Anda di halaman 1dari 36

Prestressed

Prestressed Concrete
Concrete
Basic Method
Batas-Batas tegangan beton dan kabel
Tipe Tampang
Tipe Lay out Cable
Revision
q1

Balok beton tanpa tulangan hanya dapat memikul beban q 1


yang sangat kecil. Bisakah kita memperbaiki kapasitas
balok tersebut dalam memikul beban? Bagaimana caranya?

q2>q1

P0

Dengan memberi gaya prategang P0, balok dapat


meningkat kapasitasnya. Mengapa?
Revision

- - -
+ =
+ + +

- -
+ + -
- =
+ +
+
Tegangan Pada Beton
(di tengah bentang)
qD
ft
- y
c.g.c
+ y

l fb

Momen akibat berat sendiri qD  M D  8 q D l


1 2

Tegangan beton pada serat Ic =modulus inersia penampang


teratas ft 
f t   MIDc y
Tegangan beton pada serat MDy
terbawah fb 
fb  Ic

Kemampuan balok dibatasi oleh: fb<ft ijin ,


dimana ft ijin =kuat tarik ijin
Tegangan Pada Beton
q
(di tengah bentang)
L
qD ft(D) ft(L) ft

- - -
+ =
+ + +
fb(D) fb(L) fb

Momen akibat berat sendiri qD


MT = MD + ML  18 q D l 2  18 q L l 2
dan beban hidup qL 
Tegangan beton pada serat
teratas ft  f t  f t ( D)  f t ( L)   MIDc y  MLy
Ic   MITc y

Tegangan beton pada serat f b  f b ( D)  f b ( L)  MDy


 MLy
 MT y

terbawah fb  Ic Ic Ic

Kemampuan balok dibatasi oleh: fb= fb(D)+ fb(L)<ft ijin ,


dimana ft ijin =kuat tarik ijin
Tegangan Pada Beton
(di tengah bentang)
qL qD
ft(D) ft(L) fP 0 ft
P0 - -
+ + -
- =
+ +
+
fb(D) fb(L) fP 0 fb
Tegangan beton pada serat MT y P0
teratas ft  f t
 f t ( D )  f t ( L)  f P0   Ic
 Ac

Tegangan beton pada serat f b  f b ( D)  f b ( L)  f P0  MT y



P0
terbawah fb  Ic Ac

Ac = luas penampang beton

Kemampuan balok dibatasi oleh: fb= fb(D)+fb(L)+fP <ft ijin, 0

dimana ft ijin =kuat tarik ijin atau lft=ft(D)+ft(L)+fP l<fc ijin, 0

dimana fc ijin = kuat tekan ijin


Keadaan Tegangan Beton
Pada Beban Akhir
ft<fc
- ijin

ft<fc
- ijin

- ft<fc ijin

+ fb<ft ijin
Question qL
150 mm qD
1000 mm

Po

1. Balok menumpu pada dua perletakan seperti gambar diatas, dengan bentang l = 20 m,
menerima beban sendiri qD = 0.36 t/m dan beban hidup qL = 0.6 t/m dan gaya tekan P0 =
250 t. Hitung tegangan beton pada serat teratas dan terbawah!!

2. Bila dikehendaki tegangan beton pada serat terbawah sama dengan nol, berapa gaya P 0
yang dibutuhkan?
3. Pada kondisi soal no 2, bila tegangan tekan ijin f c ijin = 0,8 f’c, berapa kuat tekan beton
f’c agar balok tidak hancur?
4. Sampai berapa besar beban qL dapat dinaikkan, bila beton diijinkan
menerima tegangan tarik, namun tegangan tarik ini dibatasi tidak
melampaui tegangan tarik ijin ( asumsikan tegangan tarik ijin = 10%
tegangan tekan ijin yang dihitung di soal no. 3)
Question qL
100 mm
1100 mm qD
1000 mm

c.g.c Po

100 mm l

1. Balok menumpu pada dua perletakan seperti gambar diatas, dengan bentang l = 20 m,
menerima beban sendiri qD = 0.36 t/m dan beban hidup qL = 0.6 t/m dan gaya tekan P0 =
250 t. Hitung tegangan beton di tengah bentang pada serat teratas dan terbawah!!

2. Bila dikehendaki tegangan beton pada serat terbawah sama dengan nol, berapa gaya P 0
yang dibutuhkan?
3. Pada kondisi soal no 2, bila tegangan tekan ijin f c ijin = 0,8 f’c, berapa kuat tekan beton
f’c agar balok tidak hancur?
4. Sampai berapa besar beban qL dapat dinaikkan, bila beton diijinkan
menerima tegangan tarik, namun tegangan tarik ini dibatasi tidak
melampaui tegangan tarik ijin ( asumsikan tegangan tarik ijin = 10%
tegangan tekan f’c yang dihitung di soal no. 3)
Bila P0 bekerja eksentris
fP0 ft(P0)
+
P0 c.g.c +
e
-
-
fb(P0)

Bagaimana tegangan pada beton bila gaya tekan P0 bekerja


tidak di pusat berat (c.g.c) tetapi memiliki eksentrisitas e?

P0
- f P0   Ac

P.e. y
f t ( P0 ) 
+ I c

- f b ( P0 )  
P.e. y
Ic
Tegangan Beton
Pada Beban P0 yang eksentris

Tengah Bentang
-P0/Ac P0.e.y/Ic -MD.y/Ic -ML.y/Ic

+ - -
+ + +
-
- + +
-P0/Ac -P0.e.y/Ic MD.y/Ic ML.y/Ic
Tegangan Beton
Pada Beban P0 yang eksentris

Tumpuan
-P0/Ac P0.e.y/Ic

+
+
-
-
-P0/Ac -P0.e.y/Ic
Keadaan tegangan beton
pada beban akhir
Di tengah bentang

ft<fc
- ijin

ft<fc
- ijin

- ft<fc ijin

fb<ft
+ ijin
Keadaan tegangan beton
pada beban akhir
Di tumpuan

fb<fc ijin

fb<fc ijin

+ ft<ft ijin

- fb<fc ijin
Question
Hitung soal sebelumnya, bila gaya P0 bekerja dengan eksentrisitas
e = 50 mm
Petunjuk: Ingat anda harus melakukan kontrol tegangan beton baik
di tengah bentang maupun di tumpuan!!
Tahap-Tahap Pembebanan
Beban-beban yang akan dipikul oleh struktur prategang tidak
terjadi sekaligus, tetapi melalui tahap-tahap pembebanan yaitu
saat awal ketika balok hanya memikul gaya prategang dan berat
sendiri, kemudiaan saat akhir ketika seluruh beban dipikul oleh
balok. Adanya tahapan pembebanan ini akan mempengaruhi
perhitungan tegangan.

Mengapa?
Apa yang akan anda lakukan untuk mengimbangi besarnya beban
yang harus dipikul balok?

Bagaimana tegangan pada balok saat awal bila balok prategang


memiliki gaya P0 dan atau e yang besar?
Tahap-Tahap Pembebanan
Pertanyaan tersebut dapat terjawab melalui ilustrasi soal berikut:
Sebuah balok dengan beban qD dan qL masing-masing sebesar 0.36 t/m dan
1t/m. Bila gaya prategang memiliki eksentrisitas e= 600 mm, berapa gaya P0
yang harus diberikan pada balok? (Diket: tegangan tarik dan tekan ijin balok
masing-masing 2.5 MPa dan 30 MPa)
120 mm

1300 mm
e=600mm

20 m

Sekarang, hitung tegangan beton saat awal! Check apakah tegangan yang
terjadi melampaui tegangan yang diijinkan!!

Apa yang dapat anda simpulkan?


Dalam perencanaan struktur prategang, bukan hanya keadaan
total pembebanan yang harus diperhatikan tetapi juga kondisi
tegangan pada saat sebelum semua beban bekerja.
Tahap-Tahap Pembebanan
Saat Awal qD -P0/Ac P0.e.y/Ic -MD.y/Ic
+ - +
P0
- + + =
e
- + -
-P0/Ac -P0.e.y/Ic MD.y/Ic

Saat awal, beban yang bekerja hanya P 0 dan qD. Dari gb diagram tegangan diatas,
ada kemungkinan beton gagal karena serat atas tertarik. Kondisi demikian dapat
terjadi apabila P0 dan atau e terlalu besar.

Saat Akhir qL qD
-Pe/Ac Pe.e.y/Ic -MD.y/Ic -ML.y/Ic
+ - - -
- + + + =
Pe e
- + + +
-Pe/Ac -Pe.e.y/Ic MD.y/Ic ML.y/Ic

Saat akhir, seluruh beban bekerja dan pada saat ini gaya P 0 sudah berkurang
menjadi Pe karena kehilangan prategang.
Tegangan Beton
Saat Awal

ft = -Pi0/A
/Acc + Pi0.e.y/I
.e.y/Icc + -MD.y/Ic
r2= Ic/A; y = c; S=Ic/y
fb= -Pi/Ac + -Pi.e.y/Ic + MD.y/Ic Pi =gaya prategang saat
transfer
Pi e.c M
ft  (1  2t )  tD  ft ijin  0.25 fc 'i atau  0.5 fc'i bila di tumpuan
Ac r S

Pi e.c M
fb   (1  2b )  D  f c ijin  0.6 fc'i
Ac r Sb

fc’i = tegangan tekan beton pada saat awal (transfer)


Tegangan Beton
Saat Akhir

ft = -Pe0/Ac + Pe0.e.y/Ic + -MTD.y/Ic r2= Ic/A; y = c; S=Ic/y


Pe = gaya prategang efektif yakni
setelah dikurangi karena terjadi
fb= -Pe/Ac + -Pe.e.y/Ic + MT.y/Ic
kehilangan prategang

Pe e.c M
ft  (1  2t )  tT  f 'c ijin  0.45 fc'
Ac r S

Pe e.c M
fb   (1  2b )  T  f t ijin  0.5 fc'
Ac r Sb

fc’ = tegangan tekan beton pada saat akhir (layan)


Batas Gaya Tarik Kabel/Tendon
Tegangan pada tendon tidak boleh melebihi nilai-nilai berikut:

Saat penarikan

P0/Ap≤0.80 fpu
≤0.94 fpy
≤nilai yang ditentukan oleh produsen
Segera setelah peralihan/penjangkaran

Pi/Ap ≤0.7 fpu

Dimana P0 = gaya saat kabel ditarik


Pi = gaya awal segera setelah peralihan
Ap= luas kabel
fpu = tegangan ultimate kabel
fpy = tegangan leleh kabel
Question
1000 mm

100 mm Ct =106 mm
ee
cgc
e
400 mm
e’= 100 mm Cb =294 mm
20m
100 mm

Balok prategang dengan penampang T mempunyai bentang 20 m dengan


geometri penampang spt pada gbr diatas. Sifat-sifat penampang sbb:
Ac = 130.000 mm2; Ic = 1.292.800.000 mm4; r2 = 9.944,6 mm2
ct = 106 mm; cb = 294 mm; e = cb-100 = 194 mm; ee= 50 mm
St = Ic/ct =12.196.226; Sb = Ic/cb = 4.397.278 mm3
qD = 0,312 t/m; qL = 0,5 t/m.; Pi = 197,5 t; Pe = 157 t
Jumlah kabel/tendon 12 masing-masing memiliki diameter 12,7 mm.
f’ci = 33 MPa; f’c = 42 MPa; fpu = 1862 MPa; fpy = 1500 MPa

Check apakah tegangan beton di tumpuan dan tengah bentang


masih aman baik saat awal/transfer maupun saat akhir/layan!
Tipe-Tipe Tampang
Tipe-Tipe Tampang
Tipe-Tipe Tampang
Tipe-Tipe Tampang
Tipe-Tipe Tampang
Tipe-Tipe Tampang
Tipe-Tipe Tampang
Tipe-Tipe Tampang
Tipe-Tipe Tampang
Tendon (kabel) Lay out
Tendon (kabel) Lay out
Tendon (kabel) Lay out
Tendon (kabel) Lay out
Tendon (kabel) Lay out

Anda mungkin juga menyukai