Makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar
Makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar
Disusun Oleh:
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “PENGARUH
KEBUDAYAAN TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT”. Penulisan makalah
merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu
Sosial Budaya Dasar (ISBD) di STAIN SULTAN ABDURRAHMAN.
Penulis:
MUHAMMAD SYAHRUL AZIZAN
ii
DAFTAR ISI
Sampul/cover ..............................................................................................................................i
Daftar isi....................................................................................................................................iii
BAB 1 : PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................1
BAB 2 : PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Kebudayaan..............................................................................................................2
BAB 3 : PENUTUP..................................................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................................10
B. Saran........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara budaya adalah berbicara pada ranah sosial dan sekaligus ranah individual.
Pada ranah sosial karena budaya lahir ketika manusia bertemu dengan manusia lainnya dan
membangun kehidupan bersama . Dari kehidupan bersama tersebut diadakanlah aturan-
aturan, nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan sampai pada kepercayaan-kepercayaan transedental
yang semuanya berpengaruh sekaligus menjadi kerangka perilaku dari individu-individu yang
masuk dalam kehidupan bersama. Semua tata nilai, perilaku, dan kepercayaan yang dimiliki
sekelompok individu itulah yang disebut budaya. Budaya diawali ketika individu-individu
bertemu untuk membangun kehidupan bersama dimana individu-individu tersebut memiliki
keunikan masing-masing dan saling memberi pengaruh. Ketika budaya sudah terbentuk,
setiap individu merupakan agen-agen budaya yang memberi keunikan, membawa perubahan,
sekaligus penyebar. Individu-individu membawa budayanya pada setiap tempat dan situasi
kehidupannya sekaligus mengamati dan belajar budaya lain dari individu-individu lain yang
berinteraksi dengannya. Dari sini terlihat bahwa budaya sangat mempengaruhi perilaku
individu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengaruh kebudayaan terhadap perilaku masyarakat ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah ISBD.
2. Untuk Mengetahui pengaruh kebudayaan terhadap perilaku masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kebudayaan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan
secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu
dipelajari.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan
Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian
disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual
dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut Edward Burnett Tylor,
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-
kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
2.2. Perilaku
2.2.1 Teori Dan Konsep Perilaku
Perilaku adalah suatu kegiatan & aktifitas organisme yang bersangkutan, baik aktifitas
yang dapat diamati atau yang tidak dapat diamati oleh orang lain. Manusia berperilaku atau
beraktifitas karena adanya kebutuhan untuk mencapai suatu tujuan / goal. Dengan adanya
kebutuhan akan muncul motivasi atau penggerak. Sehingga individu itu akan beraktifitas
untuk mencapai tujuan & mengalami kepuasan. Pada umumnya, perilaku dapat ditinjau
secara sosial yaitu : pengaruh hubungan antara organisasi dengan lingkungannya.
2.2.2 Proses Pembentukan Perilaku Menurut Para Ahli
SKINNER (1983)
Menurut Skinner, perilaku adalah respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus. Teori
Skinner disebut teori S-O-R (stimulus-organisme-respos).
Ada 2 jenis respons menurut teori S-O-R :
1. Respondent respon : respon yang ditimbulkan oleh stimulus tertentu & menimbulkan
respons yang relatif tetap.
2. Operant respon : respons yang timbul & berkembang kemudian diikuti oleh stimuli yang
lain.
Berdasarkan teori S-O-R, perilaku manusia dibagi 2 kelompok:
1. Perilaku tertutup, yaitu perilaku yang tidak dapat diamati oleh orang lain. Contoh :
perasaan, persepsi, perhatian.
2. Perilaku terbuka, yaitu perilaku yang dapat diamati oleh orang lain berupa tindakan atau
praktek.
Dari semua yang sudah dibahas diatas, kita tahu bahwa pengaruh interaksi dengan
budaya barat mewarnai kehidupan bangsa indonesia. Karena budaya barat dianggap sebagai
ciri khas kemajuan dalam ekspresi kebudayaan indonesia. Padahal belum tentu sesuai dengan
kebutuhan situasi dan kondisi masyarakatnya sendiri. Misalanya saja kebudayaan yang tidak
baik terhadap kepribadian, contohnya budaya pergaulan bebas gaya barat yang
mempengaruhi kepribadian kita menjadi liar dan susah diatur, selalu saja ingin hidup bebas
tanpa aturan, serta gaya hidup malam yang sangat disenangi oleh kaum pria maupun wanita.
Jadi inilah efek dari kebudayaan barat yang telah masuk dalam suatu bangsa Indonesia yang
mayoritas dicontoh oleh para kaum remaja.
Jadi pada intinya kita tidak bisa menutup berbagai sumber kebudayaan dari luar, oleh
karena itu sebaiknya kita filter yang ada dalam diri kita sendiri. Baik buruknya suatu budaya
tergantung dari diri kita untuk menyikapinya. Karena kebebasan dan kesenangan hidup
masyarakat barat tidak selamanya positif. Banyak kalangan remaja yang sedang mencari jati
8
diri tergusur oleh tren-tren yang tak pernah berhenti diiklankan sebagai suatu gaya hidup
yang menyenangkan dan mendunia. Serta banyak norma-norma masyarakat pribumi di
Indonesia yang terkikis dalam generasi mudanya.
