1A - 109 - Laudza Adzin Adil Hakim Barts - Radiofotografi 1
1A - 109 - Laudza Adzin Adil Hakim Barts - Radiofotografi 1
INTENSIFYING SCREEN
Dosen Pengampu :
Ibu Rizki Amalia, S.ST, M.Tr.Kes
Disusun oleh :
Laudza Adzin Adil Hakim Barts (P1337430323109)
Pengertian
Kaset film adalah wadah tempat film fotografi dimuat untuk menangkap gambar.
Kaset film umumnya terbuat dari bahan yang dapat melindungi film dari cahaya dan
elemen lingkungan lainnya selama proses fotografi (Çokişler, 2018). Kaset film adalah
sebuah wadah yang digunakan untuk menyimpan dan melindungi film fotografi atau
sinematografi. Kaset film, sebuah wadah yang sederhana namun memainkan peran
penting dalam dunia fotografi dan sinematografi, menawarkan perlindungan esensial
bagi film fotografi selama proses penciptaan gambar yang menangkap keindahan dan
kisah hidup. Terbuat dari bahan khusus yang dirancang untuk melindungi film dari
cahaya dan elemen lingkungan lainnya, kaset film menjadi fondasi yang kuat bagi
penciptaan karya seni visual yang tak terlupakan.
Salah satu aspek yang membuat kaset film begitu penting adalah bahan
pembuatannya. Kebanyakan kaset film terbuat dari bahan yang dirancang khusus
untuk memblokir cahaya yang dapat merusak film. Sebagai contoh, beberapa kaset
film menggunakan bahan plastik atau logam yang dirancang dengan lapisan khusus
untuk menahan paparan cahaya yang tidak diinginkan. Hal ini memastikan bahwa film
fotografi atau sinematografi yang terdapat di dalamnya dapat terlindungi dengan baik
selama proses pengambilan gambar.
Kaset film tidak hanya merupakan wadah fisik, tetapi juga menjadi saksi bisu dari
setiap momen yang terabadikan dalam gambar. Ketika seorang fotografer atau
sutradara sinematografi memasukkan gulungan film ke dalam kaset, mereka
meletakkan kepercayaan pada wadah itu untuk melindungi cerita visual yang ingin
mereka ceritakan. Kaset film bukan hanya tempat penyimpanan, tetapi juga menjadi
rumah bagi karya seni yang menghubungkan pengamat dengan realitas yang
tertangkap dalam setiap bingkai.
Keunikan kaset film juga terletak pada ritual penggunaannya. Seorang fotografer
atau sinematografer tidak hanya menyimpan film dalam kaset, tetapi juga
meletakkannya dengan penuh perhatian ke dalam kamera. Proses ini mengingatkan
kita akan keindahan proses kreatif yang melibatkan sentuhan manusia. Kaset film
menjadi perpanjangan tangan para seniman, menyatukan teknologi dan ekspresi
manusia dalam sebuah harmoni yang menghasilkan karya seni yang luar biasa.
Kaset film bukan hanya sekadar wadah fisik, tetapi lebih dari itu, ia
mencerminkan semangat penciptaan seni visual. Dengan keunikan desainnya,
ketahanannya terhadap elemen lingkungan, dan peran pentingnya dalam ritual kreatif,
kaset film tetap menjadi simbol keabadian dalam dunia fotografi dan sinematografi.
Meskipun mungkin menjadi artefak masa lalu, kehadiran kaset film terus menginspirasi
para seniman untuk mengeksplorasi dan mengabadikan keindahan dunia melalui lensa
klasik ini.
Berikut adalah beberapa komponen dan informasi lebih detail tentang kaset film:
1. Bahan Kaset
Kaset film umumnya terbuat dari bahan yang dapat melindungi film dari cahaya,
debu, dan kelembaban. Kebanyakan kaset film tradisional terbuat dari bahan plastik,
seperti polietilena atau polipropilena. Kaset ini harus cukup kuat untuk melindungi film
tetapi cukup fleksibel untuk memungkinkan pemasangan di dalam kamera.
2. Format Film
Kaset film dirancang untuk menampung gulungan atau lembaran film. Format film
ini dapat bervariasi tergantung pada jenis kamera dan keperluan fotografi atau
sinematografi. Format umum termasuk 35mm, 120mm, atau format besar seperti 4x5
inci.
4. Lubang Pengukur
Di sebagian besar kaset film, terdapat lubang pengukur yang memungkinkan
kamera atau peralatan lainnya mengukur panjang gulungan film. Ini membantu kamera
dalam menentukan jumlah frame yang telah diambil dan memudahkan proses
pemotongan film setelah pemotretan.
Beberapa kaset film memiliki area di bagian luar yang dapat digunakan untuk
menuliskan informasi identifikasi, seperti jenis film, ISO, tanggal kadaluarsa, dan
catatan lainnya. Ini membantu fotografer atau sinematografer dalam melacak jenis film
yang digunakan dan informasi lainnya.
Kaset film digunakan dalam berbagai konteks, baik untuk fotografi analog
maupun sinematografi. Meskipun dengan perkembangan teknologi, penggunaan film
telah menurun seiring waktu, kaset film tetap menjadi bagian penting dari sejarah
fotografi dan sinematografi.
1. Komposisi Material
Layar intensifikasi umumnya terbuat dari bahan yang dapat mengubah sinar-X
atau sinar gamma menjadi cahaya terlihat. Beberapa jenis bahan fosfor digunakan
untuk tujuan ini.
2. Fungsi Utama
4. Jenis Fosfor
Fosfor adalah unsur yang dapat mengubah energi radiasi menjadi cahaya. Ada
dua jenis utama fosfor yang digunakan dalam layar intensifikasi: fosfor tercepat
(kebiruan) untuk gambar cepat dan fosfor lambat (hijau) untuk gambar yang
memerlukan resolusi yang lebih tinggi.
1. Pemakaian Berkurang
Meskipun demikian, masih ada komunitas fotografi analog yang aktif. Beberapa
seniman dan fotografer menghargai karakteristik unik film, seperti gradiasi warna yang
berbeda dan efek khas film tertentu.
2. Kelebihan DR
3. Penggunaan Klinis
Trend Umum:
Perkembangan Teknologi
Kaset film dan layar intensifikasi adalah dua komponen penting dalam fotografi
analog dan radiografi medis (Purba, 2022). Namun, seiring berjalannya waktu,
perkembangan teknologi terus membawa perubahan dalam cara kita merekam dan
menghasilkan gambar. Berikut adalah beberapa perkembangan terkini yang
mempengaruhi penggunaan kaset film dan layar intensifikasi:
1. Fotografi Digita
Dengan adopsi fotografi digital yang semakin meluas, penggunaan kaset film
tradisional telah menurun secara signifikan. Fotografi digital menawarkan keuntungan
dalam hal kemudahan pengolahan gambar, aksesibilitas, dan pengurangan biaya yang
terkait dengan pengembangan film.
Meskipun kaset film tradisional masih digunakan oleh beberapa fotografer dan
pecinta fotografi analog, perkembangan dalam formulasi bahan film dapat
meningkatkan kualitas dan sensitivitas film.
Di sisi lain, layar intensifikasi, atau intensifying screen, memegang peran penting
dalam dunia medis dan ilmiah. Layar ini digunakan dalam radiografi untuk
meningkatkan sensitivitas deteksi radiasi. Dengan merangsang fosfor pada layar
intensifikasi, energi radiasi yang diterima dari tubuh pasien dapat diubah menjadi
cahaya, yang kemudian diterjemahkan menjadi gambar radiografi. Teknologi ini
memberikan keuntungan signifikan dalam mengurangi dosis radiasi yang diterima oleh
pasien, sambil meningkatkan kejelasan gambar.
Namun, tidak dapat diabaikan bahwa sebagian besar industri, termasuk fotografi
dan pengambilan gambar medis, telah beralih ke solusi digital. Fotografi digital
memberikan fleksibilitas yang tak tertandingi, memungkinkan fotografer untuk melihat
hasil seketika, mengatur pengaturan kamera dengan mudah, dan menyimpan ribuan
gambar dalam satu perangkat. Sementara itu, teknologi radiografi digital memberikan
gambar yang lebih tajam dan memudahkan berbagi data secara elektronik.
Pergeseran menuju solusi digital dalam industri ini terutama didorong oleh
keuntungan efisiensi dan kualitas yang lebih baik. Pengguna dapat dengan mudah
mengedit, menyimpan, dan berbagi gambar dalam hitungan detik. Meskipun demikian,
nilai historis dan kegunaan fotografi analog serta layar intensifikasi tetap hadir dalam
konteks yang khusus. Para seniman, penggemar fotografi, dan profesional medis yang
menghargai keunikannya masih memelihara dan menggunakan teknologi klasik ini
sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan seni.
Kesimpulan
Kesimpulannya, penggunaan kaset film tradisional dalam fotografi analog telah
menurun secara signifikan seiring dengan berkembangnya fotografi digital. Meskipun
demikian, masih ada komunitas yang setia pada kualitas unik film, terutama dalam
konteks fotografi seni dan sinematografi independen. Sementara itu, layar intensifikasi
dalam radiografi medis terus berperan penting, meskipun banyak fasilitas kesehatan
beralih ke teknologi radiografi digital langsung untuk keuntungan efisiensi dan
pengurangan dosis radiasi. Perkembangan teknologi di kedua bidang, baik fotografi
maupun radiografi, mencerminkan transisi menuju solusi digital yang lebih canggih dan
efisien. Fokus pada mobilitas, portabilitas, dan peningkatan kualitas gambar terus
memandu perkembangan teknologi dalam industri ini. Meskipun nostalgia untuk
fotografi analog tetap ada, masa depan terlihat semakin terarah pada radiografi digital
dan fotografi dengan teknologi sensor yang lebih besar dan bahan film yang terus
berkembang.
Daftar Pustaka
Çokişler, İ. (2018). Canlı yayın [Film (VHS video kaset)] [Master’s Thesis, Güzel
Sanatlar Enstitüsü].
Kaeppler, G., Dietz, K., & Reinert, S. (2006). The effect of dose reduction on the
detection of anatomical structures on panoramic radiographs.
Dentomaxillofacial Radiology, 35(4), 271–277.
https://doi.org/10.1259/dmfr/16653683
McHugh, K. (2020). Image enhancement. In General Radiography (pp. 33–57). CRC
Press.
Purba, J. S. (2022). Teknik Radiografi Ossa Pelvis Dengan Sangkaan Fraktur Os Pubis
Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi
Kabupaten Karo. ULIL ALBAB: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(5), 1003–
1008.