volume yang pengisapan gas bahan bakar dan oksidan, mempunyai penampang yang sama disemprotkan ke ruang pengabut. Partikel- • Senyawa yang menyerap dalam larutan tersebut partikel kabut yang halus kemudian bersama- tidak tergantung terhadap yang lain dalam sama aliran campuran gas bahan bakar, masuk larutan tersebut ke dalam nyala, sedangkan titik kabut yang • Tidak terjadi flourensensi atau fosforisensi besar dialirkan melalui saluran pembuangan. • Indeks bias tidak bergantung pada konsentrasi • spray chamber dan burner (sistem pembakar) larutan. untuk membuat campuran yang homogen antara gas oksidan, bahan bakar dan aerosol Faktor penyebab kesalahan : yang mengandung contoh sebelum memasuki 1. Adanya serapan oleh pelarut. burner. dapat diatasi dengan penggunaan blangko, • Burner yaitu larutan yang berisi selain komponen terjadi atomisasi yaitu pengubahan kabut/uap yang akan dianalisis termasuk zat pembentuk garam unsur yang akan dianalisis menjadi warna. atom-atom normal dalam nyala. Chopper 2. Serapan oleh kuvet. digunakan untuk membedakan radiasi yang kuvet dari kuarsa memiliki kualitas yang Rangkaian Alat NMR : lebih baik. 3. Kesalahan fotometrik norml pada pengukuran dengan absorbnsi sangat rendah atau sangat tinggi, dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai dengan kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan (melalui pengenceran atau pemekatan) Hal-hal yang harus diperhatikan : 1. Larutan jernih berwarna Prinsip : didasarkan pada penyerapan gelombang 2. Sangat encer radio oleh inti atom pada daerah medan magnet 3. Panjang gelombang yang digunakan adalah sehingga atom tereksitasi ke tingkat yg kbh tinggi panjang gelombang yang mempunyai dengan adanya efek resonansi pada saat absorbansi maksimal. penyerapan emisi. Dimana perbedaan energi yang - karena pada panjang gelombang timbul karena adanya perbedaan energi antara maksimal, kepekaannya juga maksimal 𝑠𝑝𝑖𝑛 𝛼 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑝𝑖𝑛 𝛽 pada penentuan struktur karena pada panjang gelombang tersebut, senyawa organic dengan menganalisis data NMR perubahan absorbansi untuk tiap satuan berupa 13C-NMR (200-0ppm) dan 1H-NMR(9- konsentrasi adalah yang paling besar. 0ppm) - disekitar panjang gelombang maksimal, Komponen + Fungsi : akan terbentuk kurva absorbansi yang 1. Flakon datar sehingga hukum Lambert-Beer u/ wadah sampel yang dianalisis utk akan dapat terpenuhi. dikenai medan magnet - apabila dilakukan pengukuran ulang, 2. Medan magnet tingkat kesalahannya akan kecil sekali. u/ penghasil magnet yang stabil agar terjadi Kelebihan Spektrofotometri UV-Vis spin pada molekul sampel sehingga • Panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi tereksitasi. • Caranya sederhana 3. Celah magnet • Dapat menganalisa larutan dengan u/ daerah sampel pada flakon yang dikenai konsentrasi yang sangat kecil medan magnet Kekurangan Spektrofotometri UV-Vis 4. Frekuensi Radio • Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu u/ penghasil frekuensi gelombang radio utk dan adanya zat pengganggu dan kebersihan diserap inti atom pada sampel dari kuvet 5. Detektor • Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet u/ pembaca sinyal frekuensi radio yang yang panjang gelombang >185 nm diserap • Pemakaian hanya pada gugus fungsional 6. Transmiter RF yang mengandung elektron valensi dengan u/ pendeteksi energi yang ditransmisikan energy eksitasi rendah • Sinar yang dipakai harus monokromatis 7. Recorder u/ membaca spektra yang dihasilkan NMR diselubungi GENERATOR berbentuk Spektrofotometri NMR (Nuclear silinder (u/ tempat rangkaian komponen alat NMR) Magnetic