Sri Rahayu Revisi 1
Sri Rahayu Revisi 1
SRI RAHAYU
Oleh
SRI RAHAYU
A22119018
NIM : A22119018
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan penelitian pengambil alihan
atau pikiran orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan
bahwa skripsi ini memenuhi unsur plagiasi, baik sebagian ataupun seluruhnya,
Sri Rahayu
A22119018
ii
PENGESAHAN
Oleh
Sri Rahayu
A22119018
Mengetahui
iii
ABSTRAK
Ayu, 2023, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Sigi.
Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Tadulako. Pembingbing (1) Mohammad Jamhari (2) Amalia Buntu.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif, Picture and Picture, Hasil Belajar
iv
ABSTRACT
This research aim to describe the increase in student learning outcomes after the
implementation of Picture and Picture type cooperative learning model in class
VIII of SMP Negeri 19 Sigi. The research was carried out using classroom action
research design (CAR) referring to the stages of the kurt Lewin model which was
devided into two cyles, each cyles consisting of four stages, namely: planning,
action, observation, and reflection. The subjects of this research were 30 students
of class VIII SMP Negeri 19 Sigi. The research instrument used posttest and
observation sheet. The result of observations of teacher activity in cycle I
amounted to 88,96% and increased in cycle II to reach 97,78%. The average
value of student learning outcomes in cycle I and cycle II were 70,67 and 82,67
respectively. Of the 30 students, KKM achievement increased to 25 student
(82,67%) in cycle II, compared to cycle I of only 13 student (70,67%). These
result have fulfilled the specified KKM which is equal to 75, so it shows that
learning by implementing the Picture and Picture type of cooperative learning
model can increase student’s learning outcomes in class VIII SMP Negeri 19 Sigi.
v
UCAPAN TERIMAKASIH
yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Aku bersaksi tiada yang berhak disembah selain Allah SWT semata yang tiada
sekutu bagi-Nya, dan Aku bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah hamba dan
utusanNya.
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas petunjuk dan
tulis utama dalam menyelesaikan studi S1 pada program studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Tadulako. Tugas akhir ini berjudul
Secara terkhusus Kepada Ayahku tercinta Basri Aras dan Ibuku tersayang
Hj, Hasna yang telah telah memberikan motivasi, dukungan, semangat, dan do’a
kendala tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis
Bapak Dr. Mohamaad Jamhari, M.Pd. sebagai pembimbing satu yang selama ini
vi
memberikan dukungan, bimbingan, masukan, dan petunjuk serta bersabar dalam
menyusun skripsi ini. Terima kasih kepada Ibu Amalia Buntu, S.Pd., M.Pd.
sebagai pembimbing dua sekaligus dosen wali saya, yang telah meluangkan
hingga menyusun skripsi ini. Terima kasih pula saya haturkan kepada Ibu Dr.
Lilies, M.P., selaku pembahas satu, Bapak Dr. Mursito S. Bialangi, M.Pd, selaku
pembahas dua, dan Ibu Raya Agni S.Pd., M.PD., selaku pembahas tiga yang
telah memberikan nasehat serta saran dan kritikan yang sifatnya membangun bagi
penulis. Semoga Allah SWT selalu menjaga dan membalas kebaikan mereka serta
2. Bapak Dr. Ir. Amiruddin Kade, S.Pd., M.Si., Dekan Fakultas Keguruan
Tadulako.
Tadulako
vii
Biologi FKIP Universitas Tadulako yang senantiasa memberikan ilmu,
6. Bapak Sudarman, S.Kom. dan Ibu Sri Ayu Lestari, S.KM selaku Oprator
7. Kepala sekolah SMP Negeri 19 Sigi, bapak Wiwik Ardianto, S.Pd yang
Bapak Irsyad, S.Pd selaku guru mata pelajaran IPA yang sudah banyak
8. Seluruh siswa dan siswa kelas VIII SMP Negeri 19 Sigi yang telah
Banibi, Dian Dwi Lestari, Gabriela Kalilo, dan Nurul Lita Rahmadani
10. Teristimewa kepada sepupu saya Fikriani, yang sudah banyak memberi
Munggaran, Dian Dwi Lestari, Ervina, Nur Afni Sagita dan Nurul Lita
penulis.
viii
12. Teristimewa kepada sahabat-sahabat saya Moh Fadhiel Rahman, Moh
aslamiah, dan Tiara Ratna Sari yang juga selalu memberikan dukungan
14. Teristimewa kepada sahabat saya Warda Ridwan dan Suciati Putri
memberikan dukungan dan motivasi yaitu Imam Dwi Putra, Sri wahyuni,
17. Kepada Riyan Hidayat yang selalu memberikan dukungan dan motivasi
kepada penulis.
20. Teristimewa kepada diri saya sendiri, terima kasih karena telah kuat
bertahan sampai pada titik ini dan selalu bangkit ketika ingin menyerah.
