Bab 5 Done

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024
BAB V
ANALISIS AKTIVITAS DAN PERENCANAAN
TATA LETAK
5.1 Activity Relationship Chart (ARC)

Activity Relationship Chart (ARC) merupakan suatu metoda
perancangan tata letak yang sangat berguna, karena dengan
menggunakanya perancang dapat mengetahui hubungan kedekatan dari
setiap kelompok aktivitas atau departemen yang biasanya terdapat pada
setiap perusahaan. Activity Relationship Chart (ARC) serupa dengan from
to chart (peta dari-ke) pada metode perhitungan luas lantai konvensional,
hanya saja pada activity relationship chart jarak yang merupakan variabel
penentu digantikan dengan huruf atau sandi yang bersifat kualitatif.
Permasalahan muncul ketika input (masukan) yang digunakan bukanlah
sebuah bilangan, melainkan sebuah input yang bersifat linguistic (bahasa
Manusia). Pada kenyataanya hal diatas dapat menjadi masalah
dikarenakan perancang akan sangat kesulitan dalam menentukan input
yang berupa derajat keterkaitan atau kedekatan kegiatan (Jamalludin,
2020).
Activity Relationship Chart (ARC) merupakan nilai-nilai yang
menunjukkan derajat hubungan sekaligus dengan alasan-alasan yang
mendasarinya. Activity Relationship Chart (ARC) terdiri atas dua macam,
yaitu ARC produksi serta ARC fasilitas dan perkantoran. Berikut
merupakan Gambar 5.1 Activity Relationship Chart Produksi PT Kayu
Nusantara Kreatif.
V-1
V-2
Gambar 5.1 Activity Relationship Chart Produksi PT Kayu Nusantara Kreatif

(Sumber: Pengolahan Data, 2023)
Berdasarkan Gambar 5.1 Activity Relatationship Chart Produksi PT
Kayu Nusantara Kreatif memberikan informasi mengenai hubungan

V-3
tingkat derajat antara departemen yang terdapat pada perusahaan dengan

informasi warna dan huruf.
Activity Relatationship Chart menggunakan kode warna beserta
deskripsi alasan dan menggunakan simbol simbol seperti warna merah
dengan kode alasan A dengan deskripsi alasan hubungan mutlak
diperlukan, warna kuning dengan kode alasan E dengan deskripsi alasan
hubungan sangat penting, warna hijau dengan kode alasan I dengan
deskripsi alasan hubungan penting, warna biru dengan kode alasan O
dengan deskripsi alasan hubungan biasa/umum, warna putih dengan kode
alasan U dengan deskripsi alasan hubungan tidak penting dan warna
coklat dengan kode alasan X dengan deskripsi alasan hubungan tidak
dihendaki. Berikutnya terdapat tabel deskripsi alasan ARC yaitu kode 1
dengan deskripsi menggunakan catatan yang sama, kode 2 dengan
deskripsi menggunakan tenaga kerja yang sama, kode 3 dengan deskripsi
menggunakan ruang yang sama, kode 4 dengan deskripsi derajat
hubungan pribadi, kode 5 dengan deskripsi derajat hubungan kertas kerja,
kode 6 dengan deskripsi urutan kerja sama, kode 7 dengan deskripsi
melaksanakan kerja yang sama, kode 8 dengan deskripsi menggunakan
peralatan kerja yang sama dan kode 9 dengan deskripsi kemungkinan bau
tidak sedap, ribut, atau kotor dan lain-lain.
Hubungan pertama yaitu departemen receiving dengan departemen
pengukuran memiliki warna merah dan huruf A yang berarti memiliki
hubungan mutlak yang diperlukan karena kedua departemen tersebut
berdekatan berikutnya angka 1, 5 dan 6 yang memiliki arti angka satu
bermakna menggunakan catatan yang sama, nomor lima memiliki arti

V-4
menunjukan derajat hubungan kertas kerja dan nomor 6 memiliki arti

urutan aliran kerja angka tersebut dipilih karena urutan kerja setelah dari
departemen receiving langsung menuju ke departemen pengukuran.
Hubungan kedua yaitu departemen receiving dengan departemen
pengukuran yang memiliki warna kuning dan kode E yang berarti
memiliki hubungan sangat penting karena keduanya proses yang penting
serta memiliki jarak yang berdekatan, berikutnya nomor 1 dan 5 nomor 1
memiliki arti menggunakan catatan yang sama dan nomor 5 memiliki arti
hubungan derajat kertas kerja dipilihnya nomor 1 dan 5 karena operator
dari bagian receiving menggunakan catatan kerja yang sama dengan
operator bagian pemotongan dan saling berhubungan di bagian derajat
kertas kerja.
Hubungan ketiga yaitu departemen receiving dengan departemen
pemotongan yang memiliki warna kuning dan kode E yang berarti
memiliki hubungan sangat penting karena keduanya proses yang sangat
penting karena jarak kedua departemen berdekatan dengan deskripsi
alasan dengan nomor 1 dan 5. Nomor 1 memiliki arti menggunakan
catatan yang sama dan nomor 5 memiliki arti hubungan derajat kertas
kerja dipilihnya nomor 1 dan 5 karena operator dari bagian receiving
menggunakan catatan kerja yang sama dengan operator bagian
pemotongan dan saling berhubungan di bagian derajat kertas kerja.
Hubungan keempat yaitu departemen receiving dengan departemen
penghalusan yang memiliki warna kuning dan kode E yang berarti
penting karena jarak kedua departemen tersebut tidak terlalu jauh dengan

V-5
deskripsi alasan dengan nomor 1 dan 5. Nomor 1 memiliki arti

menggunakan catatan yang sama dan nomor 5 memiliki arti hubungan
derajat kertas kerja dipilihnya nomor 1 dan 5 karena operator dari bagian
receiving menggunakan catatan kerja yang sama dengan operator bagian
penghalusan dan saling berhubungan di bagian derajat kertas kerja.
Hubungan kelima yaitu departemen receiving dengan departemen
perakitan yang memiliki warna kuning dan kode E yang berarti memiliki
hubungan sangat penting karena keduanya proses yang sangat penting
karena jarak kedua departemen tersebut tidak terlalu jauh dengan
perakitan dan saling berhubungan di bagian derajat kertas kerja.
Hubungan keenam yaitu departemen receiving dengan departemen
pengecatan yang memiliki warna kuning dan kode E yang berarti memiliki
hubungan sangat penting karena keduanya proses yang sangat penting
karena jarak kedua departemen tersebut tidak terlalu jauh dengan
pengecatan dan saling berhubungan di bagian derajat kertas kerja.
Hubungan ketujuh yaitu departemen receiving dengan departemen
pengemasan yang memiliki warna kuning dan kode E yang berarti

V-6

penting karena jarak kedua departemen tersebut tidak terlalu jauh dengan
pengemasan dan saling berhubungan di bagian derajat kertas kerja.
Hubungan kedelapan yaitu departemen receiving dengan
departemen shipping memiliki warna kuning dan huruf E yang berarti
memiliki hubungan sangat penting hal tersebut mengartikan bahwa
keduanya penting untuk memiliki jarak yang berdekatan berikutnya angka
1 dan 5 yang memiliki arti angka satu bermakna menggunakan catatan
yang sama dan nomor lima memiliki arti menunjukan derajat hubungan
kertas kerja, angka tersebut dipilih karena kedua departemen tersebut
memiliki hubungan mutlak yang diperlukan dalam suatu perusahaan.
Hubungan kesembilan yaitu departemen receiving dengan
perkantoran memiliki warna kuning dan huruf E yang berarti memiliki
hubungan yang sangat penting karena keduanya sangat penting untuk
memiliki jarak yang berdekatan dengan deskripsi alasan terdapat angka 1,
4 dan 5 nomor satu memiliki makna menggunakan catatan yang sama
yang mengartikan bahwa bagian receiving dan perkantoran menggunakan
catatan yang sama, nomor lima menunjukan derajat hubungan kertas dan
angka empat memiliki arti menunjukan derajat hubungan pribadi yang
digunakan untuk departemen receiving dan perkantoran itu sama.

V-7
Hubungan kesepuluh yaitu departemen receiving dengan fasilitas

memiliki warna hijau dengan huruf I yang memiliki arti hubungan
penting. Penting karena departemen receiving dengan fasilitas memilihi
hubungan yang signifikan dengan deskripsi alasan terdapat angka 3 yang
memiliki arti menggunakan ruang yang sama yang mengartikan bahwa
pada departemen receiving terdapat fasilitas kantor yang tersedia.
Activity Relationship Chart (ARC) fasilitas dan perkantoran,
merupakan peta yang menggambarkan sejumlah informasi mengenai
hubungan antar ruangan yang terdapat dalam area perkantoran serta
fasilitas dari perusahaan. ARC fasilitas dan perkantoran menggambarkan
hubungan aktivitas, fungsi dan area fasilitas dan perkantoran milik PT
Kayu Nusantara Kreatif. Berikut merupakan Gambar 5.2 Activity
Relationship Chart Perkantoran dan Fasilitas PT Kayu Nusantara Kreatif.

V-8
Gambar 5.2 Activity Relationship Chart Perkantoran dan Fasilitas

PT Kayu Nusantara Kreatif
Berdasarkan Gambar 5.2 Activity Relatationship Chart Fasilitas dan
Perkantoran PT Kayu Nusantara Kreatif memberikan informasi mengenai
hubungan tingkat derajat antara departemen yang terdapat pada
perusahaan dengan informasi warna dan huruf.
Activity Relatationship Chart menggunakan kode warna beserta
deskripsi alasan dan menggunakan simbol simbol seperti warna merah

V-9
dengan kode alasan A dengan deskripsi alasan hubungan mutlak

diperlukan, warna kuning dengan kode alasan E dengan deskripsi alasan
hubungan sangat penting, warna hijau dengan kode alasan I dengan
deskripsi alasan hubungan penting, warna biru dengan kode alasan O
dengan deskripsi alasan hubungan biasa/umum, warna putih dengan kode
alasan U dengan deskripsi alasan hubungan tidak penting dan warna
coklat dengan kode alasan X dengan deskripsi alasan hubungan tidak
dihendaki. Berikutnya terdapat tabel deskripsi alasan ARC yaitu kode 1
dengan deskripsi menggunakan catatan yang sama, kode 2 dengan
deskripsi menggunakan tenaga kerja yang sama, kode 3 dengan deskripsi
menggunakan ruang yang sama, kode 4 dengan deskripsi derajat
hubungan pribadi, kode 5 dengan deskripsi derajat hubungan kertas kerja,
kode 6 dengan deskripsi urutan kerja sama, kode 7 dengan deskripsi
melaksanakan kerja yang sama, kode 8 dengan deskripsi menggunakan
peralatan kerja yang sama dan kode 9 dengan deskripsi kemungkinan bau
tidak sedap, ribut, atau kotor dan lain-lain.
Hubungan pertama yaitu ruang direktur dengan ruang sekretaris
memiliki warna merah dan huruf A yang berarti memiliki hubungan
mutlak yang diperlukan karena kedua departemen tersebut berdekatan
berikutnya angka 1, 4, 5 dan 6 yang memiliki arti angka satu bermakna
menggunakan catatan yang sama yang berarti pada ruang direktur dan
sekretaris menggunakan catatan atau bahan laporan yang sama, nomor
lima memiliki arti menunjukan derajat hubungan kertas kerja, nomor
empat memiliki arti derajat hubungan pribadi yang memiliki arti bahwa
direktur dengan sekretaris terdapat hubungan dalam pekerjaan dan
nomor 6 memiliki arti urutan aliran kerja angka tersebut dipilih karena
urutan kerja.

V-10
Hubungan kedua yaitu ruang direktur dengan ruang manajer

keuangan memiliki warna merah dan huruf A yang berarti memiliki
berdekatan berikutnya angka 1, 4, 5 dan 6 yang memiliki arti angka satu
bermakna menggunakan catatan yang sama yang berarti pada ruang
direktur dan manajer keuangan menggunakan catatan atau bahan laporan
yang sama, nomor lima memiliki arti menunjukan derajat hubungan
kertas kerja, nomor empat memiliki arti derajat hubungan pribadi yang
memiliki arti bahwa direktur dengan manajer keuangan terdapat
hubungan dalam pekerjaan dan nomor 6 memiliki arti urutan aliran kerja
angka tersebut dipilih karena urutan kerja.
Hubungan ketiga yaitu ruang direktur dengan ruang manajer
marketing memiliki warna merah dan huruf A yang berarti memiliki
direktur dan manajer marketing menggunakan catatan atau bahan laporan
memiliki arti bahwa direktur dengan manajer marketing terdapat
hubungan dalam pekerjaan dan nomor 6 memiliki arti urutan aliran kerja
angka tersebut dipilih karena urutan kerja.
Hubungan keempat yaitu ruang direktur dengan ruang manajer
produksi memiliki warna merah dan huruf A yang berarti memiliki
direktur dan manajer produksi menggunakan catatan atau bahan laporan

V-11

memiliki arti bahwa direktur dengan manajer produksi terdapat hubungan
dalam pekerjaan dan nomor 6 memiliki arti urutan aliran kerja angka
tersebut dipilih karena urutan kerja.
Hubungan kelima yaitu ruang direktur dengan ruang manajer PPIC
manajer PPIC menggunakan catatan atau bahan laporan yang sama,
nomor lima memiliki arti menunjukan derajat hubungan kertas kerja,
nomor empat memiliki arti derajat hubungan pribadi yang memiliki arti
bahwa direktur dengan manajer PPIC terdapat hubungan dalam pekerjaan
dan nomor 6 memiliki arti urutan aliran kerja angka tersebut dipilih
karena urutan kerja.
Hubungan keenam yaitu ruang direktur dengan ruang manajer HRD
manajer HRD menggunakan catatan atau bahan laporan yang sama,
bahwa direktur dengan manajer HRD terdapat hubungan dalam pekerjaan
dan nomor 6 memiliki arti urutan aliran kerja angka tersebut dipilih
karena urutan kerja.

V-12
Hubungan ketujuh yaitu ruang direktur dengan ruang staff memiliki

warna kuning dan huruf E yang berarti memiliki hubungan yang sangat
penting karena kedua departemen tersebut sangat penting untuk
direktur dan staff menggunakan catatan atau bahan laporan yang sama,
bahwa direktur dengan staff terdapat hubungan dalam pekerjaan dan
nomor 6 memiliki arti urutan aliran kerja angka tersebut dipilih karena
urutan kerja.
Hubungan kedelapan yaitu ruang direktur dengan ruang resepsionis
memiliki warna biru dan huruf O yang berarti memiliki hubungan biasa/
umum karena kedua departemen tersebut memiliki hubungan yang biasa,
berikutnya angka 4 yang memiliki arti derajat hubungan pribadi yang
artinya derajat hubungan pribadi yang digunakan antara resepsionis dan
direktur adalah sama.
Hubungan kesembilan yaitu ruang direktur dengan ruang rapat
umum ini karena jika ada rapat atau pertemuan direktur akan
menggunakan ruang rapat, berikutnya angka 4 yang memiliki arti derajat
hubungan pribadi yang artinya hubungan derajat pribadi yang digunkana
antara ruang rapat dan direktur adalah sama.
Hubungan kesepuluh yaitu ruang direktur dengan pantry memiliki
warna biru dan huruf O yang berarti memiliki hubungan biasa/ umum ini
karena hubungan antara ruang direktur dan pantry tidak berpengaruh
terlalu signifikan, berikutnya angka 4 yang memiliki arti derajat hubungan

V-13
pribadi yang artinya hubungan derajat pribadi yang digunkana antara

pantry dan direktur adalah sama.
Hubungan kesebelas yaitu ruang direktur dengan toilet memiliki
karena hubungan antara ruang direktur dan toilet tidak berpengaruh
toiler dan direktur adalah sama.
Hubungan kedua belas yaitu ruang direktur dengan cleaning service
umum ini karena hubungan antara ruang direktur dan cleaning service
tidak berpengaruh terlalu signifikan, berikutnya angka 4 yang memiliki
arti derajat hubungan pribadi yang artinya hubungan derajat pribadi yang
digunkana antara cleaning service dan direktur adalah sama.
Hubungan ketiga belas yaitu ruang direktur dengan lobby memiliki
karena hubungan antara ruang direktur dan lobby tidak berpengaruh
lobby dan direktur adalah sama.
Hubungan keempat belas yaitu ruang direktur dengan toilet pria
umum ini karena hubungan antara ruang direktur dan toilet pria tidak
berpengaruh terlalu signifikan, berikutnya angka 4 yang memiliki arti
derajat hubungan pribadi yang artinya hubungan derajat pribadi yang
digunkana antara toilet pria dan direktur adalah sama.
Hubungan kelima belas yaitu ruang direktur dengan toilet wanita

V-14
umum ini karena hubungan antara ruang direktur dan toilet wanita tidak
derajat hubungan pribadi yang artinya hubungan derajat pribadi yang
digunkana antara toilet wanita dan direktur adalah sama.
Hubungan keenam belas yaitu ruang direktur dengan klinik memiliki
karena hubungan antara ruang direktur dan klinik tidak berpengaruh
terlalu signifikan, berikutnya angka 9 yang memiliki arti kemungkinan bau
yang tidak sedap, ribut atau kotor dll yang memiliki arti bahwa klinik bisa
saja terdapat bau yang tidak sedap, keadaan yang berisik dan kotor.
Hubungan ketujuh belas yaitu ruang direktur dengan mushola
umum ini karena hubungan antara ruang direktur dan mushola tidak
kemungkinan bau yang tidak sedap, ribut atau kotor dll yang memiliki arti
bahwa mushola bisa saja terdapat bau yang tidak sedap, keadaan yang
berisik dan kotor.
Hubungan kedelapan belas yaitu ruang direktur dengan kantin
umum ini karena hubungan antara ruang direktur dan kantin tidak
kemungkinan bau yang tidak sedap, ribut atau kotor dll yang memiliki arti
bahwa kantin bisa saja terdapat bau yang tidak sedap, keadaan yang
berisik dan kotor.
Hubungan kesembilan belas yaitu ruang direktur dengan ruang
kesehatan memiliki warna putih dan huruf U yang berarti memiliki
hubungan tidak penting ini direktur tidak mungkin berada di ruang
kesehatan, berikutnya angka 9 yang memiliki arti kemungkinan bau yang

V-15
tidak sedap, ribut atau kotor dll yang memiliki arti bahwa ruang kesehatan
bisa saja terdapat bau yang tidak sedap, keadaan yang berisik dan kotor.
Hubungan keduapuluh yaitu ruang direktur dengan instalasi air
memiliki warna putih dan huruf U yang berarti memiliki hubungan tidak
penting ini direktur tidak mungkin berada di instalasi air, berikutnya
angka 9 yang memiliki arti kemungkinan bau yang tidak sedap, ribut atau
kotor dll yang memiliki arti bahwa instalasi air bisa saja terdapat bau yang
tidak sedap, keadaan yang berisik dan kotor.
Hubungan keduapuluh satu yaitu ruang direktur dengan instalasi
listrik memiliki warna putih dan huruf U yang berarti memiliki hubungan
tidak penting ini direktur tidak mungkin berada di instalasi listrik,
berikutnya angka 9 yang memiliki arti kemungkinan bau yang tidak sedap,
ribut atau kotor dll yang memiliki arti bahwa instalasi listrik bisa saja
terdapat bau yang tidak sedap, keadaan yang berisik dan kotor.
Hubungan keduapuluh dua yaitu ruang direktur dengan pos satpam
wanita memiliki warna biru dan huruf O yang berarti memiliki hubungan
biasa/ umum ini karena hubungan antara ruang direktur dan pos satpam
tidak berpengaruh terlalu signifikan, berikutnya angka 9 yang memiliki
arti kemungkinan bau yang tidak sedap, ribut atau kotor dll yang memiliki
arti bahwa pos satpam bisa saja terdapat bau yang tidak sedap, keadaan
yang berisik dan kotor.
Hubungan keduapuluh tiga yaitu ruang direktur dengan loading
dock memiliki warna putih dan huruf U yang berarti memiliki hubungan
tidak penting ini direktur tidak mungkin berada di loading dock,
berikutnya angka 9 yang memiliki arti kemungkinan bau yang tidak sedap,
ribut atau kotor dll yang memiliki arti bahwa loading dock bisa saja
terdapat bau yang tidak sedap, keadaan yang berisik dan kotor.

V-16
Hubungan keduapuluh empat yaitu ruang direktur dengan parkiran

mobil memiliki warna coklat dan huruf X yang berarti memiliki hubungan
tidak dikehendaki ini karena ruang direktur dengan parkiran terlalu jauh
jaraknya, berikutnya angka 9 yang memiliki arti kemungkinan bau yang
tidak sedap, ribut atau kotor dll yang memiliki arti bahwa parkiran mobil
bisa saja terdapat bau yang tidak sedap, keadaan yang berisik dan kotor.
Hubungan keduapuluh lima yaitu ruang direktur dengan parkiran
motor memiliki warna biru dan huruf O yang berarti memiliki hubungan
biasa/ umum ini karena ruang direktur dengan parkiran motor terlalu
jauh jaraknya, berikutnya angka 9 yang memiliki arti kemungkinan bau
yang tidak sedap, ribut atau kotor dll yang memiliki arti bahwa parkiran
motor bisa saja terdapat bau yang tidak sedap, keadaan yang berisik dan
kotor.
Hubungan keduapuluh enam yaitu ruang direktur dengan
pembuangan sampah memiliki warna coklat dan huruf X yang berarti
memiliki hubungan tidak dikehendaki ini karena ruang direktur dengan
pembuangan sampah terlalu jauh jaraknya dan juga tidak mungkin
direktur mengurus persoalan membuang sampah, berikutnya angka 9
yang memiliki arti kemungkinan bau yang tidak sedap, ribut atau kotor dll
yang memiliki arti bahwa pembuangan sampah bisa saja terdapat bau
yang tidak sedap, keadaan yang berisik dan kotor.
Hubungan keduapuluh tujuh yaitu ruang direktur dengan
pembuangan limbah memiliki warna coklat dan huruf X yang berarti
memiliki hubungan tidak dikehendaki ini karena ruang direktur dengan
pembuangan limbah terlalu jauh jaraknya dan juga tidak mungkin
direktur membuang limbah produksi secara langsung, berikutnya angka 9
yang memiliki arti kemungkinan bau yang tidak sedap, ribut atau kotor dll

V-17
yang memiliki arti bahwa pembuangan limbah bisa saja terdapat bau yang
tidak sedap, keadaan yang berisik dan kotor.
5.2. Blocplan
Blocplan menggunakan software BPLAN90 merupakan sistem
perancangan tata letak fasilitas yang dikembangkan oleh Donaghey dan
Pire pada Departemen Teknik Industri, Universitas Houston. Program ini
membuat dan mengevaluasi tipe-tipe tata letak dalam merespon data
masukan. Blocplan merupakan singkatan dari Block Layout Overview
with Computerized Planning using Logic and Algorithm. Metode
Blocplan memiliki kelebihan yaitu dapat menghasilkan beberapa jenis tata
letak usulan, dengan hasil dari perhitungan maupun analisa dari tata letak
berdasarkan sistem komputerisasi (Setiyawan, 2017). Hasil yang
diperoleh dari Blocplan yaitu tiga kriteria penentuan alternatif tata letak
yang dipilih seperti adjacency score, R-score serta products movement
(Dewi, 2018).
Penggunaan Blocplan dalam pembuatan rancangan tata letak
memerlukan inputan seperti keterangan nama departemen dan luas lantai.
Oleh karena itu, terdapat langkah-langkah spesifik yang terlibat dalam
pembuatan Blocplan, penyajian output Blocplan, Area Allocation
Diagram (AAD) serta template.
5.2.1 Langkah-langkah Pembuatan Blocplan

Pembuatan Blocplan dilakukan untu merancang tata letak fasilitas
dengan menggunakan algoritma hybrid yaitu gabungan antara algoritma
konstruktif dan algoritma perbaikan.
Langkah pertama dalam pengolahan software yaitu menyiapkan
data yang dibutuhkan, kemudian membuka aplikasi DOSBox 0.74-3 pada

V-18
desktop dengan cara memilih opsi open atau double klik pada icon
DOSBox jika ingin langsung membuka tampilan awal software Blocplan.
Berikut merupakan Gambar 5.3 Membuka Aplikasi DOSBox 0.74-3.
Gambar 5.3 Membuka Aplikasi DOSBox 0.74-3

Langkah berikutnya yaitu munculnya tampilan awal DOSBox.
Selanjutnya mengetik coding dengan huruf kapital yaitu “MOUNT C C:\
BLOCPLAN” dan enter berikutnya mengetik coding dengan huruf kapital
yaitu “C:\” dan enter berikutnya mengetik coding dengan huruf kapital
yaitu “BPLAN90.EXE” dan enter. Berikut merupakan Gambar 5.4
Tampilan Awal DOSBox 0.74-3.

V-19
Gambar 5.4 Tampilan Awal DOSBox 0.74-3

Setelah melakukan langkah di atas, maka akan muncul tampilan
menu software DOSBox kemudian langsung mengklik enter. Berikut
merupakan Gambar 5.5 Tampilan Menu Software DOSBox 0.74-3.
Gambar 5.5 Tampilan Menu Software DOSBox 0.74-3

Setelah melakukan langkah di atas, maka akan muncul tampilan data

from disk or keyboard yang merupakan halaman dengan berisikan dua
pilihan. Pilihan D digunakan apabila sudah mempunyai data blocplan
sedangkan pilihan K digunakan apabila ingin membuat input baru yang
belum ada sebelumnya di Blocplan. Selanjutnya memilih pilihan K, karena
ingin membuat inputan data baru di Blocplan dan enter. Berikut
merupakan Gambar 5.6 Tampilan Data From Disk Or Keyboard.

V-20
Gambar 5.6 Tampilan Data From Disk Or Keyboard

Selanjutnya masukkan data yang sudah disiapkan, kemudian
memasukkan angka 8 karena terdapat 8 departemen pada PT Kayu
Nusantara Kreatif lalu tekan enter. Berikut merupakan Gambar 5.7
Tampilan Memasukkan Jumlah Departemen.
Gambar 5.7 Tampilan Memasukkan Jumlah Departemen


V-21
Langkah selanjutnya memasukkan ukuran luas departemen. PT

Nusantara Kayu Kreatif memiliki departemen receiving dengan luas
sebesar 52 m2 dan nomor departemen 1 karena sesuai urutan alur
produksinya. Berikut merupakan Gambar 5.8 Tampilan Input Nama
Departemen Receiving.
Gambar 5.8 Tampilan Input Nama Departemen Receiving

Nusantara Kayu Kreatif memiliki departemen pengukuran dengan luas
Departemen Pengukuran.

V-22
Gambar 5.9 Tampilan Input Nama Departemen Pengukuran

Nusantara Kayu Kreatif memiliki departemen pemotongan dengan luas
Departemen Pemotongan.
Gambar 5.10 Tampilan Input Nama Departemen Pemotongan


V-23

Nusantara Kayu Kreatif memiliki departemen penghalusan dengan luas
Departemen Penghalusan.
Gambar 5.11 Tampilan Input Nama Departemen Penghalusan

Nusantara Kayu Kreatif memiliki departemen perakitan dengan luas
Departemen Perakitan.

V-24
Gambar 5.12 Tampilan Input Nama Departemen Perakitan

Nusantara Kayu Kreatif memiliki departemen pengecatan dengan luas
Departemen Pengecatan.
Gambar 5.13 Tampilan Input Nama Departemen Pengecatan


V-25

Nusantara Kayu Kreatif memiliki departemen pengemasan dengan luas
Departemen Pengemasan.
Gambar 5.14 Tampilan Input Nama Departemen Pengemasan

Nusantara Kayu Kreatif memiliki departemen shipping dengan luas
Departemen Shipping.

V-26
Gambar 5.15 Tampilan Input Nama Departemen Shipping

Langkah selanjutnya merupakan tampilan hasil dari kedelapan

departemen beserta luas nya serta terdapat pilihan jika tidak ada yang
ingin diubah ketik “N” dan jika ada yang ingin diubah ketik “Y” lalu enter.
Berikut merupakan Gambar 5.16 Tampilan Data Nama dan Ukuran
Departemen.
Gambar 5.16 Tampilan Data Nama dan Ukuran Departemen


V-27
Langkah selanjutnya yaitu munculnya tampilan relation chart dari

departemen receiving sampai departemen shipping setelah itu enter.
Berikut merupakan Gambar 5.17 Tampilan Relationship Chart.
Gambar 5.17 Tampilan Relationship Chart

Langkah selanjutnya terdapat pilihan mengubah hubungan antar

departemen. Ketik “N” jika tidak ada yang ingin diubah dan ketik “Y” jika
ada yang ingin diubah dan enter. Berikut merupakan Gambar 5.18
Tampilan Relationship Chart.

V-28
Gambar 5.18 Tampilan Relationship Chart

Langkah selanjutnya terdapat pilihan untuk mengganti score vector
jika tidak ada yang ingin diubah tekan “N” dan jika ada yang ingin diubah
tekan “Y” kemudian enter. Berikut merupakan Gambar 5.19 Code Scores.
Gambar 5.19 Tampilan Code Scores


V-29
Langkah selanjutnya terdapat tampilan department score kemudian

enter. Berikut merupakan Gambar 5.20 Score Setiap Departemen.
Gambar 5.20 Tampilan Score Setiap Departemen

Langkah selanjutnya pada gambar di atas terdapat pilihan bentuk
layout dari angka 1 sampai angka 5. Jika ingin memilih layout di atas
masukkan angka sesuai dengan layout yang dipilih yaitu 4 kemudian
enter. Berikut merupakan Gambar 5.21 Tampilan Beberapa Pilihan
Layout.

V-30
Gambar 5.21 Tampilan Beberapa Pilihan Layout

Langkah selanjutnya masuk ke tampilan informasi supply produk,

jika ingin men-supply ketik “Y” lalu enter dan jika tidak ingin men-supply
ketik “N” lalu enter. Di sini kami memilih tidak sehingga langsung
mengetik “N” kemudian enter. Berikut merupakan Gambar 5.22 Tampilan
Supply Product Information.

V-31
Gambar 5.22 Tampilan Supply Product Information

Langkah selanjutnya menyimpan tata letak yang telah ditentukan
dengan cara memasukkan angka 5 yaitu opsi simpan kemudian enter.
Berikut merupakan Gambar 5.23 Tampilan Main Menu.
Gambar 5.23 Tampilan Main Menu

Langkah selanjutnya memberi nama file dengan nama perusahaan
kami yaitu PT Kayu Nusantara Kreatif. Berikut merupakan Gambar 5.24
Tampilan Assigned Problem Name.

V-32
Gambar 5.24 Tampilan Assigned Problem Name

Langkah selanjutnya menentukan tata letak dari layout yang telah
dipilih dengan memasukkan angka 3 kemudian enter. Berikut merupakan
Gambar 5.25 Tampilan Main Menu.

Langkah selanjutnya memilih angka 4 supaya mencari tata letak yang
terbaik secara otomatis kemudian enter. Berikut merupakan Gambar 5.26
Tampilan Create Single-Story Layout Menu.

V-33
Gambar 5.26 Tampilan Create Single-Story Layout Menu

Langkah selanjutnya yaitu memasukkan angka untuk menampilkan
layout sehingga dipilih 20 layoutdengan tujuan semakin banyak pilihan
layout maka akan semakin banyak pilihan layout untuk menemukan yang
terbaik. Berikut merupakan Gambar 5.27 Tampilan Number Of Layout.
Gambar 5.27 Tampilan Number Of Layout

Setelah memilih layout yang ingin digunakan langsung tekan enter,
kemudian terdapat pilihan untuk menentukan lokasi departemen secara

V-34
manual maka masukkan “Y” untuk menentukan lokasi departemen secara

manual. Berikut merupakan Gambar 5.28 Tampilan Manually Locate
Department.
Gambar 5.28 Tampilan Manually Locate Department

Langkah selanjutnya terdapat pilihan departemen yang ingin diubah
posisinya. Oleh karena itu, terpilihlah departemen 1 karena departemen
receiving yang ingin dipindahkan lokasinya. Berikut merupakan Gambar
5.29. Tampilan Number For Manual Location.

V-35
Gambar 5.29. Tampilan Number For Manual Location

Langkah selanjutnya memilih posisi untuk departemen receiving
pada lokasi A kemudian enter. Berikut merupakan Gambar 5.30 Tampilan
Zone For Insertion.
Gambar 5.30 Tampilan Zone For Insertion


V-36
Langkah selanjutnya mengetik angka 1 untuk membuat posisi

departemen receiving di bagian kiri atas kemudian enter. Berikut
merupakan Gambar 5.31 Tampilan Memilih Posisi Departemen.
Gambar 5.31 Tampilan Memilih Posisi Departemen

Setelah memilih layout yang ingin digunakan langsung enter,
kemudian terdapat pilihan untuk menentukan lokasi departemen secara
manual maka masukkan “Y” untuk menentukan lokasi departemen secara
manual. Berikut merupakan Gambar 5.32 Tampilan Manually Locate
Department.

V-37
Gambar 5.32 Tampilan Manually Locate Department

Langkah selanjutnya terdapat pilihan departemen yang ingin diubah
posisinya. Oleh karena itu, terpilihlah departemen 8 karena departemen
shipping yang ingin dipindahkan lokasinya. Berikut merupakan Gambar
5.33 Tampilan Department Number For Manual Location.
Gambar 5.33 Tampilan Department Number For Manual Location


V-38
Langkah selanjutnya memilih posisi untuk departemen terakhir yaitu

shipping ke lokasi I kemudian enter. Berikut merupakan Gambar 5.34
Tampilan Zone For Insertion.
Gambar 5.34 Tampilan Zone For Insertion

Langkah selanjutnya yaitu memasukkan angka dua untuk
menempatkan departemen shipping di sebelah kanan bawah kemudian
enter. Berikut merupakan Gambar 5.35 Tampilan Memilih Posisi
Departemen.

V-39
Gambar 5.35 Tampilan Memilih Posisi Departemen

Apabila pemiliham posisi sudah selesai dan ingin mengakhirinya
maka ketik “N” kemudian enter. Berikut merupakan Gambar 5.36
Tampilan Want To Manually Locate Department.
Gambar 5.36 Tampilan Want To Manually Locate Department


V-40
Apabila ingin melihat output dari layout yang telah dibuat maka pilih
single-story layout menu dengan cara mengetik angka 3 kemudian enter.
Berikut merupakan Gambar 5.37 Tampilan Main Menu.

Langkah selanjutnya yaitu mengetik angka 5 dengan tujuan untuk
melihat layout yang telah dibuat dan disimpan setelah selesai kemudian
enter. Berikut merupakan Gambar 5.38 Tampilan Create Single Story
Layout Menu.

V-41
Gambar 5.38 Tampilan Create Single Story Layout Menu

Langkah selanjutnya yaitu mengetik angka secara bebas dari range 1-
20 kemudian enter. Tujuannya untuk melihat layout yang sesuai dengan
alur aliran bahan proses produksi PT Kayu Nusantara Kreatif. Berikut
merupakan Gambar 5.39 Tampilan Starting Point For Review.
Gambar 5.39 Tampilan Starting Point For Review

5.2.2 Output Blocplan

V-42
Output Blocplan merupakan hasil keluaran dari pengolahan

software DOSBox. Output blocplan terdiri dari output score 20 layout,
output layout produksi terpilih sampai dengan output adjacencies.
Berikut merupakan Gambar 5.40 Tampilan Output Score 20 Layout.
Gambar 5.40 Tampilan Output Score 20 Layout


V-43
Berdasarkan Gambar 5.40 Output Score 20 Layout di atas,

terdapat 5 judul kolom yaitu nomor layout, adj.score, R Score rel-dist
scores serta prod movement. Selain itu, terdapat nilai dari time per layout
sebesar 1,01. Output score 20 layout menunjukan alternatif tata letak yang
dapat digunakan yaitu mulai dari layout 1 sampai dengan layout 20. Adj
score merupakan nilai kedekatan antar departemen, sehingga dapat
mengetahui departemen sat uke departemen lainnya berdekatan atau
tidak. Nilai adj score yang semakin mendekati 1 memiliki arti bahwa
departemen tersebut semakin berdekatan. R score merupakan tingkat
efisiensi dari tata letak yang dihasilkan. Nilai R score yang semakin
mendekati 1 memiliki arti bahwa tata letak semakin baik atau efisien. Rel-
dist scores digunakan untuk menampilkan jumlah keseluruhan dari jarak
antar dua departemen, semakin kecil angka rel-dist score maka tata letak
akan semakin baik.
Output Blocplan kedua merupakan output 1 layout terpilih dari 20
hasil layout alternatif. Berdasarkan alternatif layout di atas, maka layout
yang terpilih adalah layout 17 karena memiliki nilai adj score dengan
urutan kedua terbaik dari 20 alternatif, R score dan prod movement yang
bernilai 1. Berikut merupakan Gambar 5.41 Tampilan Output 1 Layout
Terpilih.

V-44
Gambar 5.41 Tampilan Output 1 Layout Terpilih

Berdasarkan Gambar 5.41 Tampilan Output 1 Layout Terpilih di
atas, dapat diketahui bahwa pola aliran bahan produksi PT Kayu
Nusantara Kreatif adalah zig - zag (s-shape). Hal tersebut dikarenakan pla
zig – zag sangat baik diterapkan pada proses produksi yang lebih panjang
dibandingkan dengan luas area pabrik yang tersedia. Selain itu, terdapat
nomor dan nama departemen mulai dari departemen pertama yaitu
receiving sampai dengan departemen terakhir yaitu shipping.
Adapun analisis lebih lanjut dari layout terpilih dapat dilihat pada
keterangan A untuk analysis. Berikut merupakan Gambar 5.42 Tampilan
Output Ukuran Departemen Layout Terpilih.

V-45
Gambar 5.42 Tampilan Output Ukuran Departemen Layout Terpilih

Berdasarkan Gambar 5.42 Tampilan Output Ukuran Departemen
Layout Terpilih di atas, departemen pertama yaitu receiving mempunyai
panjang 19,8 m dan lebar 2,6 m, departemen kedua yaitu pengukuran
memiliki ukuran panjang 19,8 m dan lebar 5,9 m, departemen ketiga yaitu
pemotongan memiliki ukuran panjang 19,8 m dan lebar 8,0 m,
departemen keempat yaitu penghalusan memiliki panjang 9,3 m dan lebar
6,4 m, departemen kelima yaitu perakitan memiliki panjang 9,3 m dan
lebar 7,7 m, departemen keenam yaitu pengecatan memiliki panjang 9,3 m
dan lebar 2,4 m, departemen ketujuh yaitu pengemasan memiliki panjang
3,9 m dan lebar 3,8 m serta departemen kedelapan yaitu shipping
memiliki panjang 12,6 m dan lebar 3,8 m.
Output Blocplan ketiga merupakan hubungan antar departemen,
semakin sedikit keterangan hubungan yang berwarna merah maka akan
semakin baik. Berikut merupakan Gambar 5.43 Tampilan Adjacencies
Satisfied.

V-46
Gambar 5.43 Tampilan Adjancencies Satisfied

Berdasarkan Gambar 5.43 Tampilan Adjacencies Satisfied di atas,
dapat diketahui bahwa layout 17 yang terpilih dibuat berdasarkan
kedekatan antar departemen. Warna putih pada gambar diatas
menunjukan bahwa layout tersebut sudah sesuai yaitu dibuat berdasarkan
ARC sedangkan warna merah menunjukan ketidaksesuaian dengan ARC.
5.3 Area Allocation Diagram (AAD)
Area Allocation Diagram (AAD) merupakan perluasan dari konsep
Activity Relationship Chart (ARC), sehingga ARC digunakan untuk
menarik kesimpulan tentang tingkat kepentingan antar aktivitas dalam
suatu sistem atau organisasi. Penggunaan AAD, tidak hanya diperoleh
pemahaman mengenai hubungan antar aktivitas, tetapi juga ditekankan
pentingnya alokasi area atau ruang yang tepat untuk aktivitas-aktivitas
tersebut. ARC memiliki fokus kepentingan aktivitas yang tercermin,

V-47
sedangkan AAD menunjukkan bahwa kesimpulan tersebut mengandung

implikasi fisik, sehingga sejumlah aktivitas harus ditempatkan dekat satu
sama lain. Oleh karena itu, hubungan antar aktivitas tidak hanya
memengaruhi tingkat kepentingan, tetapi juga berdampak pada kedekatan
tata letak fisik aktivitas. Dalam konteks ini, AAD memberikan gambaran
visual tentang hubungan antar aktivitas pada masing-masing departemen
dalam mempengaruhi aktivitas di departemen lainnya, sehingga mampu
menjadi landasan strategis dalam perencanaan tata letak organisasi atau
sistem (Emanuel, 2019).
Area Allocation Diagram (AAD) merupakan area template yang
disusun berdasarkan Activity Relationship Diagram (ARD). AAD
merupakan gambaran tata letak akhir namun setiap pusat kegiatan belum
berisi fasilitas. Area Allocation Diagram (AAD) merupakan lanjutan dari
ARC dimana kedekatan tata letak aktivitas tersebut ditentukan dalam
bentuk Area Allocation Diagram (AAD). Berikut merupakan Gambar 5.44
Area Allocation Diagram PT Kayu Nusantara Kreatif.

V-48

V-49
Gambar 5.44 Area Allocation Diagram PT Kayu Nusantara Kreatif

Berdasarkan Gambar 5.44 Area Allocation Diagram PT Kayu
Nusantara Kreatif di atas, dapat diketahui bahwa tata letak aktivitas pada
AAD merupakan lanjutan dari ARC yang menggambarkan hubungan
kedekatan antar departemen dan tingkat kepentingan antar aktivitas
dengan skala ukuran berdasarkan luas lantai sebenarnya. Gambar tersebut
juga berisikan informasi mengenai gambaran dari tata letak produksi,
perkantoran, dan fasilitas sesungguhnya. Template AAD (Area
Allocation Diagram) PT Kayu Nusantara Kreatif menggunakan skala
1:50 dan ukuran dalam satuan meter. Hal tersebut menunjukkan
bahwa setiap 1mm pada AAD menggambarkan 5 m ukuran
sesungguhnya.
Bagian produksi PT Kayu Nusantara Kreatif memiliki ukuran
dengan Panjang sebesar 32,9 m dan lebar sebesar 16,5 m. Ruang
produksi PT Kayu Nusantara Kreatif terdiri dari receiving R yang
disimbolkan dengan warna merah dan memiliki ukuran dengan
panjang sebesar 19,8 m dan lebar sebesar 2,6 m, fabrikasi (F1) yang
disimbolkan dengan warna hijau muda dan memiliki ukuran dengan
panjang sebesar 19,8 m dan lebar sebesar 5,9 m, pemotongan (F2)
yang disimbolkan dengan warna biru tua dan memiliki ukuran panjang
sebesar 19,8 m dan lebar sebesar 8,0 m, penghalusan (F3) yang
disimbolkan dengan warna abu-abu dan memiliki ukuran dengan
panjang sebesar 9,3 m dan lebar sebesar 6,4 m, perakitan (A) yang
disimbolkan dengan warna ungu dan memiliki ukuran dengan panjang
sebesar 9,3 m dan lebar sebesar 7,7 m, pengecatan/ pemernisan (C/P)
yang disimbolkan dengan warna cyan dan memiliki ukuran dengan
panjang sebesar 9,3 m dan lebar sebesar 2,4 m, pengemasan (K) yang

V-50
disimbolkan dengan warna coklat dan memiliki ukuran dengan

panjang sebesar 3,8 m dan lebar sebesar 3,9 m, shipping (S) yang
disimbolkan dengan warna hijau tua dan memiliki ukuran lebar
sebesar 12,6 m dan panjang sebesar 3,8 m, perkantoran (O) yang
disimbolkan dengan warna kuning dan memiliki ukuran keseluruhan
sebesar 20,8 m untuk lebar dan panjang sebesar 21 m. Terdapat pola
aliran zig-zag, pola aliran zig-zag digunakan karena luasan area
produksi lebih kecil dibandingkan aliran proses produksi.
Bagian perkantoran pada PT Kayu Nusantara Kreatif memiliki
ukuran panjang sebesar 21 m dan lebar sebesar 20,8. Warna kuning
pada area allocation diagram perkantoran menujukan ruang
perkantoran yang ada pada PT Kayu Nusantara Kreatif. Ruang direktur
yang berguna untuk direktur bekerja disimbolkan dengan (O-1) yang
memiliki ukuran panjang sebesar 5 m dan lebar sebesar 4 m. Ruang
sekretaris yang berguna untuk tempat sekretaris bekerja disimbolkan
dengan (O-2) yang memiliki ukuran panjang sebesar 4 m dan lebar
sebesar 4 m. Ruang manajer keuangan yang berguna untuk manajer
keuangan bekerja disimbolkan dengan (O-3) yang memiliki ukuran
panjang sebesar 4 m dan lebar sebesar 3 m. Ruang manajer marketing
yang berguna untuk manajer marketing bekerja disimbolkan dengan
(O-4) yang memiliki ukuran panjang sebesar 4 m dan lebar sebesar 3
m. Ruang manajer produksi yang berguna untuk manajer produksi
bekerja disimbolkan dengan (O-5) yang memiliki ukuran panjang
sebesar 4 m dan lebar sebesar 3 m. Ruang manajer PPIC yang berguna
untuk manajer PPIC bekerja disimbolkan dengan (O-6) yang memiliki
ukuran panjang sebesar 4 m dan lebar sebesar 3 m. Ruang manajer
HRD yang berguna untuk manajer HRD bekerja disimbolkan dengan
(O-7) yang memiliki ukuran panjang sebesar 4 m dan lebar sebesar 3

V-51
m. Ruang staff yang berguna untuk para staff bekerja disimbolkan

dengan (O-8) yang memiliki ukuran panjang sebesar 5 m dan lebar
sebesar 5 m. Ruang rapat utama yang digunakan untuk rapat atau
pertemuan disimbolkan dengan (O-9 U) yang memiliki ukuran
panjang sebesar 8 m dan lebar sebesar 5 m. Ruang rapat cadangan
yang digunakan ketika ruang rapat utama tidak bisa digunakan
disimbolkan dengan (O-9 C) yang memiliki ukuran panjang sebesar 8
m dan lebar sebesar 5 m. Ruang pantry berguna untuk membuat
minuman dan makanan ringan disimbolkan dengan (O-10) yang
memiliki ukuran panjang sebesar 3 m dan lebar sebesar 4 m. Toilet
laki-laki yang menjadi tempat untuk kegiatan MCK bagi laki-laki
disimbolkan dengan (O-11 L) yang memiliki ukuran panjang sebesar 3
m dan lebar sebesar 2 m. Toilet perempuan yang menjadi tempat MCK
bagi perempuan disimbolkan dengan (O-11 P) yang memiliki ukuran
panjang sebesar 3 m dan lebar sebesar 2 m. Ruang cleaning service
berguna untuk menaruh alat-alat kebersihan disimbolkan dengan (O-
12) yang memiliki ukuran panjang sebesar 2 m dan lebar sebesar 3 m
dan yang terakhir lobby yang berguna untuk tempat menunggu,
menyambut dan tempat informasi bagi para tamu atau karyawan
disimbolkan dengan (O-13) yang memiliki ukuran panjang sebesar 8 m
dan lebar sebesar 10 m.
5.4 Template
Template merupakan suatu gambaran yang lebih jelas dari tata letak
pabrik yang akan dibuat dari AAD ini menentukan aktivitas mana yang
harus dekat dengan aktivitas lainnya atau sebaliknya harus dijauhkan
dengan aktivitas lainnya atau dapat dikatakan bahwa hubungan antar

V-52
aktivitas mempengaruhi tingkat kedekatan antar tata letak aktivitas

tersebut (Arif, 2017).
Template terdapat 2 jenis yaitu Template 2D dan Template 3D,
dimana untuk Template 2D ini merupakan sebuah gambaran dari
keseluruhan pabrik yang dilihat dari tampak atas sehingga hanya
menunjukan 1 sisi saja. Sedangkan untuk Template 3D merupakan
gambaran dari keseluruhan pabrik yang bisa dilihat dari tampak manapun
serta dapat terlihat sangat jelas. Berikut ini merupakan Template 2D dan
Template 3D.
5.4.1 Template 2D
Template 2D merupakan suatu susunan dari tata letak pabrik yang
akan dibuat yang dimana informasi yang didapatkan dari area allocation
diagram. Berikut ini merupakan Gambar 5.45 Template 2D PT Kayu
Nusantara Kreatif.

V-53

V-54
Gambar 5.45 Template 2D PT Kayu Nusantara Kreatif

Berdasarkan Gambar 5.45 Template 2D PT Kayu Nusantara
Kreatif di atas, PT Kayu Nusantara Kreatif memiliki lingkungan
perusahaan dan susunan-susunan yang terdiri dari bangunan pabrik,
bangunan perkantoran dan fasilitas serta bangunan untuk fasilitas
lainnya. Bangunan pabrik terdiri dari 8 departemen yang di mulai dari
departemen receiving dengan kode R yang berisikan pallet, departemen
pengukuran dengan kode F1 yang berisikan 8 meja ukur dan 8 meteran,
departemen pemotongan dengan kode F2 yang berisikan 11 meja mesin
circularsaw, departemen penghalusan dengan kode F3 yang berisikan 5
meja mesin amplas (sander machine), departemen perakitan dengan kode
A yang berisikan 5 meja mesin electric nailgun, departemen Pengecatan
dengan kode C/P yang berisikan 1 meja mesin electric spraygun,
departemen pengemasan dengan kode K yang berisikan 1 meja kerja dan 1
alat tapecutter serta departemen shipping dengan kode S yang terdiri dari
1 handpallet dan pallet. Adapun ruang perkantoran yang terdiri dari ruang
direktur, sekretaris, manajer keuangan, manajer marketing, manajer
produksi, manajer PPIC, manajer HRD, staff, rapat utama dan rapat
cadangan, pantry, toilet laki-laki dan perempuan, cleaning service serta
lobby. Adapun fasilitas pada PT Kayu Nusantara Kreatif yang meliputi
toilet umum pria dan wanita, klinik, mushola, kantin, ruang Kesehatan,
instalasi air, instalasi listrik, pos satpam, loading dock, parkiran mobil,
parkiran motor, pembuangan sampah serta pembuangan limbah. Skala
yang diguanakan pada template 2D ini ada 1:50 dengan ukurna kertas A0
dalam satuan meter dan terdapat deskripsi arah mata angin, deskripsi

V-55
warna, deskripsi bangunan produksi, deskripsi bangunan fasilitas,

deskripsi warna lantai dan deskripsi warna panah aliran bahan .
5.4.2 Template 3D
Template 3D tanpa atap dan dengan atap merupakan suatu gambaran
yang lebih jelas dari Template 2D tata letak pabrik yang akan dibuat. Template
3D bertujuan untuk memperjelas detail gambaran perusahaan dari segala sudut
pandang. Berikut merupakan Gambar 5.46 Template 3D Tanpa Atap PT Kayu
Nusantara Kreatif.

V-56

V-57
Gambar 5.46 Template 3D Tanpa Atap PT Kayu Nusantara Kreatif

Berdasrkan Gambar 5.46 Template 3D Tanpa Atap PT Kayu Nusantara
Kreatif di atas, dapat diketahui bahwa perusahaan memiliki dimensi panjang,
lebar dan tinggi. Desain template tiga dimensi tanpa atap memperlihatkan
seluruh bagian dalam bangunan pabrik, bangunan perkantoran dan fasilitas serta
bangunan fasilitas lainnya. Ketika ingin memasuki area perusahaan pengunjung
akan masuk melalui gerbang dan di sebelah kanan terdapat fasilitas pos satpam
serta fasilitas instalansi listrik yang saling bersebelahan, selanjutnya pada bagian
depan kedua fasilitas tersebut terdapat bangunan perkantoran dan fasilitas yang
terdiri dari lobby, pantry, toilet laki-laki dan toilet perempuan, ruang rapat
utama dan ruang rapat cadangan, ruang staff, ruang manajer HRD, ruang
manajer PPIC, ruang manajer produksi, ruang manajer marketing, ruang
manajer keuangan, ruang direktur, ruang sekretaris dan cleaning service. Setelah
melewati bangunan perkantoran dan fasilitas, fasilitas pos satpam dan fasilitas
instalansi listrik pada bagian sebelah kanan terdapat fasilitas parkiran mobil dan
parkiran motor, fasilitas kantin, fasilitas mushola, fasilitas toilet pria dan fasilitas
toilet wanita, fasilitas instalansi air, fasilitas pembuangan sampah dan fasilitas
pembuangan limbah sedangkan pada bagian sebelah kiri terdapat fasilitas klinik,
fasilitas ruang kesehatan, fasilitas loading dock serta bangunan pabrik yang
terdiri dari departemen receiving, departemen pengukuran, departemen
pemotongan, departemen penghalusan, departemen perakitan, departemen
pengecatan, departemen pengemasan serta departemen shipping.
Berikut merupakan Gambar 5.47 Template 3D Dengan Atap PT Kayu
Nusantara Kreatif.

V-58

V-59
Gambar 5.47 Template 3D Dengan Atap PT Kayu Nusantara Kreatif

Berdasrkan Gambar 5.47 Template 3D dengan Atap PT Kayu
Nusantara Kreatif di atas, dapat diketahui bahwa perusahaan memiliki
dimensi panjang, lebar dan tinggi. Desain template tiga dimensi dengan
atap memperlihatkan seluruh bangunan tertutup dan seluruh bangunan
terbuka. Ketika ingin memasuki area perusahaan pengunjung akan masuk
melalui gerbang dan di sebelah kanan terdapat fasilitas pos satpam serta
fasilitas instalansi listrik yang saling bersebelahan, selanjutnya pada
bagian depan kedua fasilitas tersebut terdapat bangunan perkantoran dan
fasilitas yang terdiri dari lobby, pantry, toilet laki-laki dan toilet
perempuan, ruang rapat utama dan ruang rapat cadangan, ruang staff,
ruang manajer HRD, ruang manajer PPIC, ruang manajer produksi, ruang
manajer marketing, ruang manajer keuangan, ruang direktur, ruang
sekretaris dan cleaning service. Setelah melewati bangunan perkantoran
dan fasilitas, fasilitas pos satpam dan fasilitas instalansi listrik pada bagian
sebelah kanan terdapat fasilitas parkiran mobil dan parkiran motor,
fasilitas kantin, fasilitas mushola, fasilitas toilet pria dan fasilitas toilet
wanita, fasilitas instalansi air, fasilitas pembuangan sampah dan fasilitas
pembuangan limbah sedangkan pada bagian sebelah kiri terdapat fasilitas
klinik, fasilitas ruang kesehatan, fasilitas loading dock serta bangunan
pabrik yang terdiri dari departemen receiving, departemen pengukuran,
departemen pemotongan, departemen penghalusan, departemen
perakitan, departemen pengecatan, departemen pengemasan serta
departemen shipping.

Bab 5 Done

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Bab 5 Done

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

5.1 Activity Relationship Chart (ARC)

Gambar 5.1 Activity Relationship Chart Produksi PT Kayu Nusantara Kreatif

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

tingkat derajat antara departemen yang terdapat pada perusahaan dengan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

menunjukan derajat hubungan kertas kerja dan nomor 6 memiliki arti

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

deskripsi alasan dengan nomor 1 dan 5. Nomor 1 memiliki arti

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

memiliki hubungan sangat penting karena keduanya proses yang sangat

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

Hubungan kesepuluh yaitu departemen receiving dengan fasilitas

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

Gambar 5.2 Activity Relationship Chart Perkantoran dan Fasilitas

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

dengan kode alasan A dengan deskripsi alasan hubungan mutlak

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

Hubungan kedua yaitu ruang direktur dengan ruang manajer

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

yang sama, nomor lima memiliki arti menunjukan derajat hubungan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

Hubungan ketujuh yaitu ruang direktur dengan ruang staff memiliki

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

pribadi yang artinya hubungan derajat pribadi yang digunkana antara

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

Hubungan keduapuluh empat yaitu ruang direktur dengan parkiran

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

5.2.1 Langkah-langkah Pembuatan Blocplan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

Gambar 5.3 Membuka Aplikasi DOSBox 0.74-3

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

Gambar 5.4 Tampilan Awal DOSBox 0.74-3

Gambar 5.5 Tampilan Menu Software DOSBox 0.74-3

Setelah melakukan langkah di atas, maka akan muncul tampilan data

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

Gambar 5.6 Tampilan Data From Disk Or Keyboard

Gambar 5.7 Tampilan Memasukkan Jumlah Departemen

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

Langkah selanjutnya memasukkan ukuran luas departemen. PT

Gambar 5.8 Tampilan Input Nama Departemen Receiving

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

Gambar 5.9 Tampilan Input Nama Departemen Pengukuran

Gambar 5.10 Tampilan Input Nama Departemen Pemotongan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

Langkah selanjutnya memasukkan ukuran luas departemen. PT

Gambar 5.11 Tampilan Input Nama Departemen Penghalusan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

Gambar 5.12 Tampilan Input Nama Departemen Perakitan

Gambar 5.13 Tampilan Input Nama Departemen Pengecatan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

Langkah selanjutnya memasukkan ukuran luas departemen. PT

Gambar 5.14 Tampilan Input Nama Departemen Pengemasan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

Gambar 5.15 Tampilan Input Nama Departemen Shipping

Langkah selanjutnya merupakan tampilan hasil dari kedelapan

Gambar 5.16 Tampilan Data Nama dan Ukuran Departemen

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024

Langkah selanjutnya yaitu munculnya tampilan relation chart dari

Gambar 5.17 Tampilan Relationship Chart

Langkah selanjutnya terdapat pilihan mengubah hubungan antar

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2023/2024