Anda di halaman 1dari 8

p-ISSN : 2502-0625, e-ISSN: 2715-7571

Jurnal Al-Taujih Volume 9 No. 1 Januari - Juni 2023 Hal 1-8


Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/attaujih/
Received Desember 14th 2021; Accepted june 20th 2023; Published July 16th 2023

TINGKAT QUARTER LIFE CRIRIS PADA MAHASISWA DI MASA PANDEMIC


COVID-19

Lutfiana Nurul Afifah* & Muslikah


nalutfiana.bk17@students.unnes.ac.id; muslikah@mail.unnes.ac.id
Universitas Negeri Semarang

Abstract : The high level of the quarterly crisis resulted in an identity crisis experienced by
students during the Covid-19 pandemic. The purpose of this study was to describe the level of the
quarter lisfe crisis in college students during the Covid-19 pandemic. The research method used
is descriptive quantitative. Through proportionate stratified random sampling technique, 177
student samples were obtained as a source of research data representing the population, namely
students majoring in Guidance and Counseling, State University of Semarang. The research data
were analyzed by descriptive statistical formulas so that the results obtained that the level of
quarter lisfe crisis in students was in the moderate to high category (M = 94.11; SD = 4.671).
Keywords: quarter life crisis; covid-19; stidents.

Abstrak : Tingkat quarter lisfe crisis yang tinggi mengakibatkan krisis identitas yang dialami
mahasiswa di masa pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
tingkat quarter lisfe crisis pada mahasiswa di masa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Melalui teknik proportionate stratified random sampling,
maka diperoleh 177 sampel mahasiswa sebagai sumber data penelitian yang mewakili populasi
yaitu mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang. Data penelitian
dianalisis dengan rumus statistik deskriptif sehingga diperoleh hasil bahwa tingkat quarter lisfe
crisis pada mahasiswa berada pada kategori sedang menuju tinggi (M= 94,11; SD=4,671).
Kata Kunci: quarter life crisis; covid-19; mahasiswa.
A. PENDAHULUAN wabah akan berakhir juga merupakan
Sejak Maret 2020, ditetapkan pandemi ketidakpastian yang membuat semua lapisan
berskala global yang diakibatkan oleh virus masyarakat merasa tertekan, dari golongan
covid-19 (corona virus disease 2019) yang menengah ke bawah sampai golongan
menyebabkan banyak negara menetapkan menengah ke atas. Dampak psikologis yang
kebijakan baru. Kebijakan yang ditetapkan dialami setiap individu ternyata cukup parah,
pemerintah mulai dari pembatasan sosial bahkan mungkin sama parahnya dengan
sampai dengan pembatasan fisik (Le, Nicole et dampak dari virus itu sendiri. (Taylor, 2019).
al., 2020). Dampak dari pandemi sangat
Keadaan darurat yang menimbulkan berpengaruh pada tatanan kehidupan
ketidakpastian dan juga kebingungan ini masyarakat, banyak sekali perubahan-
berdampak pada keadaan psikologis perubahan yang terjadi khususnya di kalangan
masyarakat. Kewajiban dalam pemenuhan mahasiswa. Mahasiswa saat ini sedang berada
kebutuhan terhambat karena keadaan pandemi, pada fase perkembangan dewasa awal dimana
sedangkan kondisi ini mengakibatkan banyak pada tahap ini terdapat banyak tuntutan baru
individu kehilangan pekerjaan yang menjadi yang harus mereka penuhi. Dewasa awal
sumber penghasilan mereka selama ini. Kapan adalah masa pencarian yang penuh dengan

1
kejutan, karena banyak permasalahan baru harus dijalani, seperti memilih pasangan,
yang harus mereka pecahkan sendiri, masa ini memperoleh tempat tinggal tetap, dan merasa
juga menjadi periode isolasi sosial bagi memiliki identitas yang jelas (Robinson,
mereka, terjadi ketegangan sosial dan 2015).
penyesuaian diri terhadap pola hidup yang Di masa pandemi saat ini, tantangan
baru, juga perubahan nilai pada dirinya sendiri yang dihadapkan pada masa kehidupan dewasa
(Hurlock; Afnan, 2020). Mahasiswa saat ini awal adalah tentang sebuah komitmen, baik
sedang berjuang untuk menyesuaikan diri dalam suatu hubungan, organisasi, peran
karena dengan adanya rencana hidup untuk sebagai mahasiswa dan lain sebagainya.
mempersiapkan masa depan seringkali Ketika komitmen yang tertanam tersebut
membuat mereka merasa cemas, bingung, dan berubah menjadi perasaan negatif dan terkunci
juga bimbang dalam menentukan sesuatu. dalam sebuah fase krisis, atau dengan kata lain
Ditambah lagi dengan kondisi pandemi, individu membatasi dirinya dalam
banyak mahasiswa yang mengeluh terkait mengungkapkan perasaan yang dirasakan
perkuliahan yang tidak berjalan seperti karena merasa terkunci oleh sebuah tuntutan
biasanya. Mahasiswa merasa bingung dengan dari orang lain maupun tuntutan sebuah peran
metode pembelajaran daring, bosan dan tidak yang sedang dijalani (cf Laing; Robinson,
memahami materi perkuliahan secara optimal, 2015). Teori munculnya kedewasaan
nilainya menurun drastis, serta merasa bingung menekankan bahwa individu yang menginjak
setelah lulus dimasa pandemi mereka akan usia dewasa muda akan memprioritaskan
melanjutkan perjalanannya kemana. kemandirian daripada komitmen. Selama fase
Mahasiswa biasanya berada pada masa ini, kemandirian dianggap berharga untuk
remaja akhir sampai dengan masa dewasa mengeksplorasi fasilitas yang dimiliki seperti
awal, yang berada pada rentang usia 18 tahun melakukan perjalanan untuk mencari
sampai 25 tahun. Pada tahap perkembangan di pengalaman dan identitas diri yang lebih jelas.
usia ini merupakan tahap meyakinkan Pada saat individu memasuki masa
pendirian dalam hidup. Salah satu karakteristik peralihan tentu tidaklah mudah. Mereka
pada masa dewasa awal yaitu, masa dimana melewati satu tahap untuk melanjutkan tahap
individu mulai menyesuaikan diri dengan selanjutnya, ada ketidakstabilan dan
kebebasan yang dimiliki sebagai cara hidup ketidakpastian mengenai pilihan-pilihan yang
baru. Individu pada masa ini dihadapkan pada dihadapkan. Dan manusia terlalu kompleks
situasi yang memaksa mereka untuk untuk dikelompokkan dalam satu konsep yang
menemukan identitas diri yang menjadi ciri jelas, serta memiliki kompleksitas masalah
dari masing-masing individu. yang saling berkaitan. Individu dalam rentang
Adanya perubahan dari masa remaja usia 18 sampai 29 tahun rentan untuk memiliki
akhir menuju dewasa awal, ditunjukkan oleh krisis kepercayaan akan kehidupan yang
beberapa ciri seperti (a) secara hukum individu benar-benar dia jalani, para ahli menyebutnya
diakui telah memasuki masa dewasa, sehingga dengan sebutan quarter life crisis atau krisis
sudah mulai memiliki izin dan identitas sendiri seperempat abad. Keberadaannya bisa
dimata negara; (b) individu sudah mampu dikarenakan adanya stres karena tidak bisa
secara mandiri dalam melakukan hal-hal yang menjalankan peran atau bisa juga
telah diatur dalam sebuah negara dan mampu menyebabkan stres pada diri individu (Hestari,
bergerak tanpa didampingi; dan (c) individu 2020).
