Anda di halaman 1dari 25

“ANALISIS SISWA KELAS XII MAN 2 KUDUS TENTANG BAHAYA

BEGADANG ”

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Madrasah


Tahun Ajaran 2020/ 2021

Disusun Oleh :
ABDU KAFIN NI’AM (1)
AHMAD HUMAIDI FARRIS (4)

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KUDUS

Prambatan Kidul Kaliwungu Kudus


Telepon (0291) 431 Kudus

1
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah yang berjudul “ANALISIS SISWA KELAS 12 MAN 2
KUDUS TENTANG BAHAYA BEGADANG”oleh Abdu Kafin Ni’am dan
Ahmad Humaidi Farris Kelas XII IPS 2 telah disahkan dan disetujui pada :

Hari : Senin
Tanggal : 15 Maret 2021

Disetujui oleh :
Kepala Madrasah Pembimbing

Drs. H.Shofi,M.Ag. Ary Susanto S.Pd


NIP 196407141992031004

2
LEMBAR ORISINALITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Ketua : Abdu Kafin Niam (XII IPS 2)
Nama anggota : Ahmad Humaidi Farris(XII IPS 2)
Sekolah : MAN 2 KUDUS
Menyatakan bahwa karya berjudul “Analisis Siswa Kelas 12 MAN 2
KUDUS Tentang Bahaya Begadang” yang kami ajukan adalah karya ilmiah yang
belum di publikasikan di media apapun atau memenangkan lomba apapun. Apabila
pernyataan kami dikemudian hari tidak benar, saya bersedia dituntut sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dalam keadaan sadar untuk dapat
dipergunakan sebagaima mestinya.

Kudus, 1 Maret 2021

Menyetujui,

Kepala Madrasah Ketua Kelompok

Drs. H. Shofi, M.Ag Abdu Kafin Ni’am

NIP. 196407141992031004

3
KATA PENGANTAR

Dengan segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal riset ini.
Dalam penulisan riset ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
ayahanda dan ibunda tercinta yng telah memberikan bantuan moril maupun materiil
serta terima kasih atas semua doanya karen penulis percaya bahwa doa orang tua
tidak akan terputus sampai kapanpun, serta penulis berterima kasih kepada rekan
yang telah membantu menyelesaikan riset ini.
Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat kepada:
1. Bapak Drs.H. Shofi, M.Ag selaku Kepala Madrasah
2. Bapak Ardian Awaludin, S.Pd, M.Si selaku Guru Riset Man 2 Kudus
3. Bapak Ary Susanto, S.Pd. selaku Guru Pembimbing
Adanya keterbatasan waktu dan kemampuan penulis dalam penyusunan
riset ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu penulis dengan tulus mengharapkan saran dan kritik dari pembaca
sehingga dapat digunakan untuk pengembangan lebih lanjut.
Akhir kata semoga proposal riset ini dapat berguna bagi pembacanya.
Khususnya para pelajar mendatag yang melakukan riset pada kajian yang sama.
Terima Kasih.

Kudus, 28 Februari 2021

Penulis

4
DAFTAR ISI
Contents
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. 2
LEMBAR ORISINALITAS ................................................................................. 3
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 4
DAFTAR ISI .......................................................................................................... 5
ABSTRAK ............................................................................................................. 7
BAB I ...................................................................................................................... 8
PENDAHULUAN .................................................................................................. 8
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 8
1.2 Rumusan masalah ...................................................................................... 9
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 9
1.4 Manfaat Penulisan ..................................................................................... 9
BAB II .................................................................................................................. 10
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 10
BAB III ................................................................................................................. 11
METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 11
1. Metode Penelitian ............................................................................................ 11
2.Kehadiran Peneliti ........................................................................................... 11
3.Sumber Data ..................................................................................................... 11
4.Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 12
5.Alat Bantu Pengumpulan Data ....................................................................... 13
6.Teknik Analisis Data ........................................................................................ 13
7.Prosedur Penelitian .......................................................................................... 13
BAB IV ................................................................................................................. 15
PEMBAHASAN .................................................................................................. 15
4.1 Pengertian Begadang Menurut KBBI ........................................................ 15
4.2 Dampak Begadang Bagi Tubuh dan Psikis ................................................ 15
4.3 Manfaat tidur .............................................................................................. 15
4.4 Akibat Begadang ........................................................................................ 16
4.5 Cara Agar Tubuh Diperbolehkan untuk Begadang .................................... 17
4.6 Meminimalisir Efek Begadang .................................................................. 18

5
4.7 Solusi .......................................................................................................... 19
BAB V................................................................................................................... 21
PENUTUP ............................................................................................................ 21
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 21
5.2 Saran ........................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 23

6
ABSTRAK
Karya Ilmiah ini berjudul “ANALISIS SISWA KELAS 12 MAN 2 KUDUS
TENTANG BAHAYA BEGADANG” akan membahas tentang apa saja yang
dilakukan anak muda saat begadang dan dampak dari begadang itu sendiri. Metode
yang kami lakukan adalah pengumpulan data kualitatif yang datanya kami dapatkan
dari wawancara anak muda disekolah kami.
Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat khususnya bagi anak-anak muda
yang terbiasa begadang malam harii. Hal tersebut menyebabkan buruknya pola
tidurnya yang mereka miliki dan sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh.
Berdasarkan hasil penelitian kami mengetahui bahaya begadang diera anak siswa
sekarang dan kami ketahui banyak sekali dampak yang merugikan dari begadang
bagi siswa-siswa itu sendiri.

7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Perkembangan zaman yang membuat setiap individu berkompetisi
untuk bertahan hidup dan bekerja keras, sehingga membuat manusia
kurang memperhatikan kesehatannya. Lebih buruknya, dewasa ini bukan
hanya orangorang dewasa saja yang mengalami pola tidak sehat, bahkan
remaja pun mengalami pola hidup yang tidak sehat.
Remaja, termasuk mahasiswa dengan segala kesibukannya dituntut
untuk memiliki kondisi fisik yang sangat baik. Banyaknya kegiatan dan
pekerjaan terutama mahasiswa sekarang ini kurang memperhatikan
kesehatan serta tidak memiliki banyak waktu untuk istirahat yang cukup.
Salah satu bentuk istirahat paling efektif adalah tidur. Tidur
merupakan aktivitas yang mudah, sederhana, sangat menyehatkan tubuh
dan pikiran.Tidur memiliki efek penyembuhan dalam tubuh untuk
meremajakan dan memulihkan tubuh yang lelah sehabis seharian
beraktivitas.Karena banyaknya aktivitas, remaja sering mengabaikan atau
memandang remeh kesehatannya. Aktivitas begadang yang tidak perlu
merupakan suatu kebiasaan yang tanpa disadari bisa merusak dan
mengganggu kesehatan tubuh., Dengan kebiasaan yang merugikan
tersebut, remaja bisa terkena penyakit kronik modern.
Bagi kalangan muda atau mahasiswa istilah begadang merupakan
hal yang umum dilakukan, mereka menghabiskan waktu sepanjang malam
hanya untuk mengerjakan tugas, nongkrong, ataupun bersenang-senang
dipinggir-pinggir jalan, cafe, diskotik atau tempat hiburan lainnya.
Kebanyakan dari mereka tidak mau memperdulikan bahaya atau efek
samping yang ditimbulkan dari kebiasaan begadang, seperti kesehatan
fisik, mengganggu konsentrasi kerja maupun belajar, stress mental, dan
kehidupan sosial dengan lingkungan sekitar. Padahal akibat yang dapat
ditimbulkan tidak hanya gangguan pada kesehatan bahkan dapat
mengakibatkan kematian.

8
Oleh karena itu diharapkan masyarakat terutama mahasiswa mulai
menyadari pentingnya kesehatan, tidak hanya secara fisik melainkan
secara jiwa, dan sosial. Maka diadakanlah kampanye sosial mengenai pola
hidup sehat untuk masyarakat terutama kalangan muda untuk memberikan
informasi mengenai pola hidup sehat.
1.2 Rumusan masalah
Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka
beberapa masalah yang dapat penulis rumuskan dan akan dibahas dalam
tugas akhir ini, sebagai berikut:
1. Bagaimana mengajak masyarakat untuk lebih menyadari manfaat tidur
teratur?
2. Bagaimana merancang media pendukung kampanye gaya hidup sehat
agar dapat menjangkau target audience?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan
adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan semangat dan menerapkan gaya hidup yang sehat
masyarakat terutama pada remaja dan mahasiswa.
2. Meningkatkan kualitas kehidupan individu.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penelitian dalam karya tulis ilmiah ini sebagai berikut:
1. Memberikan pandangan kepada masyarakat Indonesia, bahwa tidak
selamanya orang itu harus begadang.
2. Mengetahui berbagai kegiatan begadang dampak positif dan
negatife

