Anda di halaman 1dari 16

Karakteristik dan Identifikasi Profil Metaboleit Minyak Kopi Arabik

Menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MA

Andreas Alfares Sopian


3311201038

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI 2022


i
ABSTRAK
BAB
1 adalah negara tropis yang cocok
Indonesia
untuk kopi budidaya, dan setiap daerah
penghasil kopi memiliki keunikan tersendiri
dan karakteristik rasa yang berbeda.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
karakteristik dan identifikasi profil
metabolit minyak kopi arabika.
PENDAHULUAN
Identifikasi profil metabolit merupakan
Kopi bukanagara merupakan jenis kopi upaya untuk dikembangkan potensi kopi
arabika lokal yang berasal dari Kabupaten
BAB lokal di Indonesia sehingga menjadi
2
Subang,Jawa barat. Seperti kopi lokal informasi dasar mengenai komponen kimia
lainnya, penamaan kopi ini diambil dari kopi. Profil metabolit terkait dengan
Namanya daerah penanaman kopi yaitu komponen kimia yang terkandung dalam
Dusun Bukanagara, Cupunagara Desa, kopi, namun informasi terkait hal tersebut
Cisalak, Subang-Jawa Barat. Kopi masih belum diketahui terbatas.
bukanagara adalah salah satu potensinya
dimiliki oleh Kabupaten Subang, namun
belum banyak penelitian yang dilakukan
sebagai upaya untuk mengembangkan
potensinya.
BAB ALAT DAN BAHAN BAHAN
1
ALAT 1. Biji kopi Arabika
1. Roaster 2. Kertas saring
2. Thermometer 3. Na2S2O3
3. Stopwatch 4. Nheksana
4. Piknometer 5. NaOH
5. Statif 6. Indikator pp kloroform
6. Klem 7. Gracial Asetat
7. Buret 8. Kalium iodide
8. Alat-alat gelas laboratorium 9. Aquadest
9. Gerinda dan Soxhlet ekstraktor
10. Timbangan analitik, Oven dan
evaporator
PROSEDUR PERCOBAAN PROSEDUR PENELITIAN
BAB
1 adalah negara tropis yang cocok
Indonesia Siapkan kacang hijau

untuk kopi budidaya, dan setiap daerah


Panggang pada suhu 180 C
Selama 10 menit
penghasil kopi memiliki keunikan tersendiri
dan karakteristik rasa yang berbeda. Diayak menggunakan mesh 60

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan


Lalu biji kopi di panggang sebanyak 100 g
karakteristik dan identifikasi profil
metabolit minyak kopi arabika. Ektraksi dengan metode Soxhlet dengan suhu 69 C
selama 8 jam.
N-hexane

Kemudian uapkan pada suhu 69 C selama 1 jam.

Oven di suhu 50 C selama 10 jam.

Lkemudia analisis sesuai dengan parameter


HASIL PENELITIAN
BAB
1

Karakteristik Identifikasi Profil


Minyak Kopi Metabolit Minyak
Arabika Kopi Arabika
Bukanagara Bukanagara
HASIL PENELITIAN
Karakteristik
BAB Minyak Kopi Arabika Angka asam 0,78 mg NaOH/g jauh lebih
1
Bukanagara Minyak kopi arabika rendah dari standar 2,1-7,9 mg NaOH/g,
bukanagara diperoleh dari proses ekstraksi sedangkan bilangan peroksida 8,23 meq/kg
dan memiliki rendemen minyak rata-rata secara signifikan lebih tinggi dari standar
9,43%. Hasil rata-rata dari minyak kopi 0,69-1,07 meq/kg (Schuette et al., 1934).
dengan suhu penyangraian 180 C Semakin tinggi pemanggangan suhu,
berkisar antara 8,54% hingga 12,87%. semakin tinggi angka asam minyak kopi
faktor yang mempengaruhi rendemen yang diperoleh serta peroksida semakin
N-hexane
adalah suhu penyangraian. Hasil spesifik tinggi suhu pemanggangan akan
berat jenisnya adalah 0,94, dan minyak mempercepat proses oksidasi minyak kopi
kopi sudah memenuhi standar yang ada sehingga bilangan peroksida yang
dimana syarat mutu berat jenis untuk dihasilkan lebih tinggi
minyak kopi adalah dari 0,94 sampai 0,98
HASIL PENELITIAN
BAB
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, Berdasarkan daerah sebarannya, terdapat 11
1
total senyawa metabolit yang senyawa yang memiliki luas yang lebih

teridentifikasi pada Minyak kopi Arabika besar daerah distribusinya dibandingkan

Bukanagara berjumlah 23 senyawa. senyawa metabolit lainnya. Hasil metabolit

Penelitian lain menyatakan bahwa kopi senyawa dalam minyak kopi arabika

arabika sangrai mengandung 35 senyawa Bukanagara tercantum pada Tabel 1.

yang didominasi oleh senyawa volatil, asam


organik, gula, alkohol, dan rantai panjang .
Berikut hasil kromatogram GC-MS pada
Gambar 2.
BAB
1
Hasil kromatogram GC yang telah
Minyak kopi Arabika Bukanagara
dilakukan menunjukkan bahwa minyak
mengandung senyawa kafein dengan
kopi arabika Bukanagara mengandung
waktu retensi 17.810 dan luas 5,70% pada
caryophyllene yang diperoleh pada
Gambar 4.
puncak 4 dengan a waktu retensi 11,457
dan luas 1,02%. Menurut Nugraha et al.
ditemukan caryophyllene pada waktu
retensi 10,509, dan seluas 4,56%.
Asam Pentadekanoat (CAS) Asam
Caryophyllene juga ditemukan pada
pentadesilat muncul pada puncak 9 yang
bunga kopi robusta dengan waktu retensi
memiliki waktu retensi 19,044 dan luas
24,175 tetapi sebesar 0,00%.
19,91% pada Gambar 5.
BAB
1

Senyawa asam heksadekanoat (CAS) Kopi arabika bukanagara juga


Asam palmitat juga muncul di mengandung 9,12-Octadecadienoic acid -
Bukanagara minyak kopi arabika puncak (CAS) Linoleic asam pada puncak 12
10 dengan waktu retensi 19,044 dan luas dengan waktu retensi 21,225 dan luas
3,71% pada Gambar 6. 1,21% Gambar 7.
BAB
1

2,3-Dimethylbenzofuran ditemukan di
5-N-Pentadecyl-1,2,3,4-
puncak 16 daerah dengan waktu retensi
Tetrahydronaphthalene muncul di
24.963 dan luas 4,96% pada Gambar 8
Bukanagara arabica minyak kopi puncak
17 dengan waktu retensi 25.050 dan luas
1,93% pada Gambar 9.
BAB
1

Benzena, (2-metil-1-butenil) - (CAS) 1-


Selain itu juga ditemukan senyawa
Butena, 2-metil juga ditemukan di sampel
Pregnenolone acetate. Pregnenolone acetate
yang dipelajari. Benzena, (2-metil-1-
ditemukan pada waktu retensi 25.272
butenil) - (CAS) 1-Butena, 2-metil
dan seluas 17,40% pada Gambar 11,
ditemukan pada puncak 19 dengan waktu
Pregnenolone acetate adalah senyawa
retensi 25.125 dan luas 8,71% pada
steroid yang telah diisolasi baru-baru ini
Gambar 10, ini Senyawa tersebut
dalam berbagai penelitian
merupakan salah satu senyawa volatil
dalam kopi yang berperan dalam
penyediaan rasa kopi.
BAB
1

9-Dehydro-1-Metil Estrone Metil Eter pada


Metabolit akhir Senyawa yang memiliki
puncak 21 pada waktu retensi 25,489 dan
luas permukaan yang besar pada kopi
seluas 2,82% Gambar 12 merupakan jenis
tanpa tar adalah Tetracosane (CAS)
turunan estron tak jenuh dan sedang
nTetracosane. Tetracosane (CAS) n-
diklasifikasikan sebagai senyawa
Tetracosane adalah senyawa yang mudah
aromatik
menguap teridentifikasi pada kopi arabika
green bean 5% menggunakan HS-SPME-
GC-MS (Poyraz et al., 2016) yang
ditemukan pada waktu retensi 25,764
dan luas 4,02% pada Gambar 13
KESIMPULAN
BAB Sedangkan pada identifikasi profil
1
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metabolit terdapat perbedaan pada isi, waktu
terdapat parameter karakteristik minyak retensi, dan persen area yang disebabkan
kopi Bukanagara parameter yang tidak oleh proses ekstraksi dan suhu. Ada 23
memenuhi standar, yang disebabkan oleh senyawa metabolit yang teridentifikasi
suhu, ekstraksi waktu, jenis, dan volume dalam arabika Bukanagara minyak kopi,
pelarut. Minyak kopi arabika bukantagara dari jumlah tersebut dan berdasarkan
memiliki rendemen 9,43%, a berat jenis luasannya terdapat 11 senyawa yang
0,94, bilangan asam 0,78 mg NaOH/g dimiliki distribusi yang lebih luas
dan bilangan peroksida 8,23 meq/kg. dibandingkan senyawa metabolit lainnya.
“Gantungkan cita-citamu setinggi
langit! Bermimpilah setinggi langit.
Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh
di antara bintang-bintang” - Ir.
Soekarno

BAB
3
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

LINK:
https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=Characteristics+and+Identific
ation+of+the+Metabolite+Profile+of+Arabica+Coffee+Oil+by+Using+the+Gas+Chromatogra
phy-Mass+Spectrometry+%28GC-MS%29+&btnG=

Anda mungkin juga menyukai