Kamu hebat, kamu luar biasa, dengan segala ujian dan rintangan. Selamat
ix
21. Selain itu, untuk semua pihak yang tidak dapat saya sebut satu persatu,
yang telah banyak berkontribusi untuk membantu penulis hinggga studi ini
dapat terselesaikan.
wajar kiranya, penulis karya tulis ini banyak terdaqpat kekurangan. Oleh karena
itu, saran dan kritik demi penyempurnaan skripsi ini sangat diharapkan dari
pendidikan kedepan.
x
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL i
PENGESAHAN iii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
UCAPAN TERIMAKASIH vi
DAFTAR ISI xi
2.4 Hipotesis 23
xi
3.1 Tujuan Penelitian 23
4.2 Pembahasan 49
5.1 Kesimpulan 54
5.2 Saran 54
DAFTAR PUSTAKA 56
LAMPIRAN 66
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.8 Bagan Kerangka Pemikiran 22
Gambar 3.1 Alur PTK Model Kurt Lewin 24
Gambar 4.1 Grafik peningkatan hasil belajar kognitif, Afektif, Psikomotorik 53
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. RPP Siklus 1 64
2. RPP siklus 2 72
3. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I 80
4. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II 84
5. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 90
6. Hasil Observasi Aktivitas Siswa siklus I 92
7. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 96
8. Lembar Observasi Penilaian Afektif Siswa 100
9. Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I 102
10. Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus II 105
11. Lembar Observasi Penilaian Psikomotorik Siswa 108
12. Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Siklus I 109
13. Hasil Belajar Psikomotorik Siklus II 112
14. Soal Posttest 115
15. Kunci Jawaban Posttest 124
16. Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I 125
17. Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II 128
18. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 131
19. Lembar Validasi 142
20. Surat Izin Penelitian 157
21. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 158
22. Dokumentasi Kegiatan 159
23. Daftar Riwayat Hidup 162
xv
BAB I
PENDAHULUAN
dan sumber daya manusia yang siap mengerjakan tuntutan dunia kerja di masa
nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
dikatakan sebagai proses pemberian bimbingan atau bantuan kepada siswa dalam
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
2015). Dalam proses pembelajaran selalu melibatkan dua unsur yaitu guru
1
2
pembelajaran yang disampaikan guru. Kedua unsur ini harus saling berinteraksi
guna tercapainya tujuan proses pembelajaran yang diharapkan Arifin dan Zainal
(2013).
Sehingga pengetahuan yang diperoleh dapat membekas lama dalam pikiran siswa.
pembelajaran yang ideal adalah agar siswa mampu muwujudkan perilaku belajar
yang efektif. Guru yang profesional harus mampu mewujudkan atau paling tidak
4. Siswa difasilitasi untuk berani menyatakan kepada guru apa saja yang belum
dipahami.
6. Siswa dimotivasi untuk bearani meminta informasi yang relevan dengan topik
kesalahannya.
8. Siswa didorong untuk terbiasa mencari alasan mengapa hasil kerja menjadi
salah.
keingintahuan.
SMP Negeri 19 Sigi, ditemukan beberapa kendala dan kesulitan yang dialami
siswa dalam memahami materi pembelajaran, yang disebabkan oleh metode guru
yang kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, guru masi menerapkan
rendahnya perolehan skor atau nilai hasil belajar IPA pada kelas VIII SMP Negeri
19 Sigi masi rendah. Dan proses belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran
4
Biologi sebagian besar siswa kurang memahami materi yang diberikan oleh guru
pada saat pembelajaran berlangsung di dalam kelas serta kurangnya minat dan
siswa menurun. Hal ini masih di bawah standar ketuntasan klasikal minimal
Lanjutan observasi dan wawancara dengan guru IPA kelas VIII di SMP
dapat terlibat aktif dalam membangun pemahaman konsepnya sendiri. Salah satu
model yang dapat dijadikan alternatif adalah model pembelajaran Picture and
Picture untuk meningkatkan hasil belajar Biologi. Model Picture and Picture
ialah salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata
yang menggunakan gambar untuk menarik minat siswa, agar lebih aktif untuk
Picture and Picture salah satunya yaitu, siswa lebih cepat menangkap materi ajar
dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Sigi.
5
picture and picture dapat meningkatan hasil belajar IPA- Biologi pada siswa kelas
Meningkatkan hasil belajar IPA-Biologi pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 19
pembelajaran picture and picture dapat memberikan manfaat teoritis dan manfaat
praktis.
yang meliputi unsur-unsur peran guru, penggunaan media gambar, dan prestasi
belajar siswa.
1. Bagi Siswa
2. Bagi Guru
6
picture and picture membuat guru lebih kreatif dan inovatif dalam
3. Bagi Sekolah
4. Bagi Peneliti
1. Model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture adalah salah satu
2. Hasil belajar merupakan perubahan pada diri siswa, baik berkaitan dengan
aspek kognitif, aspek afektif maupun aspek psikomotorik siswa sebagai hasil
7
dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Peserta didik yang berhasil
dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran yang telah
Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah suatu kumpulan teori yang sistematis,
menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya
(Trianto, 2010).
Tanpa bernapas manusia akan mati hanya dalam hitungan menit. Sel dan
jaringan tubuh akan lumpuh karena tidak memperoleh energi untuk hidup dan
beraktivitas. Jadi, ketika kita sedang menghirup udara, maka kita tengah
TINJAUAN PUSTAKA
and Picture ada peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan nilai rata-
rata hasil belajar siswa dari pretest sebesar 55 meningkat pada Siklus I
yaitu 71,3 menjadi 81,7 pada Siklus II. Persentase ketuntasan belajar siswa
meningkat dari pretest sebesar 36,7% menjadi 76,7% pada siklus I menjadi
100% siklus II. Hasil observasi aktivitas siswa adalah 100% tinggi pada
yang ingin dicapai telah memenuhi target yaitu 60 untuk nilai rata-rata, 8%
untuk ketuntasan KKM, dan 70% untuk nilai afektif siswa. Berdasarkan
motivasi dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA 2 SMAN 1 Parepare
bahwa penerapan model pembelajaran metode picture and picture pada pokok
bahasan Invertebrata dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dari rata –
rata skor siklus I 78,5 menjadi 86,75 di siklus II dan persentase pencapaian KKM
dari 69,68% kriteria minimal sedang di siklus I menjadi 86,87% di siklus II pada
8
kriteria tinggi Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah penerapan
model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil
9
belajar siswa pada materi pokok Invertebrata kelas X SMAS Katolik Caritas
Maumere.