Disini saya akan menjelaskan sisi negatif dari pengaruh budaya barat yang juga
sebagai penyebab turunnya moral atau akhlak para remaja di Indonesia .
1. Kurangnya pendidikan agama atau akhlak, yang sebagai kunci kontrol diri remaja dalam
menghadapi sikap negatif dilingkungan sekitar.
2. Minimnya sumber pengetahuan yang diterima dari pendidikan yang layak.
3. Kurangnya rasa percaya diri dalam pergaulan sehingga mudah terpengaruh oleh
lingkungan yang buruk, dan juga ditambah minimnya ketrampilan untuk mengembangkan
potensi diri kearah yang lebih baik.
Jadi cara untuk mengatasi berbagai dampak pengaruh budaya global dibutuhkan dukungan
dari pemerintah, tokoh masyarakat serta masyarakat indonesia untuk mengendalikan kondisi
moral agar tetap berada pada nilai-nilai agama dan kebudayaan bangsa Indonesia ( budaya
timur).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budaya diwariskan melalui bahasa dan bermacam – macam prilaku dan dapat
dimungkinkan manusia berinteraksi dalam bahasa yang sama dan hidup di zaman yang sama.
Setiap individu baru yang muncul akan mengikuti tatanan kebudayaan yang telah ada. Dan
kepribadian sangat di tentukan oleh faktor kebudayaan yang terjadi pada lingkungan di
sekitarnya.
Pendidikan tiada lain adalah wahana pembelajaran segala bentuk kemampuan bagi sang
pembelajar agar menjadi manusia dewasa. Antara pendidikan dan kebudayaan terdapat
hubungan yang sangat erat dalam arti keduanya berkenaan dengan suatu hal yang sama yakni
nilai-nilai.
Dalam konteks kebudayaan justru pendidikan memiliki peranan sebagai agen pengajaran
nilai-nilai budaya, pada dasarnya pendidikan yang berlangsung adalah suatu proses
pembentukan kualitas manusia sesuai dengan kodrat budaya yang dimiliki.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mempermudah masuknya informasi-informasi yang
bedampak pada kebudayaan, memperkaya atau pun menumbuhkan budaya baru yang
mempengaruhi perkembangan kepribadian.
Individu adalah kreator dan sekaligus manipulator kebudayaannya, yang berarti bahwa
antara kepribadian dan kebudayaan terdapat suatu interaksi yang saling menguntungkan. Di
dalam perkembangan kepribadian diperlukan kebudayaan dan seterusnya kebudayaan akan
dapat berkembang melalui kepribadian–kepribadian tersebut. Inilah yang disebut sebab-
akibat sirkuler antara kepribadian dan kebudayaan.
B. Saran
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan terkecil yang berpengaruh sangat besar
terhadap pembentukan kepribadian seseorang, kebiasaan dan pengalaman sejak kecil menjadi
karakter yang membedakannya dengan pribadi yang lain, tidak mungkin identik sama walau
dalam satu keluarga.
Pendidikan menjadi instrumen kekuatan sosial masyarakat untuk mengembangkan suatu
sistem pembinaan anggota masyarakat yang relevan dengan tuntutan perubahan zaman. Abad
10
globalisasi telah menyajikan nilai-nilai baru, pengertian – pengertian baru serta perubahan –
perubahan di seluruh ruang lingkup kehidupan manusia yang waktu kedatangannya tidak bisa
diduga-duga. Sehingga dunia pendidikan perlu untuk membekali diri dengan perangkat
pembelajaran yang dapat melahirkan manusia zaman sesuai dengan atmosfir tuntutan global.
Pendidikan Agama memiliki peranan yang sangat penting yang harus ditanamkan sejak dini,
keteguhan untuk selalu dijalan Allah SWT menjadi benteng terhadap serangan budaya yang tidak
sesuai dengan aqidah.
Menerima ataupun menolak suatu kebudayaan merupakan pilihan setiap individu, Reward
and Punishment dalam norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat dapat memberikan
batasan atau filter terhadap kebudayaan tersebut. Implementasi dari Peraturan Perundang-
undangan tentang Teknologi Informasi, misalnya: pembatasan/pemblokiran terhadap kontent-
kontent yang dapat membawa pengaruh negative bagi masyarakat.
11
DAFTAR PUSTAKA
Kariyoso. 1994. Pengantar Komunikasi Bagi Siswa Perawat. Jakarta: Penerbit EGC
Kusmiati, Sri. 1990. Dasar-dasar Perilaku. Jakarta: Penerbit Depkes RI
Purwanto, Heri. 1999. Pengantar Perilaku Manusia, Untuk Keperawatan. Jakarta:
Penerbit EGC.
http://elsetriana.blogspot.co.id/2012/08/teori-dan-konsep-perilaku.html
http://ugmyfirmansyah13.blogspot.co.id/2015/03/pengaruh-kebudayaan-terhadap-
kehidupan.html