Indikator pembelajaran : setelah mengikuti pembelajaran ini, mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan tentang perencanaan alur sungai. Perencanaan Alur Air/Saluran Dasar-Dasar Perencanaan Alur o Alur air direncanakan mengikuti kaidah bahwa debit yang lewat tidak boleh melebihi debit banjir rencana. o Pada perencanaan perbaikan alur sungai, debit banjir rencana digunakan dalam perencanaan. o Perkembangan penggunaan lahan, preservasi dari lingkungan alami, situasi penggunaan lahan di sepanjang sungai, yang juga harus menjadi pertimbangan. Langkah-langkah untuk Perencanaan Alur • Menentukan debit banjir rencana untuk alur, • Menentukan bagian-bagian sungai yang perlu perbaikan, • Menentukan alinemen perencanaan, • Menentukan bentuk potongan memanjang alur sungai, • Menentukan bentuk potongan melintang alur sungai, • Mengkaji pengaruh dari rencana perbaikan. Rumus kecepatan aliran
• Perhitungan debit sungai harus dilakukan sesuai dengan
kondisi alur sungai, yaitu aliran seragam (uniform flow) ataupun aliran tidak seragam (non-uniform flow), dengan menggunakan rumus kecepatan rerata. V = 1/n. R2/3 .I 1/2 (m/detik) Daftar nilai koefisien manning No. Uraian Nilai n
1. Alur biasa 0.03 - 0.035
Sungai dengan aliran deras pada alur sungai 2. 0.040 - 0.050 lebar dan dangkal
Penggalian alur sungai sungai secara berkala
3. 0.035 tanpa penahan 4. Saluran dengan bentuk tampang V 0.025
5. Terowongan sungai 0.023
Perencanaan Bentuk Alur
1). Perencanaan Rute Alur
• Dipilih rute alur terbaik dengan memperhatikan rute sepanjang alur yang ada, • Jika perlu, agar dibandingkan dengan alternatif lain, yaitu : penggalian sungai baru (dengan pertimbangan topografis, geologis, tata guna lahan saat ini dan rencana di waktu yang akan datang, dll). 2). Trase Alur • Trase/alinyemen harus direncanakan sehalus mungkin (stream-line), dengan memperhatikan : • Tata guna lahan, • Rejim aliran pada saat banjir, • Kondisi jalur air pada saat ini, • Biaya konstruksi, operasi dan pemeliharaan alur air di masa depan, dll. 3). Bentuk Pertemuan Alur • Pertemuan dengan anak sungai harus dibentuk sehalus mungkin (stream- line) saat bergabung dengan sungai utama/induk. • Pertimbangan di atas tidak diperlukan apabila debit banjir rencana anak sungai sangat kecil jika dibandingkan dengan sungai induk dan pengaruh pertemuan terhadap sungai induk pun kecil.
Pertemuan 2 (dua) alur sungai
Sungai Buatan (Galian) • Yang dimaksud dengan sungai buatan adalah alur sungai yang dibuat dengan cara penggalian baru, meliputi sudetan (short cut) dan saluran banjir (diversion channel). • Sudetan, adalah alur sungai yang diperpendek yang dibuat dengan penggalian alur sungai baru untuk meluruskan trase alur sungai yang berbelok-belok (meandering). • Saluran banjir (flood way) adalah saluran yang dibuat di sungai dengan menggali alur baru (sungai buatan) untuk membuang kelebihan debit langsung ke laut, atau sungai lain atau sungai utama aslinya, dengan tujuan untuk menghindari pelebaran drastis alur sungai yang ada tersebut, sebagai upaya memperkecil daerah luapan banjir. • Sketsa denah sudetan
Elevasi (ketinggian) muka air banjir rencana ditentukan
berdasarkan : • Besarnya debit banjir rencana, • Tampang melintang, dan tampang memanjang dari alur sungai, • Harus serendah mungkin di atas lahan sepanjang sungai. • Jika memungkinkan elevasi muka air banjir rencana yang diambil tidak lebih dari elevasi muka air maksimum banjir yang pernah terjadi. Bentuk Penampang Melintang dan Memanjang Sungai 1) Desain Kemiringan Dasar Sungai Kemiringan dasar rencana harus ditentukan dalam hubungannya dengan tinggi dasar rencana, dengan memperhitungkan biaya pemeliharaan dan pelaksanaannya, tetapi pada umumnya ditekankan pada kemiringan dasar rerata saluran yang ada. Kemiringan sungai pada umumnya (dari hulu kehilir) berubah secara bertahap dari curam ke landai. 2) Elevasi Dasar Sungai Rencana Penentuan ketinggian (elevasi) dasar rencana ditetapkan dalam hubungannya dengan kemiringan dasar rencana, bentuk tampang melintang, dengan mempertimbangkan: • ketinggian lahan, juga elevasi muka air tanah, • elevasi bangunan sadap (intake) untuk irigasi, • elevasi lahan yang terdapat bangunan penting. Tenik sungai secara umum ( General river engineering ) yang mengaplikasikan berbagai macam tipe pekerjaan di sungai yaitu: Pengaturan saluran Konstruksi pelindung tebing (revetment protection) Konstruksi pelindung dasar sungai (bottom revetment) Konstruksi tanggul (dike construction) untuk melindungi terhadap luapan banjir Pengeruk dasar sungai (dredging works) Konstruksi pengalihan aliran sungai (river diversion works) Pengaturan muka air sungai (river water level regulation) Pengendalian aliran sedimentasi (sediment control)