Anda di halaman 1dari 8

Upaya Mengatasi Quarter Life Crisis Pada Kaum Millenial

Fakhriya Sukma Hani’ah, Sugit Zulianto


Komunikasi Terapan (A)
Universitas Sebelas Maret Surakarta

ABSTRAK
Menjadi dewasa merupakan suatu keharusan bagi setiap individu. Dimana fase peralihan yang
cukup sulit bagi sebagian orang karena munculnya banyak permasalahan kehidupan tentang
karier, percintaan, keluarga bahkan finansial. Quarter Life Crisis merupakan masa pencarian
jati diri yang biasa terjadi pada usia 20-30 tahun. Difase ini kita dapat mengenali diri kita secara
lebih mendalam dan dapat merancang rencana kehidupan kedepannya. Permasalahan pokok
dalam penelitian ini adalah banyak kaum millenial atau anak-anak muda yang mengalami
Quarter Life Crisis. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada kaum muda
yang sedang mengalami Quarter Life Crisis tentang cara mengatasi Quarter Life Crisis pada
kaum millenial saat ini. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif kualitatif dengan menganalisis teori-teori sebelumnya yang sudah diteliti.
Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui penyebab serta upaya untuk mengatasi Quarter Life
Crisis pada kaum millenial atau anak-anak muda saat ini.

Kata Kunci : Quarter Life Crisis, kaum millenial

PENDAHULUAN
Pada individu di masa peralihan Quarter Life Crisis merupakan
remaja ke dewasa merupakan masa yang sebuah perasaan khawatir dalam diri
penting bagi mereka, sebab pada masa ini seseorang yang disebabkan oleh
remaja mulai mengeksplorasi diri, hidup ketidakpastian kehidupan yang mendatang.
mandiri, pengembangan nilai-nilai dan Perasaan khawatir tersebut seputar
membangun sebuah hubungan (Papalia& hubungan relasi, karier/ pekerjaan, dan
Feldmad, 2014). Salah satu peristiwa yang kehidupan sosial yang terjadi terhadap
muncul pada masa peralihan antara remaja mereka di usia sekitar 20 an tahun. (Fischer
menuju dewasa berupa Quarter Life Crisis. dalam Habibie, Syakarofath dan Anwar,
2019).
Fenomena Quarter Life Crisis pada tahun 1980-2000. (Khadijah, 2018).
sering kali dirasakan dan dialami oleh Berdasarkan Data BPS (Biro Pusat Statistik)
individu di usia 20-an antara lain tentang tahun 2018 tercatat populasi millenial di
kesusahan ketika menghadapi situasi yang Indonesia mencapai 90 juta jiwa. Prediksi
tidak sesuai dengan keinginannya, seperti Penduduk Indonesia pada tahun 2020 pada
yang disampaikan oleh Dinda Audy Usia rentang usia 20-40 tahun diperkirakan
20 Mahasiswa UI (Universitas Indonesia) berjumlah kurang lebih 83 juta jiwa atau
dalam penelitian Safriyanti (2020) berikut sekitar 34% dari total penduduk Indonesia
ini: “Ternyata nggak sesuai passion, udah yang sekarang mencapai sekitar 271 juta
terlajur nyebur (dalam jurusannya), Gue jiwa penduduk. Jumlah ini tentu lebih besar
jadi bingung dan merasa abu-abu buat dari pada jumlah generasi Z yang hanya
kedepannya. Mau mulai dari nol belum sekitar 20% dari total penduduk Indonesia
tentu berhasil, tapi kalau terus begini bukan yaitu hanya sekitar 53 juta jiwa. (Aji,2019).
gue banget”. Faktor Quarter Life Crisis
Bagi sebagian individu, masa-masa berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
quarterlife atau di usia 20-an tahun tidak Blank Allison (2010) dalam bukunya
harus berjalan dalam sebuah krisis, didapatkan adanya sebuah perubahan
melainkan menjadi masa-masa yang dalam hubungan Interpesonal, serta adanya
menyenangkan karena ada kesempatan sebuah perubahan dalam berbagai ruang
untuk mencoba segala kemungkinan guna lingkup pekerjaan dan finansial, identitas
memperoleh makna hidup yang lebih diri hingga problematika akademik.
