Anda di halaman 1dari 5

RESUME

NAMA : NIA RAHMA FATICHA

NIM : 858566538

MATKUL : PEMBELAJARAN TERPADU DI SD

Pembelajaran Terpadu SD dengan Model Jaring Laba-Laba(Webbing)

Pembelajaran Terpadu adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan


beberapa mata pelajaran atau topik ke dalam satu pembelajaran yang koheren dan bermakna.
Salah satu metode yang digunakan dalam pembelajaran terpadu di Sekolah Dasar (SD) adalah
model pembelajaran jaring laba-laba (webbing). Model ini membantu siswa menghubungkan
berbagai konsep dan informasi dari berbagai mata pelajaran atau topik, sehingga mereka dapat
memahami hubungan antara materi yang dipelajari.

Model pembelajaran jaring laba-laba ini juga dikenal sebagai peta konsep atau peta
pikiran. Dalam model ini, guru dan siswa bekerja sama untuk menciptakan sebuah "jaring" atau
"peta" yang menggambarkan hubungan antara konsep-konsep yang dipelajari. Dalam paparan
ini, saya akan menjelaskan secara rinci tentang model pembelajaran jaring laba-laba dalam
konteks pembelajaran terpadu di Sekolah Dasar, termasuk definisi, prinsip, manfaat, langkah-
langkah implementasi, dan contoh aplikasinya.

A.Definisi Model Pembelajaran Jaring Laba-Laba

Model pembelajaran terpadu jaring laba-laba adalah suatu pendekatan dalam


pembelajaran di sekolah dasar (SD) yang bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai mata
pelajaran atau disiplin ilmu dalam satu konteks pembelajaran yang lebih luas. Model ini
dinamakan “jaring laba-laba” karena menggambarkan bagaimana berbagai topik atau konsep
terhubung dan saling berhubungan seperti jaring laba-laba. Definisi model pembelajaran
terpadu jaring laba-laba untuk SD mencakup beberapa elemen utama:
1. Integrasi Mata Pelajaran: Model ini mengintegrasikan berbagai mata pelajaran, seperti
matematika, sains, bahasa, seni, dan lainnya, dalam satu konteks pembelajaran. Misalnya,
ketika siswa belajar tentang ekosistem, mereka dapat menggabungkan konsep matematika
(mengukur dan menghitung populasi hewan), sains (memahami ekologi), bahasa (menulis
laporan), dan seni (menggambar ekosistem).

2. Pembelajaran Aktif: Siswa diajak untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
Mereka seringkali bekerja dalam kelompok, berkolaborasi, dan melakukan proyek-proyek yang
melibatkan penerapan berbagai keterampilan dan pengetahuan.

3. Konteks Nyata: Pembelajaran terpadu jaring laba-laba seringkali menghubungkan materi


pelajaran dengan situasi dunia nyata. Ini membantu siswa melihat relevansi dan aplikabilitas
konsep-konsep yang mereka pelajari.

4. Peningkatan Pemahaman Holistik: Model ini fokus pada pengembangan pemahaman holistik,
di mana siswa belajar untuk melihat bagaimana semua konsep dan disiplin ilmu terkait dan
saling memengaruhi.

5. Pembelajaran Berpusat pada Siswa: Siswa memiliki peran aktif dalam menentukan arah
pembelajaran mereka dan mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri.

6. Evaluasi yang Terintegrasi: Model ini menggunakan berbagai metode evaluasi yang
mengukur pemahaman siswa secara menyeluruh, bukan hanya sebatas pengetahuan fakta.

B.Prinsip-Prinsip Model Pembelajaran Jaring Laba-Laba:

Model pembelajaran jaring laba-laba didasarkan pada beberapa prinsip dasar, antara lain:
1. Integrasi Mata Pelajaran: Model ini memungkinkan integrasi berbagai mata pelajaran atau
topik ke dalam satu peta konsep. Hal ini membantu siswa melihat bagaimana konsep-konsep
dari berbagai bidang pengetahuan saling terkait.

2. Konstruktivisme: Model ini menciptakan peluang bagi siswa untuk membangun pemahaman
mereka sendiri melalui pemikiran reflektif dan aktif. Mereka harus mengorganisasi konsep-
konsep tersebut dan membuat hubungan sendiri.

