Assalamualaikum wr.

wb

Disini saya mau cerita sedikit tentang pengalaman saya belajar bahasa Jepang. Teman-teman
pastinya belum pernah merasakan yang namanya belajar bahasa Jepang itu seperti apa, yang suka
dari awal sama bahasa Jepang pasti bakal merasa santai dalam suasana belajar seperti apapun itu.
Tapi sedangkan yang tidak suka bagaimana? Sebenarnya orang itu bukan tidak suka sama bahasa
Jepang, tapi karena orang tersebut tidak mengerti sama bahasa Jepang. Saya sendiri pun sempat
merasakan yang namanya ‘tidak suka bahasa Jepang’ kalau di lihat nilai Jepang saya terkadang
seperti nomer sepatu hehe… entah kenapa seperti itu padahal saya sudah berusaha untuk belajar
semaksimal mungkin.

Pengalaman saya belajar bahasa Jepang itu penuh dengan liku-liku nya, harus ada kemauan, tekad,
dan usaha dengan keras untuk bisa bahasa Jepang. Ketika saya di sekolah menengah atas, dan covid
terjadi. Saat itu saya masih kelas X, Jadi pembelajaran waktu itu online atau daring. Jujur saya tidak
suka daring. Jadi dulu saya hanya absen,kalo ada tugas ya di kerjakan. Tapi saya kurang paham
dengan materi yang disampaikan.

Sampai saat ini saya sudah kelas XII,tapi saya masih belum hafal hiragana dan Katakana. Selain
susah, saya juga lemah dalam menghafal. Saya suka ketika Neda Sensei memberi materi. Terkadang
Neda Sensei waktu jam pelajaran suka bercerita, disitulah rasa kantukku mulai meronta-ronta. Tapi
saya suka.

Jujur saja, saya belum menguasai katakana sepenuhnya dan itu membutuhkan waktu yang lama.
Saat saya belajar tata bahasa dan kanji, saya masih belum menguasai katakana. Masih sering lupa
dan sulit membacanya. Namun saya terus berlatih dan tidak mau hal itu menjadi kelemahan yang
abadi bagi saya.

Dan yang paling membahagiakan adalah kalian berani untuk mencoba dan melangkah, tidak peduli
menang atau kalah, berhasil atau gagal.

Terus tanamkan jiwa ganbaru di dalam hati kita masing-masing terlepas setelah lulus nanti kalian
mengambil bidang yang lain karena bahasa tidak pernah mati.