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Terisi.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar siswa
pada prasiklus sampai pada siklus II. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh
pada prasiklus yaitu 57,5 dan ketuntasan klasikal yaitu 35%. Pada siklus I,
klasikal 55%. Pada siklus II, nilai rata-rata yang diperoleh siswa mencapai
dengan rata-rata akhir 97,05% dengan kategori sangat baik. Hasil belajar
nilai pretest 34.72, posttest 75.41, Gain 40.69 dan N-Gain 0.41 dengan
Ha diterima.
penelitian tindakan kelas (PTK) yang diterapkan pada siswa tingkat SMP
(Slameto, 2013).
belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu (a) guru tidak
menjelaskan materi dengan jelas dan tidak menarik perhatian siswa; (b)
penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi masih kurang, dan nilai
dengan syarat bahwa perubahan yang terjadi tidak disebabkan oleh adanya
antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu
memperoleh ilmu dan pengetahuan dan diukur dari hasil belajar siswa.
Muri, 2015).
mengajar.
Ilmu pengetahuan alam berasal dari kata sains yang berarti alam. IPA
merupakan pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis
Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta
melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur dan
Trianto (2010) mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan teori yang
sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan
menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya.
yang berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para
adalah salah satu cara yang dipergunakan guru dalam menyampaikan materi
kepada siswa dengan maksud untuk mencapai tujuan belajara yang disepakati.
menerapkan pengajaran antara guru dengan siswa secara dua arah, tidak hanya
dari guru kepada siswa saja. Dengan mengajak, merangsang, dan memberi
membawa siswa pada suasana belajar yang sesungguhnya (Megawati dan Sari,
2012).
kooperatif, siswa tidak hanya mampu dalam memperoleh materi, tetapi juga
mampu memberi dampak afektif seperti gotong royong kepedulian sesama teman
yang menggunakan media gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan
siswa dapat menemukan konsep materi sendiri dengan membaca gambar (Rahmat
Fauzi, 2011).
pembelajaran yang ditekankan pada gambar yang diurutkan menjadi urutan yang
logis, mengembangkan interaksi antar siswa yang saling asah, silih asih, dan silih
aktif serta berfikir secara sistematis dan logis. Oleh karena itu, siswa menjadi
mudah mengingat setiap materi yang disampaikan, sehingga nilai siswa menjadi
pengetahuan dan informasi yang baru, berbeda dan selalu menarik minat siswa
untuk ppmengikutinya. Siswa dilatih untuk berpikir logis dan sistermatis. Selain
itu, model pembelajaran picture and picture menekankan pada siswa untuk
yang berfungsi untuk menarik perhatian siswa dan menyatukan imajinasi anak-
Dengan demikian maka siswa dapat mengukur sampai sejauh mana yang
belum siap. Dengan motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian
materi akan menarik minat siswa untuk belajar lenih jauh tetang materi
yang dipelajari.
didepan kelas.
gambar, guru harus memberikan penekanan pada hal ini dicapai dengan
7. Siswa diajak untuk menyimpulkan atau merangkum materi yang baru saja
rangkuman. Apabila siswa belum mengerti hal-hal apa saja yang harus
3. Dapat meningkatkan daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa
Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari usaha yang mereka
mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan dikemudian hari agar siswa
pada yang dipelajari oleh siswa. Jika siswa mempelajari tentang konsep, maka
(Djahir, 2014).
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan
tindakan mengajar. Dari sisi guru tindakan mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar, dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya
mempengaruhi hasil belajar siswa terbagi menjadi 2 yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri
individu itu sendiri dalam mencapai tujuan belajar. Faktor internal meliputi faktor
1). Bakat
dikembangkan dan dilatih. Bakat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dari
2). Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan ingin melakukan
sesuatu tanpa ada yang menyuruh. Minat dapat mendorong hasil belajar yang
optimal karena apabila minat ingin belajar sangat tinggi dapat menunjang hasil
3). Motivasi
yang timbul dari dalam diri, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang
lingkungan masyarakat.
mengajar guru, fasilitas yang digunakan untuk mengajar di kelas, kondisi dan
keluarga siswa tersebut, seperti bagaimana cara orang tua dalam mendidik
dilakukan oleh organ pernapasan. Tujuan dari pembelajaran unit ini adalah peserta
didik dapat memahami dan menjelaskan struktur, fungsi, dan proses serta
pada mata pelajaran IPA Biologi di kelas VIII semester genap. Materi sistem
pernapasan manusia terdiri dari beberapa sub bab materi yaitu rongga hidung,
21
gangguan dan penyakit sistem pernapasan serta upaya menjaga kesehatan sistem
belajar dan mengajar yang di dalamnya terdapat peserta didik dan guru atau
pada peserta didik. Untuk mencapai tujuan pembelajaran siswa dituntut agar
meningkatkan keaktifan belajar siswa secara maksimal, maka seorang guru harus
Hal tersebut dapat dilakukan dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat
pada mata pelajaran IPA BIOLOGI di kelas VIII SMP Negeri 19 sigi, bahwa guru
metode ceramah dalam menyampaikan materi sehingga peserta didik kurang aktif
22
dalam proses pembelajaran. Padahal secara teori, siswa dituntut untuk lebih aktif
pada saat proses belajar mengajar sedang berlangsung sehingga dapat tercapai
tujuan dari pembelajaran tersebut. Selain itu peserta didik kurang mengamati
sehingga peserta didik kurang memahami materi yang diajarkan. Serta rendahnya
memberi alasan yang relevan mengenai urutan gambar yang telah dipilihnya
(Sardirman, 2010).