mendalam. Namun, beberapa individu Jika terlalu berlarut pada quarter life
lainnya ada yang menjalani masa crisis, kondisi tersebut dapat berdampak
quarterlife dengan perasaan panik, penuh buruk terhadap kehidupan seseorang. Agar
tekanan, insecure dan tidak bermakna menjadi lebih produktif dan positif,berikut
(Nash dan Murray, 2010). ada beberapa langkah yang dilakukan untuk
Istilah generasi Millenial tersebut mengatasi quarter life crisis dengan
diangkat dari istilah millennials yang mengenali diri sendiri, jangan suka
dicetuskan oleh dua pakar sejarah dan memendam masalah, jangan
penulis dari Amerika yaitu William Straus membandingkan diri sendiri dengan orang
dan Neil Howe (Aji, 2019). Kaum Millenial lain, dan membuat rencana hidup.
atau yang sering juga disebut dengan Berdasarkan permasalahan yang
Generasi Y menurut para peneliti telah dipaparkan di atas, penulis
dikelompokan pada generasi yang lahir memberikan judul penelitian yaitu Upaya
Mengatasi Quarter Life Crisis pada Kaum PEMBAHASAN
Millenial. Penelitian ini bertujuan untuk Dilema Fase Quarter Life Crisis
memberikan informasi kepada kaum Hidup diusia beranjak 20 tahun
millenial agar dapat mengatasi Quarter memang mempunyai tantangan tersendiri.
Life Crisis yang sedang dialami dan dapat Dimana kita beranjak dari remaja menuju
menjadi dewasa yang lebih baik untuk dewasa. ekspektasi yang tak seindah realita
mangatur rencana kehidupan selanjutnya. disaat memiliki beban dan harus
ditanggung jawabkan. Orang yang dalam
METODE kondisi krisis emosional yang melibatkan
Dalam penelitian ini digunakan perasaan seperti depresi, frustasi, terjebak
metode deskriptif kualitatif karena peneliti dalam kecemasan yang tidak berujung,
ingin mendeskripsikan keadaan yang akan tidak bahagia, bingung, ketakutan dan
diamati di lapangan dengan lebih spesifik, merasa sulit untuk keluar dari emosi
transparan, dan mendalam. tersebut. Sering kali merasa kehilangan
Langkah -langkah teknik analisis motivasi, merasa gagal, kehilangan percaya
data pada penelitian deskriptif kualitatif diri dan makna hidup, bahkan menjauhkan
adalah sebagai berikut : 1) Merumuskan diri dari pergaulan.
Masalah, 2) Memilih Data, 3) Memilih Fase peralihan ini memang cukup
Teknik Pengumpulan Data, 4)Kesimpulan sulit bagi sebagian orang karena munculnya
Penelitian sebagai problem kehidupan tantang karir,
Untuk sumber datanya sendiri, percintaan, keluarga bahkan finansial. Hal
sebagaimana menurut Lofland (dalam yang paling mendasar adalah tuntutan
Moleong, 2006; Syamsyi: 2010), sumber untuk bersikap lebih dewasa dan
data utama dalam penelitian kualitatif ialah menentukan arah tujuan hidup dengan
katakata, dan tindakan, selebihnya adalah tanggung jawab.
data tambahan seperti dokumen dan lain- Tahap dewasa secara mental, bisa
lain. Yang dimaksud kata-kata dan tindakan dialami siapa saja. Hal yang perlu
disini yaitu kata-kata dan tindakan orang dilakukan adalah menjalani kehidupan saat
yang diamati atau diwawancarai ini dengan fokus dan bersyukur atas setiap
merupakan sumber data utama (primer). hal yangtelah terjadi dan jangan
Sedangkan sumber data lainnya bisa berupa membandingkan diri pencapaianmu dengan
sumber tertulis (sekunder), dan orang lain.
dokumentasi seperti foto. Menurut Robinson (2015), terdapat
5(lima)fase yang dilalui oleh individu
dalam quarter life crisis antara lain : 1)Fase satunya disebabkan oleh banyaknya pilihan
pertama, adanya perasaan terjebak dalam hidup yang harus dipilih.
berbagai macam pilihan serta tidak mampu Dinilai berdampak sekitar 86%
memutuskan apa yang harus dijalani dalam pada kaum milenial yang sering merasa
hidup, 2) Fase kedua, adanya dorongan tidak nyaman, kesepian, serta depresi dalam
yang kuat untuk mengubah situasi, 3)Fase hidupnya. Terlepas itu fase ini merupakan
ketiga, melakukan tindakan-tindakan yang suatu hal yang penting untuk dialami
sifatnya sangat krusial, misalnya keluar dari seseorang. Salah satunya bisa mengenali
pekerjaan atau memutuskan suatu diri secara lebih mendalam serta
hubungan yang sedang dijalani lalu mulai mempersiapkan berbagai kemungkinan
mencoba pengalaman baru, 4)Fase keempat, yang akan ada di masa mendatang.
membangun pondasi baru dimana individu Bukanlah sesuatu yang harus
bisa mengendalikan arah tujuan ditakuti. Hal ini wajar dialami seseorang
kehidupannya, dan 5) Fase kelima, yang sedang merasakan transisi menuju
membangun kehidupan baru yang lebih fase kehidupan selanjutnya, jadi penting
fokus pada hal-hal yang memang menjadi untuk tetap berwaspada dan merangcang
minat dan sesuai dengan nilai-nilai yang strategi terbaik agar bisa menjalani hidup
dianut oleh individu itu sendiri. yang nyaman, damai dan aman dimasa
Quarter Life Crisis Problematika Para mendatang.
Millenial Mungkin memang tidak mudah bagi
Menjadi dewasa merupakan kita untuk mengahadapi krisis tersebut.
keharusan bagi setiap orang, sebab diri kita Tentunya tantangan akan dihadapi setiap
sendiri belum bisa menahan laju waktu. Tak hari dari arah yang tidak pernah mugnkin
jarang hal itu memunculkan krisis dalam kita sangka. Akan tetapi, percayalah hanya
diri sendiri. Oleh sebab itu, yang bisa kita kita yang mampu memutuskan pilihan
lakukan adalah mempersiapkan waktu setiap urusan dan mengusahakan yang
dengan sebaik-baiknya masa dewasa terbaik apa yang sedang kita jalankan.
tersebut. Penyebab Quarter Life Crisis
Quarter life crisis adalah masa Quarter life crisis adalah perasaan
pencarian jati diri yang biasa terjadi di usia takut dan cemas akan kehidupan dewasa
20-30 tahun. Biasanya krisis ini ditandani yang akan datang, seperti kita tahu, masa
dengan munculnya kebingungan serta depan memang penuh dengan misteri, baik
kebimbangan akan kehidupan. Salah soal karier, hubungan sosial hingga
pasangan hidup. Pada rentang usia 18-25
tahun seseorang mulai menerima banyak tersebut biasanya melanda orang yang
tantangan, yang kemudia memaksa untuk sudah matang dari segi finansial dan
terbentuknya pola fikir baru pada transisi pekerjaan, yang kedua mencemaskan masa
remaja menuju dewasa. depan dapat terjadi dalam keadaan apapun,
Selain tuntutan dari luar, doronga minder dengan pencapaian orang lain, dan
dari dalam diri sendiri untuk menyadari hidup tidak seindah mimpi.
mengeksplorasi juga membuat kondisi Jika terlalu berlarut pada quarter life
seseorang rentang usia ini menjadi tidak crisis, kondisi tersebut dapat berdampak
stabil, sehingga muncullah quarter life buruk terhadap kehidupan seseorang. Agar
crisis. menjadi lebih produktif dan positif,berikut
Penyebab quarter life crisis ada beberapa langkah yang dilakukan untuk
sebetulnya sudah terlihat secara jelas. Rasa mengatasi quarter life crisis dengan
takut, cemas, khawatir, hingga tekanan dan mengenali diri sendiri, jangan suka
tuntutan adalah beberapa penyebab quarter memendam masalah, jangan
life cirisis secara umum. membandingkan diri sendiri dengan orang
Setelah mengetahui pengertian dan lain, dan membuat rencana hidup. Terlepas
penyebabnya, kita akan lebih tau dan dari itu semua, quarter life crisis merupakan
mudah mencari cara mengatasi wuarter life suatu hal yang penting untuk dialami,
crisis tersebut dengan memahami bahwa tujuannya untuk mengenali diri lebih dalam
dalam hidup tidak semuanya sesuai dengan sehingga mampu mempersiapkan berbagai
apa yang kita inginkan. kemungkinan yang akan terjadi.
Upaya Mengatasi Quarter Life Crisis Dampak Quarter Life Crisis
Quarter life crisis bukan suatu hal Pada masa transisi ini ada tugas
yang harus ditakutkan. Bisa dibilang perkmbangan, misalnya mulai mandiri, ada
keadaan ini merupakan transisi menuju fase tugas untuk mengembangkan karier yang
hidup berikutnya. Oleh karena itu, penting dimulai dengan memilih pendidikan,
untuk mempersiapkan berbagai menyelesaikan dan memilih karier untuk
kemungkinan yang akan terjadi agar dapat ditekuni. Selain itu ada juga tuntutan dari
menjalani hidup yang lebih bahagia lingkungan sekitar untuk memulai
kemudian. menemukan pasangan, membentuk
Beberapa ciri-ciri quarter life crisis keluarga, dan diharapkan bisa mapan secara
yang perlu diketahui yaitu mulai dari finansial.
merasa terjebak dengan rutinitas seperti Quarter life crisis akan menjadi
merasa tertekan pada suatu keadaan dan hal ketimpangan antara tuntutan tugas
perkembangan pada masa transisi dengan hidupnya, namun proses pencarian akan
kemampuan kita. Untuk mengatasinya lebih bernilai jika mengikuti agama serta
terdapat beberapa ciri seseorang mulai dari melakukan pendekatan terhadap apa yang
meragukan kemampuan diri sendiri, diajarkan islam.
hilangnya motivasi dan mulai Pada saat seseorang mengeksplorasi
mempertanyakan tujuan hidup untuk apa diri atau pencarian nilai hidup yang disadari
terlahir di dunia. kurang baik atau bahkan tidak baik sama
Dampak dari quarter life crisis sekali, maka akan muncul rasa kekecewaan,
adalah terdapat perasaan gelisah, detak insecure, depresi hingga kehilangan arah
jantung meningkat, tidak nyaman dan tujuan hidup, mempertanyakan identitas
penurunan konsentrasi. Sedangkan depresi diri yang disebut dengan fenomena quarter
ditandai dengan tiga gejala utama yaitu life crisis.
murung atau sedih berlebihan, hilang minat Imam Al Ghazali (dalam ihya’
dan mudah lelah. Vlimud) menyatakan bahwa salah satu
Untuk mengahadapi quarter life penyebab lemahnya cinta kepada Allah
crisis, fokus dan komunikasikan adalah kuatnya cinta kita kepada dunia.
harapanmu, kendalimu dan komunikasikan Terlalu berambisi terhadap impian dunia,
dengan orang sekitar, karena obat terbaik terlalu memikirkan pencapaian pada masa
adalah obat yang tersedia ada keluarga, depan tanpa mengetahui bahwa agama juga
teman dan orang sekitar. Dan jangan ragu mempunyai hak dalam diri individu, yang
untuk mencoba meminta bantuan psikolog pada akhirnya mudah lelah dan kurang
atau ahli profesional dalam hal menangani bersyukur akibatnya kurang bersyukur.
perasaan yang terpenting jangan lupa Apa yang diharapkan tentang masa
bersyukur. depan tidak semua bernilai positif dan
Quarter Life Crisis dalam Perspektif berjalan baik, bisa saja dibalik rerumputan
Islam yang diinjak ternyata ada lubang yang bisa
Islam sebagai agaman komprehensif telah membuat diri sendiri terjatuh, mendatkan
mengatur segala aspek kehidupan manusia. diri kepada Allah SWT tentu akan
Al-quran dan hadits sebagai rujukan dalil cenderung memandang segala sesuatu
dalam islam yang menjelaskan tata cara secara positif dalam keadaan apapun, serta
hidup dari yang sifatnya kecil seperti mampu mengatasi emosional atau respon
memberi makan pada hewan hingga hal negatif dalam diri.
besar seperti konsep riba. Sejatinya, setiap Dari hal tersebut kita juga bisa
manusia akan mencari hakikat dalam belajar apapun yang kita lakukan dengan
hati yang ikhlas bisa membuat perasaan dosen, serta pihak kampus dan lain
menjadi lebih tenang agar bisa menghadapi sebagainya.
