Anda di halaman 1dari 33

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 yang kemudian disempurnakan dengan Undang-
Undang Nomor 09 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 Tentang Pemerintah Daerah memiliki implikasi serius bagi pelayanan publik di daerah.
Peningkatan tuntutan publik harus disertai dengan peningkatan kapasitas daerah dalam
menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya, namun demikian yang paling utama dalam
menentukan kapasitas daerah adalah kemampuan suber daya manusia daerah tersebut dan yang
lebih spesifik lagi yaitu sumber daya aparatur pemerintah daerah.
Menyadari adanya paradigma baru dalam sistem pemerintahan di era otonomi daerah, maka
sumber daya manusia (SDM) aparatur dalam hal ini Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Kalimantan Utara perlu disiapkan dan mendapat pembinaan secara universal sehingga
mampu beradaptasi maupun mentransfer ilmu di bidangnya sesuai kompetensi masing-masing
secara mandiri, proporsional dan professional serta dalam penyelenggaraan otonomi daerah dapat
dilaksanakan secara konsisten dan akuntabel.
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dilahirkan sebagai
bentuk pembenahan manajemen aparatur sipil negara dengan tujuan pencapaian pelaksanaan
berdasarkan pada perbandingan antara kompetensi dan kualifikasi yang diperlukan oleh jabatan
dengan kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki calon dalam rekrutmen, pengangkatan,
penempatan, dan promosi pada jabatan sejalan dengan tata kelola pemerintahan yang baik.
Pembenahan tersebut hendaknya dilakukan secara simultan di segala bidang secara
berkesinambungan dan terintegrasi satu sama lain.
Reformasi birokrasi yang dicanangkan oleh pemerintah pada hakikatnya merupakan upaya
untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan
pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan
(business prosess) dan sumber daya manusia aparatur, sebagaimana esensi dari reformasi
birokrasi yakni integritas, etos kerja dan gotong royong diharapkan manfaat sekurang-kurang dapat
diperoleh sebuah implementasi birokrasi yang di dalamnya menggambarkan proses demokratisasi,
efektivitas dan efisiensi birokrasi, transparansi dan akuntabilitas serta tanggungjawab dalam
kerangka memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Pada akhirnya, penyusunan rencana pengembangan kompetensi ASN ini diharapkan dapat
menjadi pedoman dalam pengendalian dan evaluasi peningkatan kompetensi Pegawai Negeri Sipil
di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara yang sejalan dengan arah pembangunan.

1.2 Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dari penyusunan rencana pengembangan kompetensi ASN ini adalah:
a. Penyelenggaraan urusan pemerintahan pada bidang Manajemen PNS khususnya
pedoman pengembangan kompetensi PNS di Lingkungan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Utara
b. Integrasi pengelolaan administrasi dan anggaran pengembangan kompetensi bagi PNS
dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana kebutuhan, pelaksanaan dan evaluasi
program pengembangan kompetensi yang dilaksanakan oleh unsur kepegawaian
Provinsi Kalimantan Utara.

Manfaat dari penyusunan rencana pengembangan kompetensi ASN adalah terwujudnya


pemenuhan kebutuhan kompetensi PNS dengan standar kompetensi jabatan dan rencana
pengembangan karir bagi PNS yang terintegrasi baik perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
dan evaluasi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara.

1.3 Dasar Hukum


Peraturan Perundang-undangan yang menjadi rujukan disusunnya dokumen Rencana
Pengembangan Kompetensi ASN, diantaranya:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 229, Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5362);
2. Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri
sipil;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38
Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi jabatan Aparatur sipil Negara;
7. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pengembangan
Kompetensi Pegawai Negeri sipil;
8. Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 22 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Badan Daerah Provinsi Kalimantan Utara;
BAB II GAMBARAN UMUM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

2.1 Rencana Pembangunan Jangka Panjang


Penelaahan RPJPD Provinsi Kalimantan Utara merupakan langkah utama dalam perumusan
RPJMD Provinsi Kalimantan Utara, mengingat RPJMD merupakan penjabaran dari tahapan
pembangunan periode 5 (lima) tahunan ketiga. Adapun hasil telaahan RPJPD selanjutnya
dituangkan dalam tabel berikut:

RPJPD Tahapan Lima Tahun Ketiga Provinsi Kalimantan Utara 2005-2025

Misi Sasaran Pokok Arah Kebijakan


Misi 1:Mewujudkan Meningkatnya tingkat 1. Meningkatkan kualitas kegiatan
sumberdaya pendidikan masyarakat pendidikan.
manusia yang 2. Meningkatkan akses, pemerataan,
berkualitas, dan perluasan kesempatan
bermoral, dan memperoleh pendidikan yang
berakhlak mulia berkualitas dan terjangkau di semua
jenis jalur dan jenjang pendidikan,
terlebih daerah terpencil dan
perbatasan.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana
pendidikan yang memadai dan
merata di seluruh wilayah, terlebih di
daerah terpencil dan perbatasan.
4. Meningkatkan kompetensi tenaga
pendidik dalam upaya meningkatkan
daya saing di seluruh wilayah, terlebih
di daerah terpencil dan perbatasan
Meningkatnya derajat 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan
kesehatan masyarakat prima sesuai dengan target nasional
2. Meningkatkan pemerataan sarana
pelayanan kesehatan di seluruh
wilayah terlebih di daerah terpencil
dan perbatasan.
3. Meningkatkan pemerataan
penyebaran tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi.
4. Meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan
melalui media komunikasi,
penyuluhan maupun kurikulum
pendidikan formal maupun informal.
5. Meningkatkan akses masyarakat
dalam pelayanan kesehatan di
seluruh wilayah, terlebih di daerah
terpencil dan perbatasan.
Meningkatnya kesiapan 1. Mengembangkan pendidikan
masyarakat alam kejuruan
ketenagakerjaan 2. Membangun tata kelola sector
ketenagakerjaan
Meningkatnya kesetaraan 1. Mengembangkan kelembagaan dan
gender dan jaringan pengarusutamaan gender
pemberdayaan (PUG)
perempuan dan 2. Mengembangkann pemberdayaan
perlindungan anak perempuan
3. Mengembangkan perlindungan anak
Meningkatnya kualitas 1. Mengembangkan kapasitas dan
pemuda dan keolahragaan kualitas pemuda
dalam pembangunan 2. Mengembangkan peran pemuda
daerah dalam pembangunan
3. Mengembangkan budaya dan
prestasi olahraga
Meningkatnya kualitas 1. Meningkatkan peran institusi
spiritualitas masyarakat keagamaan dan lembaga keormasan
yang beragam dalam mewujudkan kehidupan
msyarakat madani
2. Meningkatkan kerukunan intra dan
antar umat beragama
3. Meningkatkan implementasi nilai-nilai
agama dan spiritualitas yang ada
dalam setiap tindakan dan perilaku
masyarakat
Misi 2:Mewujudkan 1. Peningkatan 1. Mengembangkan pola collaborative
pengelolaan sumber kelestarian kawasan management dalam pengelolaan
daya alam dan konservasi dan kawasan lindung
lingkungan hidup kawasan lindung 2. Mengembangkan regulasi daerah
yang ramah dan yang mendukung kelestarian hutan
berkelanjutan lindung
2. Terwujudnya tata 1. Mengembangkan regulasi daerah
kelola sumberdaya yang menjamin terselanggaranya
alam yang pengelolaan sumber daya alam yang
berkelanjutan (good ramah lingkungan dan berkelanjutan
natural resources 2. Meningkatkan upaya penegakan
governance) hukum pengelolaan sumber daya
alam yang tidak ramah lingkungan
dan berkelanjutan
3. Peningkatan kualitas 1. Mengembangkan pola partisipatif
dan tata kelola dan berkelanjutan dalam pemulihan
lingkungan pada lahan kritis atau lingkungan yang
budidaya telah terdegradasi
2. Mengembangkan sistem mitigasi
bencana lokal dan regional secara
alami dan pemanfaatan teknologi
(rekayasa)
4. Terpulihkannya 1. Mengembangkan regulasi daerah
lingkungan hidup yang tentang kualitas lingkungan hidup dan
telah budaya sehat pada kawasan
budidaya
2. Meningkatkan upaya penegakan
hukum dan kesadaran masyarakat
umum dan pengusaha tentang
pentingnya Mewujudkan Pengelolaan
Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup yang Ramah dan
Berkelanjutan
Misi 3: Meningkatnya nilai tambah 1. Meningkatkan produksi pertanian
Mengembangkan perekonomian berbasis dalam arti luas secara adil dan
perekonomian yang sektor unggulan berkelanjutan yang mendukung
berdaya saing kesejahteraan masyarakat.
2. Meningkatkan pembangunan
infrastruktur
3. Memperkuat perwujudan ketahanan
dan kedaulatan pangan
4. Memperkuat kelembagaan petani
5. Mengembangkan industry
pengolahan hasil pertanian,
perkebunan, peternakan,
perkebunan, kehutanan, dan
perikanan
6. Meningkatkan penerapan teknologi
yang tepat untuk pengembangan
sektor unggulan
Meningkatnya nilai 1. Meningkatkan iklim usaha dan iklim
investasi berbasis investasi yang kondusif
sumberdaya lokal 2. Meningkatkan infrastruktur dan utilitas
3. Meningkatkan peran UMKM dalam
ekonomi wilayah
Misi 4:Mewujudkan Terstrukturnya wilayah 1. Meningkatkan peran kota sebagai
pembangunan yang pembangunan dan pusat pusat pelayanan wilayah sesuai
merata dan pelayanan sesuai dengan dengan fungsi dalam penataan ruang
berkeadilan penataan ruang 2. Meningkatkan pengendalian
pengembangan wilayah bagian timur
(pulau kecil)
3. Memantapkan pengembangan
wilayah bagian tengan dan pantai
timur
4. Meningkatkan pembembangan
wilayah pedalaman dan perbatasan
5. Mempersiapkan calon daerah
otonomi baru
Meningkatnya 1. Mengutamakan pembangunan
pembangunan infrastruktur yang terpadu (darat,
infrastruktur, utilitas dan sungai, laut, dan udara)
fasilitas yang merata 2. Mendorong pembangunan utilitas
untuk pemenuhan kebutuhan dasar di
seluruh wilayah terlebih di daerah
perbatasan dan terpencil
3. Memeratakan pembangunan fasilitas
fisik, social, ekonomi dan pengelolaan
di seluruh wilayah terlebih di daerah
perbatasan dan terpencil
Meningkatnya 1. Meningkatkan kesejahteraan sosial
kesejahteraan sosial ekonomi dengan menerapkan prinsip
seluruh masyarakat gotong royong, partisipasi, dan
kesawadayaan
2. Mengembangkan sistem jaminan
sosial formal yang dilakukan oleh
pemerintah maupun jaminan sosial
informal yang dilakukan oleh
masyarakat
3. Meningkatkan ketahanan sosial
masyarakat yang inklusif, partisipatif
dan berkeadilan sosial
4. Memberikan jaminan hak-hak sosial
ekonomi dan budaya terhadap
penyandang masalah kesejahteraan
sosial
5. Mengembangkan potensi sumber-
sumber kesejahteraan sosial
6. Meningkatkan kapasitas
kelembagaan di daerah untuk
mendukung peningkatan
kesejahteraan sosial masyarakat
7. Meningkatkan pengembangan
pemberdayaan masyarakat terlebih di
daerah pedalaman, komunitas adat
terpencil dan perbatasan
Misi 5:Mewujudkan Meningkatnya penerapan 1. Meningkatkan sistem dan standar
tata pemerintahan pemerintahan yang baik pelayanan publik berikut
yang baik (partisipatif, transparan, implementasinya
dan akuntabel) dan 2. Meningkatkan sistem tata kelola
kepuasan masyarakat pemerintahan yang partisipatif
3. Meningkatkan pembangunan sistem
informasi manajemen pemerintahan
daerah yang terintegrasi dan
berorientasi kepuasan masyarakat
4. Meningkatkan pengelolaan unit
pelayanan daerah dan kemudahan
akses dari tingkat provinsi hingga
tingkat pemerintahan desa.
Terwujudnya penguatan 1. Membangun penataan kelembagaan
collaborative governance daerah di tingkat pemerintahan desa
antara sektor pemerintah, di seluruh wilayah.
swasta, civitas akademika 2. Meningkatkan keterpaduan antar
dan NGO mengenai instansi terkait.
pembangunan daerah 3. Meningkatkan kemampuan
untuk seluruh wilayah penerapan penegakan hukum dan
terlebih di perbatasan kedaulatan wilayah pada semua
jenjang pemerintahan.
4. Membuka ruang konsolidasi antar
stakeholder dan memperjelas
kewenangan Kalimantan Utara
sebagai daerah otonom.
Menguatnya kelembagaan 1. Membangun kelembagaan pranata
pranata adat ada di bidang kebudayaan daerah
2. Meningkatkan peran lembaga adat
dalam penyelesaian dan pembinaan
pemberian ijin pemanfaatan lahan
pada lokasi-lokasi yang berpotensi
konflik
3. Meningkatkan peran dan kegiatan
lembaga adat bersama pemerintah
dalam menjaga kearifan dan
kelestarian budaya lokal
Misi 6:Mewujudkan Terbangunnya pusat 1. Menyiapkan perencanaan RDTR
pembangunan pusat pemerintahan ibukota propinsi
pemerintahan 2. Mengimplementasikan rencana pusat
Provinsi Kalimantan perkantoran legislative
Utara 3. Mengimplementasikan rencana pusat
perkantoran legislative
4. Mengimplementasikan rencana
perkantoran instansi lainnya
5. Mengimplementasikan rencana
kelengkapan infrastruktur dan utilitas
perkantoran pemerintah
Terbangunnya pusat Menyiapkan perencanaan dan
perekonomian implementasi pembangunan pusat
perdagangan dan fasilitas perpasaran
masyarakat perkotaan secara bertahap
sesuai RTRW / RDTRK dengan dana
dari berbagai sumber diutamakan dana
masyarakat
Terbangunnya lingkungan Mereview dan merencanakan kembali
permukiman ibukota serta melaksanakan pembangunan
pemerintahan permukiman berbagai tipe dan jenis
sesuai rencana tata ruang yang ada
sesuai kemampuan masyarakat
Terbangunnya Mereview dan merencanakan kembali
infrastruktur pendukung serta melaksanakan pembangunan
kota pusat pemerintahan infrastruktur yang diperlukan bagi
perkotaan ibukota provinsi sesuai
dengan rencana struktur ruang yang
berlaku

2.2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah

A. Visi
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dalam hal ini Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 54 Tahun 2010, maka visi RPJMD menggunakan visi gubernur dan wakil
gubernur terpilih yang telah dilantik. Dengan demikian Visi Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Utara untuk tahun 2016-2021, adalah sebagai
berikut:
“Berpadu dalam Kemajemukan untuk Mewujudkan Kaltara 2020 yang Mandiri, Aman,
dan Damai, dengan Didukung Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa”

Posisi Visi untuk tahun 2016-2021 atau jangka menengah ini, dalam scenario jangka
panjang nasional 2005-2025, berada pada periode RPJM Nasional tahapan ke III (2016-
2019) yang berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJMN
ke II. Dinyatakan dalam RPJPN, tahapan periode pembangunan ke III ini ditujukan untuk
lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan
menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan
sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu dan
teknologi yang terus meningkat.
Beberapa butir arahan lainnya berupa upaya untuk mewujudkan kondisi aman dan
damai yang makin mantap; kehidupan yang makin demokratis; memantapkan kesadaran
dan penegakan hukum; meningkatkan kesejahteraan rakyat termasuk kualitas sumber
daya manusia; memantapkan pembangunan berkelanjutan; menguatkan daya saing
perekonomian; meningkatnya ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan rencana
tata ruang termasuk pengembangan infrastruktur pedesaan.
Mempertimbangkan beberapa butir penting tersebut maka pernyataan visi
pembangunan daerah Provinsi Kalimantan Utara 2016-2021 dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Mandiri: Inti dari bagian visi Mandiri adalah terjadinya proses pembangunan yang
diarahkan untuk mewujudkan Kalimantan Utara sebagai wilayah yang mandiri.
Sebagai provinsi yang dicita-citakan mandiri, diharapkan akan mampu
mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan daerah lain yang telah maju
dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Oleh karena itu,
untuk membangunan kemandirian, mutlak harus dibangun kemajuan ekonomi.
Kemampuan untuk berdaya saing menjadi kunci untuk mencapai kemajuan
sekaligus kemandirian.
Kemandirian tidak berarti mengisolasi diri melainkan tetap memahami saling
ketergantungan dengan daerah lain dalam hubungan yang saling mengisi dan
bersifat proaktif. Beberapa permasalahan penting yang terkait dengan
kemandirian ini adalah pemenuhan kebutuhan pangan dan energy serta aspek
pembangunan lainnya dengan penekanan pada aspek sumber daya manusia
menuju Kalimantan Utara yang adil dan makmur. Keadilan dan kemakmuran
diupayakan terjadi pada semua aspek kehidupan. Masyarakat di Provinsi
Kalimantan Utara diupayakan memiliki kesempatan yang sama dalam
meningkatkan taraf kehidupan; memperoleh lapangan pekerjaan; mendapatkan
pelayanan sosial, pendidikan dan kesehatan; mengemukakan pendapat; serta
mendapatkan perlindungan dan kesamaan di depan hukum.
b. Aman dan Damai: bagian dari visi ini mengarahkan pembangunan Provinsi
Kalimantan Utara sebagai daerah dengan kondisi perpaduan kemajemukan
masyarakat yang aman dan damai untuk menjaga kedaulatan negara dan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Secara demografis,
masyarakat di Provinsi Kalimantan Utara merupakan perpaduan dari berbagai
etnis baik yang merupakan penduduk asli maupun pendatang yang pada saat ini
dan masa mendatang harus bahu membahu memajukan daerah untuk
kesejahteraan masyarakat Kalimantan Utara. Kemajemukan ini haruslah
diarahkan untuk menjadi potensi pembangunan yang kondusif dengan menjaga
suasana kedamaian di antara berbagai kelompok masyarakat dan keragaman
kemapuan. Secara geografis Kalimantan Utara merupakan serambi depan
bangsa yang berhadapan dengan negara lain, oleh karena itu suasana aman dan
terjaganya keutuhan wilayah NKRI menjadi salah satu yang penting untuk
diwujudkan. Pertahanan dan keamanan NKRI merupakan urusan yang secara
yuridis formil menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, namun Provinsi
Kalimantan Utara haruslah juga berupaya menciptakan keamanan wilayah sesuai
tugas dan kewenangannya karena dampak keamanan wilayah akan langsung
dirasakan oleh masyarakat setempat. Demikian pula sebagai daerah yang
termasuk berjarak cukup jauh dari pemerintahan pusat, penegakan hukum sesuai
ketentuan juga harus diwujudkan untuk mendukung suasana aman dan damai
masyarakat Kalimantan Utara.
c. Pemerintahan yang bersih dan berwibawa: bagian dari visi ini mengarahkan
pembangunan Provinsi Kalimantan Utara yang memiliki pemerintahan bersih,
transparan dan akuntabel. Sebagai provinsi yang baru Kalimantan Utara harus
memulai dengan dasar yang baik, oleh karena itu terwujudnya pemerintahan yang
bersih dan berwibawa menjadi penting untuk diwujudkan. Pemerintahan yang
bersih dan kemudian berdampak pada kewibawaan menjadi upaya perwujudan
pondasi dibangunnya Provinsi Kalimantan Utara yang maju dan baik di masa
depan. Dimensi lain yang harus diwujudkan dalam membuat pemerintahan yang
berwibawa adalah dihadirkannya sosok pemerintahan daerah berupa berbagai
sarana dan prasarana serta kemudahan untuk melayani masyarakat Kalimantan
Utara.

