Anda di halaman 1dari 22

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... 1


BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................2
BAB 2 JENIS FORMULIR ........................................................... ………………………………… 3
2.1. FORMULIR DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT ........................................................... 3
2.2. FORMULIR SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN ....................................................... 3
2.3. FORMULIR PENETAPAN ANGKA KREDIT ......................................................................................... 5
BAB 3 DOKUMENTASI .................................................................................................................... 8
3.1. TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMENTASI..................................................................................... 8
A. CATATAN DAN LAPORAN....................................................................................................................... 8
B. SISTEM INFORMASI JABATAN FUNGSIONAL (SIJAFUNG) ............................................. 10
BAB 4 LAPORAN ............................................................................................................................ 19
LAMPIRAN .......................................................................................................................................... 19

1
BAB 1
PENDAHULUAN
J
abatan fungsional pegawai negeri, menurut Undang-Undang nomor 5 Tahun 2014 adalah sekelompok
jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu. Dengan demikian didalam melaksanakan tugas dan kegiatannya,
seorang pejabat fungsional harus melaporkan kegiatan tersebut kepada pejabat berwenang sehingga
mendapatkan angka kredit. Angka kredit tersebut merupakan satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau
akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh pejabat fungsional dalam rangka pembinaan
karier yang bersangkutan.
Pada jabatan fungsional statistisi, pelaporan kegiatan harus disertai dengan bukti fisik yang memadai yaitu
berupa dokumentasi yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Kelengkapan dan kejelasan
dokumentasi sangat penting dalam pelaporan, karena tim penilai yang akan memberikan nilai terhadap
butir-butir kegiatan tidak dapat berhubungan langsung dengan pejabat statistisi yang dinilai. Dengan
demikian nilai terhadap suatu kegiatan hanya berdasarkan hasil pelaporan dan dokumentasi yang telah
dikirimkan oleh seorang pejabat fungsional sebagai bahan penilaian.
Permasalahan yang dihadapi oleh tim penilai didalam memberikan suatu penilaian dari sebuah kegiatan
adalah kurang lengkapnya dokumentasi pelaporan atau tidak jelasnya keberadaan kegiatan dari fungsional
statistisi pada satuan organisasi. Hal ini terjadi jika kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan butir-butir
kegiatan didalam fungsional statistisi atau tidak tepatnya penempatan pada suatu butir kegiatan, sehingga
akan menimbulkan kerancuan dan ketidaktepatan di dalam sebuah penilaian dari kegiatan tersebut. Oleh
sebab itu, upaya standarisasi pelaporan dan dokumentasi menjadi salah satu upaya tidak hanya agar tim
penilai dapat melakukan penilaian secara seksama dan obyektif, melainkan bagi pejabat fungsional
statistisi mendapatkan penilaian yang maksimal.
Pedoman pelaporan dan dokumentasi dalam buku ini diharapkan dapat mengurangi permasalahan
ketidaklengkapan dokumentasi pengusulan angka kredit oleh statistisi. Keteraturan susunan pelaporan
akan memudahkan tim penilai didalam menelusuri perjalanan suatu kegiatan. Dengan demikian nilai angka
kredit yang didapatkan seorang statistisi adalah suatu hasil penilaian yang obyektif. Angka kredit yang
sudah ditetapkan melalui proses Penetapan Angka Kredit yang disahkan oleh pejabat berwenang adalah
sesuatu yang tidak dapat digugat lagi.
Pada Bab II akan diuraikan mengenai berbagai formulir yang dibutuhkan dalam pengusulan penetapan
angka kredit yang diperkirakan sudah memenuhi untuk kenaikan pangkat/jabatan dari seorang statistisi.
Sebagai persyaratan dalam mengusulkan penetapan angka kredit harus dilengkapi dokumentasi dan
catatan serta pengesahan melakukan kegiatan. Upaya standarisasi dokumentasi dan bukti pendukung
lainnya dijelaskan pada Bab III dan Bab IV menjelaskan prosedur pelaporan yang bekaitan dengan
pengusulan penetapatan angka kredit.

2
BAB 2
JENIS FORMULIR
TUJUAN INSTRUKSIONAL:
Pada bab ini diharapkan peserta akan dapat memahami:
❖ Kegunaan dari masing-masing formulir.
❖ Perbedaan formulir untuk setiap jenjang jabatan fungsional statistisi,
❖ Jenis formulir yang akan dipergunakan untuk pelaporan angka kredit

2.1. Formulir Daftar Usul Penetapan Angka Kredit

F
ormulir Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) berisikan rekapitulasi dari angka kredit yang
diusulkan. Formulir ini dilampirkan pada saat mengajukan angka kredit. Setiap jenjang Jabatan
Fungsional Statistisi mempunyai formulir DUPAK yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan rincian sub
unsur yang berbeda, khususnya selain unsur Pendidikan, Pengembangan Profesi dan Pendukung
Kegiatan Statistisi. Sub unsur yang sesuai dengan jenjang jabatan, dirinci pada tabel terpisah dengan
rincian subunsur yang merupakan butir kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh jenjang jabatan di
atasnya atau di bawahnya.
Rincian sub unsur yang sesuai dengan jenjang jabatan mencakup seluruh kegiatan yang dapat dilakukan
pada jenjang jabatan yang bersangkutan, baik yang diusulkan maupun tidak. Sedang yang tidak sesuai
dengan jenjang jabatan (diatas/dibawahnya), yang dicantumkan adalah hanya kegiatan yang diusulkan
saja.
Secara garis besar isian Formulir DUPAK adalah sebagai berikut.
a. Keterangan masa penilaian.
b. Keterangan perorangan.
c. Seluruh sub unsur yang berasal dari unsur:
1) Pendidikan
2) Kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan statistik yang sesuai dengan jejang jabatan
3) Pengembangan Profesi
4) Pendukung Kegiatan Statistisi
d. Sub unsur yang diusulkan yang tidak sesuai dengan jenjang jabatan.
e. Lembar pengesahan.
Formulir DUPAK yang digunakan untuk masing-masing jenjang jabatan Fungsional Statistisi dapat dilihat
pada lampiran:
Lampiran 1a : Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Statistisi Terampil
Lampiran 1b : Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Statistisi Mahir
Lampiran 1c : Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Statistisi Penyelia
Lampiran 2a : Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Statistisi Ahli Pertama
Lampiran 2b : Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Statistisi Ahli Muda
Lampiran 2c : Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Statistisi Ahli Madya
Lampiran 2d : Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Statistisi Ahli Utama

2.1. Formulir
2.2. Formulir Pernyataan
Surat Melaksanakan/Melakukan
Pernyataan Melakukan Kegiatan Kegiatan

Sesuai dengan Peraturan Bersama Kepala Badan Pusat Statistik dan Kepala Badan Kepegawian Negara
nomor 27 Tahun 2014 dan Nomor 1 Tahun 2014, setiap usul penetapan angka kredit harus dilampiri oleh
Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan (SPMK). SPMK yang dimaksud adalah surat pernyataan atasan
langsung dari Pejabat Fungsional Statistisi dan isinya adalah bahwa Pejabat Fungsional Statistisi yang
bersangkutan benar-benar telah melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh atasan/instansi guna keperluan
unit kerja atau instansi dimana Pejabat Fungsional Statistisi tersebut bekerja.

3
Surat pernyataan tersebut diperlukan apabila Pejabat Fungsional Statistisi melakukan kegiatan sebagai
berikut:
1. Kegiatan yang termasuk dalam unsur pendidikan.
2. Kegiatan yang termasuk dalam unsur penyediaan data dan informasi statistik.
3. Kegiatan yang termasuk dalam unsur analisis dan pengembangan statistik.
4. kegiatan yang termasuk dalam unsur pengembangan profesi.
5. kegiatan yang termasuk dalam unsur pendukung kegiatan statistisi.
Dalam pengusulannya, surat pernyataan tersebut harus dilengkapi dengan bukti fisik dan surat tugas
untuk setiap kegiatan. Bentuk/format bukti fisik untuk suatu kegiatan disesuaikan dengan Peraturan
Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 59 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit
Jabatan Fungsional Statistisi.
Bentuk Surat Pernyataan adalah sebagai berikut:
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN ……………………………………
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :…………...................................................................
NIP :...................………………..........................................
Pangkat/golongan ruang/TMT :.........................................………………....................
Jabatan :.............................................................………………
Unit kerja :......................................................................………..
Menyatakan bahwa :
Nama :……………….............................................................
NIP :...................……………….........................................
Pangkat/golongan ruang/TMT :.........................................………………....................
Jabatan :.............................................................………………
Unit kerja : ......................................................................……….

