Anda di halaman 1dari 5

Nama Penulis 1, Nama Penulis 2, Nama Penulis 3, dll / JPFS X (X) (2020) X-XX

JPFS 3 (2) 2020 X-XX

Jurna Pendidikan Fisika dan Sains


(JPFS)
Journal homepage: http:// journal.unucirebon.ac.id/index.php/jpfs

Pembelajaran Fisika dengan Bantuan Platform Mentimeter dalam Mata pelajaran


Fisika
Andinie Novrida Ramadhani1, Clara Arimbi Dwi Putri2, Nina Amelia Putri3, Tuti Supriyanti4,
Nova Susanti5
1,2,3,4
Mahasiswa Pendikan Fisika, FKIP, Universitas Jambi
5
Dosen Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Jambi
E-mail:tsupriyanti060@gmail.com

DOI:
Accepted: ………. Approved: ………. Published: ……….
ABSTRAK
Persepsi merupakan tanggapan atas apa yang mereka lihat dari sebuah obyek dan akan mempengaruhi
pola pikir orang tersebut. Persepsi siswa terhadap pemanfaatan Media Pembelajaran merupakan
tanggapan atas cara guru memanfaatkan media dalam mengajar. Persepsi yang ditunjukan oleh siswa
dapat berupa persepsi yang baik maupun persepsi yang kurang baik. Pemanfaaatan media
pembelajaran adalah suatu cara dalam memanfaatkan alat pembelajaran yang digunkaan dalam proses
belajar mengajar agara dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar. Dari uraian
di atas dapatlah dikatakan bahwa pemilihan, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran
sangatlah penting, sehingga seorang guru dituntut untuk benar-benar mampu memilih sekaligus
memanfaatkan media pembelajaran dengan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
informasi tentang persepsi mahasiswa terhadap penggunaan Mentimenter pada pembelajaran Fisika
materi Viskositas. Tempat penelitiannya adalah program studi Pendidikan Fisika PMIPA FKIP
Universitas Jambi. Selanjutnya sampel penelitian adalah mahasiswa Pendidikan Fisika Angkatan
2023. Penelitian dilakukan dengan menggunakan tahapan-tahapan yang diterapkan dalam kegiatan
Lesson Study. Pelaksanaan penelitian berlangsung dalam 2 siklus yang disesuaikan dengan alokasi
dan subjek yang dipilih. Setiap siklus terdiri dari tahapan plan, do, dan see. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen persepsi penggunaan Mentimenter. Pengumpulan
data persepsi siswa menggunakan Google Forms sedangkan proses pembelajaran menggunakan
rekaman video pembelajaran, data persepsi siswa.
Kata kunci: Lesson Study, Mentimeter, Persepsi siswa
ABSTRACT
Perception is a response to what they see from an object and will influence the person's thinking pattern.
Students' perceptions of the use of Learning Media are a response to the way teachers use media in teaching.
The perceptions shown by students can be in the form of good perceptions or unfavorable perceptions.
Utilization of learning media is a way of utilizing learning tools used in the teaching and learning process in
order to generate motivation and stimulation of learning activities. From the description above, it can be said
that the selection, development and use of learning media is very important, so that a teacher is required to be
truly able to choose and utilize learning media appropriately. This research aims to provide information about
students' perceptions of the use of Mentimeter in physics learning about Viscosity material. The place of
research is the Physics Education study program, PMIPA FKIP, Jambi University. Furthermore, the research
sample was Physics Education students Class of 2023. The research was carried out using the stages applied in
the Lesson Study activity. The research took place in 2 cycles according to the allocation and subjects selected.
Each cycle consists of the plan, do, and see stages. The instrument used in this research is the perception
instrument for using Mentimeter. Collecting student perception data uses Google Forms while the learning
process uses learning video recordings, student perception data.
Nama Penulis 1, Nama Penulis 2, Nama Penulis 3, dll / JPFS X (X) (2020) X-XX
Keyword: Lesson Study, Mentimeter, Student Perception
@2024 Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi
__________________________________________________________________________________
PENDAHULUAN
Proses pendidikan sebagaimana juga ilmu pengetahuan itu sendiri selalu berubah dan
berkembang dan selalu mengikuti perkembangan zaman. Pendidikan yang diselenggarakan dan
