DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. ii PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 1 A. B. Latar Belakang............................................................................................................................. 1 Maksud dan Tujuan..................................................................................................................... 1
INDIKATOR KINERJA UTAMA ................................................................................................................. 2 A. B. Dasar Penetapan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Klaten ....................................... 3 Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengadilan Agama Klaten ........................................................... 3
PENUTUP ................................................................................................................................................ 7
Halaman | ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama, yang dimaksud dengan Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis sebuah organisasi, dimana setiap Instansi Pemerintah wajib menetapkan indikator kinerja utama di lingkungannya masing-masing. Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi, maka setiap instansi pemerintah dituntut untuk menetapkan Indikator Kinerja Utama di lingkungan masing-masing. Tuntutan demikian sangat beralasan karena seringkali terjadi ketidakselarasan dalam penetapan indikator kinerja sehingga menyebabkan hasil yang disajikan tidak sesuai dengan perencanaan instansi atasannya bahkan dengan perencanaan nasional.
Halaman | 1
Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) dilakukan oleh setiap instansi pemerintah yang meliputi Kementerian Koordinator/Kementerian Negara/Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen, Sekretariat Jenderal Lembaga Tinggi Negara dan Lembaga Lain yang menjalankan fungsi pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten. Oleh karena itu diperlukan koordinasi yang baik di dalam tubuh instansi tersebut sehingga penyusunan Indikator Kinerja Utama dapat dilaksanakan dengan baik dan penerapannya dilakukan secara integratif di antara unit kerja di dalamnya. Indikator Kinerja Utama instansi pemerintah harus selaras antar unit organisasi. Cakupan Indikator Kinerja Utama pada setiap tingkatan unit organisasi meliputi indikator kinerja keluaran (output) dan hasil (outcomes) dengan tatanan sebagai berikut : 1. Indikator Kinerja Utama (IKU) pada tingkat Kementerian Negara/
Departemen/LPND/Pemerintah Provinsi/Pemerintah Kabupaten/ Pemerintah Kota, sekurang-kurangnya adalah indikator hasil (outcomes) sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsi. 2. Indikator Kinerja Utama (IKU) pada unit organisasi setingkat Eselon I adalah indikator hasil (outcomes) dan atau keluaran (output) yang setingkat lebih tinggi dari keluaran (output) unit kerja di bawahnya. 3. Indikator kinerja utama (IKU) pada unit kerja setingkat Eselon II/Satuan Kerja/SKPD/unit kerja mandiri sekurang-kurangnya adalah indikator keluaran (output) Keberhasilan Indikator Kinerja Utama secara makro pada suatu lembaga tidak hanya ditentukan oleh satu instansi/unit kerja, tetapi dipengaruhi oleh keberhasilan instansi/unit
Halaman | 2
kerja lain. Oleh karena itu, Indikator Kinerja Utama pada level lembaga (yang memiliki unit kerja di bawahnya) harus pada tingkat indikator hasil (outcomes) dan secara bertahap ditingkatkan pada indikator manfaat (benefit) dan dampak (impacts). Untuk tingkat unit kerja/satuan kerja, indikator kinerja yang digunakan harus lebih rinci dan spesifik, namun tetap harus diperhatikan keselarasan dan keseimbangan dengan indikator kinerja unit-unit kerja lain serta dengan tingkat instansi pemerintah/lembaga. Dengan demikian mulai dari bagian terkecil suatu organisasi sampai bagian terbesarnya sejak awal sudah selaras satu sama lain sehingga perencanaan instansi sampai perencanaan nasional dapat tercapai.
Halaman | 3
kepentingan (stakeholders) baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan diupayakan untuk memenuhi karakteristik kinerja yang baik dan cukup memadai guna pengukuran kinerja satuan kerja organisasi. Tolak ukur Indikator Kinerja Utama yang baik dan cukup memadai untuk pengukuran kinerja satuan kerja organisasi antara lain: Spesifik Dapat dicapai Relevan Menggambarkan keberhasilan Dapat dikualifikasi dan diukur
Indikator kinerja utama tersebut dapat digunakan untuk beragam kepentingan, antara lain: a. Perencanaan jangka menengah b. Perencanaan tahunan c. Penyusunan dokumen penetapan kinerja d. Pelaporan akuntabilitas kinerja e. Evaluasi kinerja f. Pemantauan dan pengendalian kinerja pelaksanaan program dan
kegiatankegiatan; Pengadilan Agama Klaten telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Klaten Nomor : W11A24/03/OT.01.1 /I/2010, tanggal 5 Januari 2010, dapat dilihat dalam matriks sebagai berikut :
Halaman | 4
No
Kinerja Utama
Peningkatan Penyelesaian Upaya Mediasi Peningkatan Penyelesaian perkara secara tepat waktu Peningkatan tertib administrasi perkara Terjaminnya tata kelola Pengadilan yang baik dan benar
Penjelasan
Perbandingan antara mediasi yang disepakati dengan jumlah mediasi yang diterima dan menjadi perkara Perbandingan antara perkara yang sudah diminutasi dengan disampaikan Salinan Putusan/Akta Cerai kepada para pihak pencari keadilan dengan jumlah perkara yang diregister. Perbandingan antara Sisa perkara yang diminutasi dan disampaikan kepada para pihak pencari keadilan dengan jumlah sisa perkara Perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti hasil pengawasan internal (Tim Pengawasan Pengadilan Tingkat Pertama dan Badan Pengawasan) dan eksternal Perbandingan prosentase proses putusan perkara yang sudah diminutasi dan dapat didownload di website Pengadilan Tingkat Pertama (Sesuai SK KMA No 1-144 Th 2011 tentang Keterbukaan informasi peradilan) dengan perkara yang diputus.
Penanggung Jawab
Panitera/Sekret aris Pengadilan Tingkat Pertama
Sumber Data
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Tri wulan dan Laporan Tahunan.
Terselesainya perkara sesuai dengan asas cepat, sederhana dan biaya ringan Terlaksananya tertib administrasi perkara sesuai dengan pola bindalmin Pengawasan jalannya penyelengaraan Pengadilan sesuai dengan aturan yang berlaku
Panitera/Sekret aris Pengadilan Tingkat Pertama Ketua Pengadilan Tingkat Pertama dan Panitera/Sekretari s Pengadilan Tingkat Pertama
Halaman | 5
Peningkatan pengunaan IT dalam Pengelolaan administrasi Meningkatan sistem pengelolaan tata persuratan Meningkatan sistem Pengelolaan Barang Inventaris Milik Negara Meningkatan tata kelola Perpustakaan Peningkatan tata laksana kepegawaian yang tertib dan akurat Peningkatan pengelolaan Administrasi Keuangan
Pengembangan dan pemanfaatan IT dalam pengelolaan Administrasi Perkara dan Administrasi Kesekretariatan ( SIADPA, SIMPEG ) Terwujudnya sistem pengelolaan tata persuratan yang efektif dan efisien
Perbandingan prosentase surat yang masuk dan surat keluar dengan arsip yang tersimpan
Panitera / Sekretaris Pengadilan Tingkat Pertama dan Kaur Umum Panitera / Sekretaris Pengadilan Tingkat Pertama dan Kaur Umum Panitera/Sekret aris Pengadilan Tingkat Pertama dan Kaur Umum Panitera/Sekret aris Pengadilan Tingkat Pertama dan Kaur Kepegawaian Panitera/Sekret aris Pengadilan Tingkat Pertama dan Kaur Keuangan
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.
Perbandingan Barang Milik Negara yang terdaftar di KPKNL dengan Barang Milik Negara yang berada di Pengadilan Agama Klaten Perbandingan buku buku yang dikirimkan dari Mahkamah Agung dan pengadaan buku sesuai / tidak dengan buku yang berada di Perpustakaan Perbandingan antara SDM Teknis yang diajukan untuk mengikuti diklat dengan jumlah SDM yang tidak pernah mengikuti diklat.
Mewujudkan tata kelola perpustakaan yang profesional Pengembangan tata laksana Kepegawaian untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Pengadilan Agama Klaten Pengelolaan sistem manajemen keuangan yang tertib, efektif dan akuntabel
10
11
Halaman | 6
Keberhasilan Indikator Kinerja Utama secara makro pada suatu lembaga tidak hanya ditentukan oleh satu instansi/unit kerja, tetapi dipengaruhi oleh keberhasila instansi/unit kerja lain. Oleh karena itu, Indikator Kinerja Utama pada level lembaga (yang memiliki unit kerja di bawahnya) harus pada tingkat indikator hasil (outcomes) dan secara bertahap ditingkatkan pada indikator manfaat (benefit) dan dampak (impacts) dan atau Indikator kinerja utama pada unit organisasi setingkat eselon I menggunakan indikator hasil (outcome) sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsi; dan untuk Indikator kinerja utama pada unit organisasi setingkat eselon II/SKPD/unit kerja mandiri sekurang-kurangnya menggunakan indikator keluaran (output). Indikator Kinerja Utama yang baik dan cukup memadai untuk pengukuran kinerja satuan kerja organisasi harus memenuhi kriteria antara lain: Spesifik, dapat dicapai, relevan, menggambarkan keberhasilan, dan dapat dikualifikasi dan diukur. Karenanya Satuan Kerja Pengadilan Agama Klaten telah menetapkan Indikator Kinerja Utamanya yang berdasarkan Surat Keputusan Panitera/Sekretaris 5 Pengadilan Agama Klaten Nomor: W11
Halaman | 7
LAMPIRAN:
TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA KLATEN KETUA PENGADILAN AGAMA KLATEN Menimbang : 1. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Instansi Pemerintah; Bahwa dengan berakhirnya masa Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahap pertama Tahun 2004 2009, dan dimulainya Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahap kedua Tahun 2010 2014 maka Mahkamah Agung perlu meninjau kembali atau mereview untuk penyempurnaan Indikator Kinerja Utama (IKU).
2.
Mengingat
Memperhatikan
Undang-undang Nomor : 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor : 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. 2. Undang-undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. 3. Undang-undang Nomor : 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. 4. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 5. Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009. 6. Peraturan Presiden Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja 7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9 M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja. : Hasil Rapat Tanggal 31 Desember 2009 tentang Pembahasan Indikator Kinerja
Halaman | 8
: 1.
Utama (IKU) disinkronisasikan dengan Rencana Strategis (Renstra) Mahkamah Agung Republik Indonesia Tahun 2010 2014. MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA KLATEN TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA KLATEN TAHUN ANGGARAN 2010. Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh Pengadilan Agama Klaten, untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kinerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen Rencana Strategis Pengadilan Agama Klaten tahun 2010 s/d 2014. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evaluasi terhadap pencapaian kinerja dilakukan oleh setiap pimpinan satuan kerja dan disampaikan kepada MENPAN. Dalam rangka lebih meningkatkan efektivitas pelaksanaan keputusan/peraturan ini, Panitera/Sekretaris diberikan tugas untuk : a. Melakukan review atas capaian kinerja setiap satuan kerja dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan dalam laporan akuntabilitas kinerja. b. Melakukan evaluasi terhadap keputusan/peraturan ini dan melaporkan kepada Ketua Pengadilan Agama Klaten. Keempat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Klaten Pada Tanggal :05 Januari 2010 Ketua Pengadilan Agama Klaten
Pertama
Kedua
Ketiga
Halaman | 9