Anda di halaman 1dari 12

Nama : Dinar Indrani

NIM : 44222010252

Fakultas Ilmu Komunikasi – Public Relations

TUGAS KE- 10 KEWIRAUSAHAAN 2

PT. Perusahaan Listrik Negara ( PLN )

A. Peran Utama Kewirausahaan Dalam Ekonomi


 Penciptaan Lapangan Kerja

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau biasa disingkat menjadi PLN, adalah
sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang ketenagalistrikan.
Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini
mengelola sejumlah pembangkit listrik dengan total kapasitas terpasang mencapai
64.553 MWPT, serta menjadi satu-satunya Perusahaan yang menyediakan Listrik terbesar
di Indonesia. Jumlah pegawai PLN pada akhir Desember 2022 sebanyak 51.477 orang.
Produktivitas pegawai pada tahun 2022 mencapai 5.318 MWh/pegawai dan 1.664
pelanggan/pegawai, Perusahaan ini, tentu memiliki dan mengoperasikan pembangkit
listrik tenaga air, panas bumi, turbin uap, siklus gabungan, turbin gas, diesel, dan lainnya.
Pt PLN Persero ini kemudian mendapatkan energi dari produsen listrik independen. PLN
juga menawarkan layanan seperti konsultasi ketenagalistrikan, dan konstruksi, serta
pemasangan dan pemeliharaan peralatan listrik.

 Pertumbuhan Ekonomi
Aktivitas masyarakat di berbagai sektor menunjukkan sinyal pertumbuhan ekonomi yang
baik. Pada triwulan kedua 2021, Pemerintah menyatakan pertumbuhan ekonomi tumbuh
7 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Sebagai salah satu
indikator penting perekonomian, PT PLN (Persero) juga mencatatkan konsumsi listrik
yang meningkat. Terhitung hingga Agustus 2021, realisasi konsumsi listrik mencapai
166,17 Terra Watt hour (TWh) atau tumbuh 4,5 persen dibandingkan tahun lalu. Direktur
Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menjelaskan bahwa seiring dengan
masifnya vaksin dan penerapan new normal, beberapa sektor kegiatan ekonomi seperti
rumah tangga, industri dan bisnis retail juga turut bergeliat. Sektor industri bahkan
mencatatkan PLN juga menyambut baik akan dijalankannya aturan baru terkait tarif
pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) kendaraan listrik, termasuk mobil listrik
yaitu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2021. Beleid yang diteken Presiden
Jokowi dan diundangkan pada 2 Juli 2021 ini akan berlaku per tanggal 16 Oktober 2021.
Hadirnya aturan ini akan menurunkan harga jual kendaraan listrik di Indonesia, yang
tentunya dapat meningkatkan penggunaan dan investasi kendaraan listrik di
Indonesia.pertumbuhan konsumsi listrik yang cukup signifikan mencapai 10,5 persen
selama Agustus 2021.

 Inovasi
Dua karya inovasi PLN yakni PMCB (Pole Mounted Circuit Breaker) dan Avator (Automatic
Vibration Monitor Calibrator) kembali mendapatkan penghargaan di Kaohsiung Invention
& Design Expo (KIDE) dan Invention, Innovation & Technology Exhibition (ITEX). PMCB
berhasil meraih emas pada ajang Kaohsiung Invention & Design Expo (KIDE) 2-4
Desember 2021 di Kaohsiung, Taiwan. KIDE adalah salah satu pameran terbesar di Asia
dan menjadi ajang bagi para penemu untuk memamerkan penelitian, serta menunjukkan
ide-ide mereka. Di sisi lain, Avator menyabet medali emas pada ajang Invention,
Innovation & Technology Exhibition (ITEX) pada 13-14 Desember 2021 di Kuala Lumpur,
Malaysia. ITEX merupakan kompetisi internasional yang diselenggarakan oleh MINDS
(Malaysian Invention & Design Society) sejak 1989, untuk menyajikan penemuan dan
inovasi unik ke komunitas bisnis yang tertarik untuk mengkomersialkannya prestasi ini
bukanlah penghargaan pertama yang diraih oleh kedua karya inovasi tersebut.
Sebelumnya PMCB juga pernah mendapat penghargaan Satyalancana dari Presiden RI,
dan Kementerian.

