Kaset Film Radiologi Dan Intensifying Screen by Laudza Adzin+
Kaset Film Radiologi Dan Intensifying Screen by Laudza Adzin+
1. PENGERTIAN
Merupakan kotak segi empat panjang yang mempunyai berbagai ukuran seperti 18 x 24 cm2, 24 x 30
cm2, 30 x 40 cm2, 35 x 35 cm2, 35 x 43 cm2. Kaset berfungsi sebagai alat transport film dari kamar gelap
ke ruang foto sinar-x (unexposed) atau ruang foto sinar-x ke kamar gelap. Kaset terbagi 2 bagian yang
dihubungkan oleh engsel :
2) Lead backing
Logam dengan lempeng timbal yang berfungsi menyerap sinar primer.
Ketiga jenis tersebut diberi bantalan yang letaknya menempel pada cat timbal/langsung pada bagian
belakang yang berguna untuk menekan screen berhimpit dengan film. Semua jenis tersebut terbuat dari
bahan “felt” & busa/karet.
2) Bentuk Kurva
Kaset yang digunakkan untuk memotret bagian tubuh karena anatomi / patologi tidak lurus, seperti
rahang, lutut, bahu.
3) Film Changer
Mempunyai bentuk & ukuran lebih besar agar dapat memuat hingga 5 buah kaset. Bagian atas terbuat
dari bahan yang mudah ditembus sinar-x & dilengkapi grid/lisolom. Digunakan untuk pemeriksaan
secara berurutan tanpa henti (sekon)seperti pembuluh darah dan jantung. Bagian bawah kaset
dilengkapi pegas untuk mendorong kaset naik ke atas.
Kedua jenis ini merupakan automatic exposure dan terletak sensor alat ini terletak di belakang kaset.
Pada bagian depan & belakang harus radiolusen.
6) Kaset Fleksibel
Pada bidang Industri digunakan untuk potret pipa/saluran dan pada bidang kesehatan digunakan untuk
panoramik gigi, opg (rahang).
5. PEMELIHARAAN KASET
• Saat pemasukan/pengambilan film dari kaset, jangan terlalu terlalu terbuka untuk menghindari debu
masuk ke kaset dan kaset dibuka sekitar 6-8 cm.
• Kaset disimpan seperti buku & kosong dari film.
• Jaga kebersihan dari debu, benda asing, dan cairan kimia.
• Hindari kaset jatuh.
• Hindari bagian dalam dari goresan debu, benda tajam, kuku, percikan cairan bahan pemroses film
(seperti develpoer / fixer).
6. KEBERSIHAN KASET
a. Luar
• Bagian luar harus dibersihkan tiap hari.
• Gunakan Alkohol untuk membunuh kuman penyakit pada kaset.
• Gunakan Perihidariol untuk membersihkan noda darah pada kaset.
• Hindari timbulnya artefak pada film.
b. Dalam
• Bahan yang digunakan adalah sikat halus, sabun mandi, atau cotton wool.
• Gosokan cotton wool (basah) yang sudah bersabun dengan gerakan angka “8” pada permukaan
screen.
• Gosokan cotton wool (kering) untuk bersihkan screen hingga kering.
• Sementara kaset dengan posisi berdiri di meja kamar gelap.
• Jika screen digosok dengan gerakan searah akan menimbulkan “elektrostatis”.
• Jangan dibersihkan dengan air pam / larutan pembersih sembarangan.
Bersihkanlah kaset hingga tidak ada noda mineral, tidak lengket, dan tidak elektrostatik.
Metode II
1. Masukan selembar film unexposed ke kaset yang dicurigai.
2. Letakan kaset tersebut di tempat terang (sinar matahari).
3. Proseslah film tersebut, sebelumnya ditandai dimana letak engsel (h), bagian atas (t), bagian yang
terbuka (o).
4. Film yang telah kering, periksalah tingkat kekabutan/kehitaman, tandai bila terlihat kabut.
5. Jika lebarnya kurang dari 0,5 cm sepanjang sisi bagian tersebut maka dapat diabaikan.
6. Tetapi kaset tersebut diawasi, jikalau terjadi kerusakan yang berarti.
7. Jika fog/kabut yang timbul besar, perbaiki kerusakan tersebut. kalau tidak bisa dapat diganti dengan
kaset baru.
8. Jika kaset pengganti sulit, gunakan kaset tersebut dengan membiarkan tidak terisi sampai saat akan
digunakan.
INTENSIFYING SCREEN
Prinsip dari tabir penguat ( intensifying screen ) adalah apabila bahan yang menyerap radiasi
sinar-x dan memancarkannya kembali dalam bentuk sinar tampak Tabir penguat ini dipakai dalam
radiography dan tabir fluoroskopi .Banyaknya cahaya yang dipancarkan berbanding lurus dengan exposi
sinar-x yang mengenai tabir . Jadi setiap pola yang terbentuk oleh berkas sinar-x akan diubah kedalam
pola yang serupa dan kelihatan. Bila memakai film emulsi tunggal, digunakan sebuah lembar penguat
yang berhadapan dengan sisi emulsi film, sedangkan pada film emulsi ganda digunakan dua buah lembar
penguat yang masing-masing berhadapan dengan kedua permukaan film.
1. Fosforisensi, yaitu cahaya yang dipancarkan setelah terjadinya penyerapan energi dari radiasi
gelombang pendek (sinar-X), pemancaran akan diteruskan walaupun radiasi gelombang pendek sudah
berhenti menyinarinya. Istilah ini disebut afterglow. Waktu terjadinnya pencahayaan lebih besar dar
10⁻⁸ detik.
2. Fluoresensi, yaitu cahaya yang dipancarkan setelah terjadi penyerapan energi dari radiasi gelombang
pendek, cahaya dipancarkan hanya selama adanya radiasi gelombang pendek tersebut. Waktu
terjadinnya pencahayaan kurang dari 10⁻⁸ detik.
Ketika sinar-X mengenai butiran fosfor akan memendarkan cahaya, kerapatan lapisan fosfor juga
terdapat celah antar butiran fosfor lainnya sehingga radiasi akan melewati celah tersebut yang juga akan
memendarkan cahaya pada lapisan lembar penguat berikutnya. Elektron yang terlepas meninggalkan
pita valensi menuju pita konduksi. Pada posisi ini elektron memasuki energy yang lebih tinggi. Material
fosfor yang tidak murni menghasilkan luminisensi yang cenderung memiliki kekuatan menarik electron
kembali ke pita valensi. Karena energinya cukup tinggi maka terjadi lompatan elektron dari energi tinggi
ke daerah energy rendah. Pada saat terjadi lompatan energy terebut terjadilah pelepasan energi foton
cahaya, sebagai bentuk pencahayaan fluoresensi.
III. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Lembar Penguat
1. Komposisi Fosfor
Komposisi yang diproduksi dengan baik tentu akan menghasilkan efisiensi pencahayaan yang baik pula.
Pemakaian jenis fosfor yang berbeda pada lembar penguat akan mempengaruhi kecepatannya.
lapisan fosfor lebih tebal akan menghasilkan lembar penguat lebih cepat karena menyerap banyak foton
sinar-X dari pada lapisan tipis, tetapi lapisan tebal akan menyebabkan pengurangan ketajaman gambar
yang tercatat pada film.
Semakin besar ukuran kristal fosfor, semakin besar pula penyerapan yang terjadi maka semakin banyak
cahaya yang dipancarkan setiap adanya interaksi dengan energi gelombang sinar-X, semakin besar pula
kecepatan pada lembar penguat. Lembar penguat kecepatan tinggi ukuran kristalnya ± 8 mikro
sedangkan kecepatan rendah ukuran kristalnya ± 4 mikro.
Lapisan pemantul berfungsi memantulkan cahaya kembali ke arah permukaan lembar penguat untuk
membantu proses pembentukan gambar sehingga menambah kecepatan tetapi mengurangi resolusi
gambar. Lapisan penyerap memiliki sifat yang berlawanan dengan lapisan pemantul. Berfungsi
mengontrol penyebaran cahaya, menyerap cahaya hamburan sehingga dapat menigkatkan ketajaman
gambar.
Tegangan tabung merupakan beda potensial antara katoda dan anoda di dalam tabung yang diperlukan
untuk memindahkan satuan muatan yaitu untuk menerik elektron dari filament ke permukaan target
anoda. Menggunakan nilai tegangan tabung tinggi (kV) maka faktor penguatnya akan naik sehingga
lembar penguat memperoleh penguatan yang maksimum.
a. Kecepatan Tinggi
Mempunyai butiran-butiran fosfor yang lebih besar sehingga gambaran yang dihasilkan memiliki detail
yang rendah tetapi hanya membutuhkan sedikit nilai eksposi yang dapat menghitamkan film. Jadi dapat
mengurangi dosis radiasi pada pasien dan ini bisa digunakan pada pemeriksaan pelvis, kepala dan
abdomen.
b. Kecepatan Sedang Jenis lembar penguat ini memiliki butiran fosfor yang sedang sehingga memberikan
perbandingan yang baik antara kecepatan dan detail yang sedang.
c. Kecepatan Rendah
Lembar penguat dengan kecepatan rendah terdiri dari butiran butiran fosfor yang kecil sehingga dapat
menghasilkan gambaran detail yang tinggi, tetapi untuk menghasilkan kehitaman tertentu yang
dihasilkan lembar penguat kecepatan tinggi membutuhkan sedikit eksposi maka dengan menggunakan
kecepatan rendah membutuhkan banyak eksposi Dosis radiasi tidak terlalu dipertimbangkan serta
bagian tubuh yang diperiksa, misalnya pemeriksaan ekstremitas.
(200 – 1200)
( 50 ) ( 100 ) ( 200 – 300 )
BaPbSO4 GdOBr:Tb
Resolusi 7
15 10 7 - 15
lp/mmi
1. Speed yang rendah , yang berhubungan dengan emisi pencahayaan dengan spectrum yang lebih sempit
3. Speed yang rendah menghasilkan resolusi gambar yang lebih tinggi , kecuali pada ultera high
speed resolusi gambar yang baik masih dapat dipertahankan
Pada hakekatnya , penggunaan screen meningkatkan nilai penghitaman gambar pada film. Dengan
demikian berarti meningkat speed film , yang juga berarti meningkatkan kontras gambar.
a. Calsium Tungsten
Calsium tungsten dapat berluminisensi tanpa pengaktif. Memancarkan cahaya ultraviolet bila terkena
radiasi gelombang pendek. Maksimum fluoresensi sekitar 420 nm. Namun jenis fosfor ini sudah jarang
digunakan lagi karena efisiensi mengubah sinar-X ke cahaya hanya berkisar 5% jika dibandingkan dari
fosfor jenis rare earth sekitar 15%.
b. Barium Fluorochloride
Jika dibandingkan dengan calcium tungsten maka barium fluorochloride mengabsorbsi sinar-X lebih
banyak atau dengan kata lain koefisien absorbsinya lebih tinggi, selain itu barium fluorochloride lebih
efisien dalam mengkonversikan sinar-X menjadi cahaya. Diaktifkan dengan europium. Sinar yang
dihasilkan ultraviolet dan biru dengan panjang gelombang sampai 380 nm.
c. Rare Earth
Materi fosfor yang secara alamiah jumlahnya sangat terbatas. Rare earth merupakan material fosfor
efisiensi yang tinggi dalam menyerap berkas sinar-X menjadi cahaya tampak sehingga banyak dipakai
sebagai bahan baku lembar penguat radiografi. Pencahayaannya menghasilkan empat kali lebih besar
dari bahan lembar penguat calsium tungsten. Fosfor rare earth dibagi dalam tiga jenis, yaitu :
VIII. STRUKTUR IS
Lapisan penguat memiliki struktur yang tersusun atas beberapa lapisan secara berturut – turut
sebagai berikut.
a. Lapisan Supercoat
Lapisan supercoat terbuat dari bahan selulosa asetat yang tipis dan kuat, tebalnya sekitar 5-10 μm.
Fungsinya untuk melindungi seluruh permukaan lapisan bahan fluoresensi, serta tahan terhadap
goresan.
b. Lapisan Phosphor Layer
Lapisan ini mengandung kristal bahan fluoresensi yang diikat oleh suatu bahan tebalnya sekitar 100-200
μm. Bahan fluoresensi yang dapat digunakan adalah kalsium tungsten, barium lead sulfat atau rare
earth.
c. Lapisan Substratum
Digunakan untuk menempelkan lapisan fosfor dengan lapisan dasar. Lapisan ini dibuat setipis mungkin
untuk menghasilkan perlekatan yang cukup antara kedua lapisan. Tebalnya sekitar 10-20 μm. Ada 2 jenis
lapisan substratum yaitu lapisan reflektive dan lapisanabsorptive. Lapisan reflektif berfungsi untuk
memantulkan kembali cahaya menuju ke film. Sedangkan bila menggunakan lapisanabsorptive cahaya
akan diserap oleh zat warna pada lapisan ini.
d. Lapisan Base
Lapisan dasar yang berfungsi sebagai penyokong untuk lapisan lain. Terbuat dari polyester, cardboard
dan plastik. Tebalnya sekitar 200-400 μm. Sifatnya tidak mempengaruhi bahan
IX. KARAKTERISTIK IS
a. Sebuah layar mengintensifkan terdiri dari dasar poliester atau selulosa triasetat mirip dengan Film
radiografi
g. dasar ini pertama dilapisi dengan lapisan reflektif titanium dioksida untuk bangkit cahaya kembali ke
film. Perbedaan sinar cahaya menyebabkan unsharpness dari gambar. Dengan bumi fosfor seragam
homogen lapisan-standar atau jarang
h. ini ditutupi dengan supercoat transparan tipis yang terdiri dari gelatin. Itu Tujuan yang kedua adalah
pelindung, dan sangat tipis dan perawatan selalu diperlukan dalam menangani layar mengintensifkan
untuk menghindari segala bentuk abrasi
i. Fleksibilitas dari bahan yang penting untuk memungkinkan layar untuk membungkuk tanpa retak - layar
mengintensifkan jenis ini digunakan dalam kaset panorama. Setiap kristal pada layar memancarkan
cahaya kebiruan untuk layar biasa (atau lampu hijau untuk langka-earthscreens).
Kecerahan berhubungan langsung dengan intensitas sinar-X dalam sebagian kecil dari gambar. Dengan
demikian, seluruh permukaan layar, perbedaan intensitas sinar-X yang berubah menjadi perbedaan
cahaya kebiruan (lampu hijau) kecerahan yang film ini sangat sensitif. Seluruh gambar yang demikian
intensif untuk merekam dengan film. Semakin besar Kristal dan tebal lapisan fluorescent pada layar,
cahaya lebih banyak dihasilkan dan semakin besar intensifikasi. Namun, cahaya menyebar lebih luas dan
ketajaman detail gambar menurun sesuai. Manufaktur telah berusaha untuk meningkatkan kualitas
gambar tanpa berkorban kecepatan film dengan menggunakan kristal fosfor dari berbagai bentuk.
Contoh dari hal ini adalah T-Mat film yang kita gunakan untuk radiografi panoramik dan ekstraoral.
X. FAKTOR INTENSIFIKASI
Faktor intensifikasi adalah perbandingan antara eksposi yang dibutuhkan untuk menghasilkan
densitas tertentu pada film tanpa menggunakan lembar penguat dengan eksposi yang dibutuhkan pada
film yang menggunakan lembar penguat untuk menghasilkan densitas yang sama. Secara matematis
dituliskan sebagai berikut :
XI. MOTTLE
Mottle adalah adalah perbedaan densitas yang tidak beraturan pada gambaran Rontgen.Mottle dapat
timbul karena :
Ketidak sama-rataan lapisan screen , sehingga radiograf tidak mendapatkan intensitas yang sama. Ini
disebut dengan screen mottle
Pemancaran sinar-x adalah proses yang random, seingga walaupun dalam berkas uniform, jumlah rata-
rata foton sinar-x yang sampai kesetiap bagian tabir tidak sama / tidak meratanya intensitas sinar-x
sampai ke Intensifyaing screen. Ini disebut Quantum Mottle.
Emulsi film lebih peka terhadap foton cahaya tampak (cahaya tampak lebih efisien dalam menghitamkan
emulsi film)
Dengan IS intensitas sinar-X yg diperlukan untuk menghasilkan densitas tertentu lebih lebih sedikit
dibanding tanpa IS
Memperkecil dosis radiasi yang harus diterima pasien
b. Cara perawatan IS
Bersihkan Tangan
Sebelum memegang screen, terlebih dulu cuci tangan dengan air dan sabun, dan bilas hingga bersih , lalu
keringkan
Lapisan pospor pada screen sangat rentan terhadap zat-zat kimia yang terdapat pada disinfectant dan
lotion pembersih tangan.
Membilas tangan dengan air akan meminimalisasi kerusakan permanent pada screen.
Memegang Screen
Pada plate screen (rigid), pegang bar alumunium –yang ada penguncinya- saat membersihkan screen.
( Untuk CR 850, CR 975, classic dan elite)
Sedang untuk flexible screen, hindari kontak dengan menopangkan tangan pada sisi belakang warna
hitam saat mengeluarkan dan memasukkan screen pada kaset. (Untuk PoC 140, 160 ,240 dan CR 500)
Membersihkan screen.
letakkan screen pada tempat yang kering dan bebas dari zat-zat disinfektan .
untuk membersihkan debu, gunakan kain yang tidak berserat dan kering (biasanya kain flannel pengelap
kacamata).
- Mengelap permukaan screen yang terdapat sisa cleaner hingga bersih dengan kain flannel, dan biarkan
mengering oleh udara.
Mendisinfektan Screen.
Lap dengan 10% larutan pemutih (5.25% sodium hypochlorite diencerkan air dengan perbandingan 1:10).
Keringkan pada udara terbuka, atau lap dengan kain flannel yang lembut.
HINDARI
Jangan membersihkan screen dengan isopropanol, alcohol atau disinfektan yang mengandung alcohol.
Jangan mendisinfektan screen dengan hydrogen peroxide, atau cleaner yang mengandung peroxide.
Jangan memegang screen sehabis menggunakan pembersih tangan yang berbahan dasar alcohol .
Jangan membersihkan screen dengan pembersih kaca atau disinfektan rumah sakit.
XIII. SYARAT IS
1. QDE besar