B. Misi
Dalam rangka mewujudkan visi yang telah ditetapkan beserta berbagai butir
penjelasannya, maka drumuskan misi yaitu rumusan umum tentang upaya-upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Rumusan misi disusun untuk memberikan
kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan
menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi.
Untuk mewujudkan visi Berpadu dalam Kemajemukan untuk Mewujudkan Kaltara
2020 yang Mandiri, Aman, dan Damai, dengan Didukung Pemerintahan yang Bersih
dan Berwibawa yang telah ditetapkan, ada tiga misi yang akan dilaksanakan lima tahun
ke depan yaitu:
1. Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Mandiri
2. Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Aman dan Damai
3. Mewujudkan Pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara yang Bersih dan
Berwibawa

a. Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Mandiri


Misi yang pertama, mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Mandiri
secara umum mengandung arti dilakukannya upaya menciptakan kondisi yang
tidak menggantungkan kepada berbagai pihal lain, kondisi yang lebih dekat
dengan cita-cita pembangunan nasional.
Secara khusus, di samping berbagai upaya lainnya, misi ini mengupayakan
terwujudnya kondisi penting yang selama lima tahun mendatang harus dicapai
dalam rangka mewujudkan visi daerah. Upaya utama untuk mewujudkan Provinsi
Kalimantan Utara yang Mandiri antara lain: upaya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, meningkatkan perekonomian rakyat yang berkelanjutan, dan
meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas.
Bagian dari misi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan
diarahkan untuk menciptakan kondisi berkurangnya kemiskinan masyarakat
berpenghasilan rendah. Bagian dari misi untuk meningkatkan perekonomian
rakyat yang berkelanjutan mengandung makna meningkatkan perekonomian
masyarakat yang sebesar-besarnya tanpa mengorbankan tingkat
keberlanjutannya (sustainability). Upaya ini akandipertajam dengan mendorong
meningkatnya pertumbuhan ekonomi dengan memperhatikan ekonomi hijau
(green economy); artinya diharapkan ada hasil pembangunan ekonomi yang
berharga untuk dimeratakan. Upaya yang lainnya diarahkan untuk mencapai
kondisi dengan infrastruktur fisik dan ekonomi wilayah yang meningkat sejaan
dengan pemahaman umum bahwa prasyarat kemajuan perekonomian wilayah
adalah tersedianya sarana dan prasarana perkonomian wilayah. Upaya penting
lainnya yang diperlukan adalah meningkatkan konektivitas Kalimantan Utara
dengan daerah lainnya dan dengan negara tetangga. Upaya penting lain yang
diperlukan untuk mengiringi peningkatan perekonomian wilayah adalah upaya
mencapai meningkatnya kualitas lingkungan hidup.
Bagian dari misi untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia tak
bisa dilepaskan dari berbagai upaya meningkatkan kinerja wilayah dalam
berbagai aspek. Hasil pembangunan yang dilakukan di Kalimantan Utara harus
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Oleh karena itu, upaya
ini harus mengandung upaya untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
yang ada di Kalimantan Utara. Penajaman upaya ini adalah meningkatnya
kualitas pendidikan masyarakat dan meningkatnya kualitas kesehatan
masyarakat sebagi kebutuhan dasar yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

b. Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Aman dan Damai


Misi yang kedua, mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang aman dan
damai, secara umum mengandung arti terciptanya kondisi yang menenteramkan
masyarakat dalam menjalankan kehidupan mereka sehari-hari tanpa
terganggunya kondisi keamanan dan kedamaian di seluruh wilayah provinsi.
Secara khusus, di samping berbagai upaya lainnya, misi ini mengupayakan
terwujudnya kondisi penting terkait keamanan dan kedamaikan wilayah yang
selama lima tahun mendatang harus tercapai dalam rangka mewujudkan visi
daerah. Upaya utama untuk mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang aman
dan damai antara lain: menjaga kedaulatan negara, dan mewujudkan penegakan
hukum. Pertahanan dan keamanan memang merupakan tugas dari pemerintah
pusat, namun tanpa mengesampingkan ketentuan formal yang ada keamanan
wilayah Provinsi Kalimantan Utara sebagai daerah perbatasan perlu diciptakan
karena dampaknya yang langsung dirasakan masyarakat setempat. Oleh karena
itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara perlu mendukung penciptaan suasana
aman dan damai ini sesuai dengan peran seperti yang diatur dalam ketentuan
yang ada.
Bagian dari misi untuk menjaga kedaulatan negara diarahkan untuk daerah
perbatasan dan wilayahnya secara keseluruhan. Di perbatasan diupayakan untuk
mendukung kemudahan terjaganya keutuhan NKRI sedangkan di wilayah
keseluruhan diarahkan untuk membangun perbatasan yang aman diarahkan
untuk mewujudkan daerah perbatasan yang tertib dan tenteram.
Bagian dari misi untuk mewujudkan penegakan hukum diarahkan pada upaya
mewujudkan penegakan hukum dengan cara menyiapkan berbagai ketentuan
untuk menjadi dasar penegakan hukum dan melakukan berbagai implementasi
ketentuan tersebut di kegiatan nyata di lapangan.

c. Mewujudkan Pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara yang Bersih dan


Berwibawa
Misi yang ketiga yaitu mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang bersih dan
berwibawa, secara umum mengandung arti mengupayakan teriptanya
pemerintahan yang baik dan bersih sesuai dengan prinsip-prinsip
penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance) sebagai kondisi
yang harus terwujud untuk landasan mewujudkan visi lima tahun ke depan.
Secara khusus misi ini mengupayakan terwujudnya kondisi penting terkait
praktek penyelenggaraan pemerintahan yang baik, dalam arti bersih dan
berwibawa selama lima tahun mendatang dalam rangka mewujudkan visi daerah.
Upaya utama untuk mewujudkan Pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara yang
Bersih dan Berwibawa antara lain: mewujudkan pemerintahan yang bersih,
transparan, dan akuntabel; mewujudkan pelayanan publik yang prima.
Bagian dari misi untuk mengupayakan terwujudnya pemerintahan yang
bersih, transparan, dan akuntabel diarahkan pada upaya mewujudkan
kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah yang berkualitas serta
mewujudkan pemerintahan akuntabel.
Bagian dari misi untuk mengupayakan terwujudnya pelayanan publik yang
prima diarahkan pada penguatan suasana pemerintahan yang menjadi abdi
masyarakat dalam pelayanan publik, upaya terwujudnya pelayanan perizinan
yang selalu meningkat dan meningkatnya pelayanan kependudukan.

C. TUJUAN DAN SASARAN


Perumusan tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang
menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam RPJMD Provinsi Kalimantan Utara 2016-
2021 yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan komposisi kinerja pembangunan
daerah secara keseluruhan. Perumusan tujuan dan sasaran merupakan salah satu tahap
perencanaan kebijakan (policy planning) yang memiliki titik kritis dalam penyusunan
RPJMD.
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk
mencapai visi dan melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan
permasalahan pembangunan daerah. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu
tujuan yang dirumuskan secara spesifik, terukur, mudah dicapai, rasional, dan
dapat dilaksanakan dalam jangka waktu lima tahun ke depan.
Berdasarkan visi, misi, dan isu strategis yang ada di Provinsi Kalimantan Utara,
maka ditetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dalam kurun waktu lima tahun.
Rumusan tujuan dari ketiga misi RPJMD Provinsi Kalimantan Utara adalah seperti berikut.
a. Tujuan untuk melaksanakan upaya Misi I: Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara
yang Mandiri
Tujuan yang merupakan penjabaran dari misi pertama ini diarahkan untuk
terwujudnya kondisi penting dalam rangka mencapai visi kemandirian daerah. Untuk
mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Mandiri, tiga penjabaran misi yang
harus dilakukan antara lain: meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan
perekonomian rakyat yang berkelanjutan, dan meningkatkan sumberdaya manusia
yang berkualitas.
a.1. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Dalam mengupayakan kemandirian derah maka Provinsi Kalimantan Utara
harus memiliki masyarakat yang sejahtera. Dengan kesejahteraan yang
memadai diharapkan tidak terlalu tergantung pada daerah atau wilayah lainnya
sehingga bisa mandiri. Perwujudan masyarakat yang sejahtera akan diarahkan
untuk mengurangi kondisi berkurangnya kemiskinan masyarakat berpenghasilan
rendah. Dengan pengurangan kemiskinan akan lebih nyata dan terasa
peningkatan kesejahteraan masyarakat disamping berbagai upaya pendukung
lainnya.
a) Pengurangan angka kemiskinan sebagai penanda berkurangnya kondisi
kemiskinan masyarakat berpenghasilan rendah perlu diawali dengan
upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat, serta upaya peningkatan
kelompok rentan miskin.
b) Pengurangan angka pengangguran sebagai penanda lain dari
kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah, diawali dengan upaya
peningkatan perluasan lapangan kerja, upaya peningkatan investasi dan
teknologi yang diarahkan pada investasi dan teknologi yang
berorientasi pada penciptaan lapangan kerja, serta upaya peningkatan
kualitas ketrampilan masyarakat dari kelompok berpenghasilan rendah.

a.2. Meningkatkan Perekonomian Rakyat yang Berkelanjutan


Sebagai bagian dari upaya memandirikan Provinsi Kalimanatan Utara, tujuan
ini mengandung makna meningkatkan perekonomian masyarakat sebesar-
besarnya tanpa mengorbankan tingkat keberlanjutannya (sustainability).
Perwujudan peningkatan perekonomian rakyat yang berkelanjutan akan diawali
dengan upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengn memperhaatikan
ekonomi hijau (green economy) dan meningkatnya infrastruktur fisik dan ekonomi
wilayah secara keseluruhan. Dengan peningkatan pertumbuhan dan sarana
prasarana perekonomian wilayah yang ditekankan pada perekonomian
masyarakat dan bersifat berkelanjutan, akan lebih tersedia berbagai kemudahan
untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat disamping berbagai upaya
pendukung lainnya.

a) Peningkatan angka pertumbuhan ekonomi sebagai penanda


meningkatnya pertumbuhan ekonomi secara umum di masyarakat perlu
diawali dengan upaya peningkatan infrastruktur fisik pertanian, upaya
peningkatan ketersediaan sarana produksi pertanian, upaya peningkatan
pemanfaatan lahan pertanian, upaya peningkatan kuantitas dan
kualitas SDM pertanian, upaya peningkatan pengelolaan dan
kelembagaan perekonomian rakyat, upaya peningkatan pengelolaan
perikanan budidaya dan perikanan tangkap, upaya peningkatan
produktivitas perikanan budidaya, upaya peningkatan pengelolaan
pesisir, pulau-pulau kecil dan pengawasan sumberdaya kelautan dan
perikanan, upaya peningkatan daya tarik pariwisata secara terpadu dan
berkelanjutan, upaya peningkatan kualitas SDM dan kelembagaan
kepariwisataan, upaya pengembangan sistem informasi manajemen dan
pemasaran pariwisata, upaya peningkatan produksi pertambangan,
upaya peningkatan kualitas hasil pertambangan, peningkatkan SDM
pertambangan, upaya peningkatan pengelolaan dan pengendalian
lingkungan, serta upaya peningkatan teknologi pengembangan ekonomi
yang berdaya saing.

b) Meningkatnya infrastruktur fisik dan ekonomi wilayah merupakan


cara untuk meningkatkan perekonomian wilayah. Peningkatan
infrastruktur ini perlu diawali dengan upaya pengendalian sistem
penataaan ruang wilayah yang terintegrasi sehingga indikasi
programnya terlaksana dan rencana struktur ruang dapat terwujud;
upaya pengembangan sarana prasarana fisik utama transportasi darat,
laut dan udara yang secara riil akan memudahkan pengembangan
perekonomian wilayah; upaya pembangunan infrastruktur dasar wilayah
seperti air baku, air minum, fasilitas permukiman, dan lainnya yang
terkait; serta upaya penyediaan sarana prasarana fisik energi sebagai
upaya keterjaminan tersedianya energi yang diperlukan untuk
pengembangan ekonomi wilayah

c) Meningkatnya konektivitas antardaerah dan negara tetangga juga


merupakan arah pembangunan yang dituju untuk memudahkan
pengembangan perekonomian daerah. Peningkatan konektivitas ini
diharapkan dapat dicapai dengan upaya peningkatan prasarana jalan dan
transportasi internal provinsi dan antar negara yang keduanya
mendukung kegiatan perekonomian intra wilayah dan antar wilayah --
bahkan antar negara -- yang sangat diperlukan dalam pengembangan
perekonomian wilayah; sangat diperlukan juga upaya peningkatan kualitas
penyelenggaraan dan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa
komunikasi dan informatika untuk percepatan pengembangan
perekonomian rakyat yang merupakan bagian pengembangan
perekonomian daerah secara keseluruhan.
d) Meningkatnya kualitas lingkungan hidup harus dikedepankan dalam
pengembangan perekonomian daeerah. Arahan pengembangan ini
penting untuk mendukung keberlanjutan pengembangan ekonomi di
masa selanjutnya. Jadi walaupun diusahakan terjadinya peningkatan
perekonomian wilayah, tetap tidak mengesampingkan pertimbangan
aspek keberlanjutan. Harapan ini akan dicapai melalui upaya
peningkatan perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup; dan
upaya peningkatan pengelolaan sumber daya kehutanan yang
berkelanjutan.

a.3. Meningkatkan Daya Saing Sumber Daya Manusia


Unsur sumber daya manusia sangat penting dalam meningkatkan
kemandirian daerah. Peningkatan daya saing sumber daya manusia merupakan
upaya untuk meningkatkan kinerja wilayah dalam berbagai aspek dan untuk
memastikan bahwa hasil pembangunan berdampak pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat setempat. Penajaman upaya ini diarahkan pada
peningkatan kualitas pendidikan masyarakat dan meningkatnya kualitas kesehatan
masyarakat sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi terlebih dahulu.
Dengan pendidikan dan kesehatan yang memadai akan mendukung daya saing
sumberdaya manusia dan diharapkan pada gilirannya kehandalan SDM ini akan
mendukung pencapaian kemandirian daerah.
a) Peningkatan kualitas pendidikan masyarakat direncanakan dicapai
melalui upaya peningkatan akses masyarakat terhadap sarana dan
prasarana pendidikan menengah yang berkualitas; upaya peningkatan
proses pendidikan, mutu tenaga pendidik dan kependidikan
menengah, yang benar-benar bebas gratifikasi; juga pendidikan
luar biasa di wilayah perkotaan, pedalaman, pesisir dan perbatasan;
demikian pula upaya peningkatan minat baca; peningkatan
pelestarian dan pemahaman serta apresiasi sejarah, seni dan
budaya daerah dalam memperkuat tradisi ketahanan keragaman;
upaya peningkatan partisipasi pemuda, keolahragaan, pencegahan
masalah narkotika, dan peningkatan sarana prasarana keolahragaan di
seluruh wilayah perkotaan, pedalaman, pesisir dan perbatasan

b) Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat direncanakan melalui


berbagai upaya terkait peningkatan kesadaran dan peran serta
masyarakat dalam pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat; upaya
peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan, sarana-prasarana
kesehatan dan proses pelayanan kesehatan; upaya pemerataan
pelayanan kesehatan, keluarga berencana serta pembangunan keluarga
melalui ketahanan keluarga

b. Tujuan untuk melaksanakan upaya misi II: Mewujudkan Provinsi Kalimantan


Utara yang Aman dan Damai
Misi kedua ini dijabarkan kedalam upaya-upaya yang mendukung terjaganya
kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan penegakan hukum. Kedua hal
ini penting dalam rangka mewujudkan visi keamanan daerah dan suasana yang
damai. Oleh karena itu dirumuskan berbagai hal yang harus dilakukan untuk
menjabarkan misi kedua ini antara lain menjaga kedaulatan negara dan mewujudkan
penegakan hukum.
b.1. Menjaga Kedaulatan Negara
Kewenangan tentang pertahanan dan keamanan dalam menjaga
kedaulatan negara sesuai ketentuan yang berlaku memang bukan tugas pokok
pemerintahan provinsi, namun Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara sebagai
daerah yanag berbatasan langsung dengan negara lain tetap perlu berperan
untuk mendukung kedaulatan negara sesuai dengan peran provinsi yang diatur
dalam ketentuan yang berlaku. Sedangkan di wilayah keseluruhan diarahkan
untuk mendukung peciptaan keamanan dan ketertiban wilayah.
a) Peningkatan terjaganya keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dilakukan dengan upaya peningkatan sistem penjagaan
kedaulatan negara sehingga terwujud sistem yang terpadu antara
pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota beserta perangkatnya
sesuai peran dan kewenangan masing-masing; upaya penguatan
implementasi kerjasama antar negara sebagai upaya menjaga
kedaulatan secara kooperatif dan bukan yang konfrontatif; upaya
peningkatan peran desa perbatasan dalam menjaga keutuhan NKRI
dengan lebih miningkatkan kesadaran kebangsaan dan sebagai bagian
dari NKRI melalui berbagai kebijakan dan program pembangunan yang
memperkuat nuansa kehadiran negara dan pemerintah
terutama di daerah perbatasan.

b) Peningkatan terjaganya keamanan wilayah baik secara umum


maupun terkait dengan kemajemukan masyarakat Kalimantan Utara,
dilakukan dengan upaya peningkatan pencegahan, penanganan,
gangguan kemanan beserta pembinaan pasca gangguan keamanan.

b.2. Membangun Daerah Perbatasan yang Aman


Perbatasan merupakan salah satu keunikan dari Provinsi Kalimantan
Utara dengan terbentangnya 1.038 kilometer garis perbatasan. Oleh karena
itu menuju kondisi terbangunnya daerah perbatasan yang aman adalah
unsur penting dalam membangun Kalimantan Utara yang aman dan damai.
Penjabaran lebih lanjut berupa upaya untuk mewujudkan sasaran berupa
daerah perbatasan yang tertib dan tentram. Secara lebih rinci hal ini diarahkan
untuk menguatkan strategi fasilitasi perwujudan wilayah perbatasan yang
mendukung wilayah yang tertib dan tentram dengan arahan meningkatkan
kondisi tertib dan aman di wilayah perbatasan; meningkatkan koordinasi antar
lembaga yang mendukung wilayah perbatasan yang tertib dan man; serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam mewujudkan wilayah perbatasan
yang tertib dan aman.
b.3. Mewujudkan Penegakan Hukum
Kewenangan terkait penegakan hukum dan perundangan yang
menjadi kewenangan dan tugas daerah diutamakan pada regulasi yang berlaku
di daerah seperti yang diatur dalam ketentuan yang ada. Untuk mewujudkan
penegakan hukum diarahkan pada upaya menyiapkan berbagai ketentuan
penegakan hukum dan implementasi ketentuan tersebut di lapangan.
Berbagai hal untuk mencapai tujuan ini adalah dengan meningkatkan upaya
terkait kelengkapan dan intensitas pemanfaatan ketentuan, sumberdaya dan
sarana penegakan hukum lainnya; serta upaya perwujudan aturan
penegakan hukum yang memadai mulai dari peraturan daerah, peraturan
kepala daerah samapai dengan aturan pelaksanaannya.

c. Tujuan untuk melaksanakan misi III: Mewujudkan Pemerintahan Provinsi


Kalimantan Utara yang Bersih dan Berwibawa
Tujuan yang merupakan penjabaran dari misi ketiga ini diarahkan
untuk terciptanya kondisi penting dalam rangka mewujudkan visi Pemerintahan yang
Bersih dan Berwibawa. Berkenaan dengan kondisi Provinsi Kalimantan Utara dan visi
yang ada, untuk penjabarannya perlu dilakukan dua hal utama, yang pertama adalah
pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel, dan hal yang kedua adalah
pelayanan publik yang prima.
c.1. Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Akuntabel
Dalam mengupayakan praktek kepemerintahan yang baik (good
governance) maka Provinsi Kalimantan Utara harus memiliki pemerintahan
yang bersih, transparan, dan akuntabel. Jika kondisi kepemerintahan yang
dituju ini bisa dicapai, maka dapat diharapkan akan terjadi proses
percepatan pencapaian tujuan dari misi pertama dan kedua yang pada
waktunya akan lebih mendekatkan pada visi pembangunan lima tahun
mendatang. Perwujudan pemerintahan yang bersih, transparan, dan
akuntabel memerlukan dua upaya pembangunan utama yaitu kelembagaan
yang berkualitas dan pemerintahan yang akuntabel, disamping upaya
pendukung lainnya.
a) Kelembagaan dan ketatalaksanaan yang berkualitas direncanakan
dicapai dengan meningkatkan upaya mewujudkan tata kelola dan
reformasi birokrasi pemerintahan; upaya peningkatan kapasitas
kelembagaan pemerintah daerah; upaya peningkatan profesionalisme
dan kompetensi sumberdaya aparatur; upaya peningkatan
kapasitas aparatur pemerintahan desa dalam mendukung
implementasi undang-undang tentang desa; serta berbagai upaya
terkait pengembangan kebijakan yang berperspektif gender dan
pemenuhan hak anak.
b) Pemerintahan yang akuntabel dicapai dengan upaya peningkatan
sistem pengawasan dan pengendalian internal yang efektif; upaya
peningkatan kualitas perencanaan dan pengendalian pembangunan;
upaya peningkatan kualitas laporan keuangan dan aset daerah; serta
upaya peningkatan pelayanan umum, komunikasi, dan informasi.

c.2. Mewujudkan pelayanan publik yang prima


Praktek kepemerintahan yang baik (good governance) haruslah
diwujudkan di Provinsi Kalimntan Utara senyampang dengan dimulainya
pemerintahan sebagai daerah otonomi baru. Budaya yang mengedepankan
pelayanan prima sangat penting sejak dini ditumbuhkan sebagai nilai dasar
(values) nilai birokrasi pemerintahan dan pemangku kepentingan lainnya yang
terkait. Dengan kondisi kepemerintahan yang mengedepankan pelayanan prima
diharapkan akan menguatkan proses percepatan pencapaian visi
pembangunan daerah. Perwujudan pelayanan publik yang prima memerlukan
dua upaya pembangunan utama yaitu penguatan sikap menjadi abdi
masyarakat dalam pelayanan publik, dan yang kedua peningkatan pelayanan
perizinan, pelayanan kependudukan yang handal disamping berbagai upaya
pendukung lainnya.
a) Menjadi abdi masyarakat dalam pelayanan publik merupakan
hal yang penting untuk ditumbuhkan dan dikembangkan di
dalam birokrasi pemerintahan. Dalam mencapai kondisi ini perlu
dilakukan upaya peningkatan sistem pelayanan yang prima;
serta upaya pembentukan jiwa KORSA yang bersifat abdi
masyarakat.
b) Menciptakan pelayanan perizinan dan dilakukan dengan
peningkatan kualitas dan kuantitas proses pelayanan
perizinan; upaya pengembangan regulasi pelayanan perizinan
yang berkualitas.
c) Pelayanan kependudukan yang berkualitas dengan cara
meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kependudukan
melalui pengembangan sistem data kependudukan dan
meningkatkan kemampuan SDM dalam pemanfaatan teknologi
informasi.

2.3 Rencana Pelaksanaan Pembangunan

Visi, misi, tujuan, dan sasaran RPJMD Provinsi Kalimantan Utara dapat tercapai dengan
efektif tepat guna dan efisien selama lima tahun ke depan apabila strategi dan arah
kebijakan terumuskan secara komprehensif. Rumusan strategi berupa pernyataan yang
menjelaskan cara tujuan dan sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan
dengan serangkaian arah kebijakan.

Strategi merupakan langkah-langkah taktis yang berisi program-program indikatif


untuk mewujudkan visi dan misi dalam rangka pemanfaatan sumber daya yang dimiliki
untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata. Sedangkan arah kebijakan
merupakan pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah
dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama lima tahun. Rumusan
arah kebijakan tersebut nantinya menjadikan pilihan strategi menjadi rasional dan konkret
sehingga pada akhirnya menjadi dasar penyusunan program dan kegiatan. Pada dasarnya,
semua program merupakan program-program RPJMD Provinsi Kalimantan Utara Jilid I
(pertama), meskipun pada RPJPD Provinsi Kalimantan Utara 2005-2025 berada pada
pembangunan jangka menengah ketiga. Hal ini terjadi karena Provinsi Kalimantan Utara mulai
terbentuk pada tahun 2013 dan memiliki gubernur dan wakil gubernur secara definitif
pada tahun 2016.

Komposisi perencanaan pembangunan daerah dipisahkan menjadi dua:


1. Perencanaan Strategik yaitu perencanaan pembangunan daerah yang
menekankan pada pencapaian visi dan misi pembangunan daerah.
2. Perencanaan Operasional yaitu perencanaan yang menekankan pada
pencapaian kinerja layanan pada tiap urusan.

Perencanaan sekaligus dimaksudkan untuk menerjemahkan visi dan misi kepala daerah
ke dalam rencana kerja yang siap aksi mampu diimplementasikan dan diwujudkan. Segala
sesuatu yang secara langsung dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran RPJMD
maka dianggap strategis.
Perencanaan strategik didukung oleh keberhasilan kinerja dari implementasi perencanaan
operasional dengan kerangka yang dijelaskan dalam bagan berikut ini:

Agar strategi yang telah disepakati dapat berjalan, maka dibutuhkan komitmen. Lima
prinsip manajemen untuk menciptakan komitmen dalam menjadikan strategi sebagai basis
perencanaan pembangunan daerah adalah:
1. Menerjemahkan strategi ke dalam bentuk yang operasional;
2. Menyelaraskan organisasi sesuai pilihan strategi jangka menengah;
3. Menjadikan strategi sebagai komitmen dan rutinitas birokrasi;
4. Menjadikan strategi sebagai proses yang berkelanjutan; dan
5. Memobilisasi perubahan melalui kepemimpinan yang baik.

Secara garis besar, Perencanaan Strategik RPJMD Provinsi Kalimantan Utara pada bagian
ini dituangkan pada tabel strategi dan arah kebijakan berikut ini:

Strategi dan Arah Kebijakan di Misi 1


“Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Mandiri”
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Tujuan 1: Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
1 Berkurangnya Peningkatan Menciptakan pemberdayaan
kemiskinan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat miskin
masyarakat masyarakat Mengembangkan usaha pertanian
berpenghasilan masyarakat miskin
rendah Mewujudkan koperasi yang
bekualitas
Mengembangkan wilayah
transmigrasi yang produktif
Menciptakan industry kecil dan
menengah berbasis sumberdaya
lokal
Mengembangkan hutan
kemasyarakatan berbasis hasil
hutan non kayu
Meningkatkan pemanfaatan
sumber daya hutan secara lestari
Mengembangkan manajemen
usaha bagi perempuan
Peningkatan Meningkatkan kualitas dan
penanganan kelompok memeratakan jumlah sarana
rentan miskin sosial
meningkatkan kapasitas
kelembagaan kesejahteraan sosial
meningkatkan kualitas pelayanan
dan rehabilitasi penyandang
masalah kesejahteraan sosial
Meningkatkan pemberdayaan
sosial dan kapasitas hidup bagi
penyandang masalah
kesejahteraan sosial
Meningkatkan kualitas pelayanan
dan pembinaan para penyandang
cacat dan trauma
Meningkatkan kualitas
penanganan dan pembinaan eks.
Penyandang penyakit sosial
Peningkatan perluasan Memperluas penyebaran informasi
lapangan kerja lapangan kerja
Memfasilitasi pencari kerja dan
penyedia kerja dengan penekanan
pada penduduk lokal
Peningkatan investasi Menciptakan iklim investasi yang
dan teknologi kondusif dan menerapkan
teknologi pengembangan ekonomi
yang berorientasi pada penciptaan
lapangan kerja
Peningkatan kualitas Meningkatkan sistem peningkatan
ketrampilan ketrampilan dan sarana pelatihan
masyarakat ketenagakerjaan
Mengembangkan jiwa
kewirausahaan generasi muda
melalui pelatihan kewirausahaan
dan industry.
Tujuan 2: Meningkatkan perekonomian rakyat yang berkelanjutan
2 Meningkatnya Peningkatan Meningkatkan jaringan irigasi
pertumbuhan infrastruktur fisik
ekonomi dengan pertanian
memperhatikan Peningkatan Meningkatkan ketersediaan
ekonomi hijau (green ketersediaan sarana sarana produksi pertanian
economy) produksi pertanian Mengembangkan teknologi
pertanian
Mengembangkan pola integrated
farming
Peningkatan kuantitas Meningkatkan kuantitas aparatur
dan kualitas SDM sipil negara di bidang pertanian
pertanian
Peningkatan Mengembangkan kelembagaan
pengelolaan dan desa dan pertanian
kelembagaan Mengembangkan pemasaran
perekonomian rakyat produk pertanian
Peningkatan Meningkatkan kualitas pelaku
pengelolaan perikanan usaha perikanan pasca panen (off
budidaya dan farm)
perikanan tangkap Meningkatkan produktivitas
perikanan budidaya
Meningkatkan produktivitas
perikanan tangkap
Peningkatan Meningkatkan potensi dan
pengelolaan pesisir, budadya masyarakat pesisir
peulau-pulau kecil dan Meningkatkan pembinaan dan
pengawasan fasilitas untuk pengawasan pesisir
sumberdaya kelautan
dan perikanan
Peningkatan daya Meningkatkan kualitas ODTW
Tarik pariwisata secara
terpadu dan
bekelanjutan
Peningkatan kualitas Meningkatkan fungsi dan peran
SDM dan SDM dan kelembagaan
kelembagaan keparisiwataan
Kepariwisataan
Pengembangan sistem Mengembangkan sistem
informasi manajemen informasi, pasar dan pariwisata
dan pemasaran yang terpadu
pariwisata
Peningkatan produksi Meningkatnya informasi dan
pertambangan produksi pertambangan (batu bara
dan sumber daya mineral)
Peningkatan produksi Meningkatnya informasi dan
pertambangan produksi pertambangan (batu bara
dan sumber daya mineral)
Peningkatan kualitas Meningkatkan sarana dan
hasil pertambangan teknologi kualitas hasil produksi
pertambangan
Peningkatan SDM Meningkatkan kuantitas dan
Pertambangan kualitas SDM pertambangan
Peningkatan Meningkatkan pengawasan dan
pengelolaan dan pengendalian kegiatan reklamasi
pengendalian pertambangan
lingkungan
Peningkatan teknologi Menerapkan teknologi
pengembangan pengembangan ekonomi yang
ekonomi yang berdaya berdaya saing
saing Mewujudkan perdagangan lokal
yang optimal
Menciptakan produk layak jual dan
memenuhi standar
3 Meningkatnya Pengendalian sistem Mewujudkan perencanaan tata
infrastruktur fisik dan penataan ruang ruang
ekonomi utama wilayahh yang Mewujudkan pemanfaatan ruang
wilayah terintegrasi Mewujudkan pengendalian
pemanfaatan ruang
Mewujudkan penyelenggaraan,
pemanfaatan, dan pengelolaan
ruang terbuka hijau
Pengembangan Membangun sarana prasarana
sarana prasarana fisik fisik utama transportasi darat, laut
utama transportasi dan udara
darat, laut dan udara Meningkatkan kualitas dan
kuantitas infrastruktur pada
wilayah strategis dan cepat
tumbuh dalam rangka percepatan
pembangunan Kota Baru Mandiri
Tanjung Selor dan Kawasan
Industri Tanah Kuning (KIPI)
Pembangunan Meningkatkan pengelolaan air
infrastruktur dasar bersih dan air baku
wilayah Menyediakan sistem pengelolaan
air minum dan air limbah
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas prasarana sarana dasar
permukiman
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas prasarana sarana dasar
permukiman
Meningkatkan sarana prasarana
dasar pendukung permukiman
Mewujudkan pengelolaan sampah
yang baik dan sehat
Menyediakan areal pemakaman
Mewujudkan kawasan bebas
banjir dan prasarana pengaman
abrasi pantai
Penyediaan sarana Meningkatkan kemampuan
prasarana fisik energy sumber daya energy
4 Meningkatnya Peningkatan Meninngkatkan kualitas jaringan
konektivitas antar prasarana jalan dan jalan dan jembatan internal
daerah dan negara transpportasi internal provinsi
tetangga provinsi dan antar Meningkatkan pemasangan
negara fasilitas dan rambu-rambu jalan
Meningkatkan sarana penunjang
keamanan dan keselamatan
pengguna jalan
Meningkatkan kemudahan
aksesbilitas bagi pengguna
transportasi massal
Peningkatan kualitas Meningkatkan pelayanan jasa dan
penyelenggaraan dan jaringan komunikasi dan
aksesibilitas informatika
masyarakat terhadap
pelayanan jasa
komunikasi dan
informatika
5 Meningkatnya Peningkatan Meningkatkan peran serta SDM,
kualitas lingkungan perlindungan dan kelembagaan, dan pemangku
hidup pelestarian lingkungan kepentingan dalam pengelolaan
hidup lingkungan hidup
Meningkatkan efektivitas upaya
pemanfaatan,
perlindungan, dan
pelestarian lingkungan
hidup
Mengembangkan mekanisme
mitigasiperubahan iklim
Mengendalikan pencemaran air,
udara,tanah dan limbah tambang
dengan meningkatkan ketaatan
perusahaan melalui penerapan
teknologi ramah
lingkungan
Peningkatan Meningkatkan industri
pengelolaan sumber pengolahan
daya kehutanan hasil hutan kayu/non kayu
skala kecil dan besar
Meningkatkan tata kelola
pengelola
sumber daya kehutanan
Tujuan 3: Meningkatkan daya saing sumber daya manusia
6 Meningkatnya Peningkatan akses Meningkatkan kualitas, kuantitas,
kualitas masyarakat dan
pendidikan terhadap sarana pemerataan sarana dan
masyarakat dan prasarana prasarana pendidikan
pendidikan menengah umum dan
menengah yang kejuruan
berkualitas
Peningkatan mutu Meningkatkan jumlah dan
tenaga kompetensi
pendidik dan tenaga pendidik dan
kependidikan kependidikan
Peningkatan proses Memperkuat pelaksanaan
pendidikan kurikulum,
yang penerapan SPM dan
berkualitas dan mengembangkan manajemen
bebas pendidikan yang bebas
gratifikasi gratifikasi
Peningkatan mutu Meningkatkan kuantitas dan
pendidikan kualitas
luar biasa di sarana dan prasarana
seluruh wilayah pendidikan luar biasa
perkotaan,
pedalaman,
pesisir dan
perbatasan
Peningkatan minat Meningkatkan mutu
baca di perpustakaan
seluruh wilayah daerah
perkotaan,
pedalaman,
pesisir dan
perbatasan
Peningkatan Meningkatkan pelestarian dan
pelestarian dan pemahaman nilai budaya
pemahaman serta Meningkatkan apresiasi terhadap
apresiasi sejarah, seni
seni dan budaya sesuai dengan nilai-nilai
daerah dalam budaya bangsa
memperkuat tradisi
ketahanan
keragaman
Peningkatan aktifitas Mengembangkan potensi
dan pemuda
partisipasi pelopor pembangunan
pemuda Meningkatkan mutu organisasi
dalam kepemudaan dan olahraga
pembanguna
n
Pengembangan Meningkatkan kemitraan dan
potensi dan minat peran
olahraga pelajar dan serta masyarakat,
masyarakat pemerintah dan swasta
dalam memajukan bidang
olahraga
Peningkatan mutu Meningkatkan mutu organisasi
kebijakan dan olahraga
manajemen olahraga
Peningkatan mutu Meningkatkan mutu fasilitas
fasilitas penunjang
penunjang kebutuhan kegiatan
kebutuhan pemuda dan olahraga
kegiatan pemuda
dan olahraga di
seluruh wilayah
perkotaan,
pedalaman, pesisir
dan perbatasan
7 Meningkatnya Peningkatan Meningkatkan kesadaran dan
kualitas kesadaran dan peran peran
kesehatan serta masyarakat serta masyarakat dalam
masyarakat dalam pelaksanaan mencegah dan mengatasi
perilaku hidup bersih masalah kesehatan
dan sehat
Peningkatan kualitas Meningkatkan jumlah tenaga
dan kesehatan
kuantitas tenaga
kesehatan
Peningkatan kualitas Meningkatkan kualitas dan
dan kuantitas
kuantitas sarana prasarana kesehatan
sarana-
prasaraa
kesehatan
Peningkatan kualitas Meningkatkan pelayanan
dan kesehatan
kuantitas dasar dan rujukan
proses Meningkatkan upaya pencegahan
pelayanan dan
kesehatan pengendalian penyakit
Peningkatan Meningkatkan inovasi program
pemerataan kualitas pelayanan kesehatan di seluruh
dan daerah terutama di daerah
kuantitas perbatasan dan
pelayanan terpencil
kesehatan
Peningkatan Meningkatkan jumlah dan
pelayanan keluarga kualitas
berencana keluarga ber-KB
Pembangunan Meningkatkan pemahaman
keluarga melalui masyarakat
ketahanan keluarga tentang kesehatan
reproduksi dan penyiapan
kehidupan berkeluarga
Meningkatkan ketahanan
keluarga dan
pemberdayaan keluarga

Strategi dan Arah Kebijakan di Misi 2


“Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Aman dan Damai”
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Tujuan 1: Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
1 Terjaganya keutuhan Peningkatan sistem Meningkatkan cakupan PLB di
penjagaan perbatasan negara
kedaulatan negara
Membentuk desa sadar
kedaulatan
NKRI
Meningkatkan kewaspadaan
pelanggaran batas wilayah
perbatasan
dengan negara lain
Penguatan Meningkatkan peran pemerintah
implementasi provinsi dalam forum kerjasama
kerjasama antar Sosial
negara Ekonomi Malindo dan BIMP-
EAGA
Peningkatan peran Memperkuat jiwa dan semangat
desa keutuhan NKRI
perbatasan Membangun sistem fasilitasi
dalam pendukung keutuhan wilayah
menjaga NKRI
keutuhan
NKRI
2 Terjaganya Peningkatan upaya Meningkatkan pencegahan,
keamanan pencegahan, pengamanan dan penanganan
penanganan, pasca gangguan keamanan
dan wilayah
pembinaan
pasca
gangguan
keamanan
Tujuan 2: Membangun daerah perbatasan yang aman
3 Terwujudnya daerah Fasilitasi Meningkatkan kondisi tertib dan
perbatasan yang tertib perwujudan wilayah aman
dan tenteram perbatasan yang di wilayah perbatasan
mendukung Meningkatkan koordinasi antar
wilayah yang tertib lembaga yang mendukung
dan tenteram wilayah perbatasan yang
tertib dan aman
Meningkatkan peran serta
masyarakat dalam mewujudkan
wilayah
perbatasan yang tertib dan aman
Tujuan 3: Mewujudkan penegakan hukum
4 Terwujudnya Peningkatan Meningkatkan kualitas aparat
penegakan sumberdaya dan penegak
hukum sarana penegakan hukum yang berintegritas
hukum moral dan memiliki
profesionalisme yang lebih
baik
Meningkatkan kesadaran
masyarakat
untuk berperilaku tertib
terhadap hukum dan regulasi
Membangun sistem dan aturan
penegakan hukum yang
memadai untuk
memberantas bisnis dan
transaksi ilegal

Strategi dan Arah Kebijakan di Misi 3


“Mewujudkan Pemerintahan Provinsi Kalimantan Utarra yang Bersih dan Berwibawa”
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Tujuan 1: Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
1 Terwujudnya Peningkatan tata kelola Mengoptimalkan komitmen
kelembagaan dan dan pelaksanaan reformasi
ketatalaksanaan reformasi birokrasi birokrasi pemerintahan
pemerintah pemerintah dalam upaya menjadi pilot
daerah yang project penataan birokrasi
berkualitas yang terintegritas
Peningkatan kapasitas Mengoptimalkan pelaksanaan
kelembagaan pemerintah analisis
daerah jabatan dan
memantapkan
kelembagaan
Memperkuat pelaksanaan tata
pemerintahan dan
pelayanan berbasis
kewilayahan
Peningkatan Meningkatkan kualitas SDM
profesionalisme dan aparatur
kompetensi sumberdaya Meningkatkan pembinaan
aparatur sumberdaya
Aparatur