dilaksanakan berguna agar menumbuhkan perilaku yang baik dan mengembangkan fitrah manusia.
Agar tujuan pendidikan bisa tercapai, maka perlu diperhatikan segala sesuatu yang mendukung
keberhasilan program pendidikan itu. Untuk itu perlu sekali dalam proses pembelajaran itu diciptakan
suasana yang kondusif agar peserta didik benar-benar tertarik dan ikut aktif dalam proses itu.
Dalam kaitan dengan usaha menciptakan suasana yang kondusif itu, alat atau media
merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indera
penglihatan dan pendengaran. Adanya alat atau media bahkan dapat mempercepat proses
pembelajaran murid karena dapat membuat pemahaman murid lebih cepat, maka dari itu dibutuhkan
kreativitas guru dalam proses belajar mengajar salah satunya dalam penggunaan media pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan
penting dalam kegiatan belajar mengajar.Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang
harus mendapat perhatian guru atau fasilitator dalam setiap kegaiatan pembelajaran. Oleh karena itu
guru atau fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat
mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pesatnya kemajuan teknologi dan penerapannya menyebabkan terjadinya perkembangan di
berbagai bidang terutama yang berkaitan dengan teknologi. Teknologi adalah sistem yang diciptakan
oleh manusia yang menggunakan pengetahuan dan organisasi untuk menghasilkan objek dan teknik
untuk tujuan tertentu. Teknologi telah mengubah kehidupan manusia dalam beberapa cara. Melalui
teknologi, manusia bisa mencapai banyak hal. Teknologi memberikan kontribusi yang sangat besar
bagi umat manusia. Akan sulit melewatkan hari tanpa teknologi yang paling sederhana.
Selain itu, teknologi telah menjadi bagian integral dari masyarakat modern. Dalam
integrasinya terjadi pada beberapa aspek kehidupan. Salah satu aspek perkembangan teknologi adalah
aspek pendidikan. Integrasi teknologi dalam pendidikan mengacu pada teknologi untuk meningkatkan
pengalaman belajar siswa. Menggunakan teknologi selama pengajaran seluruh kelas dapat mendorong
keterlibatan siswa dalam pendengaran dan visual. Implementasi teknologi dalam pendidikan terlihat
dengan memanfaatkan berbagai jenis teknologi di dalam kelas selama proses pembelajaran, seperti
ruang kelas virtual yang dapat menciptakan siswa aktif terlibat dengan tujuan pembelajaran.
Selain itu, teknologi memiliki produknya. Produknya dilakukan dengan berbagai cara, antara
lain internet dan aplikasi berbasis internet, teknologi seluler, dan berbagai alat multimedia, serta
diintegrasikan ke dalam kelas. Mentimeter, sistem respons berbasis Internet, adalah contoh teknologi
yang sering digunakan di kelas. Mentimeter dapat membantu siswa dan guru atau dosen untuk
berinteraksi tanpa tatap muka. Penggunaan Mentimeter dikenal sebagai strategi belajar mengajar yang
efektif yang dapat menumbuhkan kemandirian belajar siswa.
Lebih lanjut, Mentimeter tidak hanya sekedar alat tetapi juga game changer di bidang
pendidikan yang dapat mengubah cara mahasiswa atau dosen mengajar dan belajar.Mentimeter dapat
digunakan untuk mencapai hasil yang berbeda dalam kelas. Ini dapat digunakan sebagai alat penilaian
formatif dengan mengumpulkan umpan balik langsung dari siswa atau sebagai alat interaktif dengan
melibatkan siswa dengan konten presentasi melalui jawaban, komentar, dan pertanyaan.
Penelitian ini menyajikan pembelajaran kolaboratif Lesson Study. Sejak tahun 2000an,
pendekatan ini telah dipraktekkan dan diteliti di berbagai belahan dunia di luar Amerika, termasuk
Indonesia. Lesson study sendiri berasal dari Jepang. Dengan sejarah sekitar 100 tahun, metode
penerapannya cenderung berbeda dari satu negara ke negara lain dan dari sekolah ke sekolah.
Perbedaan-perbedaan ini bisa dimaknai sebagai perbedaan koordinasi kegiatan pengembangan
profesional.
Koordinasi di sini mengacu pada perencanaan dan penyesuaian tindakan oleh para aktor,
dalam hal ini guru dan pimpinan sekolah dalam organisasi, untuk memanfaatkan sumber daya terbatas
Nama Penulis 1, Nama Penulis 2, Nama Penulis 3, dll / JPFS X (X) (2020) X-XX
yang tersedia secara lebih efektif. Dengan kata lain, perbedaan metode pelaksanaan Lesson Study
didasarkan pada perbedaan kondisi koordinasi dalam lingkungan sekolah tertentu dan konteks aktor
yang terlibat.
Penelitian ini menyajikan hasil persepsi siswa dalam pembelajaran Fisika (Viskositas) pada
pembelajaran kolaboratif Lesson Study, menggunakan Mentimeter untuk melakukan kuis (soal tes)
dan menyajikan materi di kelas. Sebagai uji coba, akan bermanfaat untuk menguji efek penggunaan
fitur kuis dan penyajian materi menggunakan Mentimeter di kelas. Selain itu, tujuan penelitian adalah
untuk menjawab pertanyaanpertanyaan berikut: 1) Apakah menggunakan mentimeter meningkatkan
pemahaman siswa? 2) Apakah menggunakan mentimeter menginkatkan interaktivitas presentasi
siswa?
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain survei. Penelitian deskriptif
adalah mengumpulkan informasi tentang kondisi yang ada saat ini. Tujuan dari metode deskriptif
adalah untuk menemukan penjelasan dan gambaran rinci mengenai hal tersebut sampel penelitian
secara sistematis. Desain survei adalah desain yang digunakan dalam penelitian kuantitatif di mana
peneliti melakukan survei terhadap sampel atau populasi orang untuk menggambarkan sikap,
pendapat, perilaku, atau karakteristik mereka. Survei dilaksanakan dengan menggunakan Google
Form yang diberikan waktu terbatas untuk mengisi kuesioner. Penelitian ini dilaksanakan menurut
tahapan Lesson Study yang terdiri atas plan, do, dan see. Instrumen dalam penelitian ini adalah
Google Form yang terdiri dari 5 angket. Sampel penelitiannya adalah mahasiswa pendidikan Fisika
semester 2 tahun ajaran 2024 sebanyak 25 orang.
HASIL
Hasil adalah fakta yang ditemukan. Hasil adalah sajian hard data (statistik, tabel, gambar)
untuk memperjelas hasil penelitian. Hasil penelitian yang disajikan adalah data penting yang
diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan (hasil tes, kuesioner, wawancara, dokumen, dll).
Hasil berisi tentang presentasi objektif hasil uji coba, ringkasan dari data, dan bukan pembahasan.
Hasil tidak berisi tentang metode/ material, pembahasan dan interpretasi data. Hindari menyajikan
data serupa di tabel terpisah. Tabel disajikan dalam satu paragraf. Semua tabel, gambar dan grafik
harus dipusatkan dan diberi nomor secara berurutan. Tabel yang disajikan bukan merupakan data
mentah. Untuk penelitian kualitatif, bagian hasil berisi bagian terperinci dalam bentuk sub-topik yang
berhubungan langsung dengan fokus dan kategori penelitian.
PEMBAHASAN
Pembahasan adalah tentang makna hasil. Pembahasan adalah tentang implikasi yang
ditemukan. Diskusi dalam artikel ini bertujuan untuk: (1) menjawab rumusan masalah, pertanyaan
penelitian, dan hipotesis penelitian; (2) menunjukkan bagaimana temuan diperoleh; (3) menafsirkan
temuan penelitian; (4) menghubungkan temuan penelitian dengan struktur pengetahuan yang telah ada
(sejalan atau tidak, tanpa ada anomali atau kesalahan); dan (5) memunculkan teori baru atau
modifikasi dari teori yang ada. Bagian diskusi/ pembahasan menjawab apakah hipotesis terbukti atau
sebaliknya, apakah hasiluji coba sejalan dengan penelitian yang lain, tanpa ada anomali dan
kesalahan. Bagian diskusi ini harus berisi manfaat dari hasil penelitian, bukan hasil pengulangan.
Analisis harus mengatasi kesenjangan yang dinyatakan.
Dalam menjawab rumusan masalah pertanyaan penelitian, dan hipotesis penelitian, hasil
penelitian harus disimpulkan secara eksplisit. Interpretasi temuan dilakukan dengan menggunakan
logika dan teori yang ada. Interpretasi hasil uji coba menyinggung literatur secara kritis, membahas
relevansinya, implikasi dari penelitian ini untuk khazanah ilmu pengetahuan, saran perbaikan dan
rencana selanjutnya, serta berhubungan dengan riset sebelumnya. Temuan dalam bentuk kenyataan di
lapangan terintegrasi / dihubungkan dengan hasil penelitian sebelumnya atau dengan teori yang ada
(harus ada referensi). Dalam memunculkan teori baru, teori lama dapat dikonfirmasi atau ditolak,
beberapa mungkin perlu memodifikasi teori dari teori lama.
Struktur Isi Pembahasan yaitu temuan utama (rangkum temuan utama, bergeser dari data
numerik ke kata-kata deskriptif), interpretasikan temuan (Apakah temuan konsisten dengan riset
sebelumnya ?, interpretasi sesuai literartur), implikasi (Generalisasi hasil), keterbatasan, ringkasan
(merangkum temuan / kesimpulan).
Nama Penulis 1, Nama Penulis 2, Nama Penulis 3, dll / JPFS X (X) (2020) X-XX
Tabel, Gambar, dan Grafik

Tingkat Prestasi (%) Kualifikasi Keterangan


86 – 100 Sangat Layak Tidak Perlu Revisi
71 – 85 Layak Tidak Perlu Revisi
56 – 70 Cukup Layak Layak Revisi
41 – 55 Kurang Layak Layak Revisi

0 – 40 Sangat Kurang Layak Revisi

Gambar 1. Kegiatan Pembelajaran di MI 1 Kota Baru


Nama Penulis 1, Nama Penulis 2, Nama Penulis 3, dll / JPFS X (X) (2020) X-XX
Grafik 1. Indikator Konsep Pemahaman
KESIMPULAN
Kesimpulan penelitian disajikan secara singkat, naratif, dan konseptual yang menggambarkan
temuan penelitian dan dampaknya. Hindari menggunakan penomoran dan simbol (bullet dan
numbering).
UCAPAN TERIMA KASIH / SPONSORSHIP (Jika Ada)
Ucapan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan kontribusi/ dukungan dalam
penelitian.

REFERENSI
Tuliskan semua referensi yang dikutip dan benar-benar ditulis / dikutip dalam teks dari
sumber primer (80% diambil dari jurnal ilmiah terkemuka nasional dan internasional yang diindeks
oleh SCOPUS, Web of Science, atau SINTA, 20% dari sumber pendukung lainnya). Jumlah
referensi minimum adalah 30 referensi. Penulisan bibliografi / referensi menggunakan APA
(American Psychological Association) edisi ke-6 menggunakan aplikasi Mendeley. Contoh penulisan
daftar pustaka sebagai berikut:
Artikel Jurnal Ilmiah
Septian, D., Cari, & Sarwanto. (2017). Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Learning Cycle
Pada Materi Alat Optik Menggunakan Flash dalam Pembelajaran IPA SMP Kelas VIII.
Inkuiri: Jurnal Pendidikan IPA, 6 (1), 45-60
Sumiati, E., Septian, D., & Faizah. (2018). Pengembangan Modul Fisika Berbasis Scientific Approach
untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika dan
Keilmuan (JPFK), 4(2), 75-88.
Buku
Kholik, A. (2017). Psikoterapi Jawa: Pendekatan Kawruh Jiwa Ki Ageng Suryamentaram Sebuah
Pengantar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Prosiding Seminar / Konferensi
Damayanti, D., & Nurgiyantoro, B. (2019, July). Carpon: Local Wisdom Integrated with Character
Education for Primary Students. In 6th International Conference on Educational Research and
Innovation (ICERI 2018). Atlantis Press.
Skripsi/Tesis/Disertasi
Septian, D. (2011). Pengaruh Model LC 7E dalam Pembelajaran Fisika terhadap Hasil Belajar Fisika
Siswa MAN Rembang Tahun Ajaran 2010/2011 (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga).

(Times New Roman 11, Reguler, spasi 1, spasi sebelum 6 pt, setelah 6 pt)

Anda mungkin juga menyukai