Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK AGENDA 3

Agenda Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya


Smart Governance sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan

OLEH:
1. Nujumullaily, S.Pd. 6. Ricky Miswan T, S.T.
2. Rizka Octaviana, S.Pd. 7. Puput Hermawati, S.Pd.
3. Nur Kasanah, S.Pd. 8. Nur Rokhim, S.Pd.
4. Muhammad Abid Nurrohman, S.Pd. 9. Titis Kinanti, S.Pd.
5. Elly Desiyana Irawati, S.Pd. 10. Ahmad Kurniawan I, S.E.

PELATIHAN DASAR CPNS ANGKATAN 89

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

PROVINSI JAWA TENGAH

2022
TUGAS KELOMPOK I

Nama Pemateri : Agus Pujianto, SH, MM.

1. Diskusikan apakah UU No. 5 Tahun 2014 dan PP No. 11 Tahun 2017 juncto
PP No. 17 Tahun 2020 sudah menjamin birokrasi akan lebih efisien dan
efektif bila dikelola oleh ASN yang rekruitmennya dengan Sistem Merit!

Menurut kami UU No. 5 Tahun 2014 dan PP No. 11 Tahun 2017 juncto PP No.
17 Tahun 2020 sudah menjamin birokrasi menjadi lebih efisien dan efektif
dengan rekruitmen ASN system Merit, karena UU tersebut memuat perubahan-
perubahan dalam sistem manajemen kepegawaian secara keseluruhan, mulai
dari sistem perencanaan, pengadaan, pengembangan karier/promosi,
penggajian, serta sistem dan batas usia pensiun. Perubahan itu didasarkan
pada sistem merit, yang mengedepankan prinsip profesionalisme /kompetensi,
kualifikasi, kinerja, transparansi, obyektivitas, serta bebas dari intervensi politik
danKKN.

Sasaran utama dari UU No. 5 Tahun 2014 dan PP No. 11 Tahun 2017

juncto PP No. 17 Tahun 2020 adalah mewujudkan birokrasi yang profesional,


kompeten, berintegritas, memberikan pelayanan terbaik pada rakyat. Pasal 75
ayat 1 dan 2 serta pasal 78 ayat 1 dan 2 tentang persyaratan pengangkatan
dalam JF (Jabatan Fungsional) dengan system merid mempunyai tujuan yang
sama yaitu tentang pengangkatan Jabatan fungsional yang professional dan
berintegritas dan menempatkan mereka pada jabatan–jabatan birokrasi
pemerintahan sesuai dengan kompetensinya

2. Di dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)


dinyatakan bahwa ASN (PNS) memiliki hak dalam pengembangan
kompetensinya (mengikuti pelatihan) sedikitnya 20 JP/tahun. Diskusikan
bentuk-bentuk pengembangan kompetensi yang dapat dilakukan oleh
Pemerintah!

Pengembangan kompetensi di dalam UU No 5 Tahun 2014 merupakan salah


satu hak dari ASN. Bentuk – bentuk pengembangan kompetensi ASN melalui :
1. Pendidikan formal (tugas belajar atau studi lanjut)

melalui pendidikan ditingkatkan kompetensi intelektualitas dan aparatur.


Pada tingkat menengah dipersiapkan untuk mampu mengikuti latihan (siap
latih). Pada jenjang pertama dari pendidikan tinggi diarahkan pada ilmu
pengetahuan yang bersifat umum. Spesialisasi lebih lanjut diserahkan pada
pilihan masing-masing orang secara lintas fakultas dan sekolah. Pendidikan
yang dimaksud yaitu Pendidikan formal (tugas belajar atau studi lanjut)
melalui tugas belajar studi lanjut (S1 dan S2) merupakan salah satu
program pengembangan kompetensi ASN yang ditempuh oleh Pemerintah.
2. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) untuk pengembangan kompetensi ASN


meliputi :
a. Diklat Struktural/Kepemimpinan

Diklat yang dilaksanakan untuk mencapai kompetensi


kepemimpinan/manajerial aparatur yang sesuai dengan jenjang.
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Struktural Penjenjangan/PIM
diprogramkan untuk pengembangan kompetensi kepemimpinan atau
manajerial ASN / PNS. Diklat Struktural /Penjenjangan/PIM yang
sekarang ini berlaku bagi ASN/PNS adalah Diklat PIM Tingkat IV untuk
jabatan struktural eselon IV, Diklat PIM Tingkat IIIuntuk Jabatan
Struktural Eselon III; Diklat PIM Tingkat II untuk Jabatan Struktural
Eselon II; dan Diklat PIM TingkatI untuk Jabatan Struktural Eselon I
.Diklat struktural ini merupakan salah satu dasar dalam pengangkatan
jabatan dan pengembangan karier;
b. Diklat Fungsional

Diklat yang dilaksanakan untuk mencapai persyaratan


kompetensi yang sesuai dengan jenis dan jenjang jabatan fungsional
masing-masing
c. Diklat Teknis

Diklat yang dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi


teknis yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas.
3. Kursus, Penataran, Seminar, lokakarya, coaching, community of practice
(KKG).
Pengembangan kompetensi ASN yang juga diprogramkan oleh Pemerintah
adalah melalui kursus, penataran, lokakarya, seminar dan fórum ilmiah
lainnya.
4. Pelatihan ditempat kerja (coaching, rotasi jabatan/pekerjaan, magang,
penugasan sementara, instruksi pekerjaan, dan lainnya). PNS diberikan
kesempatan untuk melakukan praktik kerja di instansi lain di pusat dan
daerah dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun dan pelaksanaannya
dikoordinasikan oleh LAN dan BKN. Pengembangan kompetensi dapat
dilakukan melalui pertukaran antara PNS dengan pegawai swasta dalam
waktu paling lama 1 (satu) tahun dan pelaksanaannya dikoordinasikan oleh
LAN dan BKN.

3. Pengembangan kompetensi ASN dihadapkan dengan perubahan global


dan pandemi Covid-19 yang mendunia, diskusikan tambahan kompetensi
apa yang dibutuhkan ASN dengan menggunakan Pelayanan Publik Digital
dalam perubahan global dan pandemi Covid- 19!
Pelatihan di bidang kompetensi Hybrid : yaitu global kompeten dan keunggulan
memecahkan problem nasional (Era Pandemi Covid19) :

1. Educational competence, kompetensi pembelajaran berbasis internet of


thing sebagai basic skill di era ini.
Pengembangan kompetensi dalam penggunaan system IT yang semakin
berkembang. Belum semua ASN menguasai tentang IT yang semakin
berkembang di era 4.0 / global, di harapkan dengan pengembangan
kompetensi di bidang IT, contoh nya :
a. Diklat tentang Aplikasi baru

b. Pelatihan Komputer Dasar bagi ASN

c. Seminar tentang pemanfaatan komunikasi tidak langsung di era Pandemi


covid (zoomeeting, WA Grub, Media Sosial, dll)
Contoh Dalam Pengembangan dan Inovasi di bidang IT :
 Pengembangan teknologi dengan pembuatan aplikasi pendataan
infrastruktur untuk meminimalisasi pertemuan/rapat tentang
koordinasi data
 Pengembangan Teknologi Telemedicine di Fasilitas Kesehatan di
tingkat pertama atau Fasilitas Kesehatan Rujukan Tindak Lanjut.
Sistem ini mampu berhubungan dengan pasien tidak hanya harus
tatap muka, dan membantu di era pandemic covid sekarang ini.

 Pengembangan Teknologi dengan pembuatan platform pembelajaran


karena keterbatasan waktu pertemuan tatap muka terbatas, untuk
memenuhi materi yang di sampaikan dapat di penuhi dengan
platform pembelajaran yang dapat di akses siswa dimana saja dan
kapan saja.

2. Competence in globalization, dunia tanpa sekat, tidak gagap terhadap


berbagai budaya, kompetensi hybrid, yaitu global competence dan
keunggulan memecahkan problem nasional terutama dampak situasi
pandemic covid-19.
a. Perkambangan Zaman yang semakin maju dan berubah serta berjalan
dengan cepat, menuntut ASN untuk cepat beradaptasi dan memprediksi
dengan tepat yang terjadi di masa depan dan menentukan strategi untuk
menghadapinya.
b. Apabila ASN di pindahkan atau di mutasi di daerah dengan budaya
yang berbeda dengan tempat asal atau di daerah awal dia bekerja dapat
langsung menyesuaikan diri dengan Lingkungan, Budaya, dan
Kebiasaan baru karena ASN bersedia di tempatkan dimana saja.

Contoh :
 Di era covid 19 Guru dengan terbatas melakukan pembelajaran tatap
muka, dengan cepat menyesuaikan kondisi tersebut dengan
memberikan inovasi pada metode dan media yang di gunakan dalam
pembelajaran.
 ASN asal Jawa dan harus di mutase ke Luar Jawa (Papua), ASN
tersebut harus menurunkan ego untuk mau mengikuti adat istiadat,
budaya, dan Lingkungan sekitar.
3. Conselor competence, mengingat ke depan masalah masyarakat bukan
pada kesulitan memahami materi ajar, tapi lebih terkait masalah psikologis,
stres akibat tekanan keadaan yang makin komplek dan berat.
 ASN sebagai pelayan public tidak hanya melakukan pelayanan sebagai
Robot, tetapi dalam melakukan pelayanan kita harus bersikap Empati
pada masyarakat yang kita layani.
Contoh :
a. Memahami keadaan psikologis siswa, dan melakukan konseling
secara berkala.
b. Sebagai seorang Dokter ASN dengan melayani pasien selalu
menjaga kerahasiaan Rekam Medis pasien tersebut.

4. Keempat, competence in future strategies, dunia mudah berubah dan


berjalan cepat, sehingga punya kompetensi memprediksi dengan tepat apa
yang akan terjadi di masa depan dan strateginya, dengan cara : joint-
lecture, melakukan pendidikan ke jenjang lebih tinggi joint-research,
melakukan penelitian/kajian joint-resources, memaksimalkanSumberdaya
yang ada secara Bersama staff mobility dan rotasi,paham arah SDG’s

Contoh:

a. Sebagai seorang ASN memiliki motivasi untuk terus meneruskan


pendidikan formal ke jenjang lebih tinggi

b. Sebagai seorang ASN memiliki sikap responsif terhadap isu dan


permasalahan yang sedang terjadi dengan melakukan kajian/ penelitian
terhadap isu tersebut

Anda mungkin juga menyukai