∆L
α=
L1 . ∆ T
Pada besi
Percobaan pertama
0 ,16
α= 0,00073/°C
20 , 4 (10 ,7)
Percobaan kedua
0 , 16
α= 0 , 00136 /° C
20 , 2(5 , 8)
Percobaan ketiga
0 , 16
α= 0 , 00 114 /° C
20 , 2(6 , 9)
Pada tembaga
Percobaan pertama
0 , 16
α= 0 , 00 178/° C
20 , 4 (4 , 4)
Percobaan kedua
0 ,16
α= 0 , 00 093/°C
20 , 3(8 , 4)
Percobaan ketiga
0 , 16
α= 0 , 00135 /° C
20 , 3(5 , 8)
Pada aluminium
Percobaan pertama
0 , 16
α= 0,000 86/° C
20 , 3(9 , 1)
Percobaan kedua
0 , 16
α= 0,001 12/° C
20 , 3(7)
Percobaan ketiga
0 , 16
α= 0 , 00 083/° C
20 , 2(9 , 5)
2. Menghitung ketidakpastian pengukuran
∆ x=
1 √ N . ∑ xi (∑ xi )
2 2
N N−1
Pada besi
Pada tembaga
Pada aluminium