sudah keluar dari pendidikan menengah. Quarter life crisis merupakan masa
Gambaran tersebut cukup menjelaskan bahwa perubahan yang dialami oleh individu, dimana
adanya tahap baru yang dihadapkan pada individu mengalami krisis identitas pada saat
individu di masa transisi menuju dewasa awal. mereka dihadapkan pada dunia yang lebih
Kedewasaan pada individu dapat dirasakan nyata untuk mereka jalani. Akibat yang
ketika individu telah mampu menyesuaikan ditimbulkan juga berbeda-beda, seperti rasa
diri dengan rutinitas sosial dan peran yang cemas, depresi, ketidakstabilan emosi, panic
2 Lutfiana Nurul Afifah :Tingkat Quarter Life Criris Pada Mahasiswa Di Masa Pandemic Covid-19
attack, dan rasa kehilangan untuk membangun dapat mengurangi dampak negatif dari quarter
kembali dirinya. Frustasi terhadap hubungan life crisis.
dengan pasangan, keluarga maupun teman dan B. METODE PENELITIAN
rencana masa depan juga menjadi alasan Penelitian ini adalah penelitian deskriptif
terjadinya krisis yang dialami oleh individu. kuantitatif untuk mendeskripsikan atau
Adanya perasaan pesimis, khawatir, perasaan memberikan gambaran terkait tingkat quarter
bersalah karena merasa belum melakukan apa- life crisis pada mahasiswa di masa pandemi.
apa, gelisah dan juga tak berdaya (Robbin & Subjek penelitian yang digunakan adalah
Wilner, 2001). mahasiswa Bimbingan dan Konseling,
Tidak semua individu dapat melalui Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
quarter life crisis ini dengan baik. Apalagi Semarang. Teknik sampel yang digunakan
dimasa pandemi seperti ini, mahasiswa adalah teknik Proportionate stratified random
dihadapkan dengan perubahan-perubahan dan sampling sehingga diketahui jumlah sampel
penyesuaian baru. Sejalan dengan Hasanah penelitian adalah 177 mahasiswa untuk
(2020) yang mengatakan bahwa selama masa mewakili populasi yang berjumlah 360
pandemi covid-19 mahasiswa mengalami mahasiswa.
depresi, yaitu sebanyak 3,4% pada kategori Penelitian ini menggunakan instrumen
depresi berat, 17% pada kategori sedang, dan Skala Quarter Life Crisis. Instrumen yang
21,1% pada kategori ringan. Penelitian lain digunakan pada penelitian ini dikembangkan
juga menyatakan adanya permasalahan berdasarkan teori dari Robbin & Wilner (2001)
psikologis pada mahasiswa baru yang yang menyatakan terdapat tujuh aspek dari
mengalami culture shock pada saat menjalani quarter life crisis yaitu kebimbangan terhadap
perkuliahan secara online (Chafsoh, 2020). identitas, kecemasan mengambil peran
Kondisi pandemi saat ini bukan hanya dewasa, ketakutan akan kegagalan, ragu dan
mengambil nyawa oranng-orang yang penilaian negatif terhadap diri, kebimbangan
terinfeksi virus, tetapi juga mempengaruhi dalam mengambil keputusan, kekhawatiran
kesehatan mental banyak orang. Penelitian dari terhadap hubungan relasi, dan kekhawatiran
Pine Rest Christian Mental Health Service bahwa masa kuliah tidak membuatnya
memperkirakan sebesar 32% peningkatan memiliki persiapan matang untuk masa depan.