Telah melakukan kegiatan *) sebagai berikut :

Jumlah Angka
Kode Butir Jumlah Kredit
Uraian Satuan Angka Keterangan/
No Kegiatan Tanggal Volume
Kegiatan Hasil Kredit Bukti fisik
Kegiatan
(Kol(6)x kol(7))

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Dst

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

.........................,...............................

Atasan Langsung

NIP

*) diisi sesuai kegiatan yang dilakukan/dilaksanakan oleh Fungsional Statistisi. Seperti :


- Penyediaan Data dan Informasi Statistik
- Analisis dan Pengembangan Statistik
- Pengembangan Profesi
- Pendukung Kegiatan Statistisi
4
2.3. Formulir Penetapan Angka Kredit

Sesuai dengan Peraturan Bersama Kepala Badan Pusat Statistik dan Kepala Badan Kepegawian Negara
nomor 27 Tahun 2014 dan Nomor 1 Tahun 2014, hasil penilaian usulan penetapan angka kredit oleh Tim
Penilai ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dengan menggunakan formulir
Penetapan Angka Kredit (PAK).
Hasil penilaian Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) merupakan pengejawantahan dari tim penilai
yang melakukan penilaian secara seksama dan obyektif dengan berpedoman pada SK yang bersangkutan.
Dengan demikian nilai angka kredit yang ditetapkan oleh tim penilai tidak harus sama dengan usulan angka
kredit yang diajukan oleh statistisi. Hal ini tergantung dari pada kelengkapan penyertaan bukti fisik dan jenis
kegiatan yang sudah dilakukan oleh seorang Statistisi.
PAK dikeluarkan oleh Sekretariat Jabatan Fungsional Statistisi dan disampaikan kepada pihak yang
berwenang untuk ditandatangani. Selanjutnya Sekretariat Jabatan Fungsional Statistisi mengirimkan PAK
tersebut disampaikan kepada Pejabat Statistisi yang bersangkutan. Apabila kumulatif angka kredit BARU
dalam PAK sudah memenuhi untuk kenaikan pangkat/jabatan, maka dengan disertai berkas-berkas
persyaratan dapat diusulkan kenaikan pangkat/jabatan kepada Pimpinan unit Sumber Daya Manusia
secara berjenjang.
Formulir PAK selain digunakan untuk mengajukan kenaikan pangkat/jabatan juga digunakan sebagai
lampiran dalam mengusulkan penetapan angka kredit yang baru. Sehingga dalam pengajuan setiap usulan
penetapan angka kredit harus disertai Formulir PAK. Formulir PAK sebagai lampiran tersebut yang harus
terisi adalah sebagai berikut:
a. Masa penilaian dan instansi tempat fungsional statistisi bekerja
b. Keterangan perorangan
c. Penetapan angka kredit
d. Rekomendasi
e. Pengesahan

5
Bentuk dan format formulir Penetapan Angka Kredit adalah sebagai berikut:

PENETAPAN ANGKA KREDIT


JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI

Nomor : ………………….…..
Masa Penilaian : ......... s/d ...............

Instansi : ……………………………………………………………..

KETERANGAN PERORANGAN
1 Nam a
2 NIP
3 Nomor Seri KARPEG
4 Pangkat / Golongan Ruang / TMT
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Jenis Kelamin
7 Pendidikan Tertinggi
8 Jabatan Fungsional / TMT
9 Masa Kerja Golongan Lama
Baru
10 Unit kerja
PENETAPAN ANGKA KREDIT
NO URAIAN LAMA BARU JUMLAH
(1) (2) (3) (4) (5)
I PENDIDIKAN SEKOLAH
II ANGKA KREDIT PENJEJANGAN
A. UNSUR UTAMA
1 Pendidikan & Pelatihan dan mendapat Surat Tanda Tamat
a.
Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
b. Diklat Prajabatan
2 Penyediaan Data dan Informasi Statistik
3 Analisis dan Pengembangan Statistik
4 Pengembangan profesi Statistik
JUMLAH
B. UNSUR PENUNJANG
JUMLAH AK PENJENJANGAN
JUMLAH (I+II)
III DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DINAIKKAN DALAM
JABATAN…………………. / PANGKAT………………..