 Persaingan

PT PLN adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak di bidang energi listrik
di Indonesia. PT PLN adalah satu-satunya penyedia listrik yang diizinkan oleh pemerintah
untuk menyalurkan listrik di seluruh Indonesia, yang menyebabkan mereka dikategorikan
sebagai pasar monopoli. Monopoli adalah struktur pasar di mana satu pemain pasar
memiliki kendali tunggal atau dominasi atas produk atau jasa yang ditawarkan pada
pasar. Dengan kata lain, tidak ada kompetisi di pasar monopoli karena ada satu pemain
pasar yang memiliki pangsa pasar yang berkontribusi terhadap penawaran produk atau
jasa yang ditawarkan, Karena tidak ada persaingan, PT PLN memiliki kendali penuh atas
harga listrik yang mereka jual. Mereka dapat menentukan harga listrik tanpa takut ada
perusahaan lain yang akan menurunkan harga mereka. Hal ini diperbolehkan karena
tidak ada pemain lain di pasar listrik, yang berarti bahwa harga ditetapkan oleh
PT PLN sendirian.di sisi lain, perusahaan monopoli juga memiliki kemampuan untuk
memungut biaya produksi yang lebih tinggi, karena mereka tidak perlu mengambil risiko
kompetisi. Mereka dapat menentukan harga yang lebih tinggi untuk menutupi biaya
produksi yang lebih tinggi. Selain itu, PT PLN juga dapat mengontrol ketersediaan listrik,
karena tidak ada persaingan yang berarti.

 Pengembangan Ketrampilan daan Kapasitas

Transformasi PLN memiliki empat Aspirasi yang menjadi arah perubahan PLN, yaitu Green,
Lean, Innovative, dan Customer Focused. Melalui Aspirasi Green, PLN terus meningkatkan
penggunaan energi baru terbarukan untuk menghasilkan listrik. Dengan Aspirasi Lean, PLN
memastikan pengadaan listrik yang handal dan efisien. Sedangkan, dengan Innovative, PLN
akan memperluas sumber pendapatan baru. Terakhir, Customer Focused akan menjadikan
PLN sebagai pilihan nomor satu pelanggan dalam solusi energi dan mencapai 100 persen
elektrifikasi. engan penerapan Transformasi, laba bersih PLN telah meningkat 39,3% dari Rp
4,27 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp 5,95 triliun pada tahun 2020. Pada PLN
mengumumkan bahwa Digital Power Plant telah naik pada status Business as Usual (BAU) di
antara 24 Program Terobosan. Ini artinya transisi ke tata kelola digital telah sukses menjadi
cara baru PLN sekarang dan ke depan . Total kapasitas pembangkit yang tata kelolanya
menuju digital adalah sekitar 30 Giga Watt (GW) atau 75% dari total kapasitas pembangkit
PLN. Langkah digitalisasi ini menjadi salah satu alasan PLN menjadi BUMN yang berhasil
membukukan kenaikan laba bersih di tengah kondisi pandemi . Digitalisasi pembangkit PLN
dilakukan di seluruh lini mulai dari pemantauan, pengendalian, dan optimalisasi pembangkit.
Percepatan PLN dalam mendigitalkan tata kelola pembangkitnya di tengah pandemi ini
bertujuan meningkatkan keandalan, efisiensi, dan daya saing pembangkit PLN melalui
penggunaan platform digital. Dari sisi keandalan sistem, terimplementasinya Program
Terobosan Digital Power Plant ini meningkatkan faktor kesiapan (EAF) sekaligus menurunkan
tingkat pemadaman (EFOR). Selain itu, akan ada efisiensi generator dan konsumsi bahan
bakarnya (NPHR). Di samping mengefisienkan beban operasional perusahaan, peningkatan
keandalan akan berpengaruh pada peningkatan kualitas layanan kelistrikan kepada para
pelanggan PLN.
 Penciptaan Nilai Tambah

PT. PLN ( PERSERO ) telah berhasil menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi
berbagai pihak melalui berbagai inisiatif dan kegiatan perusahaan. Dengan memberikan
remunerasi yang sesuai, perusahaan memberikan nilai tambah bagi karyawan, yang
turut mendorong peningkatan kesejahteraan dan motivasi kerja. Selain itu, melalui
pelayanan pelayanan berkualitas yang disediakan, PT. PLN ( PERSERRO ) telah berhasil
memberikan nilai tambah bagi pelanggan, Dalam hal ini, perusahaan juga telah
memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat melalui program-program sosial
dan advokasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