9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tidur merupakan salah satu cara untuk melepas kelelahan baik jasmani
maupun mental. Menurut (Peter, 1985: 10) berpendapat bahwa tidur merupakan
suatu keadaan yang sederhana. Dalam keadaan tidur, sedikit sekali yang dapat
diingat secara normal dapat dikatakan bahwa dalam tidur semua system dalam
tubuh kita berkurang kegiatannya. Pengurangan ini sampai batas paling dasar dan
akan tetap dalam batas ini sapai kita bangun kembali keesokan harinya.
Tidur adalah suatu proses yang sangat penting bagi manusia, karena dalam
tidur terjadi proses pemulihan, proses ini bermanfaat mengembalikan kondisi
seseorang pada keadaan semula, dengan begitu, tubuh yang tadinya mengalami
kelelahan akan menjadi segar kembali. Proses pemulihan yang terhambat dapat
menyebabkan organ tubuh tidak bisa bekerja dengan maksimal, akibatnya orang
yang kurang tidur akan cepat lelah dan mengalami penurunan konsentrasi.
Saat “ tidur dalam,” otak memperbaiki dirinya sendiri dan merangsang
pembentukan sistem kekebalan. Kita ketahui bahwa tidur adalah sebuah reflek yang
rumit, yang mensyaratkan relaksasi dan sejumlah kondisi lain fasilitasi untuk proses
ini dikenal sebagai tidur higinis (hygien) (Rafknowledge, 2004: 23-24). Wicaksono
(2012) (Menurut Lanywati, 2001), kebutuhan tidur yang cukup, ditentukan selain
oleh jumlah faktor jam tidur (kuantitas tidur), juga oleh kedalaman tidur (kualitas
tidur). Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga seseorang
tersebut tidak merasa lelah, mudah terangsang dan gelisah, lesu dan apatis,
kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah, mata perih,
perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap atau mengantuk Hidayat
(2006). Kualitas tidur meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif tidur, seperti lamanya
tidur, waktu yang diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi terbangun dan aspek
subjektif seperti kedalaman dan kepulasan tidur. Buysse et al (1998).

10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode Penelitian
Metode deskriptif merupakan salah satu dari jenis jenis metode
penelitian. Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan
informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada,
mengindetifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang
berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi dan menetukan apa yang
dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari
pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu
yang akan datang. Dengan demikian metode penelitian deskriptif ini
digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik
populasi tertentu atau bidang tertentu, dalam hal ini bidang secara aktual
dan cermat. Metode deskriptif bukan saja menjabarkan (analitis), akan tetapi
juga memadukan.
2.Kehadiran Peneliti
Penelitian kualitatif menekankan bahwa peneliti sebagai instrumen
kunci, artinya peneliti mengumpulkan sendiri data melalui dokumentasi,
observasi perilaku, atau wawancara dengan para subjek (Creswell, 2012)
Dalam penelitian kualitatif, peneliti berperan penuh yaitu sebagai
perencana, pelaksana pengumpulan data,analisis, penafsir data, dan pada
akhirnya menjadi pelapor hasil penelitiannya. (Moleong, 2002) Keterlibatan
peneliti yang berkelanjutan dan terus-menerus dengan pengalaman para
subjek inilah yang diharapkan pada penelitian kualitatif.
3.Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah warga sekitar. Peneliti
mengambil kelompok usia sekitar 17 tahun karena teknik yang peneliti
gunakan ada yang berupa wawancara sehingga diharapkan remaja
kelompok usia tersebut bisa berkomunikasi dengan baik.

