Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM SAINS

Kelompok :5
Nama dan NIM Anggota : Elvin Naviqotin Nabbellah (18054006)
Dwi Mulyaningsri Pamungkas (18054009)

PERTEMUAN 1
PERCOBAAN PERCAMPURAN WARNA

A. ALAT DAN BAHAN


1. 7 Gelas bening sebagai wadah
2. Warna primer merah, kuning, dan biru
3. Sendok takar
4. Sedotan
5. Air
B. Proses Pengamatan (Jelaskan dari Awal sampai Akhir)
Hari ini kami dari kelompok 5 akan melakukan percoban percampuran
warna. Berikut proses percobaan. Kami menyiapakan warna primer yaitu merah,
kuning dan biru. Dari ketiga warna primer tersebut kami akan mencampurkannya.
Pertama-tama, kami menyiapkan 3 gelas berisi air, yang kemudian masing-
masing gelas diberi 3 tetes pewarna makanan berwarna merah, kuning, dan biru
Kemudian, kami akan mencampurkan warna primer dengan warna primer
menggunakan perbandingan 1:1, dengan rincian sebagai berikut:
1. Warna merah + warna kuning
2. Warna merah + warna biru
3. Warna kuning + warna biru
Dari hasil pencampuran dua warna primer tersebut, maka akan dihasilkan warna
baru berupa warna sekunder.
Setelah didapatkan warna sekunder, kami mencoba mencampurkan warna
sekunder dengan warna primer serta warna sekunder dengan warna sekunder
menggunakan perbandingan 1:1.
Pencampuran warna tersebut kami lakukan sebanyak 7 kali hingga
menghasilkan 7 warna baru. Yang mana hasil dari pengamatan pencampuran
bahan tersebut akan kami tulis pada tabel di bawah.
C. Hasil Pengamatan (Tabel, Deskripsi, dan Narasi)
Hasil
Warna Warna
No. Penampuran KETERANGAN
1 2
Warna
1 Merah Kuning Oren Warna primer + warna primer
2 Kuning Biru Hijau Warna primer + warna primer
3 Merah Biru Ungu Warna primer + warna primer
4 Oren Hijau Coklat Warna sekunder + warna sekunder
Kuning
5 Hijau Kuning Warna sekunder + warna primer
kehijauan
6 Biru Hijau Biru kehijauan Warna primer + warna sekunder
Merah
7 Merah Ungu Warna primer + warna sekunder
keunguan
Dari tabel di atas, dapat dilihat jika warna primer dicampur dengan warna
primer akan menghasilkan warna yang baru, berupa warna sekunder. Contohnya
warna Oren, warna hijau, dan warna ungu. Begitupun jika warna sekunder
dicampur dengan warna sekunder akan menghasilkan warna yang baru, contohnya
warna coklat.
Sedangkan, jika warna sekunder dicampur dengan warna primer maka
warna yang dihasilkan akan mirip atau masih identik dengan warna primernya,
contoh: warna biru kehijauan, warna kuning kehijauan, dan warna merah
keunguan.
D. Dokumentasi Proses dan Hasil
1. Warna merah + warna kuning = warna oren
+ =

