Anda di halaman 1dari 4

Laporan Praktikum Sistem Katrol

Unit 5 – Modul Praktikum Fisika I


Hamim Hasan Muslim/23524011
Asisten: Gilang & Dolly
Tanggal praktikum: 6 Desember 2023
Alamat email: 23524011@students.uii.ac.id
Teknik Elektro – Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia

Abstrak—Katrol sangat berguna untuk membantu pekerjaan keadaan statis. Secara matematis dapat ditulis seperti pada
manusia sehari-hari. Katrol digunakan untuk memudahkan persamaan 1. Selain itu, keuntungan mekanis juga dapat
dalam mengangkut barang dari bawah ke atas. Banyak sekali dikatakan sebagai perbandingan antara lengan beban dengan
kegiatan manusia yang berhubungan erat dengan sistem katrol. lengan kuasa. Secara matematis dapat ditulis seperti persamaan
Contohnya adalah saat mengangkut air sumur, crain, dan 2. Karena jarak antara AO (lengan beban) dengan BO (lengan
mengangkat benda benda besar lainnya. Mengingat bahwa kuasa) adalah sama, maka keuntungan mekanis yang didapat
semakin hari manusia semakin membutuhkan sebuah inovasi,
maka akan sangat baik untuk mengetahui bagaimana cara kerja
katrol untuk dapat melakukan inovasi yang besar kedepannya.
Kata kumci—Katrol tetap, Katrol bebas, Katrol majemuk,
keuntungan mekanis

I. PENDAHULUAN
Semakin berkembangnya zaman, kemajuan teknologi juga
mengalami kemjuan yang pesat. Katrol merupakan salah satu
alat sederhana yang sangat efektif untuk memudahkan
pekerjaan manusia sehari-hari. Katrol diciptakan agar manusia
dapat mengangkut beban jauh lebih mudah. Lalu bagaimana pada katrol tetap adalah 1.[1]
katrol dapat mempermudah pekerjaan manusia? Bagaimana w
cara kerjanya? Kedua pertanyaan tersebut dapat terjawab KM = (1)
setelah melaksanakan praktikum ini. F
Praktikum sistemm katrol ini diperlukan untuk mengetahui w lb
bagaimana cara kerja dasar pada sebuah katrol. Tujuannya = =1 (2)
F lk
adalah agar mahasiswa memahami cara yang dapat dilakukan
untuk menambah sebuah inovasi pada sistem katrol ini. Hal ini Keuntungan mekanis yang bernilai satu menentukan gaya
tentu sangat diperlukan, mengingat bahwa katrol merupakan yang diperlukan untuk mengangkat beban tersebut. Secara
sebuah benda yang dinamis dan akan berubah seiring matematis nilai gaya kuasa dapat diketahui dari persamaan 3.
berkembangnya zaman. [1]
II. TINJAUAN PUSTAKA w w 1
F k= = =w .
A. Katrol Tetap KM 1 1
(3)
Katrol tetap adalah jenis katrol yang paling sederhana
dalam kehidupan nyata. Katrol ini biasa digunakan untuk B. Katrol Bebas
mengerek benda, contoh penerapannnya adalah katrol sumur, Katrol bebas adalah salah satu jenis katrol yang posisinya
pengerek bendera, katrol pengangkut bahan bangunan, dan lain perpindah pindah karena tidak dipasang pada tempat khusus.
sebagainya. Katrol tetap sangat berguna bagi apliasi yang Katrol bebas biasanya dipasang pada tali yang sudah diikat
sederhana karena posisi katrol yang tidak akan berpindah saat pada pengangga tertentu. Katrol akan beranjak naik ketika
digunakan. contoh katrol tetap dapat dilihat pada gambar 1.1. salahsatu ujung tali ditarik dan akan bergerak turun ketika
[1] salahsatu ujung tali dikendurkan. Ilustrasi katrol bebas dapat
Pada gambar 1.1, terlihat bahwa titik O merupakan titik dilihat pada gambar 1.2. Katrol bebas biasaya digunakan untuk
tumpu, titik A merupakan titik beban, dan titik B adalah titik mengangkut barang yang berat.[2]
kuasa. Setiap katrol memiliki keuntungan mekanis tersendiri,
keuntungan mekanis adalah sebuah perbandingan antara berat
beban (w) dengan gaya kuasa (F). Gaya kuasa yang dimaksud
adalah gaya yang dibutuhkan untuk membuat beban dalam
Pada gambar 1.2, titik tumpu merupakan titik A, titik kuasa posisi awal dengan cara menarik neraca pegas. Kemudian
adalah titik B, dan O merupakan titik beban. Sehingga lengan posisi akhir (S1) antara ujung pipa neraca dengan pusat katrol
beban adalah AO dan lengan kuasa adalah BA. Karena katrol diukur menggunakan penggaris. Langkah langkah tersebut
berbentuk bulat sempurna, artinya BA adalah dua kali AO, dan kemudian diulangi dengan nilai beban yang terus bertambah.
AO sama dengan OB. Keuntungan mekanis beban pada katrol Nilai nilai yang didapat dicatat dalam lembar kerja praktikum.
bebas dapat dicari dengan persamaan 4. Selanjutnya gaya
Selanjutnya, dibuat sebuah rangkaian katrol bebas seperti
kuasa yang dibutuhkan untuk mengangkat beban pada katrol
gambar dalam modul praktikum. Pertama tama amati nilai
bebas, nilai keuntungan mekanis dapat dimasukkan kedalam
yang terdapat pada neraca pegas. Lalu jarak antara pusat katrol
persamaan 5. Maka dapat disimpulkan bahwa gaya kuasa yang
dengan ujung neraca pegas (So) diukur. Setelah itu, kunci balok
dibutuhkan untuk mengangkat beban pada katrol bebas adalah
yang kanan dikendurkan lalu digeser ke atas sampai sejajar
setengah dari beban tersebut.[2]
dengan kunci balok yang berlawanan. Posisi akhir neraca (S 1)
w l k 2 OB diukur beserta nilai gaya kuasa yang terbaca pada neraca pegas.
KM = = = =2 (4) Langkah langkah tersebut diulangi dengan nilai beban yang
F l b OB terus bertambah. Nilai yang berhasil didapatkan dicatat pada
w w 1 lembar kerja praktikum.
F k= = =w . Terakhir adalah percobaan pada praktikum majemuk.
km 2 2
(5) Rangkaian katrol majemuk dibuat seperti gambar pada modul
praktikum. Selanjutnya gaya kuasa pada neraca pegas diamati.
Dari persamaan 5, dapat diketahui bahwa ketika Lalu tambahkan sebuah beban pada katrol bagian bawah dan
mengangkut beban dengan menggunakan katrol bebas, gaya amati perubahannya. Langkah langkah tersebut diulangi
kuasa yang diperlukan adalah setengah dari berat beban.[2] kembali dengan nilai beban yang terus bertambah. Lalu hitung
C. Katrol Majemuk Berat Beban (w) (N) 0,5 0,5 1,0 1,5
Katrol majemuk merupakan gabungan dari katrol tetap dan Jarak Perpindahan Awal Beban 5 10 10 15
katrol bebas. Kedua jenis katrol tersebut dihubungkan dengan SB (cm)
tali seperti pada gambar 1.3. Katrol majemuk ini sering Posisi Awal Neraca Pegas/S0 17 16 18 17
digunakan pada alat alat konstruksi. Alasannya adalah karena (cm)
keuntungan mekanis pada katrol majemuk adalah tergantung Posisi Akhir Neraca Pegas/S1 30 30 30 30
pada jumlah tali yang menggantung pada katrol bergerak. (cm)
Secara matematis, nilai pada katrol majemuk dapat ditulis pada Jarak Tarikan (SF=S1-S0) (cm) 13 14 12 13
persamaan 6. Dengan n adalah jumlah tali yang menggantung Gaya Kuasa (F) (N) 0,5 0,5 1 1,5
pada katrol.[2] W/F 1 1 1 1
SF/SB 2,6 1,4 1,2 0,8
gaya berat pada masing masing benda dan analisis
perubahannnya. Nilai nilai yang didapat ditulis pada tabel
dalam lembar kerja praktikum .
IV. HASIL DAN ANALISIS
Table 1.1 hasil pengukuran katrol tetap
Dari hasil pengukuran tersebut, dapat terlihat aplikasi dari
persamaan 2 pada tinjauan teori adalah benar. Bahwa
keuntungan mekanis pada sebuah katrol tetap adalah satu.
Selain hal tersebut, juga dapat dianalisis bahwa perpindahan
tali dapat dikatakan tidak terlalu berpengaruh. Hal ini terjadi
karena keuntungan mekanis katrol bebas tidak terpengaruh
dengan tali. Sebab itu pula katrol tetap lebih sering digunakan
1 pada aplikasi yang sederhana, karena simpel dan mudah
km=w (6) dibuat.
n
III. METODE PRAKTIKUM
Pada praktikum ini, pertama kali dibuat sebuah rangkaian
katrol tetap seperti gambar 1 pada modul praktikum.
Selanjutnya kedudukan beban ditahan dengan cara memegangi
neraca pegas. Lalu posisi awal antara ujung pipa neraca dengan
pusat katrol (So) diukur menggunakan penggaris. Gaya yang
terukur pada neraca pegas lalu disebut sebagai gaya kuasa.
Selanjutnya adalah memindahkan beban sejauh 5 cm (SB) dari
Table 1.2 Hasil percobaan pada katrol bebas
Percobaan 1 2 3 4
Dari hasil percobaan tersebut, sangat terlihat bahwa Berat Katrol + Pengait Beban 0,9 1,4 1,9 2,4
persamaan 5 pada tinjauan teori adalah benar. Bahwa (w)
keuntungan mekanis pada katrol bebasa adalah sebesar 2, dan
Posisi Awal (So) (cm) 10 10 9 9
gaya kuasa yang diperlukan untuk menarik beban adalah
Posisi Akhir (S1) (cm) 15 14,5 14 14
setengah dari gaya berat beban tersebut. Sedangkan Panjang
Panjang Tarikan (SF=S1-So) (cm) 5 4,5 5 5
tali pada katrol bebas juga tidak terlalu berpengaruh.
Gaya (F) (N) 0,5 0,75 1 1,2
Jenis Beban Gaya Massa Gaya
w/F 1,8 0,5 0,5 2
Kuasa Beban Berat (N)
SF/SB 1/2 3/8 5/14 5/17
(F) (N) (m) (kg) W=mg
Katrol+Pengait 0,3 0,04 0,4
Katrol+Pengait+Satu 0,4 0,09 0,9
Beban
Katrol+Pengait+Dua 0,7 0,14 1,4
Beban
Katrol+Pengait+Tiga 0,9 0,19 1,9
Beban
Katrol+Pengait+Empat 1,15 0,24 2,4
Beban
Table 1.3 Hasil percobaan pada katrol majemuk
Hasil tersebut menunjukkan angka yang berbeda pada
setiap percobaan. Hal ini sama dengan yang sudah dijelaskan
sebelumnya. Bahwa keuntungan mekanis pada sebuah katrol
majemuk adalah tergantung pada tali yang menggantung.
Selain itu, tali yang tetap terhubung dengan katrol lain pun
perlu dipertimbangkan. Karena itulah sulit untuk menentukan
nilai gaya kuasa yang diperlukan pada katrol majemuk.
Namun dapat disimpulkan dengan baik bahwa keuntungan
mekanis pada katrol majemuk adalah yang paling tinggi
dibanding katrol lainnya. Karena itulah katrol ini sering
digunakan untuk mengangkut bahan bahan yang berat.
V. KESIMPULAN
Setelah melewati pratikum ini, dapat disimpulkan bahwa
dalam sebuah katrol terdapat nilai yang disebut sebagai
keuntungan mekanis. Keuntungan mekanis pada katrol tetap
adalah satu, pada katrol bebas adalah dua, dan pada katrol
majemuk adalah tergantung pada tali yang terhubung.
Semakin banyak keuntungan mekanis pada sebuah katrol,
maka akan semakin kecil pula gaya kuasa yang dibutuhkan
untuk mengangkut beban pada katrol. Terdapat beberapa
kendala dalam pelaksanaan praktikum ini, diantaranya adalah
ketidaktahuan fungsi nilai So dan SF. Meski begitu, masih
dapat sangat diketahui bagaimana cara dan peritungan pada
sebuah katrol untuk membantu kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Elisulastri, jbptitbpp-gdl-elissulast-20526-3-2014ts-2
. BAB II, Institut Teknologi Bandung, 2015.
[2] Desta Marina, Sistem Katrol, Nusa Cendana University,
BAB I, Pendahuluan & Latar belakang, 2020.

Anda mungkin juga menyukai