kasus bunuh diri yang disebabkan karena stres Ketujuh aspek tersebut kemudian
kehilangan orang yang dicintai, kesepian dikembangkan menjadi 15 indikator yaitu
karena harus menjalani karantina, dan peran dan kebutuhan seperti apa yang perlu
kehilangan pekerjaan. Permasalahan yang diambil, bagaimana menghadapi kegagalan
terjadi pada kebanyakan kasus yang dialami dan bangkit untuk kembali mencoba, tanggung
oleh mahasiswa terdapat indikasi karena jawab terhadap diri sendiri dan masa depan,
adanya keterlibatan quarter life crisis dalam ketakutan terhadap lebel apa yang akan
kemampuan individu mengontrol dan disematkan oleh orang sekitar, teman sebaya
mengelola emosinya dalam mengatur perasaan mendapati keberhasilan, takut untuk
dan juga sikapnya. mengambil risiko dalam mengejar mimpi,
Sementara kebanyakan orang yang situasi tidak sejalan dengan ekspektasi, ragu
mengalami krisis seperempat abad ini, sangat dan merasa kurang terbuka terhadap
sedikit yang menyadari transisi ini. kapabilitas diri dalam menghadapi tantangan
Kecerdasan emosional membantu baru, merasa bingung dan takut, tidak adanya
menegosiasikan krisis seperempat kehidupan pengalaman, komitmen pada (karir, keluarga,
dengan lebih sukses karena seseorang mampu dan pertemanan), prioritas vs ekspektasi,
merespon perasaan pribadi tanpa kehilangan kesiapan menjalin hubungan romantis,
kendali, kemampuan yang berkembang seiring kesulitan untuk beradaptasi dengan identitas
bertambahnya usia (Robinson, Wright & dewasa, pembelajaran di universitas dianggap
Smith, 2013). Dengan begitu artinya tingginya tidak cukup berguna dalam menghadapi
kecerdasan emosi yang dimiliki oleh individu tahapan kehidupan. Dari indikator tersebut
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 9 No.1 Januari – Juni 2023 3
dikembangkan lagi menjadi 31 item
pernyataan favorable dan unfavorable. 50%
Teknik pelaksanaan pada penelitian ini 40%
30%
menggunakan skala likert dengan lima pilihan 20%
jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), 10%
Cukup Sesuai (CS), Tidak Sesuai (TS), dan 0%
Sangat Tidak Sesuai (STS). Pemberian skor
item favorable dimulai dari angka 5 pada
pilihan jawaban Sangat Sesuai (SS) hingga
angka 1 pada pilihan jawabn Sangat Tidak
Sesuai (STS). Sedangkan untuk item
Gambar 1. gambar dengan resolusi cukup
unfavorable pemberian skor dimulai dari
angka 1 pada pilihan jawaban Sangat Sesuai
Analisis statistik deskriptif terkait lima
(SS) hingga angka 5 pada pilihan jawaban
belas indikator tingkat quarter life crisis pada
Sangat Tidak Sesuai (STS). Skala ini telah
mahasiswa yang ditampilkan pada tabel 1 di
teruji validitas dengan koefisien validitas
bawah ini.
adalah 0,312-0,690 dan teruji reliabilitasnya
(α=0,788). Untuk menjawab pertanyaan Table 1. Hasil Analisis Deskriptif Indikator
penelitian, maka teknik analsisis data yang Quarter Life Crisis
digunakan adalah teknik analisis deskriptif
dengan menggunakan aplikasi Statistic and Indikator N M SD Kate-
gori
Service Solution Version 22 (SPSS versi 22).
Peran dan 177 10,2 1,31 Tinggi
kebutuhan
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
seperti apa yang
Berdasarkan analisis statistik deskriptif
perlu diambil
data quarter life crisis, maka diperoleh hasil
Bagaimana 177 10,1 0,89 Tinggi
yang dapat mendeskripsikan mengenai tingkat menghadapi
quarter life crisis pada mahasiswa. Melalui kegagalan dan
aplikasi statistic and Service Solution Version bangkit untuk
22 (SPSS versi 22) diketahui bahwa rata-rata kembali
tingkat quarter life crisis dari 177 mahasiswa mencoba
berada pada kategori sedang menuju tinggi Tanggung jawab 177 10,2 1,19 Tinggi
(M= 94,11; SD=4,671). Sebanyak 44% terhadap diri
mahasiswa berada pada kategori sedang sendiri dan masa
dengan perolehan skor (90-96). Sebanyak 27% depan
mahasiswa memiliki tingkat quarter life crisis Ketakutan 177 2,0 0,84 Rendah
yang tinggi dengan perolehan skor (96-102) terhadap lebel
dan sebanyak 5% mahasiswa berada pada apa yang akan
kategori sangat tinggi dengan perolehan skor disematkan oleh
(>102). Terdapat 21 % mahasiswa yang orang sekitar
memiliki tingkat quarter life crisis yang berada Teman sebaya 177 2,1 0,84 Rendah
pada kategori rendah dengan perolehan skor mendapati
(85-90), dan pada kategori sangat rendah keberhasilan
dengan skor (<85) terdapat 3% mahasiswa dari Takut untuk 177 6,0 1,16 Sedang
keseluruhan jumlah responden. Pada gambar 1 mengambil
ditampilkan diagram tingkat quarter life crisis risiko dalam
mengejar mimpi
pada mahasiswa.
Situasi tidak 177 9,9 1,48 Tinggi
sejalan dengan
ekspektasi

4 Lutfiana Nurul Afifah :Tingkat Quarter Life Criris Pada Mahasiswa Di Masa Pandemic Covid-19
Ragu dan 177 4,0 1,13 Sedang 1,13), indikator merasa bingung dan takut (M
merasa kurang = 7,9; SD = 1,24), indikator tidak adanya
terbuka terhadap pengalaman (M = 7,8; SD = 1,19), indikator
kapabilitas diri komitmen pada karir, keluarga, dan
dalam pertemanan (M = 3,9; SD = 0,81), indikator
menghadapi prioritas vs ekpektasi (M = 6,0; SD = 1,08),
tantangan baru indikator kesiapan menjalin hubungan
Merasa bingung 177 7,9 1,24 Sedang
romantic (M = 6,0; SD = 1,20), dan indikator
dan takut
kesulitan untuk beradaptasi dengan identitas
Tidak adanya 177 7,8 1,19 Sedang
dewasa (M = 5,9; SD = 1,20). Kemudian tiga
pengalaman
indikator berada pada kategori rendah yaitu
Komitmen pada 177 3,9 0,81 Sedang
karir, keluarga,
ketakutan terhadap lebel apa yang akan
dan pertemanan
disematkan oleh orang sekitar (M = 2,0; SD =
Prioritas vs 177 6,0 1,08 Sedang 0,84), indikator teman sebaya mendapati
ekspektasi keberhasilan (M = 2,1; SD = 0,84), dan
Kesiapan 177 6,0 1,20 Sedang indikator pembelajaran di universitas dianggap
menjalin tidak cukup berguna dalam menghadapi
hubungan tahapan kehidupan (M = 2,1; SD = 0,81). Dari
romantis hasil keseluruhan yang telah dijabarkan,
Kesulitan untuk 177 5,9 1,20 Sedang indikator quarter life crisis berada pada
beradaptasi kategori sedang dan tinggi yang membuat rata-
dengan identitas rata tingkat quarter life crisis berada pada
dewasa kategori sedang menuju tinggi yang telah
Pembelajaran di 177 2,1 0,81 Rendah dijelaskan sebelumnya pada bagian awal
universitas pembahasan (M= 94,11; SD=4,671).
