Alvinur Sulton 11230490000089 Akram Ziyad F 11230490000090 mari kita mulai presntasinya jangan ngantuk yaa! Sholat idul fitri Shalat sunnat ‘Idul Fitri dikerjakan setiap satu tahun sekali, ‘Idul Fitri dilaksanakan setiap tanggal 1 Syawwal. Disunatkan bagi setiap muslim dan muslimat mengagungkan Allah SWT dengan sebanyak-banyaknya mengucapkan kalimat takbir mulai dari terbenamnya matahari pada malam menjelang ‘id (Hari Raya) dan berakhir pada keesokan harinya ketika imam akan melaksanakan shalat sunnat ‘id. Sholat idul adha
Shalat sunnat ‘Idul Adha dikerjakan setiap satu tahun sekali,
‘Idul Adha dilaksanakan setiap tanggal 10 Dzulkhijjah. Pada Hari Raya ‘Idul Adha, bacaan takbir dibaca mulai terbit fajar (subuh) hari ‘Arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah dan tiap-tiap selesai shalat fardhu lima waktu dari tanggal 10, 11, 12 sampai waktu ‘ashar pada akhir hari Tasyriq, yaitu pada tanggal 13 Dzulhijjah. Sholat Dua id
Jumlah raka’at kedua shalat sunat tersebut adalah 2 raka’at
saja, dengan ketentuan bahwa pada raka’at pertama setelah takbiratul ihram sebelum membaca surat fatihah terlebih dahulu mengucapkan takbir sebanyak 7 (tujuh) kali, dan pada raka’at kedua sebanyak 5 (lima) kali. Sholat Dua id
Setelah shalat sunat ‘id selesai dilaksanakan, maka
dilanjutkan dengan khutbah dua (khutbatain), dimana khatib pada khutbah pertama sebelum menyampaikan materi khutbah disunnatkan mengucapkan takbir sebanyak 9 (sembilan) kali, dan pada khutbah kedua sebanyak 7 (tujuh) kali. Sholat Gerhana bulan dan matahari
Shalat sunnat Kusuf dan Khusuf adalah shalat
sunnat yang bersifat mù akad, yaitu shalat sunnat yang ditekankan atau dianjurkan pelaksanaannya. Shalat sunnat Kusuf dilaksanakan bila terjadi Gerhana Matahari (Kusuf asy-Syams), sedangkan shalat sunnat Khusuf dikerjakan ketika terjadi Gerhana Bulan (Khusuf al-Qamar). tata cara
Mengenai jumlah raka’at kedua shalat ini tidak jauh berbeda
dengan kebanyakan shalat sunnat yang lainnya, yaitu hanya dua raka’at saja. Namun, pada pelaksanaannya shalat sunnat Kusuf dan Khusuf ini sedikit berbeda, dimana kedua shalat sunnat ini pada masing-masing raka’atnya terdapat dua kali berdiri dengan memanjangkan bacaan di dalamnya, dan dua kali ruku’ dengan memanjangkan bacaan tasbih di dalamnya. caranya gais
Kemudian pada waktu berdiri yang kedua, membaca kira-kira
dua ratus ayat surat al Baqarah. Selanjutnya, pada waktu berdiri yang ketiga membaca kira-kira seratus lima puluh ayat, dan pada waktu berdiri yang keempat membaca kira-kira seratus ayat. Selanjutnya, pada waktu ruku’ yang pertama hendaknya memanjangkan bacaan tasbih sebanyak kira-kira seratus ayat dari surat al Baqarah. Pada ruku’ yang kedua kira-kira delapan puluh ayat, pada ruku yang ketiga kira-kira tujuh puluh ayat, dan pada ruku yang keempat kira-kira lima puluh ayat. sholat istisqa
Shalat sunnat istisqà termasuk salah satu shalat sunnat
yang dianjurkan pelaksanaannya secara berjama’ah. Berbeda dengan shalat sunnat yang lainnya, shalat sunnat ini dikerjakan khusus untuk memohon diturunkannya hujan di waktu musim kemarau panjang, air kurang dan air pun tak kunjung datang. Dalam kondisi seperti itulah kaum muslimin disunnatkan untuk melaksanakan shalat sunnat istisqa. sholat istisqa
Sebelum pelaksanaan shalat sunnat istisqa :
imam disunnatkan memerintahkan jema’ahnya (masyarakat) untuk senantiasa bertobat, bersodaqah, keluar dari kedoliman, berdamai dengan musuh, dan mengajak jema’ahnya untuk melaksanakan puasa selama tiga hari. Setelah itu, baru pada hari keempat setelah puasa, imam beserta jema’ahnya berbondong-bondong menuju tempat pelaksanaan shalat, dengan berpakaian yang sederhana (hina) seraya disertai dengan hati yang istiqamah. sholat istisqa
Kemudian, laksanakan shalat sunnat istisqà sebanyak
dua raka’at dengan ketentuan tata caranya sebagaimana pelaksanaan shalat sunnat ‘idain. Setelah selesai shalat, maka dilanjutkan dengan khutbatain sebagaimana khutbah dua pada shalat sunnat ‘idain, baik dari segi rukun-rukun ataupun yang lainnya. terima kasih s