B. Karakteristik Wirausaha

 Kreatif
Sebagai lomba seleksi inovasi yang dilakukan sejak 1999 sampai dengan sekarang ini,
terkumpul sedikitnya 2.695 makalah terverifikasi dan memberikan nilai tambah untuk
PLN melalui LIKE . merupakan salah satu bentuk langkah transformasi PLN di bidang
inovasi yang melibatkan seluruh insan PLN. LIKE juga menjadi wadah tahunan bagi
intrapreneur PLN guna mengasah pemikiran kreatif dan inovatif yang mampu
memberikan nilai tambah pada perusahaan. Salah satu inovasi yang hadir dari gelaran
LIKE adalah Super SUN, yang menjadi juara 2 dalam acara International SDG Innovation
Leader Summit 2023 di New York, Amerika Serikat Khusus pada tahun ini, sebanyak 42
unit PLN yang mengirimkan makalah. Terdapat 24 unit yang masuk ke dalam komisi
presentasi dan 13 unit masuk dalam seleksi nasional.

 Pengambilan Resiko
Guna mencapai Visi dan Misi, PT PLN (Persero) memahami bahwa dinamika
ketidakpastian di masa mendatang penuh dengan peluang dan risiko yang harus
direspon secara cermat, tepat, dan prudent berlandaskan praktik Governance, Risk
Management, and Compliance (GRC) yang andal. Sebagai arah dan sikap bersama yang
mencerminkan cara menilai risiko pada setiap aktivitas organisasi yang akan
berpengaruh pada penerapan komponen manajemen risiko, maka ditetapkan Tata Nilai
Manajemen Risiko di dalam Statement of Corporate Intent Nomor 0070.P/DIR/2021
tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi PT PLN (Persero). Dengan penuh
tanggung jawab berani mengambil resiko secara terukur bedasarkan kendalannya dalam
mengendalikan dan mengelola resiko – resiko tersebut, dengan tetap memerhatikan dan
mengacu pada selera dan toleransi resiko yang ditetapkan oleh direksi

 Pemimpin

Dengan kepemimpinannya yang kuat, PLN melakukan transformasi demi menghadapi


transisi energi. Berhasil mengubah cara pandang proses bisnis yang tadinya statis
dan backward looking diubah menjadi dinamis dan forward looking. Proses bisnis yang
dulunya manual, kini didigitalisasi secara end to end. PLN melakukan digitalisasi dari
pembangkitan, transmisi, dan distribusi sebagai bagian dalam mendukung transisi energi.
PLN juga melakukan upaya-upaya terukur untuk menggunakan sumber daya air secara
efisien. PLN memonitor serta mengevaluasi penggunaan air dan penggunaan energi pada
instalasi pembangkit listrik PLN Grup melalui dashboard digital. Dengan upaya tersebut, PLN
berhasil menurunkan konsumsi air sebesar 23,4 persen atau setara dengan 745 ribu m3
sepanjang tahun 2022. Ini merupakan kegiatan beyond compliance sebagai bagian dari
komitmen kami terhadap Environment Social Governance. Dalam kepemimpinannya,
membenahi organisasi perusahaan dan sistem kepegawaian untuk membuat pegawai lebih
nyaman dalam bekerja. Langkah ini sekaligus menjadi upaya membuat proses bisnis PLN
menjadi jauh lebih efektif dan efisien, serta siap mendukung transisi energi.

 Kemampuan Beradaptasi

PLN (Perusahaan Listrik Negara) sebagai perusahaan besar di sektor kelistrikan juga
harus memiliki kemampuan beradaptasi yang kuat. Ini mencakup kemampuan untuk
menghadapi perubahan dalam kebijakan energi, teknologi baru, dan tuntutan pasar. PLN
perlu terus meningkatkan infrastruktur dan teknologinya untuk mengakomodasi
perkembangan baru dalam bidang energi, seperti energi terbarukan. Selain itu,
kemampuan untuk merespons fluktuasi permintaan energi dan menjaga keberlanjutan
operasional juga krusial. Selain aspek teknis, kemampuan beradaptasi PLN juga
melibatkan manajemen yang efisien, kebijakan yang responsif, dan kemampuan untuk
berkolaborasi dengan pihak terkait, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Semua ini penting agar PLN tetap menjadi pemain utama dalam menyediakan layanan
kelistrikan yang andal dan berkelanjutan.
 Kemampuan Berpikir Strategis

PLN perlu memiliki kemampuan berpikir strategis yang kuat untuk menghadapi dinamika
kompleks dalam industri kelistrikan , mencakup dalam hal :

1. Perencanaan Jangka Panjang PLN harus dapat mengidentifikasi tren industri,


perkembangan teknologi, dan kebutuhan masyarakat untuk merencanakan langkah-
langkah jangka panjang yang efektif.

2. Diversifikasi Energi Mampu mengembangkan portofolio energi yang beragam,


termasuk integrasi energi terbarukan, untuk mengantisipasi perubahan dalam
kebijakan energi dan tuntutan pasar global

3. Inovasi Teknologi Merupakan kemampuan untuk mengadopsi teknologi terbaru


dalam operasional dan manajemen, seperti pintu gerbang digital, pemantauan
jaringan cerdas, dan sistem manajemen energi yang efisien.

4. Respons Terhadap Kondisi Pasar Kemampuan untuk mengubah strategi secara


dinamis berdasarkan analisis pasar, kebutuhan konsumen, dan perkembangan
industri sehingga tetap kompetitif.

5. Manajemen Risiko Mampu mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko yang


mungkin muncul, termasuk risiko operasional, finansial, dan keamanan energi.

Kemampuan berpikir strategis PLN sangat penting untuk memastikan kelangsungan


operasional yang efisien, pertumbuhan berkelanjutan, dan kontribusi positif terhadap
perkembangan sektor kelistrikan di Indonesia.

 Kemampuan Mengatasi Kegagalan

Kemampuan PLN untuk mengatasi kegagalan sangat penting dalam mempertahankan


layanan listrik yang andal. Dapat melibatkan , seperti : Sistem Backup Memiliki sistem
cadangan dan rencana pemulihan bencana untuk menjaga kontinuitas pasokan listrik
dalam situasi kegagalan atau bencana alam, Pemeliharaan Rutin Melakukan
pemeliharaan dan perawatan rutin pada infrastruktur dan peralatan untuk mencegah
kegagalan teknis yang dapat mengganggu operasional , Analisis Kegagalan Melakukan
analisis mendalam terhadap kegagalan yang terjadi untuk memahami penyebabnya dan
mencegahnya terulang di masa depan. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan dalam menghadapi dan
menangani situasi darurat atau kegagalan operasional, Komitmen Terhadap Kualitas
Layanan Berkomitmen untuk memberikan layanan berkualitas tinggi kepada pelanggan
dan secara proaktif mengatasi masalah jika terjadi. Dengan memiliki rencana darurat
yang efektif, pemeliharaan yang baik, dan kemampuan untuk belajar dari setiap hal

 Inovatif

Untuk generasi ide di PLN, pertimbangkan beberapa aspek inovatif berikut:

1. Rural Electrification Solutions: Temukan solusi inovatif untuk memberikan akses listrik
di daerah terpencil atau pedesaan, mungkin dengan memanfaatkan teknologi energi
terbarukan yang bersifat portabel atau sumber daya lokal.

2. Efisiensi Energi: Fokus pada proyek dan teknologi baru yang dapat meningkatkan
efisiensi energi dalam pembangkitan, distribusi, dan konsumsi listrik.

3. Smart Grid Development: Kembangkan konsep dan teknologi terkini untuk


meningkatkan fungsionalitas jaringan listrik, seperti pengelolaan beban cerdas, sistem
pemantauan real-time, dan integrasi perangkat pintar.

4. Penyimpanan Energi: Teliti dan pilih solusi penyimpanan energi yang inovatif untuk
mengatasi tantangan fluktuasi pasokan energi dari sumber terbarukan.

5. Pemberdayaan Pelanggan: Rancang inisiatif yang mendorong partisipasi aktif


pelanggan, seperti program efisiensi energi, pemantauan konsumsi real-time, atau
sistem insentif berbasis kinerja.

Melibatkan berbagai stakeholder, termasuk karyawan, pihak swasta, dan masyarakat,


dapat memperkaya proses generasi ide dan mendorong keberhasilan
implementasi inovasi di PLN.

C. Tahap – Tahap Dalam Memulai Bisnis


 Idea Generation

 Evaluasi Ide

Untuk mengevaluasi ide di PLN, berikut beberapa kriteria yang dapat


diperhatikan:

Ketahanan dan Keandalan (sejauh mana ide tersebut meningkatkan ketahanan dan
keandalan infrastruktur kelistrikan? )

Efisiensi Energi ( Bagaimana ide tersebut dapat meningkatkan efisiensi dalam


pembangkitan, distribusi, dan konsumsi energi? )

Sustainability ( Sejauh mana ide tersebut mendukung keberlanjutan, termasuk


pemanfaatan energi terbarukan dan pengelolaan limbah )

Teknologi Terkini ( Apakah ide tersebut menerapkan teknologi terkini, seperti IoT,
kecerdasan buatan, atau big data, untuk meningkatkan operasional? )

Pemberdayaan Pelanggan ( Bagaimana ide tersebut dapat memberdayakan pelanggan


dengan memberikan informasi lebih banyak atau memberikan kontrol lebih besar
terhadap penggunaan energi? )

Ketersediaan Finansial ( Apakah implementasi ide tersebut dapat diakomodasi dalam


anggaran PLN, dan seberapa cepat dapat memberikan hasil investasi? )

Kesesuaian Regulasi ( sejauh mana ide tersebut sesuai dengan peraturan dan regulasi di
sektor kelistrikan? )

Respons Terhadap Tuntutan Pasar ( Bagaimana ide tersebut merespons tuntutan dan
kebutuhan pasar energi yang berkembang? )

Kesesuaian dengan Misi dan Nilai Perusahaan ( Sejauh mana ide tersebut sejalan
dengan misi dan nilai-nilai PLN? )
Potensi Dampak Positif ( Bagaimana ide tersebut berpotensi memberikan dampak
positif terhadap lingkungan? )

 Perencanaan Bisnis

Perencanaan bisnis PLN (Perusahaan Listrik Negara) dapat mencakup beberapa elemen
kunci : Pendahuluan : Gambaran singkat tentang PLN, sejarah, dan posisinya dalam industri
kelistrikan , Visi, Misi, dan Nilai-Nilai : Definisikan dengan jelas visi, misi, dan nilai-nilai
perusahaan untuk memberikan arah strategis, Analisis Lingkungan Eksternal : Tinjau faktor-
faktor eksternal yang dapat memengaruhi operasional PLN, termasuk regulasi pemerintah,
tren industri, dan perkembangan teknologi, Analisis SWOT : Identifikasi kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi PLN, Tujuan dan Sasaran Bisnis : Tetapkan
tujuan jangka panjang dan sasaran bisnis yang terukur dan realistis, Strategi Bisnis : Rancang
strategi untuk mencapai tujuan, termasuk diversifikasi sumber energi, pengembangan
teknologi, dan pemberdayaan pelanggan.

 Pendanaan

PLN (Perusahaan Listrik Negara) dapat memperoleh pendanaan dari berbagai sumber untuk
mendukung operasional, investasi, dan proyek-proyek strategis. Beberapa opsi pendanaan
yang umumnya tersedia termasuk

1. Pendanaan Internal :

- Penerimaan dari penjualan energi listrik dan layanan terkait.

- Laba yang diperoleh dari operasional perusahaan.

2. Pendanaan Eksternal :

- Pinjaman Bank : - Mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan untuk membiayai


proyek-proyek besar atau modal kerja.

3. Dana Pemerintah :
- Mendapatkan dukungan keuangan dari pemerintah pusat atau daerah untuk proyek-
proyek strategis atau peningkatan infrastruktur.

4. Investasi Asing :

- Menarik investasi dari investor asing untuk pengembangan proyek-proyek kelistrikan.

5. Pendanaan Berkelanjutan :

- Mencari pendanaan yang terkait dengan praktik bisnis berkelanjutan dan inisiatif ramah
lingkungan

6. Lelang Kapasitas :

- Mengikuti lelang kapasitas atau kontrak jangka panjang dengan pihak ketiga untuk menjual
daya yang dihasilkan.

7. Dana Investasi Infrastruktur :

- Menarik dana dari lembaga atau dana investasi yang berfokus pada infrastruktur.

Penting untuk merencanakan dengan bijaksana untuk memilih kombinasi sumber


pendanaan yang paling sesuai dengan kebutuhan PLN, memperhitungkan dana keluar masuk

 Pendirian Bisnis

Pendirian atau pendirian bisnis seperti PLN melibatkan beberapa tahap esensial dalam
melakukan penelitian menyeluruh terkait industri kelistrikan, tren pasar, dan persyaratan
regulasi, Rancang rencana bisnis yang mencakup visi, misi, dan strategi untuk mencapai
tujuan Perusahaan , perizinan , Identifikasi dan penuhi semua persyaratan perizinan dan
regulasi yang berlaku di sektor kelistrikan, Ajukan izin dan perizinan yang diperlukan dari
otoritas terkait, Pilih struktur perusahaan yang sesuai, seperti Perseroan Terbatas (PT) atau
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sesuai dengan hukum dan regulasi Indonesia, Tentukan
lokasi kantor pusat dan instalasi operasional sesuai dengan kebutuhan bisnis dan
infrastruktur kelistrikan.

 Pemasaran dan Penjualan


Pemasaran dan penjualan di PLN (Perusahaan Listrik Negara) melibatkan strategi untuk
mempromosikan layanan listrik dan memastikan pemenuhan kebutuhan pelanggan. Berikut
adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan Branding ( Membangun merek yang kuat
untuk meningkatkan citra perusahaan dan kepercayaan pelanggan ) , Pemasaran Digital
( Menerapkan strategi pemasaran online, termasuk media sosial dan situs web, untuk
meningkatkan visibilitas dan berkomunikasi secara efektif dengan pelanggan ) , ( Edukasi
Pelanggan Memberikan informasi yang jelas dan edukatif kepada pelanggan tentang
layanan, tarif, dan cara mengoptimalkan penggunaan energi ), Program Loyalty
( Mengembangkan program loyalitas untuk memotivasi pelanggan setia dengan insentif,
diskon, atau keuntungan khusus lainnya, Partnership dengan Pihak Ketiga ( Bekerjasama
dengan pihak ketiga, seperti toko ritel atau perusahaan teknologi, untuk memperluas
cakupan pemasaran )

 Operasionalisasi

Operasionalisasi PLN (Perusahaan Listrik Negara) melibatkan implementasi kebijakan,


prosedur, dan teknologi untuk memastikan berjalannya operasi kelistrikan dengan efisien.
Berikut adalah langkah-langkah kunci dalam operasionalisasi PLN Infrastruktur dan Peralatan
Pastikan infrastruktur pembangkit listrik, jaringan distribusi, dan peralatan pendukung
lainnya dalam kondisi baik dan dapat diandalkan, implementasikan sistem informasi yang
canggih untuk pemantauan, manajemen beban, dan analisis data guna mendukung
pengambilan keputusan yang lebih baik, Operasionalisasikan pembangkit energi terbarukan
dan integrasikan dengan jaringan listrik utama untuk meningkatkan proporsi energi bersih
dalam portofolio. melalui operasionalisasi yang efektif, PLN dapat menjaga keandalan
pasokan listrik, meningkatkan efisiensi operasional, dan tetap bersaing dalam industri
kelistrikan yang dinamis.

 Evaluasi dan Perbaikan

Evaluasi dan perbaikan di PLN (Perusahaan Listrik Negara) merupakan suatu proses
yang penting untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas layanan dalam
analisis kinerja, Evaluasi kinerja operasional dan keuangan PLN dengan
mempertimbangkan metrik seperti keandalan pasokan, efisiensi operasional, dan
profitabilitas,mendapatkan umpan balik dari pelanggan melalui survei, keluhan
pelanggan, atau tinjauan kepuasan pelanggan untuk memahami area yang
memerlukan perbaikan ,lakukan audit internal untuk menilai kepatuhan terhadap
prosedur internal, efisiensi operasional, dan identifikasi potensi perbaikan,
identifikasi risiko potensial, baik operasional, finansial, atau keamanan, dan
kembangkan strategi untuk mengelolanya, bandingkan kinerja PLN dengan standar
industri dan praktik terbaik untuk mengidentifikasi peluang peningkatan.

Anda mungkin juga menyukai