dianggap tidak Sesuai dengan hasil analisis peneliti
cukup berguna bahwa tingkat quarter life crisis pada
dalam mahasiswa berada pada kategori sedang
menghadapi menuju tinggi, hal ini menggambarkan bahwa
tahapan masa yang sedang dihadapi mahasiswa saat ini
kehidupan
adalah masa sulit bagi mereka. Pada masa ini,
mungkin mahasiswa belum memiliki
Merujuk pada tabel 1, diketahui bahwa kesadaran emosi yang cukup sehingga mereka
terdapat empat indikator yang berada pada belum sepenuhnya memiliki keberanian untuk
kategori tinggi yaitu indikator peran dan menuju masa depan sehingga beberapa
kebutuhan seperti apa yang perlu diambil (M = indikator dari quarter life crisis berada pada
10,2; SD = 1,31). Kemudian indikator kategori sedang dan tinggi. Tingginya krisis
bagaimana menghadapi kegagalan dan bangkit yang dialami mahasiswa yang berada pada usia
untuk kembali mencoba (M = 10,1; SD = 0,89) dewasa awal atau disebut dengan istilah
dan indikator tanggung jawab terhadap diri emerging adulthood tidak terlepas dari
sendiri dan masa depan (M = 10,2; SD = 1,19). bagaimana cara mereka menyikapi sebuah
Indikator terakhir yang berada pada kategori permasalahan. Hal ini sejalan dengan
tinggi yaitu situasi tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan
ekspektasi (M = 9,9; SD = 1,48). Dilanjutkan bahwa mahasiswa yang berada pada fase
dengan delapan kategori yang berada pada quarter life crisis rentan mengalami stres di
kategori sedang yaitu indikator takut untuk masa pandemi (Afnan, 2020).
mengambil risiko dalam mengejar mimpi (M = Masa pandemi adalah masa yang berat
6,0; SD = 1,16), indikator ragu dan merasa bagi semua lapisan masyarakat, dari mulai
kurang terbuka terhadap kapabilitas diri dalam golongan menengah ke bawah sampai dengan
menghadapi tantangan baru (M = 4,0; SD = golongan menengah ke atas. Hal tersebut
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 9 No.1 Januari – Juni 2023 5
mengakibatkan tekanan psikologis yang cukup Sebagai seorang praktisi nantinya,
berat dengan adanya tuntutan kebutuhan yang mahasiswa dituntut untuk mampu
tidak berubah dari sebelumnya, namun mereka mempersiapkan segala kemampuan yang
juga harus kehilangan pekerjaan yang menjadi dimiliki dengan maksimal sebelum mereka
sumber penghasilan mereka. Pandemi covid- terjun secara langsung dalam dunia kerja. Pada
19 menyebabkan remaja mengalami fase kenyataannya setelah lulus dari universitas
quarter life crisis yang menuju kearah negatif mahasiswa akan berinteraksi dengan berbagai
(Lestari & Fuada, 2021). Perasaan dan juga karakter manusia yang dapat dikatakan unik,
pandangan negatif dalam merespon suatu maka dari itu pengelolaan emosi secara bijak
masalah mengakibatkan individu terjebak pada sangat diperlukan ketika mereka masih dalam
masa quarter life crisis. tahap menuju dunia yang lebih nyata, dengan
Munculnya gejala stres pada mahasiswa begitu mereka dapat mengatur dirinya dengan
akibat pandemi covid-19 (Kartika, 2020). Hal baik. Kecerdasan emosi dapat meningkatkan
tersebut semakin menyadarkan bahwa sifat altruisme (Pamungkas & Muslikah,
kesehatan mental pada remaja yang belum 2019). Sebagai mahasiswa yang memiliki sifat
stabil apabila dibiarkan secara terus menerus altruisme yang baik akan membantu mereka
tanpa adanya pemeliharaan yang tepat akan dalam dedikasinya ketika terjun ke dunia kerja.
mengakibatkan remaja rentan mengalami Sifat kecerdasan emosi juga dapat bermanfaat
gangguan mental yang akan memicu individu dalam berbagai bidang (Petrides; Schutte &
berada pada masa quarter life crisis. Quarter Malouff, 2016), pernyataan tersebut sejalan
life crisis pada individu akan menimbulkan dengan penelitian yang menyatakan bahwa
banyak permasalahan baru meskipun banyak kecerdasan emosi memiliki peran penting
faktor yang menyebabkan individu dalam sebuah kepemimpinan (Sadri, 2012).