ASLI disampaikan dengan hormat kepada : Ditetapkan di :


Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan Pada Tanggal :

TEMBUSAN : disampaikan kepada :


1. Statistisi yang bersangkutan;
2. Sekretaris Tim enilai yang bersangkutan
3. Pimpinan unit kerja Statistisi yang bersangkutan;
4. Pejabat lain yang dipandang perlu.

NIP

6
RANGKUMAN
1. Formulir Penetapan Angka Kredit merupakan keputusan tim penilai tentang jumlah kumulatif
angka kredit yang sudah diperoleh seorang pejabat fungsional statistisi yang selanjutnya
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang untuk digunakan sebagai berkas pengusulan kenaikan
pangkat/jabatan.
2. Formulir Daftar Usul Penetapan Angka Kredit merupakan jenis laporan dari seorang pejabat
fungsional statistisi untuk memperkirakan angka kredit yang akan diterima dari kegiatan yang
akan dinilai.
3. Formulir Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan adalah pengesahan dari atasan langsung
Pejabat Fungsional Statistisi kepada tim penilai tentang kegiatan yang sudah dilakukannya, baik
itu kegiatan utama atau penunjang.

7
BAB 3
DOKUMENTASI

TUJUAN INSTRUKSIONAL:
Pada bab ini diharapkan peserta akan dapat memahami:
Tata cara mendokumentasikan kegiatan secara manual maupun dengan menggunakan aplikasi

P ejabat fungsional harus melaporkan kepada tim sekretariat penilai jabatan fungsional mengenai
segala kegiatan yang sudah pernah dilakukan untuk mendapatkan angka kredit. Dalam melaporkan
kegiatan tersebut, seorang fungsional statistisi haruslah dapat meyakinkan tim penilai tentang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan melalui bukti fisik.
Oleh karena itu dokumentasi dan bukti pendukunglainnya sebagai bukti fisik mempunyai peranan
penting bagi seorang pejabat fungsional. Dokumentasi harus lengkap, jelas, teratur dan berurutan,
sehingga mudah dimengerti oleh orang lain. Disampingdokumentasi yang bersifat umum seperti ijazah,
sertifikat, artikel atau dalam bentuk buku, terdapat pula dokumentasi bersifat catatan, laporan maupun
bentuk dokumentasi lainnya sangat membantu tim penilaiuntuk menelusuri semua kegiatan statistisi yang
akan dinilai. Penentuan bukti fisik masing-masing kegiatan harus disesuaikan dengan Peraturan Kepala
BPS No, 59 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Statistisi.

3.1. Tata Cara Penyusunan Dokumentasi

A. Catatan dan Laporan


Pada dasarnya setiap Pejabat Fungsional Statistisi harus mempunyai catatan mengenai kegiatan yang
dilakukan. Catatan tersebut paling tidak harus mencakup waktu, volume/satuan yang dipergunakan,
masukan, keluaran, dan proses pekerjaan untuk seluruh kegiatan. Bentuk catatan adalah sebagai berikut

No Kegiatan Tanggal Volume Dokumen


Kegiatan

1 Mengikuti Pelatihan Instruktur Nasional 26 - 30 Januari 24 Jam Surat undangan,


Survei Angkatan Kerja Nasional Maret 2020 Surat Tugas,
2020 Sertifikat.

2 Menjadi Instruktur Nasional dalam 18 – 20 Februari 24 Jam Surat undangan,


Pelatihan Petugas Lapangan Survei 2020 Surat Tugas,
Angkatan Kerja Nasional Maret 2020 Sertifikat.

3 Melakukan Pemilihan Sampel Survei 31 Januari 2020 1 Daftar Surat Tugas,


Angkatan Kerja Nasional Februari 2020 sampel Daftar Sampel.

4 Melakukan pemeriksaan tabel-tabel yang 13-15 10 Tabel Surat Tugas,


akan disajikan dalam publikasi Profil November 2019 Daftar table yang
Pengangguran di DKI Jakarta Tahun 2019 diperiksa.

5 Membuat analisis singkat hubungan antara 2 – 3 Desember 1 Naskah Surat Tugas, hasil
tingkat pengangguran dengan 2019 analisis.
pertumbuhan ekonomi tahun 2019

8
6 Menulis artikel mengenai Dampak Inflasi 6 Januari 2020 1 Naskah Artikel
terhadap Upah Buruh di Sektor Industri
yang dimuat dalam Kompas tanggal 6
Januari 2020

Untuk membuat laporan, catatan harian tersebut dianalogikan ke dalam kegiatan butir kegiatan Statistisi
dengan menuliskan kode unsur, kode sub unsurt dan kode butir kegiatan serta butir kegiatannya seperti
tabel berikut:

No Kegiatan Tanggal Volume Dokumen Analogi Kegiatan


Kegiatan

1 Mengikuti Pelatihan Instruktur 26 - 30 24 Jam Surat undangan, II.A.11 Mengikuti


Nasional Survei Angkatan Januari Surat Tugas, pelatihan
Kerja Nasional Maret 2020 2020 Sertifikat. pengumpulan data

2 Menjadi Instruktur Nasional 18 – 20 24 Jam Surat undangan, II.A.12 Memberikan


dalam Pelatihan Petugas Februari Surat Tugas, pelatihan
Lapangan Survei Angkatan 2020 Sertifikat. pengumpulan data
Kerja Nasional Maret 2020 bagi petugas

3 Melakukan Pemilihan Sampel 31 Januari 1 Daftar Surat Tugas, II.A.6 Melaksanakan


Survei Angkatan Kerja 2020 sampel Daftar Sampel. kegiatan sampling
Nasional Februari 2020 :Memilih sampel

4 Melakukan pemeriksaan tabel- 13-15 10 Tabel Surat Tugas, II.D.2 Memeriksa


tabel yang akan disajikan November Daftar table yang tabel/grafik hasil
dalam publikasi Profil 2019 diperiksa. kegiatan statistik
Pengangguran di DKI Jakarta
Tahun 2019

5 Membuat analisis singkat 2–3 1 Naskah Surat Tugas, hasil III.A.6 Melakukan
hubungan antara tingkat Desember analisis. analisis sederhana
pengangguran dengan 2019 lintas sektor
pertumbuhan ekonomi tahun
2019

6 Menulis artikel mengenai 6 Januari 1 Naskah Artikel IV.A.5. Membuat


Dampak Inflasi terhadap Upah 2020 karya tulis/karya
Buruh di Sektor Industri yang ilmiah populer di
dimuat dalam Kompas tanggal bidang statistik
6 Januari 2020

Catatan dan analogi kegiatan kemudian dilaporkan dalam bentuk Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan
(SPMK) dengan tahapan sebagai berikut:
a. Mengurutkan kode butir kegiatan,
b. Mengumpulkan kegiatan dengan kode unsur yang sama dan dibuat menjadi satu jenis SPMK,
c. Mengurutkan tanggal kegiatan setiap kode butir kegiatan yang sama.

9
Contoh SPMK Penyediaan Data dan Informasi Statistik untuk kegiatan di atas adalah sebagai berikut:

Jumlah Jumlah
Uraian Kode Satuan Volume Angka Angka Kredit Keterangan
No Tanggal
Kegiatan Butir Hasil Kegiata Kredit / Bukti fisik
Kegiatan n (Kol(6)x kol(7))

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Melakukan II.A.6 31 JAN DAFTAR 1 0,05 0,05 Laporan


Pemilihan 2020 SAMPEL Daftar
Sampel Survei Sampel
Angkatan
Kerja Nasional
Februari 2020

2 Mengikuti II.A.11 26 - 30 JAM 24 0,15 0,36 Foto kopi


Pelatihan JAN Sertifikat
Instruktur 2020
Nasional
Survei
Angkatan
Kerja Nasional
Maret 2020

3 Menjadi II.A.12 18 – 20 JAM 24 0,02 0,48 Foto kopi


Instruktur FEB Sertifikat
Nasional 2020
dalam
Pelatihan
Petugas
Lapangan
Survei
Angkatan
Kerja Nasional
Maret 2020

4 Melakukan II.D.2 13-15 TABEL 10 0,16 1,6 Laporan


pemeriksaan NOV Jumlah
tabel-tabel 2019 Tabel yang
yang akan diperiksa
disajikan dan daftar
dalam isi publikasi
yang
publikasi Profil
dilegalisasi
Pengangguran atasan
di DKI Jakarta
Tahun 2019

Catatan dan laporan ini sangat berguna bagi Pejabat Fungsional Statistisi untuk memonitor perkiraan nilai
angka kredit yang sudah didapat pada setiap butir kegiatan. Dengan mengetahui total perkiraan angka
kredit, maka apabila sudah melebihi dari yang dipersyaratkan untuk naik pangkat, catatan tersebut
merupakan lampiran beserta dengan bukti dokumentasi lainnya. Bentuk dokumentasi agar menyesuaikan
dengan buku pedoman.

B. Sistem Informasi Jabatan Fungsional (Sijafung)


Sistem Informasi Jabatan Fungsional (Sijafung) merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengelola
penilaian mulai dari usulan yang dibuat oleh pejabat fungsional, alokasi ke tim penilai oleh tim sekretariat
sampai dengan melakukan penilaian oleh tim penilai. Bagi Pejabat Fungsional Statistisi, aplikasi ini dapat

10
mempermudah untuk menyimpan kegiatan dan penyusunan SPMK dan DUPAK. Tata Cara penggunaan
aplikasi sijafung untuk Pejabat Fungsional adalah sebagai berikut:
• SiJafung dapat diakses pada alamat jafung.bps.go.id. Setelah muncul halaman awal, klik tombol
login untuk melakukan login.

Gambar 1. Halaman awal SiJafung

• Gunakan username dan password community BPS untuk login.

Gambar 2. Tampilan login

• Setelah berhasil login, selanjutnya akan muncul halaman awal sebagai pejabat fungsional.
Pastikan data diri seperti nama dan jabatan sesuai dengan kondisi saat ini.

11
Gambar 3. Halaman awal setelah login sebagai fungsional

• Selanjutnya untuk mulai melakukan usulan, klik submenu “Usulan” pada bagian Menu Utama.

Gambar 4. Halaman entri usulan

• Pada tab “Tambah Usulan”, pilih butir kegiatan dengan klik ikon panah ke bawah (↓) yang berisi butir
kegiatan satu jenjang dibawah dari jenjang jabatan fungsional saat ini, sama dengan (=) yang berisi
butir kegiatan sesuai jenjang jabatan fungsional saat ini, maupun panah ke atas (↑) yang berisi butir
kegiatan satu jenjang di atas dari jenjang jabatan fungsional saat ini. Pilihan butir kegiatan yang dapat
dipilih sudah disesuaikan berdasarkan aturan yang berlaku, sehingga pejabat fungsional tidak dapat
mengusulkan kegiatan dari tingkat yang berbeda (fungsional terampil tidak dapat mengusulkan kegiatan
fungsional ahli maupun sebaliknya). Selain itu, fungsional juga tidak dapat mengusulkan kegiatan
yang berasal dari dua jenjang di atasnya (fungsional ahli pertama tidak dapat mengusulkankegiatan
ahli madya, dsb). Tampilan butir kegiatan yang dapat dipilih dapat dilihat pada gambar 5.

12
Gambar 5. Master butir kegiatan

• Isi nama kegiatan dengan lengkap, yang secara spesifik membedakan satu kegiatan dengan
kegiatan lain.
• Isi volume kegiatan dengan angka, jika isian berupa desimal gunakan titik (.) sebagai pemisah
antara satuan dengan nilai desimal (Misal 0.25).
• Satuan kegiatan serta perhitungan angka kredit dilakukan secara otomatis oleh sistem.
• Isi tanggal kegiatan mulai dan selesai dengan memilih tanggal pada kotak tanggal yang tersedia,
pengisian juga dapat dilakukan dengan mengentri secara manual dengan format yyyy-mm-dd.
Tanggal dapat berupa satu waktu maupun rentang waktu.
• Isi bukti fisik kegiatan dengan menyebutkan bukti fisik yang akan dilampirkan.
• Klik Simpan. Tampilan halaman entri usulan yang sudah diisi dapat dilihat pada gambar 6.

13
Gambar 6. Halaman entri usulan yang telah diisi

• Setelah butir kegiatan disimpan, maka halaman akan berpindah pada halaman Daftar Usulan yang
menampilkan butir-butir kegiatan yang telah dientri. Adapun untuk melakukan pengentrian butir
selanjutnya dapat dilakukan dengan klik tab “Tambah Usulan” dan mengulangi tahapan pada poin-
poin sebelumnya. Butir kegiatan yang telah dientri pada tab “Daftar Usulan” dapat diubah dengan
klik ikon pada kolom edit, serta dapat dihapus dengan klik ikon pada kolom hapus. Untuk melihat
detail usulan dapat dilakukan dengan klik ikon pada kolom detail. Fungsional dapat melihat usulan
angka kredit pada unsur utama, unsur penunjang, dan total di bagian bawah tabel butir kegiatan y ang
telah dientri (Dapat dilihat pada gambar 7).

Gambar 7. Halaman daftar usulan

• Klik tombol masukkan data DUPAK untuk mengisi identitas DUPAK. Nomor DUPAK digenerate oleh
sistem sehingga tidak bisa diisi secara manual oleh pengusul, nomor ini sudah disesuaikan
menggunakan tahun, kode provinsi, serta nomor urut DUPAK.
• Isi Bahan penilaian awal dan akhir dengan memilih kotak tanggal yang tersedia atau dengan
14
mengentri secara manual dengan format yyyy-mm-dd.
• Isi Lampiran dengan menyebutkan lampiran yang akan disertakan pada DUPAK (Misal SPMK, bukti
fisik, dsb).
• Isi NIP Penandatangan, nama penandatangan, serta jabatan penandatangan dengan NIP Eselon 3
(Atau yang sesuai aturan jenjang).
• Isi tempat penandatangan yang sesuai, serta tanggal penandatangan yang merupakan tanggal
DUPAK, lalu klik Simpan. Halaman entri identitas DUPAK dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 8. Entri identitas DUPAK

• Setelah klik simpan, halaman akan berpindah pada halaman Daftar DUPAK yang menampilkan data
DUPAK yang telah dientri. DUPAK yang telah dientri dapat diubah dengan klik ikon pada kolomedit
dupak, serta dapat dicetak dengan klik cetak DUPAK (Gambar 9).

Gambar 9. Halaman daftar DUPAK

• Klik ikon pada kolom entri SPMK untuk mengisi SPMK dari kegiatan yang diusulkan, kemudian
15
akan muncul halaman entri identitas SPMK.
• Isi NIP Penandatangan dengan NIP atasan langsung (Eselon 4 atau yang sesuai aturan jenjang),
begitu juga dengan nama, jabatan, pangkat, dan unit kerja penandatangan.
• Isi Tempat Penandatangan yang sesuai dan tanggal penandatangan yang merupakan tanggal
SPMK tersebut. Selanjutnya klik simpan (Gambar 10).

Gambar 10. Halaman entri identitas SPMK

• Setelah klik simpan, pada halaman daftar DUPAK sudah terisi SPMK yang dapat diubah dengan
klik ikon pada kolom “entri SPMK” serta dapat dicetak dengan cara klik ikon pada kolom “cetak
SPMK”. SPMK yang degenerate oleh sistem sudah menyesuaikan dengan kelompok kegiatan yang
dientri oleh pengusul.

Gambar 11. Halaman daftar SPMK

• Untuk mengirimkan usulan yang sudah dientri, dilakukan dengan klik tombol Kirim Usulan
(Gambar 12).
• Sebelum tombol kirim usulan diklik, maka usulan masih dapat diubah, dan belum dapat diproses
oleh admin untuk dikirim ke tim penilai. Sehingga jika pengusul sudah merasa yakin dengan apa
yang diusulkan, maka klik kirim adalah tahap akhir dari proses pengusulan DUPAK tersebut. Tombol
kirim usulan tidak akan muncul jika salah satu persyaratan (DUPAK atau SPMK) belum dibuat.
Pastikan DUPAK dan SPMK sudah ditandatangani oleh atasan sebelum klik tombol kirim
usulan, sehingga perubahan pada butir kegiatan yang diusulkan masih dapat dilakukan. Hal ini
16
untuk mengantisipasi adanya perbedaan usulan hardcopy dengan usulan online menggunakan
Sijafung.

Gambar 12. Halaman daftar DUPAK yang sudah lengkap

• Setelah klik tombol kirim usulan maka halaman berpindah pada menu “DUPAK” di bagian Menu
Utama. Menu ini menampilkan DUPAK yang telah dikirimkan, untuk keperluan cetak ulang jika
diperlukan. Namun DUPAK ini tidak dapat diubah sebab sudah dikirimkan pada proses sebelumnya.

Gambar 15. Menu DUPAK

17
• Selanjutnya fungsional dapat memantau progress dari pengusulan DUPAK yang telah dilakukan
melalui menu progress (Gambar 16).

Gambar 16. Halaman menu progress

• Klik ikon pada kolom progress untuk melihat detail progress pengusulan DUPAK.
• Setelah usulan online dikirimkan, siapkan berkas DUPAK dan SPMK yang telah dicetak dari
SiJafung, serta bukti fisik dan kelengkapan lainnya. Kirimkan ke Kepala Biro SDM Badan Pusat
Statistik bersama dengan surat pengantar dari eselon II.

18
BAB 4
PELAPORAN

TUJUAN INSTRUKSIONAL:
Pada bab ini diharapkan peserta akan dapat memahami:
❖ Syarat-syarat mengajukan usulan penetapan angka kredit.
❖ Jenis formulir yang disertakan dalam laporan.

S
ecara umum seluruh pejabat fungsional harus mengusulkan angka kredit kepada sekretariat tim
penilai untuk ditetapkan angka kreditnya, apabila pejabat fungsional tersebut sudah merasa dapat
mencukupi nilainya untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi. Namun untuk keperluan perencanaan
karier bagi pejabat statistisi sendiri maupun bagi pejabat struktural yang membawahinya, pejabat statistisi
dapat mengajukan angka kredit walaupun menurut perhitungan yang bersangkutan angka kredit yang
diperoleh belum cukup untuk naik pangkat/jabatan. Dokumen yang harus dilampirkan untuk pengajuan
penilaian adalah:
➢ Surat Usul Penilaian Angka Kredit dari Eselon 2.
➢ Fotocopy Penetapan Angka Kredit yang terakhir.
➢ Formulir DUPAK yang sesuai dengan jenjang jabatannya.
➢ Formulir SPMK sesuai dengan unsur kegiatan yang dilakukan.
➢ Surat Tugas/Laporan Kegiatan menurut butir kegiatan.
➢ Bukti fisik kegiatan yang telah diurutkan sesuai dengan nomor urut pada SPMK
Dokumen usulan penilaian kemudian disatukan dalam bentuk soft file dengan susunan sebagai berikut:
• Bukti Fisik usulan disimpan dalam folder utama dan diberi nama “Statistisi_Nama”
• Di dalam folder utama terdiri dari folder administrasi dan folder bukti fisik.
• Folder administrasi terdiri dari file-file sebagai berikut: DUPAK, SPMK, PAK, SK terakhir, SK
Kenaikan Pangkat terakhir, SK Kenaikan Jabatan terakhir, dll. File di beri nama sesuai dengan file
yang dilampirkan.
• Folder bukti fisik terdiri dari folder unsur kegiatan dan diberi nama unsur kegiatan. Nama folder bukti
fisik terdiri dari:
a. Folder Unsur Pendidikan: “I.Pendidikan”
b. Folder Unsur Penyediaan Data dan Informasi: “II. Penyediaan Data dan Informasi”
c. Folder Unsur Analisis dan Pengembangan: “III. Analisis dan Pengembangan”
d. Folder Unsur Pengembangan Profesi: “IV. Pengembangan Profesi”
e. Folder Unsur Penunjang: “V. Penunjang”
• File-file bukti fisik diletakkan dalam folder unsur yang diberi nama “nomor urut dan uraian kegiatan”
sesuai dengan yang tertera pada SPMK.
• Folder bukti fisik dapat dikirimkan melalui tautan dan di email ke jafung@bps,go,id dengan subjek
Usulan Penilaian Statistisi_”Nama”

19
LAMPIRAN

20
21

Anda mungkin juga menyukai