Anda di halaman 1dari 3

Selasa

05/12/2023
Nama: CITRA MULYANI PUTRI
Nim: 105401114621
Kelas: SD 5B

1. Contoh Kasus norma hukum dan norma susila berserta solusinya


Jawabannya: kasus pelanggaran hukum dan norma susila memang sering terjadi dan
menjadi topik yang menarik untuk di bahas
Adapun kasus yang saya ambil yaitu:
Kasus pelanggaran norma hukum( kasus E-KTP yang terjadi pada tahun 2017 yang
melibatkan Ketua DPR Setya Novanto (Setnov)
Adapun solusi yang saya berikan untuk kasus korupsi ini yaitu
1. Pelaku korupsi harus menjalani hukuman yang lebih berat
2. Dan menjalani pendidikan Anti korupsi yang lebih baik agar tidak mengulang lagi
kasus yang sama karena kasus korupsi ini dapat merugikan diri sendiri
Link berita
( https://amp.kompas.com/nasional/read/2023/12/05/07313501/jokowi-angkat-
bicara-soal-dugaan-intervensi-kasus-e-ktp-6-tahun-lalu)

Contoh Kasus Norma Susila


Adapun kasus yang saya ambil yaitu :
Mahasiswa Lecehkan teman wanitanya saat KKN
Adapun solusi yang saya berikan untuk kasus pelecehan seksual ini yaitu
1. Pelaku harus menjalani yang namanya pendidikan seks yang lebih baik agar sadar
dari apa yang ia lakukan itu hal yang tidak wajar dan dapat merugikan dirinya
sendiri serta membuat keluarganya.
Link berita (https://www.detik.com/sulsel/hukum-dan-kriminal/d-7030721/buntut-
panjang-mahasiswa-makassar-lecehkan-teman-wanitanya-saat-kkn)
2. Proses perumusan dasar negara sampai pada penetapan Pancasila
Jawabannya: Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang dipilih menjadi falsafah
hidup bangsa. Dasar negara tersebut dirumuskan oleh leluhur bangsa melalui
proses yang panjang.
Dalam proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia,
ada sejumlah sidang serta diskusi yang dilakukan. Proses tersebut diawali melalui
sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan (BPUPKI).
BPUPKI mengadakan sidang pertama persiapan kemerdekaan Indonesia pada 29 Mei
hingga 1 Juni 1945. Dalam sidang tersebut, sejumlah tokoh kemerdekaan
mengemukakan pendapatnya mengenai dasar negara Indonesia. Berikut usul dasar
negara yang diajukan.
Dasar negara yang diusulkan Soepomo
 Persatuan
 Kekeluargaan
 Keseimbangan lahir dan batin
 Musyawarah
 Keadilan rakyat
Dasar negara yang diusulkan Moh. Yamin
 Peri Kebangsaan
 Peri Kemanusiaan
 Peri Ketuhanan
 Peri Kerakyatan
 Kesejahteraan rakyat
Dasar negara yang diusulkan Soekarno
 Kebangsaan Indonesia atau Nasionalisme
 Peri Kemanusiaan (Internasionalisme)
 Mufakat atau demokrasi
 Kesejahteraan Sosial
 Ketuhanan yang Maha Esa
Setelah sidang pertama BPUPKI selesai, badan kepanitiaan persiapan kemerdekaan Indonesia
itu mengambil masa reses. Dalam masa reses tersebut, sejumlah anggota BPUPKI melakukan
perumusan kembali yang kemudian disebut sebagai Panitia Sembilan.
Adapun anggota Panitia Sembilan itu adalah Ki Bagus Hadikusuma, Kyai Haji Wakhid
Hasyim, Muhammad Yamin, Ahmad Subarjo, Mr. AA. Maramis, Abdul Kahar Muzakir,
Abikusno Cokrosuyoso, Moh. Hatta, H. Agus Salim dan Sukarno sebagai ketua.
Pembentukan Panitia Sembilan ini memiliki tujuan untuk menjembatani perbedaan pendapat
yang ada dalam sidang sebelumnya.
Pada tanggal 22 Juni 1945, kepanitiaan kecil tersebut berhasil merumuskan dasar negara yang
sudah melalui persetujuan berbagai pihak terkait. Hasil rumusan tersebut dinamakan Piagam
Jakarta atau Djakarta Charter.
Hasil rumusan tersebut kemudian diumumkan dalam sidang kedua BPUPKI pada tanggal 10
Juli 1945. Kemudian rumusan Piagam Jakarta disetujui untuk dijadikan rancangan dasar
hukum atau Undang-undang Dasar negara yang setelah itu diambil alih oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI
mengesahkan pembukaan dan hukum dasar negara sebagai konstitusi yang kemudian
dinamakan menjadi UUD 1945. Pada isi pembukaan UUD 1945, terdapat 5 butir dasar negara
yang terletak pada alinea ke empat.
Sejak itulah, dasar negara Indonesia yang kita kenal hingga kini telah ditetapkan. Dasar
negara tersebut kemudian disebut dengan Pancasila berdasarkan jumlah isinya.

3. Adapun solusi yang harus dilakukan dalam penyelesaian kasus di Ambon


Adapun solusinya yaitu:
1. Agar tidak lagi terjadi percekcokan seperti yang terjadi di Ambon solusinya
adalah kita menganalisis dulu apa yang sebenarnya terjadi dan membicarakan
dengan baik” atau melakukan mediasi atau dialog
2. Melakukan perjanjian
3. Melakukan rekonsiliasi dan pemulihan
4. Menjalani pendidikan dan promosi toleransi untuk mencegah terjadinya
kembali konflik seperti ini di masa depan oleh karena itu menjalani
pendidikan dan promosi toleransi antar agama menjadi sangat penting

Anda mungkin juga menyukai