Meningkatkan pengawasan
sumberdaya
aparatur

Menjaga konsistensi regulasi


dan
implementasi
Peningkatan kapasitas Meningkatkan kapasitas
lembaga aparatur
desa dan aparatur pemerintahan
pemerintahan desa Mengembangkan penerapan
sistem
informasi desa
Meningkatkan partisipasi
masyarakat
dalam pembangunan desa
Pengembangan kebijakan Meningkatkan penganggaran
pembangunan yang berbasis
berkeadilan pembangunan yang
berkeadilan
Membangun jejaring
kelembagaan
perlindungan perermpuan
dan anak tingkat daerah
2 Terwujudnya Peningkatan sistem Meningkatkan pembinaan
pemerintahan pengawasan dalam
akuntabel dan pengendalian rangka pengendalian
internal yang efektif pembangunan
Mengembangkan Sistem
Pengendalian
internal pemerintah SPIP di
seluruh
SKPD
Menyiapkan wilayah potensial
untuk
menjadi daerah otonom baru
Peningkatan kualitas Meningkatkan konsistensi
manajemen perencanaan
Pembangunan pembangunan yang
partisipatif
Menguatkan jejaring penelitian
dan
pengembangan pembangunan
Mengembangkan data dan
statistik
pembangunan
Mengefektikan pengendalian
dan evaluasi pembangunan
Meningkatnya kualitas laporan
keuangan daerah yang dapat
dijadikan bahan Informasi
dan dapat dipertanggung
jawabkan
Meningkatnya kualitas
penatausahaan
barang milik daerah
Peningkatan pelayanan Mengembangkan teknologi
umum, informasi
komunikasi, dan informasi dan aplikasi telematika
dalam rangka e-government
Meningkatkan pelayanan
administrasi,
umum,
kerumahtanggaan dan
keprotokolan
pemerintah daerah
Mengoptimalkan
penyelamatan dan
pelestarian dokumen/arsip
daerah
Mengembangkan dan
meningkatkan
kualitas kerjasama
Mengoptimalkan fungsi
kesekretariatan DPRD
Membina dan melakukan
pengawasan
pelaksanaan kebijakan
pertanahan
Tujuan 2: Mewujudkan pelayanan publik yang prima
3 Menjadi abdi Peningkatan sistem Mengimplementasikan
masyarakat pelayanan pedoman/SOP
dalam pelayanan yang prima pelayanan publik yang prima
publik
Pembentukan jiwa KORSA Mengembangkan integritas,
yang persatuan,
bersifat abdi masyarakat patriotisme, kebanggaan,
semangat dan daya juang,
serta atribut sebagai
abdi masyarakat
4 Meningkatnya Pengembangan regulasi Meningkatkan transparansi
pelayanan dan dan
kualitas pelayanan akuntabilitas perizinan
perizinan
5 Meningkatnya Peningkatan kualitas dan Mengembangkan sistem data
pelayanan kuantitas kependudukan dan
pelayanan meningkatkan kemampuan
kependudukan SDM dalam pemanfaatan IT

Penyelesaian isu-isu strategis dituangkan dalam sasaran RPJMD Provinsi Kalimantan


Utara Tahun 2016-2021. Tahapan arah kebijakan untuk mencapai sasaran disusun berdasarkan
prioritas yang dianalisis secara temporal. Sasaran yang menjadi prioritas untuk dicapai
mulai tahun pertama pelaksanaan RPJMD berkaitan dengan pembangunan infrastruktur dasar
sebagai landasan menuju Kalimantan Utara yang mandiri dan sejahtera. Tahun kedua
pelaksanaan RPJMD Provinsi Kalimantan Utara diharapkan dapat mencapai percepatan
pembangunan ekonomi yang telah didukung oleh infrastruktur yang memadai. Tahap
selanjutnya dalam implementasi arah kebijakan adalah memacu pertumbuhan ekonomi yang
berdaya saing berbasis keunggulan sumber daya manusia, hal ini dapat dilakukan jika
percepatan pembangunan ekonomi telah tercapai. Tahun keempat pelaksanaan RPJMD
diharapkan telah dapat mencapai pemantapan Kalimantan Utara sebagai wilayah perbatasan
yang berdaya saing. Pada tahun akhir implementasi RPJMD, diharapkan Provinsi Kalimantan
Utara yang mandiri, aman dan damai dapat terwujud seutuhnya. Perwujudan visi, misi dan
sasaran RPJMD Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016-2021 secara kronologis
dideskripsikan melalui tahapan arah kebijakan Kalimantan Utara sebagai berikut.
BAB III PERENCANAAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN

3.1. SUSUNAN ORGANISASI


3.1.1. Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 18 Tahun 2016
Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara. Susunan
organisasi Sekretariat Daerah Tipe A terdiri dari:
(1) Sekretariat Daerah, yang terdiri atas:
a. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten I), yang terdiri
atas:
1. Biro Pemerintahan Umum;
2. Biro Hukum; dan
3. Biro Kesejahteraan Rakyat
b. Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asisten II), yang terdiri atas:
1. Biro Perekonomian;
2. Biro Pembangunan; dan
3. Biro Pengelolaan Perbatasan Negara
c. Asisten Administrasi Umum (Asisten III), yang terdiri atas:
1. Biro Organisasi;
2. Biro Umum dan Perlengkapan;
3. Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol.
3.1.2. Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 19 Tahun 2016
Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
Kalimantan Utara. (Sekretariat DPRD Tipe C)
3.1.3. Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 20 Tahun 2016
Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi Kalimantan Utara. (Inspektorat Tipe
B).
3.1.4. Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 21 Tahun 2016
Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Kalimantan Utara. Susunan
organisasi Dinas Daerah terdiri dari:
(1) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Tipe A);
(2) Dinas Kesehatan (Tipe B);
(3) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan
Pemukiman (Tipe A);
(4) Satuan Polisi Pamong Praja (Tipe B);
(5) Dinas Sosial (Tipe C);
(6) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana (Tipe A);
(7) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Tipe A);
(8) Dinas Lingkungan Hidup (Tipe B);
(9) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Tipe B);
(10) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Tipe A);
(11) Dinas Perhubungan (Tipe B);
(12) Dinas Komunikasi dan Informatika (Tipe A);
(13) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Tipe A);
(14) Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Tipe A);
(15) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Tipe B);
(16) Dinas Kelautan dan Perikanan (Tipe B);
(17) Dinas Pariwisata (Tipe B);
(18) Dinas Kehutanan (Tipe A);
(19) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (Tipe B);
(20) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Tipe
A); dan
(21) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Tipe B).
3.1.5. Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 22 Tahun 2016
Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Daerah Provinsi Kalimantan Utara. Susunan
organisasi Badan Daerah terdiri dari:
(1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Litbang (Tipe A);
(2) Badan Pengelola Keuangan dan Aset daerah (Tipe B);
(3) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (Tipe B);
(4) Badan Kepegawaian Daerah (Tipe C); dan
(5) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Tipe C).
3.1.6. Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 23 Tahun 2016
Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Fungsi Penunjang Lain Provinsi Kalimantan
Utara. Susunan organisasi Lembaga Fungsi Penunjang Lain terdiri dari:
(1) Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
(2) Badan Penghubung

3.2. KONDISI ASN SAAT INI


Berdasarkan SIMPEG dan SAPK kondisi ASN Pemerintah Provinsi Kalimantan
Utara ditunjukkan oleh tabel sebagai berikut:
DAFTAR REKAPITULASI PENDIDIKAN PER ESELON DAN JENIS KELAMIN

ESELON

PEND I.b II.a II.b III.a III.b IV.a IV.b JFT JFU JUMLA
IDIKAN JENIS KELAMIN H

L P L P L P L P L P L P L P L P L P
S.3 1 0 2 0 0 0 1 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 8
S.2 0 0 26 1 5 0 72 9 9 1 91 44 0 0 52 33 14 12 369
1 17 50 61 56 49
S.1 0 0 1 0 1 0 52 7 2 83 4 3 2529
6 8 6 8 5 3
D.IV 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 13 5 0 0 13 9 31 23 95
10 12 15
D.III 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 8 9 0 0 54 461
6 3 9
D.II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3
D.I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 4 0 2 8
17 13
SLTA 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 11 2 0 3 19 13 360
6 5
SLTP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 8 24
SD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 6 13
12 2 1 30 14 64 78 93 83
1 0 29 1 6 0 5 4 6 3870
7 5 8 4 3 5 3 4 9
TOTAL 3870

DAFTAR REKAPITULASI PENDIDIKAN PER GOLONGAN DAN JENIS KELAMIN

GOLONGAN
I II III IV
PENDIDIKAN JUMLAH
JENIS KELAMIN
L P L P L P L P
S.3 0 0 0 0 0 0 7 1 8
S.2 0 0 0 0 91 61 178 39 369
S.1 0 0 1 1 1143 1100 170 114 2529
D.IV 0 0 0 0 51 35 7 2 95
D.III 0 0 101 154 68 114 17 7 461
D.II 0 0 1 1 0 0 1 0 3
D.I 0 0 0 3 1 3 1 0 8
SLTA 0 0 170 116 30 35 7 2 360
SLTP 2 1 14 7 0 0 0 0 24
SD 5 5 2 1 0 0 0 0 13
TOTAL 3870

Anda mungkin juga menyukai