Resonance) Perbedaan NMR dengan IR dan UV-VIS : 1. Sistem absorbsi dibawah pengaruh medan magnet dan hal ini tidak ada pada UV-VIS dan IR. 2. Pada NMR energi radiasi elektromagnetik pada daerah frekuensi radio Spektrometri Resonansi Magnetik Inti pada sebagainya) dapat terabsorpsi dengan radiasi infra umumnya digunakan untuk : merah pada panjang gelombang yang berbeda. Pada 1. Menentukan jumlah proton yang dimiliki vibrasi akan menghasilkan perubahan bentuk muatan listrik yang dapat diamati melalui radiasi infra lingkungan kimia yang sama pada suatu merah. senyawa organik. 2. Mengetahui informasi mengenai struktur FAKTOR PENTING : suatu senyawa organik. • berdasarkan interaksi atau hubungan pada getaran 3. Spektoskopi NMR dapat digunakan atom molekul yang saling berikatan dengan gugus sebagai alat sidik jari. fungsi dalam molekul dengan menyerap radiasi 4. Spektrofotometri Resonansi Magnetik Inti pada gelombang elektromagnetik IR. Proton berguna untuk penentuan struktur • Proses penyerapan terhadap radiasi FTIR (inframerah) dapat menyebabkan peningkatan molekul organik. energi getaran molekul ke tingkat getaran yang lebih tinggi dan besarnya penyerapan ini dapat Spektrofotometri FTIR (Fourier spesifik dan lebih baik lagi. Transform Infrared Spectroscopy) • Vibrasi atau pergerakan yang normal mempunyai nilai frekuensi yang serupa dengan nilai frekuensi pada radiasi elektromagnetik yang di abrorbsi terhadap ikatan molekuk atau gugus kimia yang terpilih. • Penyerapan pada spektro FTIR akan terjadi jika adanya perubahan yang spesifik pada nilai maupun arah dari suatu ikatan molekul. BAGIAN UTAMA KOMPONEN 1. sumber radiasi, 2. daerah cuplikan proses kerjanya, dibantu dengan gaya inter molekul yang dapat merubah sediaan padat menjadi cairan lalu diubah lagi menjadi bentuk gas dan dipengaruhi oleh beberapa perbedaan dalam bentuk vibrasi frekuensi dan radiasi. 3. kisi difraksi (monokromator), FTIR merupakan alat yang digunakan untuk mengidentifikasi senyawa, mendeteksi gugus 4. detektor fungsi, dan menganalisis campuran dan sampel 5. komputer yang dianalisis. Keunggulan FTIR Pada dasarnya Spektrometer FTIR sama dengan • Pengukuran frekuensinya lebih cepat Spektrometer IR dispersi, yang membedakannya daripada menggunakan metode lain melalui adalah pengembangan pada sistim optiknya sebelum proses pemindaian. berkas sinar infra merah melewati contoh. • Memiliki sensitifitas dan ketelitian yang tinggi daripada cara dispersi manual, karena Prinsip : mengenali gugus fungsi suatu senyawa dari banyaknya jumlah radiasi yang dipancarkan absorbansi inframerah yang dilakukan terhadap tanpa harus masuk terlebih dahulu ke dalam senyawa tersebut. Pola absorbansi yang diserap oleh celah. tiap-tiap senyawa berbeda-beda, sehingga senyawa- Kelemahan FTIR senyawa dapat dibedakan dan dikuantifikasikan • Saat proses menghasilkan data, kedua PERGERAKAN (VIBRASI) lubang IR harus saling berhadapan satu sama Keadaan vibrasi atau pergerakkan yang terjadi pada lain. Hal ini sangat memakan waktu dalam suatu ikatan molekul berlangsung dalam keadaan mengirim data karena prosesnya lama. yang tetap pada keadaan tetap secara kontinyu • Radiasi IR sangat berbahaya untuk mata. dengan beberapa tingkatan energi. Nantinya, sehingga jangan sampai sinar IR menyorot panjang gelombang akan diserap oleh salah satu tipe langsung ke mata karena dapat ikatan molekul dan bergantung pada pergerakkan menimbulkan iritasi bahkan kebutaan. suatu struktur. Oleh karena itu, tipe ikatan molekul • Proses transfer data lebih lama karena tidak yang berbeda seperti (C-H, C-C, O-H, dan dapat menggunakan fitur bluetooth.