Administrasi Budi Utomo, beliau menyebutkan kegiatan ini dilatar belakangi prestasi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar Tahun Anggaran 2016. Namun demikian disadari bahwa terlepas dari prestasi yang telah diraih tersebut masih terdapat serangkaian masalah yang perlu dibenahi yaitu pada bagian penatausahaan aset daerah dan adanya perubahan struktur kelembagaan baru. Salah satu cara mengatasinya dengan melalui bimtek, pelatihan dan sosialisasi kepada pengurus barang di seluruh OPD. Bimtek dimulai oleh narasumber dari Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat Jati Kusuma dengan penjelasan singkat mengenai pentingnya penatausahaan BMD. Tantangan terbesar yang dihadapi oleh Kabupaten Polewali Mandar saat ini adalah pengalihan aset-aset Personel, Pembiayaan, Perlengkapan dan Dokumen (P3D). Pemda perlu segera melakukan inventarisasi aset P3D agar Laporan Keuangan Pemda Tahun 2017 baik pada tingkat Provinsi atau Kabupaten bisa selesai dan tidak ada lagi aset-aset yang tidak jelas kepemilikannya. Selanjutnya Jati menjelaskan tentang tahapan-tahapan penatausahaan BMD yang ada pada permendagri nomor 19 Tahun 2016 dan dilanjutkan dengan simulasi penatausahaan BMD melaui aplikasi SIMDA BMD. Simulasi dimulai dari entry data umum, perencanaan, pengadaan, mutasi penghapusan barang dan catatan atas laporan aset. Dengan metode simulasi ini peserta mampu memahami secara real bagaimana proses penatausahaan BMD berlangsung. Diakhir acara diadakan sesi tanya jawab terkait penatausahaan BMD agar peserta dapat menggali lebih dalam terkait permasalahan-permasalahan yang umum ditemui ketika melakukan pengelolaan aset. Diharapkan setelah mengikuti kegiatan bimtek ini seluruh peserta pengurus barang dapat melaksanakan penatausahaan BMD secara baik dan mandiri.