3. Keterlibatan Siswa: Siswa aktif terlibat dalam pembuatan peta konsep. Mereka tidak hanya
mengonsumsi informasi, tetapi juga menciptakan dan mengelola pengetahuan mereka sendiri.

4. Kemampuan Berpikir Kritis: Model ini mendorong siswa untuk berpikir kritis saat
menghubungkan konsep-konsep. Mereka harus mempertimbangkan bukti, perbandingan, dan
pemaknaan dari hubungan-hubungan yang mereka buat.

5. Koherensi dan Keterkaitan: Peta konsep menciptakan gambaran yang koheren dan
keterkaitan antara konsep-konsep yang dipelajari. Hal ini membantu siswa melihat gambaran
keseluruhan dan tidak hanya kumpulan informasi secara terpisah.

6. Manfaat Model Pembelajaran Jaring Laba-Laba: Model pembelajaran jaring laba-laba


memiliki sejumlah manfaat yang dapat meningkatkan pembelajaran di Sekolah Dasar, antara
lain:

C. Langkah-Langkah Implementasi Model Pembelajaran Jaring Laba-Laba:

Berikut adalah langkah-langkah implementasi model pembelajaran jaring laba-laba untuk


tingkat Sekolah Dasar (SD):

1. Produksi Tujuan Pembelajaran:


• Tentukan tujuan pembelajaran yang spesifik dan sesuai dengan kurikulum nasional atau lokal.
Tujuan ini harus jelas dan terukur.

2. Pilih Topik Pembelajaran:

• Pilih topik atau konsep yang akan diajarkan dengan menggunakan model jaring laba-laba.
Pastikan topik ini relevan dengan tingkat SD dan kurikulum.

3. Lokasi Sumber Daya:

• Kumpulkan berbagai sumber daya pembelajaran, seperti buku teks, materi online, gambar,
rekaman video, permainan pendidikan, dan sumber daya manusia seperti guru, tutor, dan
spesialis.

4. Rancang Jaring Laba-Laba:

• Buat struktur jaring laba-laba yang mencakup semua sumber daya dan metode yang akan
digunakan dalam pembelajaran. Susun bagian utama, sub-bagian, dan sumber daya yang
relevan dengan topik yang dipilih.

5. Integrasi Teknologi:

• Manfaatkan teknologi pendidikan yang sesuai dengan tingkat SD, seperti perangkat lunak
pembelajaran interaktif, platform dare, dan peralatan multimedia untuk mendukung model
jaring laba-laba.

6. Peran Guru:

• Guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran. Mereka membantu siswa mengakses sumber
daya, memberikan bimbingan, menjelaskan konsep yang sulit, dan memberikan dukungan
sesuai kebutuhan.
7. Aktivitas Pembelajaran:

• Desain berbagai jenis aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan tingkat SD. Ini bisa
mencakup cerita, permainan pendidikan, eksperimen sederhana, proyek mini, diskusi, dan
lainnya.

8. Evaluasi dan Umpan Balik:

• Selipkan proses evaluasi selama pembelajaran untuk mempertahankan kemajuan siswa.


Gunakan metode evaluasi yang sesuai dengan tingkat SD, seperti kuis singkat, pengugasan,
observasi, dan penilaian formatif. Berikan umpan balik kepada siswa untuk membantu mereka
memahami kemajuan mereka.

9. Kolaborasi dan Komunikasi:

• Mendorong kolaborasi dan komunikasi antara siswa, guru, dan orang tua. Beri tahu orang tua
tentang kemajuan anak mereka dan melibatkan mereka dalam proses pembelajaran.

10. Penyesuaian dan Peningkatan:

• Selalu pantau efektivitas model pembelajaran jaring laba-laba untuk siswa SD dan melakukan
penyesuaian jika diperlukan. Pastikan model ini tetap relevan dengan kebutuhan siswa dan
kurikulum yang berlaku.

11. Evaluasi Keseluruhan:

• Setelah model jaring laba-laba diimplementasikan, lakukan evaluasi keseluruhan untuk


mengukur apakah tujuan pembelajaran telah tercapai dan apakah model ini efektif untuk
tingkat SD. Gunakan temuan ini untuk memperbaiki model di masa depan.

Model pembelajaran jaring laba-laba dapat membantu siswa di tingkat SD belajar dengan cara
yang interaktif, berpusat pada siswa, dan mendalam. Peningkatan berkelanjutan dan
penyesuaian yang terus-menerus akan membantu meningkatkan kualitas pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai