Anda di halaman 1dari 3

Bab 4

Indonesia dari Masa Kemerdekaan Hingga Masa Reformasi

A. Masa Kemerdekaan (1945-1950)


 1 Maret 1945 dibentuk BPUPKI, yang terdiri dari 63 orang dg Dr. K.R.T
Radjiman Wedyodiningrat sebagai ketua.
 BPUPKI melakukan sidang sebanyak dua kali, tanggal 29 Mei – 1 Juni
1945 dan 10-17 Juli 1945.
 1 Juli 1945 dikemukakan gagasan tantang Pancasila oleh Ir. Soekarno
 Dibentuknya Panitia Sembilan untuk mengolah usulan dasar negara.
Panitia sembilan menghasilkan rumusan Jakarta Charter (Piagam Jakarta)
yg disetujui dan ditanda tangani pada 22 Juni 1945
 14 Juli 1945 Perancang UUD (diketuai Soekarno) menyerahkan hasil kerja
panitia yaitu pernyataan Indonesia Merdeka, pembukaan UUD, dan batang
tubuh UUD. Dan diterima tgl 16 Juli 1945
 7 Agustus 1945 dibentuk PPKI dg ketua Ir. Soekarno dan wakilnya Moh.
Hatta, penasihat Achmad Soebarjo
 16 Agustus 1945 pukul 04.30, Soekarno-Hatta dibawa ke
Renggasdengklok oleh golongan muda agar terhindar dari pengaruh
Jepang.
 17 Agustus 1945 dilakukan pembacaan proklamasi kemerdekaan yg
dilakukan oleh Ir. Soekarno dan didampingi oleh Moh. Hatta di Jl.
Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.
 Hasil rapat PPKI setelah proklamasi menghasilkan : pengesahan UUD
1945, Pemilihan presiden dan wakil presiden. pembagian wilayah
Indonesia, pembentukan kementerian, pembentukan KNIP (Komite
Nasional Indonesia Pusat), dan membentuk kekuatan pertahanan dan
keamanan.
 Peristiwa pemertahanan kemerdekaan Indonesia : insiden hotel yamato,
pertempuran Surabaya, pertempuran lima hari semarang, pertempuran
Ambarawa, Bandung Lautan Api, Pertempuran Medan Area, Puputan
Margarana, Serangan Umum 1 Maret. Perjuangan diplomasi : perundingan
linggarjati, perundingan Renville, perundingan Roem-Royen, dan KMB.
 Ganguang keamanan : Pemberontakan PKI Madiun 1948 dan DI/TII.
Ekonomi Indonesia juga mengalami perkembangan seperti permasalahan
inflasi dan blokade laut.
B. Masa Demokrasi Parlementer (1950-1959)
 Masa Demokrasi parlementer adalah ketika pemerintah Indonesia
menggunakan UUDS 1950 sbg UU negera.
 Masa demokrasi parlementer disebut juga masa demokrasi liberal
karena sistem politik dan ekonomi yang berlaku menggunakan
prinsip-prinsip liberal.
 Berlangsung dari 17 Agustus 1950 – 6 Juli 1959
 Menggunakan Zaken Kabinet yaitu kabinet yg para menterinya dipilih
dari tokoh-tokoh yang ahli dibidangnya, tanpa mempertimbangkan
latar belakang partainya.
 Sistem kepartaian yg dianut adalah multi partai, yaitu sistem
kepartaian yang memiliki banyak partai politik. Partai-partainya :
Masyumi, Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Sosialis Indonesia
(PSI), Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Buruh Indonesia (PBI),
Partai Rakyat Jelata (PRJ), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), dll.
 Banyak partai politik yang ikut dan muncul untuk bersaing dan saling
menjatuhkan, sehingga iklim politiknya tidak sehat dan sering terjadi
pergantian kabinet.
 Pertama kali diselenggarakannya pemilu pertama yakni tahun 1955.
Dimana pemilu pertama memilih DPR, kedua memilih Dewan
Konstituante
 Terjadi pergolakan : Pemberontakan APRA, RMS, Andi Aziz, PRRI
dan Permesta
 Diselenggarakannya Konferensi Asia-Afrika (KAA) dan Deklarasi
Juanda
 Kebijakan ekonomi : Gunting Syafrudin, Gerakan Banteng,
Nasionalisasi perusahaan asing, Finansial Ekonomi, dan rencana
Pembangunan Lima Tahun (RPLT)
 Kabinet demokrasi parlementer : Kabinet Natsir, Kabinet Sukiman,
Kabinet Wilopo, Kabinet Ali Sastroamidjojo I, kabinet Burhanuddin
Harahap, Kabinet Ali Sastroamidjojo II, dan Kabinet Djuanda.

C. Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965)


 Masa demokrasi terpimpin merupakan masa ketika Indonesia
menerapkan sistem pemerintahan yang seluruh keputusannya terpusat
pada kepala negara.
 5 Juli 1059, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5
Juli yang isinya :
1) Menetapkan pembubaran Konstituante
2) Berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya
UUDS
3) Pembentukan MPRS
 Keluarnya dekrit presiden 5 Juli, menandai juga berakhirnya masa
demokrasi parlementer dan digantikan oleh demokrasi terpimpin.
Demikian pula kabinet parlementer ditinggalkan dan digantikan
dengan kabinet presidensil.
 Indonesia menganut politik luar negeri bebas aktif, artinya tidak
memihak blok barat maupun blok timur.
 Presiden Soekarno menerapkan Politik Mercusuar (Indonesia
merupakan mercusuar yang menerangi jalan bagi Nefo di seluruh
dunia). Maka dibangunnya proyek-proyek besar dan spektakuler yang
dapat menempatakan Indonesia pada kedudukan terkemuka di
kalangan Nefo.
 Nefo (The New Emerging Forces) adalah sebutan untuk negara-
negara baru, khususnya negara-negara sosialis.
 Oldefo (The old Estabilished Forces) adalah sebutan untuk negara-
negara barat yang sudah mapan ekonominya, khususnya negara-
negara kapitalis
 Pada masa Demokrasi Terpimpin, Indonesia lebih banyak menjalin
kerja sama dengan negara-negara Nefo.
 Pada KAA di Bandung, muncul gagasan membentuk organisasi yang
disebut dengan gerakan non-blok.
 Gerakan Non-Blok didikan untuk menyingkapi persaingan antara
Blok Barat (dipimpin Amerika) dan Blok Timur (dipimpin Uni
Soviet) pada awal tahun 1960-an.
 Adanya persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur ini memicu
terjadinya Perang Dingin (Cold War) yang mengancam perdamaian
dunia.
 Gerakan Non-Blok diperkasai oleh
1) Jawaharlal Nehru (PM India)
2) Kwame Nkrumah (PM Ghana)
3) Gamal Abdul Nasser (Presiden Mesir)
4) Soekarno (Presiden Indonesia)
5) Jossep Broz Tito (Presiden Yugoslavia)
 Tujuan Gerakan Non-Blok
1) Menentang imperialisme dan kolonialisme
2) Menyelesaikan sengketa secara damai
3) Mengusahakan pengembangan sosial ekonomi agar tidak
dikuasai negara maju
4) Membantu perdamaian dunia dan berusaha meredakan
ketegangan Amerika Serikat dan Uni Soviet

D.

Anda mungkin juga menyukai