Tindakan kekerasan hingga perang antarsuku kerap dilakukan sebagai bentuk penyelesaian
masalah.
Untuk itu perlu dilakukan pemberdayaan oleh pemerintah hingga ke tingkat kampung untuk
membuka ruang resolusi konflik, kata peneliti Papua.
Puluhan orang dari Suku Kimyal menyerang Suku Yali yang ada di rumah, gereja dan hotel pada
hari Minggu (04/10) di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.
Serangan itu menyebabkan enam orang meninggal dunia, 42 luka-luka, ribuan orang mengungsi,
tiga rumah dan satu hotel dibakar.
Kemarahan warfa dipicu oleh kematian mantan Bupati Yahukimo Abock Busup di Jakarta, kata
polisi.
Kematian Abock memicu tersebarnya kabar bohong dari Jakarta sampai ke Yahukimo, bahwa
Abock dibunuh, dan menyebabkan sejumlah orang bergerak.
Kepolisian telah menangkap 52 orang yang diduga pelaku penyerangan.
Faktor lain, konflik klasik ini, kata Adriana, juga tidak bisa dilepaskan dari sifat primordialisme
antarsuku yang bermutasi dari kekerasan fisik di masa lalu menjadi perebutan jabatan birokrasi,
ekonomi dan lainnya.
"Di Papua sering kali, jika bupati dari suku A, sementara suku dominan B, muncul masalah,
bupati dituding tidak memperhatikan suku lain. Lalu, jika suku A memimpin, mereka akan
memprioritaskan, mengangkat birokrasi dari sukunya. Ini juga menjadi pemicu konflik."
"Harmonisasi gaya kepemimpinan sipil dengan adat berbasis suku ini belum ada formulanya
sampai sekarang. Ini harus diselesaikan untuk menghindari kesenjangan, perselisihan, dan
penyetaraan kesejahteraan" katanya.
Senada, Ketua Ikatan pelajar dan mahasiswa Yahukimo di Jayapura, Yanis Soll, mengatakan di
Yahukimo terdapat 51 distrik dengan puluhan suku yang memiliki karakteristik kepribadian
beragam.
"Konflik terjadi karena kurangnya pendekatan terhadap masyarakat, belum adanya nilai
kebersamaan dan ruang dialog jika muncul masalah antarsuku," kata Yanis.
Selain itu, faktor lain yang menyebabkan konflik rawan terjadi adalah karena kurangnya
kesejahteran sosial di sana.
"Masyarakat belum ada jaminan kehidupan nyaman, ditambah adanya pendekatan militer,"
ujarnya.
Untuk itu, Yanis meminta pemerintah untuk fokus membangun komunikasi antar suku dan juga
kesejahteraan di sana.
BBC News Indonesia telah menghubungi Pemerintah Provinsi Papua dan Majelis Rakyat Papua
untuk meminta tanggapan, namun belum memberikan respons hingga berita ini diturunkan.
B. CARA KERJA
1. Masukkan sebuah paku dengan posisi berdiri ke dalam setiap gelas.
2. Pastikan seluruh gelas berada pada ruangan yang sama.
3. Isilah gelas pertama dengan air hingga seluruh bagian paku terendam air.
4. Isilah gelas kedua dengan diisi air hingga setengah bagian paku yang tererndam air.
5. Gelas ketiga dibiarkan tanpa diisi air.
6. Lakukan pengamatan setiap hari selama seminggu.
7. Apa yang terjadi pada ketiga paku pada setiap gelas tersebut?
8. Gambarlah dan beri penjelasannya.
Rangkuman & hasil pembahasan:
hari
gelas
minggu senin selasa rabu kamis jumat sabtu
1 Tidak Tidak Tidak Mengalami Mengalami Mengalami Mengalami
mengalami mengalami Mengalami perkaratan perkaratan perkaratan perkaratan
perubahan perubahan perkaratan dan warna dan warna dan warna dan warna
air mulai air lebih air lebih air lebih
pekat pekat pekat pekat
2 Tidak Mengalami Mengalami Mengalami Mengalami Mengalami Mengalami
mengalami perkaratan perkaratan perkaratan perkaratan perkaratan perkaratan
perubahan dan warna dan warna dan warna dan warna dan warna
air mulai air lebih air lebih air lebih air lebih
pekat pekat pekat pekat pekat
3 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
mengalami mengalami mengalami mengalami mengalami mengalami mengalami
perubahan perubahan perubahan perubahan perubahan perubahan perubahan
BIOTEKNOLOGI [Cara Membuat Kompos]
B. CARA KERJA:
1. Masukkan 3 cup daun kering ke dalam karung.
2. Masukkan 3 cup cacahan rumput ke dalam karung.
3. Masukkan 3 cup tanah hitam ke dalam karung.
4. Masukkan 3 cup kotoran ayam kering ke dalam karung.
5. Keluarkan semua bahan yang ada di dalam karung.
6. Campurkan 1 tutup EM4 ke dalam 1 tempat air.
7. Tuangkan campuran EM4 ke dalam 1 cup.
8. Tuangkan cup ke dalam campuran bahan-bahan yang sudah dibuat.
9. Aduk hingga semua bahan tercampur.
10. Masukkan kembali ke dalam karung.
11. Tutup,dan letakkan di tempat yang disediakan.
CARA PEMBUATAN:
Rangkuman & hasil pembahasan: pupuk sudah jadi
Karena memiliki ciri-ciri:
-Warna kompos coklat kehitaman.
-Aroma kompos yang baik tidak menyengat, tetapi mengeluarkan aroma seperti bau teh
-Apabila dipegang dan dikepal, kompos akan menggumpal. Apabila ditekan dengan lunak,
Gumpalan kompos akan hancur dengan mudah.
Untuk membuat kompos ini menggunakan waktu selama 3 minggu.
TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN
[Erosi Tanah]
B. CARA KERJA
1. Gunting bagian botol yang terbuka untuk meletakkan tanah dan memasukkan air ke
dalam sistem.
2. Ambil 2 aqua gelas. Ikat ke ujung botol
3. Siapkan tanah dan sebarkan secara merata dibotol pertama secukupnya untuk
mengisinya tiga perempat volume. Tekan dengan lembut untuk memadatkan tanah.
4. Lakukan prosedur yang sama untuk contoh tanah dengan Sebagian kacang hijau dan
tempatkan pada botol kedua .
5. Siram botol pertama dan kedua. Amati.
6. Letakkan botol miring dengan tumpukkan buku. Amati.
Sedangkan air yang mengalir dari botol plastik yang berisi tanaman kacang
hijau, terlihat sangat jernih, karena ada akar tanaman yang mengikat tanah,
sehingga erosi terjadi sangat sedikit.