11
Tabel Daftar Subjek Penelitian
No. Nama Jabatan
1 GRA Warga I
2 CF Warga II
3 ZK Warga IIII

4.Metode Pengumpulan Data


Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada
natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, sumber data
sekunder, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi
berperan serta (participant observation), wawancara mendalam (in depth
interview) dan dokumentasi.
Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
wawancara, observasi dan dokumentasi.
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan
untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara ini bertujuan untuk
memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang
dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti (Banister dkk
dalam Poerwandari, 1998).
2. Observasi
Sedangkan observasi kualitatif disini merupakan melihat,
memperhatikan dan mengamati perilaku dan aktivitas individuindividu
di lokasi penelitian yang didalamnya peneliti langsung turun ke
lapangan (Creswell 2012). Observasi yang dilakukan peneliti yaitu saat
wawancara dengan subjek. Selain merekam pembicaraan dengan
subjek, peneliti juga mencatat perilaku-perilaku yang relevan dengan
tema penelitian.
3. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data yang lain yaitu dengan dokumentasi.
Pengumpulan data ini menggunakan kamera hand phone untuk

12
merekam pembicaraan dengan subjek, dan kamera digital untuk
memotret dan merekam perilaku subjek.

5.Alat Bantu Pengumpulan Data


Dalam pelaksanaa penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa
alat bantu, yaitu:
1. Pedoman wawancara: berlaku sebagai pegangan peneliti dalam
melakukan wawancara kepada subjek maupun informan agar
tidak mudah lupa dan tidak menyimpang dari tujuan penelitian.
2. Alat perekam: peneliti menggunakan voice recorder dari
handphone untuk merekam saat berlangsungnya wawancara
dengan subjek. Hal ini dilakukan untuk memudahkan peneliti
mengulang kembali hasil wawancara.
3. Alat tulis: seperti pulpen dan buku kecil untuk mencatat sesuatu
yang berkaitan dengan jalannya penelitian.

6.Teknik Analisis Data


Analisis data merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan
refleksi terus - menerus terhadap data, mengajukan pertanyaan-pertanyaan
analitis, dan menulis catatan singkat sepanjang penelitian.

7.Prosedur Penelitian
1) Tahap Persiapan Penelitian
Pada tahap persiapan penelitian, peneliti melakukan yang
diperlukan sebelum penelitian, antara lain:
a. Mengumpulkan data yang terkait dengan aktivitas dan dampak
perilaku remaja yang sering begadang. Peneliti mengumpulkan
berbagai informasi yang terkait dengan topik tersebut. Selain itu
peneliti juga melakukan observasi dan komunikasi pada remaja
sekitar.
b. Menyusun pedoman wawancara
Pedoman wawancara dibuat agar wawancara berjalan sesuai
dengan tujuan penelitian. Pedoman wawancara yang digunakan
adalah wawancara semi-terstruktur yang memungkinkan
13
peneliti untuk mengembangkan pertanyaan sesuai dengan situasi
dan kasus yang dialami masing-masing responden, namun masih
berpegang pada tujuan wawancara.
c. Menentukan jadwal wawancara
Setelah peneliti memilih subjek, selanjutnya yaitu
menentukan jadwal pelaksanaan wawancara. Jadwal ditentukan
oleh peneliti dan disepakati narasumber.
2) Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan wawancara dengan
subjek atas persetujuan narasumber dan tanpa paksaan. Wawancara
dilakukan di tempat berbeda antara satu narasumber dan narasumber
lain.
3) Tahap Pemrosesan Data
4) Menarik kesimpulan dan memberikan saran
5) Kesimpulan dibuat berdasarkan pertanyaan penelitian. Dari kesimpulan
peneliti memberikan beberapa saran.
6) Validasi Data
Validasi data ini didasarkan pada kepastian apakah hasil
penelitian sudah akurat dari sudut pandang peneliti, partisipan, atau
pembaca secara umum .

14
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengertian Begadang Menurut KBBI
Begadang adalah suatu kebiasaan terjaga sampai larut malam dan
tidur saat pagi datang. Kebanyakan mulai melakukan begadang karena
mengerjakan pekerjaan saat malam, tetapi karena sering dilakukan tanpa
disadari kegiatan saat begadang pun sudah tidak terlalu penting dan menjadi
kebiasaan yang buruk yang dapat menimbulkan penyakit.
4.2 Dampak Begadang Bagi Tubuh dan Psikis
Menurut Mahendra di dalam buku Tubuh Anda Cerminan
Kesehatan Anda (2010, h.74) “Begadang dapat memicu timbulnya berbagai
penyakit dan disebabkan oleh rusaknya sistem imun, tubuh juga perlu
beristirahat. Apabila tidak beristirahat, organ-organ tidak dapat melakukan
fungsinya dengan optimal. Hal ini akan menimbulkan masalah atau
penyakit yang dapat menyerang tubuh.” Hal ini membuktikan bahwa
sebenarnya begadang bukan lah kebiasaan yang bagus jika dipaksakan
untuk dilakukan jika tubuh sedang kelelahan. Sedangkan dampak begadang
menurut Handoyo dalam buku Aplikasi Olah Nafas (2005, h.30) “Begadang
memang dapat menguras tenaga yang dapat membuat tubuh menjadi lemah.
Saat lelah tubuh akan lebih terasa lebih mudah cepat pegal dan tubuh ingin
cepat cepat beristirahat kembali. Maka dari itu rasa lelah inilah yang akan
membuat sulit berkonsentrasi.” Dengan kata lain tidak hanya menyerang
fisik begadang yang dipaksakan akan menyerang secara psikis.
4.3 Manfaat tidur
Saat malam tubuh memang diharuskan beristirahat dan beraktifitas
saat tubuh sudah bangun, karena saat tidur tubuh mereproduksi sistem
kekebalan tubuh dengan cepat, seperti kata Hyman Mark dalam Ultra
Metabolisme (2006, h.74) pada saat tidur, manusia berada dalam mode
penyembuhan dan perbaikan, mode penyimpanan dan pertumbuhan. Bisa
disimpulkan saat 5 tidur adalah saat tubuh memperbaiki dirinya sendiri.
Dalam hal ini bisa disimpulkan jika tidur sangat bermanfaat bagi tubuh.

15
Dengan kata lain seseorang bisa melakukan begadang jika dirasa tubuh
sudah memiliki jam tidur yang cukup.
4.4 Akibat Begadang
Jika sudah menjadi kebiasaan begadang bisa berbahaya bagi
kesehatan psikis dan tubuh. Jika ditambah dengan pola hidup yang buruk
seperti asupan makanan yang buruk dan tidak melakukan olahraga,
begadang dapat menyebabkan penyakit kronis seperti diabetes tingkat 2,
kanker dan penyakit jantung. Karena pada dasarnya manusia diharuskan
tidur saat malam dan bangun saat pagi. Saat malam tubuh memang
diharuskan beristirahat dan beraktifitas saat pagi atau siang hari datang
karena saat tidur tubuh mereproduksi sistem kekebalan tubuh dengan cepat,
seperti penjelasan Hyman Mark dalam buku Ultra Metabolisme (2006, h.74)
pada saat tidur, manusia berada dalam mode penyembuhan dan perbaikan,
mode penyimpanan dan pertumbuhan. Bisa disimpulkan saat tidur adalah
saat tubuh memperbaiki dirinya sendiri.
Akibat secara psikis begadang dapat memberikan efek sulit
konsentrasi berkepanjangan. Karena kurangnya istirahat saat malam hari
akan membuat tubuh merasa lelah akibat aktifitas yang dilakukan saat
begadang, Handoyo dalam buku 7 Aplikasi Olah Nafas (2005, h.30)
Begadang memang dapat menguras tenaga yang dapat membuat tubuh
menjadi lemah. Saat lelah tubuh akan lebih terasa lebih mudah cepat pegal
dan tubuh ingin cepat cepat beristirahat kembali. Maka dari itu rasa lelah
inilah yang akan membuat sulit berkonsentrasi.
Saat begadang dalam kurun waktu 24 jam, menurut studi tahun 2010
di Psychology Bulletin yang dikutip oleh Quamila (2018), bahwa orang
yang sudah begadang seharian akan kehilangan konsentrasi dan
kewaspadaannya. Studi lain menemukan juga bahwa dampak pada otak
untuk fokus menurun hingga 0,10 % sama halnya dengan efek yang
ditimbulkan oleh alkohol. Selain itu, reaksi yang dilakukan tubuh akan
sedikit menurun. Setelah begadang 36 jam kemampuan kognitif akan
menurun jauh, dan akan menjadi pelupa dalam jangka waktu pendek. Selai