fase quarter life crisis lebih ringan berkat Dukungan sosial digunakan untuk
ketentraman jiwa, tekad yang bulat dari mengacu pada penerimaan rasa aman,
Allah SWT yang selalu memberikan rahmat. peduli, penghargaan atau bentuan yang
Dukungan Sosial untuk Mahasiswa diterima seseorang dari orang lain atau
Quarter Life Crisis kelompok. Dari keadaan tersebut hingga
Quarter life crisis merupakan bisa tau bahwa orang lain memperhatikan,
periode kritis dimana seseorang mengalami menghargai dan mencintainya dan
kecemasan dan kegelisahan karena mulai memberikan dorongan atau pengobatan
mempertanyakan arah dan tujuan hidupnya, semangat serta nasihat kepada orang lain
pencapaian yang susah diraih, kepuasan sehingga dalam dunia pendidikan sangat
terhadap apa yang sedang dijalani saat masa dibutuhkan karena berkaitan dengan
dewasa awal terutama pada mahasiswa prestasi akademik yang didapatkan oleh
tingkat akhir, dukungan sosial sangat mahasiswa.
dibutuhkan untuk mengahadapi quarter life Dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial
crisis. Adanya dukungan sosial pada dalah bantuan pada seseorang dalam
mahasiswa saat sedang mencari jati diri, mengahadapi masalah seperti nasihat, kasih
mengeksplorasi diri, insecure, ragu, cemas sayang, perhatian, pertunjuk, dan dapat
terhadap hidup dan masa depannya, juga berupa barang atau jasa yang diberikan
mahasiswa akan merasa diperhatikan, oleh keluarga maupun teman. Semakin
diperdulikan, dihargai, dihormati, dicintai, banyak orang memberikan dukungan sosial
lebih percaya diri dan kompeten dalam maka akan semakin sehat kehidupan
menjalankan aktivitasnya. seseorang. Saat seseorang didukung oleh
Mahasiswa dapat memperoleh lingkungannya maka mengatasi masalah
dukungan sosial dari teman sebaya dalam yang dihadapi akan terasa lebih mudah.
lingkungan kampus, berupa perasaan
senasib yang menjadikan adanya hubungan KESIMPULAN
saling mengerti, simpati yang tidak didapat Dari hasil analisis data di atas, kesimpulan
dari orang tuanya sekalipun. Dukungan pada penelitian ini adalah Quarter life crisis
sosial dari penelitian ini bersumber dari merupakan kondisi yang dialami individu
orang orang yang ada dilingkungan sekitar pada rentan usia 20-30 tahun, dimana fase
seperti keluarga, sahabat, teman sebaya, krisis emosional terjadi meliputi perasaan
tidak berdaya, merasa ragu dengan diri
sendiri, sering takut, cemas terhadap masa menghibur diri untuk mengalihkan
depan dan sering merasa iri dengan perasaan tidak nyaman dan kecemasan
pencapaian orang lain. yang terjadi di fase Quarter Life Crisis.
Penyebab millenial mengalami
Quarter Life Crisis ialah pengaruh DAFTAR PUSTAKA
teknologi yang semakin canggih yang
memudahkan untuk mengakses kehidupan
Fitri, V. M. (2019). Quarter Life Crisis:
dan informasi seseorang di sosial media
Mengatasi Kegalauan Generasi
yang menyebabkan individu sering tidak
Millenial.
percaya diri dan cenderung
Sari, M. A. (2021). Quarter Life Crisis
membandingkan dirinya dengan apa yang
pada Kaum Millenial. Publikasi
dilihat di sosial media
Ilmiah.
Upaya yang dilakukan oleh kaum
Sujudi, M. A., & Ginting, B. (2020).
millenial dalam menghadapi Quarter Life
Quarterlife Crisis di Masa Pandemi
Crisis adalah berusaha untuk berdamai
Covid-19 pada Mahasiswa
dengan diri sendiri dan keadaan, berusaha
Semester Akhir Universitas
terus memotivasi diri untuk terus berproses
Sumatera Utara. Buddayah: Jurnal
mempersiapkan masa depan,
Pendidikan Antropologi.
mendiskusikan kebimbangan dengan
keluarga dan orang sekitar dan berusaha

Anda mungkin juga menyukai