Penggunaan gambar dalam model ini akan membuat siswa tidak hanya
berimajinasi dengan materi yang dipelajari namun siswa dapat melihat gambar
dan membangun wacana dari materi yang dipelajarinya. Penggunaan gambar juga
akan membuat siswa semakin tertarik untuk belajar, karena siswa tidak harus
KONDISI KONDISI
TINDAKAN
AWAL AKHIR
2.4 Hipotesis
Berdasarkan paparan teori dan kerangka pikir yang telah diuraikan
meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 19
Sigi.
BAB III
METODE PENELITIAN
Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK)
2006).
dilakukan secara bersiklus dan mengacu pada model Kurt Lewin. Kusuma dan
Dwitagama (2011) mengemukakan bahwa model Kurt Lewin menjadi dasar dari
tindakan kelas (classroom action research). Kurt Lewin adalah orang pertama
Kurt Lewin konsep utama penelitian tindakan meliputi empat tahapan, yaitu:
siklus.
Perencanaan I
Pengamatan I
Perencanaan II
Pengamatan II
Gambar 3.1 Alur PTK Model Kurt Lewin
Siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi beberapa kali hingga
siklus dibagi dua kali pertemuan, dimana dua pertemuan pemberian tindakan
dan satu kali pertemuan tes kemampuan hasil keaktifan siswa. Setiap siklus
25
dilanjutkan ketahap siklus II. Fungsi dari masing-masing tahapan pada siklus
a. Siklus I
Siklus pertama dalam penelitian kelas ini terdiri dari dua kali pertemuan
1) Perencanaan adalah persiapan awal yang dilakukan untuk oleh guru untuk
masalah.
untuk melihat seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Kegiatan
Refleksi dilakukan atas dasar perolehan hasil tes dan observasi. Refleksi
b. Siklus II
Pada siklus II ini juga terdiri dua kali pertemuan melalui tahap
berikut:
keaktifan siswa.
terkumpul, tes dan lembar observasi dianalisa. Jika data yang terkumpul
berhasil.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif berupa data aktivitas guru dan siswa yang diperoleh
data kuantitatif berupa data hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal
dengan materi.
1. Lembar obsevasi
teliti dan hati-hati. Data yang dikumpulkan adalah data mengenai kegiatan
mengenai materi yang sudah diberikan oleh setiap siswa, agar dapat diketahui
hasil observasi guru dan siswa yang diperoleh melalui lembar observasi dan
Jumlah
Persentase Nilai Rata−rata ( NR )= x 100 %
Skor Maksimal
Skor perolehan
Nilai= x 100 %
Skor Maksimal
Nilai
Kategori Predikat
Skala 100 Skala 4
86-100 4
Sangat Baik Membudaya
81-85 3,66
76-80 3,33
71-75 3 Baik Mulai membudaya
66-70 2,66
61-65 2,33
56-60 2 Cukup Mulai terlihat
51-55 1,66
46-60 1,33
Kurang Belum terlihat
0-45 1
skor perolehan
Nilai= x 100 %
Skor Maksimal
Nilai
Predikat Kategori
Skala 100 Skala 4
86-100 4 A
Mahir
81-85 3,66 A-
76-80 3,33 B+
71-75 3 B Terampil
66-70 2,66 B-
61-65 2,33 C+
56-60 2 C Cukup Terampil
51-55 1,66 C-
46-60 1,33 D+
Kurang Terampil
0-45 1 D
Data kuantitaif diperoleh dari tes awal dan tes akhir yang diolah dan
Suatu kelas dikatakan tuntas daya serap klasikal jika presentase daya
kurangnya 75%
picture and picture dapat dilihat dalam beberapa indikator, anatara lain:
1. Observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dinyatakan berhasil jika kedua aspek
5. Penilain ketuntasan daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal hasil
belajar siswa dalam ranah kognirif, afektif dan psikomotorik minimal ≥75% dari
BAB IV
HASIL PENELITIAN
No Kegiatan Observasi
Melakukan wawancara kepada kepala sekolah SMP Negeri 19 Sigi sekaligus
1.
menyerahkan surat izin melakukan observasi
Melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran terkait permasalahan dalam
2.
pembelajaran yang ada disekolah tersebut
Mendiskusikan metode pembelajaran yang akan digunakan beserta materi yang akan
3.
diajarkan
4. Melakukan interaksi berupa perkenalan kepada siswa yang menjadi objek penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas VIII dengan jumlah 30 siswa yang terdiri dari
34
17 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki yang terdaftar pada tahun ajaran
2022/2023.
siklus. Siklus I dilaksanakan pada hari rabu dan kamis tanggal 8 dan 9 februari 2023,
sedangkan untuk siklus 2 dilaksanakan pada hari rabu dan kamis tanggal 15 dan 18
februari 2023. Penelitian ini melibatkan seorang guru bernama bapak Irsyad, S.Pd.,
kooperatif tipe Picture and Picture yang akan digunakan. Model pembelajaran ini
Dalam pelaksanaan tindakan data hasil observasi guru siklus 1 diperoleh nilai
Persentase Rata-rata 88,96%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil observasi terhadap
siklus 1 pada saat proses belajar mengajar berlangsung dapat dilihat pada tabel
4.3
Dari data observasi pada tabel 4.3, hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I
a. Kognitif
Evaluasi hasil belajar siswa melalui aspek kognitif pada siklus 1 dapat
3. Rata-rata 70,67%
4. Banyaknya siswa yang tuntas 13
5. Banyaknya siswa yang tidak tuntas 17
6. Presentase daya serap klasikal 70,67%
7. Presentase ketuntasan belajar klasikal 53,33%
siklus I melalui tes dengan bentuk soal pilihan ganda sebanyak 10 nomor pada
16 orang, sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 17 orang, dengan nilai
rata-rata ketuntasan individua yaitu 70,67% dan presentase daya serap klasikal
70,67% dengan presentase ketuntasan blajar klasikal yaitu 53,33% . Hal ini
banyaknya siswa yang belum tuntas sehingga perlu dilanjutkan pada siklus II.
b. Afektif
Berdasarkan hasil belajar siswa melalui aspek afektif pada siklus I dapat
6. AD 58,33 Cukup
7. RP 66,67 Baik
8. EP 58,33 Cukup
9. KBY 83,33 Sangat Baik
10. AR 91,66 Sangat Baik
11. CIS 66,67 Baik
12. AR 66,67 Baik
13. JM 58,33 Cukup
14. IUP 83,33 Sangat Baik
15. RY 75 Baik
16. RR 75 Baik
17. YWS 66,67 Baik
18. AV 75 Baik
19. CFM 91,66 Sangat Baik
20. TAR 91,66 Sangat Baik
21. GLW 66,67 Baik
22. SA 58,33 Cukup
23. SI 83,33 Sangat Baik
24. AI 75 Baik
25. EA 83,33 Sangat Baik
26. CA 75 Baik
27. AS 83,33 Sangat Baik
28. RW 75 Baik
29. RA 75 Baik
30. AA 66,67 Baik
Keterangan :
Jumlah siswa dengan nilai ≥ 75
Ketuntasan Kelas= x 100 %
jumlah siswa
19
= x 100 %
30
40
= 63,33%
sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 11 orang. Ketuntasan ini dilihat
melalui hasil penilaian siswa yang mencapai nilai ≥75. Dari data tersebut
maka diperoleh presentase nilai ketuntasan kelas pada siklus I pada aspek
c. Psikomotorik
16
= x 100%
30
= 53,33%
42
orang, sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 14 orang. Ketuntasan ini
dilihat melalui hasil penilaian siswa yang telah mencapai nilai ≥75. Dari data
tersebut maka diperoleh presentase nilai ketuntasan kelas pada siklus I melalui
“Cukup Terampil”.
2) Refleksi Siklus I
No Kelebihan Penyebab
Meningkatnya aktivitas Model dan media pembelajaran yang
1.
siswa digunakan menyenangkan
No Kelemahan Penyebab & Rekomendasi
Penyebab : sebagian siswa masih
sibuk dengan urusan mereka masing-
Siswa belum seluruhnya siap
1. masing.
menerima materi
Rekomendasi : peneliti harus lebih
tegas dan disiplin pada siswa
Penyebab : sebagian siswa masih
mengandalkan temannya yang lain
Rekomendasi : sesekali guru
Siswa kurang berpartisipasi
2. memberikan pertanyaan ke masing-
dalam diskusi kelompok
masing kelompok, agar siswa lebih
aktif dalam bekerja sama dengan
teman kelompoknya.
43
68
Skor Maksimal 68
97,05
Presentase (%) Nilai Rata-rata Pertemuan 98,52%
%
Skor Nilai rata-rata 97,78%
Sumber : Observasi Penelitian
Dalam pelaksanaan tindakan data hasil observasi guru siklus II diperoleh nilai
Persentase Rata-rata 97,78%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil observasi terhadap
guru masuk dalam ketegori “Sangat Baik”.
Dari data observasi pada tabel 4.9, hasil observasi aktivitas siswa pada siklus
II menunjukkan sebanyak 26 (86%) siswa telah masuk dalam kategori “Baik” dan
a. Aspek Kognitif
Tabel 4.10 Analisis Tes Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II
siklus II melalui tes dengan bentuk soal pilihan ganda sebanyak 10 nomor,
sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 5 orang, dengan nilai rata-rata
ketuntasan individua yaitu 82,67% dan presentase daya serap klasikal 82,67%
b. Aspek Afektif
Tabel 4.11 Analisis Tes Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus II
yang tidak tuntas sebanyak 2 orang. Ketuntasan ini dilihat melalui hasil
penilaian siswa yang telah mencapai nilai ≥75. Dari data tersebut maka
diperoleh presentase nilai ketuntasan kelas pada siklus II pada aspek afektif
yaitu sebesar 93,33%. Dikategorikan dalam “Sangat Baik” dan masuk dalam
predikat “Membudaya”.
c. Psikomotorik
Tabel 4.12 Analisis Tes Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Siklus II
Keterangan :
jumlah siswa dengan nilai ≥ 75
Ketuntasan Kelas = × 100%
jumlah siswa
26
= x 100%
30
= 86,66%
Berdasarkan evaluasi hasil belajar aspek psikomotorik siswa yang dilihat
Sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 orang. Ketuntasan ini dilihat
dari hasil penilitian siswa yang telah mencapai nilai ≥75. Dari data tersebut
maka diperoleh presentase nilai ketuntasan kelas pada siklus II pada aspek
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi guru dan siswa
serta tes akhir tindakan selama pelaksanaan tindakan siklus II, selanjutkan
2. Siswa lebih siap dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru
4.2 Pembahasan
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 19 Sigi, dengan melakukan proses
selama empat kali pertemuan dan menggunakan model pembelajaran tipe Picture and
picture. Sasaran dari penelitian ini yaitu ditujukan pada siswa-siswa kelas VIII yang
terdaftar pada tahun ajaran 2022/2023. Jumlah siswa pada kelas ini yaitu sebanyak 30
orang, dimana siswa perempuan berjumlah 16 orang dan siswa laki-laki berjumlah 14
orang.
tugas secara berkelompok, sehingga terjadi interaksi sosial antar siswa. Penggunaan
51
beragam gambar membuat siswa lebih termotivasi dan tertarik dalam pembelajaran.
logis dan kritis. Serta dapat meningkatkan motivasi belajar siswa baik secara kognitif
maupun fisik.