16
itu, reaksi tubuh akan semakin lambat dan rusak, hal ini bisa menganggu
kewaspadaan.
Dapat disimpulkan pula jika hal ini terus dilakukan dapat memutar
jam tidur, yang seharusnya tidur dilakukan saat malam hari, tetapi berubah
menjadi pagi hari ataupun sore hari saat selesai beraktifitas, yang
mengakibatkan saat malam tidak mengantuk sama sekali. Dampak
begadang bagi tubuh bisa menjadi lebih buruk, karena begadang dapat
menimbulkan berbagai penyakit. Dimulai dari kurangnya kewaspadaan
yang membahayakan diri sendiri hingga penyakit-penyakit kronis yang
dapat menyebabkan kematian.
4.5 Cara Agar Tubuh Diperbolehkan untuk Begadang
Begadang sendiri bukan sama sekali tidak boleh dilakukan,
begadang boleh dilakukan jika tubuh dirasa siap untuk melakukan
begadang. Saat tubuh lelah dianjurkan agar tidak melakukan begadang,
dikarenakan akan memberi efek yang besar pada tubuh jika dilakukan saat
kelelahan. Ada beberapa cara untuk mempersiapkan tubuh agar bisa
begadang seperti dilansir oleh Quamila dalam situs Hellosehat (2017), jika
diharsukan begadang, begadang dapat dilakukan dengan cara yang sehat
seperti :
1) Menabung tidur sebelum begadang
Memang pada kenyataanya tidur malam tidak bisa
digantikan oleh tidur siang. tetapi jika begadang akan dilakukan dari
jauh hari seseorang masih bisa mempersiapkan tubuhnya terlebih
dahulu. Dengan cara tidur terlebih dahulu 8 sebelum melakukan
begadang. Jadi, saat melakukan begadang persiapkan terlebih
dahulu tubuh agar memiliki jam tidur yang cukup.
2) Makanan tinggi protein
Tubuh membutuhkan sesuatu untuk dibakar agar bisa tetap
kuat terjaga sepanjang malam. Memilih camilan yang bisa
memberikan energi tahan lama yang mengandung protein murni,
seperti buah-buahan dan makanan yang memiliki protein lainnya.
Jangan sampai memakan makanan yang mengandung gula tinggi

17
dan karbohidrat tinggi. Gula dan karbohidrat justru akan membuat
tubuh mengantuk.
3) Tidak mengehentikan aktifitas
Dilansir dari WebMD, jalan-jalan 10 menit meningkatkan
energi yang dibutuhkan untuk dua jam selanjutnya. Ketika
mengerahkan energi fisik, asupan oksigen ke otak yang terus terjaga
akan membantu kemampuan otak agar bisa menerima informasi
lebih lama.
Selain itu dari hasil wawancara bersama seorang Dokter Umum
Bashirah, merencanakan makanan apa saja yang masuk dalam tubuh saat
atau setelah begadang adalah sesuatu yang harus diperhatikan, sebagai
berikut:
a) Setelah begadang atau sebelum tidur, sarapan kecil untuk membantu
tidur dan mencegah terbangun karena lapar.
b) Setelah bangun atau beraktifitas, makan siang untuk memberikan
energi sepanjang hari.
c) Malam sebelum begadang, makan malam dalam porsi yang cukup
atau memakan cemilan.
d) Saat begadang, makanan ringan yang tidak mengandung gula tinggi
setiap beberapa jam untuk menjaga tetap terjaga dan berenergi.
4.6 Meminimalisir Efek Begadang
Agar Tidak Menjadi Dua Kali Lipat Tubuh manusia akan tetap sehat
jika melakukan begadang hanya 1 atau 2 hari. Tetapi akan berbeda jika
begadang dilakukan secara terus menerus. maka dari itu ada agar tidak
memberikan efek lebih parah seseorang yang begadang dianjrkan untuk
melakukan beberapa hal berikut :
1. Minum Air Putih
Memperbanyak minum air putih, karena saat begadang
tubuh manusia akan lebih cepat dehidrasi dan air putih jauh lebih
diperlukan tubuh disbanding minuman lain.
2. Hindari Makanan Berminyak

18
Minyak dapat menganggu kinerja hati. Dalam tahap yang
lebih parah, jika sistem imun sudah menurun karena kurang tidur
organ hati bisa saja tidak berfungsi.
3. Hindari Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji akan menambah pengendapan kalori
dalam tubuh dan efek yang paling ringan akan menaikan berat badan
tubuh.
4. Olahraga
Olahraga sangat penting bagi tubuh, jika seseorang tidak
pernah begadang ataupun sering begadang sekalipun. Dari hasil
wawancara bersama Dokter Bashirah olahraga 30 menit 5kali/
minggu cukup untuk membuat badan selalu segar.
5. Makanan Berprotein
Saat begadang diperbolehkan memakan makanan yang
mengandung protein.
6. Makanan Berkarbohidrat Rendah
Memakan makanan yang berkarbohidrat rendah seperti
daging, ikan, buahbuahan dan sayuran.
4.7 Solusi
Solusi permasalahan ini adalah dengan mengurangi asupan makanan
yang buruk ketika melakukan aktifitas begadang agar efek yang ditimbulkan
dari aktifitas begadang terhadap tubuh tidak menjadi dua kali lipat.
Perancangan media yang akan dibuat yaitu media informasi lewat sebuah
aplikasi permainan. Di zaman yang sudah modern ini, sebuah aplikasi pada
telepon genggam seperti game tepat untuk menyampaikan informasi.
Game yang dimaksud adalah game berjenis petualangan berbentuk
Side-Scrolling. Game petualangan berbentuk Side-Scrolling sendiri adalah
game yang tergolong mudah. Berbeda dengan kebanyakan game popular
saat ini yang mempunyai kesulitan tinggi, Game ini akan dibuat mudah
tanpa tingkat kesulitan tinggi. Karena tujuan game ini dibuat selain untuk
hiburan, yang paling penting adalah pesan yang ada dalam game ini
tersampaikan dengan baik. Game ini hanya dalam luang lingkup

19
menghindari musuh dan mencapai tujuan. Setelah level diselesaikan akan
muncul pesan berupa pengetahuan tentang persiapan tubuh sebelum
begadang dan batasan kegiatan saat begadang.

20
BAB V
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan tentang
faktor yang memengaruhi dan dampak kurang tidur, maka hasil dibagi dua
seperti di bawah ini:
1 Faktor yang memengaruhi kurang tidur:
a) Faktor yang menyebabkan ketiga subjek kurang tidur adalah sedang
mengerjakan tugas akhir. Karena pada saat peneliti mengambil data,
mahasiswa-mahasiswa jurusan arsitektur sedang mengejar deadline
tugas akhir.
b) Ketiga subjek tidak memiliki masalah dalam aspek sosial
dikarenakan teman-teman ketiga subjek yang memaklumi keadaan
ketiga subjek dan juga lingkungan sekitar yang memiliki situasi
yang sama, yaitu kurang tidur.
2 Dampak kurang tidur:
a) Dua subjek mengalami efek tidak langsung dari kurang tidur seperti
maag dan berat badan turun akibat tidak makan secara teratur.
b) Dua subjek mengalami efek langsung dari kurang tidur seperti otak
menjadi tidak bisa berpikir dengan cepat, dan menjadi cepat
badmood dan panik.
5.2Saran
a. Bagi subjek penelitian
Bagi ketiga subjek diharapkan untuk mengelola waktu
pengerjaan tugas akhir dengan cara menyicil tugas dari jauh-jauh hari
agar tidak kurang tidur. Jika memang diharuskan untuk begadang, maka
sebaiknya melakukan tidur siang agar kondisi tubuh segar kembali.
Ketiga subjek juga sebaiknya tetap menjaga pola makan agar tidak
menimbulkan penyakit seperti maag.
b. Bagi peneliti berikutnya

21
Bagi peneliti yang tertarik untuk membahas fenomena kurang
tidur ini, disarankan untuk meneliti tentang apa saja dampak jangka
panjang dari kurang tidur dan memperbanyak dampak-dampak dari
kurang tidur itu sendiri. Selain itu, akan lebih baik jika meneliti tentang
perilaku sehat orang yang mengalami kurang tidur.

22
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unika.ac.id/13133/7/12.40.0014%20Angelica%20Nerissa%20Ar
viana%20Nugraha%20BAB%20VI.pdf
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/505/8/UNIKOM_Aruma%20Try%20Kunto
ro_11.%20BAB%20II.pdf
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/505/7/UNIKOM_Aruma%20Try%20Kunto
ro_10.%20BAB%20I.pdf
Hasby, Fadhila. 2013. : Mengukur Aktivitas Penggemar Indonesia. Laporan
penelitian. Universitas Indonesia.Moleong, Lexi. 2007. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rinata, A. R. Dan Dewi, S. I. 2019. Fanatisme Penggemar Kpop dalam Bermedia
Sosial di Instagram. Laporan penelitian. Universitas Diponegoro.

23
24
25

Anda mungkin juga menyukai