terkungkung dalam fase ini, namun ketika Rentannya mahasiswa mengalami
individu tidak berusaha untuk bangkit dan quarter life crisis tentunya perlu adanya upaya
keluar dari keadaan tersebut maka dampak individu itu sendiri untuk bangkit dari masa
yang akan mereka rasakan juga semakin parah. sulit yang sedang mereka hadapi. Terapi
Tingginya tingkat quarter life crisis pada pendekatan solution-focused efektif dalam
mahasiswa juga disebabkan karena kurangnya membantu individu keluar dari situasi quarter
dukungan sosial yang mereka dapatkan life crisis (Agustin, 2012). Pada masa covid-
(Ameliya, 2020). 19, perlu adanya dukungan kelompok suportif
Quarter life crisis ternyata juga tidak di masa krisis individu yang berada pada fase
terlepas dari bagaimana individu mengelola emerging adulthood (Rahmania & Tasaufi,
emosi dalam dirinya. Adanya hubungan 2020). Pentingnya peran religiusitas bagi
negatif yang signifikan antara emotional individu dalam menghadapi masa quarter life
intelligence dengan stress pada mahasiswa crisis (Habibie, et al., 2019).
dewasa awal yang berada dalam fase QLC Selain itu, sebagai upaya preventif yang
(quarter life crisis) (Cahya et al., 2021). dapat dilakukan mahasiswa dalam hal ini
Artinya, penting bagi individu dalam adalah, mahasiswa harus mulai belajar untuk
mengenali emosi yang ada pada dirinya agar mengenali segala bentuk emosi yang ada
mampu mengelola secara tepat, karena hal dalam dirinya agar dapat mengelola emosi
tersebut berpengaruh kepada bagaimana secara tepat, untuk mengurangi gangguan
individu melalui masa krisis. Kecerdasan psikologis yang mungkin saja terjadi. Individu
emosional membantu menegosiasikan krisis yang dapat membangun interaksi secara baik
seperempat kehidupan dengan lebih sukses dengan suatu kelompok, masyarakat, bahkan
karena seseorang mampu merespon perasaan dengan pasangan adalah individu yang mampu
pribadi tanpa kehilangan kendali, kemampuan untuk saling belajar satu sama lain terkait
yang berkembang seiring bertambahnya usia keterampilan emosional yang selama ini
(Robinson, Wright & Smith, 2013). mereka temui dan mampu menciptakan norma
dan pengalaman yang baik dalam interaksi
6 Lutfiana Nurul Afifah :Tingkat Quarter Life Criris Pada Mahasiswa Di Masa Pandemic Covid-19
yang mereka bangun (Schutte & Malouff, Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa
2016). Tengah : Jurnal Keperawatan Jiwa.
Hestari, S. K. (2020). Quarter Life Crisis Pada
D. SIMPULAN Mahasiswa Berorganisasi Dan Tidak
Hasil dari penelitian menunjukkan Berorganisasi. (Doctoral dissertation,
bahwa tingkat quarter life crisis pada University of Muhammadiyah Malang).
mahasiswa berada pada kategori sedang Kartika, R. (2020). Analisis Faktor Munculnya
menuju tinggi. Data yang ada telah Gejala Stres Pada Mahasiswa Akibat
membuktikan bahwa mahasiswa saat ini Pembelajaran Jarak Jauh Di Masapandemi
mengalami fase quarter life crisis. Berdasarkan Covid-19. Psikologi Fakultas Kedokteran:
hasil penelitian ini, maka mahasiswa perlu Universitas Lambung Mangkurat.
untuk mempersiapkan diri dengan berbagai Le, Nicole, et al,. (2020). Impact of
upaya dalam menghadapi masa krisis dalam government-imposed social distancing
hidupnya menuju masa depan yang menjadi measures on COVID-19 morbidity and
tujuan dalam hidup. Hal ini bertujuan untuk mortality around the world. Bull World
mengurangi tingkat quarter life crisis yang Health Organ.
mereka hadapi agar mampu menyikapi suatu Lestari, S.D. & Fuada, S. (2021). Edukasi
permasalahan dengan lebih positif. Kesehatan Mental di Masa Pandemi
Covid-19 Melalui Sharing Session
E. DAFTAR PUSTAKA Berteman “Quarter Life Crisis” bagi
Afnan, Fauzia R., Tanau, M. U. (2020). Remaja Usia 20 Tahunan. UPI: Jurnal
Hubungan Efikasi Diri dengan Stress pada Pengabdian Pada Masyarakat. Vol. 6, No.
