ASPEK LEGAL PADA PENDOKUMENTASIAN Yam3
ASPEK LEGAL PADA PENDOKUMENTASIAN Yam3
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah
SWT atas berkat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
Makalah ini yang berjudul “SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN”.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik itu dari segi
penulisan, isi dan lain sebagainya, maka kami sangat mengharapkan kritikan dan saran
guna perbaikan untuk pembuatan makalah untuk hari yang akan datang.
Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga
tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca. Atas semua ini
kami mengucapkan ribuan terima kasih yang tidak terhingga, semoga segala bantuan
dari semua pihak mudah-mudahan mendapat amal baik yang diberikan oleh Allah SWT.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1. Latar Belakang........................................................................................... 1
2. Tujuan....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
DOKUMENTASI KEPERAWATAN................................................................................. 3
1. Pengertian Dokumentasi Keperawatan............................................................... 3
2. Komponen Dokumentasi Keperawatan................................................................ 4
3. Standar Dokumentasi Perawat............................................................................ 5
4. Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan........................................... 6
5. Prinsip Dokumentasi Keperawatan Dokumentasi................................................. 7
6. Proses Dokumentasi Keperawatan....................................................................... 9
7. Teknik Pencatatan Dokumentasi Asuhan Keperawatan....................................... 9
8. Standar Dokumentasi Keperawatan................................................................... 11
9. Aspek Legal Dokumentasi Asuhan Keperawatan............................................... 12
BAB III PENUTUP......................................................................................................... 14
A. Kesimpulan............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dokumen adalah suatu catatan atau rekaman yang dapat dibuktikan
keabsahannya atau dapat dijadikan bukti dalam persoalan hukum (Tungpalan, 1983).
Potter & Perry, 1997, Mendefinisikan dokumentasi sebagai segala sesuatu yang tertulis
atau tercetak tentang suatu pelaksanaan peristiwa tertentu atau suatu keadaan tertentu
dan dapat dijadikan bukti hukum. Sedangkan pendokumentasian adalah suatu
rangkaian proses “action” dari mencatat atau merekam peristiwa dari sesuatu objek
atau aktifitas pemberian jasa atau pelayanan yang dianggap berharga dan penting.
Definisi dari dokumentasi keperawatan adalah suatu bukti dari kegiatan pencatatan
atau pelaporan dari semua aktifitas yang berkaitan dengan pemberian atau
pelaksanaan proses perawatan ataupun asuhan keperawatan kepada klien yang
berguna bagi kepentingan klien, perawat dan mitra kerja. Dokumentasi keperawatan
dapat juga diartikan sebagai suatu informasi lengkap yang meliputi status kesehatan
klien, kebutuhan klien, kegiatan asuhan keperawatan serta respons klien terhadap
asuhan keperawatan yang diterimanya.
Proses pendokumentasian seyogyanya harus dibuat segera setelah selesai
memberikan proses keperawatan kepada klien, proses pembuatannya merupakan
suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan serta membentuk sirkulus yang tidak
terputus. Proses tersebut dimulai dari upaya mendapatkan data melalui wawancara
baik langsung atau tidak langsung, atau dapat melalui kwesioner, proses diteruskan
dengan mencatat dan memilah data untuk dimasukkan dalam kelompok tertentu,
selanjutnya menginput data sesuai dengan jenisnya, diteruskan dengan menganalisa
data yang diperlukan dengan memperhatikan data yang ditemukan oleh kolega lain,
menarik kesimpulan dari data tersebut dan menentukan rencana yang akan dilakukan,
melaksanakan rencana tersebut dan pada akhirnya melakukan evaluasi serta membuat
umpan balik untuk menyempurnakan hasil.
B. Tujuan
Tujuan Dokumentasi Keperawatan Sebagai dokumen rahasia yang mencatat
semua pelayanan keperawatan klien, catatan tersebut dapat diartikan sebagai suatu
catatan bisnis dan hukum yang mempunyai banyak manfaat dan penggunaannya.
Tujuan utama dari pendokumentasian adalah untuk :
1. Mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka mencatat kebutuhan klien,
merencanakan, melaksanakan tindakan keperawatan dan mengevaluasi tindakan,
2. Dokumentasi untuk penelitian, keuangan, hukum dan etika.
Hal ini juga menyediakan :
Ø Bukti kualitas asuhan keperawatan
Ø Bukti legal dokumentasi sebagai pertanggungjawaban kepada klien
Ø Informasi terhadap perlindungan individu
Ø Bukti aplikasi standar praktik keperawatan
Ø Sumber informasi statistik untuk standar dan riset keperawatan
Ø Pengurangan biaya informasi
Ø Sumber informasi untuk data yang harus dimasukan
Ø Komunikasi konsep resiko tindakan keperawatan
Ø Informasi untuk murid
Ø Persepsi hak klien
Ø Dokumentasi untuk tenaga profesional dan tanggung jawab etik dan
mempertahankan kerahasiaan informasi klien
Ø Suatu data keuangan yang sesuai
Ø Data perencanaan pelayanan kesehatan di masa akan datang, Selain itu,
dokumentasi juga diperlukan untuk :
Ø Menghindari kesalahan, tumpang tindih dan ketidaklengkapan informasi dalam
asuhan keperawatan
Ø terbinanya koordinasi yang baik dan dinamis antara sesama perawat atau pihak lain
melalui komunikasi tulisan.
Ø Meningkatkan efisiensi dan efektifitas tenaga keperawatan
Ø Terjaminnya kualitas asuhan keperawatan
Ø Perawat mendapat perlindungan secara hokum
Ø Memberikan data bagi penelitian, penulisan karya ilmiah, dan penyempurnaan
standar asuhan keperawatan. (Zaidin Ali, 1999).
BAB II
PEMBAHASAN
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
a. Pengertian Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi adalah catatan yang dapat dibuktikan atau dapat menjadi bukti secara
hukum. ( Tung Palan ) Dokumentasi yaitu setiap penglihatan / bukti fisik dapat berupa
tulisan, foto, video klip, kaset dan lain-lain, yang telah dilakukan dan dpat dikumpulkan /
dipakai kembali ( thyredot ) atau semua data. Otentik yang dapat dibuktikan secara
hukum dan dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan aturan dan dapat digunakan
untuk melindungi klien (Informed Concent ). Dokumentasi keperawatan adalah metode
sistematis untuk mengidenfikasi masih klien, merencanakan, menimplementasi strategi
pemecahan masalah mengevaluasi efektifitas dari tindakan keperawatan yang telah
diberikan. ( Kozier dan ERB ) Dokumentasi adalah suatu dokumen yang berisi data
lengkap, nyata, dan tercatat bukan hanya tentang tingkat kesakitan pasien tetapi juga
jenis dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. ( Fisbach, 1991). Dokumentasi
keperawatan adalah suatu catatan yang memuat seluruh informasi yang dibutuhkan
untuk menentukan diagnosis keperawatan, menyusun rencana keperawatan,
melaksanakan dan mengevaluasi tindakan keperawatan yang disusun secara
sistematis, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan. (Zaidin Ali, 1998 ). Dari beberapa
definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pondokumentasian adalah sebagai berikut :
1. Informasi mencakup aspek biologis, psikologis, social, dan spiritual, yang terjadi
pada setiap tahap proses keperawatan yang dicatat secara menyeluruh.
2. Informasi yang diperoleh menjadi dasar bagi penegakan diagnosis
keperawatan, pembuatan rencana keperawatan, implementasi, dan evaluasi asuhan
keperawatan dan menjadi umpan balik selanjutnya.
3. Informasi disusun secara ssitematis, dalam suatu format yang telah disetujui
dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral maupun hukum.
b. Komponen Dokumentasi Keperawatan
Peran perawat sebagaimana kita ketahui adalah salah satunya dokumentasi sebagai
pertanggungjawaban keperawatan, Akan tetapi akhir-akhir ini tanggung jawab perawat
tehadap dokumentasi sudah berubah, Akibatnya, isi dan fokus dari dokumentasi telah
dimodifikasi. Oleh karena perubahan tersebut ,maka perawat perlu menyusun suatu
model dokumentasi yang baru, lebih efisien dan lebih bermakna dalam pencatatan dan
penyimpanannya. Komponen yang digunakan mencakup tiga aspek :
a. Komunikasi Kapan saja perawat melihat pencatatan kesehatan, perawat
memberi dan menerima pendapat dan pemikiran, Untuk lebih efektif penyaluran ide
tersebut, perawat memerlukan keterampilan dalam menulis, Dalam kenyataannya,
dengan semakin kompleknya pelayanan keperawatan dan peningkatan kualitas
keperawatan, perawat tidak hanya dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan, tetapi
dituntut untuk dapat mendokumentasikan secara benar. Keterampilan dokumentasi
yang efektif memungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan kepada tenaga
kesehatan lainnya dan menjelaskan apa yang sudah, sedang dan yang akan dikerjakan
oleh perawat. Kegunaan komunikasi :
1) Dapat digunakan ulang untuk keperluan yang bermanfaat
2) Mengkomunikasikan kepada tenaga perawat lainnya dan tenaga kesehatan apa
yang telah terjadi dan diharapkan terjadi
3) Manfaat dan data pasien yang akurat dapat dicatat
4) Penulisan catatan menggambarkan sesuatu yang kreatif
b. Proses Keperawatan Perawat memerlukan keterampilan dalam mencatat proses
keperawatan, Pencatatan proses keperawatan merupakan metode yang tepat untuk
pengambilan keputusan yang sistematis, problemasolving dan riset lebih lanjut, format
proses keperawatan merupakan kerangka atau dasar keputusan dan tindakan termasuk
juga pencatatan hasil berfikir dan tindakan keperawatan. Dokumentasi adalah bagian
integral proses, bukan sesuatu yang berbeda dari metode problema-solving.
Dokumentasi proses keperawatan mencakup pengkajian, identifikasi masalah,
perencanaan, tindakan, Perawat kemudian mengobservasi dan mengevaluasi respon
klien terhadap tindakan yang diberikan dan mengkomunikasikan informasi tersebut
kepada tenaga kesehatan lainnya. Pengkajian ulang dan evaluasi respon klien terhadap
tindakan keperawatan medis dapat sebagai petunjuk dan kesinambungan dalam
proases keperawatan,dan dapat sebagai petunjuk adanya perubahan dari setiap tahap.
Pendokumentasian Proses Keperawatan yang efektif adalah :
1) Penggunaan standar terminologi (Pengkajian, diagnosa, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi),
2) Data yang bermanfaat dan relevan dikumpulkan kemudian dicatat sesuai dengan
prosedur dalam catatan yang permanen,
3) Diagnosa keperawatan disusun berdasarkan klasifikasi dan analisa data yang
akurat
4) Rencana tindakan keperawatan ditulis dan dicatat sebagai bagian dari catatan
yang permanen
5) Observasi dicatat secara akurat, lengkap dan sesuai urutan waktu
6) Evaluasi dicatat sesuai urutan waktunya, meliputi selama dirawat, dirujuk, pulang
ataupun perubahan keadaan klien ,
7) Rencana tindakan keperawatan yang direvisi berdasarkan hasil yang diharapkan
dari klien.
Aditama, Tjandra Yoga. 2004. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta : UIP Ali,
Zaidin. 2001.
Dasar – Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta : Widya Medika Copy the BEST
Traders and Make Money :
http://bit.ly/fxzulu Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu