ABSTRAK ABSTRACT
Pada pemeriksaan pendahuluan diketahui bahwa A preliminary examination revealed that calamondin
ekstrak sari buah jeruk kesturi (citrus mitis Blanco) (citrus mitis Blanco) extraction contains steroid. In
mengandung steroid. Atas dasar pertimbangan ini regard to this consideration, the researcher tried to
maka dicoba mengisolasi dan mengkarakterisasi jenis isolate and characterize steroid types and structure of
dan struktur steroid dari sari buah jeruk tersebut. Hasil calamondin (citrus mitis Blanco) extraction. The
penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi results of this research is expected to give information
tentang jenis steroid yang terdapat dalam sari buah about the types of steroid in calamondin extraction
jeruk kesturi serta melengkapi data tentang kandungan and complete the data on chemical composition of
kimia jeruk kesturi (citrus mitis Blanco). Ekstraksi dan calamondin (citrus mitis Blanco). Extraction and
maserasi menggunakan pelarut etil asetat yang diikuti maceration using ethyl acetate solvent. The next step
triturasi dengan pelarut heksana. Fraksi positif was trituration with hexane solvent. Positive fraction
terhadap uji steroid dengan kandungan yang relatif to steroid test with relatively high concentration was
tinggi adalah fraksi heksana. Komponen-komponen the hexane fraction. The chemical components of
kimia steroid kasar dipisahkan dengan kromatografi crude steroid were separated by column
kolom dengan menggunakan fasa diam silika gel dan chromatography using stationary phase of silica gel
fasa gerak berbagai macam campuran pelarut. and mobile phase of various solvent mixtures.
Senyawa hasil isolasi berbentuk kristal jarum tak Compound resulting from isolation was in the form of
bewarna. Untuk penentuan struktur molekul senyawa needle-shaped colorless crystal. Ultraviolet
hasil isolasi digunakan spektrometer ultraviolet, infra spectrometer, infrared, RMI proton, RMI carbon, and
merah, RMI proton, RMI karbon, dan spektrum masa. mass spectrum were employed to determine molecule
Spektrum IR hasil isolasi memberikan serapan structures of chemical compounds resulting from
maksimum pada panjang gelombang 3407 cm, 1050 isolation. IR spectrum resulting from isolation
cm, 2935, 1618, 4 cm, 1472, 2 cm. Spektrum RMI dispensed maximum absorbance in wavelength of
proton memberikan puncak puncak dengan pergeseran 3407 cm, 1050 cm, 2935, 1618, 4 cm, 1472, 2 cm.
kimia 5,35 : 3,55 : 2,3 : 0,70 : dan 0,68 ppm. RMI proton spectrum presented the peaks with
Spektrum C-13 memberikan pergeseran kimia pada chemical friction 5.35 : 3.55 : 2.3 : 0.70 : dan 0.68
11,840 11,960 12,240 18,775; 19,008; 19,381; 19,804; ppm. C-13 spectrum presented chemical friction at
21,061; 21,198;23,039; 24,286; 26,024; 28,232; 11.840 11.960 12.240 18.775; 19.008; 19.381; 19.804;
29,114; 29,122; 31,631; 31,879; 33,916; 36,133; 21.061; 21.198; 23.039; 24.286; 26.024; 28.232;
36,480; 37,228; 39,746; 42,273; 45,804, 50,110; 29.114; 29.122; 31.631; 31.879; 33.916; 36.133;
51,219; 56,023; 56,743; 71,801; 121,719 dan 140,729 36.480; 37.228; 39.746; 42.273; 45.804, 50.110;
ppm. Spektrum masa memberikan kelimpahan isotop 51.219; 56.023; 56.743; 71.801; 121.719 dan 140.729
dengan m/z pada 414 (100%), 396(80%), 381(45%), ppm. Mass spectrum presented excessive isotope with
329(42%), 255(52%),dan 231(22%). Berdasarkan data m/z at 414 (100%), 396(80%), 381(45%), 329(42%),
dan informasi dari identifikasi yang dilakukan, maka 255(52%), and 231(22%). Based on data and
senyawa hasil isolasi dari daging buah jeruk kesturi information from identification carried out,
(citrus mitis Blanco) adalah steroid sebanyak 18,54 compounds resulting from isolation of calamondin
mg jarum tak bewarna dengan titik leleh 162,3; 164,2 flesh (citrus mitis Blanco) were 18.54 mg needle-
ºC. Jenis steroid tersebut di perkirakan 24-etil-5 shaped colorless steroid with melting point 162.3
kolesten3-beta-ol (β sitosterol). 164.2 ºC. The type of steroid is estimated as 24-ethyl-
5 cholesten-3-beta-ol (β-sitosterol).
Kata kunci: citrus mitis Blanco, Jeruk kesturi, steroid, Keywords: citrus mitis Blanco, Kesturi, steroid,
isolasi isolation.
30
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.2. (2016): 30-40
31
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.2. (2016): 30-40
32
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.2. (2016): 30-40
yang berada disebelah bawah bidang sikloartenol (Miller, 1973 dan Achmad,
molekul, disebut konfigurasi α dan ikatan- 1985).
ikatannya digambarkan dengan garis
METODE PENELITIAN
putus-putus. (Ahmad, 1995). Kedua
konfigurasi steroid tersebut diatas Penelitian ini dilaksanakan mulai
mempunyai satu perbedaan dimana pada Mei 1998 sampai Desember 1998 di
konfigurasi pertama, cincin A dan cincin B Laboratorium Sintesis Organik Jurusan
terlebur sedemikian rupa sehingga Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
hubungan antara gugus metil pada C-10 Pengetahuan Alam Universitas Andalas
dan atom H pada C-5 adalah trans (A/B Padang. Alat-alat yang digunakan dalam
trans). Pada konfigurasi ini gugus metil penelitian ini adalah bejana maserasi,
pada C-10 adalah β dan atom H pada C-5 perangkat destilasi biasa dan vakum,
adalah α. Pada konfigurasi kedua, kolom kromatografi, plat kromatografi
peleburan cincin A dan B menyebabkan lapis tipis, bejana kromatografi,
hubungan antara gugus metil dan atom H erlenmeyer, gelas ukur, gelas piala, tabung
itu menjadi cis (A/B cis) dan konfigurasi reaksi, pipet, corong pisah, desikator,
kedua substituen adalah β. Dengan perangkat rotary evaporator,
demikian pada steroid alam konfigurasi spektrofotometer infra-merah Pelkin Elmer
atom C-5 dapat berubah-ubah, yakni α atau B735, spektrofotometer ultraviolet-VIS
β. Secoman 2000, spektrometer massa EI,
spektrometer RMI proton dan karbon
Biosintesis steroid Bruker WP 500, alat ukur titik leleh
Biosintesis senyawa steroid yang Gallekamp Cat. No. MFBO. 595.010 M
terdapat di alam berasal dari dua dan berbagai alat gelas lainnya. Bahan
triterpenoid induk yakni lanosterol dan yang digunakan dalam penelitian ini
sikloartenol. Steroid yang terdapat dalam adalah metanol, etil asetat, n-heksana, air
jaringan hewan berasal dari triterpenoid suling, kertas saring, pereaksi Liebermann-
sikloartenol, setelah triterpenoid ini Burchad, silika gel 60.
mengalami serentetan perobahan tertentu.
Tahap-tahap awal dari biosintesis adalah Pengambilan dan Identifikasi Sampel
sama bagi semua steroid alam yakni Sampel berupa jeruk kesturi yang
perubahan asam asetat yang diaktifkan diambil di desa Limobalai Ampek Angkek
oleh koenzim A melalui asam mevalonat Candung Bukittinggi pada bulan Februari
dan skualen menjadi lanosterol atau 1998. Identifikasi tumbuhan dilakukan di
33
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.2. (2016): 30-40
34
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.2. (2016): 30-40
Fraksi yang mempunyai pola kromatografi yang akan di rekam dipersiapkan dalam
lapisan tipis sama digabung. Dari hasil pellet KBr. Perekaman spektrum
monitor kromatografi lapisan tipis ultraviolet dilakukan dengan menggunakan
diperoleh fraksi 1 vial 28-38, fraksi 2 vial UV-VIS Secomam 2000. Spektrum
42-50, fraksi 3 vial 55-78, dan fraksi 4 ultraviolet dibuat dalam pelarut etil asetat.
vial 82-109, dan fraksi 5 vial 130-186. Perekaman spektrum massa dengan
Masing-masing fraksi diuji kandungan menggunakan metode EI-MS di University
steroidnya dan didapatkan fraksi 1, 3, dan of Western, Australia. Perekaman
4 tidak menunjukkan adanya senyawa spektrum resonansi magnet inti ¹H
steroid. Senyawa steroid hanya ditemui spektrometer Bruker WP 500 dan ¹³C
dalam fraksi 2. Sebagian pelarut yang ada spektrometer Bruker WP 125 di University
pada fraksi ini diuapkan in vacuo dan of Western, Australia.
kemudian dibiarkan semalaman dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
terbentuk kristal putih. Kristal ini
direkristalisasi dengan mentanol sehingga Hasil
dipadatkan kristal tak berwarna. Pada Ekstraksi dari 13 kg daging buah segar
kromatografi lapis tipis dengan eluen etil jeruk kesturi dengan etil asetat diperoleh
asetat:heksana (3:7) senyawa ekstrak pekat etil asetat 235,5 g. Triturasi
memperlihatkan satu noda dengan Rf 0,76. ekstrak pekat etil asetat sebanyak 135 g
dengan n-heksana diperoleh ekstrak pekat
Karakterisasi senyawa hasil isolasi fraksi n-heksana 21,5 g. Penampakan noda
Pengukuran titik leleh dilakukan diatas KLT pada fraksi heksana dengan
dengan alat melting point apparatus pereaksi Liebermann-Burchad
Galenkamp Cat. No. MFBO. 595.010 M. menunjukkan adanya senyawa steroid.
Sedikit kristal senyawa murni diletakkan Hasil isolasi dengan kromatografi kolom
dalam kapiler kaca sampai masuk ke berupa kristal jarum tak berwarna dengan
bagian bawah kapiler. Kapiler tersebut berat 18,54 mg dan titik leleh 162,3-164,2.
dimasukkan ke dalam alat pemanas dan Rf senyawa tersebut dengan menggunakan
siatur kenaikannya 2-3ºC per menit. eluen heksana:etil asetat (7 : 3) adalah
Pengamatan dilakukan saat kristal mulai 0,76.
meleleh sampai meleleh seluruhnya. Spektrum UV menunjukkan adanya
Pemeriksaan Fisika Kimia puncak serapan maksimum pada 235 nm.
dilakukan dengan spekrofotometer Gambar 2 terdapat puncak pada daerah ini
inframerah Pelkin Elmer B 735. Sampel diartikan bahwa senyawa tersebut
35
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.2. (2016): 30-40
36
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.2. (2016): 30-40
37
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.2. (2016): 30-40
Selanjutnya pita serapan pada 2935 cc/Kg BB secara oral bersifat toksik
cmˉ¹ menunjukkan regang C-H (sp²) dari terhadap berat testis, diameter tubulus
suatu alkena, data ini diperkuat dengan seminiferus, tebal epitel germinal tubulus
regang C=C pada daerah 1618 cmˉ¹, seminiferus, diameter sel leydig. Dosis 24
sehingga dapat dikatakan bahwa pada cc/Kg BB secara oral bersifat toksik
kerangka steroid tersebut terdapat ikatan terhadap jumlah sel leydig. Dosis 36
rangkap (C=C) (Creswell, 1982 dan cc/Kg BB secara oral bersifat toksik
Silverstein, 1991). terhadap indeks spermatogenesis. Dosis 54
Hasil pemeriksaan ¹H RMI cc/Kg BB secara oral bersifat toksik
memberikan informasi tentang banyaknya terhadap jumlah sel sertoli.
atom hidrogen yang ada pada suatu
Saran
senyawa murni, yaitu dengan cara
Perlu dilakukan penelitian untuk
menghitung perbandingan integrasi luas
mengetahui apakah pemberian
sinyal yang ada. Dari analisis spektrum ¹H-
biofungisida dengan dosis yang lebih
RMI diperkirakan ada 56 buah atom
rendah dan dalam jangka waktu yang lebih
hidrogen. Tetapi jika dilihat dari
lama dapat mempengaruhi testis dan
perbandingan integrasi luas sinyal
proses spermatogenesis.
spektrum ¹H-RMI sampel ditemui adanya
beberapa perbandingan luas yang tidak
layak untuk jumlah atom hidrogen. Ini DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan bahwa senyawa yang didapat
Acharya, U.R., M. Mishra. 2003. Lead
masih terkontaminasi senyawa lain dengan Acetat Induced Cytotoxicity in
harga Rf yang sama. Dari puncak spektrum Male Germinal Cells of Swiss
Mice. Industrial Health 41: 291-
¹H-RMI proton sampel yang memberikan 294.
puncak doublet-doublet pada pergeseran (http://www.nih.go.jp/jp/indu_hel?
2003/pdf/ih_41_3_21.pdf) diakses
kimia 5,35 ppm (1H, dd J6-7α = 5,0 Hz; J6-7β 02 Mei 2006.
= 1,0 Hz) berasal dari proton C-6 yang
terkopling oleh 2 proton C. Alberts, B.,
Bray,D.,Lewis,J.,Raff,M.,Roberts,
K. and Watson,J.D.1993.
KESIMPULAN DAN SARAN Molecular Biology of Cell.3rd ed.
Gerland Pibl.,Inc., New York.
Kesimpulan
Amelar, R .D., Dubin, L., and
Kesimpulan dari penelitian ini Walsh,P.C.1977. Male Infertility.
adalah pemberian biofungisida dosis 16 Saunders, Philadelphia.
38
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.2. (2016): 30-40
Bronson, F.H., C.P Dagg and G.D Snell. Johnson, M.H. and B.J. Everit. 1988.
1988. Reproduction. In E.L. Green Essential Reproduction (3 th
(Editor) Biology of the Laboratory editition) Butler and Tanner Ltd.
Mouse. Mcgraww-Hill Book Junquera, L.C., Carneiro, J., and
Company, New York, USA. P 933- Kelley,R.O.1995. Basic Histology
974.
(8th. Edition) Prentice- Hall
Carlson, B.M. 1984. Pattern’s Foundation International,London.
of Embriology. 4th Edition. TMH
Edition Tata. McGraw-Hill Lu, F.C. 1995. Toksikologi Dasar Azas
Publishing Company. Ltd. New Organ Sasaran dan Penilaian
Delhi. Resiko. Diterjemahkan oleh
De Kretser, D.M.1988. Evalution of Nugroho. Edisi kedua. Universitas
Male Gonadal Function. In PJ. Indonesia. Jakarta.
Rowe and E.M. Vikhlyaeva
(eds). Diagnosis and Mackawa, K., & Abe, S.O. 1995
Treatement of Infertility. Hans Proliferation of New Spermatogonia
Huber Publisher. Toronto. p: 93- by Mammalian
97. FSH via Sertoli Cell Invivo.
Journal Experiment. Zoology,272 (5)
Du Pan, M.R. and Campana. 1993.
: 516-520.
Physiopathology of
Spermatogenic Arrest. Fertil Mangkoewidjojo & S Smith, J.B..1988.
Steril. 60(6): 937-951. Pemeliharaan, Pembiakan dan
39
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik. ISSN: 2527-5267. Vol.1. No.2. (2016): 30-40
40