Mahasiswa yang Berada dalam Fase 3, 2021. Doi: 10.30653/002.202163.822.
Quarter Life Crisis: Jurnal Kognisia. Pamungkas, I. M. & Muslikah (2019).
Agustin, I. (2012). Terapi Dengan Pendekatan Hubungan antara Kecerdasan Emosi dan
Solution-Focused Pada Individu Yang Empati dengan Altruism pada Siswa Kelas
Mengalami Quarter-Life Crisis. SKRIPSI. XI MIPA SMA N 3 Demak. Unnes: Jurnal
Universitas Indonesia. Edukasi. Vol. 5, No. 2, 2019.
Ameliya, R.P. (2020). Hubungan Antara Rahmania, R.A. & Tasaufi, M.N.F. (2020).
Dukungan Sosial Dengan Quarter Life Terapi Kelompok Suportif untuk
Crisis Pada Mahasiswa Tingkat Akhir. Menurunkan Quarter-Life Crisis pada
Undergraduate thesis: Uin Raden Intan Individu Dewasa Awal di Masa Pandemi
Lampung. Covid-19. Universitas Islam Indonesia:
Cahya, et al,. (2021). Emotional Intelligence Prosiding Berkala Psikologi.
Dengan Stress Pada Dewasa Awal Yang Robbins, A., Wilner, A. (2001). Quarterlife
Berada Dalam Fase QLC (Quarter Life Crisis : The Unique Challenges of Life in
Crisis). Fakultas Psikologi: Untag. Your Twenties. New York : Tarcher
Chafsoh, A. M., (2020). Munculnya Culture Penguin.
Shock Pada Mahasiswa Baru Dalam Robinson, O.C. (2015). Emerging adulthood,
Perkuliahan Daring Selama Pandemi early adulthood and quarter-life crisis:
Covid-19. Fakultas Kedokteran: Updating Erikson for the twenty-first
Universitas Lampung. century. In. R. Žukauskiene (Ed.)
Habibie, Syakarofath, & Anwar. (2019). Peran Emerging adulthood in a European
Religiusitas terhadap Quarter-Life Crisis context. New York: Routledge.
(QLC) pada Mahasiswa. Gadjah Mada Robinson, Wright, & Smith. (2013). The
Journal of Psychology (GamaJop), 5 (2). Holistic Phase Model of Early Adult
pp. 129-138. ISSN 2407-7798 Crisis. Journal of Adult Development.
Hasanah,U., dkk. (2020). Depresi Pada Sadri, G. (2012). Emotional Intelligence and
Mahasiswa Selama Masa Pandemi Covid- Leadership Development. Public Personel
19. FIKKes Universitas Muhammadiyah
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 9 No.1 Januari – Juni 2023 7
Management, 41 (3), 535-548.
doi:10.1177/009102601204100308
Schutte, N. S., & Malouff, J. M. (2016).
Comment on Developments in Trait
Emotional Intelligence Research: A Broad
Perspective on Trait Emotional
Intelligence. Emotional Review, 8 (4),
343-344.
Doi:10.1177/1754073916650499
Taylor, S. (2019). The Psychology of
Pandemics: Preparing for the Next Global
Outbreak of Infectious Disease. England:
Cambridge Scholar Publishing.

8 Lutfiana Nurul Afifah :Tingkat Quarter Life Criris Pada Mahasiswa Di Masa Pandemic Covid-19

Anda mungkin juga menyukai