2. Warna merah + warna biru = warna ungu

+ =
3. Warna kuning + warna biru = warna hijau

+ =
4. Warna hijau + warna oren = coklat

+ =
5. Warna hijau + warna kuning = warna kuning kehijauan
+ =

6. Warna biru + warna hijau = biru kehijauan

+ =
7. Warna merah + warna ungu = merah keunguan

+ =
PERTEMUAN 2
KAPILARSASI AIR

A. Alat dan Bahan


1. Air
2. Pewarna makanan (Biru, Kuning, dan Merah)
3. Tisu
4. Sawi putih
5. Gelas bening
6. Sendok takar
B. Proses Pengamatan
Pada hari Selasa, tanggal 26 Oktober 2021, kami melakukan pengamatan
tentang Kapilarisasi Air dengan dua kali percobaan. Percobaan pertama
menggunakan media tisu, dan percobaan kedua menggunakan media sawi putih
1. Percobaan Pertama (Menggunakan Tisu)
a. Siapkan 5 gelas bening ( isi 3 gelas dengan air dan beri warna yang berbeda,
sisakan 2 gelas yang kosong)
b. Tata gelas secara selang-seling antara yang berisi air berwarna dengan gelas
yang kosong, dengan rincian:
1) Gelas 1 : berisi air berwarna biru
2) Gelas 2 : kosong
3) Gelas 3 : berisi air berwarna kuning
4) Gelas 4 : kosong
5) Gelas 5 : berisi air berwarna merah
c. Gulung tisu memanjang, kemudian lipat menjadi dua, lalu letakkan ujung
tisu kedalam 2 gelas ( satu ujung di gelas yang berisi air dan ujung yang lain
di gelas yang kosong)
d. Tunggu beberapa saat dan amati perubahannya.

2. Percobaan Kedua (Menggunakan Sawi)


Setelah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, kemudian langkah
selanjutnya adalah melakukan proses kapilarisasi air dengan menggunakan
sawi.
a. Menyiapkan 3 buah gelas mika kemudian di susun rapi kesamping
b. Setiap gelas diisi air putih yang sama volumenya
c. Tiap gelas diberi warna yang berbeda, kemudian diaduk hingga rata (satu
gelas berwarna merah, satu gelas berwarna kuning, dan satu gelas berwarna
biru)
d. Masukkan lembaran sawi kedalam tiap gelas yang sudah diberi warna (satu
gelas berisi satu lembar sawi)
e. Tunggu antara 1-2 jam untuk hasil yang maksimal dari proses kapilarisasi air
dengan menggunakan sawi. Karena waktu yang terbatas maka penelitian
hanya dilakukan selama 30 menit.
C. Hasil Pengamatan
1. Percobaan 1
Setelah menunggu selama kurang lebih 30 menit, dapat diperoleh hasil
bahwa air berwarna yang ada pada gelas 1 dan 3 perlahan meresap melalui
ujung tisu dan berpindah pada gelas kosong yang ada diujung tisu lainnya
(gelas 2). Adanya air berwarna biru yang mengalir dari gelas 1 dan air
berwarna kuning yang mengalir dari gelas 3, maka pada gelas 2 terisi air
berwarna hijau.
Begitupun air yang ada pada gelas 3 dan 5 yang secara perlahan
bergerak menuju gelas 4 yang kosong. Hal itu dibuktikan dengan adanya air
berwarna Oren di gelas 4 yang mana itu adalah campuran dari air berwarna
kuning pada gelas 3 dan juga air berwarna merah pada gelas 5.
Dari percobaan 1 dapat disimpulkan bahwa air dapat meresap melalui
celah dan juga dapat bergerak menuju tempat yang lebih rendah. Air yang ada
pada gelas juga bergerak melalui tisu untuk menuju gelas yang masih kosong.
Air di dalam gelas itu tidak akan berhenti bergerak sebelum ketinggian air
pada tiap gelas sama rata.
2. Percobaan 2
Setelah ditunggu selama kurang lebih 30 menit dapat diperoleh hasil
yang berbeda pada tiap sawi. Pada sawi yang ada di gelas 1 dan 3 terlihat lebih
jelas pergerakan airnya. Sedangkan pada gelas 2, pergerakan air kurang
terlihat. Karena waktu yang terbatas maka diperoleh hasil yang kurang
maksimal.
Dari percobaan 2 dapat disimpulkan bahwa air dapat meresap ke dalam
celah yang lebih kecil, terutama celah yang ada pada sawi putih. Yang
membedakan dari ketiga sawi tersebut hanya karena faktor warnanya, dimana
warna biru dan merah jauh lebih pekat sehingga dapat terlihat pergerakannya,
sedangkan warna kuning cenderung memudar sehingga tidak tampak
pergerakan airnya.
D. Dokumentasi Proses dan Hasil
1. Proses percobaan 1
2. Proses Percobaan 2

PERTEMUAN 3
MERUBAH WARNA KERUH MENJADI JERNIH

A. Alat dan Bahan


1. Air
2. Betadine
3. Gelas mika
4. Sendok takar
5. Vitacimine
6. Pewarna makanan (Kuning)
7. Jeruk Nipis
B. Proses Pengamatan
Pada hari Selasa, tanggal 02 November 2021, kami melakukan pengamatan
tentang Merubah Warna Keruh Menjadi Jernih dengan empat kali percobaan.
Percobaan pertama menggunakan air yang diberi tetesan betadine dan vitacimine,
percobaan kedua menggunakan air yang diberi tetesan betadine dan vitacimine
dari percobaan pertama, percobaan ketiga menggunakan air yang diberi tetesan
pewarna makanan dan vitacimine, dan percobaan keempat menggunakan air yang
diberi tetesan betadine dan perasan jeruk nipis.
1. Percobaan Pertama
a. Siapkan 1 gelas mika kemudian diisi dengan air.
b. Beri tetesan betadine kedalam gelas mika yang berisi air tadi
c. Masukkan 1 butir vitacimine kedalam gelas mika yang telah diberi tetesan
betadine
d. Aduk hingga terlihat perbedaannya
2. Percobaan Kedua
a. Siapkan 1 gelas mika kemudian diisi dengan air
b. Beri tetesan betadine kedalam gelas mika yang berisi air tadi
c. Masukkan 1 butir vitacimine yang telah digunakan pada percobaan pertama
kedalam gelas mika yang telah diberi tetesan betadine
d. Aduk hingga terlihat perbedaannya.

3. Percobaan Ketiga
a. Siapkan 1 gelas mika kemudian diisi dengan air
b. Beri tetesan pewarna makanan (Kuning) kedalam gelas mika yang berisi air
tadi
c. Masukkan 1 butir vitacimine kedalam gelas mika yang telah diberi tetesan
pewarna makanan (Kuning)
d. Aduk hingga terlihat perbedaannya.
4. Percobaan Keempat
a. Siapkan 1 gelas mika kemudian diisi dengan air
b. Beri tetesan betadine kedalam gelas mika yang berisi air tadi
c. Masukkan perasan jeruk nipis kedalam gelas mika yang telah diberi tetesan
betadine
d. Aduk hingga terlihat perbedaannya.
C. Hasil Percobaan
1. Percobaan pertama
Dari percobaan pertama, diperoleh hasil bahwa larutan Betadine dapat
berubah menjadi jernih. Hal tersebut dikarenakan adanya reaksi antara ion iodin
yang ada pada Betadine dengan asam askorbat yang ada pada vitacimin. Yang
mana, asam askorbat dapat menetralkan ion iodin. Sehingga larutan Betadine
yang tadinya berwarna kecoklatan berubah menjadi jernih kembali.
2. Percobaan kedua
Percobaan kedua dilakukan untuk membuktikan apakah vitacimin yang
sudah pernah digunakan pada percobaan pertama bisa atau tidak digunakan
untuk menetralkan larutan Betadine lain. Setelah percobaan dilakukan,
diperoleh hasil bahwa larutan Betadine juga berubah menjadi jernih. Hal
tersebut membuktikan bahwa vitacimin yang sudah pernah digunakan untuk
menetralkan larutan Betadine, bisa digunakan untuk menetralkan larutan
Betadine yang lain.
3. Percobaan ketiga
Dari percobaan ketiga, diperoleh hasil bahwa larutan yang berisi pewarna
makanan tidak bisa berubah menjadi jernih setelah diberi vitacimin. Hal
tersebut membuktikan bahwa vitacimin hanya dapat menetralkan larutan yang
mengandung ion iodin, sementara larutan pewarna tidak mengandung ion iodin.
Sehingga tidak diperoleh adanya perubahan pada larutan tersebut.
4. Percobaan keempat
Dari percobaan keempat, diperoleh hasil bahwa larutan Betadine dapat
memudar warnanya, namun menjadi sedikit keruh dan tidak jernih. Hal tersebut
dikarenakan asam askorbat yang ada pada jeruk nipis hanya 27 mg. Sedangkan
asam askorbat pada vitacimin 250 mg. Sehingga hasil yang diperoleh dari
percobaan keempat tidak bisa sejernih saat menggunakan vitacimin. Dari
percobaan keempat tersebut dapat disimpulkan bahwa jeruk nipis juga bisa
digunakan untuk menetralkan ion iodin yang ada pada larutan Betadine.
D. Dokumentasi Proses dan Hasil
1. Dokumentasi Proses

.
2. Dokumentasi Hasil

(Hasil Percobaan Pertama, Kedua, dan Ketiga)


(Hasil Percobaan Keempat, Ketiga, dan Pertama)

PERTEMUAN 4

PERTUMBUHAN KECAMBAH

A. Alat dan Bahan


1. Gelas mika
2. Kapas
3. Penggaris
4. Air
5. Kacang hijau
B. Proses Pengamatan
Pada hari selasa tanggal 09 November 2021 kami melakukan sebuah
percobaan pertumbuhan kecambah, pada percobaan kali ini kami telah
menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan selama percobaan berlangsung
diantaranya kacang hijau sebagai media yang digunakan untuk memperoleh
sebuah kecambah, gelas mika digunakan untuk tempat pertumbuhan kecambah,
kapas digunakan sebagai media pengganti tanah untuk pertumbuhan kecambah, air
untuk membasahi kapas, dan penggaris digunakan untuk mengukur perkembangan
kecambah.
Setelah menyiapkan alat dan bahan tersebut langkah selanjutnya adalah
melakukan percobaan, hal pertama yang dilakukan adalah mengisi air kedalam
gelas mika, kemudian masukkan beberapa butir kacang hijau, proses ini dilakukan
untuk memilih kacang hijau mana yang memiliki kualitas terbaik untuk dijadikan
pertumbuhan kecambah, jika kacang hijau yang direndam tadi tenggelam maka
kacang hijau tersebut termasuk berkualitas baik, sedangkan kacang hijau yang
timbul atau mengapung maka kualitas kacang hijau tersebut kurang baik
digunakan untuk proses pertumbuhan kecambah, kemudian langkah selanjutnya
adalah memasukkan dua lembar kapas kedalam gelas mika kemudian disusun rapi,
setelah itu masukkan air sedikit demi sedikit hingga membasahi kapas (tekstur
kapas tidak sampai tergenang air hanya dibasahi sedikit-sedikit sampai rata,
sampai tekstur seperti lembek), setelah itu masukkan kacang hijau yang sudah
dipilih tadi kedalam gelas mika yang telah diisi kapas dan diberi sedikit air,
kemudian susun kacang hijau tadi serapi mungkin agar nanti ketika proses
pertumbuhan tidal berdempetan, setelah itu tunggu beberapa hari hingga kacang
hijau tumbuh menjadi kecambah, kami menyediakan dua proses pertumbuhan
kecambah, satu pertumbuhan yang selama proses perkecambahannya terkena sinar
matahari dan satu pertumbuhan yang selama proses perkecambahannya tidak
terkena sinar matahari, selama masa pertumbuhan kami melakukan pengukuran
tiap harinya baik pertumbuhan yang terkena sinar matahari dan pertumbuhan yang
tidak terkena sinar matahari.
C. Hasil Percobaan
No Hari ke- Letak Tanaman Panjang pertumbuhan
.
1 I Di luar rumah -
Di dalam rumah -
2 II Di luar rumah 1 cm
Di dalam rumah 1,5 cm
3 III Di luar rumah 1,5 cm
Di dalam rumah 2,5 cm
4 IV Di luar rumah 6 cm
Di dalam rumah 9 cm
5 V Di luar rumah 7 cm
Di dalam rumah 12 cm
6 VI Di luar rumah 10 cm
Di dalam rumah 22 cm
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pertumbuhan batang tanaman
kacang hijau yang ada di dalam rumah lebih cepat dibandingkan yang ada di
luar rumah. Hal itu disebabkan karena adanya hormon auksin yang ada pada
tanaman kacang hijau. Hormon auksin berfungsi untuk merangsang
pemanjangan sel pada tunas. Namun jika terkena matahari, hormon auksin
menjadi tidak aktif.
Dari percobaan yang kami lakukan, dapat diperoleh hasil bahwa
tanaman kacang hijau yang ada di luar rumah (di bawah sinar matahari
langsung) batangnya lebih pendek dan kokoh, serta daunnya lebar dan
berwarna hijau segar. Sedangkan pada tanaman kacang hijau yang ada di
dalam rumah (tidak terkena cahaya matahari langsung) batangnya lebih
panjang dan lunak, serta daunnya berwarna lebih pucat.

D. Dokumentasi Proses dan Hasil


1. Proses penanaman

.
2. Hasil Percobaan
.

.
.
PERTEMUAN 5
SIFAT-SIFAT CAHAYA

A. Alat dan Bahan


1. Senter
2. Kaca/Cermin
3. Kardus
4. Plastik Bening
5. Plastik Hitam
6. Kertas HVS
7. Cutter/silat
8. Gelas Kaca
9. Gelas Mika
10. Air
11. Gunting
12. Pulpen
13. DVD Bekas
Proses Pengamatan
Pada hari selasa tanggal 09 November 2021 kami melakukan percobaan
tentang sifat-sifat cahaya, sifat-sifat cahaya itu sendiri ada lima, yaitu
cahaya dapat merambat lurus, cahaya dapat menembus benda bening,
cahaya dapat dibiaskan atau dibelokkan, cahaya dapat dipantulkan, dan
cahaya dapat diuraikan, sebelum melakukan percobaan kami menyiapkan
beberapa alat dan bahan yang diperlukan yaitu senter, kaca/cermin, kardus,
plastik bening, plastik hitam, kertas hvs, gelas kaca, gelas mika, air,
gunting, pulpen, dan VCD bekas.
 Percobaan ke-1 (Cahaya dapat Merambat Lurus)
 Siapkan tiga lapisan kardus kemudian disusun berbaris kebelakang
(sebelumnya ketiga kardus tersebut sudah dilubangi telebih dahulu
pada bagian tengahnya, dilubangi pada titik atau posisi dan ukuran
lubang yang sama pula) dan satu kardus yang tidak berlubang
sebagai dasar atau dinding pengamatan
 Setelah ketiga kardus tersebut tersusun rapi kemudian nyalakan
senter dan arah kan pada bagian kardus yang telah dilubangi
 Lihat hasilnya
 Coba geser kardus urutan kedua kearah samping dan lihat apakah
ada perubahan yang terjadi

 Percobaan ke-2 (Cahaya dapat Menembus Benda Bening)


1. Menggunakan gelas kaca
5. Siapkan kardus sebagai dinding pengamatan
6. Kemudian letakkan gelas kaca tersebut di depan kardus
7. Nyalakan senter kemudian arahkan pada gelas kaca tersebut
8. Amati perubahan apa yang terjadi
2. Menggunakan plastik bening
a. Siapkan kardus sebagai dinding pengamatan
b. Kemudian ambil satu buah plastik bening dan bentangkan
c. Nyalakan senter kemudian arahkan pada bagian tengah plastik
d. Amati perubahan apa yang terjadi
3. Menggunakan plastik hitam
1. Siapkan kardus sebagai dinding pengamatan
2. Kemudian ambil satu buah plastik hitam dan bentangkan
3. Nyalakan senter kemudian arahkan pada bagian tengah plastik
4. Amati perubahan apa yang terjadi
4. Menggunakan kertas HVS
3. Siapkan kardus sebagai dinding pengamatan
4. Kemudian ambil satu lembar kertas hvs dan bentangkan
5. Nyalakan senter kemudian arahkan pada bagian tengah kertas
hvs
6. Amati perubahan apa yang terjadi
 Percobaan ke-3 (Cahaya dapat dibiaskan)
7. Menggunakan gelas kaca
a. Siapkan satu buah gelas kaca yang akan digunakan selama
masa percobaan
b. Isi gelas kaca tersebut dengan air
c. Masukkan pulpen kedalam gelas kaca yang telah terisi air
d. Amati perubahan apa yang terjadi
8. Menggunakan gelas mika
a. Siapkan satu buah gelas mika yang akan digunakan selama
masa percobaan
b. Isi gelas mika tersebut dengan air
c. Masukkan pulpen kedalam gelas mika yang telah terisi air
d. Amati perubahan apa yang terjadi

 Percobaan ke -4 (Cahaya dapat dipantulkan)


E. Siapkan kardus sebagai dinding pengamatan
F. Ambil cermin lalu arahkan tepat didepan atau berhadapan dengan
kardus
G. Nyalakan senter kemudian arahkan kedepan cermin
H. Amati perubahan apa yang terjadi
 Percobaan ke-5 (Cahaya dapat diuraikan)
1. Siapkan kardus sebagai dinding pengamatan
2. Ambil DVD bekas lalu arahkan tepat didepan atau berhadapan
dengan kardus
3. Nyalakan senter kemudian arahkan kedepan DVD
4. Amati perubahan apa yang terjadi

4. Hasil Pengamatan
1. Pada percobaan ke-1, cahaya senter yang kita nyalakan di depan
kardus pertama ternyata mampu menembus sampai kardus paling
belakang melewati lubang yang sudah kita sejajarkan. Saat kardus ke-2
digeser, maka lubang kardus tidak sejajar. Ternyata cahaya senter tidak
bisa sampai pada kardus yang paling belakang. Dari percobaan ke-1
ini, kita dapat membuktikan bahwasanya salah satu sifat cahaya yaitu
cahaya dapat merambat lurus dan sifat cahaya yang merambat lurus
akan terjadi jika melewati suatu medium perantara.
2. Pada percobaan ke-2 diperoleh hasil sebagai berikut.
 Gelas kaca : tembus
 Gelas mika : tembus
 Plastik hitam : tidak tembus
 Kertas HVS : tidak tembus
Dari percobaan ke-2 ini dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat
menembus benda bening.
3. Pada percobaan ke-3 diperoleh hasil pulpen yang ada di dalam air
terlihat seperti patah dan lebih mengembang (terlihat lebih gemuk).
Hal ini disebabkan karena cahaya merambat melalui dua medium
transparan dengan kerapatan yang berbeda, yaitu udara dan air,
sehingga cahaya mengalami pembiasan atau pembengkokan. Hasil
percobaan antara gelas kaca dan gelas mika ternyata hasilnya sama.
Dari percobaan ke-3 ini membuktikan bahwa salah satu sifat cahaya
yaitu cahaya dapat dibiaskan atau dibengkokkan.
4. Pada percobaan ke-4, saat kita menyalakan senter ke arah cermin,
ternyata cahayanya akan memantul dan terlihat pada kardus yang ada
di depan cermin, padahal center sama sekali tidak diarahkan ke kardus.
Dari percobaan ke-4 ini dapat disimpulkan bahwa salah satu sifat
cahaya yaitu cahaya dapat dipantulkan.
5. Pada percobaan ke-5, saat cahaya senter diarahkan ke DVD, ternyata
muncul cahaya pelangi pada kardus yang ada di depan DVD. Hal ini
dikarenakan terjadinya proses dispersi. Dispersi yaitu peristiwa
penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi cahaya cahaya
monokromatik (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu). Dari
percobaan ke-5 ini dapat disimpulkan bahwa salah satu sifat cahaya
yaitu cahaya dapat diuraikan

5. Dokumentasi Proses dan Hasil


Persiapan alat dan bahan

Proses dan Hasil Percobaan


.

.
Cahaya dapat merambat lurus. Cahaya dapat menembus
benda bening

Cahaya dapat dibiaskan


Cahaya dapat dipantulkan. Cahaya dapat diuraikan

Anda mungkin juga menyukai