Hal tersebut membuktikan bahwa siswa lebih tertarik dan semangat apabila
model tersebut disajikan dengan gambar yang lebih menarik. Dimana pada saat
proses pembelajaran dengan menggunakan model Picture and Picture siswa lebih
aktif, dan antusias dalam belajar, yang terlihat pada siswa diminta untuk mengurutkan
gambar sesuai dengan yang mereka pahami. Hal tersebut sesuai dengan yang
dikemukakan Arsyad (2015), bahwa gambar memiliki peran yang sangat penting
serta daya ingat menjadi lebih baik sehingga materi dapar dipahami dengan baik.
mampu membuat siswa memahami gambar beserta materi lebih mudah sehingga hasil
Hasil belajar adalah salah satu komponen yang menjadi tujuan dalam sebuah
proses pembelajaran. Dalam sebuah kegiatan belajar mengajar, salah satu tujuan
utama yang ingin dicapai oleh guru dan siswa adalah adanya salah satu komponen
penting dalam kegiatan belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana (2010), yang
menyatakan bahwa belajar dan mengajar sebagai aktivitas utama di sekolah meliputi
3 unsur, yaitu tujuan pengajaran, pengalaman belajar mengajar, dan hasil belajar.
52
karena penggunaan metode atau model pembelajaran yang kurang tepat, dan
model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dengan siswa yang
belajar dengan metode biasa. Hasil analisis secara deskriptif diperoleh nilai
pada kelas eksperimen masuk kategori tinggi yakni sebesar 79,76 sedangkan
kelas kontrol masuk dalam kategori rendah yakni sebesar 71,66. Hasil
siswa.
lebih aktif. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran ini guru menggunakan
media gambar untuk pembelajaran, sehingga siswa menjadi lebih aktif dan
53
dan guru menjadi lebih inovatif sebagai guru. Hal ini dikarenakan update
and Picture selain guru siswa juga menjadi lebih kreatif, karena dalam
kegiatan ini terdapat interaksi langsung antar siswa, bagaimana guru membuat
gambar, bermain gambar secara acak, dan mendorong siswa menyusun ulang
gambar. Dalam kegiatan ini siswa diajak untuk lebih berkreasi untuk
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Siklus I Siklus II
kategori baik, hal ini karena model pembelajaran tersebut dapat diterima
mempengaruhi capaian hasil belajar siswa, hal tersebut terbukti sesuai dengan
pada konsep pencemaran lingkungan di kelas VII SMP Negeri Negeri 1 sojol
utara. Dalam hal ini ditunjukkan pada siklus I nilai persentase yang diperoleh
yaitu nilai persentase DSK 67,50% dan KBK 58,33%. Sedangkan pada siklus
1.2 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada bulan
Maret tahun 2023 di SMP Negeri 19 Sigi, dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Picture and Picture dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Keberhasilan ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang meningkat dari siklus I ke
siklus II dengan mencapai nilai ≥75%.
1.3 Saran
Cipta.
Kode Smiles Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IX SMA Negeri 5 Palu.
58
Eliana & Veronika (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture
an Picture Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD. Jurnal Pendidikan
Fatimah, dkk. (2016). “Pengaruh Model Pembelajaran Picture And Picture Terhadap
Banda Aceh”. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fkip Unisyiah.
1, (2). 72-78
Ar-Ruzz Media.
Gaffar, A.A (2018). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And
Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Pada Pembelajaran IPA.
Jigsaw Dan STAD Ditinjau Dari Prestasi Belajar Dan Kepercayaan Diri Siswa.
59
Kooperatif Tipe Picture and Picture Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama
Mansur, S., S. R. Sukarman., & H. J.Putra. (2021). Pembelajaran Picture And Picture
hasil belajar akutansi siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Banjar Negara
Picture untuk meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas
dan Biologi.
Materi Sistem Pencernaan Pada Manusia Kelas VIII SMPN-8 Palangka Raya.
Skripsi. Program Studi Tadris Biologi, institut agama islam negeri Palangka
raya.
Rahmat Fauzi & Sri Dwiastuti. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Picture and
perjuangan para tokoh masa penjajahan jepang belanda dengan model kooperatif
(Anggota IKAPI).
Sari, I. P., Yushardi, Y., & Subiki, S. (2015). Penerapan Model Problem Based
Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Fisika SMK Negeri
Cipta.
Slameto. (2013). “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Alat Peraga Pada Mata
Sumarni, (2019). Penggunaan Model Picture and Picture Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Biologi pada Kelas VII DI SMP Negeri 1 Sojol Utara. Skripsi.
Rosdakarya.
Rosdakarya.
Askara.
62
Dasar. Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UR. 7
(1): 88-95.
Yusuf & Muri, A. (2015). Asesmen dan Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia
group.
N
64
Lampiran 1 :
A. Kompetensi Inti
tampak mata.
C. Tujuan Pembelajaran
66
D. Materi Pembelajaran
Sistem pernapasan
Organ pernapasan
Mekanisme pernapasan
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintific
F. Media Pembelajaran
1. Media :
Lembar Penilaian
LCD proyektor
2. Alat/Bahan :
G. Sumber Belajar
1. Buku IPA kelas VIII Kemendikbud
2. Buku lain yang menunjang
3. Multimedia interaktif dan internet
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Menyetujui
Sigi, Februari 2023
Mahasiswa Peneliti Guru mata Pelajara
A. Kompetensi Inti
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat :
Siswa diharapkan memahami berbagai gangguan pada sistem pernapasan
Siswa diharapkan dapat menjelaskan upaya menjaga kesehatan sistem
pernapasan
C. Materi Pembelajaran
Sistem pencernaan pada manusia
Organ pernapasan
Mekanisme pernapasan
Gangguan pada sitem pernapasan
Upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan
D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintific
2. Metode : Ceramah dan Diskusi
3. Model : Picture and Picture
E. Media Pembelajaran
1. Media :
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
Lembar Penilaian
LCD proyektor
2. Alat/Bahan :
75
Menyetujui,
Sigi, Februari 2023
Mahasiswa Peneliti Guru mata Pelajara
SIKLUS I PERTEMUAN I
A. Petunjuk pengisian
Beri tanda centang (√) pada skor 1,2,3 atau 4 pada aspek aktivitas guru dalam
berlangsung!
Skor
Tahap Aspek yang diamati
1 2 3 4
Awal Guru memberi salam ketika masuk kelas
Guru membimbing siswa untuk berdoa
Guru memeriksa kehadiran siswa
Guru membagi kelompok belajar
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru memberi motivasi siswa dengan menanyakan
hal-hal yang berkaitan dengan materi
81
Irsyad, S.Pd
Nip. 198308212010011012
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS I PERTEMUAN II
A. Petunjuk pengisian
Beri tanda centang (√) pada skor 1,2,3 atau 4 pada aspek aktivitas guru dalam
berlangsung!
Skor
Tahap Aspek yang diamati
1 2 3 4
Awal Guru memberi salam ketika masuk kelas
Guru membimbing siswa untuk berdoa
Guru memeriksa kehadiran siswa
Guru membagi kelompok belajar
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru memberi motivasi siswa dengan menanyakan
hal-hal yang berkaitan dengan materi
83
Irsyad, S.Pd
Nip. 198308212010011012
Lampiran 4 : Lembar Observasi Guru Siklus II
SIKLUS II PERTEMUAN I
A. Petunjuk pengisian
Beri tanda centang (√) pada skor 1,2,3 atau 4 pada aspek aktivitas guru dalam
berlangsung!
Skor
Tahap Aspek yang diamati
1 2 3 4
dengan benar
yang dipelajari
materi pembelajaran
86
mengucapkan salam
Jumlah
Keterangan penilaian :
1 = Kurang
2 = Cukup Baik
3 = Baik
4 = Sangat baik
Irsyad, S.Pd
Nip. 198308212010011012
87
SIKLUS II PERTEMUAN II
A. Petunjuk pengisian
Beri tanda centang (√) pada skor 1,2,3 atau 4 pada aspek aktivitas guru dalam
berlangsung!
Skor
Tahap Aspek yang diamati
1 2 3 4
materi
diajarkan
kelompok
Jumlah
Keterangan penilaian :
1 = Kurang
2 = Cukup Baik
3 = Baik
4 = Sangat baik
Irsyad, S.Pd
Nip. 198308212010011012
90
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA
A. Petunjuk pengisian
Beri tanda centang (√) pada skor 1,2,3 atau 4 pada aspek aktivitas siswa dalam
berlangsung!
Skor
Tahap Aspek yang diamati
1 2 3 4
Awal Siswa menjawab salam guru
Siswa berdoa sebelum pelajaran dimulai
Siswa memperhatikan ketika guru memeriksa
kehadiran siswa
Siswa secara teratur duduk sesuai kelompoknya
masing-masing
Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
Siswa memperhatikan motivasi yang disampaikan
dengan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru
Siswa menyimak dengan baik materi yang
disampaikan oleh guru
Siswa mendengarkan dengan baik penjelasan
model pembelajaran picture and picture
91
Keterangan penilaian :
1 = Kurang
2 = Cukup Baik
3 = Baik
4 = Sangat baik
Keterangan :
Jumlah
Presentase nilai rata-rata (NR) ¿ x 100%
skor maksimal
Keterangan :
Jumlah
Presentase nilai rata-rata (NR) ¿ x 100%
skor maksimal
Keterangan :
Jumlah
Presentase nilai rata-rata (NR) ¿ x 100%
skor maksimal
LEMBAR OBSERVASI
PENILAIAN AFEKTIF SISWA
A. Petunjuk pengisian
Beri tanda centang (√) pada skor 1,2,3 atau 4 pada aspek aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran sesuai hasil pengamatan pada saat proses
permbelejaran berlangsung!
Keterangan
Skor perolehan
- Nilai = × 100%
skor maksimal
19
= x 100%
30
= 63,33%
105
Keterangan
Skor perolehan
- Nilai = × 100%
skor maksimal
26
= x 100%
30
= 86,67%
108
LEMBAR OBSERVASI
PENILAIAN PSIKOMOTORIK SISWA
B. Petunjuk pengisian
Beri tanda centang (√) pada skor 1,2,3 atau 4 pada aspek aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran sesuai hasil pengamatan pada saat proses
permbelejaran berlangsung!
No Aspek yang Diamati Kategori
1 2 3 4
1. Siswa bertanya pada guru tentang materi yang
kurang jelas
2. Siswa mampu untuk mengurutkan gambar
yang telah diberikan
3. Siswa dapat berdiskusi dan bekerja sama
dengan kelompoknya
4. Siswa mampu mempresentasikan hasil dari
gambar yang diurutkan
Keterangan penilaian :
1 = Kurang
2 = Cukup Baik
3 = Baik
109
4 = Sangat Baik
110
Keterangan :
Skor perolehan
- Nilai = × 100%
skor maksimal
16
= x 100%
30
= 53,33%
113
Keterangan :
Skor perolehan
- Nilai = × 100%
skor maksimal
26
= x 100%
30
= 86,67%
116
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Waktu : 60 Menit
A. Silanglah (X) huruf a,b,c, atau d di depan jawaban yang paling tepat !
a. Osmosis
b. Endositosis
c. Difusi
117
d. Eksositosis
e. Transpor aktif
a. 1 dan 4
b. 1 dan 2
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 1, 3, dan 4
4. Pernyataan berikut ini merupakan hal-hal yang terjadi saat ekspirasi pernapasan
dada, kecuali….
d. Paru-paru mengembang
1. Otot antar tulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk naik, volume dada
membesar, tekanan udara turun, volume rongga dada mengecil, udara keluar.
118
2. Otot sekat rongga dada mengerut, volume ronggga dada mengecil, udara
keluar.
3. Otot antar tulang rusuk kendur, tulang rusuk turun, volume rongga dada
4. Otot sekat rongga dada mendatar, volume rongga dada membesar, udara
masuk.
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
e. 3 dan 4
7. Berkontraksinya otot antar tulang rusuk sehingga rongga dada membesar terjadi
pada fase….
adalah….
a. Bronkus
b. Bronkiolus
c. Alveolus
d. Pleura
e. Gelambir
e. Oksigen menurun
120
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Waktu : 60 Menit
A. Silanglah (X) huruf a,b,c, atau d di depan jawaban yang paling tepat !
a. Merokok
b.Olahraga
c. Tidur
d. Makan
e. Beraktifitas
a. Asma
b. Gondok
c. Darah tinggi
121
d. Migren
e. Perut
3. Seorang perokok aktif dapat menderita kanker, hal ini disebabkan karena adanya
a. Nitrogen
b. Tar
c. Karbondioksida
d. Karbonmonoksida
e. Ammonia
disebut penyakit…..
a. TBC
b. Ifluenza
c. Bronkitis
d. Plueritis
e. Pneumania
5. Pada suatu waktu kita sering mengalami bersin hal ini disebabkan karena …..
122
b. Masukknya virus
c. Pemanasan udara
d. Mengeluarkan virus
e. Meningkatkan kelembapan
6. Asma merupakan jenis kelainan pernapasan yang banyak diderita oleh banyak
a. Menular
b. Menahun
c. Genetis
d. Disebabkan bakteri
e. Disebabkan virus
a. Salesma
b. Asfiksi
c. Asidosis
123
d. Influenza
e. TBC
a. Menghindar
b. Menegur
c. Ikut merokok
d. Diam saja
e. Tidak peduli
9. Apa yang seharusnya kalian lakukan jika kalian batuk di tempat umum….
a. Menutup mulut
c. Menahan batuk
d. Semua benar
e. Semua salah
10. Apa saja faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami penyakit saluran
pernapasan….
a. Perokok pasif
124
b. Perokok aktif
d. Olahraga
e. A dan B benar
125
1. D 6. C
2. E 7. D
3. A 8. A
4. C 9. A
5. E 10. D
1. A 6. C
2. A 7. B
3. B 8. A
4. A 9. A
5. D 10. E
126
16
Persentase Ketuntasan Belajar Klasikan(KBK )= x 100 %=53 , 33Lampiran 17 : Hasil Belajar Kognitif Siklus II
30
Kelopmpok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis sistem pernapasan pada manusia dan memahami gangguan pada
Indikator
Tujuan
Petunjuk Belajar
1. Pelajarilah Buku IPA Kelas VIII terkait materi identifikasi sistem organ
pernapasan
Bahan Diskusi !
1. Hidung merupakan organ pernapasan yang letaknya paling luar. Bagaimanakah
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3. Hidung dan mulut merupakan suatu organ tempat keluar masuknya udara,
manakah organ yang baik untuk digunakan dalam sistem pernafasan ? jelaskan
mengapa demikian !
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
135
Nama Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis sistem pernapasan pada manusia dan memahami gangguan pada
Indikator
Tujuan
Petunjuk Belajar
Bahan Diskusi
Inspirasi Ekspirasi
137
Kelopmpok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis sistem pernapasan pada manusia dan memahami gangguan pada
Indikator
Tujuan
Petunjuk Belajar
1. Pelajarilah Buku IPA Kelas VIII terkait materi berbagai bahan dan zat makanan.
Bahan Diskusi :
1. Sebutkan dan jelaskan kelainan dan penyakit dalam sistem pernafasan manusia ?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………........
Kelopmpok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis sistem pernapasan pada manusia dan memahami gangguan pada
Indikator
Tujuan
pernapasan
Petunjuk Belajar
1. Pelajarilah Buku IPA Kelas VIII terkait materi berbagai bahan dan zat makanan.
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2. Seandainya anda adalah salah satu dari masyarakat perokok. Bagaimanakah usaha
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………......................
…………………………….......................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
143
DOKUMENTASI KEGIATAN
Tahap berdiskusi
162
Tahap pembagian dan pengerjaan soal posttest
Sri Rahayu, lahir di Tinigi pada tanggal 21 juli 2002, penulis merupakan anak
pertama dan terakhir dari pasangan bapak Basri Aras dengan Ibu Hj. Hasna. Penulis
menyelesaikan pendidikan sekolah dasar pada tahun 2013 di SDN 1 Tinigi dan
menempatkan pendidikan sekolah menengah pertama pada tahun 2016 di MTS DDI
ALIYAH ALKHAIRAAT Kalangkangan pada tahun 2019. Pada tahun yang sama
penulis diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi,
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan melalui jalur penerimaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi